You are on page 1of 23

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Makhluk hidup memiliki ciri-ciri khusus yang telah dianugrahkan kepadanya sehingga dapat dibedakan dengan ciptaan lain (benda mati). Ciri yang paling nyata dari kehidupan adalah kemampuan organisme untuk memeproduksi jenisnya. Sejenis akan menghasilkan sejenis. Selanjutnya keturunan akan lebih menyerupai orang tuanya dari pada individu yang lain yang spesiesnya sama namun hubungannya lebih jauh. Walaupun antara orang tua dan keturunannya memiliki kesamaan dalam hal bawaan,akan tetapi ada juga variasi yang di munculkan . keturunan akan memiliki penampilan yang sedikit berbeda dari orangtua atau saudara kandungnya. Diantara saudara kandung terlihat banyak perbedaan disamping banyak juga kemiripan yang diwariskan dari orang tuanya. Anak yang terlahir kambar saja masih banyak perbedaan yang ditemukan,padahal mereka berasal dari telur yang sama. Hal ini disebabkan karena setiap keturunan mempunyai keunikan tersendiri dalam penampilannya,sehingga perbedaan itu pastilah ada. Mata berwarna cokelat,biru,hijau atau abu-abu,rambut berwarna hitam,cokelat, pirang,atau marahmerupakan contoh kecil dari variasi-variasi itu. Apakah sebenarnya yang menyebabkan variasi-variasi itu?. Sebanarnya dari zaman ketika mulai muncul kesadaran bahwa manusia itu berbeda,keingintahuan akan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada makhluk hidup punsudah berumur sama tuanya. Sehingga tidak berhenti usahausaha manusia untuk menjawab pertnyaan-pertanyaan itu. Kemudiaan pada abat ke-20 Groger Mandel berhasil menyumbangkan pemikirannya mengenai polapola hereditas,dan dijadikan sebagai dasar dalam perkembangan ilmu genetika lainnya.

Oleh karena itu agar kita memahami lebih jauh tentang penurunan sifat pada makhluk hidup,khususnya manusia,pada percobaan ini kami mengangkat judul kebakaan agar kita lebih mengerti makanisme dari pewarisan sifat. B. Tujuan Percobaan Membuktikan angka-angka genitife dan fenotife dari hukum Mendel dan dasar genotif beberapa sifat baka. C. Manfaat Percobaan Mengetahui makanisme pewarisan sifat - sifat baka pada manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Genetika merupakan telaah tentang kebakaan dan variasi dalam sistem biologi. Asal usul teori modern , partikel, teori pewarisan sifat ditandai oleh karya G. Mendel ,bersama banyak penyumbang lain kepada fase klasik genetika ini dan didalam teori ini rasio fenotif dapat diuji penangkaran akhirnya diterangkan dalm kaotannya dengan mikroorganisme dan fag,mengarahkan perhatian pada pemahaman biokimia tentang genetika, isolasi DNA dan penentuan strukturnya. Akhirnya memungkinkan manipulasi gen (gen manipulation). Genetika populasi (ekologi) berupaya mengkuantitaskan peranan seleksi dan hanyautan genetika dalam menentukan bentuk variasi gen (genetika variation) didalam populasi (Abercrombie,dkk, 1993). Mekanisme penurunan sifat dari parental kepada individu anak pertama kali ditemukan oleh Gregor Mendel ( 1826-1884) dengan meneliti penurunan cirr-ciri baka pada Kacang kapri (Pisum stivum). Dengan mengawinkan strain galur murni dari suatu fenotif yang berbeda misalnya kacang kapri yang bunganya berwarna merah disilangkan dengan yang bunganya berwarna putih. Hasil persilangan tersebut menunjukan bahwa turunan pertama (F1) semuanya mempunyai warna bunga seperti salah satu dari parientalnya (merah atau putih).kalau generasi tersebut dibiarkan menyerbuk sendiri,maka warna bunga dari generasi F2 akan memisah dengan perbandingan 3 bagian bunganya berwarna seperti parientalnya(generasi F1)dan 1 bagian seperti warna bunga kakek atau neneknya yang tidak muncul pada generasi F1. Dengan demikian Menjelaskan bahwa masing-masing sifat baka diatur oleh sepasang factor yang akan memisah pada waktu membentuk gamet,sehingga masinh-masing gamet hanya mengandung satu factor untuk sifat baka tertentu. Penelitian selanjutnya dengan mengahibrida dan mengamati mati dua sifat baka yang

