You are on page 1of 11

MAKALAH ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN IKATAN MAHASISWA

NAMA NPM

: DIANDHARA NURYADIN : 110-2010-074

ORGANISASI KEMAHASISWAAN Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan. Sebagian organisasi mahasiswa di kampus Indonesia juga membentuk organisasi mahasiswa tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap kemajuan Indonesia. Di luar negeri juga terdapat organisasi mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, yang beranggotakan pelajar dan mahasiswa Indonesia. Organisasi kemahasiswaan merupakan wahana dan sarana penyaluran aspirasi dan pengembangan diri, baik pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, maupun spiritual keagamaan mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas pribadi. Pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan diarahkan agar mahasiswa memiliki keseimbangan perkembangan kemampuan intelektual dan emosional yang dilandasi oleh kematangan spiritual. Dengan demikian diperoleh kader-kader pemimpin masa depan yang jujur, cerdas, tangguh dan peduli serta bertanggung jawab, mandiri, kreatif, inovatif, dan mampu menghadapi perubahan zaman dan tantangan global. Pembinaan dan pengembangan mahasiswa tidak dapat dilepaskan dari proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah, dan bertanggung jawab untuk mengembangkan sikap mental, kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik, yang relevan dengan tujuan pendidikan nasional. Organisasi kemahasiswaan sebagai wahana dalam membangun karakter bangsa, mengingat mahasiswa dalam berorganisasi maupun dalam kehidupan kesehariannya sering kehilangan pijakan atau arah yang disebabkan oleh melemahnya kemampuan mahasiswa dalam memahami dan memaknai nilai-nilai karakter bangsa yang disebabkan oleh degradasi moral yang melanda seluruh bangsa Indonesia saat ini. Oleh karena itu lembaga perguruan tinggi atau universitas berkewajiban memfasilitasi kegiatan-kegiatan mahasiswa sebagai wahana dan sarana pengembangan diri untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang arah profesi dan sekaligus meningkatkan kerjasama, serta menumbuhkan kejujuran, kecerdasan, ketangguhan dan kepedulian.

Di samping kegiatan akademik yang dilaksanakan, mahasiswa juga melatih kemampuan softskill pada organisasi-organisasi yang berada di jurusan masing-masing. Seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, Badan Perwakilan Mahasiswa, Senat Mahasiswa dan lain sebagainya. Organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi atau universitas adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Tujuan pendidikan tinggi adalah :
a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan

akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau

kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi atau universitas adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang arah profesi dan sekaligus meningkatkan kerjasama, serta menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan. Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar kepada mahasiswa. Di setiap perguruan tinggi terdapat satu organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi dibentuk pada tingkat perguruan tinggi, fakultas dan jurusan. Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar mahasiswa, tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah :
1. Perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan menyalurkan

aspirasi

mahasiswa,

menetapkan

garis-garis

besar

program

dan

kegiatan

kemahasiswaan
2. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan 3. Komunikasi antar mahasiswa 4. Pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan

dan intelektual yang berguna di masa depan


5. Pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan

mahasiswa
6. Pembinaan

dan pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam

melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional


7. Untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh

norma-norma agama, akademis, etika, moral, dan wawasan kebangsaan. Derajat kebebasan dan mekanisme tanggung jawab organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi terhadap perguruan tinggi ditetapkan melalui kesepakatan antara mahasiswa dengan pimpinan perguruan tinggi dengan tetap berpedoman bahwa pimpinan perguruan tinggi merupakan penanggung jawab segala kegiatan di perguruan tinggi. Pengurus organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi pada masing-masing tingkat sekurang-kurangnya terdiri atas ketua umum, sekretaris dan anggota pengurus. Pengurus ditetapkan melalui pemilihan yang tata cara dan mekanismenya ditetapkan oleh mahasiswa perguruan tinggi yang bersangkutan. Keanggotaan organisasi kemahasiswaan pada masing-masing tingkat adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif dalam kegiatan akademik. Masa bakti pengurus organisasi kemahasiswaan maksimal 1 (satu) tahun dan khusus untuk ketua umum tidak dapat dipilih kembali.

BENTUK ORGANISASI KEMAHASISWAAN 1. Di setiap perguruan tinggi terdapat satu organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan. 2. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi dibentuk pada tingkat perguruan tinggi, fakultas dan jurusan. 3. Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar mahasiswa, tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, dan statuta perguruan tinggi yang bersangkutan. 4. Organisasi kemahasiswaan pada sekolah tinggi, politeknik, dan akademi menyesuaikan dengan bentuk kelembagaannya. 5. Organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi yang sejenis menyesuaikan dengan bentuk kelembagaannya.

