Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Ekosistem bersifat dinamis (berubah-ubah) Walaupun ekosistem selalu berubah-ubah, namun ekosistem selalu menunjukkan kestabilan tertentu, yaitu kemampuan untuk mentoleransi atau bertahan dari pengaruh luar atau memulihkan diri sendiri setelah terjadinya gangguan dari luar Kemampuan untuk beradaptasi dan mempertahankan kestabilannya secara keseluruhan selama tidak diperlakukan dengan ekstrim merupakan ciri yang luar biasa dari suatu ekosistem
Hutan hujan tropis, hutan oak-hickory, atau ekosistem terumbu karang tidaklah muncul secara tiba-tiba dari dalam tanah atau dari dasar laut. Ekosistem-ekosistem tersebut terbentuk selama berpuluh-puluh tahun atau bahkan berabad-abad lamanya, bermula ketika sekelompok kecil spesies perintis (seperti lumut dan rumput) mulai hidup dan berkembang di suatu tempat di permukaan bumi. Spesies-spesies perintis ini kemudian lambat laun bergabung dan kemudian kebanyakan dari mereka digantikan oleh spesies lain dan membentuk komunitas baru yang berbeda Proses pergantian komunitas lama dengan komunitas yang baru yang lebih kompleks dan terjadi secara berulang-ulang dalam suatu jangka waktu tertentu inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Suksesi Ekologi.
Suksesi
2 tipe ekosistem berdasarkan proses suksesi yang dialaminya: Ekosistem mapan (mature ecosystem) dan ekosistem yang belum mapan (immature ecosystem) Ekosistem yang mapan umumnya terbentuk karena proses suksesi yang berlangsung secara alamiah, tanpa adanya gangguan yang berarti dari alam ataupun oleh ulah manusia. Perbedaannya yang utama: pada ekosistem yang muda atau belum mapan, penekanannya adalah pada pertumbuhan atau produktifitas yang tinggi namun dengan efisiensi yang rendah. Energi memasuki sistem dalam jumlah yang besar namun tidak digunakan secara efektif dan material yang direcycle juga dalam jumlah yang sangat sedikit. Sebaliknya, ekosistem yang mapan mempunyai produktifitas yang rendah dan efisiensi yang tinggi dalam hal konsumsi energi dan me-recycle zat-zat yang dibutuhkan Selain itu, dibandingkan dengan ekosistem yang belum mapan, ekosistem yang mapan mempunyai keragaman produsen, konsumen dan pengurai yang tinggi yang saling
Tipe-tipe Suksesi
Tipe suksesi: Primer dan Sekunder. Suksesi primer terjadi pada area yang tidak mempunyai tanah dimana belum ada komunitas hidup yang eksis sebelumnya, atau dimana tidak dijumpai lagi sisa-sisa bahan organik pada tanah atau batuan dari komunitas hidup yang ada sebelumnya. Dengan kata lain, komunitas tersebut memulainya dari nol Tipe suksesi yang lebih umum adalah suksesi sekunder, yang terjadi ketika suatu ekosistem yang berada dalam suatu tahap tertentu dari proses suksesi dihilangkan atau dihancurkan sebagian, dan dengan demikian proses suksesi kembali lagi ke fase yang lebih awal. Pada kasus ini media tanah tersedia, sehingga tumbuhan baru dapat tumbuh dalam waktu beberapa minggu saja
Organisme, populasi, komunitas dan ekosistem semuanya mempunyai kemampuan untuk bertahan dan memulihkan diri dari gangguan atau tekanan dari luar. Dengan kata lain, mereka mempunyai derajat kestabilan 2 Jenis kestabilan: inertia dan kelentingan Inertia merupakan kemampuan dari suatu ekosistem (atau sistem lainnya) untuk bertahan dari gangguan atau perubahan. Kelentingan merupakan kemampuan dari suatu ekosistem (atau sistem lainnya) untuk mengembalikan struktur dan fungsinya yang terganggu akibat tekanan dari alam atau dari manusia
Alam itu sangat lenting. Contohnya, (1) manusia dapat bertahan dari bencana alam dan perang yang mengerikan; (2) populasi serangga dapat merubah struktur gennya agar dapat bertahan dari pestisida yang mematikan
Ekosistem yang belum mapan juga cenderung untuk berada pada keadaan tunak yang dinamis jika tidak mendapatkan gangguan yang serius. Hal ini terjadi karena perputaran bahanbahan kimianya cukup terbuka, dimana banyak dari materi atau energinya mengalir keluar dari sistem. Input materi dan energi yang masuk dalam jumlah besar dibutuhkan supaya sistem tetap utuh. Ekosistem mapan juga dapat ditemukan dalam kondisi tunak yang dinamis. Kondisi tunaknya dipertahankan oleh jumlah masukan materi baru yang jauh lebih sedikit, karena di dalam sistem terjadi perputaran materi dengan porsi kebocoran yang sangat kecil. Sehingga pada akhirnya ini merupakan sistem tertutup, dan sistem ini juga akan dapat mencapai kondisi keseimbangan yang dinamis (dynamic equilibrium state) yang lebih didasarkan pada daur materi dan aliran energi, daripada aliran materi dan aliran energi.
