You are on page 1of 15

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Percobaan Mengamati dan memahami proses perubahan energy listrik menjadi kalor Menghitung faktor konversi energy listrik menjadi kalor

1.2. Dasar Teori Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor. Calorimeter yang menggunakan teknik pencampuran dua zat didalam suatu wadah, umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Beberapa jenis calorimeter yang sering dipakai antara lain : calorimeter alumunium, elektrik, gas dan calorimeter bom. Kalor adalah bentuk energi yang mengalir atau berpindah karena adanya perbedaan temperatur atau suhu. Besar kenaikan suhu sebanding dengan banyaknya kalor yang diterima dan berbanding terbalik dengan massa zat dan kalor jenis zat.

sesuai persamaan : Q = m.c.t Dengan Q adalah jumlah kalor yang diterima, m adalah massa zat, t adalah perubahan suhu dan c adalah kalor jenis benda, yaitu banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikan suhu 1 kg zat tersebut sebesar 10 C. Dalam satuan SI, kalor adalah joule. Satuan kalor yang lain adalah kalori. Kesetaraan joule dan kalori adalah sebagai berikut: 1 joule = 0,24 kalori 1 kalori = 4,184 joule Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1oC air murni yang massanya 1 gram.

Dalam suatu sistem tertutup semua proses yang ada di dalam selalu mengikuti hukum kekekalan energi. Dalam Proses-proses tersebut mungkin saja menjadi pertukaran dari suatu bentuk energi ke bentuk lainnya hanya saja jumlah energi itu secara keseluruhan adalah tetap. Dalam kalorimeter joule akan di amati pertukaran energi listrik menjadi kalor.

Rd

E A V

V = Volmeter A = Amperemeter Rd = Hambatan Depan E = Sumber tegangan K = Kumparan Kalorimeter Air

Kumparan K terendam air dialiri arus listrik sebesar I (diamati melalui amperemeter). Tegangan di ujung kumparan adalah V (diamati melalui voltmeter). Setelah t detik energi listrik yang digunakan adalah sebesar W = V.I.t .(1) Energi listrik ini digunakan untuk memanaskan air dan kalorimeter, dengan demikian terjadi perubahan bentuk energi dari energi listrik menjadi kalor, energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada dalam calorimeter, terlihat dengan adanya perubahan suhu kalor yang diserap oleh kalorimeter dan air didalamnya adalah: Q = (Hk + M) (T2 T1)..(2)

Hk = Harga air calorimeter M = Massa air dalam calorimeter t1 = Suhu awal t2 = Suhu akhir Demikian faktor konversi dapat dihitung jika W dan Q diketahui yaitu : C = W/Q .(3) Catatan : Dalam percobaan ini pengaruh luar harus diperhitungkan, dengan adanya pengaruh luar ini suhu dari t1 hanya dapat naik sampai t2, padahal seharusnya naik sampai t2

suhu

t2

t t2 arus dimatikan

arus dijalankan

t1 waktu
T 2T

Penurunan suhu besar t dapat diukur melalui percobaan lanjutan. Misalnya pada percobaan utama arus dijalankan selama T detik dan dari persamaan didapatkan suhu naik dari t1 sampai t2. Selanjutnya arus dimatikan selama T detik pula karena adanya pengaruh luar suhu akan turun sebesar t menjadi t3 dengan demikian t2 dapat dihitung yaitu : T2 = T2 + T

BAB II ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat-alat yang digunakan Kalorimeter joule Sumber tegangan searah Beberapa buah thermometer Amperemeter dan Voltmeter Hambatan depan Kabel-kabel penghubung

2.2 Bahan yang digunakan Air

BAB III METODE PERCOBAAN

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Catat suhu, tekanan udara dan kelembaban ruangan sebelum dan sesudah percobaan Timbanglah calorimeter kosong dan pengaduknya Timbanglah calorimeter berisi air untuk mengetahui massa air dalam calorimeter Buatlah rangkaian gambar Aturlah Rd dan E sehingga didapatkan harga arus dan tegangan yang pantas Amatilah suhu awal calorimeter (t1) Jalankan arus selama kira-kira 10 menit Amati suhu air kolorimeter (t2) Matikan arus dan amati penurunan suhu selama waktu yang digunakan pada langkah no.7