berbeda ,mengungkapkan bahwa pada waktu pembentukan gamet, alel mengalami segregasi secara bebas ,sehingga disebutnya hukum pemisahan secara bebas ( Tim Pengajar,2009 ). Karya Mendel sangat luar biasa , karena hal itu merupakan pendekatan yang sama sekali baru. Konsentrasi hanya pada satu fitur. Mendel ditetapkan oleh toko besar evolusi propersi numerik hibrida dan ia menganalisis tanaman diperoleh melalui hibridisasi secara mandiri. Ia menemukan itu juga penting untuk bekerja bersama sebagai sejumlah besar sebagai tanaman mungkin untuk outrule kesempatan. Risetnya memungkinkannya untuk mendeteksi tiga prinsip-prinsip hereditas ( Anonim, 2009 ). Mendel dalam percobaanya beranggapan bahwa sifat yang tidak muncul pada tanaman F1 itu sebenarnya ada didalam tanaman tersebut,tetapi tidak terekspresikan atau tidak nampak ,sehingga ia kemudian menarik kesimpulan bahwa sifat tertentu dapat menutup sifat lainnya. Sifat ini disebut sifat dominan. Sebaliknya sifat yang tertutupi oleh sifat dominan disebut dengan sifat resesif . ( Henuhili dan Suratsi, 2003 ). Dalam dominasi sempurana,, situsi yang diganbarkan Mendel,fenotif heterozigot dan fenotif homozigot dominan tidak dapat dibedakan. Ini mewakili satu titik ekstrim dari spectrum dalam hubungan dominasi/keresisifan antara alel. Titik ekstrim lainnya adalah kodomain dimana kedua alel muncul secara terpisah didalam fenotif ( Campbell, 2000 ). Bentuk-bentuk alel sebuah gen nyaris selalau diekspresikan dengan mengkodekan sintesis suatu protein. Protein itu sendiri mempengaruhi fenotif organismenya. Jika sebuah fenotif tertentu berasosiasi dengan sebuah alel (a)hanya jika alel alternatifnya (A) tidak ada dalam genotif, alel a disebit resesif. Fenotif yang diberikan oleh alel dominan (A)dapat termati pada heterozigot maupun pada homozigot,pada beberpa kasus ,dominasi dan sifat resesif dapat dianggap sebagai keberadaan dan ketiadaan sebuah sifat , protein ataupun produk. Dominasi bukanlah suatu cirri kausal yang dimiliki oleh sifat atau itu sendiri,tapi lebih merupakan

hubungan antara pasangan alel. Bentuk-bentuk hubungan alelik misalnya kodominasi dan dominasi tak sempurna lebih sering ditemukan dari pada dominasi sempurna. Frekuensi alel apapun dalam sebuah populasi individu alamiah pada dasarnya ditentukan oleh proses evolusioner semisal seleksi alam,bukan oleh hubungannya dengan alel lain ( Elrod dan Stansfield, 2006 ). Untuk setiap karakter hubungan dominasi /keresisifan yang kita amati tergantung pada tingkat mana kita mengujinya. Pada setiap alel tidak ada istilah dominan karena karena alel tersebut entah bagaimana meredam alel resesif. Alel tidak lain merupakan merupakan variasi yang terdapat dalam nukleotida sutu gen. ketika alel dominan hadir bersama alel resesif didala suatu genotif heterozigot,alel-alel tersebut sesungguhnya tidak berintekrasi satu sama lain. Dominasi dan keresesifan ini baru hadir dalam jalur dari genotif ke fenotif ( Campbell, 2000 ).