Bak mandi yang berisi air adalah sistem keseimbangan yang statis. Tidak ada input atau output. Dengan memasang pipa pengaliran pada bak, kita bisa merubahnya menjadi sistem dengan kondisi tunak dinamis. Dengan memasukkan air yang kecepatannya sama dengan kecepatan keluarnya, kita dapat menjaga ketinggian permukaan air dengan kondisi tunak dinamis pada suatu level tertentu di bagian atas bak. Sejumlah perbedaan kondisi tunak atau perbedaan ketinggian muka air mungkin saja terjadi selama tidak melebihi batas ketinggian bak. Variasi kecepatan aliran juga dimungkinkan, tergantung dari ukuran pipa input dan pipa output, cadangan air, kapasitas pompa dan pasokan energi untuk menjalankan pompa. Kondisi tunak adalah kondisi terjadinya keseimbangan dinamis dari variabel-variabel tersebut Tapi sistem terbuka ini masih bersifat linear, atau satu arah. Air dimasukkan ke dalam sistem, dan kemudian dibuang. Jika air merupakan barang langka, kita dapat membelokkan pipa keluaran kembali masuk ke dalam bak untuk me-recycle air dan sistem berubah menjadi sistem tertutup dalam suatu keadaan keseimbangan yang dinamis. Sekarang kita tidak lagi khawatir kehabisan air. Kita hanya butuh energi untuk menjalankan pompa recycle dan penjernih air. Dibutuhkan energi yang jauh lebih sedikit untuk mengalirkan kembali air ke dalam bak daripada memompa air masuk dari reservoir atau sungai terdekat. Sistem ini analog dengan ekosistem yang mapan, dimana energi matahari digunakan untuk me-recycle air dan para pengurai berfungsi untuk memecah dan memurnikan materi untuk
Bagaimana suatu organisme atau ekosistem dapat mempertahankan kondisi tunak dinamis meskipun terjadi tekanan alam, perubahan dan gangguan? Kondisi tunak dinamis dapat dipertahankan atau dikembalikan karena bagianbagian dari sistem saling berhubungan oleh adanya aliran sinyal atau informasi Jenis yang paling umum dari informasi umpan balik dalam sistem homeostatik adalah informasi umpan balik negatif, yang merupakan aliran informasi yang menyebabkan sistem bereaksi atas masukan atau perubahan kondisi luar. Contohnya, umpan balik negatif dapat mempertahankan suhu tubuh anda pada 37OC (98,6OF). Jika temperatur lingkungan naik, sensor tubuh mendeteksi
perubahan dan mengirimkan pesan pada otak anda. Umpan balik negatif ini memicu otak anda untuk mengirimkan pesan agar tubuh berkeringat, sebagai mekanisme pendinginan. Panas diambil dari kulit anda dengan menguapnya keringat. Jika tubuh anda sudah dingin, sensor pada kulit anda akan mengirimkan pesan baru agar memperlambat atau menghentikan proses pengeluaran keringat. Sebaliknya, jika kondisi lingkungan terlalu dingin, mekanisme yang sama akan menghentikan keringat, memperlambat aliran darah dan dapat memicu gemetar atau gerakan lain yang dapat menghasilkan panas. Dengan demikian, umpan balik negatif mengatur sebuah sistem sehingga sistem tersebut tetap konstan atau stabil.
Perbesaran Biologis
Seringkali polutan dilarutkan dalam air atau udara untuk mengurangi efek bahayanya, atau polutan tersebut dihancurkan menjadi bentuk yang tidak berbahaya oleh pengurai dan oleh proses alami lainnya. Tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Beberapa bahan kimia sintetis seperti DDT, bahan radioaktif dan senyawa raksa, tidaklah dapat dilarutkan atau dihilangkan secara alamiah. Malahan mereka dapat menjadi lebih terkonsentrasi seiring perjalanan mereka melewati rantai makanan atau jaring makanan pada suatu ekosistem. Sebagai hasilnya, organisme dengan level trophik yang tinggi dapat mengkonsumsi bahan kimia tersebut dalam jumlah yang besar, walaupun jumlahnya ditemukan relatif kecil pada udara, air atau tanah. Contoh dari fenomena perbesaran biologis ini terjadi pada ekosistem estuaria di Long Island Soul. seekor ikan kecil harus memakan sejumlah besar plankton, ikan yang lebih besar harus memakan banyak ikan kecil, dan pelikan harus memakan banyak ikan untuk dapat bertahan hidup. Apapun yang tidak terdegradasi atau tidak dikeluarkan ketika dia bergerak melalui rantai ini, seperti DDT, akan menjadi terkonsentrasi, terutama jika dapat larut dan tinggal dalam jaringan lemak pada suatu organisme. Jika pada satu fitoplankton terkonsentrasi 1 unit DDT dari air, dan seekor ikan kecil yang memakan ribuan fitoplankton akan mengakumulasi ribuan unit DDT dalam jaringan lemak tubuhnya. Jika DDT itu larut dalam air, ikan akan mengeluarkannya, tetapi sayangnya DDT tidak larut dalam air. Seekor ikan besar yang memakan sepuluh ikan yang lebih kecil akan menerima dan menyimpan sepuluh ribuan unit DDT. Seekor burung atau seorang manusia yang memakan beberapa ikan besar akan menerima ratusan ribu unit DDT.
