You are on page 1of 28

www.darulfatwa.org.

au
kepada imam mazhab empat adalah syirik. Terlebih
dari itu, mereka tidak segan-segan mengkafirkan
KATA PENGANTAR orang-orang yang berseberangan dengannya.
Mereka juga mengkafirkan kaum muslimin secara
‫ﺑﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻟﺮﲪﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ‬ keseluruhan, dari sebab bertawassul kepada para
wali dan meminta syafa’at dengan perantara
‫ﺍﳊﻤﺪ ﷲ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﳌﲔ ﻭﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﳏﻤﺪ ﺍﻟﻨﱯ ﺍﻷﻣﻲ‬ mereka kepada Allah. Mereka juga mengkafirkan
kaum muslimin yang berziarah ke makam-makam
.‫ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ‬ para wali, dan membaca al-Qur’an untuk mayit.
Serta masih banyak lagi penyimpangan-
Risalah yang ada di tangan pembaca ini penyimpangan mereka dari aqidah Ahlussunnah
memuat berbagai maklumat, informasi penting dan Wal Jama’ah. Untuk lebih jelasnya, bacalah kitab
hukum-hukum universal yang sangat bermanfaat al-Maqalat as-Sunniyyah karya Syeikh Abdullah al-
bagi keluarga besar Ahlussunnah wal Jama’ah, Harari dan lain-lain.
selain untuk berkhidmat terhadap umat Islam,
melalui nasehat yang bijaksana. Risalah ini B. Golongan Hizbul Ikhwan (pengikut Sayyid
diantara inti persoalan yang dibahasnya adalah Quthb). Pemikiran-pemikiran Sayyid Quthb banyak
sebagai berikut: yang menyimpang, bahkan sealiran dengan
pemikiran kaum khawarij tanpa ia sadari. Berikut
A. Gerakan separatis yang bernama al- sebagian contoh pemikirannya:
Wahhabiyyah. Walaupun pada awalnya, mereka · Menyibukkan diri dengan menuntut ilmu
mengingkari label ini, sebab catatan hitam yang fiqih adalah perbuatan sia-sia, menghilangkan
mewarnai sejarah golongan tersebut, namun pada pahala dan menyia-nyiakan umur saja. Mempelajari
akhirnya mereka menerimanya, dan ilmu fiqih bukanlah pekerjaan yang bermanfaat
menganggapnya sebagai aliran mazhab tersendiri. untuk Islam.
Hal ini sebenarnya bertentangan dengan doktrin · Menggunakan hukum selain hukum Allah
mereka sendiri yang menganggap bahwa bertaqlid dalam masalah sekecil apapun adalah kekufuran.

www.darulfatwa.org.au
Rupanya Sayyid Quthb hendak menghidupkan ini benar-benar Islam sudah tidak ada, telah
kembali aliran sub sekte Khawarij yang sangat terhenti keberadaannya.
ekstrim, yaitu kelompok al-Baihasyiyyah; yang Diantara pandangan-pandangannya yang
mengkafirkan penguasa yang tidak memberlakukan lain, sebagai berikut:
hukum Islam, dan mengkafirkan semua rakyat · Islam adalah perpaduan antara Nashrani
penguasa tersebut, baik yang menyetujui maupun dan Komunisme.
yang tidak. Sayyid Quthb mendasarkan · Menyamakan antara pembayar zakat dan
pemikirannya ini kepada konsep al-Hakimiyyah dan pembayar jizyah.
al-Jahiliyyah dengan pemahamannya sendiri. – · Ibadah bukan tujuan hidup.
menurutnya- Jika ini terjadi pada suatu masyarakat, Bagi yang ingin mengetahui lebih lengkap
walaupun mereka meyakini kebenaran Islam, tetapi tentang sepak terjangnya yang penuh dengan
kenyataannya tidak memberlakukan hukum Islam kesesatan, bacalah kitab al-‘Awashim Maa Fii
itu sendiri, maka masyarakat tersebut bukan Kutubi Sayyid Quthb, karya DR. Rabie' ibn al-Hadi
masyarakat muslim, tetapi masyarakat jahiliyyah. Umair al-Madkhali dan kitab Sayyid Quthb wa
Padahal para ulama sudah merinci Hizbuhu Tarikh Aswad, oleh Lembaga Peneliti
persoalan orang-orang yang memberlakukan hukum Jamiyyah al-Masyari al-Khairiyyah al-Islamiyyah.
selain hukum Islam. Jika sesorang melakukan hal
ini dari sebab kepentingan pribadi atau lalai, sedang C. Golongan Hizbuttahrir (Pengikut
ia tetap meyakini bahwa hal itu tidak boleh, maka Taqiyuddin an-Nabhani Palestina, wafat 1400).
orang itu telah berbuat dosa besar, tetapi tidak Mungkin bagi segolongan ulama Indonesia, nama
dihukumi kafir (keluar dari Islam). Sedangkan orang Hizbuttahrir masih asing di telinga. Karena memang
yang tidak memberlakukan hukum Islam dari sebab golongan ini tidak bergerak di bidang pendidikan
manganggapnya boleh atau menganggap hukum atau mazhab tertentu. Namun mereka adalah
manusia sama atau lebih baik dari hukum Islam, kelompok atau partai politik yang berkedok Islam.
atau sebab menolak hukum Islam itu sendiri, maka Diantara pokok pemikiran kelompok ini
orang semacam ini barulah dihukumi kafir. adalah sebagai berikut:
Masih terkait dengan masalah ini, Sayyid
Quthb dengan tegas menyatakan bahwa sekarang

www.darulfatwa.org.au
Dalam soal baiat khalifah, mereka sebab beberapa hal yang tidak sejalan dengan
berkeyakinan bahwa seorang yang mati sebelum pandangan mereka sendiri.
membaiat seorang khalifah, maka matinya sama Dalam sebuah hadits, Rasulullah r
dengan orang mati Jahiliyyah (kafir). Mereka juga menegaskan sebagai berikut:
beranggapan bahwa kaum muslimin berdosa, kalau
tidak membaiat seorang khalifah. Padahal hadits
yang terkait dengan soal di atas, tidaklah demikian
"‫"ﺃﳝﺎ ﺍﻣﺮﺉ ﻗﺎﻝ ﻷﺧﻴﻪ ﻳﺎ ﻛﺎﻓﺮ ﻓﻘﺪ ﺑﺎﺀ ﺑﺄﺣﺪﳘﺎ‬
maksudnya. Status mati jahiliyyah yang dimaksud
dalam hadits ini adalah bagi mereka yang Maknanya: “Siapapun yang berkata kepada
membangkang dari khalifah kaum muslimin yang saudaranya –sesama muslim-: Hai kafir,
ada pada waktu itu, dan tidak membaiatnya hingga maka kekafiran sudah mengenai salah satu
mereka mati. diantara keduanya”.
Dan masih banyak lagi penyimpangan-
penyimpangan yang disebarkan oleh Hizbuttahrir Karenanya para ulama menegaskan bahwa
dengan kedok agama. Bagi yang ingin mengetahui orang yang mengkafirkan seorang muslim tanpa
lebih jelasnya, bacalah risalah al-Gharah al- haqq (dasar yang dibenarkan) maka ia sendiri yang
Imaniyyah Fi Radd al-Mafasid at-Tahririyyah oleh jatuh dalam kekufuran. Sebab masalah pengkafiran
Syeikh Abdullah al-Harari yang diberi pengantar, (takfir) ini memiliki kaedah-kaedah dan batasan-
ta’liq dan takhrij oleh oleh penulis kata pengantar ini. batasan tertantu yang dijelaskan dengan panjang
Demikianlah pokok-pokok pikiran ketiga lebar oleh para ulama Ahlussunnah dalam buku-
golongan di atas (al-Wahhabiyyah, Hizbul Ikhwan buku empat mazhab (al-Mazhahib al-Arba’ah).
dan Hizbuttahrir). Padahal ada tolok ukur tersendiri Sementara ahli dlalal (golongan-golongan yang
untuk menilai keimanan, kekufuran dan kesesatan menyimpang) tersebut mengkafirkan semua orang
orang lain. Jadi tidak seperti kebanyakan orang yang di luar kelompok mereka.
yang salah dalam memahami sebab-sebab yang Imam Sayyid al-Haddad berkata:
mengakibatkan kemurtadan dan kekufuran “Sesungguhnya sudah ditetapkan adanya ijma'
seseorang. Mereka terlihat begitu mudah (konsensus ulama) tentang larangan mengkafirkan
mengkafirkan saudaranya sesama muslim hanya orang yang senang (beribadah) menghadap kiblat,

www.darulfatwa.org.au
kecuali kalau dia mengingkari kenabian Nabi
Muhammad r, atau mengingkari sesuatu yang MUQADDIMAH
sudah pasti kebenarannya serta mudah dipahami
dalam ajaran Islam, atau mengingkari hadits yang
mutawatir atau sesuatu yang sudah disepakati Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam.
ulama". Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan
Oleh karena itu kami menyarankan supaya kepada nabi Muhammad r, keluarga dan para
setiap muslim berhati-hati untuk mengecap orang sahabatnya yang baik dan suci.
lain dengan cap kafir, terlebih dalam persoalan- Allah ta’ala berfirman:
persoalan di luar apa yang sudah disebutkan di atas
sebab pekerjaan seperti itu mengandung bahaya
yang besar. ‫]ﻛﻨﺘﻢ ﺧﲑ ﺃﻣﺔ ﺃﺧﺮﺟﺖ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﺗﺄﻣﺮﻭﻥ ﺑﺎﳌﻌﺮﻭﻑ‬
Hanya Allah yang akan menguatkan hamba-
Nya yang shaleh dengan mengokohkan agama- (110 : ‫ﻋﻦ ﺍﳌﻨﻜﺮ[ )ﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ‬ ‫ﻭﺗﻨﻬﻮﻥ‬
Nya.
Akhirnya kami bermohon kepada Allah Maknanya: “Kalian adalah sebaik-baik
semoga Dia memberikan taufiq dan hidayah-Nya ummat yang dikeluarkan untuk manusia,
kepada umat Islam untuk menelaah risalah kecil ini menyeru kepada al-ma’ruf (hal-hal yang
serta menyebarkan ajarannya. Amin. diperintahkan Allah) dan mencegah dari al-
munkar (hal-hal yang dilarang Allah)”. (Q.S.
Ali 'Imran: 110)

