You are on page 1of 8

Khutbah Jumat 20090710

Posted on April 23, 2011 by It's Me Indonesia merupakan negara yg memiliki gunung dan pegunungan cukup banyak yang terbentang dari Sumatera, Jawa, Bali hingga Papua (kecuali Kalimantan). ALLOH SWT berfirman,Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. (Luqman(31):10) Sesungguhnya gunung pun bergerak seperti awan. Berdasarkan ilmu pengetahuan modern diketahui bahwa bumi ini yang di dalamnya terdapat gunung2 merupakan benda di angkasa yg berputar pada porosnya. Selain berputar sendiri, bumi juga berputar mengelilingi matahari (yang diikuti oleh bulan). Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (An Naml(27):88) Hanya karena kekuasan-Nya maka manusia dan makhluk2 lain di atas bumi tidak merasakan goncangan tersebut,Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. (Al Anbiya(21):31) Sesungguhnya ALLOH SWT ciptakan gunung itu sebagai tempat kehidupan manusia. Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepadaNya). (An Nahl(16):81) ALLOH SWT juga yg telah menghamparkan bumi dan menciptakan gunung menurut ukuran yg telah Dia tentukan. Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gununggunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (Al Hijr(15):19) Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungaisungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Ar Rad(13):3) Gunung merupakan makluk ALLOH SWT yg tunduk dan patuh pada ALLOH SWT. Namun mereka menolak pada saat ALLOH SWT menawarkan mereka untuk mengemban amanat. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,

maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh, (Al Ahzab(33):72) Kepatuhan gunung dicatat di Al Quran sebagai berikut,Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi, (Shaad(38)18) Gunung juga akan menjadi saksi betapa hebat dan dahsyatnya kekuasaan ALLOH SWT pada saat kiama terjadi kelak. Perhatikan ayat2 berikut: Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, (Thaa Haa(20):105-106) Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Al Qaariah(101):1-5) Filed under: Khutbah Jum'at | 17 Comments

Khutbah Jumat 20090703


Posted on April 21, 2011 by It's Me Kaum muslim mesti meneladani dan mencontoh Nabi Ibrahim as beserta anak cucunya seperti Nabi Ismail as dan Nabi Muhammad SAW dalam mentaati perintah ALLOH SWT dan menjauhi larangan-Nya. ALLOH SWT sendiri berfirman sebagai berikut,Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (lagi) yang mensyukuri nikmatnikmat Allah, Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. (QS An Nahl(16):120-121) Beliau adalah orang yg muslim, hanif (lurusf) serta berserah diri kepada ALLOH SWT. Beliau juga mengajak umatnya dan mewasiatkan pada anak cucunya untuk senantiasa tunduk dan patuh pada ALLOH SWT. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam. (Al Baqarah(2):132) Nabi Ibrahim as sendiri telah diuji keimanan dan ketakwaannya oleh ALLOH SWT. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia. Ibrahim berkata: (Dan saya mohon juga) dari keturunanku. Allah berfirman: Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim.(Al Baqarah(2):124)

Salah satu doa para Nabi yang diabadikan di Al Quran adalah doa Nabi Ibrahim as,Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (Ibrahim(14):37) Nabi Ibrahim as juga (beserta anaknya, Nabi Ismail as) yang membangun Kabah sesuai perintah dari ALLOH SWT. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al Baqarah(2):127) Adapun manfaat Kabah dijelaskan pada ayat berikut,Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud. (Al Baqarah(2):125) Kemudian Nabi Ibrahim as juga yg mencontohkan pelaksanaan haji. Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. (Al Hajj(22):27-28) Adapun ujian yg paling berat bagi Nabi Ibrahim as adalah tatkala turun perintah untuk menyembelih Nabi Ismail as. Padahal Nabi Ismail as didapat setelah perjuangan berpuluh tahun karena beliau tidak dikaruniai anak. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. (Ash Shaffaat(37):102) Karena keduanya adalah orang2 yg bertakwa dan terpilih, maka tanpa ragu keduanya melaksanakan perintah tidak masuk akal manusia ini. Keduanya pun lulus dari ujian ini. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (Ash Shaffaat(37):103-106) Marilah kita berusaha meneladani Nabi Ibrahim as semampu dan sedekat yg bisa kita lakukan.

