You are on page 1of 5

MK.KEBIJAKAN PUBLIK Tgl: 23 Juni 2011 Nama: Netty Dwi Riyatun NIP : 10.031.

091

Pemikiran alternative terhadap hubungan kekuasaan dalam konteks System Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) , sehingga Kebijakan NKRI d( mencakup kebijakan Nasional, Daerah tk.I, dan Daerah Tkt II, baik sektoral maupun daerah ) sehingga dapat merefleksikan amanat Pancasila dan UUD 45. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah adalah negara demokrasi yang besar dan menganut sistem pemerintahan presidentil. Dimana Sistem Manajemen Pemerintahan menganut asas trias politika, yaitu memisahkan kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudicatif. Presiden memimpin lembaga eksekutif , dibantu para menteri. Saat ini system Pemerintahan Negara Republik terdiri dari : Pemerintah Pusat, Daerah tingkat I (Propinsi ) dan Daerah Tingkat II yaitu Kotamadya atau Kabupaten , dan kepala pada masing-masing pemerintahan dipilih secara langsung oleh rakyat demikian juga anggota Dewan Perwakilan rakyatnya. Semenjak tahun 1999 telah dilaksanakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung yang saat itu untuk pertama kali Megawati terpilih sebagai Presiden melalui pemilihan langsung. Demikian juga pemilihan untuk Kepala Daerah Tingkat I ( Gubernur ) dan Daerah tingkat II ( Bupati/ Walikota ) , demikian juga untuk pemilihan anggota DPR untuk tingkat pusat dan anggota DPRD untuk Daerah tingkat I dan II. Dapat diperkirakan berapa banyak biaya dan energi yang diperlukan untuk menyelenggarakan Pemilu tersebut setiap periode Pemerintahan berakhir.

Sedangkan Pemerintah sendiri merupakan lembaga yang besar, komplek dan ruwet. Lembaga tersebut mempekerjakan jutaan orang dan membelanjakan trilyunan dollar setiap tahun. Juga organisasinya terdiri dari banyak sekali lapisan dengan ribuan yuridiksi politik dan public, yang menurut pengamatan kami saling tumpang tindih, Seperti contohnya antara Badan Pengawas Keuangan ( BPK ) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan , kenapa tidak dilebur jadi satu saja, sehingga akan lebih effisien . Ada lagi saat ini lembaga yang namanya Oumbusmen yang juga menurut pengamatan kami kurang berfungsi, seharusnya Pemerintah membenahi aransemen kelembagaannya sehingga tidak terjadi kewenangan dan tugas yang tumpang tindih, dan pada akhirnya juga effisien dari segi belanja. Dalam pemerintahan tersebut banyak permasalahan yang sulit dipecahkan, karena pemerintah berisi orang-orang dari politikus, pegawai negeri dan warga negara yang saling bersaing untuk kepentingan diri sendiri maupun kelompok. Ditambah dengan adanya krisis multi dimensi yang melanda negara Indonesia sebagai penghambat perwujudan cita-cita dan tujuan negara. Sistem pemilihan secara langsung itu ternyata berdampak kurang baik terhadap jalannya roda pemerintahan, karena siapa yang terpilih adalah orang-orang yang dipilih melalui voting tanpa melihat pendidikan, karakter maupun budaya mereka. Terkadang dan memang hal ini sudah terjadi pilihan itu karena adanya politik uang, rakyat diberikan uang sehingga siapapun dapat terpilih menjadi wakil rakyat, dapat dibayangkan seperti apa warna dari lembaga dewan perwakilan kita. Dan juga adanya partai politik yang lebih dari 30 partai saat ini , pastinya minta jatah untuk duduk di Kabinet yang terbentuk oleh Presiden. Saat ini Kementrian-Kementrian ada yang dipimpin oleh seorang Menteri yang bukan bidangnya sehingga kinerja kementriannya juga tidak ada kemajuan, yang ada Menterinya membawa pembantunya dari orang partai yang terkadang malahan menciptakan konflik dengan pegawai negeri pada kementrian tersebut, sehingga kinerja yang baik pun susah untuk diwujutkan.

