You are on page 1of 18

PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang

Pembangunan sektor pertanian dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan, dan tersentralisasi, senantiasa didorong untuk mewujudkan perekonomian nasional yang sehat, hal ini tercernin dari visi yang telah ditetapkan oleh Departemen Pertanian, sedangkan dalam misi pembangunan peternakan antara lain adalah memfasilitasi penyediaan pangan asal ternak yang cukup baik secara kuantitas maupun kualitasnya, memberdayakan SMD agar menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi, menciptakan peluang ekonomi untuk meningkatkan pendapatan, membantu menciptakan lapangan kerja dan melestarikan serta memanfaatkan sumber daya alam pendukung peternakan. Salah satu komoditas peternakan yang memenuhi kriteria seperti pada visi dan misi diatas antara lain komoditi kambing. Konsumsi daging rata rata perkapital meningkat 2,4% Pertahun, kebutuhan ini semakin tinggi dengan adanya permintaan kurban pada hari raya Idul Adha, peningkatan konsumsi daging tersebut berakibat terhadap permintaan belum dapat diimbangi oleh peningkatan produksi, kondisi ini diperparah oleh sulitnya pencapaian PSDK 2014 ( Program Swasembada Daging Kambing ), Untuk memenuhi hal tersebut dimasa mendatang, salah satu alternatif adalah dengan mengembangkan ternak kambing secara konsepsional.

Ternak kambing merupakan salah satu komoditi peternakan yang belum digali potensinya secara optimal Diprovinsi Aceh. Populasi kambing Diprovinsi Aceh tahun 2005 mencapai 673.213 ekor dan dalam kurun waktu 2001 2005 mengalami peningkatan, sebesar 0,67% . Ternak kambing sangat potensial dikembangkan dilahan marginal permasalahan yang timbul adalah manajemen pengelolaannya masih sederhana terutama pengunaan teknologi pembibitannya. Desa Buket Seuntang sangat strategis untuk pengembangan pengemukan dan pembibitan kambing potong, mengingat desa Buket Seuntang masih banyak

terdapat lahan lahan yang masih bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pengemukan dan pembibitan kambing potong serta juga didukung transportasi yang sangat lancar. Potensi lain yang sangat mendukung untuk pembangunan usaha tersebut adalah ketersediaan pakan lokal yang melimpah dan masih sedikit yang memanfaatkan untuk pakan ternak kambing. Permasalahan yang dihadapi masyarakat petani peternak ataupun pengusaha kambing pada saat ini adalah keterbatasan modal, kurang lengkapnya informasi dan belum memanfaatkan potensi yang ada seperti potensi sumber daya alam, potensi kambing, potensi pasar, potensi sumber daya manusia dan sebagainya secara optimal agar pengembangan ternak kambing baik produksi maupun populasinya dapat direalisasikan secara optimal.

II. a.

Tujuan dan Manfaat Tujuan


a.

Mempercepat pencapaian swasembada daging tahun 2014 sesuai dengan program pemerintah melalui Dirjen Peternakan. b. Mengoptimalkan peranan sarjana peternakan dalam pembangunan peternakan. c. Terbentuknya kelompok yang menjadi media percontohan tentang tata cara mengelola usaha peternakan yang berbasis agribisnis. d. Memperkenalkan cara berternak secara intensif kepada masyarakat di pedesaan . e. Menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan keluarga peternak. f. Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengelola usaha peternakan kambing. b. Manfaat a. Berkurangnya angka pengangguran. b. Meningkatnya pengetahuan peternak dalam mengelola usaha budi daya pembibitan kambing dan kambing potong. c. Meningkatnya populasi dan produktivitas kambing.
III. 1.

Potensi dan Daya Dukung Potensi Sumber Daya Alam


a. b.

Tersedianya lahan HMT Masih banyak hasil pendapatan pertanian yang belum

dimanfaatkan
c.

Tersedianya bahan pakan lokal seperti sagu, dedak, bungkil kelapa, sagu, bungkil sawit, kulit coklat sebagai bahan dasar untuk pembuatan konsentrat.

2.

Potensi Sumber Daya Manusia


a. b. c.

Ilmuwan dari perguruan tinggi/sarjana peternakan Lembaga penelitian Petugas dinas terkait

d.

Peternak/kelompok tani ternak

PROFIL DAERAH SASARAN

I. Wilayah Kabupaten di propinsi Nangroe Aceh Darusalam ini berjarak sekitar 300 kilometer dari Banda Aceh ke timur. Kini beribukota di Lhoksukon karena ibukota sebelumnya, Lhokseumawe, menjadi kota otonom.

