Professional Documents
Culture Documents
A. PENDAHULUAN
Sampai tahun 1950, konsep model biaya mencakup aspek-aspek :
PRODUKSI
PEMASARAN PERSONALIA PENGEMBANGAN PRODUK, Dsb
Sejak 1950, berkembang unit-unit kerja yang berorientasi terhadap mutu muncul konsep biaya berkaitan dengan mutu
Keuntungan Rp 10 juta
Keuntungan Rp 12 juta
Biaya Pencegahan
Biaya Pemeriksaan
Biaya Kegagalan
Penghematan
Biaya Penilaian
2. Memberikan peluang besar untuk menekan biaya mutu - Dengan analisis PARETO dapat diketahui segmen tertentu yang mendominasi biaya mutu (vital few) - Vital few dapat digarap lebih intensif 3. Memberi petunjuk adanya ketidakpuasan pelanggan (ancaman terhadap daya jual produk) - Biaya customer complaint dan biaya garansi merupakan petunjuk bahwa produk mempunyai kekurangan atau cacat. - Analisis biaya pelanggan akibat mutu rendah bidangbidang vital untuk diperbaiki (identifikasi masalah) 4. Memperluas pengendalian anggaran dan biaya.
Biaya Ketidaksesuaian
Produk Mutu A
Mutu B
Mutu Rancangan Bahan baku singkong varietas X1 yang ditanam pada ketinggian 300-400 m, umur 9-10 bulan, diproses maks 2 hari sesudah panen Ketebalan 1-1.2 mm Digoreng maks 2 menit sesudah di iris Suhu minyak 170-180oC Kadar minyak produk maks 8% Berat per kemasan 1505 gr Kemasan plastik PP yang dilapis alumunium foil Pencantuman umur simpan, halal, komposisi gizi Bahan baku singkong varietas X2 Ketebalan 1-1.2 mm Minyak dari produk tidak menempel di kemasan Berat per kemasan 1505 gr Kemasan plastik PP yang dilapis alumunium foil Pencantuman umur simpan, halal, kandungan gizi Bahan baku singkong Berat per kemasan kira-kira 150 gr Kemasan plastik PP Pencantuman merek
Aktivitas Riset Riset bahan baku Riset proses Desain alat Riset pasar Kandungan gizi Umur simpan
Mutu C
Nilai/Biaya (Rp)
Optim um
D
Nilai
Rugi
B Nilai produk A C
Biaya mutu
PREVENTION COST
Biaya-biaya antara lain untuk :
--- Quality planning (aktifitas perencanaan termasuk penyusunan Spek, SOP dsb) --- New product review (evaluasi produk dan kesesuaian SD) --- Process planning (evaluasi kapabilitas proses, rencana pemeriksaan produk dsb) --- Quality audit (evaluasi pelaksanaan dari seluruh rencana mutu) --- Supplier Quality Evaluation (seleksi dan audit pemasok) --- Training
APPRAISAL COST
--- Incoming inspection and test (pemeriksaan bahan) --- In process inspection and test --- Final inspection and test --- Product quality audits --- Maintaining accuracy of test equipment (perawatan dan kalibrasi) --- Inspection and test material and services (pengadaan peralatan pemeriksaan) --- Evaluation of stocks
--- Scrap/defect (biaya karyawan, material dan overhead) --- Rework (perbaikan cacat produk)
--- Variability of product (misal kelebihan pengisian) --- Unplanned downtime of equipment (mesin tidak bekerja pada kapasitas optimum) --- Non value added activities (kegiatan yang sia-sia, misal proses ulang dan pemeriksaan ulang)
optimum
Biaya kegagalan internal dan eksternal
100% cacat
Tingakat kesesuaian
100% baik
Contoh : Biaya Mutu Kegagalan Internal Pengalengan Jamur (Khusus Material Loss)
Identifikasi Tahapan Proses Kumpulkan Kehilangan Bahan di Setiap Tahap Proses Loss: Bersifat Harus Loss : Dpt Diselamatkan Hitung Jumlah Loss Konversi ke Jumlah Uang
Jenis-Jenis Loss
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Lokasi Loss Pemeriksaan Bahan Baku Blanching Filling otomatic Sterlisasi Pengujian produk Produk akhir Jenis Loss Bahan baku tidak sesuai spek Menyusut, tertinggal di alat Tercecer Bocor, penyok Kaleng dibuka dan diukur Kelebihan pengisian Keterangan Rata-rata 3%, harusnya dapat dihindari/diminimalkan 2.4%, tidak dapat dihindari 0.4%, dapat diminimalkan 0.6%, dapat diminimalkan 0.2%, tdk dapat dihindari 3.5%, dapat diminalkan