Rasulullah r bersabda:

www.darulfatwa.org.au
‫"ﻣﻦ ﺭﺃﻯ ﻣﻨﻜﻢ ﻣﻨﻜﺮﺍ ﻓﻠﻴﻐﲑﻩ ﺑﻴﺪﻩ ﻓﺈﻥ ﱂ ﻳﺴﺘﻄﻊ‬ menjadi-jadi. Karena itu perlu ditulis sebuah buku
untuk menjelaskan yang haq dari yang bathil, yang
" ‫ﻓﺒﻠﺴﺎﻧﻪ ﻓﺈﻥ ﱂ ﻳﺴﺘﻄﻊ ﻓﺒﻘﻠﺒﻪ ﻭﺫﻟﻚ ﺃﺿﻌﻒ ﺍﻹﳝﺎﻥ‬ benar dari yang tidak benar.
Dalam sebuah hadits shahih yang
(‫)ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬ diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah
Maknanya: “Barangsiapa diantara kalian r mengingatkan masyarakat dari orang yang
mengetahui suatu perkara munkar, menipu ketika manjual bahan makanan. Al Bukhari
hendaklah ia merubahnya dengan juga meriwayatkan bahwa Rasulullah r
tangannya, jika ia tidak mampu hendaklah mengatakan tentang dua orang yang hidup di
ia merubahnya dengan lisannya, jika ia tengah-tengah kaum muslimin: “Saya mengira
tidak mampu, hendaklah ia mengingkari bahwa sifulan dan sifulan tidak mengetahui
dengan hatinya dan yang disebut terakhir sedikitpun tentang agama kita ini”.
paling sedikit buah (hasil)nya dan Kepada seorang khatib yang mengatakan:
merupakan hal yang diwajibkan atas
seseorang ketika ia tidak mampu "‫"ﻣﻦ ﻳﻄﻊ ﺍﷲ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻓﻘﺪ ﺭﺷﺪ ﻭﻣﻦ ﻳﻌﺼﻬﻤﺎ ﻓﻘﺪ ﻏﻮﻯ‬
mengingkari dengan tangan dan lidahnya”.
(H.R. Muslim)
Maknanya: “Barang siapa mentaati Allah dan
Syari'at telah menyeru untuk mengajak rasul-Nya maka ia telah mendapat petunjuk dan
kepada al-ma’ruf; yaitu hal-hal yang diperintahkan barang siapa bermaksiat kepada keduanya maka ia
Allah dan mencegah dari hal-hal yang munkar; yang telah melakukan kesalahan”, Rasulullah r
diharamkan oleh Allah, menjelaskan kebathilan menegurnya dengan mengatakan:
sesuatu yang bathil dan kebenaran perkara yang "‫"ﺑﺌﺲ ﺍﳋﻄﻴﺐ ﺃﻧﺖ‬
haq. Pada masa kini banyak orang mengeluarkan
fatwa tentang agama. Fatwa-fatwa tersebut sama
Maknanya: “Seburuk-buruk khatib adalah
sekali tidak memiliki dasar dalam Islam.
engkau”. (H.R. Ahmad)
Penyimpangan dan penyelewenganpun semakin

www.darulfatwa.org.au
Ini dikarenakan khatib tersebut Rasulullah r : “Wahai Rasulullah, aku telah
menggabungkan antara Allah dan Rasul-Nya dalam dipinang oleh Mu’awiyah dan Abu Jahm”,
satu dlamir (kata ganti) dengan mengatakan ‫ﻭﻣﻦ‬ Rasulullah mengatakan: “Abu Jahm itu suka
memukul perempuan, sedangkan Mu’awiyah
‫ﻳﻌﺼﻬﻤﺎ‬. Kemudian Rasulullah r berkata kepadanya: adalah orang miskin yang tidak mempunyai harta
“Katakanlah: (yang mencukupi untuk nafkah yang wajib),
"‫"ﻭﻣﻦ ﻳﻌﺺ ﺍﷲ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ‬ menikahlah dengan Usamah”. (H.R. Muslim dan
Ahmad). Dalam hadits ini Rasulullah r
memperingatkan Fatimah binti Qais dari Mu’awiyah
(Siapa yang bermaksiat kepada Allah dan dan Abu Jahm. Beliau menyebutkan nama kedua
rasulNya). orang tersebut di belakang mereka berdua dan
menyebutkan hal yang dibenci oleh beliau dari
Rasulullah r tidak membiarkan perkara mereka berdua. Ini dikarenakan dua sebab,
sepele ini, meski tidak mengandung unsur kufur pertama: Mu’awiyah adalah orang yang sangat fakir
atau syirik. Jika demikian halnya bagaimana sehingga ia tidak akan mampu memberi nafkah
mungkin beliau akan tinggal diam dan membiarkan kepada isterinya. Kedua: Abu Jahm adalah seorang
orang-orang yang menyelewengkan ajaran-ajaran yang sering memukul perempuan. Jikalau terhadap
agama dan menyebarkan penyelewengan- hal semacam ini saja Rasulullah r angkat bicara
penyelewengan tersebut di tengah-tengah dan mengingatkan, apalagi berkenaan dengan
masyarakat. Tentunya orang semacam ini lebih orang-orang yang berilmu dan ternyata menipu
layak untuk diwaspadai dan dijelaskan kepada masyarakat serta menjadikan kekufuran sebagai
masyarakat bahaya dan kesesatannya. Islam. Oleh karena itu Imam Syafi’i mengatakan di
Ketika kami menyebut beberapa nama orang hadapan banyak orang kepada Hafsh al-Fard:
yang menyimpang dalam kitab ini, maka hal ini “Kamu betul-betul telah kufur kepada Allah yang
tidaklah termasuk ghibah yang diharamkan, bahkan Maha Agung (yakni telah jatuh dalam kufur hakiki
sebaliknya ini adalah hal yang wajib dilakukan untuk yang mengeluarkan seseorang dari Islam
memperingatkan masyarakat. Dalam sebuah hadits sebagaimana dijelaskan oleh Imam al-Bulqini
shahih bahwa Fatimah binti Qais berkata kepada dalam kitab Zawa'id ar-Raudlah). (Lihat Manaqib

www.darulfatwa.org.au
asy-Syafi’i, jilid I, h. 407). Beliau juga menyatakan
tentang Haram ibn Utsman; seorang yang hidup
semasa dengannya dan biasa berdusta ketika
meriwayatkan hadits: “Meriwayatkan hadits dari
Haram ibn Utsman hukumnya adalah haram”. Imam
Malik juga mencela (jarh) orang yang semasa dan
tinggal di daerah yang sama dengannya;
Muhammad ibn Ishaq penulis kitab al-Maghazi,
beliau mengatakan: “Dia seringkali berbohong”.
Imam Ahmad ibn Hanbal berkata tentang al-Waqidi:
“al-Waqidi seringkali berbohong”.

www.darulfatwa.org.au
adalah pengikut Sayyid Quthb al-Mishri (W 1387 H)
dan Hizbuttahrir adalah pengikut Taqiyuddin an-
Nabhani al-Palestina (W 1400 H).

