You are on page 1of 37

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi 2.1.1 Perancangan Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis & Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.[4] Definisi perancangan menurut Adi Nugroho dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek, itu.[3] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa perancangan merupakan suatu pola untuk mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan atau organisasi. menyebutkan bahwa: Perancangan adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi perusahaan

2.1.2 Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, menyebutkan bahwa: Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.[21] Definisi sistem menurut Fathansyah dalam bukunya yang berjudul Basis data, menyebutkan bahwa: Sistem adalah suatu tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan suatu fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.[8]

13

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem merupakan suatu bentuk kegiatan yang terorganisir yang dapat mempermudah perusahaan dalam melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan.

2.1.3 Informasi Definisi informasi menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem, menyebutkan bahwa: Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.[12] Definisi informasi menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.[26] Definisi informasi menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: Informasi (information) data yang telah diproses dan diatur ke dalam bentuk output yang memiliki arti bagi orang yang menerimanya.[18] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk pemakainya. Adapun kualitas informasi menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi adalah sebagai berikut : 1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi ini harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat Waktu, informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, harus tersedia pada saat informasi tersebut diperlukan. 3. Relevan, informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan dan mempunyai manfaat untuk pemakainya.[26]

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat menarik simpulan bahwa suatu informasi dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi kualitas informasi

14

yaitu akurat, tepat waktu dan relevan. 2.1.4 Sistem Informasi Definisi sistem informasi menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan lalu diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.[9] Definisi sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis yang diterjemahkan oleh Jogiyanto HM. dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.[12] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur yang menggabungkan subsistemsubsistem yang mempertemukan kebutuhan organisasi dengan laporan yang diperlukan.

2.1.5

Akuntansi

Definisi akuntansi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.[23] Definisi akuntansi menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa: Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

15

mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.[29] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa akuntansi adalah proses yang dimulai dari pencatatan sampai pelaporan informasi dari transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan.

2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan dalam buku yang berjudul Accounting Pengantar Akuntansi, mengemukakan bahwa: Dasar kas (cash basis), pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode dimana kas diterima atau dibayar. Dasar akrual (accrual basis), pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan.[29] 2.1.5.2 Proses Akuntansi Definisi proses akuntansi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: Proses akuntansi merupakan suatu kegiatan yang meliputi pengidentifikasian dan pengukuran data relavan untuk pengambilan keputusan, pemrosesan data, dan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan, pengkomunikasian informasi kepada pemakai.[23] Menurut Soemarso SR dalam buku Akuntansi Suatu Pengantar gambar proses akuntansi adalah sebagai berikut:

L a p o r a n M e n g a n a lis isP e m a k a i I n f o r m a s i T r a n s a k s i P e n c a t a t a ne n g g o lo n P a n g ik h t is a r a n P ge D an A k u n ta n s i A k u n ta n s i M e n g in t e r p r e s t a s ik a n P e n g ik h t is a r a n d a n P e n g u kura n d a ta P e m r o s e s a n d a n P e la p o r a n

P e n g k o m u n ik a s ia n In fo r m a s i

16

Gambar 2.1 Proses Akuntansi[23] 2.1.5.3 Siklus Akuntansi Definisi siklus akuntansi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: Siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan.[23] Definisi siklus akuntansi menurut Winwin Yadiati, Ilham Wahyudi dalam bukunya yang berjudul Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa: Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan dalam mencatat transaksi bisnis hingga menghasilkan laporan keuangan bagi suatu organisasi dalam periode tertentu.[30] Siklus akuntansi menurut Achmad Tjahyono, Sulastiningsih dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu, menyebutkan bahwa: Siklus Akuntansi adalah langkah-langkah dalam akuntansi formal dimulai dari analisis terhadap transaksi bisnis, mencatat dalam buku jurnal, dan diakhiri dengan penyusunan daftar saldo setelah penutupan.[2] Siklus akuntansi apabila digambarkan akan tampak seperti di bawah ini:

17

Analisis Transaksi Bisnis Daftar saldo Setelah penutupan 1 9 2 Jurnal T ransaksi

JurnalPenutup

8 Siklus Akuntansi

Posting ke Buku Besar

Laporan Keuangan :Lap. Rugi /Laba Lap Ekuitas 7 Pemilik Neraca Laporan Arus Kas

Daftar saldo

6 Daftar saldo Disesuaikan

Jurnal Penyesuaian

Gambar 2.2 Siklus Akuntansi[2] Berikut penjelasan masing-masing langkah dalam siklus akuntansi formal di atas: 1. Analisis transaksi bisnis Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis yang secara langsung berpengaruh terhadap posisi keuangan atau hasil operasi keuangan. 2. Pencatatan pada buku jurnal Akuntansi membutuhkan sebuah catatan setiap transaksi bisnis secara kronologis atau urut sesuai dengan tanggal terjadinya. 3. Posting ke buku besar Posting adalah proses emindahan ayat-ayat jurnal dari jurnal ke jurnal ke akun buku besar. Posting dilakukan secara individual setiap hari atau seminggu sekali. 4. Penyusunan daftar saldo Sebelum laporan keuangan disusun, saldo dari masing-masing akun harus ditentukan terlebih dahulu. Saldo tersebut dapat dilihat dari buku besar, dan arus dibuktikan persamaan debit dan kreditnya. 5. Penyesuaian Beberapa akun dalam neraca saldo belum menunujukkan informasi yang Up To Date (terkini), karena beberapa informasi baru dapat diketahui pada akhir tahun melalui analisis terhadap keadaan pada akhir periode. 6. Daftar saldo disesuaikan Setelah penyesuaian dicatat dan diposting ke akun buku besar,

18

neraca saldo disesuaikan disiapkan. 7. Penyusunan laporan keuangan Penyusunan laporan keuangan diawali dengan menyiapkan laporan rugi-laba. Laba atau rugi bersih kemudian digunakan untuk menyusun laporan ekuitas pemilik. 8. Penutupan buku besar Saldo-salso yang terdapat dalam eraca akan terus dibawa ketahuntahun berikutnya. Karena akun-akun neraca mempunyai sifat relatif permanen maka akun ini disebut dengan akun permanen (Permanent Account) atau akun riil (Real Account). 9. Daftar saldo setelah penutupan Setelah proses penutupan buku besar langkah berikutnya adalah mempersiapkan daftar saldo setelah penutupan (Post Clossing Trial Balance).[2] Berdasarkan definisi dan gambar siklus di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa siklus akuntansi dimulai dari terjadinya transaksi, kemudian dilakukan pencatatan ke dalam jurnal, digolongkan ke dalam buku besar, sampai pengikhtisaran dan menghasilkan laporan keuangan.

2.1.5.3.1 Transaksi Definisi transaksi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: Transaksi (transaction): kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan oleh karena itu harus dicatat.[23] Definisi transaksi menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya Accounting Information System Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: Transaksi (transaction) adalah kegiatan yang mempengaruhi atau merupakan kepentingan dari perusahaan pekerjaan.[9] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa transaksi adalah suatu kegiatan yang mendukung sistem manajemen keuangan dalam suatu perusahaan. serta diproses oleh sistem informasinya sebagai unit

2.1.5.3.2 Bukti Transaksi

19

Menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: Kegunaan bukti transaksi adalah untuk memastikan keabsahan transaksi yang dicatat.[23] Definisi bukti transaksi menurut Winwin Yadiati, Ilham Wahyudi dalam bukunya yang berjudul Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa: Bukti transaksi dapat berupa dokumen intern yang dibuat sendiri oleh perusahaan atau bisa pula berupa dokumen ekstern yang dibuat oleh pihak luar.[30] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa bukti transaksi adalah dokumen yang membuktikan keabsahan dari suatu transaksi yang terjadi.

2.1.5.3.3Jurnal Umum Definisi jurnal umum menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: Jurnal umum (general journal) bentuk jurnal yang terdiri dari dua kolom. Jurnal umum kadangkadang disebut juga buku memorial atau jurnal standar.[23] Definisi jurnal menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi adalah sebagai berikut: Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengkalsifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya.[21] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat memberikan simpulan bahwa jurnal adalah alat untuk mencatat transasksi yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan urut waktu terjadinya. Bentuk dari jurnal umum menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, sebagai berikut:

20

Tabel 2.1 Jurnal Umum [23] PT. X Jurnal Umum Periode _______

Tanggal

No. Bukti

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Tabel 2.2 Jurnal Umum [23] PT. X Jurnal Umum Periode _______

21

2.1.5.3.4 Buku Besar Definisi buku besar menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi adalah sebagai berikut: Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang

22

telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.[21] Definisi buku besar menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, adalah sebagai berikut: Buku besar (ledger) kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri.[23] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat memberikan simpulan bahwa buku besar adalah gabungan dari akun-akun yang telah dicatat dalam jurnal umum. Bentuk dari buku besar menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, sebagai berikut:

Tabel 2.3 Buku Besar Umum Kas Kantor Cabang[23]


Nama Akun: Kas Kantor Cabang Tanggal April 08 10 Penjualan Cabang Sparepart Kantor 4.1.2 Xxx -Xxx 10 Keterangan Penjualan Motor Kantor Cabang Ref 4.1.1 Debit Xxx Nomor Akun: Kredit Xxx Saldo Debit Kredit

Tabel 2.4 Buku Besar Umum Piutang Dagang[23]


