You are on page 1of 5

BAB II PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS Berikut ini adalah uraian tentang macam-macam pendekatan dalam manajemen kelas

yang disarikan dari Wilford A. Weber (1986;1996); M.Entang dan T.Raka Joni (1983), dan Depdikbud (1983): 1. Pendekatan Otoriter Memandang bahwa manajerial kelas sebagai suatu pendekatan pengendalian perilaku peserta didik oleh guru. Tujuan guru yang utama ialah mengendalikan perilaku peserta didik. Pendekatan otoriter menawarkan lima strategi yang dapat diterapkan dalam manajemen kelas, yaitu: (1) menetapkan dan menegakkan peraturan. (2) memberikan perintah, pengarahan, dan pesan. (3) menggunakan teguran ramah. (4) menggunakan pengendalian dengan mendekati. (5) menggunakan pemisahan dan pengucilan. 2. Pendekatan Intimidasi Adalah pendekatan yang memandang manajemen kelas sebagai proses pengendalian perilaku peserta didik. Pendekatan intimidasi menekankan pada perilaku guru yang mengintimidasi. Bentuk-bentuk intimidasi itu seperti hukuman yang kasar, ejekan, hinaan, paksaan, ancaman, menyalahkan. Peranan guru adalah memaksa peserta didik berperilaku sesuai dengan perintah guru. Penggunaan pendekatan ini hanya bersifat pemecahan masalah secara sementara dan hanya menangani gejala-gejala masalahnya, bukan masalah itu sendiri. 3. Pendekatan Permisif Adalah pendekatan yang menekankan perlunya memaksimalkan kebebasan siswa. Tema sentral dari pendekatan ini adalah apa, kapan, dan dimana juga guru hendaknya membiarkan peserta didik bertindak bebas sesuai dengan yang diinginkannya. Peranan guru adalah meningkatkan kebebasan peserta didik, sebab dengan itu akan membantu pertumbuhannya secara wajar. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa pendekatan permisif dalam bentuknya yang murni tidak produktif diterapkan dalam situasi atau lingkungan sekolah dan kelas. Dengan demikian guru harus dapat menemukan cara untuk memberikan kebebasan sebesar mungkinkepada peserta didik di satu sisi, disisi lain tetap dapat mengendalikan kebebasan itu dengan penuh tanggung jawab.

4. Pendekatan Buku Masak Adalah pendekatan berbentuk rekomendasi berisi daftar hal-hal yang harus dilakukan atau yang tidak harus dilakukanoleh guru apabila menghadapi berbagai tipe masalah manajemen kelas. Pendekatan buku masak tidak dijabarkan atas dasar konsep yang jelas, sehingga tidak ditemukan prinsip-prinsip yang memungkinkan guru menerapkan secara umum pada masalah-masalah lain. Kelemahannya adalah apabila resep tertentu gagal mencapai tujuan, guru tidak dapat memilih alternative lain, karena pendekatan ini bersifat mutlak. 5. Pendekatan Instruksional Adalah pendekatan yang mendasarkan kepada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan dengan cermat akan mencegah timbulnya sebagian besar masalah manajerial kelas. Pendekatan ini berpendapat bahwa manajerial yang efektif adalah hasil perencanaan pengajaran yang bermutu. Dengan demikian peranan guru adalah merencanakan dengan teliti pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhandan kemampuan setiap peserta didik. 6. Pendekatan Pengubahan Perilaku Pendekatan pengubahan perilaku didasarkan pada prinsip-prinsip psikologi behaviorisme. Prinsip utamanya adalah perilaku merupakan hasil proses belajar. Prinsip ini berlaku baik bagi perilaku yang sesuai maupun perilaku yang menyimpang. Alasan seorang peserta didik berperilaku menyimpang adalah: (1) peserta didik telah belajar berperilaku yang tidak sesuai. (2) peserta didik tidak belajar berperilaku yang sesuai. Pendekatan pengubahan perilaku dibangun atas dasar dua asumsi utama yaitu: (1) empat proses dasar belajar, (2) pengaruh kejadian-kejadian dalam lingkungan. Tugas guru adalah menguasai dan menerapkan empat prinsip dasar belajar. Empat prinsip tersebut adalah: Penguatan positif yakni pemberian pengahargaan setelah terjadi suatu perbuatan Hukuman adalah pemberian pengalaman atau rangsangan yang tidak disukai atau tidak diinginkan sesudah terjadinya suatu perbuatan Penghentian adalah menahan suatu penghargaan yang diharapkan, yang dalam kejadian sebelumnya perbuatan seperti itu diberi penghargaan Penguatan negatif adalah penarikan rangsangan yang tidak diinginkan atau tidak disukai sesudah terjadinya suatu perbuatan, yang menyebabkan frekuensi perbuatan itu meningkat