Aceh Utara hingga tahun 2006 memiliki 850 desa dan 2 kelurahan, yang terbagi ke dalam 56 buah mukim. Sebanyak 780 buah desa berada di kawasan dataran dan 72 desa di kawasan berbukit. Desa yang terletak di daerah berbukit dijumpai di 12 kecamatan. Aceh Utara yang beriklim tropis, musim kemarau berlangsung antara bulan Februari sampai Agustus, sedangkan musim penghujan antara bulan September sampai Januari. Suhu dimusim kemarau rata-rata 32.8oC dan pada musim penghujan rata-rata 28oC.

Desa Buket Seuntang Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh. Batas wilayah administrasi desa Buket Seuntang

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cot ue Siebak Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Blang Ruebek Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Unit Enam Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Reudeup

II. Luas Wilayah Sebagai gambaran berikut ditampilkan Luas Penggunaan Lahan Desa Buket Seuntang. No 1 2 Lahan Sawah Rumah Penduduk dan bukan lahan sawah
8

Uraian

Luas Wilayah (Ha) 500 100

Ju ml ah

600

III. Jumlah Penduduk Demongrafi Penduduk Desa Buket Seuntang adalah sebagai berikut : No Jumlah Penduduk 1 - Jiwa - Kepala keluarga Jenis kelamin 2 - Laki laki - Perempuan 75 Penduduk Asli Penduduk Asli 180 32 Penduduk Asli Penduduk Asli Uraian

Ketersangan

PELAKSANAAN KEGIATAN
I.

Konsep Program Pengembangan usaha penggemukan dan pembibitan kambing potong

berlokasi di Desa Buket Seuntang Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara.

Usaha ini akan dikelola oleh kelompok tani ternak Bratana yang pada saat pelaksanaan kegiatan usaha tersebut akan dibimbing oleh sarjana peternakan.
1.

Penggemukan Kambing Potong Kambing lokal merupakan kambing yang akan diusahakan oleh kelompok

tani ternak Bratana. Dilakukannya pemilihan kambing lokal, karena kambing lokal sangat cocok sebagai penghasil daging dan tahan terhadap berbagai kondisi serta mampu beradaptasi dengan baik di berbagai lingkungan yang berbeda, termasuk dalam kondisi pemeliharaan yang sangat sederhana. Usaha penggemukan kambing, dan pembibitannya direncanakan di desa Buket Seuntang, yang akan diusahakan oleh kelompok tani ternak Bratana yang jumlah anggotanya 5 orang, dengan jumlah ternak 80 ekor yang terbagi dalam 25 ekor untuk penggemukan dan 50 ekor untuk pembibitan dan 5 ekor untuk pemacek. Sistem pemeliharaan yang diterapkan adalah sistem kandang dasar pada satu lokasi pemeliharaan. Semua kambing dimasukkan dalam satu kandang panggung. Mengenai makanan, ternak akan diberikan pakan dikandang sepenuhnya. Hal seperti ini dilakukan supaya usaha yang dikerjakan lebih efektif dan efisien, lebih mudah dikontrol ( diorganisir ) dan mudahnya proses pembinaan terhadap peternak.
2.

Pembibitan Kambing Potong Usaha pembibitan kambing potong bertujuan untuk menjaga kelangsungan

usaha kelompok dan ketersediaan bakalan untuk penggemukan serta peningkatan populasi kambing potong secara umum. Pembibitan dilakukan dengan pemilihan

calon induk tingkat kesuburan dan produktivitas yang tinggi. Langkah ini dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan apabila mendatangkan bakalan dari luaar, selain itu seleksi atas bakalan dapat dilakukan dengan lebih baik. Kegiatan usaha pembibitan kambing potong ini hampir sama dengan pemeliharaan kambing penggemukan. Hanya saja kambing ini, tidak dipelihara dalam jangka waktu yang pendek tetapi sampai berakhirnya masa produktif dan kesuburannya. Pemeliharaan dilakukan secara intensif, artinya ternak kambing akan diberikan pakan secara cukup berdasarkan kebutuhan pakan perekor ternak dan makanan tambahan / konsentrat dengan pemanfaatan berbagai macam hasil ikutan tanaman pangan dan limbah industri yang masih bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak. Anak kambing yang lahir akan dijadikan bakalan untuk kelangsungan kegiatan usaha selanjutnya.
3.

Perkandangan Karena ada dua jenis kegiatan yang dilaksanakan maka direncanakan kandang yang akan digunakan juga ada dua tipe, yaitu :
a.