Nama Akun: Piutang Dagang Tanggal April08 11 Keterangan Penjualan Cabang Ref Debit Xxx Kredit Xxx Nomor Akun: Saldo Debit Motor Kantor 112

Tabel 2.5 Buku Besar Umum Persediaan Barang Dagang Motor Kantor Cabang[23]
Nama Akun: Persediaan Barang Dagang Motor Kantor Cabang Tanggal Keterangan Ref Debit Nomor Akun: 1.1.3.1 Kredit Saldo Debit Kredit

23

April08

12 13

R/K Kantor Pusat Harga Pokok Penjualan

1.1.4 5.1

Xxx Xxx

Xxx Xxx -

Tabel 2.6 Buku Besar Umum Persediaan Barang Dagang Sparepart Kantor Cabang[23]
Nama Akun: Persediaan Barang Dagang Motor Kantor Cabang Tanggal April08 12 13 Keterangan R/K Kantor Pusat Harga Pokok Penjualan Ref 1.1.4 5.1 Debit Xxx Nomor Akun: 1.1.3.2 Kredit Xxx Xxx Xxx Saldo Debit Kredit -

Tabel 2.7 Buku Besar Umum R/K Kantor Pusat[23]


Nama Akun: R/K Kantor Pusat Tanggal April08 13 Keterangan Persediaan Barang Dagang Motor Kantor Cabang Ref 1.1.3.1 Debit Nomor Akun: 1.1.4 Kredit Xxx Saldo Debit Kredit Xxx

Tabel 2.8 Buku Besar Umum Perlengkapan[23]


Nama Akun: Perlengkapan Tanggal April08 13 Keterangan Beban Perlengkapan Ref 5.2.4 Debit Nomor Akun: 1.2.1 Kredit Xxx Saldo Debit Kredit Xxx

Tabel 2.9 Buku Besar Umum Ikhtisar Laba Rugi[23]


Nama Akun: Ikhtisar Laba Rugi Tanggal April08 13 Keterangan Harga Pokok Penjualan Ref 5.1 Debit Xxx Kredit Xxx Nomor Akun: 3.3 Saldo Debit Kredit -

Tabel 2.10 Buku Besar Umum Penjualan Motor Kantor Cabang[23]

24

Nama Akun: Penjualan Motor Kantor Cabang Tanggal April08 10 Keterangan Kas Kantor Cabang Ref 1.1.1 Debit Kredit

Nomor Akun: 4.1.1 Saldo Debit Xxx Kredit Xxx

Tabel 2.11 Buku Besar Umum Penjualan Sparepart Kantor Cabang[23]


Nama Akun: Penjualan Sparepart Kantor Cabang Tanggal April08 10 Keterangan Kas Kantor Cabang Ref 1.1.1 Debit Kredit Debit Xxx Nomor Akun: 4.1.2 Saldo Kredit Xxx

Tabel 2.12 Buku Besar Umum Pendapatan Lain-lain[23]


Nama Akun: Pendapatan lain-lain Tanggal April08 13 Keterangan Kas Kantor Cabang Ref 1.1.1 Debit Kredit Debit Xxx Nomor Akun: 4.2 Saldo Kredit Xxx

Tabel 2.13 Buku Besar Umum Beban Listrik[23] Nama Akun: Beban Listrik Tanggal April08 13 Keterangan
Kas Kantor Cabang

Nomor Akun: 5.2.1 Ref 1.1.1 Debit Xxx Kredit Debit Xxx Saldo Kredit -

Tabel 2.14 Buku Besar Umum Beban Air[23] Nama Akun: Beban Air Nomor Akun: 5.2.2

25

Tanggal April08 13

Keterangan
Kas Kantor Cabang

Ref 1.1.1

Debit Xxx

Kredit Debit Xxx

Saldo Kredit -

Tabel 2.15 Buku Besar Umum Beban Telpon[23] Nama Akun: Beban Telpon Tanggal April08 13 Keterangan
Kas Kantor Cabang

Nomor Akun: 5.2.3 Ref 1.1.1 Debit Xxx Kredit Debit Xxx Saldo Kredit -

Tabel 2.16 Buku Besar Umum Beban Perlengkapan[23] Nama Akun: Beban Perlengkapan Tanggal April08 13 Keterangan
Perlengkapan

Nomor Akun: 5.2.4 Ref 12.1 Debit Xxx Kredit Debit Xxx Saldo Kredit -

Tabel 2.17 Buku Besar Umum Beban Perbaikan[23] Nama Akun: Beban Perbaikan Tanggal April08 13 Keterangan
Kas Kantor Cabang

Nomor Akun: 5.2.5 Ref 1.1.1 Debit Xxx Kredit Debit Xxx Saldo Kredit -

Tabel 2.18 Buku Besar Umum Franco Gudang[23] Nama Akun: Franco Gudang Tanggal April08 13 Keterangan
Kas Kantor Cabang