BAB III METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat Hari/Tanggal Waktu Tempat B. Alat dan Bahan 1. Alat Tidak ada alat yang digunakan dalam melakukan praktikum ini. 2. Bahan Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu daftar fenotif yang terdiri dari : a. Ada lesung dagu (D), tidak ada lesung dagu (d). b. Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e). c. Ibu jari tangan kiri di atas (F), dfi bawah (f). d. Ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (B), tidak menyerong (b). e. Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w). f. Rambut pada jari (M), tak ada rambut (m). g. Lesung pipi (P), tidak ada (p). h. Lidah dapat digulung memanjang (L), tidak dapat digulung memanjang (l). i. Gigi seri atas bercelah (G), gigi seri atas tidak bercelah (g). C. Prosedur Kerja 1. Memeriksa fenotif dari setiap sifat baka yang ada pada daftar fenotif pada diri sendiri, dan jika mengalami kesulitan meminta bantuan teman dalam kelompok, kemudian mencatatnya ke dalam tabel pengamatan yang dibuat. : Jumat, 11 Desember 2009 : Pukul 13.30 s.d 15.30 WITA : Lab. Biologi Lantai III Sebelah Timur FMIPA UNM

2. Memberi tanda/huruf besar jika mempunyai fenotif dominan, dan huruf kecil jika fenotifnya resesif. 3. Mencatat data dari teman kelompok yang lain dan menghitung persentasinya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan 1. Tabel Data Pribadi Tabel Hasil Pengamatan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ciri / Sifat Baka Ada lesung dagu (D) tak ada (d) Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e) Ibu jari di atas (F), di bawah (f) Ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (B), tidak menyerong (b) Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w) Rambut pada jari (M), tak ada rambut (m) Lesung pipi (P), tidak ada (p) Lidah dapat digulung memanjang (L), tidak dapat digulung memanjang (l) Gigi seri atas bercelh (G), gigi seri atas tidak bercelah (g) Genotip dd ee ff BB WW MM pp ll gg

2. Tabel Data Kelompok I Tabel Hasil Pengamatan

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SIFAT
Lesung dagu (D) Tidak berlesung (dd) Daun telinga menggantung (E) Daun telinga menempel(e) Ibu jari tangan kiri di atas(F) Ibu jari tangan kanan di atas(f) Ruas jari kelengking menyerong (B)tidak menyerong (b) Rambut dahi menjorok (W) tidak menjorok (w) Rambut pada jari (M) Tidak ada rambut (m) Lesung pipi (P) Tidak ada lesung pipi (p) Lidah dapat digulung (L) memenjang tidak dapat digulung (l) Gigi seri bercelah (G) Gigi seri tidak bercelah(g)

GENOTIP
D dd E ee F ff B bb W ww M mm P pp L ll G gg

JUMLAH 7 2 5 2 5 6 1 5 2 3 4 2 5 3 4 6 1

3. Table Data Kelas Tabel Hasil Pengamatan K E L L. dagu D d 0 0 0 0 0 0 7 6 6 7 7 6 6 8 5 3 D. teling a E 2 1 0 3 4 3 5 2 2 0 e 5 5 6 4 3 3 1 6 3 3 IJ tanga n F 2 3 1 4 5 4 3 4 2 6 f 5 3 5 3 2 2 3 4 2 7 Ruas jari B 6 3 3 3 4 4 4 5 3 2 Ramb ut dahi Ramb ut pd jari M m 3 2 6 1 0 2 3 4 2 1 4 4 0 6 7 4 3 4 3 2 Lesun g pipi P 2 1 1 2 1 1 1 0 p 3 4 2 4 3 4 2 6 Lidah menggulu ng L 3 4 2 4 3 4 2 6 l 4 2 4 3 4 2 4 2 Gigi seri G g 1 0 0 1 0 3 2 2 6 6 6 6 7 3 4 6 4 4

B W w 1 3 3 4 3 2 2 3 2 1 5 3 6 6 5 4 5 7 4 1 2 3 0 1 2 2 1 1 1 2

I II III IV V VI

VII 0 VII 0 I Ju m 0

9 44

25

28

B. Analisis Data a. Data kelompok 1. Lesung dagu

2. Daun telinga

3. Ibu jari kiri di atas

4. Ruas jari kelingking terujung

5. Rambut dahi

6. Rambut pada jari

7. Lesung pipi

8. Lidah dapat digulung

9. Gigi seri bercelah

b. Data Kelas 1. Lesung dagu

2. Daun telinga

3. Ibu jari kiri di atas

4. Ruas jari kelingking terujung

5. Rambut dahi

6. Rambut pada jari

7. Lesung pipi

8. Lidah dapat digulung

9. Gigi seri bercelah

c. Data Keseluruhan I. Rata rata kelompok Frekuensi gen dominan 100 % = 100 % =38,10 % Frekuensi gen resesif = = = 100 % =61,90 % II. Rata-rata kelas Frekuensi gen dominan= = = 100% =38,36 % Frekuensi gen resesif = = = 100 % 100 % 100 % 100 % 100%