Badan eksekutif mahasiswa (disingkat BEM) adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat universitas atau institut. Dalam melaksanakan program-programnya, umumnya BEM memiliki beberapa departemen. Organisasi mahasiswa intra kampus selain BEM, adalah senat mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa, dan himpunan mahasiswa jurusan. Ada atau tidaknya masing-masing, bergantung pada perkembangan dinamika mahasiswa di setiap kampus. Badan perwakilan mahasiswa (BPM). Badan perwakilan mahasiswa hanya ada di tingkat fakultas bersama-sama dengan senat mahasiswa. Ada kerancuan istilah BPM dengan senat mahasiswa karena sama-sama berarti wakil. Hanya saja menurut aturan main, BPM dianggap berfungsi sebagai badan legislatif sedangkan senat mahasiswa menjalani fungsi eksekutif. Senat mahasiswa hanya ada di tingkat fakultas, sedangkan di tingkat universitas ditiadakan. Pada umumnya senat mahasiswa dimaksudkan sebagai lembaga eksekutif, sedangkan fungsi legislatifnya dijalankan organ lain bernama badan perwakilan mahasiswa (BPM).

Untuk lebih mengembangkan lagi potensi yang ada pada setiap mahasiswa, maka ada organ lain yang disebut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). UKM adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu bagi para aktivis yang ada di dalamnya. DEWAN MAHASISWA DAN MAJELIS MAHASISWA Dewan mahasiswa dan majelis mahasiswa adalah lembaga kemahasiswaan tingkat

universitas. Dewan mahasiswa ini sangat independen, dan merupakan kekuatan yang cukup diperhitungkan sejak Indonesia merdeka hingga masa Orde Baru berkuasa. Ketua dewan mahasiswa selalu menjadi kader pemimpin nasional yang diperhitungkan pada jamannya. Dewan mahasiswa berfungsi sebagai lembaga eksekutif, sedangkan yang menjalankan fungsi legislatifnya adalah majelis mahasiswa. Di fakultas-fakultas dibentuklah komisariat dewan mahasiswa (KODEMA) atau di beberapa perguruan tinggi disebut senat mahasiswa. Para ketua umum KODEMA atau ketua umum senat mahasiswa ini secara otomatis mewakili fakultas dalam majelis mahasiswa. Keduanya dipilih secara langsung dalam pemilu badan keluarga mahasiswa untuk masa jabatan tertentu. Sedangkan ketua umum dewan mahasiswa dipilih dalam sidang umum majelis mahasiswa. Masa dewan mahasiswa dan juga majelis mahasiswa di Indonesia berakhir pada tahun 1978-an ketika pemerintah memberangus aksi kritis para mahasiswa dan dewan mahasiswa dibekukan. Kegiatan politik di dalam kampus juga secara resmi dilarang. Kebijakan itu dikenal dengan nama kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) dan pengganti lembaga tersebut adalah badan koordinasi kemahasiswaan (BKK).

ANGGARAN RUMAH TANGGA KEANGGOTAAN (1) Anggota Senat Mahasiswa ini secara otomatis adalah mahasiswa yang masih aktif belajar pada jenjang Strata 1 (S1) pada STIK-PTIK. (2) Anggota Organisasi ini memerlukan kartu anggota . (3) Keanggotaan berakhir apabila mahasiswa yang bersangkutan tidak menjadi mahasiswa lagi pada STIK-PTIK ini,atau meninggal dunia.

RAPAT KEHORMATAN DEWAN MUSYAWARAH MAHASISWA Rapat Kehormatan Dewan Musyawarah Mahasiswa adalah unsur kekuasaan tertinggi pada Organisasi Senat Mahasiswa. (1) Rapat Kehormatan Dewan Musyawarah Mahasiswa hanya dilaksanakan pada situasisituasi khusus seperti : a) Tidak dilaksanakannya tugas dan tanggung jawab oleh salah satu anggota Pengurus Senat sebagaimana tugas pokoknya dengan sekurang-kurangnya atas permintaan dan persetujuan 2/3 seluruh anggota Senat Mahasiswa. b) Mahasiswa. c) Situasi dimana salah satu atau lebih dari Pengurus Senat tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya karena berhalangan tetap seperti meninggal dunia, dikeluarkan dari STIK-PTIK, turun tingkat dan terbukti secara sah dan meyakinkan telah melanggar ketentuan pidana yang diikuti keputusan Pengadilan yang tetap. (2) Anggota Rapat Kehormatan Dewan Musyawarah Mahasiswa terdiri dari unsur-unsur Demuswa yang berasal dari setiap angkatan STIK-PTIK dan dipimpin oleh seorang Kademuswa serta dimungkinkan untuk diikuti oleh unsur lain yang menjadi anggota luar biasa pada rapat tersebut. (3) Demuswa adalah perwakilan masing-masing angkatan Akademi Kepolisian yang menjadi mahasiswa STIK-PTIK dimana paling sedikit memiliki 1/4 suara dari total keseluruhan mahasiswa yang diwakilinya yang berasal dari angkatannya pada Akademi Kepolisian. Penyalahgunaan wewenang oleh salah satu atau lebih anggota Pengurus Senat dengan sekurang-kurangnya atas permintaan dan persetujuan 2/3 dari seluruh anggota Senat