Nomor Akun: 5.2.6 Ref 1.1.1 Debit Xxx Kredit Debit Xxx Saldo Kredit -

26

2.1.5.3.5 Jurnal Penyesuaian Definisi ayat jurnal penyesuaian menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pengantar, menjelaskan bahwa: Ayat Jurnal Penyesuaian (adjusting journal entry): ayat jurnal yang biasanya dibuat pada akhir suatu periode akuntansi untuk mengkoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan modal yang sebenarnya.[23] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa jurnal penyesuaian adalah periode akuntansi untuk mengkoreksi akun-akun tertentu yang mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan modal yang sebenarnya.

Tabel 2.19 Jurnal Penyesuaian[23] PT X Ayat Jurnal Penyesuaian Periode _____________

2.1.5.3.6 Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Soemarso SR dalam bukunya yang

27

berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: Laporan keuangan (financial statement): laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.[23] Definisi laporan keuangan menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan dalam buku yang berjudul Accounting Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa: Financial statement (laporan keuangan) adalah laporan keuangan yang mengikhtisarkan semua pengaruh dari kejadian pada suatu usaha.[29] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang dibuat untuk para pembuat keputusan agar mengetahui posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan penulis adalah laporan keuangan laba rugi. Skema laporan laba rugi menurut L. Suparwoto dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar tergambar seperti di bawah ini.

Tabel 2.20 Laporan Laba Rugi Kantor Cabang[16] PT. X-Kantor Cabang Laporan Laba Rugi Periode Maret 2008 PENDAPATAN Penjualan HARGA POKOK PENJUALAN: Persediaan Barang Dagang Awal Pembelian Pengiriman dari Kantor Pusat Barang Tersedia Dijual Persediaan Akhir Harga Pokok Penjualan Xxx xxx xxx xxx Xxx (xxx) (xxx) xxx

28

Laba Kotor Beban/Biaya Komersial Laba Bersih

xxx ( xxx) xxx

2.1.5.3.7 Jurnal Penutup Definisi jurnal penutup menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: Jurnal penutup (closing entries): ayat jurnal yang dibuat untuk memindahkan salso akun-akun sementara ke akun-akun tetap atau akun-akun neraca. [23] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa jurnal penutup adalah jurnal untuk me-nolkan saldo yang tidak akan dibawa pada periode berikutnya. Tabel 2.21 Jurnal Penutup[23] PT X Jurnal Penutup Periode _____________

2.1.6

Sistem Akuntansi

Definisi sistem akuntansi menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi menyebutkan bahwa: Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.[21] Definisi sistem akuntansi menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar

29

Akuntansi, menyebutkan bahwa: Sistem akuntansi (accounting system) adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.[29] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem akuntansi adalah organisasi dari formulir, catatan dan laporan yang dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan mengelola perusahaan.

2.1.7

Sistem Informasi Akuntansi

Definisi sistem informasi akuntansi menurut Robert G. Murdick, Thomas C. Fuller dan Joel E. Ross yang diterjemahkan oleh Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan pihakpihak luar lainnya.[12]

Definisi sistem informasi akuntansi menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer, menyebutkan bahwa: Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.[6] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem informasi akuntansi adalah perubahan data menjadi informasi yang dapat

30

dijadikan dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan dan pelaporan eksternal untuk pihak-pihak luar.

2.1.8

Laporan Laba Rugi

Agar perusahaan atau organisasi mengetahui apakah perusahaan atau organisasi tersebut mengalami keuntungan atau kerugian maka diperlukan penyusunan laporan keuangan laba rugi. Definisi laporan laba rugi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: Laporan laba rugi (income statement): ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi menunjukan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.[23] Definisi laporan laba rugi menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa: Income Statement (laporan laba rugi) ikhtisar pendapatan dan beban suatu kesatuan usaha untuk jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.[29] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa laporan laba rugi adalah laporan hasil usaha yang berisi tentang informasi keuangan yang membandingkan antara pendapatan perusahaan dan beban operasi perusahaan.

