You are on page 1of 3

CTL: An Approach on the Method of Teaching and Learning

February 11, 2010 har

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL): Sebuah Pendekatan terhadap Metode Pengajaran dan Pembelajaran (An Approach on the Method of Teaching and Learning) LATAR BELAKANG MAKRO: Kondisi pendidikan secara makro di Indonesia masih memprihatinkan, baik dalam scope internasional maupun nasional. LATAR BELAKANG MIKRO: Kondisi pembelajaran di sekolah dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar. Beberapa di antaranya, yaitu:

Banyak siswa mampu menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi kenyataannya mereka tidak memahami materi ajar tersebut. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan kenyataan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan/dimanfaatkan. Siswa mendapatkan kesulitan untuk memahami konsep akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan menggunakan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah.

Padahal siswa sangat butuh untuk dapat memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat pada umumnya dimana mereka akan hidup dan bekerja. PERMASALAHAN

Bagaimana menemukan cara terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu, sehingga semua siswa dapat menggunakan dan mengingat konsep tersebut lebih lama? Bagaimana setiap individual mata pelajaran dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh? Bagaimana seorang guru dapat berkomunikasi secara efektif dengan siswanya yang selalu bertanya-tanya tentang alasan dari sesuatu, arti dari sesuatu, dan hubungan dari apa yang mereka pelajari? Bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari siswa, sehingga mereka dapat mempelajari berbagai konsep dan mampu mengkait-kannya dengan kehidupan nyata, sehingga dapat membuka berbagai pintu kesempatan selama hidupnya?

TEORI YANG MELANDASI CTL


Knowledge-Based Constructivism; menekankan kepada pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Effort-Based Learning/Incremental Theory of Intellegence; Bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar akan memotivasi seseorang untuk terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan komitmen untuk belajar. Socialization; yang menekankan bahwa belajar merupakan proses sosial yang menentukan tujuan belajar, oleh karenanya, faktor sosial dan budaya perlu diperhatikan selama perencanaan pengajaran. Situated Learning; pengetahuan dan pembelajaran harus dikondisikan dalam fisik tertentu dan konteks sosial (masyarakat, rumah, dsb) dalam mencapai tujuan belajar.

KOMPONEN UTAMA CTL (7 PILAR)


konstruktivisme (constructivism) bertanya (questioning) menemukan (inquiry) masyarakat belajar (learning community) permodelan (modeling) refleksi (reflection) authentic (assessment)

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Proses pembelajaran yang holistik, bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan sehari-hari (pribadi, sosial dan kultural) sehingga siswa me-miliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu konteks ke konteks lainnya. IMPLEMENTASI CTL Sesuai dengan faktor kebutuhan individual siswa, maka untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran dan pengajaran kontekstual, guru harus;

Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan mental (developmentally appropriate) siswa. Membentuk group belajar yang saling tergantung (interdependent learning groups). Mempertimbangan keragaman siswa (diversity of students). Menggunakan teknik bertanya (questioning) yang meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna jika ia diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru (constructivism). Memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memper-oleh pengetahuan dan keterampilan melalui pene-muannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).

Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan pertanyaan (questioning). Menciptakan masyarakat belajar (learning community) dengan membangun kerjasama antar siswa. Memodelkan (modeling) sesuatu agar siswa dapat menirunya untuk memperoleh pengetahuan dan ke-terampilan baru. Mengarahkan siswa untuk merefleksikan (reflection) tentang apa yang sudah dipelajari. Menerapkan penilaian yang sebenarnya (authentic assessment).

You might also like