WAHHABIYYAH

‫ﺑﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻟﺮﲪﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ‬


‫ﺍﳊﻤﺪ ﷲ ﻭﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﳏﻤﺪ ﺍﻟﻨﱯ ﺍﻷﻣﻲ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ‬ Muhammad ibn Abdul Wahhab (Perintis
‫ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ‬ gerakan Wahhabiyyah) adalah seorang yang tidak
diakui keilmuannya oleh para ulama. Bahkan
saudaranya; Sulaiman Ibn Abdul Wahhab menulis
dua buah karya bantahan terhadapnya. Ini ia
dilakukan karena Muhammad ibn Abdul Wahhab
RISALAH PERINGATAN TENTANG menyalahi apa yang telah disepakati oleh kaum
TIGA GOLONGAN SESAT; muslimin baik di daerahnya maupun di tempat lain,
WAHHABIYYAH, HIZBUL IKHWAN; PENGIKUT baik dari kalangan pengikut mazhab Hanbali
maupun pengikut mazhab lain. Bantahan pertama
SAYYID QUTHUB DAN HIZBUTTAHRIR;
berjudul (‫ )ﺍﻟﺼﻮﺍﻋﻖ ﺍﻹﳍﻴﺔ‬dan yang kedua berjudul ( ‫ﻓﺼﻞ‬
PENGIKUT TAQIYUDDIN AN-NABHANI
‫) ﺍﲞﻄﺎﺏ ﻓﺎﻟﺮﺩ ﻋﻠﻰ ﳏﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﻫﺎﺏ‬. Begitu juga seorang
ulama madzhab Hanbali ternama, seorang mufti
Makkah pada masanya, Syeikh Muhammad ibn
Wahhabiyyah adalah pengikut Muhammad ibn Humaid tidak menyebutkan nama Muhammad ibn
Abdul Wahhab an-Najdi (W 1206 H), Hizbul Ikhwan Abdul Wahhab dalam jajaran ulama mazhab

www.darulfatwa.org.au
Hanbali, padahal dalam kitabnya berjudul ( ‫ﺍﻟﺴﺤﺐ‬ (11 :‫[ )ﺍﻟﺸﻮﺭﻯ‬ ‫] ﻟﻴﺲ ﻛﻤﺜﻠﻪ ﺷﻰﺀ‬
‫ )ﺍﻟﻮﺍﺑﻠﺔ ﻋﻠﻰ ﺿﺮﺍﺋﺢ ﺍﳊﻨﺎﺑﻠﺔ‬ia menyebutkan sekitar 800
ulama laki-laki dan perempuan dari kalangan Maknanya: “Dia (Allah) tidak menyerupai
mazhab Hanbali. Yang disebutkan dalam kitab segala sesuatu dan tidak ada sesuatupun
tersebut adalah biografi ayahnya; Syeikh Abdul yang menyerupaiNya”. (Q.S. as-Syura: 11)
Wahhab. Syeikh Muhammad ibn Humaid Para ulama salaf bersepakat bahwa
menyebutkan keilmuan ayahnya dan menyebutkan barangsiapa yang menyifati Allah dengan salah
bahwa ayahnya ini semasa hidupnya sangat marah satu sifat diantara sifat-sifat manusia maka ia telah
terhadap Muhammad tersebut dan memperingatkan kafir. Sebagaimana telah ditulis oleh Imam al-
orang-orang untuk menjauh darinya. Ayahnya Muhaddits as-Salafi at-Thahawi (227 - 321 H)
berkata: ‫ﺗﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﳏﻤﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺮ‬ ‫( ﻳﺎ ﻣﺎ‬Kalian akan dalam kitabnya yang terkenal dengan nama ( ‫ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ‬

melihat kejahatan yang akan dilakukan oleh ‫ )ﺍﻟﻄﺤﺎﻭﻳﺔ‬teks pernyataannya adalah:


Muhammad). Syeikh Muhammad ibn Humaid wafat
sekitar 80 tahun setelah Muhammad Ibn Abdul
"‫"ﻭﻣﻦ ﻭﺻﻒ ﺍﷲ ﲟﻌﲎ ﻣﻦ ﻣﻌﺎﱐ ﺍﻟﺒﺸﺮ ﻓﻘﺪ ﻛﻔﺮ‬
Wahhab.
Muhammad ibn Abdul Wahhab telah Maknanya: "Barang siapa mensifati Allah
membuat agama baru yang diajarkan kepada dengan salah satu sifat dari sifat-sifat
pengikutnya. Dasar ajarannya ini adalah manusia, maka ia telah kafir”.
menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya dan Di antara keyakinan golongan Wahhabiyyah
meyakini bahwa Allah adalah benda yang duduk di ini adalah mengkafirkan orang yang berkata: “Yaa
atas Arsy. Keyakinan ini jelas penyerupaan Allah Muhammad…”, mengkafirkan orang yang berziarah
dengan makhluk-Nya, karena duduk adalah salah ke makam para nabi dan para wali untuk
satu sifat manusia. Dengan ajarannya ini, bertabarruk (mencari barkah), mengkafirkan orang
Muhammad ibn Abdul Wahhab telah menyalahi yang mengusap makam para nabi untuk
firman Allah: bertabarruk, dan mengkafirkan orang yang
mengalungkan hirz (tulisan ayat-ayat al-Qur’an atau

www.darulfatwa.org.au
lafazh-lafazh dzikr yang dikalungkan di leher) yang dan yang hadir (ada di hadapan kita) adalah kufur”.
di dalamnya hanya bertulis al-Qur’an dan Atas dasar kaidah ini, mereka mengkafirkan orang
semacamnya dan tidak ada sama sekali lafazh yang yang berbeda pendapat dengan mereka, dan
tidak jelas yang diharamkan. Mereka menyamakan menghalalkan membunuhnya. Pemimpin mereka
yang memakai hirz ini dengan penyembah berhala. Muhammad ibn Abdul Wahhab berkata: “Siapa
Mereka dalam hal ini telah menyalahi para sahabat yang masuk dalam dakwah kita maka ia
dan orang-orang salaf yang shalih. Telah menjadi mendapatkan hak sebagaimana hak-hak kita dan
kesepakatan bahwa boleh berkata “Ya memiliki kewajiban sebagaimana kewajiban-
Muhammad…” ketika dalam kesusahan. Semua kewajiban kita dan barang siapa yang tidak masuk
umat Islam bersepakat tentang kebolehan ini dan (dalam dakwah kita) maka ia kafir dan halal
melakukannya dalam praktek keseharian mereka, darahnya”.
mulai dari para sahabat nabi, para tabi’in dan Bagi yang hendak mengetahui secara luas
semua generasi Islam hingga kini. Bahkan Imam tentang dalil-dalil yang membantah pernyataan-
Ahmad ibn Hanbal; Imam Mazhab Hanbali yang pernyataan mereka, silahkan membaca kitab-kitab
mereka klaim di negeri mereka sebagai mazhab yang banyak ditulis dalam bantahan kepada
yang mereka ikuti, telah menyatakan kebolehan mereka seperti kitab yang berjudul (‫)ﺍﻟﺮﺩ ﺍﶈﻜﻢ ﺍﳌﺘﲔ‬
menyentuh dan meletakkan tangan di atas makam
karya seorang muhaddits daratan Maghrib yaitu
Nabi Muhammad r, manyentuh mimbarnya dan
Syeikh Abdullah al-Ghammari dan kitab yang
mencium (kedua)nya apabila diniatkan untuk
bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah berjudul (‫ )ﺍﳌﻘﺎﻻﺕ ﺍﻟﺴﻨﻴﺔ ﰲ ﻛﺸﻒ ﺿﻼﻻﺕ ﺃﲪﺪ ﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ‬karya
dengan bertabarruk. Hal ini ia sebutkan dalam muhaddits daratan Syam; Syeikh Abdullah al
kitabnya yang sangat terkenal berjudul ( ‫ﺍﳉﺎﻣﻊ ﰲ ﺍﻟﻌﻠﻞ‬ Harari. Kitab yang terakhir disebut ini dinamakan
demikian karena Muhammad ibn Abdul Wahhab
‫)ﻭﻣﻌﺮﻓﺔ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ‬.Mereka telah menyimpang dari jalur mengambil paham dalam mengharamkan tawassul
umat Islam dengan mengkafirkan orang yang kecuali dengan orang yang hidup dan yang hadir
beristighatsah kepada Rasulullah r dan dari kitab-kitab ibn Taimiyyah (W 728 H). Padahal
bertawassul dengannya setelah wafatnya. Mereka Ibn Taimiyah menyarankan bagi orang-orang yang
berkata: “Bertawassul dengan selain yang hidup terkena semacam kelumpuhan (al-Khadar) pada