2.1.8.1 Pendapatan Definisi pendapatan menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Intermediate, menyebutkan bahwa: Pendapatan adalah arus masuk aktiva dan/atau penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan menghasilkan laba lainnya yang membentuk operasi utama atau inti perusahaan yang berkelanjutan selama satu periode.[13]

31

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa pendapatan adalah aktiva yang masuk karena terjadinya transaksi yang menghasilkan laba dan membentuk kegiatan utama perusahaan dalam satu periode. Prinsip pengakuan transaksi pendapatan menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Intermediate, menyebutkan bahwa: 1. Pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan, yang biasanya diinterpretasikan sebagai tanggal penyerahan kepada pelanggan. 2. Pendapatan dari pemberian jasa diakui ketika jasa-jasa itu telah dilaksanakan dan dapat ditagih. 3. Pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk menggunakan aktiva perusahaan, seperti bunga, sewa dan royalti, diakui sesuai dengan berlalunya waktu atau ketika aktiva itu digunakan. 4. Pendapatan dari pelepasan aktiva selain produk diakui pada tanggal penjualan. [13] Untuk pengakuan pendapatan atas transaksi penjualan produk ada empat cara. Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Intermediate, menyebutkan bahwa: 1. Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan). 2. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan. 3. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan. 4. Pengakuan pendapatan untuk transaksi penjualan khususwaralaba dan konsinyasi.[13] Prinsip pengakuan transaksi pendapatan yang digunakan penulis yaitu pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan, karena sesuai dengan pendapatan yang terjadi di perusahaan adalah transaksi pendapatan atas penjualan produk yaitu motor dan sparepart, sedangkan cara pengakuan pendapatan atas transaksi penjualan produk yang digunakan penulis adalah pengakuan pendapatan pada saat penjualan, karena disesuaikan dengan kondisi

32

yang berjalan di perusahaan. Transaksi pendapatan atas penjualan yang dilakukan perusahaan yaitu penjualan tunai dan kredit. Untuk pengakuan piutang usaha atas transaksi penjualan kredit, penulis menggunakan metode bersih. Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Intermediate, menyebutkan bahwa: Jika yang digunakan adalah metode kotor, maka diskon penjualan harus dilaporkan sebagai pengurang atas penjualan dalam laporan laba rugi.[13] Diskon yang ada di perusahaan adalah diskon dagang. Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo dan Ancella A. Hermawan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Intermediate, menyebutkan bahwa: Diskon dagang (trade discount) semacam itu digunakan untuk menghindari perubahan yang sering terjadi dalam katalog, untuk mengutip harga yang berbeda bagi pembelian dalam kuantitas yang berbeda, atau untuk menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari pesaing.[13] 2.1.8.2 Harga Pokok Penjualan Definisi harga pokok penjualan menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa: Harga pokok penjualan adalah biaya untuk memproduksi barang yang terjual.[29]

Definisi harga pokok penjualan menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: Harga pokok penjualan (cost of good sold): harga beli (perolehan) dari barang yang dijual.[23] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa harga pokok penjualan adalah harga barang yang terjual ke pelanggan.

33

2.1.8.3 Beban Definisi beban menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar Akuntansi, menyebutkan bahwa: Beban adalah jumlah aktiva yang terpakai atau jasa yang digunakan dalam proses menghasilkan pendapatan.[29] Definisi beban menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: Beban (expense): kadang-kadang disebut dengan biaya: penurunan dalam modal pemilik, biasanya melalui pengeluaran uang atau penggunaan aktiva, yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan.[23] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa beban adalah harta atau jasa yang telah terpakai yang merupakan kegiatan usaha pokok perusahaan.

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan untuk menunjukan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan pelaporan kepada pihak internal dan eksternal.

2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan sebelumnya mengenai Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi, maka dapat disimpulkan bahwa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan

34

Keuangan Laba Rugi adalah suatu pola untuk membangun sebuah sistem yang digunakan oleh suatu perusahaan menyangkut masalah pencatatan dan pelaporan yang dilakukan dengan proses transaksi yang terjadi pada perusahaan tersebut. Pencatatan dimulai dari membuat jurnal, memposting ke buku besar, hingga menghasilkan laporan keuangan yaitu laporan laba rugi.

1.9.1

Fungsi yang Terkait

Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi menyebutkan fungsi yang terkait (dari penerimaan kas dan pengeluaran kas) adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Kas. Dalam sistem akuntansi penerimaan kas, fungsi kas bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat atau dari fungsi penagihan. Fungsi kas bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh. Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pembayaran. 2. Fungsi Keuangan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. 3. Fungsi Gudang. Fungsi gudang berfungsi untuk menyediakan barang yang diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan yang diterima dsri fungsi penjualan.[21]

1.9.2

Dokumen yang Digunakan

Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi menyebutkan dokumen yang digunakan (dari penerimaan kas dan pengeluaran kas) adalah sebagai berikut:

1.