100%

100 % 100 %

=61,64 %

C. Pembahasan 1. Data pribadi Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka diperoleh data sifat kebakaan pada diri saya sendiri yaitu: lesung dagu bersifat resesif yaitu tidak ada lesung dagu (dd). Daun telinga juga bersifat resesif yaitu ujung daun telinga menempel (ee). Ibu jari pun bersifat resesif yaitu pada saat dijalinkan ibu jari tangan kanan berada diatas ibu jari tangan kiri (ff). Sementara untuk ruas jari kelingking terujung, bersifat dominan karena mengarah kedalam (B). Rambut pada dahi juga dominan karena rambut dahi menjorok ke luar(W).begitupun rambut yang tumbuh pada ruas jari bersifat dominan yaitu terdapat rambut pada ruas-ruas jari (M). Kemudian tidak memiliki lesung pipih (pp)dan juga tidak dapat menggulung lidah (ll) sehingga bersifat resesif. Celah antara gigi seri bagian atas tidak ada sehingga juga bersifat resesif (gg). Jadi dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat dijelaskan bahwa sifat baka pada diri saya umumnya terdiri atas dua alel yang sifatnya resesif. 2.Data kelompok Pada percobaan ini yang diamati adalah Sembilan sifat baka yang ada pada kelompok VIII dengan jumlah anggota 7 orang. Pengamatan ada tidaknya lesung dagu menunjukkan 7 gen resesif dengan persentase 100% dan tidak terdapat gen dominan. Kemudian pada pengamatan menggantung tidaknya anak telinga menunjukkan 2 gen dominan dengan persentase 28,57% dan 5 gen resesif dengan persentase 71,43%. Pengamatan selanjutnya dengan posisi ibu jari tangan kiri diatas ketika jari-jari dijalinkan menunjukkan bahwa2 gen dominan dengan persentase 28,57% dan juga 5 gen resesif dengan persentase 71,43%. Pada pengamatan menjorok tidaknya rambut dahi menunjukkan 5 gen dominan dengan persensate 71,43% dan 2 gen resesif dengan persentase 28,57%. Selanjutnya pada pengamatan ada tidaknya rambut pada jari menunjukkan bahwa 3 gen dominan dengan persentase 42,86% dan 4 gen resesif dengan persentase 57,14%. Pada pengamatan jari kelingking terujung menyerong ke dalam atau tidak menunjukkan 6 gen dominan

dengan persentase 85,71% dan juga 1 gen resesif dengan persentase 14,29%. Pada pengamatan ada tidaknya lesung pipi menunjukkan 5 gen resesif dengan persentase 71,43% dan terdapat 2 gen dominan dengan persentase 28,57%. Dan pada pengamatan apakah lidah dapat menggulung memanjang menunjukkan 3 gen dominan dengan persentase 48,86% dan 4 gen resesif dengan persentase 57,14%. Serta pada pengamatan terakhir yaitu bercelah tidaknya gigi seri atas menunjukkan 1 gen dominan dengan persentase 14,29% dan 5 gen resesif dengan persentase 85,71%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah gen resesif lebih banyak daripada gen dominan, dimana frekuensi gen dominan dan gen resesif secara keseluruhan untuk kelompok VIII adalah 38,10% dan 61,90%. 3. Data Kelas Pada percobaan ini yang diamati adalah Sembilan sifat baka yang terdapat pada kelas A Jurusan Biologi Tahun 2009 dengan jumlah 53 orang. Pada pengamatan ada tidaknya lesung dagu menunjukkan 53 gen resesif dengan persentase 100% dan tidak terdapat gen dominan. Kemudian pada pengamatan menggantung tidaknya anak telinga menunjukkan 20 gen dominan dengan persentase 37,7% dan 33 gen resesif dengan persentase 62,3%. Selanjutnya posisi ibu jari tangan kiri di atas ketika jari-jari dijalinkan menunjukkan 26 gen dominan dengan persentase 49% dan 27 gen resesif dengan persentase 51%. Pengamatan dengan ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam atau tidak menunjukkan 32 gen dominan dengan persentase 60% dan 21 gen resesif dengan persentase 40%. Untuk pengamatan menjorok tidaknya rambut dahi menunjukkan 41 gen dominan dengan persentase 77% dan 12 gen resesif dengan persentase 23%. Pengamatan ada tidaknya rambut pada jari menunjukkan 21 gen dominan dengan persentase 40% dan 32 den resesif dengan persentase 60%. Pada pengamatan ada tidaknya lesung pipi menunjukkan 9 gen dominan dengan persentase 17% dan 44 gen resesif dengan persentase 83%. Selanjutnya pada pengamatan menggulung tidaknya lidah secara memanjang menunujukkan 25 gen dominan dengan persentase 47% dan 28 gen resesif dengan persentase 53%. Dan pengamatan

