You are on page 1of 10

PENDAHULUAN Osteogenesis Imperfecta (OI) juga dikenal sebagai penyakit tulang rapuh.

OI merupakan kelainan genetik (warisan) yang ditandai dengan tulang-tulang yang mudah patah tanpa sebab tertentu. Data UMM menunjukkan, diperkirakan 20.000 hingga 50.000 orang di Amerika Serikat mempunyai penyakit ini. Kelainan terjadi pada satu dari 20.000 anak yang lahir hingga satu dari 60.000 kelahiran hidup. OI dapat mempengaruhi pria dan wanita dari semua ras. Penyebab OI diyakini karena cacat genetik yang menyebabkan tidak sempurnaan bentuk, atau jumlah yang tidak memadai, tulang kolagen - protein yang ditemukan dalam jaringan ikat.

LAPORAN KASUS Bayi perempuan yang bernama Adzka , yang berusia 3,5 bulan dirawat di rumah sakit DR. M Djamil Padang. Dikarenakan menderita 10 tempat patah tulang, sehingga tidak bisa digendong seprti bayi normal lainnya. Setelah diperiksa oleh dokter ditemukan kelainan dengan diagnosa Osteogenesis Imperfecta.

PEMBAHASAN Osteogenesis Imperfecta Yang dimaksut dengan Osteogenesis Imperfecta adalah suatu kondisi genetik yang memperngaruhi perkembangan kolagen, suatu protein dalam tulang, kulit dan jaringan. Kolagen Kolagen adalah suatu protein yang menyusun tubuh manusia. Kata kolagen sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya bersfat lekat atau menghasikkan pelekat. Kolagen merupakan protein alami terbanyak dalam tubuh manusia, mencakup 30% dari seluruh protein tubuh dan terdiri dari 29 tipe. Terdapat di tulang, tulang rawan, kulit, dan tendon. Kolagen tersusun atas 3 zat utama dari asam amino yaitu glisin (33,5%), prolin (12,5%), dan hidroksiprolin (10%). [1]

Tipe tipe kolagen Tipe tipe kolagen dari protein kolagen saat ini ada 29 macam. Berikut tipe dan lokasinya: Tipe kolagen I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIV Lokasi Kulit, tendon, tulang fibrosit dentin Kartilagi, badan vitreous, ulang rawan hialin, tulang rawan elastis Kulit, otot, pembuluh darah, urterus, limfa, ginjal, usus Membran baslis Jaringan pada janin, kulit, tulang, plasenta, kornea Ginjal, hati, korneus, urterus Epitel Lamina basal tipis dari epitel kornea Tulang rawan, corpus pitellus Tulang rawan Tulang rawam Tendo embryo, kulit Kulit, tendo embryo

Macam macam jaringan ikat Klasifikasi jaringan ikat berdasarkan bagian sel-sel terhadap serat dan pada susunan serat jenis serat: A. Jaringan ikat embrional: 1. Jaringan mukosa (jeli wharton) Jaringan ini terdapat di sebelah dalam dari kulit janin dan ditali pusat yang mengelilingi pembuluh-pembuluh tali pusat 2. Jaringan mesenkim Jaringan ini hanya di temukan di embrio yang terdiri atas matriks amorf seperti jeli yang hanya sedikit mengandung serat-serat retkulin yang tersebar B. Jaringan ikat sejati 1. Jaringan ikat jarang (jaringan areolar)