Saat ini Indonesaia menganut system pemilihan langsung atau voting, sehingga yang menang adalah yang punya suara terbanyak siapapun itu tanpa malihat latar belakangnya. Hal ini terjadi karena masyarakat Indonesaia belum terbiasa menelusuri latar belakang wakil-wakilnya yang akan dipilih. Usulan pemikiran dalam rangka menciptkan hubungan kekuasaan antara masing-masing pemerintah pusat dan daerah yang saat ini antara Daerah tingkat I dan Daerah tingkat II terjadi ketidak harmonisan kiranya : Untuk Kepala Daerah tingkat I tidak diperlukan pemilihan langsung tapi cukup ditentukan dan ditunjuk oleh Pemerintah Pusat karena pada dasarnya Gubernur adalah perwakilan Pemerintah Pusat didaerah, sehingga Gubernur mempunyai kewenangan dan kewibawaan terhadap para Bupati/Walikota di wilayah kerjanya. Kalau perlu Kepala Daerah Tingkat II di pilih oleh DPRD, dengan cara pemilihan musyawarah, tidak seperti sekarang yaitu pemilihan secara voting ( pemilihan langsung )sehingga yang terpilih mendekati yang terbaik, walaupun hal ini juga tidak menjamin kalau ada permainan politik dan uang. Kami melihat saat ini insan-insan yang duduk di lembaga maupun di badanbadan pemerintah terkadang malahan menghambat jalannya reformasi manajemen pemerintah , dan hal ini disebabkan karena: 1. 2. 3. 4. 5. Tidak mempunyai Visi dan Misi yang jelas; Elit politik hanya mementingkan diri sendiri; Kerja sama tidak effektif; Percaya diri rendah; Tingkat korupsi tinggi.

Keberadaan manajemen Pemerintah seharusnya dapat mewujudkan citra demokrasi yang baik. Artinya aparatur pemerintah mampu mendukung kelancaran, keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintah yang efektif dan efisien,sehingga penyalahgunaan wewenang dan jabatan dapat dihindari sedini mungkin.

Penyalahgunaan bisa dihindari , jika aparatur sebagai pelaksana dalam menjalankan tugas pemerintahan secara konisten menyadari tugasnya. Menurut DR. Budi Supriyatno dalam bukunya Manajemen Pemerintahan yang diterbitkan oleh CV.Media Brilian , memberikan resep 12 langkah strategis untuk melaksnanakan menajemen pemerintahan yang baik, yaitu : 1. Meningkatkan kesadaran; a. Memperbaiki sikap aparatur dengan cara : membenahi mental, mencintai pekerjaannya, meningkatkan kompetensinya, meningkatkan komitmennya, sadar sebagai pelayan, meningktkan disiplin kerja, meningkatkan prestasi kerjanya. b. Memahami keberadaan menajemen Pemerintahan. c. Melaksanakan pertanggungjawaban yang konsisten. d. Melaksanakan lima pondasi yang sinergi yaitu: politik, ekonomi, hankam, sosial dan administrasi. 2. Mereformasi birokrasi; - Reformasi elit, Pola Pikir, Pengawasan dan organisasi 3. Melaksanakan manajemen pemerintahan yang baik ; a. Menciptakan hubungan yang sinergi. b. Melaksanakan 14 kunci manajemen pemerintahan yang baik, yaitu:kepemimpinan, coordinator, kompeten, komitmen, konsisten, komunikator, kepercayaan, katalisator, kooperatif, keterbukaan, efektif dan efisien, kemitraan, akuntabilitas dan kepenegakan hukum. 4. Melaksanakan akuntabiliatas; Melaksanakan dan meningkatkan akuntabilitas public. 5. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan; Memahami perbedaan pimpinan dan manajer; 6. Meningkatkan profesionalisme; 7. Meningkatkan kinerja;
4

8. Meningkatkan pelayanan; 9. Meningkatkan budaya kerja; 10.Meningkatkan peran masayarakat; 11.Mengefektifkan anggaran; a. Menigkatkan penerimaan negara; b. Meningkatkan efektifitas pengeluaran negara; c. Memahami makna dan Permaslahan anggaran; 12.Melaksanakan desentralisasi. a. Memahami makna , maksud dan tujuan desentralisasi; b. Melaksanakan desentralisasi. Diharapkan dengan 12 langkah tersebut dapat mewujutkan pemerintah seperti amanah Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945.

---------------------------------

You might also like