Bukti Kas Keluar. Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kasir sebesar yang mencantumkan dalam dokumen tersebut. 2. Faktur Penjualan Tunai. Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang

35

diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.[21] 1.9.3 Catatan yang Digunakan

Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi menyebutkan catatan yang digunakan (dari penerimaan kas dan pengeluaran kas) adalah sebagai berikut: 1. Jurnal Umum. Jurnal Umum, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu. 2. Kartu Persediaan. Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.[21] 2.2 Alat Kelengkapan Sistem 2.2.1 Diagram Arus Data/Data Flow Diagram Definisi DFD menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: DFD adalah suatu diagram yang menggunakan simbolsimbol untuk mencerminkan proses sumber-sumber data, arus data dan entitas dalam sebuah sistem.[9] Definisi DFD menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.[26]

Definisi diagram arus data menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa:

36

Diagram arus data (data flow diagram-DFD) diagram yang berkonsentrasi untuk mengidentifikasi jenis-jenis data dan aliran mereka melalui berbagai jenis pemrosesan.[18] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa DFD adalah suatu proses untuk menggambarkan sistem yang digunakan dan merencanakan sistem yang baru.

2.2.1.1 Diagram Konteks Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem informasi, menyebutkan bahwa: Diagram konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada.[26] Menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: Diagram konteks (context diagram) tingkat tinggi diagram arus data. Diagram ini memberikan pandangan pada tingkat ringkasan suatu sistem.[18] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dalam sebuah sistem secara umum.

2.2.1.2 Diagram Level Nol/Zero (Overview Diagram) Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem informasi, menyebutkan bahwa: Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada di dalam diagram konteks yang penjabarannya lebih terperinci.[26] Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram.[4]

37

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa diagram nol adalah diagram yang digunakan untuk menjabarkan secara rinci tahapan yang ada dalam diagram konteks.

2.2.1.3 Diagram Detail/Rinci (Level Diagram) Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada di dalam diagram nol.[26] Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya.[4] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa diagram detail adalah diagram yang digunakan untuk menjabarkan tahapan yang ada dalam diagram nol dengan lebih jelas dan terperinci.

2.2.2

Kamus Data

Definisi kamus data menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: Kamus data sering disebut dengan data dictionary adalah katalig fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.[4]

Definisi kamus data menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: Kamus data (KD) atau Data Dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah system data

38

dictionary adalah katalog fakta tentang fakta dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.[12] Definisi kamus data menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: Kamus data (data dictionary): kumpulan teratur dari berbagai elemen data yang pada dasarnya adalah sumber data terpusat mengenai data.[18] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa kamus data menjelaskan bagian-bagian data yang mengalir pada sistem.

2.2.3

Bagan Alir

Definisi bagan alir menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: Bagan alir (flowchart) adalah representasi grafikal dari sebuah sistem yang menjelaskan relasi fisik diantara entitasentitas kuncinya.[9] Definisi bagan alir menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem, menyebutkan bahwa: Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika.[12] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa bagan alir adalah suatu bagan yang menunjukan arus informasi dari sebuah sistem.

2.2.3.1 Bagan Alir Dokumen

39

Definisi bagan alir dokumen menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem, menyebutkan bahwa: Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau peperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya.[12] Definisi bagan alir dokumen menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: Bagan alir dokumen (document flowchart) dokumen melalui berbagai organisasi.[18] Definisi bagan alir menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: Sebuah flowchart dokumen digunakan untuk menggambarkan elemenelemen dari sebuah sistem manual, termasuk record-record akuntansi (dokumen, jurnal, buku besar, dan file), departemen organisasional yang terlibat dalam proses, dan kegiatan-kegiatan (baik klerikal maupun fisikal) yang dilakukan dalam departemen tersebut.[9] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa bagan alir dokumen adalah suatu bagan yang menunjukan aliran dokumen dari sebuah sistem manual dimulai dari dokumen tersebut berasal sampai tembusantembusannya. diagram yang menggambarkan arus dan fungsi dalam sebuah departemen

2.2.3.2 Bagan Alir Sistem Definisi bagan alir sistem menurut Jogiyanto HM. dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem, menyebutkan bahwa: Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.[12] Definisi bagan alir sistem menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem

40

Informasi

Akuntansi,

menyebutkan

bahwa:

Flowchart

sistem

adalah

memotretkan aspek-aspek komputer dalam sebuah sistem.[9] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa bagan alir sistem adalah suatu bagan yang menjelaskan urutan dari prosedur dalam sebuah sistem manual dan yang terkomputerisasi.

2.2.4

Entity Relantionship Diagram (ERD)

Definisi ERD menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: Diagram Relasi Entitas (entity relationship -ER) adalah teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi antara entitas.[9] Definisi ERD menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: Diagram hubungan entitas (Entity-Relationship Diagram E-R Diagram) ilustrasi grafis mengenai isi database. Diagram tersebut menunjukan berbagai entitas yang dimodelkan dan hubungan penting antara mereka.[18] Definisi ERD menurut Fatansyah dalam bukunya yang berjudul Basis Data, menyebutkan bahwa: Entity Relationship Diagram yaitu berisi komponenkomponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata.[8] Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram E-R yang dapat kita gunakan adalah: A. Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas. B. Lingkaran/elip, menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key digarisbawahi). C. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi. D. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan

41

entitas dan himpunan entitas dengan atributnya. E. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 dan N unruk relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi banyak-ke-banyak). Simbol ERD yang digunakan adalah:

Himpunan entitas E

Himpunan relasi

Atribut a sebagai key

Link

Gambar 2.3 Simbol Diagram E-R[8]

2.2.4.1 Kardinalitas Relasi dalam ERD Berikut ini adalah contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap dengan kardinalitas relasi dan atribut atributnya: A. Relasi satu ke satu (One to one) Contoh: adanya relasi antara himpuan entitas dosen dengan himpunan entitas jurusan.