www.darulfatwa.org.au
kaki, hendaklah mengucapkan: "Yaa Muhammad...”. 
Pernyataan Ibnu Taimiyah ini ia tulis dalam HIZBUL IKHWAN
karyanya ( ‫ )ﺍﻟﻜﻠﻢ ﺍﻟﻄﻴﺐ‬terbitan al-Maktab al-Islami,
cet. Ke-5 tahun 1405 H/1985 M. Pernyataannya ini
menyalahi apa yang ia tulis sendiri dalam karyanya
at-Tawassul wa al Wasilah. Muhammad Ibn Abdul
Wahhab mengambil paham dalam mengharamkan Hizbul Ikhwan adalah para pengikut Sayyid
tawassul dari kitab at Tawassul wa al Wasilah dan Quthb yang mengatakan bahwa orang yang
tidak menyetujui apa yang ditulis Ibnu Taimiyah memakai hukum selain hukum al-Qur’an sekalipun
dalam kitab a- Kalim ath-Thayyib. dalam satu permasalahan, berarti telah menolak
ketuhanan Allah, dan telah menjadikan ketuhanan
tersebut bagi dirinya. Menurutnya ini adalah tafsir
Faedah: firman Allah:
[‫ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ‬ ‫]ﻭﻣﻦ ﱂ ﳛﻜﻢ ﲟﺎ ﺃﻧﺰﻝ ﺍﷲ ﻓﺄﻭﻟﺌﻚ ﻫﻢ‬
Para ahli fiqh, hadits, tafsir serta kaum sufi di
segenap penjuru dunia Islam telah menulis banyak (44 :‫)ﺍﳌﺎﺋﺪﺓ‬
sekali (lebih dari seratus) risalah-risalah kecil atau
buku-buku khusus untuk membantah Muhammad Sayyid Quthub menghalalkan darah para
Ibn Abdul Wahhab dan para pengikutnya. penguasa yang memakai undang-undang positif,
Diantaranya adalah Syeikh Ahmad Ash-Shawi al- juga menghalakan darah rakyat para penguasa
Maliki (W 1241 H), Syeikh Ibnu 'Abidin al-Hanafi (W tersebut.
1252 H), Syeikh Muhammad Ibn Humaid (W 1295 Penafsiran Sayyid Quthb tentang ayat ini
H) mufti Mazhab Hanbali di Mekah al-Mukarramah, bertentangan dengan penafsiran 'Abdullah ibn
Syeikh Ahmad Zaini Dahlan (W 1304 H) mufti Abbas; sahabat sekaligus anak paman Rasulullah
mazhab Syafi’i di Mekah al-Mukarramah dan ulama r yang dikenal sebagai Tarjuman al-Qur’an (ahli
lainnya. tafsir al-Qur’an). Beliau didoakan langsung oleh
Rasulullah r hingga memperoleh pemahaman

www.darulfatwa.org.au
yang luas terhadap ayat-ayat suci al-Qur’an. Dalam Khawarij) pahami, bukan kufur dalam pengertian
kitab Shahih al-Bukhari jilid I, hlm. 25: “Bab ucapan yang mengeluarkan seseorang dari agama (Islam).
Rasulullah ‫ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻋﻠﻤﻪ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ‬bahwa Rasulullah r sambil Makna firman Allah: ‫ﻭﻣﻦ ﱂ ﳛﻜﻢ ﲟﺎ ﺃﻧﺰﻝ ﺍﷲ ﻓﺄﻭﻟﺌﻚ ﻫﻢ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ‬
mendekap Ibnu 'Abbas bersabda: ( ‫) ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻋﻠﻤﻪ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ‬. adalah kufur di bawah kekufuran”. (Haidts riwayat
Hakim ini diriwayatkan dengan sanad yang shahih).
Beliau juga bersabda:
Pernyataan sahabat Ibnu 'Abbas “Kekufuran
di bawah kekufuran” (bukan berarti keluar dari
"‫"ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻓﻘﻬﻪ ﰲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﻋﻠﻤﻪ ﺍﻟﺘﺄﻭﻳﻞ‬ Islam) adalah seperti halnya riya’ (melakukan amal
shaleh dengan tujuan agar dipuji orang lain).
Maknanya: “Ya Allah berilah ia pemahaman Rasulullah r menamakan riya' ini dengan asy-Syirk
tentang agama dan ajarilah ia ta'wil al- al-Ashghar. Maksud Syirik di sini adalah bukan
Qur’an”. syirik yang berarti menyekutukan Allah (asy-Syirk
al-Akbar) yang mengeluarkan seseorang dari Islam.
Hadits kedua ini juga shahih, diriwayatkan Syirik yang mengeluarkan seseorang dari Islam
oleh Ibnu Hibban. ialah apabila ia mempersembahkan puncak
Selain menyalahi penafsiran sahabat Ibnu perendahan diri dan pengagungannya (Nihayat at-
Abbas, penafsiran Sayyid Quthb ini juga menyalahi Tadzallul) kepada selain Allah. inilah pengertian
penafsiran para sahabat Rasulullah r lainnya, juga syirik yang mengeluarkan seseorang dari Islam.
para ulama Islam yang mengikuti mereka hingga Dalam kitab al-Mustadrak Imam Hakim
kini. Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas dalam kitab al- meriwayatkan bahwa Rasulullah r bersabda:
Mustadrak juz II, hlm. 313, Imam al-Hakim
menyebutkan: “Mengkhabarkan kepada kami "‫"ﺍﺗﻘﻮﺍ ﺍﻟﺮﻳﺎﺀ ﻓﺈﻧﻪ ﺍﻟﺸﺮﻙ ﺍﻷﺻﻐﺮ‬
Ahmad Ibn Sulaiman al-Maushuli, mengkhabarkan
kepada kami Ali ibn Harb, mengkhabarkan kepada Maknanya: “Jauhilah sikap riya’ karena ia
kami Sufyan ibn Uyainah dari Hisyam ibn Hujair dari adalah syirik kecil”.
Thawus, ia berkata: Ibnu Abbas berkata: “Makna
kufur di atas bukan kufur yang mereka (kaum

www.darulfatwa.org.au
Pada hadits ini Rasulullah r menetapkan Maknanya: "Barang siapa mendatangi
adanya asy-Syirk al-Ashghar. Begitu pula sahabat dukun atau peramal dan membenarkan
'Abdullah Ibnu 'Abbas ketika menafsirkan firman apa yang diucapkannya maka telah "kafir"
Allah: ( ‫) ﻓﺄﻭﻟﺌﻚ ﻫﻢ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ‬, ia menetapkan adanya dengan apa yang diturunkan kepada
Muhammad".
kufur di bawah kekufuran, yaitu kufur yang tidak
menjadikan seseorang keluar dari Islam. Semoga
Rasulullah r tidak bermaksud bahwa
Allah meridlai Tarjuman al-Qur’an, sahabat
seorang muslim akan menjadi kafir dengan hanya
Rasulullah r ; 'Abdullah ibn 'Abbas.
pergi ke dukun dan membenarkan ucapannya.
Penjelasannya adalah sebagai berikut; dosa-
Tetapi maksud Rasulullah r dengan haditsnya ini
dosa besar seperti membunuh orang Islam dan
adalah bahwa perbuatan tersebut adalah dosa
meninggalkan shalat adalah perbutan kufur
besar yang menyerupai kekufuran.
sebagaimana diriwayatkan dalam bebrapa hadits
Dalam hadits lain Rasulullah r bersabda:
dengan sanad yang shahih. Namun makna kufur
yang dimaksud Rasulullah r dalam hadits-hadits ini "‫"ﺳﺒﺎﺏ ﺍﳌﺴﻠﻢ ﻓﺴﻮﻕ ﻭﻗﺘﺎﻟﻪ ﻛﻔﺮ‬
bukanlah kufur yang mengeluarkan seseorang dari Makna kufur dalam hadits ini bukan kufur
Islam. Makna yang dimaksud adalah bahwa yang mengeluarkan seseorang dari Islam. Tidak
perbuatan dosa besar tersebut menyerupai berarti bahwa pembunuhan yang dilakukan
kekufuran. Seperti pada sebuah hadits shahih lain seorang muslim terhadap saudara muslim lainya
tentang orang yang pergi ke dukun dan menyebabkan keluar dari agama Islam. Melainkan
membenarkannya, Rasulullah r bersabda: bahwa perbuatan memerangi atau membunuh
orang muslim adalah dosa besar yang menyerupai
‫"ﻣﻦ ﺃﺗﻰ ﻛﺎﻫﻨﺎ ﺃﻭ ﻋﺮﺍﻓﺎ ﻓﺼﺪﻗﻪ ﲟﺎ ﻳﻘﻮﻝ ﻓﻘﺪ ﻛﻔﺮ‬ kekufuran.
Al-Qur’an menamakan dua kelompok orang-
" ‫ﲟﺎ ﺃﻧﺰﻝ ﻋﻠﻰ ﳏﻤﺪ‬ orang Islam yang saling berperang sebagai orang-
orang mukmin. Allah berfirman:

www.darulfatwa.org.au
( 9 :‫[ ) ﺍﳊﺠﺮﺍﺕ‬ ‫] ﻭﺇﻥ ﻃﺎﺋﻔﺘﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﳌﺆﻣﻨﲔ ﺍﻗﺘﺘﻠﻮﺍ‬ pernah meninggalkan shalat, zakat, puasa, haji dan
shalat jum’at, apakah ia masuk dalam pengertian
hadits Rasulullah r :
Dalam kitab Shahih Muslim dari sahabat al-
Bara’ ibn ‘Azib, bahwa ia berkata: sesungguhnya
firman Allah: ‫"ﻻ ﻳﺰﱐ ﺍﻟﺰﺍﱐ ﺣﲔ ﻳﺰﱐ ﻭﻫﻮ ﻣﺆﻣﻦ ﻭﻻ ﻳﺸﺮﺏ‬
[ ‫] ﻭﻣﻦ ﱂ ﳛﻜﻢ ﲟﺎ ﺃﻧﺰﻝ ﺍﷲ ﻓﺄﻭﻟﺌﻚ ﻫﻢ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ‬ ‫ﺎ ﻭﻫﻮ ﻣﺆﻣﻦ ﻭﻻ ﻳﺴﺮﻕ ﺣﲔ‬‫ﺍﳋﻤﺮ ﺣﲔ ﻳﺸﺮ‬
dan dua ayat sesudahnya yang berbunyi:
"‫ﻳﺴﺮﻕ ﻭﻫﻮ ﻣﺆﻣﻦ‬
( 45 :‫[ ) ﺍﳌﺎﺋﺪﺓ‬ ‫] ﻓﺄﻭﻟﺌﻚ ﻫﻢ ﺍﻟﻈﺎﳌﻮﻥ‬
(Makna zhahir hadits: "Tidak berbuat zina
( 47 :‫[ ) ﺍﳌﺎﺋﺪﺓ‬ ‫] ﻓﺄﻭﻟﺌﻚ ﻫﻢ ﺍﻟﻔﺎﺳﻘﻮﻥ‬ seseorang saat berlaku zina tersebut
adalah ayat-ayat yang turun tentang orang-orang dalam keadaan beriman, tidak meminum
kafir yang tidak memakai hukum Allah. Ayat ini khamr seseorang saat meminumnya dalam
bukan tentang orang-orang yang memakai hukum keadaan beriman dan tidak mencuri
selain hukum Allah. Ayat ini turun tentang orang- seseorang saat ia mencuri dalam keadaan
orang Yahudi dan orang-orang semisal mereka. beriman").
Dalam kitab Ahkam an-Nisa’ karya Imam
Ahmad ibn Hanbal disebutkan hal yang sejenis Dan tafsir Ibnu Abbas terhadap firman Allah:
dengan apa yang diriwayatkan oleh al-Hakim dalam
kitab al-Mustadrak di atas. Dalam kitab tersebut, [ ‫] ﻭﻣﻦ ﱂ ﳛﻜﻢ ﲟﺎ ﺃﻧﺰﻝ ﺍﷲ ﻓﺄﻭﻟﺌﻚ ﻫﻢ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ‬
hlm. 44 tertulis sebagai berikut: “Mengkhabarkan Apakah makna kufur di sini?. Ia menjawab:
kepadaku Musa ibn Sahl, ia berkata: "Kufur yang tidak mengeluarkan dari Islam, kufur itu
Mengkhabarkan kepada kami Ibrahim ibn Ya’qub bertingkat (satu sama lainnya) hingga (puncaknya)
dari Isma’il ibn Sa'id, berkata: Aku bartanya kepada adalah kufur yang tidak diperselisihkan lagi (kufur
Ahmad tentang orang yang dengan sengaja terus yang menyebabkan seseorang keluar dari Islam)".
menerus melakukan dosa-dosa besar namun tidak Kemudian aku berkata: "Apa pendapat anda

www.darulfatwa.org.au
tentang orang yang takut dari dosa-dosanya memakai hukum Islam, walaupun dalam satu
tersebut dan ia berniat untuk bertaubat dan permasalahan, dan mengkafirkan rakyat yang
senantiasa memohon hal itu kepada Allah namun berada di bawah kekuasaan hukum tersebut.
begitu ia tetap melakukan dosa besarnya?!". Ia Mereka menghalalkan darah orang-orang tersebut.
menjawab: "Yang memiliki rasa takut (walaupun Untuk itu mereka selalu berusaha dengan jalan
tetap melakukan dosa besar) itu lebih baik”. apapun untuk membunuh orang-orang tersebut,
Tentang penafsiran terhadap ayat di atas, dengan senjata, pemboman dan lain-lain. Mereka
tidak ada penafsiran yang shahih sanadnya dari hanya mentolerir orang-orang yang bersedia
sahabat Rasulullah r kecuali dua penafsiran ini; bersama mereka memberontak terhadap para
penafsiran 'Abdullah Ibn 'Abbas dan penafsiran al- penguasa pemerintahan.
Barra’ Ibn ‘Azib. Penafsiran inilah yang dipegang Paham Sayyid Quthb ini sebelumnya tidak
teguh oleh para ulama hingga pertengahan abad 14 ada dalam Islam kecuali pada kelompok Khawarij.
Hijriyyah, sebelum kemudian datang Sayyid Quthb Paham Khawarij sebagaimana telah diketahui
di Mesir dengan penafsiran baru. Ia menulis sebuah mengkafirkan seorang muslim karena melakukan
kitab tafsir, di dalamnya ia mengkafirkan orang yang maksiat seperti zina, minum khamr, memakai
memakai hukum selain hukum al-Qur’an sekalipun hukum selain hukum Islam karena suap atau
dalam satu permasalahan, dan mengkafirkan rakyat nepotisme.
yang berada di bawah pimpinan penguasa yang Sayyid Quthb dalam sejarah hidupnya
tidak memakai hukum al-Qur’an tersebut. Padahal pernah dalam jangka sebelas tahun dalam
pada masa sekarang di negara-negara Islam tidak keraguan dan pengingkaran akan adanya Allah,
terdapat pemerintahan yang menerapkan hukum seperti diakuinya sendiri. Kemudian ia bergabung
Islam secara keseluruhan. Mereka tidak memakai dengan Hizbul Ikhwan yang dipimpin oleh Syeikh
hukum Islam dalam banyak permasalahan Hasan al-Banna –semoga Allah marahmatinya-. Di
meskipun tetap menerapkan sebagian hukum al- masa hidup Syeikh Hasan al-Banna, Sayyid Quthb
Qur’an seperti pada hukum thalaq, waris, nikah dan bersama beberapa orang lainnya menyimpang dari
wasiat. manhaj Hasan al-Banna yang benar. Dalam
Meskipun demikian Sayyid Quthb dan Hizbul manhaj Hasan al-Banna tidak ada klaim takfir
Ikhwan tetap mengkafirkan semua orang yang tidak (mengkafirkan) terhadap seorang muslim yang

www.darulfatwa.org.au
tidak menerapkan hukum Islam. Ketika Syekh bukanlah bagian dari ikhwan dan bukan orang-
Hasan al-Banna mengetahui penyimpangan orang Islam”.
mereka, ia mengatakan bahwa mereka bukan Sangat disayangkan, banyak orang terkecoh
bagian dari pergerakan Ikhwan dan mereka bukan dengan tafsir Sayyid Quthb (Fi Zhilal al-Qur’an) ini.
orang-orang Islam. Sehingga dengan inspirasi dari tafsir ini mereka
DR. Muhammad al-Ghazali, salah seorang melakukan banyak pembunuhan (terorisme)
pengikut Syekh Hasan al-Banna, dalam kitabnya terhadap orang-orang yang tak bersalah di Mesir,
berjudul Min Ma’alim al Haqq hlm. 264 berkata: Aljazair, Syiria dan negara lainnya. Mereka
“ketika menyusun kekuatan jama’ahnya pada menganggap bahwa membunuh orang-orang yang
periode awal, ustadz Hasan al-Banna secara pribadi tidak bergabung dengan mereka adalah qurbah
mengetahui bahwa orang-orang terkemuka dan (upaya mendekatkan diri) kepada Allah. Salah satu
terpandang serta orang-orang yang mencari pembunuhan yang meraka lakukan adalah
kepuasan sosial yang mulai banyak masuk ke pembunuhan di kota Halab Syiria. Mereka
dalam gerakannya tidak akan banyak berguna pada membunuh seorang Syekh yang menjadi mufti
saat-saat genting. Maka dia membentuk apa yang daerah Ifrin, daerah di bawah kekuasaan kota
disebut dengan an-Nizham al-Khash. Kesatuan ini Halab. Syekh tersebut memang tidak sependapat
meggalang para pemuda yang terlatih dalam dengan Hizbul Ikhwan. Selepas shalat ‘Isya mereka
peperangan yang disiapkan untuk memerangi masuk masjid yang saat itu hanya ada syekh dan
penjajah. Ternyata perkumpulan para pemuda yang satu orang lainnya. Mereka tiba-tiba mengarahkan
tersembunyi ini belakangan menjadi sumber peluru ke tubuh syekh tersebut. Orang yang ada di
bencana dan malapetaka bagi pergerakan. Mereka samping syekh merangkulnya untuk melindungi
saling membunuh di antara mereka, berubah hingga ia meninggal terkena peluru yang mengarah
menjadi alat pemusnah dan teroris ketika ketika kepada syekh. Setelah itu kemudian mereka
komando berada di tangan orang-orang yang tidak membunuh syekh. Syekh ini bernama Syekh
memiliki pemahaman tentang Islam dan tidak bisa Muhammad as-Syami –semoga Allah meridlainya-.
menjadi pegangan untuk mengetahui tentang Sejak dulu dan hingga sekarang selalu ada
kemashlahatan umum. Syekh Hasan al-Banna pemerintahan muslim yang tidak menerapkan
sebelum wafat mengatakan bahwa mereka itu hukum Islam dari karena menerima suap,