Jaringan ini adalah jaringan yang mengisi cela-cela tepat yang berada di sebelah dalam kulit 2. Jaringan ikat padat Diklasifikasikan oleh arah berkas serat menjadi dua jenis yaitu: a. Jaringan ikat padat tidak beraturan Jaringan ini khas untuk dermis dan kapsula banyak organ b. Jaringan ikat padat beraturan Jaingan ini hanya terdapat di tendo dan ligamen dan jaringan ini berupa kolage atau elastis 3. Jaringan elastis jaringan ini terdapat di dermis, paru, tulang rawan elastis, ligamen elastis, dan pada arteri besar dimana jaringan ini membentuk jaringan yang berlubang 4. Jaringan retikular Serat-serat retikular seluruhnya bercabang (kolagen tipe III) dan jaringan ini menyusupi sinusiod hati, sel-sel otot polos, sel-sel lemak, dan membentuk stroma organ limfatik, sumsum tulang dan kelenjar endokrin 5. Jaringan lemak Tempat utama untuk penyimpanan energi dalam bentuk trigliserida dan mempunyai banyak percabangan neurovaskular a. Jaringan lemak putih Jaringan ini terdiriatas sel-sel lemak unilkular serta menyusun seluruh jaringan lemak orang dewasa seleuruh tubuh b. Jaringan lemak coklat Jaringan ini terdiri atas sel lemak multilokular yang banyak mengandung mitokondria yang besar serta sering ditemukan pada bayi dan banyak berkurang pada orang dewasa C. Jaringan ikat khusus 1. Tulang rawan dan tulang 2. Darah Sel yang memproduksi protein kolagen Kolagen adalah salah satu protein yang menyusun tubuh manusia. Keberadaan kolagen adalah kurang lebih mencapai 30% dari seluruh protein yang terdapat di tubuh.

Kolagen adalah struktur organik pembangun tulang, gigi, sendi, otot, dan kulit. Serat kolagen memiliki daya tahan yang kuat terhadap tekanan. Kolagen menjadi komponen pembangun utama pada dermis, salah satu lapisan terendah pada kulit. Kolagen penting untuk menjaga kulit tetap kencang dan lentur. Kolagen kerap disamakan dengan kasur, ketika masih baru, kasur masih kencang dan elastis. Lamakelamaan, kasur mulai kempes. Kolagen bisa rusak karena sejumlah alasan. Pertama, dengan bertambahnya usia, kolagen pada kulit mulai memecah dan kaku. Saat kulit kita masih sehat, helaian-helaian kolagen meluncur dengan mudah satu sama lain sehingga kulit kembali normal setelah Anda meregangkan wajah karena tersenyum atau mengerutkan dahi. Namun, ketika kolagen mulai melebur, kulit kehilangan elastisitas dan tidak kembali normal. Proses osifikasi Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau osifikasi. Osifikasi pertama kali terjadi di diafisis, yaitu pusat osifikasi primer, pada akhir masa embrionik. Pada waktu lahir, sebagian besar diafisis telah mengalami osifikasi, sedang epifisis masih berupa kartilago. Osifikasi sekunder baru berlangsung pada tahun-tahun pertama usia bayi. Karena osifikasi dari dua arah, dari epifisis dan diafisis, hanya daerah di tengah-tengah kedua daerah itulah (lempeng epifisis) yang masih berupa kartilago. Kartilago ini akan terus berproliferasi yang dibarengi dengan osifikasi. Saat seluruh lempeng epifisis telang mengalami osifikasi, berarti masa pertumbuhan tulang telah berhenti. Pembentukan tulang dimulai dari perkembangan jaringan penyambung seperti tulang rawan yang berkembang menjadi tulang keras. Jaringan yang berkembang akan disisipi dengan pembuluh darah. Pembuluh darah ini akan membawa mineral seperti kalsium dan menyimpannya pada jaringan tersebut. Osifikasi atau yang disebut dengan proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas. Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum.

Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang. Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise. Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan. Osifikasi ini biasanya terjadi pada tulang-tulang pipih. Osifikasi ini terjadi pada selsel mesenkim dan berlangsung dalam suatu membran yang dibentuk oleh sel-sel mesenkim itu sendiri. Sel-sel mesenkim yang telah berkondensasi berdiferensiasi menjadi osteoblast dan mulai mensekresikan matriks dan substansi interselular. Osteoblast yang dikelilingi oleh matriks menjadi osteocyte. ( Osifikasi intra membran ) Pada diafisis, sel-sel kartilago mengalami tiga hal, yaitu hipertropi, kalsifikasi matriks serta kematian sel-selnya. Selain itu, perichondrium akan mengalami vaskularisasi sehingga sel-sel kartilago akan berubah menjadi osteoblast. Perichondrium pun sekarang disebut periosteum. ( Osifikasi endokondral ) [2]