Adalah satu hal yg sangat ironis dan memprihatinkan bila kita bandingkan peringatan tahun baru Masehi dengan tahun baru Hijriyah. Kehadiran tahun baru Hijriyah sangat terasa kurang mendapat sambutan dan perhatian yg memadai jika dibandingkan dengan tahun baru Masehi yg begitu gegap gempita. Meski demikian, lebih kurang 5-10 tahun terakhir ini, ghirah dan semangat kaum muslim di Indonesia utk menyemarakkan tahun baru Hijriyah sudah mulai terasa. Malam tahun baru Masehi begitu dirayakan dengan segala keriuhan dan pesta yg menghabiskan dana yg tidak sedikit. Berbagai acara dan hiburan digelar di mana-mana. Semua media eletronik dan media cetak tidak ketinggalan untuk mengekspos dan memberitakan besar2an dengan headline yang terkadang terkesan begitu lebay. Semestinya sebagai umat muslim, kita tidak perlu merayakan tahun baru Masehi ini, terlebih jika kita melihat ke sejarahnya bahwa tahun baru ini bertujuan untuk merayakan kelahiran Yesus. Rasululloh SAW sendiri punya pesan khusus untuk menyambut hari esok,Barang siapa yang keadaan amalnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia terlaknat. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung. (HR. Bukhari) Islam mengajarkan 3 faktor penting untuk menghadapi hari esok: 1. Meningkatkan iman dan taqwa kepada ALLOH SWT 2. Membuat rencana/program dan mengatur waktu dengan sebaik-baiknya 3. Tidak melupakan nikmat dan kekuasaan ALLOH SWT serta bersyukur kepada-Nya Oleh karenanya, setiap muslim hendaknya melakukan muhasabah agar kualitas hidupnya selalu meningkat dari hari ke hari. Artikel tentang tahun baru: Perlukah Merayakan Tahun Baru?? Filed under: Khutbah Jum'at | 4 Comments

Khutbah Jumat 20090619


Posted on April 17, 2011 by It's Me Banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia ini sesungguhnya mengajarkan kepada kita, kaum muslim, untuk mau membantu saudara2nya yg tertimpa musibah. Meskipun musibah itu bisa terjadi karena azab, ujian, ataupun cobaan dari ALLOH SWT, tapi hendaknya kita tidak lantas menghakimi begitu saja. Dalam sebuah hadits disebutkan,Sesungguhnya orang2 yg saleh itu diperkeras (cobaannya) dan sesungguhnya tiada suatu masalah pun yg menimpa orang mukmin, berupa duri (yg

menusuk) hingga yg lebih dari itu, kecuali dihapuskan suatu kesalahan/dosa darinya dan diangkat satu derajat untuknya. (HR Baihaqi) Bagaimana cara kita bersedekah dan membantu korban bencana alam? Sangatlah banyak cara untuk itu! Yang paling utama adalah dengan membantu dengan menyumbangkan pakaian, makanan, dan minuman. Jika tidak memungkinkan, bisa juga dengan memberikan sejumlah uang. Tentu saja semuanya itu mesti dilakukan sesuai dengan kemampuan kita. Ibaratnya, kemampuan kita memberi Rp 100.000, tapi jangan hanya memberi Rp 1.000. Berilah yg lebih besar, Rp 50.000 misalnya. Bahkan sesungguhnya sedekah orang yg hidupnya kekurangan (miskin) itu bernilai lebih besar daripada sedekahnya orang kaya. Rasululloh SAW bersabda,Setiap muslim yang memberikan pakaian kepada muslim yang tidak berpakaian, Allah akan memberikan pakaian syurga kepadanya.Setiap muslim yang memberi muslim lain yang kelaparan,Allah akan memberikan buah syurga kepadanya dan setiap muslim yang memberi minum kepada muslim yang kehausan Allah akan memberikan minum kepadanya dari ar-Rahiqul Makhtum. (HR Abu Daud) Orang yg bersedekah akan mengalirkan pahala bagi si pemberinya meskipun dia sudah wafat kelak. Selain itu juga akan memadamkan panas kubur dan memberikan naungan/perlindungan pada hari Kiamat nanti. Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panasnya kubur bagi pemilik sedekah. [HR. AthThobroniy dalam Al-Kabir, dan Al-Baihaqiy. Syaikh Al-Albaniy meng-hasan-kan hadits ini dalam Ash-Shahihah (3484)] Setiap orang berada dalam naungan sedekahnya hingga diputuskan perkara di antara manusia. [HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim. Hadits ini shahih sebagaimana yang dinyatakan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib (872)] Hendaknya salah seorang diantara kalian melindungi wajahnya dari neraka, sekalipun dengan sebelah biji korma(bermakna bersedekah). [HR. Ahmad. Hadits ini di-shahih-kan oleh AlAlbaniy dalam Shahih At-Targhib (864)] Sedekah itu memadamkan (menghapuskan) kesalahan sebagaimana air memadamkan api [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (3/321), dan Abu Yalaa. Lihat Shohih At-Targhib (1/519)] Jika kita tidak mempunyai benda yg bisa disedekahkan, kita juga bisa menyedekahkan tenaga kita. Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah. (HR Tirmizi dan Abu Dzar) Beberapa artikel terkait musibah dan bencana:

Di Balik Musibah Ada Kebaikan

Bencana dan Musibah Semua Urusan bagi Seorang Mukmin adalah Kebajikan Orang seringkali menilai dengan parameter subjektif dan melihat orang lain dengan kacamata kuda sehingga sering kali terjadi salah paham dan tidak bertindak dengan arif dan bijaksana dalam menyikap sebuah peristiwa. Hal ini bisa terjadi karena minimnya kesadaran empati dalam memahami kelemahan, kesalahan, kekurangan, kejahilan, dan kenaifan orang lain. Rasululloh SAW sendiri memberikan contoh empati yg sangat baik. Syahdan, satu waktu ada orang Badui tiba-tiba kencing di dalam masjid. Hal ini membuat para sahabat bereaksi dan terpancing emosinya. Apa yang dilakukan Rasululloh SAW? Apakah beliau ikut terpancing emosinya dan memarahi si Badui? Ternyata tidak! Beliau membiarkan si Badui menyelesaikan hajatnya, kemudian beliau meminta para sahabat membersihkan najis akibat ulah si Badui itu. Usai dilakukan pembersihan, Rasululloh SAW memberikan penjelasan kepada para sahabat bahwa Arab Badui tersebut tidak tahu mengenai larangan kencing di dalam masjid, sehingga tidak perlu disikapi dengan emosi yg berlebihan. Justru tindakan Rasululloh SAW ini menghindari 3 mudharat: Pertama, si Badui terusik hajatnya; kedua, saluran kencing si Badui terganggu kelancarannya, dan ketiga area najis meluas karena si Badui panik saat menuntaskan hajatnya. Saat ini, sikap seperti Rasululloh SAW sangat sulit ditemukan, jika tidak ingin dibilang mustahil. Pemimpin terkadang malah memancing emosi rakyat biasa yg pemahamannya tidak terlalu mendalam/kurang berilmu. Akibatnya kerusakan terjadi di mana2 hanya karena masalah sepele serta tidak ada keinginan untuk berempati. ALLOH SWT sendiri berfirman,Muhammad itu adalah utusan ALLOH dan orangorang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, (Al Fath(48): 29). Itu sebabnya Rasululloh SAW begitu dicinta umatnya dan disegani musuh2nya. Beliau begitu mengedepankan sifat kasih sayang, mempermudah umatnya dalam menjalankan syariat agama, lebih memilih bersikap lemah lembut namun jika diperlukan bisa bersikap tegas. Beliau bisa marah namun sikap pemaafnya lebih banyak dan bisa dirasakan. Bahkan Rasululloh SAW pernah berpesan kepada Abu Musa dan Muadz pada saat keduanya hendak ke Yaman untuk berdakwah,Gembirakanlah dan jangan kau takuttakuti. Mudahkanlah dan janganlah kau persulit. Sebagai pewaris Nabi, maka para dai, mubaligh, ustadz, ulama, bahkan guru agama juga mestinya memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk menjalankan perintah agama sebaik-baiknya. Tentunya, mereka mesti dilengkapi dengan ilmu yang cukup di samping juga kearifan dalam bersikap. Dengan demikian akan muncul sikap toleran sehingga akan selalu ada banyak solusi yg bisa dijadikann pilihan apabila mereka menemui masalah. Rasululloh SAW juga bersabda,Hendaklah kamu bersikap lemah lembut dan jangan bersikap kasar. Sesungguhnya tidaklah sikap lemah lembut itu ada pada sesuatu kecuali menghiasinya, dan tidak pula ia lepas dari sesuatu kecuali mengotorinya. (HR Muslim) Filed under: Khutbah Jum'at | 1 Comment