www.darulfatwa.org.au
nepotisme, mencari simpati para pejabat atau HIZBUTTAHRIR
pemegang kekuasaan di berbagai pos, instansi dan
lain-lain. Namun begitu, kaum muslimin tidak
mengkafirkan mereka sekalipun mereka tidak
menerapkan hukum Islam, mereka hanya dianggap
sebagai orang-orang fasik.
Para pengikut Sayyid Quthb ini biasa Di antara kesesatan Hizbuttahrir dan bukti
merubah-ubah nama gerakan mereka. sekitar 40 menyempalnya kelompok ini dari mayoritas umat
tahun yang lalu mereka dikenal dengan dua nama. Islam adalah pernyataan mereka bahwa orang
Di Mesir dan beberapa negara mereka dikenal yang meninggal dengan tanpa membaiat seorang
dengan Hizb Ikhwan al-Muslimin, sementara di khalifah, maka matinya adalah mati jahiliyyah.
Lebanon dikenal dengan nama Ibadur Rahman. Artinya menurut mereka matinya orang tersebut
Belakangan mereka membuat nama baru yaitu al- laksana matinya orang-orang penyembah berhala.
Jama’ah al-Islamiyyah, agar orang-orang mengira Berarti menurut mereka dalam kurun waktu seratus
bahwa mereka benar-benar menyeru kepada Islam tahun terakhir, seluruh orang muslim yang
yang sebenarnya, dalam keyakinan maupun meninggal, matinya dalam keadaan mati jahiliyyah.
tindakan, padahal kenyataannya tidak demikian. Sebab sejak saat itu dunia Islam vakum dari
khalifah. Terlebih khilafah Islamiyyah tertinggi yang
mengurus seluruh keperluan umat Islam telah
 terputus sejak lama. Umat Islam pada masa
sekarang tidak mengangkat khalifah,
sesungguhnya mereka mempunyai udzur (alasan
yang diterima). Yang dimaksud dengan umat Islam
di sini adalah rakyat, mereka adalah orang-orang
yang tidak memiliki kemampuan untuk mendirikan
khilafah dan atau untuk mengangkat seorang

www.darulfatwa.org.au
khalifah. Lantas berdosakah mereka jika memang Segala sesuatu (‫ )ﺷﻰﺀ‬dalam ayat ini
tidak mampu? Bukankah Allah ta’ala berfirman:
mencakup tubuh manusia dan segala
perbuatannya. Mereka juga menyalahi firman Allah:
(286 :‫[ )ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ‬ ‫] ﻻ ﻳﻜﻠﻒ ﺍﷲ ﻧﻔﺴﺎ ﺇﻻ ﻭﺳﻌﻬﺎ‬ ( 3 :‫[ )ﻓﺎﻃﺮ‬ ‫] ﻫﻞ ﻣﻦ ﺧﺎﻟﻖ ﻏﲑ ﺍﷲ‬
Maknanya: “Allah ta’ala tidak
Maknanya: “Adakah pencipta selain
membebankan terhadap satu jiwa, kecuali
Allah?”. (Q.S. Fathir: 3)
apa yang ia sanggup melakukannya”. (Q.S.
al Baqarah: 28)
Artinya tidak ada Pencipta atau yang
mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada
Lebih sesat lagi dari paham Hizbuttahrir;
menyatakan bahwa seorang hamba adalah pencipta (‫ )ﺍﻹﺑﺮﺍﺯ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺪﻡ ﺇﱃ ﺍﻟﻮﺟﻮﺩ‬kecuali Allah.
perbuatan ikhtiyari (perbuatan yang dilakukan atas Juga menyalahi firman Allah:
dasar kemauannya). Menurut mereka yang
diciptakan Allah hanya perbuatan manusia yang
bersifat idlthirari (perbuatan yang di luar inisistifnya
‫ﻗﻞ ﺇﻥ ﺻﻼﰐ ﻭﻧﺴﻜﻲ ﻭﳏﻴﺎﻱ ﻭﳑﺎﰐ ﷲ ﺭﺏ‬ ]
seperti detak jantung, takut, menggigil karena ( 163-162 :‫[ )ﺍﻷﻧﻌﺎﻡ‬ ‫ﺍﻟﻌﺎﳌﲔ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ‬
kedinginan dan lain-lain). Dengan pernyataannya
ini, Hizbuttahrir telah menyalahi firman Allah ta’ala:
Maknanya: “Katakanlah (wahai
( 62 :‫[ ) ﺍﻟﺰﻣﺮ‬ ‫]ﺍﷲ ﺧﺎﻟﻖ ﻛﻞ ﺷﻰﺀ‬ Muhammad) sesungguhnya shalatku dan
Maknanya: “Allah adalah Pencipta segala nusukku (sembelihan yang dilakukan untuk
sesuatu”. (Q.S. az-Zumar: 62) mendekatkan diri kepada Allah seperti al-
Hadyi dan qurban 'Id al-Adha), hidupku dan
matiku adalah milik Tuhan semesta alam.
Tidak ada sekutu bagi-Nya”. (Q.S. al
An’am: 162-163)

www.darulfatwa.org.au
Pada ayat ini jelas dinyatakan bahwa shalat Sekalipun orang-orang muslim yang
dan nusuk yang merupakan perbuatan ikhtiyari, berperang dan mambunuh –orang-orang kafir-,
hidup dan mati yang bukan perbuatan ikhtiyari, namun begitu seperti yang dijelaskan ayat di atas,
kesemuanya adalah ciptaan Allah, tidak ada sekutu Allah menafikan bahwa mereka membunuh secara
bagi-Nya. Bahwa hanya Allah yang menciptakan; hakiki; dalam pengertian menciptakan. Karena para
yang mengadakannya dari tidak ada menjadi ada. sahabat nabi yang menjadi khithab (yang maksud
Ayat-ayat tersebut semuanya menunjukkan dalam pembicaraan) meskipun mereka melakukan
bahwa seluruh apa yang ada di dunia ini adalah pembunuhan, tetapi bukanlah mereka pencipta
ciptaan Allah. Segala benda dan sifat-sifatnya perbuatan membunuh tersebut. Yang mereka
seperti gerak, diam, warna, fikiran, rasa sakit, rasa lakukan tidak lain hanyalah kasab dan secara
nikmat, mengerti, lemah dan lain-lain, semuanya zhahir saja (kasab adalah pengarahan seorang
tidak lain adalah ciptaan Allah. Manusia hanyalah hamba terhadap niat dan kehendaknya untuk
berbuat (Kasb), tidak menciptakan. Ini adalah melakukan suatu, dan Allah menciptakan
paham yang telah menjadi ijma' (kesepakatan) para perbuatannya tersebut). Pada hakikatnya Allah
sahabat dan mayoritas umat Islam hingga kini. yang menciptakan perbuatan mereka, dari tidak
Diantara ayat-ayat al Qur’an yang menunjukkan ada menjadi ada. Lanjutan firman Allah dari surat
bahwa manusia bukan pencipta perbuatannya, baik al-Anfal tersebut:
perbuatan yang bersifat ikhtiyari maupun idlthirari
adalah firman Allah: [ ‫ﻭﻣﺎ ﺭﻣﻴﺖ ﺇﺫ ﺭﻣﻴﺖ ﻭﻟﻜﻦ ﺍﷲ ﺭﻣﻰ‬ ]
(17 :‫[ )ﺍﻷﻧﻔﺎﻝ‬ ‫] ﻓﻠﻢ ﺗﻘﺘﻠﻮﻫﻢ ﻭﻟﻜﻦ ﺍﷲ ﻗﺘﻠﻬﻢ‬ (17 :‫)ﺍﻷﻧﻔﺎﻝ‬

Maknanya: “Kalian tidaklah membunuh Maknanya: “Dan tidaklah engkau melempar


mereka, tapi Allah yang membunuh -secara hakiki- saat engkau melempar,
mereka”. (Q.S. al-Anfal: 17) tetapi Allah yang menciptakan perbuatan
melempar yang engkau lakukan”. (Q.S. al
Anfal: 17)