Macam macam persendian tulang Macam-macam sendi sinovial: a. Sendi putar: tonjolan mirippasak dari sebuah tulang yang berputar dalam lubang berbentuk cincin dari tulang lain atau sebaliknya. Contohnya: sendi putar diantara dua ruas tulang belakang leher atas (servikal) dan tengkorak b. Sendi engsel: permukaan cembungdari sebuah tulang masuk ke permukaan cekung tulang lain untuk membentuk sendi ini, gerakannya bolak-balik di satu bidang. Contohnya siku, perputaran antara radius dan ulna lengan bawah terhadap humerus menghasilkan perputaran tebatas. c. Sendi luncur: dua permukaan tulang yang bertemu di sendi ini, bentuknya hampir rata dan meluncur satu sama lain. Gerakannya dibatasi ligamen pembungkus yang kuat. Contohnya: beberapa persendian antara tulang tarsal tumit dan karpal pergelangan tangan. d. Sendi peluru: kepala berbentuk bola sebuah tulang masuk ke dalam rongga seperticangkir tulang lain. Jangkauan geraknya paling luas diantara sendi lain. Contohnya bahu dan pinggang. e. Sendi pelana: permukaan setiap tulang dalam persendian ini memiliki daerah cembung dan cekung, seperti pelana kuda, sehingga tulang dapat meluncur bolakbalik, tapi perputaran terbatas. Contohnya pada dasar ibu jari. f. Sendi elipsoid: sebuah tulang berujung bulat telur bertumpu pada rongga elips, seperti pada pertemuan tulang radius lengan bawah dengan tulang skafoid pergelangan atas. Sendi ini dapat ditekuk dan digerakan dari satu sisi ke sisi lain, tapi perputarannya terbatas Faktor faktor pembentukan tulang Faktor faktor yang berpengaru pada pembentukan tulang adalah: Vitamin B6: menurunkan hemosisten. Vitamin B6 berfungsi untuk mencegah osteoporosis. Vitamin C: mengukat kolagen. Vitamin C berfungsi untuk mengaktifkan enzim. Vitamin K: untuk pembentukan tulang. Kalsitonin: berfungsi untuk reasorbsi tulang dan pembentukan osteoklas.

Hubungan antara kromosom DNA dan Gen Kromosom Istilah kromosom mula-mula dikemukakan oleh Weldeyer (1888) yang berasal dari kata latin kroma= warna dan soma = badan. Disebut demikian karena badan ini mudah menyerap zat warna bila preparat diberi warna. Sebenarnya kromosom merupakan rangka bagi inti sel. [3] DNA (Deoxyribonucleic Acid) Molekul DNA merupakan polimer panjang dari nukleotida yang dinamakan polinukleotid dan berdasarkan hasil penelitian Franklin dan Wilkins pada DNA dengan menggunakan sinar-X, James Watson dan Francis Crick (1953) mengemukakan suatu model struktur DNA yaitu double helix (tangga tali terpilin). [3] Menurut Watson dan Crick, DNA memiliki struktur sebagai berikut : 1) Gula pentosa (deoksiribosa) 2) Fosfat 3) Basa nitrogen a) Purin : guanin (G) dan adenin (A) b) Pirimidin : timin (T) dan sitosin (S Gen Unit hereditas dalam organisme hidup. Biasanya berada pada hamparan DNA yang kode untuk suatu jenis protein atau untuk sebuah rantai RNA yang memiliki fungsi dalam organisme. Semua makhluk hidup tergantung pada gen, karena mereka menentukan semua protein dan RNA rantai fungsional. Gen menyimpan informasi untuk membangun dan memelihara sel-sel suatu organisme dan lulus sifat genetik kepada keturunannya, meskipun beberapa organel (mitokondria misalnya) adalah mereplikasi diri dan tidak dikode oleh DNA organisme. .[4]