Kandang Koloni (penggemukan)

Kandang yang digunakan adalah kandang koloni, semua ternak yang digemukkan hanya dalam satu kandang. Bentuk kandang koloni, secara umum dapat digambarkan terbagi dalam tiga bagian, bagian 1 adalah pen 1, bagian 2 adalah lorong dan bagian 3 adalah pen 2. Pen 1 dan pen 2 saling berhadapan sedangkan lorong berada diantara pen tersebut. Tempat pakan akan dibangun pada masing masing sisi pen yang langsung

berbatasan dengan lorong. Tempat air akan disediakan pada masing masing.
b.

Kandang Lepas (Pembibitan)

Bentuk kandang lepas yang direncanakan adalah pemagaran satu areal yang secara khusus digunakan untuk kandang dengan luas 1000 m2 dan indukan dilepas begitu saja. Dalam areal tersebut didirikan satu bangunan yang beratap saja yang berfungsi sebagai tempat berteduh pada saat hujan turun, terik matahari, maupun pada malam hari. Disamping itu juga, dalam areal tersebut disediakan tempat makan dan minum bagi ternak.
II.

Aspek Perencanaan Perencanaa dan pengembangan usaha pembibitan dan penggemukan kambing potong terpusat pada satu lokasi yang luasnya 2000 m2 yaitu di gampong Buket Seuntang Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Pengembangan usaha kedepan lebih dititik beratkan pada penambahan produksi dan populasi ternak, kegiatan ini merupakan strategi untuk mempercepat perputaran ekonomi sehingga akan meningkatkan

pendapatan kelompok dan petani ternak. Kelompok tani ternak Bratana juaga akan menambah anggota kelompok apabila kas kelompok sudah mencukupi, perekrutan anggota lebih diutamakan pengangguran dari gampong setempat. Tujuan perekrutan ini dilakukan untuk membantu

pengangguran di pedesaan sehingga kehidupan ekonomi masyarakat akan semakin baik.

Keuntungan dari usaha yang dikembangkan oleh petani ternak akan langsung dapat dirasakan oleh kelompok dan petani ternak, dengan pembagian hasil usaha terbagi dalam 2 bagian yaitu :
1. 2.

Peternak / anggota kelompok 80% dari keuntungan usaha Kas 20% dari keuntungan usaha

Dana kas digunakan untuk pengembangan usaha dan sebagai dana pinjaman bagi anggota kelompok untuk berbagai kepentingan anggota kelompok tani ternak Bratana.

RENCANA ANGGARAN / BIAYA UNTUK USAHA PENGGEMUKAN DAN PEMBIBITAN KAMBING POTONG

Rencana penggunaan biaya dalam usaha pembibitan dan penggemukan kambing potong terbagi dalam beberapa item, yaitu pengadaan induk kambing, pengadaan bakalan kambing potong, rehabilitasi lahan hijauan makanan ternak, obat obatan / vitamin.

Rincian penggunaan dana sebagai berikut :


Harga (Rp) 900,00 0 1,200,00 0 3,000,00 0 Total (Rp) 22,500,00 0 60,000,00 0 15,000,00 0 97,500,000 3 1 88 ha Unit Paket 1,500,00 0 20,000,00 0 35,00 0 4,500,00 0 20,000,00 0 3,080,00 0 27,580,000 125,080,000

No

Keterangan

Jumlah

Satuan

1 2 3

Pengadaan bakalan Pengadaan Induk Kambing Pemacek Sub Total Dana Pengadaan Ternak Rehabilitasi lahan makanan ternak dan kandang Pembuatan Kandang Obat/Vaksin/IB Sub Total Dana Non Pengadaan Ternak Total Anggaran Keseluruhan

25 50 5

Ekor Ekor Ekor

1 2 3

Total anggaran yang dibutuhkan kelompok tani ternak Bratana untuk usaha pembibitan dan penggemukan kambing potong adalah Rp 125,080,000,- (seratus
dua puluh lima juta delapan puluh ribu rupiah). Kekukarangan dari sejumlah anggaran yang dibutuhkan pada saat pelaksanaan akan ditutupi dengan swasembada kelompk teni ternak Bratana dan apabila terdapat kelebihan anggaran yang ada maka akan dipergunakan untuk penambahan pengadaan bakalan kambing potong atau indukan untuk pembibitan.

ANALISA USAHA PENGGEMUKAN, PEMBIBITAN KAMBING POTONG DAN PEMBAGIAN HASIL

Analisan usaha ini merupakan, analisa yang sangat sederhana karena hanya menghitung keuntungan kotor saja. Data dasar asumsi yang masuk dalam hitungan analisa usaha adalah :
a.