10. Ganti air yang ada dalam calorimeter, timbang calorimeter yang berisi air ini ( isilah calorimeter dengan massa air yang berbeda dengan percobaan yang terdahulu) 11. Ulangi langkah 6 sampai dengan 9 12. Ulangi percobaan ini dengan merubah arus dan waktu yang digunakan

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1 Data Pengamatan Nama Percobaan Tanggal Percobaan : Kalorimeter Joule : 10 Desember 2011

Keadaan ruangan Sebelum percobaan Sesudah percobaan No 1 2 Mk (gr) 93,3 93,3 Ma (gr) 35,6 29,5 V (volt) 1,9 3,4 I (A) 1 2 t (s) 600 600

P (cm) Hg 74,7 74,7 T1 29 28 T2 37 49 T3

T (0C) 30 30 t 2,5 6 T2

C (%) 71% 78% W (kal) 273,6 979,2 Q (kal) 587,751 1346,6 C 0,465 0,727

34,5 43

39,5 55

Percobaan I

t (s) 0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600

T (suhu) naik 29 31 32 32,5 33,5 34,5 35 35,5 36 36,5 37

T (suhu) turun 37 36,5 36,5 36 36 35,5 35 35 35 34,5 34,5

Percobaan II

t (s) 0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 cal = 0,217 kal/gC cbesi = 0,113 kal/g C

T (suhu) naik 28 31 34 35 37 39,5 41,5 44 46 48 49

T (suhu) turun 49 49 48,5 47,5 47 46 45 45 44 43 43

ctembaga = 0,093 kal/gC 4.2. Perhitungan Percobaan 1 Massa Kalorimeter kosong ( Mk ) Massa Kalorimeter isi ( Mk+air ) Untuk mencari massa air Massa air = Mk+air Mk = 129,5 93,9 = 35,6 gram T1 = 29 C, T2= 37C , T3= 34,5C Untuk mencari T dan T2 T = T2 T3 = 37 34,5 = 2,5 C : 93,9 gram : 129,5 gram

T2 = T2 + T = 37 + 2,5 = 39,5 C Untuk mencari energi listrik ( W ), diketahui V = 1,9 volt ,I = 1 A, t = 600 s W = V.I. t = 1,9 . 1 . 600 = 1140 Joule Berhubung satuan yang diminta adalah kalori maka W dikali kan dengan 0,24 kal, menjadi : W = 1140 J 0,24 kal = 273,6 kal Untuk mencari Q ( kalor yang diterima ) Q = m. c. T = ( mk.ck + ma . ca ) . ( T2-T1) = ( 93,9 . 0,217 + 35,6 . 1) . (39,5 29) = 55,9763 . 10,5 = 587,751 kal Untuk mencari C ( faktor konversi ) C= = = 0,465

Percobaan 2

Massa Kalorimeter kosong ( Mk ) Massa Kalorimeter isi ( Mk+air )

: 93,9 gram : 123,4 gram

Untuk mencari massa air Massa air = Mk+air Mk = 123,4 93,9 = 29,5 gram T1 = 28 C, T2= 49C , T3= 43C Untuk mencari T dan T2 T = T2 T3 = 49 43 = 6 C T2 = T2 + T = 49 + 6 = 55 C Untuk mencari energi listrik ( W ), diketahui V = 3,4 volt ,I = 2 A, t = 600 s W = V.I. t = 3,4 . 2 . 600 = 4080 Joule Berhubung satuan yang diminta adalah kalori maka W dikali kan dengan 0,24 kal, menjadi : W = 4080 J 0,24 kal = 979,2 kal Untuk mencari Q ( kalor yang diterima ) Q = m. c. T = ( mk.ck + ma . ca ) . ( T2-T1) = ( 93,9 . 0,217 + 29,5 . 1) . (55 28) = 49,8763 . 27 = 1346,6 kal Untuk mencari C ( faktor konversi ) C= = = 0,72

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pembahasan Pada percobaan kali ini kami akan membahas tentang kalorimeter joule. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk energi kebentuk energi yang lain. Di alam ini banyak terdapat jenis energi, antara lain : energi kimia, energi listrik, energi kalor, energi potensial gravitasi, energi kinetik dan lain-lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas dengan menggunakan kalorimeter. Dalam peristiwa tersebut dapat ditentukan nilai kesetaraan antara energi listrik dengan energi kalor. Kalorimeter adalah untuk mengukur kalor. Percobaan kali ini berhubungan dengan dua bentuk energi yakni energi kalor dan listrik. Energi listrik dihasilkan dinyatakan dengan persamaan :