N a m _d o se n a

a la m a t o se n _d

N a m_d o se n a

K o d _ju r e

K o d _ju r e

n a m _ju r a

D o se n

m e n g e p a la i

Ju r u sa n

Gambar 2.4 Relasi satu ke satu[8]

42

B. Relasi satu ke banyak (One to many) Contoh relasi antara himpunan entitas dosen dengan himpunan entitas kuliah.

Nama _dosen

Nama _dosen

Kode _kul

Kode _kul Nama _kul

Dosen

mengajar

Mata kuliah

Waktu alamat _dosen tempat sks

semester

Gambar 2.5 Relasi satu ke banyak[8] C. Relasi banyak ke banyak (Many to many) Contoh adanya relasi antara himpuanan entitas mahasiswa dengan himpunan entitas kuliah.

nim

Nama_mhs

nim

Kode_kul

Kode_kul

Nama_kul

Mahasiswa

mempelajari

Mata kuliah

Alamat_mhs

Tgl_lahir

Indeks_nilai

sks

semester

Gambar 2.6 Relasi banyak ke banyak[8] Selain derajat relasi di atas, ada pula yang disebut derajat relasi minimum yang menunjukkan hubungan minimum yang boleh terjadi dalam sebuah relasi antar himpunan entitas.
Mahasiswa (0,N) mempelajari (0,N) Kuliah (0,N) mengajar (1,1) Dosen

43

Gambar 2.7 Derajat Relasi Minimum[8] Derajat relasi di atas dapat diartikan sebagai berikut: A. Seorang mahasiswa dapat mempelajari banyak mata kuliah, tetapi boleh juga tidak mempelajari mata kuliah satu pun. B. Setiap mata kuliah dapat diikuti oleh banyak mahasiswa, tetapi bisa juga ada mata kuliah yang tidak diikuti oleh mahasiswa. C. Seorang dosen boleh mengajar banyak mata kuliah sekaligus, tetapi bisa juga ada dosen yang belum mengajar. D. Setiap mata kuliah hanya boleh diajarkan oleh seorang dosen dan tidak boleh ada matakuliah yang belum ditentukan siapa dosennya.

2.2.4.2 Key Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara unik. Menurut Fathansyah dalam bukunya yang berjudul Basis Data, Berikut ini adalah jenis-jenis Key: 1. Super Key Merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel sacara unik). 2. Candidate Key Merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik. 3. Primary Key [8] Merupakan salah satu dari candidate key yang memiliki keunikan key lebih sering untuk dijadikan sebagai acuan.[8] Penulis hanya menggunakan primary key untuk merancang sistem informasi akuntansi laporan keuangan laba rugi.

2.3 Software Perangkat lunak (software) adalah komponen data prosesing yang berupa program-program dan teknik-teknik lainnya untuk mengontrol sistem komputer. Software dapat dikatagorikan ke dalam 3 bagian, yaitu: A. Perangkat lunak sistem operasi (operating system). B. Perangkat lunak bahasa (language software). 44

C. Perangkat lunak Aplikasi (application software).

3.3.1 Software Sistem Operasi Definisi software sistem operasi menurut Melwin Syafrizal Daulay dalam bukunya yang berjudul Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer, menyebutkan bahwa: Operating system software merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengkonfigurasi komputer agar dapat menerima berbagai perintah dasar yang diberikan sebagai masukan.[19] Definisi windows menurut Jokam 354 Community Website, menyebutkan bahwa: Microsoft Windows atau lebih dikenal dengan sebutan Windows adalah keluarga sistem operasi komputer pribadi yang dikembangkan oleh Microsoft yang menggunakan antarmuka dengan pengguna berbasis grafik (graphical user interface).[32] Definisi Windows XP menurut Abdul Razaq dalam bukunya yang berjudul Penuntun Praktis Microsoft Office XP, menyebutkan bahwa: Microsoft Windows XP merupakan sistem operasi berbasis grafis (gambar) dengan berbagai fasilitas, khususnya dalam berintegrasi dengan internet serta dengan kemudahan dalam pengoperasiannya.[1] Software sistem operasi yang penulis gunakan adalah Windows XP, karena Windows XP mudah dioperasikan, dipahami dan dimengerti (user-friendly).