Harga bakalan kambing potong


8

Rp. 900.000,-

b. c. d. e.

Obat obatan/vaksin/vitamin

Rp.

35.000,-

Harga jual kambing potong setelah digemukkan 100 hari Rp. 1.500.000,Harga jual anak kambing jantan umur 1 tahun Harga Jual anak kambing betina umur 1 tahun Rp. Rp. 900.000,800.000,-

I.

Analisa usaha penggemukan

Analisa usaha berikut merupakan analisa pengemukan kambing potong dalam jangka waktu 100 hari pemeliharaan.
Pe ng el ua ra n No 1 2 To Keterangan Pengadaan Bakalan Obat/Vaksin/Vitamin Jumlah Satuan 25 25 Ekor Paket Harga (Rp) 900,000 35,000 Total (Rp) 22,500,000 875,000 23,375,000

tal Pe ng el ua ra n Da na Pe m as uk an Penjualan Kambing To tal Pe m as uk an Ke un tu ng an us ah a To tal ke un tu ng an us ah a 25 Ekor 1,500,000 37,500,000

37,500,000

14,125,000

Keuntungan

kotor

berdasarkan

hitungan

tidak

begitu

detil

selama

pemeliharaan 100 hari adalah Rp 14,125,000,- (empat belas juta seratus dua puluh
lima ribu rupiah). Untuk jangka pemeliharaan 1 tahun, (4 periode pemeliharaan)

Keuntungan yang didapat adalah Rp 14,125,000 x 4 = Rp 56.500.000 (lima puluh enam juta lima ratus ribu rupiah).

II.

Analisa Usaha Pembibitan Analisa usaha pembibitan kambing potong dalam jangka waktu 1 tahun.

Diasumsikan angka kelahiran 150% dengan perbandingan betina : jantan 1 : 1 P E N G E L U A R A N No 1 T ot al Pe ng el ua ra n 8 Keterangan Obat batan/Vaksin/Vitamin Jumlah 63 Satua n Paket Harga (Rp) 35, 000 Total (Rp) 2,20 5,000 2,205, 000

Da na P E M A S U K A N 9 0 0 , 0 0 0 Penjualan Kambing Jantan 34 Ekor 8 0 0 , 0 0 0 Penjualan Kambing Betina T ot al Pe m as uk an K E U N T U N G A N U S A 8 33 Ekor

30,60 0,000

26,40 0,000

57,000, 000

H A To tal Ke un tu ng an Us ah a

54,795,000

Keuntungan kotor berdasarkan hitungan tidak begitu detil adalah Rp 54,795,000 (lima puluh juta tujuh ratus sembilan puluh lima ribu rupiah)
III.

Pembagian Hasil Usaha Semua keuntungan yang diperoleh dari usaha penggemukan dan pembibitan

kambing potong (Rp 14,125,000 + Rp 54,795,000) akan dibagikann dalam 2 komponen, yaitu kelompok tani ternak dan kas kelopok. Hasil yang diberikan kepada peternak murni sebagai jerih payah usaha, hanya saja sisa hasil pembahagian sisa usaha tidak pada tahun pertama tetapi pada tahun kedua, karena pada tahun pertama sudah dianggarkan dalam proposal. Sementara untuk kas akan digunakan sebagai dana untuk pengembangan usaha ke depan dan juga sebagai dana simpan pinjam bagi anggota kelompok tani ternak Bratana. PENUTUP Usaha ternak kambing potong mempunyai prospek sangat baik apabila dikelola dengan baik, sebagai salah satu komponen dalam usaha tani konstribusi pendapatan keluarga petani, agar usaha ternak kambing potong dapat lebih menguntungkan maka perlu SDM petani ditingkatkan tentang manajemen perkembangbiakan kambing, manajemen perkandangan, manajemen kesehatan dan manajemen pakan. 8

Penggemukan dan pembibitan kambing potong merupakan cara yang tepat untuk pencapaian swasembada daging 2014 dan mengatasi krisis pangan nasional melalui penguatan kelompok tani ternak, kegitatan sangat membutuhkan dukungan dari berbagai elemen baik pemerintah maupun swasta. Pengolahan limbah pertanian untuk dijadikan bahan pakan ternak yang berkualitas merupakan salah satu metode pola agribisnis. Dalam hal ini sangat diperlukan transfer ilmu dari Universitas melalui sarjana peternakan untuk melakukan pembinaan terhadap kelompok tani ternak.

You might also like