W vi t
Dimana W = energi listrik ( joule ) v = Tegangan listrik ( volt ) i = Arus listrik ( Volt ) t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )

Dalam percobaan ini energi listrik yang dihasilkan oleh kalorimeter pada percobaan pertama adalah 273,6 kal sedangkan pada percobaan kedua adalah 979,2 kal dengan perhitungan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu saling berhubungan. Benda yang menerima kalor, suhunya akan naik sedangkan benda yang melepas kalor, suhunya akan turun. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :
Q m c (t a t )

10

Dimana

Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori ) m = massa zat ( gram ) c = kalor jenis zat ( kal/gr0C) ta = suhu akhir zat (0C) t = suhu mula-mula (0C)

Dalam percobaan ini energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dan kalorimeter. Berdasarkan azas Black bahwa kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima, maka energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam kalorimeter dan kalorimeter itu sendiri, sehingga akan terjadi perubahan panas pada air dan kalorimeter. Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada dalam kalorimeter.

Untuk mencari massa air digunakan rumus : Massa air = Mk+air Mk Mk : massa kalorimeter kosong (gram) Untuk mencari perubahan suhu (T) : T = T2-T3 Sedangkan untuk T dalam rumus Q, rumus T yang digunakan adalah T = T2-T1 Untuk mendapatkan nilai T2 digunakan digunakan rumus : T2 = T2 + T Setelah nilai W dan Q diketahui, maka kita dapat menentukan nilai faktor konversi dengan rumus : C

11

5.2 Tugas Akhir 1. Hitung harga air calorimeter (berapa harga dari beberapa ulangan percobaan) 2. Hitung energy listrik W (beberapa harga) 3. Hitung kalor Q (beberapa harga) 4. Hitung factor koreksi C (beberapa harga) 5. Bandingkan harga C dari percobaan dengan literatur. Berikan pembahasan singkat! 6. Berikan beberapa contoh lain yang merupakan proses pertukaran energi, sertakan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari. Jawaban : 1. Dik : Mk + air = 129,5 gr = (Mk + air) Mk = 129,5 93,9 = 35,6 gr Ket : Mk = massa kilometer kosong 2. W = V.I.t = 1,9.1.600 = 1140.0,24 joule = 273,6 kal Ket : W = energy listrik (joule) V = tegangan listrik (volt) I = arus listrik (volt) t = waktu/lama aliran listrik (sekon)

12

3. Q = (mk.ck + ma.ca)t = (93,9.0,217 + 35,6 . 1) (39,5-29) = 587,751 kal 4. C = = = 0,465 5. Pada percobaan 1 harga c yang didapat adalah 0,465 kal, pada percobaan 2 adalah 0,727 kal. Sedangkan literatur pada alumunium adalah 0,217 kal/g 0C. jadi perbandingannya adalah harga C pada percobaan lebih besar dibandingkan dengan harga literatur pada alumunium. 6. Energi listrik menjadi energi panas contohnya setrika, energi listrik menjadi energy gerak contohnya kipas. Contoh lain seperti pada air terjun dapat memutar suatu dinamo, sehingga memproduksi arus listrik. Energi listrik yang timbul ini dapat diubah menjadi energi cahaya (menyalakan bola lampu).

13

BAB VI KESIMPULAN

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha . Energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau menghasilkan usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain). Kalor adalah energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Berdasarkan hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan,energi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain. Alat yang digunakan untuk mengukur kalor disebut kalorimeter. Dalam percobaan ini dapat dibuktikan azas black yang menyatakan bahwa kalor yang diterima sama dengan kalor yang dikeluarkan.

14

DAFTAR PUSTAKA

Hikam, M., Prasetyo, P.B, dan Saleh, D. "Eksperimen Fisika Dasar Untuk Universitas". Kencana, Jakarta, 2005. Resnick & Haliday, Fisika Jilid 1 Bab 20 Erlangga (Terjemahan). Sanjaya, Mada. "Modul Belajar Listrik Magnet". UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Bandung. 2010. Serway, R. Physic for scientist & Engineerings With Modern Physic, James Madison University Harisson Burg, Viriginia, 1989. Tipler, Paul. Fisika Untuk Sains dan Tekhnik Jilid 1 Erlangga (Terjemahan). http : //www.google.com http : //www.crayonpedia.org http : //www.elfajr.blog.uns.ac.id

15

You might also like