Setiap sel dari suatu organisme mengandung sejumlah kromosom dalam nukleusnya. Setiap kromosom mempunyai pasangan homolog. Pasangan yang satu diturunkan dari induk betina sedangkan yang lainnya dari induk jantan. Di sepanjang kromosom terdapat ribuan gen. Gen ini merupakan Unit Dasar Keturunan, seksi spesifikasi dari DNA yang mengendalikan suau karakteristik fisik maupun kimiawi. Setiap gen dapat mengandung 2 atau lebih bentuk yang disebut (alleles). Tempat gen dalam kromosom yang homolog disebut lokus.[5] . Gen ini terdapat di dalam DNA yang merupakan molekul yang menyimpan informasi genetik dan merupakan makromolekul polinukleotida yang terdiri atas gula pentosa deoksiribosa, asam fosfat, dan basa nitrogen yang tersusun rangkap membentuk DNA double helix atau heliks ganda dan berpilin ke kanan. Jadi, DNA adalah penyusun utama kromosom dan gen adalah suatu deretan basa pada molekul DNA. Deretan ini merupakan suatu sandi yang mengarahkan urutan asam amino yang akan disusun dalam protein. Gen yang mempunyai hubungan dengan Osteogenesis Imperfecta Locus Lokus adalah letak gen pada kromosom atau bentuk gen alel yang berbeda yang ditemukan pada posisi yang sama pada kromosom homolog Allel Allel adalah satu dari 2 atau lebih bentuk alternatif suatu gen yang dapat menempati lokus kromosom tersebut dan yang menentukan karakter alternatif pada keturunan. Pada manusia dan organisme diploid lain, terdapat dua alel, identik atau berbeda, untuk setiap lokus spesifik dari sebuah kromosom autosomal, satu pada setiap kromosom dari sepasang kromosom homolog Genetik Map Genetik map adalah penentuan posisi relatif dan penandaan tertentu relatif satu sama lain yang didasarkan pada frekuensi tekombinasi bukan titik-titik fisik spesifik, satuan pengukurannya adalah sentimorgan Gen map locus dari osteogenesis imperfecta tipe I

Gen map locus 17q21.31-q22, 7q22.1 artinya bahwa gen COL1A1 berada pada kromosom no. 17 rantai panjang ( q ) pada posisi 21.33 dan gen COL1A2 berada pada kromosom no 7 rantai panjang ( q ) pada posisi 22.1. [5] Penyakit osteogenesis diturunkan ke generasi berikutnya Cara penurunan penyakit osteogenesis imperfecta dari suatu generasi kegenerasi berikutnya: Adanya warisan dari orang tua Mutasi dominan baru terjadi secara spontan Mosaicism yang sempat menghilang

KESIMPULAN Kesimpulan dari kasus ini adalah bayi perempuan yang berusia 3,3 bulan menderita Osteogenesis Imperfecta, dimana bayi tersebut mengalami kerapuhan pada tulang. Sehingga dapat menyebabkan fraktur pada tulang dan tidak dapat digendong seperti bayi normal lainnya.

DAFTAR PUSTAKA [1]. Aihara, M.; Lindsey, J. D.; Weinreb, R. N: Ocular hypertension in mice with a targeted type I collagen mutation. Invest. Ophthal. Vis. Sci. 44: 1581-1585, 2003. [2] Kromosom Manusia. Available at :

http://bowo.staff.fkip.uns.ac.id/files/2010/01/KROMOSOM-for-akper.pdf Accessed on : 9 November 2011 [3] Blok Biomedis 2008-2009 Genetika Dasar Kedokteran UII. Available at : http://medicine.uii.ac.id/index.php/Download.../1-Blok-Biomedis.html Accessed on : 9 November 2011 [4] News Medical. Available at : http://www.news-medical.net/health/Genes-What-areGenes-(Indonesian).aspx Accessed on : 9 November 2011 [5] Sartono, Sartono LM. Biologi : Biologi Sel Molekuler Variasi dan Keturunan. Jakarta : Penerbit Universitas Trisakti, 2005

You might also like