7. Pendekatan Sosio-Emosional Dalam manajemen kelas berakar pada psikologi penyuluhan klinis, dank arena itu memberikan arti yang sangat penting pada hubungan antar pribadi. Guru adalah penentu utama atas hubungan antar dan iklim kelas. Oleh karena itu, tugas pokok guru dalam manajemen kelas adalah membangun hubungan antar pribadi yang positif dan meningkatkan iklim sosio-emosional yang positif pula. 8. Pendekatan Proses Kelompok Premis utama yang mendasari pendekatan proses kelompok didasarkan pada asumsiasumsi berikut: (1) kehidupan sekolah berlangsung dalam lingkungan kelompok, yakni kelompok kelas. (2) tugas pokok guru adalah menciptakan dan membina kelompok kelas yang efektif dan produktif. (3) kelompok kelas adalah suatu sistem sosial yang mengandung cirri-ciri yang terdapat pada semua sosial sosial. (4) pengelolaan kelas oleh guru adalah menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang menunjang terciptanya suasana belajar yang menguntungkan. 9. Pendekatan Eklektik Wilford A. weber menyatakan bahwa pendekatan dengan cara menggabungkan semua aspek terbaik dari berbagai pendekatan manajemen kelas untuk menciptakan suatu kebulatan atau keseluruhan yang bermakna, yang secara filosofis, teoritis, atau psikologis dinilai benar, yang bagi guru merupakan sumber pemilihan perilaku pengelolaan tertentu yang sesuai dengan situasi disebut pendekatan eklektik. Dua syarat yang perlu dikuasai guru yaitu: (1) menguasai pendekatan-pendekatan manajemen kelas yang potensial. (2) dapat memilih pendekatan yang tepat dan melaksanakan prosedur yang sesuai dengan baik dalam masalah manajemen kelas. Simpulannya adalah bahwa kemampuan guru memilih strategis manajemen kelas yang tepat sangat tergantung pada kemampuannya menganalisis masalah manajemen kelas yang dihadapinya. 10. Pendekatan Analitik Pluralistik Setiap pendekatan ada penganjurnya dan pemakaiannya. Tidak ada anjuran dan saran untuk menganut dan menggantungkan diri pada satu pendekatan manajemen kelas. Saran dan anjuran yang perlu dipertimbangkan adalah menggunakan pendekatan analitik pluralistik. Pendekatan ini member kesempatan kepada guru memilih strategi manajemen kelas atau gabungan beberapa strategi dari berbagai pendekatan manajemen yang dianggap mempunyai potensi terbesar berhasil menanggulangi masalah manajemen kelas

dalam situasi yang telah dianalisis. Terdapat empat tahap pendekatan analitik pluralistic yang perlu dicermati dalam penggunaannya, yaitu: Menentukan kondisi kelas yang diinginkan Menganalisis kondisi kelas yang nyata Memilih dan menggunakan strategi pengelolaan Menilai efektivitas pengelolaan

RANGKUMAN BAB II MANAJEMEN KELAS


Yang dibimbing oleh Prof. Dr. Moch. Sochib, M.Pd

Oleh: POPI IMANIAR X2-B 209151430131

PROGRAM STUDI S-1 PGSD JURUSAN KSDP FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG Maret 2010

You might also like