You are on page 1of 11

Globlaisasi Ekonomi, Tekanan Ideologi Kapitalis, dan Perekonomian Indonesia

Edy Suandi Hamid

Globalisasi Ekonomi
Globalisasi dunia tanpa batas

(borderless), ada kebebasan untuk lintas batas untuk berbagai macam aktivitas manusia

Pengertian Globalisasi
Dalam konteks ekonomi, globalisasi dikaitkan

dengan proses internasionalisasi produksi, perdagangan, dan pasar uang. Globalisasi dalam pengertian ini merupakan suatu proses yang berada di luar jangkauan kontrol pemerintah, karena proses tersebut terutama digerakkan oleh kekuatan pasar global dan bukannya oleh sebuah pemerintahan secara individu (Kohr, 2003: 1)

Pengertian globalisasi ekonomi


Kebebasan lalu lintas barang dan jasa

dari satu negara ke negara lain. Jadi: Hambatan yang bisa mengganggu lalu lintas ekonomi antarnegara harus dihilangkan atau secara bertahap dikurangi.

Perkembangan Globalisasi ekonomi


Globalisasi ekonomi gencar

disuarakan negara-negara maju Pasar barang dan jasa, terutama yang sudah sangat kompetitif, dituntut untuk diliberalisasikan.

Lanjutan perkembangan globalisasi ekonomi


Berbagai badan dibentuk untuk mendukung

perwujudan globalisasi ekonomi, baik integrasi ekonomi regional, seperti APEC, NAFTA, AFTA, maupun integrasi global seperti WTO (GATT) Negara-negara berkembang juga digiring untuk segera mewujudkan keterbukaan ekonomi tersebut.

Globalisasi : Positif atau Negatif???


Secara teoretik, globalisasi dapat membawa

perekonomian pada suatu titik efisiensi tertinggi. Namun bagi negara yang lemah dan kurang kompetitif dapat menjadi suatu malapetaka. Globalisasi ekonomi layak didukung manakala kekuatan ekonomi negara-negara dunia sudah agak setara

Sedangkan saat ini


Dengan ketimpangan dunia yang ada

saat ini, di mana sebagian besar negara dunia adalah negara miskin yang belum terbiasa dengan budaya persaingan bebas, maka globalisasi ekonomi bisa melahirkan ketidakadilan.

Akibatnya
Banyak negara berkembang meragukan

arah globalisasi ekonomi saat ini. Muncul tuntutan free trade dan fair trade dalam globalisasi ekonomi Negara-negara maju ternyata masih memberikan subsidi yang besar untuk pertanian dan peternakan prinsip free trade dan fair trade???

Lepas dari pertentangan tersebut, globalisasi

masih berjalan. Langkah antisipatif kita adalah meningkatkan efisiensi dan daya saing kita. Efisiensi tersebut dapat terwujud jika di dalam negeri berlangsung pola perdagangan yang fair (fair trade) seperti yang dituntut negara berkembang terhada negara maju

Tema pidato saya pagi ini berkaitan dengan globalisasi ekonomi, suatu isu yang sampai sekarang masih melahirkan pro dan kontra di tingkat nasional maupun

global. Untuk membuka wacana tentang reaksi atas dampak globalisasi ekonomi di tanah air, saya akan memulainya dengan menyampaikan beberapa petikan dari berita media massa kita. ....Sebanyak 3000 petani dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Lampung unjuk rasa di Departemen Keuangan, Departemen Perdagangan, dan Bundaran HI tanggal 10 April 2003.... Mereka menolak produk impor pertanian yang akan mematikan petani dalam negeri. Mereka juga meminta pemerintah menaikkan bea masuk komoditi beras, kedelai, gula putih, dan bawang merah ....[1] Ratusan ribu tenaga kerja industri persepatuan nasional terancam kelangsungan pekerjaannya, karena pihak pabrik cenderung memilih impor sepatu setengah jadi dari Cina .... Dengan murahnya harga sepatu impor tersebut, sejumlah pengusaha lebih suka impor. Mereka tidak perlu menanggung biaya buruh dan tuntutannya ...[2] Di Kediri para aktivis Front Perjuangan Pemuda Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Kediri.... Mereka menggelar poster berbunyi Petani Tolak Globalisasi, Tolak Impor Produk Pertanian, dan Tolak Privatisasi Air....[3] ... bumi kita semakin terancam keberlanjutannya dengan penggadaian layanan alam dan sumber-sumber kehidupan masyarakat. Hal ini

You might also like