www.darulfatwa.org.au
Pada ayat ini Allah menafikan perbuatan Maknanya: “Perbuatan-perbuatan hamba
melempar dari Rasulullah r dalam pengertian adalah perbuatan dari mereka dan ciptaan
hakikat dan penciptaannya. Menafikan pengertian Allah”.
mengadakan dari tidak ada menjadi ada ( ‫ﺍﻹﺑﺮﺍﺯ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺪﻡ‬
Inilah yang diyakini mayoritas umat Islam,
‫)ﺇﱃ ﺍﻟﻮﺟﻮﺩ‬. Jadi maksud ayat tersebut adalah: baik mereka para ulama salaf (mereka yang hidup
“Engkau -wahai Muhammad- tidaklah menciptakan pada 300 tahun pertama tahun hijriyyah: yaitu
perbuatan melempar yang terjadi dari dirimu, akan periode sahabat nabi, tabi’in dan tabi’it tabi’in)
tetapi itu adalah ciptaan Allah. Dialah yang maupun ulama khalaf (pasca periode salaf hingga
mengadakannya dari tidak ada menjadi ada”. Pada kini). Pendapat yang menyalahi aqidah ini berarti
ayat ini, dalam satu sisi, Allah menafikan perbuatan telah menyalahi al-Qur’an dan hadits nabi. Dalam
melempar dari Rasulullah r yaitu dari segi sebuah hadits riwayat Bukhari diriwayatkan bahwa
penciptaan atau mengadakan dari yang tidak ada Rasulullah r apabila kembali dari haji atau umrah
menjadi ada (‫)ﺍﻹﺑﺮﺍﺯ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺪﻡ ﺇﱃ ﺍﻟﻮﺟﻮﺩ‬. Pada sisi lain, atau dari berperang, beliau berkata:
Allah menetapkan adanya perbuatan melempar dari
Rasulullah r yaitu dari segi kasab, yakni Rasulullah ‫"ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﷲ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ﻧﺼﺮ ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺃﻋﺰ‬
r melakukan perbuatan melempar tetapi tidak
menciptakannya. "‫ﺟﻨﺪﻩ ﻭﻫﺰﻡ ﺍﻷﺣﺰﺍﺏ ﻭﺣﺪﻩ‬
Dengan demikian keyakinan Hizbuttahrir jelas
menyalahi kedua ayat ini, Juga menyalahi ayat Maknanya: “Tidak ada Tuhan yang berhak
terakhir. Imam Abu Hanifah –semoga Allah disembah kevcuali Allah, tidak ada sekutu
maridlainya- berkata: bagi-Nya, Dialah yang menolong hamba-
Nya, memenangkan tentara-Nya dan
"‫"ﺃﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﻓﻌﻞ ﻣﻨﻬﻢ ﻭﺧﻠﻖ ﷲ‬ mengalahkan semua kelompok (musuh)
dengan sendirian”.

www.darulfatwa.org.au
Dalam hadits ini Rasulullah r menjadikan Maka termasuk kewajiban Inkar al-Munkar
kekalahan semua kelompok musuh sebagai sesuatu (mengingkari kemungkaran) yang Allah ta’ala
yang murni ciptaan Allah tanpa ada andil dari bebankan kepada kita adalah memerangi faham
siapapun. Padahal secara zhahir, pasukan tiga kelompok di atas. Kita memiliki kewajiban
Rasulullah r; kaum muslimin telah mengalahkan untuk mengingatkan semua orang agar menjauhi
musuh. Hadits ini cukup memberikan pemahaman tiga kelompok ini, dan semua kelompok yang
yang sangat jelas. Namun begitu masih banyak ayat menyalahi segala apa yang telah disepakati oleh
lainnya yang memberikan pemahaman yang sama; mayoritas umat Islam dari semenjak masa sahabat
bahwa manusia sama sekali tidak menciptakan nabi hingga kini. Kelompok-kelompok sempalan
perbuatannya. Diantaranya firman Allah: tersebut sangat sedikit dibanding dengan
( 127 :‫[ )ﺍﻟﻨﺤﻞ‬ ‫] ﻭﺍﺻﱪ ﻭﻣﺎ ﺻﱪﻙ ﺇﻻ ﺑﺎﷲ‬ Ahlussunnah yang mayoritas. Dalam banyak hadits
Rasulullah r berwasiat kepada kita sebagai
umatnya untuk berpegang teguh dengan keyakinan
Maknanya: “Dan sebarlah engkau (wahai yang disepakati oleh al-Jama’ah; mayoritas umat.
Muhammad). Dan tidaklah kesabaranmu Diantaranya, sabda beliau:
kecuali dengan penciptaan Allah”. (Q.S. an-
Nahl: 127) ‫"ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺎﳉﻤﺎﻋﺔ ﻭﺇﻳﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﻔﺮﻗﺔ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺸﻴﻤﺎﻥ ﻣﻊ‬
Pada ayat lain Allah berfirman: ‫ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﻭﻫﻮ ﻣﻦ ﺍﻻﺛﻨﲔ ﺃﺑﻌﺪ ﻓﻤﻦ ﺃﺭﺍﺩ ﲝﺒﻮﺣﺔ ﺍﳉﻨﺔ‬
( 88 :‫[ )ﻫﻮﺩ‬ ‫] ﻭﻣﺎ ﺗﻮﻓﻴﻘﻲ ﺇﻻ ﺑﺎﷲ‬ ‫)ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﰲ ﺟﺎﻣﻌﻪ ﻭﻗﺎﻝ ﺣﺪﻳﺚ‬ " ‫ﻓﻠﻴﻠﺰﻡ ﺍﳉﻤﺎﻋﺔ‬
(‫ ﻭﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ ﻭﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ ﻭﻏﲑﻫﻢ‬،‫ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ‬
Maknanya: “Dan tidaklah taufiqku (petunjuk
kepada ketaatan) kecuali dengan ciptaan Maknanya: “Berpegang teguhlah kepada
Allah”. (Q.S. Hud: 88) al-Jama’ah dan jauhilah perpecahan,
karena setan menyertai orang yang
sendirian, ia lebih menjauh jika ada dua

www.darulfatwa.org.au
orang. Maka siapa yang menginginkan KESESATAN NAZIM HAQQANI DAN
kelapangan di surga hendaklah ia
berpegang teguh dengan al-Jama’ah”. (H.R HISHAM KABBANI
at-Tirmidzi dalam al-Jami’, dan menurutnya
hadits ini hasan dan shahih. Juga
diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Ibnu Majah
dan lainnya).
Adalah Nazim, yang menyebut dirinya
dengan "al-Haqqani", seorang berkebangsaan
Cyprus yang pernah dideportasi dari Lebanon atas
perintah Mufti Lebanon pada waktu itu; Syekh
 Hasan Khalid, dan dikecam karena kesesatannya
oleh mufti Tripoli Lebanon; Thaha ash-Shabunji
sebagaimana dikutip oleh majalah Al-Afkar Beirut
edisi 898, November 1999. Ia juga telah mengklaim
dirinya sebagai mursyid ke-40 Thariqah
Naqsyabandiyyah al-Haqqaniyyah, dan Hisham
Kabbani; imigran Lebanon yang sekarang
berdomisili di California, Amerika dinobatkan
sebagai Khalifah Naqsyabandi Haqqani untuk
benua Amerika. Mata rantai Thariqah yang dibawa
oleh keduanya berasal dari seseorang yang
bernama Abdullah Faiz ad-Daghestani yang tinggal
di Damaskus, padahal mufti Negara Daghestan
Sayyid Ahmad ibn Sulaiman Darwisy Hajiyu
mengatakan dalam surat yang diterbitkan oleh Al-
Idarah ad-Diniyyah Li Muslimi Daghestan bahwa
mata rantai thariqah yang dibawa oleh Abdullah ad-

www.darulfatwa.org.au
Daghestani tidaklah bersambung alias maqthu' dan sama". Perkataan yang serupa juga dikatakan oleh
Thariqah yang ia bawa adalah sesat. Ia meninggal Nazim dalam kitabnya di atas, hlm. 15, bahwa
dunia pada 3 september 1973, setelah sebelumnya semua agama sama; mengajak kepada
ia menodai Thariqah Naqsyabandiyyah yang dirintis penyembahan kepada Allah, dan pada hlm. 58, ia
oleh wali Allah maulana Syekh Syah Bahauddin mengatakan bahwa orang kafir yang membaca
Naqsyaband dan ia (Abdullah ad-Daghestani) juga surat al-Fatihah meskipun hanya sekali dalam
telah mewariskan kesesatan-kesesatannya kepada hidupnya pasti ia akan mati dalam keadaan
muridnya Nazim al-Haqqani. Sekedar mengambil mukmin. (Adakah Allah menerima ibadah orang
contoh, di antara kesesatan-kesesatan mereka kafir?!) . Pada hlm. 29 dalam kitab tersebut ia
adalah: Dalam kitab Washiyyah Mursyid az-Zaman mengatakan bahwa makna Su' al-Khatimah bukan
Wa Ghauts al-Anam karangan Abdullah ad- berarti seseorang akan celaka di akhirat, akan
Daghestani dan telah diterjemahkan oleh Nazim, tetapi ia hanya akan di tempatkan di surga orang-
pada hlm. 9, ia menyebutkan: "Seorang pengikut orang awam. Tak kalah (sesatnya) dengan apa
Thariqah tidak boleh bertanya kepada syekhnya yang dikatakan gurunya; Nazim, mengatakan
suatu pertanyaan apapun tentang segala perintah dalam kitabnya hlm. 78, bahwa Neraka Jahannam
yang ia perintahkan. Hal ini dikarenakan perintah hanya merupakan tempat penyucian (seperti
seorang wali quthb merupakan perintah Allah dan halnya rumah sakit tempat penyembuhan) dan
kehendaknya sama dengan kehendak Allah", pada akhirnya orang-orang kafir akan keluar dari
sebagaimana yang dikatakan oleh Nazim dalam neraka. (Bukankah orang-orang kafir tidak akan
karyanya yang berjudul Mercy Oceans Endless masuk surga dan mereka kekal selamanya di
Horizon, hlm. 6. neraka!!)
Dalam kitab yang sama, hlm. 12, dia Dalam bukunya yang dia namakan
mengatakan: "Seandainya seorang kafir membaca Muhithat ar-Rahmah, Nazim mengingkari kewajiban
surat al-Fatihah walaupun sekali seumur hidup, shalat dan mengatakan: "Bagi para wanita pemula
maka dia tidak akan keluar dari dunia ini kecuali (yang baru mulai melakukan shalat) cukup
memperoleh sebagian dari 'inayah (pertolongan) melakukan sujud sekali saja, dan jika sudah agak
tersebut, karena Allah tidak membedakan orang lama dan ada kemajuan nanti minta izin dulu, inilah
kafir, fasiq, mukmin, ataupun muslim, semuanya yang diperintahkan guruku". Untuk mengetahui