Perusakan lapisan ozon ini dapat berdampak sebagai berikut: (1) peningkatan kasus melanoma (kanker kulit yang dapat berakibat fatal); (2) peningkatan jumlah jenis kanker kulit yang sebenarnya tidak fatal, yang telah menginfeksi sekitar 300.000 orang pertahun di Amerika Serikat; (3) mempengaruhi pertumbuhan hewan dan tanaman, termasuk tanaman penting pertanian (seperti tomat, jagung dan bit gula); dan (4) perubahan pola iklim yang tidak terprediksi
Daur
Oksigen,
Kita tidak akan kehabisan oksigen. Tapi hal ini bisa saja terjadi pada beberapa jenis ikan dan organisme pengguna oksigen lainnya di danau dan organisme pada sungai yang mengalir lambat. Gangguan daur oksigen disebabkan oleh telalu seringnya daur nitrogen dan fosfor terjadi pada suatu ekosistem perairan. Beberapa senyawa nitrogen dan fosfor secara alami masuk dari darat ke danau dalam suatu proses yang disebut eutrofikasi yang mengakibatkan kelebihan nutrien tanaman. Tetapi eutrofikasi alamiah ini dapat dipercepat oleh aktifitas manusia, yang disebut dengan eutrofikasi kultural. Sumber utama peledakan nutrien ini meliputi larian sisa pupuk buatan dan kotoran hewan dari daratan, air larian yang meningkat dari pertanian, pertambangan, konstruksi, lahan yang tidak termanfaatkan dengan baik, pengeluaran limbah kota dan deterjen.
Nitrogen dan fosfor merupakan nutrien bagi tanaman dan ketika berada dalam jumlah yang berlebihan, mereka akan menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang tidak terkendali, seperti alga hijau dan alga biru. Pertumbuhan yang berlebihan ini akan mati dan jatuh ke dasar danau. Bakteri yang mengkonsumsi oksigen menguraikan bangkai alga yang mati tersebut dan dalam proses ini akan menyebabkan turunnya nilai oksigen terlarut dari air pada bagian bawah danau. Hal ini akan membunuh ikanikan yang mengkonsumsi oksigen dan semakin menyebabkan turunnya nilai kandungan oksigen terlarut, karena sekarang bakteri juga akan menguraikan bangkai ikan. Jika kelebihan nutrien berlanjut, keseluruhan daur bahan-bahan kimia di danau tersebut akan rusak dan airnya menjadi busuk dan hampir tanpa kehidupan di
Terganggunya Daur Bahan Kimia, Rantai Makanan Dengan Adanya Bahan Kimia Sintetis
Pada awalnya malaria menjangkiti 9 dari 10 orang penduduk di Pulau Kalimantan bagian utara, yang sekarang menjadi bagian dari Indonesia. Pada tahun 1995 WHO mulai menggunakan dieldrin (pestisida semacam DDT) untuk membunuh nyamuk pembawa malaria. Program ini sangat berhasil, tapi hal lain mulai terjadi. Disamping membunuh nyamuk, dieldrin juga membunuh serangga lainnya, termasuk lalat dan kecoa yang berhabitat di rumah. Penduduk senang, namun cicak yang juga hidup di dalam rumah akhirnya juga mati karena memakan serangga. Setelah itu kucing mulai mati karena memakan cicak mati tersebut. Dengan matinya kucing, populasi tikus meningkat dengan tajam. Sekarang masyarakat terancam
Reaksi ekologi juga ditunjukkan jika suatu spesies baru dimasukkan ke dalam suatu ekosistem. Pada tahun 1948 lima ekor kucing dibawa ke pulau antartika yang terisolasi untuk mengontrol tikus. Sekarang di pulau ini masih ada ditemukan tikus bersama dengan sekitar 2.500 ekor kucing yang memakan sekitar 600.000 burung per tahun
Penutup
Kesalahan kita adalah bahwa kita telah gagal untuk melihat diri kita sebagai satu kesatuan dari alam. Sudah lama kita merasa bahwa apa yang dikaruniakan Tuhan kepada kita adalah untuk mendominasi ikan di perairan, mendominasi burung-burung di udara dan untuk mendominasi semua makhluk hidup di permukaan bumi. Kita telah gagal untuk menyadari bahwa bumi ini bukanlah milik kita, tetapi kitalah yang justru dimiliki oleh bumi ini. (Rolf Edberg (1969)).