You are on page 1of 4

PT.

Madu Baru yang beralamat di desa Kasihan, bantul, Yogyakarta dibangun pada tahun 1955 atas prakarsa Sri Sultan Hamengku Buwono IX. PT. Madu Baru memiliki 2 pabrik yaitu Pabrik Gula (PG) Madukismo yang menghasilkan gula pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Head Sugar) atau gula kristal putih dan Pabrik Alkohol/ Spritus (PS) Madukismo yang menghasilkan alkohol murni dan spiritus bakar. Sebagai komitmen kepada pemerintah dan publik dan untuk menjaga keberlanjutan perusahannya maka PT. Madu Baru telah mengelola lingkungannya dengan pengolahan limbah industri dan penanggulangan gangguan lingkungan yang mungkin ditimbulkan yang dibukukan dalam dokumen AMDAL berupa ANDAL, RKL, dan RPL. AMDAL (Analisis mengenai dampak lingkungan hidup) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan yang diatur dalam UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 27/1999 Pengelolaan limbah dan penanggulangan gangguan lingkungan di PT. Madubaru dibagi menjadi 3 yaitu pengolahan limbah padat, limbah cair serta pengololaan gangguan lingkungan lain yang telah ditimbulkan Limbah Padat 1. Pasir/ Lumpur merupakan kocoran yang dibawa oleh nira mentah dipisahkan dengan menggunakan dorrclone, yang kemudian dimanfaatkan untuk urug lahan 2. Abu ketel uap yaitu sisa pembakaran di stasiun ketel uap ditampung dengan lori jading dan dimanfaatkan juga untuk urug lahan bagi masyarakat. 3. Debu/ langes dari ketel uap yang terbawa keluar lewat cerobong asap ditangkap dengan menggunakan alat penangkap debu (dust collector) dan juga ditampung dalam lori jading juga. 4. Blotong yaitu endapan kotoran dari nira tebu yang terjadi di stasiun pemurnian nira dipisahkan dengan alat rotary vacuum filter yang kemudian dimanfaatkan untuk pupuk bagi tanaman lain. Blotong ini juga dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar, karena jumlahnya yang cukup banyak yakni 100 ton per hari
BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI GULA Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk 15 m3 / ton product Parameter Kadar Maksimum (mg/l) 50 100 50 20 6-9

Limbah Cair
Parameter COD BOD Suhu pH Warna Kandungan awal 70.000 ppm 20.000 ppm 100 C 4-5 coklat kehitaman

BOD5 COD TSS Minyak dan Lemak pH

Kandungan awal limbah cair di PT. Madubaru tidak sesuai dengan standar baku mutu limbah untuk industri gula oleh karena itu sebelum dibuang dilingkungan, limbah cair tersebut diolah dalam UPLT (Unit Pengolahan Limbah Cair) dengan menggunakan sistem atau cara biologis dilanjutkan dengan absorbsi menggunakan arang aktif. Tahapan dalam UPLT meliputi Bak Pengendap Awal, Bak Aerasi, Bak Pengendap Akhir dan Bak Absorbsi. Adapun limbah cair yang dihasilkan di PT. Madubaru yaitu: 1. Bocoran minyak pelumas yang berasal dari pelumas mesin 2 di stasiun gilingan dan pelumas yang terbawa pada air cucian kendaraan di garasi pabrik. Bocoran minyak pelumas ini dipisahkan dari air limbah di dalam bak penangkap minyak, kemudian ditampung dalam drum-drum untuk kemudian dimanfaatkan kembali. 2. Vinase (slop) yang berasal dari sisa penyulingan alkohol di stasiun sulingan diolah pada UPLC yang ada dalam perusahaan. Sedangkan campuran limbah cair dari PG (misalnya cucian alat-alat produksi dan pendingin mesin) dan limbah cair PS banyak dimanfaatkan untuk irigasi oleh petani di sekitar lokasi pabrik karena mengandung unsure NPK yang diperlukan tanaman untuk tumbuh (untuk pupuk). 3. Limbah soda yang berasal dari cucian paan-paan penguapan di PG yang kandungan COD dan BOD nya cukup tinggi. Jumlahnya relative sedikit, dan pengolahannya diikutsertakan pada UPLC yang telah ada. A. Gangguan Lingkungan yang lain 1. Suara bising: berasal dari bocoran uap yang berlebih di Stasiun Ketel Uap untuk meredam suara tersebut, saat ini telah dilengkapi Silencer (alat peredam suara) di setiap ketel uap. 2. Limbah Gas: bau belerang dan bau busuk yang lain, ditanggulangi pada alat-alat yang terkait (inhouse keeping)

TUGAS MATA KULIAH TEKNIK LINGKUNGAN

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Studi kasus pada PT. Madubaru

Disusun oleh : Samudro Dipo Aji Septi Sedyaning Foni Wijayanti Gilar Adi Kuncoro Rizka Hapsari Yusrina Noor Azizah Fandi Ahmad (09214) (09233) (09239) (09292) (09294) (09314) (09318)

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011

You might also like