www.darulfatwa.org.au
hakekat Nazim Haqqani dan dari mana mereka seorang da'i yang peduli dengan aktivitas dakwah
mengambil keyakinan-keyakinan mereka, silahkan di Amerika
membaca buku mereka "Muhithat ar-Rahmah", hlm. Perlu diketahui bahwa Nazim dan Hisham
9, Nazim menyamakan Allah dengan Ratu Inggris. yang sekarang berdomisili di Amerika sering datang
Dalam kaset berisi suaranya, Nazim mengatakan: ke Indonesia atas nama mursyid Thariqah
"Ketika muncul al-Mahdi maka warga Inggris akan Naqsyabandiyyah hanya untuk mencari pengikut,
mengikutinya" . bahkan mereka mendirikan yayasan Haqqani
Nazim yang mengklaim dirinya sebagai Indonesia yang bermarkas di Jakarta Pusat, yang
syekh thariqah menghalalkan seorang lelaki merupakan wadah koordinasi dan informasi bagi
berjabat tangan dengan perempuan yang bukan pengikutnya. Dan ada juga beberapa orang
mahramnya, sebagaimana diungkap oleh majalah Indonesia yang telah dibaiat sebagai wakil dari
Manar al-Huda edisi 33, Juli 1995 terbitan Jam'iyyah Nazim. Besar kemungkinan mereka tidak
al-Masyari' Beirut. Kami juga pernah melihatnya mengetahui atau menyadari hakekat Nazim yang
berjabat tangan dengan perempuan bahkan ada sebenarnya.
yang mencium tangannya di masjid at-Taqwa Hanya karena niat yang ikhlas karena Allah
Kebayoran Baru, karena dia dan Hisham sering dan didasari ghirah Islamiyah yang tinggi, kami
datang ke masjid tersebut. Bukankah Rasulullah menulis nasehat ini agar umat Islam tetap
pernah bersabda yang maknanya "Saya tidak akan berpegang teguh pada ajaran sufi sejati dan
pernah berjabat tangan dengan perempuan mewaspadai serta memberitahukan kepada
ajnabiyyah (yang bukan mahram atau istri) (H.R. Ibn masyarakat akan kesesatan-kesesatan Nazim al-
Hibban, lihat Fath al-Bari, vol 8, hlm. 636-637). Haqqani dan Hisham Kabbani. Dan hanya kepada
Adapun Hisham yang merupakan anak Allah kami berharap semoga Allah mempersatukan
emasnya Nazim pernah mengatakan dalam sebuah umat Islam dalam kebenaran, ajaran yang dibawa
ceramahnya bahwa yang dimaksud ar-Rahman oleh Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallam, Amin.
adalah Muhammad. Untuk hal ini lihat risalah
ringkas yang berjudul The Unveiling of Nazim al-
Qubrusi's Misguidance karya Syekh Samir al-Qadli,

www.darulfatwa.org.au
Berikut nama-nama para ulama dan Habaib yang PENUTUP
turut merekomendasi nasehat ini:

K.H. Mundzir Tamam, MA, (Mantan Anggota


DPR/MPR RI), K.H. M. Syafi'i Hadzami (Mantan
Ketua Umum MUI DKI Jakarta), K.H.A. Aziz Termasuk kewajiban Inkar al-Munkar
Masyhuri (Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma'ahid (mengingkari yang munkar) yang Allah bebankan
Islamiyyah dan Pengasuh Pon. Pes. Al-Aziziyah kepada kita adalah memerangi faham beberapa
Denanyar, Jombang, Jawa Timur), Habib Luthfi ibn golongan di atas. Kita berkewajiban untuk
Yahya (Pekalongan) Ketua MUI Jawa Tengah dan mengingatkan semua orang agar menjauhi mereka
Ketua Jam'iyyah ath-Thariqah al-Mu'tabarah, dan menjauhi setiap individu atau kelompok yang
Indonesia, Habib Syekh al-Musawa (Penasehat P.P. menyalahi apa yang telah disepakati oleh mayoritas
az-Ziyadah, Jakarta Timur), K.H. Masyhuri Syahid, umat Islam dari semenjak masa Nabi hingga kini.
MA (Mantan Ketua Umum Jam'iyyah ath-Thariqah Kelompok-kelompok sempalan tersebut sangat
al-Mu'tabarah dan Ketua MUI Propinsi DKI Jakarta), sedikit dibanding dengan Ahlussunnah yang
Habib Ali ibn Abdur Rahman as-Saqqaf (Pimpinan mayoritas. Dalam banyak hadits Rasulullah r
Madrasah ats-Tsaqafah dan Majelis Ta'lim al-Afaf, berwasiat kepada kita sebagai umatnya untuk
Jakarta Selatan), K.H. Mahfudz Asirun (Pengasuh berpegang teguh dengan keyakinan yang
P.P. al-Itqon, Cengkareng, Jakarta Barat), Habib disepakati oleh al-Jama'ah yaitu mayoritas umat.
Hud al-Attas, MA (Pimpinan Yayasan as-Salafi, Diantaranya sabda beliau:
Jakarta Timur), K.H. Saifuddin Amsir (Dosen UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta), K.H. Abdul Mujib
Khudlari (Ketua Umum ISADA, Jakarta), Kh. Syauqi ‫ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺎﳉﻤﺎﻋﺔ ﻭﺍﻳﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﻔﺮﻗﺔ ﻓﺎﻥ ﺍ ﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻣﻊ‬
Madlawan (Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah Riau,
Sumatera), Dan secara substansial, seluruh ulama
‫ ﻓﻤﻦ ﺃﺭﺍﺩ ﲝﺒﻮﺣﺔ‬,‫ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﻭﻫﻮ ﻣﻦ ﺍﻻ ﺛﻨﲔ ﺃﺑﻌﺪ‬
Ahlussunnah mengingkari kesesatan-kesesatan
yang semacam ini.

www.darulfatwa.org.au
‫" )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﰲ ﺟﺎﻣﻌﻪ ﻭﻗﺎﻝ‬ ‫ﺍﳉﻨﺔ ﻓﻠﻴﻠﺰﻡ ﺍﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ‫“ )ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ‬perbuatan-perbuatan hamba adalah ciptaan
Allah”, juga seperti karya Imam Abu Ja’far ath-
(‫ ﻭﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ ﻭﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ ﻭﻏﲑﻫﻢ‬،‫ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ‬
Thahawi (‫ )ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ ﺍﻟﻄﺤﺎﻭﻳﺔ‬atau kitab (‫)ﺗﻔﺴﲑ ﺍﻷﲰﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﻔﺎﺕ‬
Maknanya: "Bepegang teguhlah pada al- karya Imam Abu Manshur Abdul Qahir Ibn Thahir al
Jama'ah dan jauhilah perpecahan, karena Baghdadi. Jika kalian meninggalkan dan melepas
setan itu menyertai orang yang sendirian, ia apa yang kalian yakini dan mengambil apa yang
lebih menjauh dari orang yang berdua. ada dalam kitab ini maka kalian telah berada di
Maka barang siapa menginginkan jalan kebenaran.
kelapangan di surga hendaklah ia Seluruh urusan kembali kepada Allah,
berpegang teguh dengan al-Jama'ah". (H.R. kepada-Nya jua kelak kita akan dibangkitkan dan
at-Tirmizi dalam kitab al-Jami' dan dihisab.
menurutnya hadits ini hasan dan shahih. Allahu subhanahu wa ta’ala a’lam wa ahkam.
Juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Ibnu
Majah dan lain-lain).

Nasehat kita bagi tiga kelompok di atas,


Nazhim Haqqani dan Hisyam Qabbani beserta
pengikut-pengikutnya; hendaklah mereka belajar
ilmu agama dari para ulama ahlussunnah secara
langsung dan dengan musyafahah, bukan dari
karya-karya Muhammad ibn Abdul Wahhab (perintis
gerakan Wahhabiyyah), karya-karya Sayyid Quthub
atau karya-karya Taqiyuddin an-Nabhani.
Pelajarilah karya-karya ulama-ulama yang diakui,
seperti kitab Imam Bukhari yang berjudul ( ‫ﺧﻠﻖ ﻷﻓﻌﺎﻝ‬

www.darulfatwa.org.au
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................I


MUQADDIMAH .........................................VIII
RISALAH PERINGATAN ..............................2
WAHHABIYAH ………………………………..3
HIZBUL IKHWAN ……………………………..9
HIZBUT TAHRIR …………………………….21
NAZIM HAQQANI DAN
HISHAM KABBANI ………………………….31
PENUTUP ……………………………………37
DAFTAR ISI ………………………………….40

www.darulfatwa.org.au

You might also like