You are on page 1of 3

Demi Anak Sahabat, drg Anto Bikin Alat Bantu Bibir Sumbing

Jakarta, Ketika anak dari sahabat yang dihormatinya mengalami bibir sumbing, drg HR Anto Bagus SpPros tergerak untuk mencari dan membantu pasien penderita bibir sumbing khususnya yang masih anak-anak. Kemudian terciptalah alat yang lebih murah dan bisa menjadi alternatif bagi anak dengan bibir sumbing dan celah langit mulut. "Saya punya sahabat yang selalu setia dan ikhlas membantu saya, tahun 1997 dia diberi anugerah seorang putra tapi mengalami bibir sumbing. Dari situ saya berusaha untuk membantunya," ujar drg Anto saat ditemui disela-sela acara temu media Sang Teladan, sebuah penghargaan kesehatan dari Decolgen di restoran Sari Kuring, Kamis (14/7/2011). drg Anto menuturkan pasien bibir sumbing ada yang hanya terjadi di bibir saja, langit-langit mulut saja atau keduayna, dan sebagian besar pasien bibir sumbing mengalami keduanya. Seseorang yang menderita bibir sumbing umumnya diatasi melalui operasi. Operasi bibir sumbing yang dilakukan biasanya diprioritaskan untuk menutup lubang langit-langit mulut, tapi seringkali operasi ini terbuka kembali beberapa tahun kemudian dan tidak mudah membujuk anak-anak untuk melakukan operasi berulang kali. Selama ini sudah ada alat yang bisa digunakan untuk menutup lubang di langit-langit mulut yang disebut dengan obsturator. Tapi alat ini setiap 3 bulan sampai 1 tahun harus diganti seiring dengan pertumbuhan geligi anak-anak dan biayanya juga terbilang tidak murah. "Pencetakan yang berulang-ulang bisa menimbulkan trauma bagi si anak, jadi biasanya ia akan menutup mulutnya atau menangis yang menyulitkan proses pencetakan," ujar dokter lulusan FKG Universitas Airlangga ini. Berawal dari masalah tersebut dan kondisi yang dialami oleh anak dari sahabatnya, maka drg Anto pun mendapatkan ide untuk membuat alat obsturator yang tidak perlu diganti dalam waktu singkat dan memiliki harga yang lebih murah.

Hingga akhirnya tahun 2006, ia terpikirkan untuk menciptakan alat baru tersebut dan meluangkan waktunya untuk memodifikasi alat obsturator yang sudah ada. Pada tahun 2008 alat modifikasi tersebut berhasil diciptakan dan bisa digunakan dalam jangka waktu panjang.

"Alat ini bisa bertahan hingga 2-3 tahun dan biayanya pun tidak mahal yaitu sekitar Rp 500 ribu," ujar dokter yang lahir di Kediri pada tanggal 7 Mei 1964. Alat ini baru akan dibuat setelah mengetahui ukuran dari lubang langit-langit mulut yang dimiliki pasien bibir sumbing. Pasien yang datang akan diukur, dicetak baru dibuat. Awalnya ia melakukan semuanya sendiri dengan menggunakan biaya pribadi, selain itu ia juga mendatangi pasien dari bibir sumbing yang kebanyakan berasal dari masyarakat ekonomi rendah. Kini ia bekerja sama dengan yayasan Cleft Care di Surabaya.

"Saya senang alat ini sudah dipatenkan dan saya berharap bisa menjadi alternatif lain bagi pasien bibir sumbing dengan celah di langit-langit mulutnya," ungkap bapak dari 2 orang anak ini.

drg Anto pun sering berkeliling pelosok daerah Mojokerto Jawa Timur untuk mencari pasien penderita bibir sumbing yang belum mendapatkan pengobatan. Pasien ini akan diberikan alat obsturator buatannya secara cuma-cuma terutama buat anak dari keluarga tidak mampu. Tapi kegiatan mulia ini seringkali ditanggapi cemooh oleh masyarakat sekeliling karena meragukan usahanya. Hal ini karena usaha tersebut di luar profesi yang biasa dijalaninya sebagai dokter gigi. "Selain itu sumbing juga masih dianggap sebagai aib keluarga, jadi masih banyak yang menutup diri, karenanya harus sabar dalam melakukan pendekatan dengan keluarga pasien," ungkapnya. Ke depannya drg Anto berharap bisa menemukan sesuatu yang bisa digunakan oleh pasien bibir sumbing untuk membantunya berbicara. Hal ini karena pada pasien bibir sumbing lidah jarang digunakan sehingga bisa menjadi kaku. Atas penemuan alat bantu bibir sumbing dengan biaya terjangkau itu, drg Anto mendapat gelar Sang Teladan, sebuah penghargaan kesehatan dari perusahaan farmasi. Biodata: Nama: drg HR Anto Bagus, SpPros Tempat tanggal lahir: Kediri, 7 Mei 1964 Status: Menikah dengan drg Wilis Puspitadewi A dan dikaruniai 2 orang anak Pendidikan: Pendidikan kedokteran gigi di Universitas Airlangga, Surabaya Pendidikan spesialis prostodonsia di Universitas Airlangga Sedang mengambil Magister Ekonomi di Universitas Darul 'Ulum Jombang Pekerjaan: dokter di Puskesmas Jadirejo dan membuka praktik sendiri di rumah Sumber : http://www.detikhealth.com/read/2011/07/15/092654/1681742/1201/demi-anaksahabat-drg-anto-bikin-alat-bantu-bibir-sumbing Tanggapan : drg. Anto ini hebat sekali karena bisa menemukan alat bantu bibir sumbing bagi anak-anak yang dapat bertahan dalam jangka waktu lumayan lama yakni 2-3 tahun sehingga anak-anak tidak perlu merasakan trauma dalam pengobatan. Terlebih alat itu sudah dipatenkan dan harganya pun relatif murah sehingga dapat dijangkau semua kalangan, yakni sekitar Rp 500.000

You might also like