Khutbah Jumat 20090605


Posted on February 13, 2011 by It's Me

Iman memiliki banyak cabang, salah satunya adalah sifat malu. Dalam berbagai hadits disebutkan diantara syarat-syarat orang beriman,misalnya,Barangsiapa beriman kepada ALLOH dan hari kiamat, hendaknya menghormati tetangganya. Maka orang yg beriman malu utk melakukan tindakan yg merugikan tetangganya, menyakiti tetangganya, dsb. Rasululloh SAW sendiri bersabda,Iman itu mempunyai 60 lebih cabang, dan malu merupakan cabang (bagian) dari iman. (HR Bukhari) Iman dan malu ibarat 2 sejoli yg tdk dpt dipisahkan, jika salah satu tiada maka yg lain juga tiada. Sesungguhnya malu dan iman itu selalu berbarengan, apabila salah satu diantaranya dihilangkan (diangkat) maka yang lainnyapun akan hilang. (HR. Imam Hakim dan Ibnu Umar). Jika iman lenyap dari para penyelenggara negara, maka kasus suap menyuap akan terjadi. Dan masih banyak perilaku2 memalukan lainnya jika iman sudah lenyap dari dalam hati seseorang. Orang mukmin akan malu pada ALLOH SWT, sehingga dia akan selalu berusaha memelihara kepala dan apa yg ada di dalamnya (pikirannya dari hal2 negatif yg akan merugikan orang lain). Dia juga akan memelihara perutnya dari makanan minuman yg diharamkan ALLOH SWT. Juga akan memelihara hati dari sifat2 yg merugikan seperti iri, dengki, dan penyakit hati lainnya. Orang mukmin juga mesti malu dg malaikat, terutama Raqib dan Atid, sehingga akan selalu berusaha berbuat lebih banyak kebaikan. Rasululloh SAW bersabda,Hendaknya kalian merasa malu kepada ALLOH dengan sebaik-baik rasa malu. Para shahabat berkata, Ya Rasululloh, alhamdulillah, kami semua malu kepada-Nya. Beliau Saw menimpali, Bukan demikian, tetapi jika kita benar-benar merasa malu kepada ALLOH, hendaknya kepala dan semua yang ada dalam kepala itu (termasuk mulut, mata dll), hendaknya menjaga perut dan sekitarnya dari segala yang dilarang, selalulah mengingat kematian dan masa kehancuran. Dan barangsiapa menginginkan akhirat, hendaknya dia tinggalkan hiasan dunia. (HR. At- Turmudzi). ALLOH SWT juga berfirman,Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yg dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, satu duduk di sebelah kanan dan yg lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yg diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yg selalu hadir. (Qaaf:1618) Rasa malu akan mempengaruhi sikap dan sifat manusia dalam menjalani kehidupan ini. Mereka akan lebih berhati-hati dalam bertindak, apakah perbuatan mereka melanggar aturan ALLOH SWT atau tidak. Rasululloh SAW bersabda,Sesungguhnya di antara perkataan nubuwah pertama yang diketahui manusia adalah: Jika engkau tidak malu, maka berbuatlah sesukamu. (HR. Bukhari) Orang yg mempunyai sifat malu tidak akan melakukan tindakan yg merugikan diri sendiri atau orang lain. Rasa malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan. (HR. Bukhari dan Muslim) Semoga kita termasuk orang yg memiliki rasa malu terhadap ALLOH SWT, malaikat, dan manusia.

You might also like