terakhir yaitu bercelah tidaknya gigi seri atas menunjukkan 9 gen dominan dengan persentase17% dan 44 gen resesif dengan persentase 83%. Di dalam kelas A Jurusan Biologi angkatan 2009 dapat diamati bahwa jumlah gen resesif lebih banyak dari pada gen dominan. Perbandingan jumlah gen dominan dan gen resesif di dalam kelas A Jurusan Biologi angkatan 2009 adalah 38,36% berbanding 61,64% . angka ini merupakan angka yang cukup signifikan. Namun hasil analisis ini kita dapat mengetahui bahwa pada saat persilangan gen resesif lebih menonjol dibandingkan dengan gen dominan. Hal ini dipengaruhi oleh sifat yang dibawa oleh induk atau parental masing-masing individu.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009.Hukum Mendel.http://Wikipedia.com.Diakses tanggal 15 desember 2009 Abercrombie,dkk.1993.Kamus Lengkap Biologi.Jakarta:Erlangga. Campbell.2000.Biologi.Jakarta:Erlangga. Elrod,S dan Stansfield,w.2006.Genetika.jakarta:Erlangga. Henuhili,S dan Suratsih.2003.Genetika.Jakarta:JICA. Tim Pengajar.2009.Penuntun Praktikum Biologi Dasar.Makassar.UNM FMIPA

HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul Kebakaan yang disusun oleh : Nama NIM Kelas/Kelompok Jurusan : Novia Anugrah : 091 404 046 :A/I : Biologi

Telah diperiksa dan diteliti oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima.

Makassar,

Desember 2009

Koordinator Asisten

Asisten

Suhaedir Bachtiar S. Pd

M.IRWAN
NIM: 061404008

Mengetahui Dosen Penanggung Jawab

Drs. H. Hamka. L, M.S NIP: 196212311987021005

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, meka dapt disimpulkan bahwa persentase frekuensi gen resesif lebih banyak dibandingkan persentase gen dominan di dalam kelas A Jurusan Biologi ankatan 2009, dengan jumlah perbandingannya yaitu 38,36% berbanding 61,64%. Keturunan suatu persilangan yang memunculkan salah satu sifat induk disebut sifat dominan sedangkan sifat yang tidak muncul atau tersembunyi disebut sifat resesif.

B. Saran Adapun saran yang kami ajukan demi kelancaran praktikum selanjutnya, yaitu sebaiknya: 1. Praktikan lebih teliti dalam melakukan pengamatan agar data yang diperoleh lebih akurat. 2. Laboran menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang ada pada penuntun. 3. Sebaiknya asisten memetuhi peraturan lab,seperti memekai baju lab pada saat membimbing.

LAMPIRAN

1. Berapa nilai frekuensi gen dominan dan resesif dalam kelas anda? Jawaban: Frekuensi gen dominan= = = 100% =38,36 % Frekuensi gen resesif = = = 100 % 100 % 100 %

100 % 100 %

=61,64 %

You might also like