You are on page 1of 4

FRUKTOSA-GLUKOSA-GALAKTOSA Fruktosa merupakan senyawa yang biasa disebut senyawa levulosa karena mempunyai karakteristik dapat berotasi secara

levorotary, rotasi cahaya yang terjadi adalah berotasi (memutar bidang polarisasi) kekiri berbeda dengan glukosa yang kebalikannya yaitu memiliki karakteristik dapat berotasi cahaya kekanan (memutar bidang polarisasi ke kanan) dan disebut sebagai dextrorotary. Dextrorotary pada glukosa berarti isomer optik yang dimiliki berotasi dan terpolarisai oleh cahaya dari kanan dan juga merupakan asal mula untuk bentuk D, maka glukosa bukan senyawa levulosa melainkan senyawa dextrosa. Dari reaksi kimia dan analisis menyatakan bahwa molekul glukosa mengandung lima gugus hidroksil dan sebuah gugus aldehida yang dilekatkan pada rantai enam karbon. Sedangkan pada fruktosa dari reaksi kimia dan analisis menunjukkan bahwa molekul fruktosa mengandung lima gugus hidroksil dan gugus karbonil keton pada C-2 dari rantai enamkarbon. Gugus fungsi glukosa dan fruktosa dapat dilihat pada gambar 1(a) dan (b).

(a)

(b)
Gambar 1. (a)D-Fruktose (b) D-Glukose (c)D-Galactose Sumber: Charles E. Ophardt.2003.Carbohydrate.Virtual Chembook

(c)

Terdapat empat atom karbon kiral yang tak sama dalam sebuah molekul glukosa, maka akan terdapat 24 atau 16 isomer optis yang mungkin terjadi. Pada fruktosa terdapat tiga atom karbon kiral, terdapat 23 atau delapan ketoheksosa yang mempunyai struktur ini, mereka berbeda satu sama lain hanya dalam konfigurasi ketiga atom karbon ini. Molekul fruktosa, seperti molekul glukosa, juga berada kebanyakan dalam bentuk rantai tertutup atau siklik.

Galaktosa diklasifikasikan sebagai monosakarida, aldosa, dan heksosa. D-galaktosa memiliki konfigurasi yang sama pada atom carbon kedua dari belakang seperti D-gliseraldehid. Galaktosa merupakan epimer dari glukosa. Galaktosa memiliki 6 atom C (C6H12O6) yang disebut heksosa, dan terdapat gugus aldehida sehingga digolongkan dalam aldosa. Perbedaan struktur galaktosa dan glukosa terletak pada konfigurasi gugus hidroksil pada atom C-4 (epimer) dapat dilihat pada Gambar 2. Struktur cincin galaktosa terbentuk karena reaksi antara gugus hidroksil atom C-5 dengan gugus aldehid yang disebut hemiasetal. Struktur dan isomer galaktosa baik dalam bentuk rantai terbuka dan siklik. Bentuk rantai terbuka memiliki karbonil pada akhir rantai. Empat isomernya merupakan gugus siklik.

Gambar 2. Perbandingan struktur glukosa dan fruktosa Sumber: Charles E. Ophardt.2003.Carbohydrate.Virtual Chembook

Struktur cincin untuk galaktosa memiliki pola yang sama pada glukosa. Struktur cincin fruktosa pun megikuti pola glukosa dengan beberapa perkecualian yaitu karena fruktosa memiliki kelompok fungsional cincin tertutup yang terjadi pada atom carbon no 2 seperti ditunjukan pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur cincin pada fruktosa mengikuti struktur cincin pada glukosa Sumber: Charles E. Ophardt.2003.Carbohydrate.Virtual Chembook

Sampai sekarang struktur glukosa diperlihatkan sebagai suatu rantai. Pada kenyataany, didalam larutan gula yang hanya mengandung 0,02% dari glukosa berbentuk rantai mayoritas struktur berada dalam bentuk kursi dengan struktur siklik. Karena karbohidrat mengandung alkohol dan termsuk golongan aldehid dan keton sebagai gugus fungsinya. Berbentuk rantai lurus sehingga mudah diubah menjadi berbentuk kursi dari struktur cincin seperti pada Gambar 4.

Gambar 4. Bentuk kursi dari beta glukosa Sumber: Charles E. Ophardt.2003.Carbohydrate.Virtual Chembook

You might also like