PENGURUS SENAT (1) Ketua Senat Mahasiswa adalah unsur pejabat tertinggi pada organisasi Senat Mahasiswa PMIK yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua STIK-PTIK. (2) Ketua Senat dan Pengurus Senat PMIK dijabat oleh seorang mahasiswa berdasarkan hasil pemilihan mahasiswa. (3) Ketua Angkatan dan Perangkat Angkatan dijabat oleh seorang mahasiswa berdasarkan hasil pemilihan mahasiswa. (4) Ketua Sindikat dijabat oleh seorang mahasiswa berdasarkan hasil pemilihan dari mahasiswa yang tergabung dalam sindikat yang dimaksud. (5) Mekanisme pemilihan Ketua Senat dan Pengurus Senat diatur dalam Rapat Dewan Musyawarah Mahasiswa (6) Pergantian Pengurus Senat PMIK dilakukan 2 (dua) kali selama masa pendidikan dan dilaksanakan dengan upacara serah terima. (7) Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Ketua Senat dibantu oleh seorang Wakil Ketua Senat yang berasal dari angkatan STIK-PTIK dibawah Ketua Senat, Sekretaris I dan Sekretaris II, Bendahara I dan Bendahara II serta dibantu oleh unsur-unsur dalam bidang Akademik dan Administrasi Mahasiswa. (8) Ketua Senat Mahasiswa membawahi semua Ketua Angkatan dan perangkat angkatan yang berada dibawah struktur perangkat angkatan yaitu Sekretaris Angkatan, Bendahara Angkatan, dan unsur Ketua Sindikat.

Unsur bidang Akademik pada Struktur Organisasi Senat Mahasiswa dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (Kabid) Akademik dan wakilnya serta membawahi 2 seksi, yaitu : a) Seksi Operasional Pendidikan b) Seksi Diktat

Unsur bidang Administrasi Mahasiswa pada Struktur Organisasi Senat Mahasiswa dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (Kabid) Minwa dan wakilnya serta membawahi 6 seksi, yaitu : a) Seksi Olah Raga b) Seksi Hubungan Masyarakat c) Seksi Personil d) Seksi Kejuangan dan Tradisi e) Seksi Umum f) Seksi Polisi Mahasiswa g) Seksi IT h) Seksi Sosbud i) Seksi Agama

KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN (1) Kebebasan akademik termasuk kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan merupakan kebebasan yang dimiliki anggota sivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab dan mandiri. (2) Pimpinan perguruan tinggi mengupayakan dan menjamin agar setiap anggota sivitas akademika dapat melaksanakan kebebasan akademik dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya secara mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi dan dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan.

(4) Dalam melaksanakan kebebasan akademik setiap anggota sivitas akademika harus bertanggung jawab secara pribadi atas pelaksanaan dan hasilnya sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan. (5) Kebebasan mimbar akademik berlaku sebagai bagian dari kebebasan akademik yang memungkinkan dosen menyampaikan pikiran dan pendapat secara bebas di perguruan tinggi yang bersangkutan sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan. (6) Perguruan tinggi dapat mengundang tenaga ahli dari luar perguruan tinggi yang bersangkutan untuk menyampaikan pikiran dan pendapat sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan dalam rangka pelaksanaan kebebasan akademik. (7) Pelaksanaan kebebasan akademik diarahkan untuk memantapkan terwujudnya pengembangan diri sivitas akademika, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. (8) Dalam merumuskan pengaturan pelaksanaan kebebasan akademik senat perguruan tinggi harus berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (9) Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perguruan tinggi dan sivitas akademika berpedoman pada otonomi keilmuan. (10) Perwujudan otonomi keilmuan pada perguruan tinggi diatur dan dikelola oleh senat perguruan tinggi yang bersangkutan.

IKATAN MAHASISWA Ikatan mahasiswa fakultas kedokteran universitas yarsi berazaskan islam yang berpedoman Al-Quran dan Al-Hadits. Ikatan mahasiswa fakultas kedokteran universitas yarsi adalah suatu kesatuan yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswi yarsi yang di himpun dalam suatu rangkaian aktivitas kemahasiswaaan yang disebut penerimaan calon anggota ikatan mahasiswa yang kemudian disahkan keanggotaannya oleh BPM fakultas kedokteran universitas yarsi.

Tujuan didirikannya ikatan mahasiswa fakultas kedokteran universitas yarsi adalah :


1.1 Mempererat tali silaturahmi antar civitas akademika universitas yarsi.

1.2 Media informasi pengenalan ogananisasi kemahasiswaan fakultas kedokteran universitas yarsi. 1.3 Sarana meningkatkan jiwa kepemimpinan dan kreatifitas mahasiswa kedokteran universitas yarsi.

1.4 Menyempurnakan akhlak dan ilmu pengetahuan yang dilandasi keimaman, keIslaman dan ketaqwaan anggotanya guna membantu pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI dalam membentuk Dokter Muslim. 1.5 Menumbuhkan rasa kecintaan terhadap almamater Universitas Yarsi 1.6 Menciptakan kader-kader yang berpotensi guna meningkatkan kinerja organisasi Universitas Yarsi

You might also like