Professional Documents
Culture Documents
PLTU SURALAYA
Misi Perusahaan :
Melalukan Usaha bidang ketenaga-listrikan dan mengembangkan usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan Perusahaan dalam jangka panjang.
Visi Perusahaan :
Menjadi Perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan.
UMUM
PT. PLN (Persero) sebagai pengelola dibidang kelistrikan harus mampu melayani beban yang semakin pesat secara optimal disamping mengusahakan peningkatan kemampuan system pembangkitan, penyaluran dan pendistribusian. PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya adalah merupakan Unit Bisnis Pembangkitan dari PT. Indonesia Power yaitu salah satu dari anak perusahaan PLN (persero). Di pulau Jawa ada 2 (dua) anak perusahaan yang membangkitkan tenaga listrik yaitu :
PT.Indonesia Power berkantor Pusat di Jakarta. PT.Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali yang berkantor Pusat di Surabaya.
PT. Indonesia Power terdiri atas 8 (delapan) Unit Bisnis pembangkitan dan 1 (satu) unit Bisnis Jasa Pemeliharaan. Unit Pembangkitan Suralaya adalah Unit Bisnis Pembangkitan terbesar di Indonesia. Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya menangani 7 unit PLTU dengan bahan bakar batubara sebagai bahan bakar utamanya. Unit 1 s/d 4 masing-masing mempunyai kapasitas 400 MW dan unit 5 s/d 7 masing-masing 600 MW sehingga U.P.Pembangkitan Suralaya menangani PLTU batubara dengan kapasitas total 3400 MW.
PLTU Suralaya pembangunannya dilakukan dalam 3 (tiga) tahap yang seluruhnya berjumlah 7 unit : - Tahap I = 2x400 MW beroperasi tahun 1984 - Tahap II = 2x400 MW beroperasi tahun 1989 - Tahap III = 3x600 MW beroperasi tahun 1997
Dalam pembangunannya secara keseluruhan dibangun oleh PLN Proyek Induk Pembangkit Therma Jawa Barat dan Jakarta Raya dengan Konsultan asing dari Montreal Engeneering Company (Monenco) Canada untuk unit 1s/d 4 sedangkan untuk unit 5s/d7 dari Black & Veatch International ( BVI ) Amerika Serikat. Dalammelaksanakan pembangunan Proyek PLTU Suralaya dibantu oleh beberapa kontraktor lokal dan kontraktor asing.
Menimbang data monitoring beban listrik se- Indonesia, bahwa kebutuhan akan tenaga listrik di pulau Jawa merupakan yang terbesar, maka tepat apabila dibangun pembangkit yang besar di Pulau Jawa.