2.3.2

Software Compiler

Language software yaitu program yang digunakan untuk menterjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti oleh komputer. Source program yang ditulis dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi harus diterjemahkan menjadi bahasa mesin dengan suatu program penterjemah (translator), yaitu: compiler dan intepreter. Software compiler adalah program penterjemah yang menterjemahkan program yang ditulis secara keseluruhan, jadi source program harus ditulis secara lengkap, contohnya PASCAL. 45

Bahasa program yang penulis gunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0 yang merupakan bahasa program tingkat tinggi yang sifatnya compiler. Menurut Daryanto dalam bukunya yang berjudul Belajar Komputer Visual Basic, menyebutkan bahwa: Visual Basic adalah salah satu development tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan Windows.[7] Menurut Retna Prasetia dan Catur Edi Widodo, dalam bukunya yang berjudul Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0, menyebutkan bahwa: Visual Basic (atau sering disingkat VB) adalah perangkat lunak untuk menyusun program aplikasi yang bekerja dalam lingkungan sistem operasi windows.[22] Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa Microsoft Visual Basic 6.0 adalah suatu software yang bekerja dalam lingkup Microsoft Windows yang mempunyai kemampuan untuk merancang program aplikasi dengan memanfaatkan kecanggihan yang tersedia dalam operasi Windows. Penulis memilih menggunakan bahasa program Microsoft Visual Basic 6.0 karena mudah dimengerti dan terstruktur. Dengan Visual Basic, penulis tidak hanya terfokus pada struktur program saja, tetapi dapat mengembangkan kreatifitas untuk merancang tampilan program yang lebih menarik dan komunikaitf dengan user/pemakainya. Lingkungan kerja Visual Basic 6.0: A. Control Menu Control menu adalah menu yang digunakan untuk memanipulasi jendela Visual Basic 6.0. Melalui menu ini kita dapat mengubah ukuran, memindahkan atau menutup jendela Visual Basic 6.0. B. Menu Menu Visual Basic berfungsi sebagai perintah untuk menjalankan tugas tertentu. C. Toolbar Toolbar adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu, dalam toolbar ini terdapat icon-icon (perintah bergambar).

46

D. Toolbox Toolbox berisi icon-icon yang nantinya akan dipakai dalam pembangunan program aplikasi. E. Project Eksplorer Jendela Project Eksplorer adalah jendela yang mengandung semua file didalam aplikasi Visual Basic anda. F. Jendela Properties Jendela properties merupakan jendela yang mengandung semua informasi tentang objek yang terdapat pada aplikasi visual basic. G. Form Layout Window Fungsi form layout window digunakan untuk menggambarkan posisi form terhadap layar monitor. H. Form Window Form Window merupakan suatu objek yang dipakai sebagai tempat bekerja program aplikasi.

2.3.3

Software Aplikasi

Definisi software aplikasi menurut Melwin Syafrizal Daulay dalam bukunya yang berjudul Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer, menyebutkan bahwa: Perangkat lunak aplikasi merupakan program siap pakai yang digunakan untuk aplikasi di bidang tertentu.[19] Definisi software aplikasi menurut Marshall B, Romney dan Paul John Steinbart yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: Software aplikasi (application software) berbagai program yang melaksanakan tugas pemrosesan data atau informasi yang dibutuhkan oleh pemakai.[18] Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa software aplikasi adalah program yang dapat mempermudah pekerjaan terutama dalam hal pemrosesan data atau informasi yang diperlukan pemakai.

47

2.3.3.1 SQL Server Definisi SQL Server Menurut Imam A.W dalam bukunya yang berjudul SQL Server adalah sebagai berikut: SQL Server merupakan sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan dalam pembuatan satu database dengan banyak file data dan trasaction log. [10] Definisi SQL Server menurut Feri Djuandi dalam bukunya yang berjudul SQL Server untuk Profesional adalah sebagai berikut: SQL Server adalah sebuah sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database tersebut.[9] Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa SQL Server adalah suatu program aplikasi yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database.

2.3.3.2 Crystal Report Definisi crystal report menurut Kusrini dalam bukunya Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan VB & SQL Server, menyebutkan bahwa: Crystal Report merupakan program yang dapat digunakan untuk membuat, menganalisis dan menterjemahkan informasi yang terkandung dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat fleksibel.[14] Definisi crystal report menurut Madcoms dalam bukunya yang berjudul Aplikasi Database Visual basic 6.0 dengan Crystal report, menyebutkan bahwa: Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage).[17] Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian crystal report adalah program yang digunakan dan dihubungkan untuk membuat sebuah

48

laporan yang terpisah dari Microsoft Visual Basic 6.0.

49

You might also like