You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM KARAKTER SEL TANAMAN PADA PROSES OSMOSIS

oleh: KELOMPOK 8: NAILUL FITRIYAH YULANDA ANTONIUS ARIS WIDODO HERLINDA MAWARDIKA TURHADI ASISTEN PJ : 115090100111002 : 115090107111018 : 115090107111022 : 115090113111004 : 115090113111005 : BAITAL IZZATUL

LABORATORIUM BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011

HALAMAN PERNYATAAN DAN DESKRIPSI TUGAS

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa

Laporan yang berjudul Karakter Sel Tanaman pada Proses Osmosis ini adalah asli hasil kerja kelompok VIII dan tidak mrngandung sedikitpun unsur plagiarism (menyalin dari kelompok lain).

Dengan pembagian tugas sebagai berikut : Aris Widodo Nailul Fitriyah : Pendahuluan,Tinjauan pustaka : Sampul,Tinjauan pustaka,Abstrak

Herlinda Mawardika : Hasil dan Pembahasan,Tinjauan pustaka Turhadi Yulanda Antonius : Metode praktikum,Halaman pernyataan,Tinjauan pustaka,Reviewer : Penutup,Tinjauan pustaka,Hasil dan Pembahasan

Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dengan kesadaran kelompok dan bukan atas paksaan.

Malang, 17 Oktober 2011

Aris Widodo

: ..................................................................

Nailul Fitriyah

: ..................................................................

Herlinda Mawardika : ..................................................................

Turhadi

: ..................................................................

Yulanda Antonius

: ..................................................................

KARAKTER SEL TANAMAN PADA PROSES OSMOSIS Kelompok 8: Aris W.,Nailul F.,Herlinda M.,Turhadi.,Yulanda A. Jurusan Biologi,Fakultas MIPA,Universitas Brawijaya ABSTRAK Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui karakter atau keadaan sel tanaman pada proses osmosis. Tanaman yang diamati dalam praktikum ini menggunakan Epidermis daun Rhoeo discolor. Hasil sayatan yang telah dijadikan preparat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x. Saat preparat daun Rhoeo discolor ditetesi larutan sukrosa 1M terjadi pemusatan warna ungu ditengah atau di tepi sel(plasmolisis). Dan ketika preparat daun Rhoeo discolor ditetesi dengan air terjadi deplasmolisis. Kata kunci: Epidermis daun Rhoeo discolor,Sukrosa 1M,Plasmolisis,Deplasmolisis BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Osmosis adalah difusi air melewati membran dengan permeabilitas membran yang berbeda(Aulanniam, 2000).Osmosis terjadi apabila ada perbedaan konsentrasi. Semakin besar konsentrasi cairan pada kedua sisi membran maka semakin tinggi tekanan osmosisnya. Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya membran sel pada sel tumbuhan akibat sel berada pada lingkungan yang bersifat hipertonis,hal ini menyebabkan air berdifusi ke luar sel. Untuk mengetahui proses terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis pada sel tumbuhan, Maka pada percobaan kali ini digunakan sel epidermis daun Rhoeo discolor. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan Masalah dalam praktikum ini meliputi: -Apakah osmosis,plasmolisis,dan deplasmolisis itu? -Bagaimanakah proses terjadinya osmosis,plasmolisis, maupun deplasmolisis pada sel tumbuhan(sel epidermis daun Rhoeo discolor)? 1.3 Tujuan Tujuan praktikum ini antara lain: -Untuk mengetahui apakah osmosis,plasmolisis,dan deplasmolisis

-Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya osmosis,plasmolisis,dan deplasmolisis terjadi pada sel tumbuhan(sel epidermis daun Rhoeo discolor) 1.4 Manfaat Manfaat praktikum ini antara lain: Setelah melakukan Praktikum ini diharapkan dapat membedakan serta menjelaskan perbedaan karakter sel tumbuhan yang mengalami plasmolisis dan deplasmolisis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Plasmolisis adalah proses penciutan sitoplasma menjauhi dinding sel tumbuhan, yang diletakkan dalam medium hipertonik, karena kehilangan air oleh proses osmosis(Kimball, 1983). Osmosis adalah kasus tertentu dari difusi yang merupakan pergerakan air melalui membran permibel selektif dari wilayah konsentrasi air yang lebih tinggi ke konsentrasi air yang rendah(Tjitrosomo, 2001). Fungsi membran pada dasarnya adalah mengatur lalu lintas molekul air dan ion atau senyawa yang terlarut dalam air untuk keluar masuk sel atau organel-organnel sel. Walaupun membran tidak sepenuhnya bersifat semipermeabel, tetapi tetap saja molekul-molekul air akan lebih leluasa untuk menembus membran dibandingkan dengan ion-ion atau senyawa-senyawa lainnya(Meyer, 2002). Osmosis merupakan proses berpindahnya air (atau lebih umum, pelarut) melalui membran semi permeable dengan melawan Gradien konsentrasi. Jika sel tanaman ditempatkan dalam larutan pekat(hipertonik) maka akan terjadi plasmolisis. Apabila sel tanaman dengan larutan hipertonik dipindahkan ke larutan yang hipotonik maka sel akan kembali ke volume awal

mereka(deplasmolisis)(Glese, 1966). Berikut merupakan contoh gambar sel tumbuhan yang mengalami proses plasmolisis:

Gambar 1.Sel Tumbuhan yang mengalami plasmolisis

Plasmolisis terjadi pada sel tumbuhan jika dimasukkan kedalam larutan hipotonis yang menyebabkan air berdifusi ke luar sel. Membran sel akan lepas dari dinding sel, sitoplasma

dan inti akan mengkerut, terbentuk ruang kosong antara dinding dengan kerutan sel(Salisbury, 2004).

BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Karakter Sel Tanaman pada Proses Osmosis ini dilaksanakan pada hari/tanggal: Senin, 17 Oktober 2011 pukul 11.10-13.10 WIB di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Brawijaya Malang. 3.2 Cara kerja Praktikum ini memiliki langkah kerja sebagai berikut: Keadaan Isotonis:Daun Rhoeo discolor dikelupas bagian bawahnya dengan silet tajam. Lapisan epidermis diletakkan pada tetesan air di gelas objek,lalu dihisap perlahan-lahan dengan gelas penutup,selanjutnya diserap air yang berlebihan dengan kertas tissue. Preparat daun Rhoeo discolor diletakkan di atas meja benda mikroskop cahaya,lalu diamati dengan mikroskop dan digambar. Keadaan Hipertonis:Preparat daun Rhoeo discolor ditempelkan kertas tissue pada bagian tepi gelas penutup,lalu ditempelkan ujung pipet Mohr yang berisi 1M Sukrosa pada bagian tepi cover glass,dikeluarkan sukrosa hingga sel epidermis terbasahi dengan larutan sukrosa,dan dimati dengan mikroskop serta digambar Keadaan Hipotonis:Sel epidermis yang mengalami plasmolisis ditempelkan kertas tissue pada tepi gelas penutup,lalu ditempelkan pipet tetes yang berisi air pada tepi cover glass dan dikeluarkan isinya,lalu diamati dengan mikroskop,diamati perubahan yang terjadi,dan digambar.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut merupakan hasil pengamatan sel epidermis daun Rhoeo discolor: Sel epidermis normal

Gambar 1. Anatomi Sel Epidermis Daun Rhoeo discolor pada Kondisi Isotonis

Sel epidermis yang mengalami plasmolisis

Gambar 2. Anatomi Sel Epidermis Daun Rhoeo discolor pada Kondisi Terplasmolisis Di Lingkungan Hipertonis(larutan sukrosa 1M) Sel epidermis yang mengalami deplasmolisis

Gambar 3. Anatomi Sel Epidermis Daun R.discolor pada Kondisi Deplasmolisis di Lingkungan Hipotonik

Dari hasil pengamatan yang diperoleh tampak bahwa sebelum ditetesi larutan sukrosa 1M sel epidermis daun Rhoeo discolor warnanya nampak ungu penuh dan merata. Sedangkan sesudah ditetesi larutan sukrosa 1M warna ungu menjadi tidak merata, mengumpul di tengah atau tepi sel,Hal ini menunjukkan bahwa sel tersebut mengalami suatu prosess yang dinamakan plasmolisis. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya plasmolisis pada sel tumbuhan meliputi kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel serta kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel(Wilkins, 2003). Dalam percobaan kali ini digunakan sel epidermis dari daun Rhoeo discolor karena daun ini pada bagian abaksialnya berwarna ungu sehingga sel epidermis dan perubahan yang terjadi lebih mudah untuk diamati. Berikut merupakan gambar tumbuhan Rhoeo discolor:

Gambar 4. Tumbuhan Rhoeo discolor

Dan juga pada percobaan ini digunakan larutan Sukrosa 1M, Fungsinya adalah sebagai larutan hipertonis.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Dari praktikum yang dilakukan pada Senin,17 Oktober 2011, Kami menyimpulkan bahwa pada kondisi lingkungan yang hipertonis sel tumbuhan mengalami plasmolisis. Sedangkan pada kondisi lingkungan yang hipotonis sel tumbuhan mengalami deplasmolisis. 5.2 Saran Sebelum melakukan praktikum sebaiknya kita memahami dulu langkah-langkah kerja yang ada pada buku panduan praktikum,agar nantinya kita lancar dan lebih mudah dalam melakukan praktikum. Selain itu juga dalam melakukan suatu praktikum harus teliti karena ketelitian sangat mempengaruhi hasil percobaan atau hasil pengamatan yang akan Kita hasilkan nantinya.

DAFTAR PUSTAKA Aulanniam.2004.Dasar-Dasar Biomolekul.Malang:FPUB Press Glese,Arthur C.1966.Cell Physiology.London:W.B.Sounders Company Kimball,J.W.1983.Biologi.Jakarta:Erlangga Meyer,B.S dan Anderson,D.B.2002.Plant Physiology.New York:D Van Nostrad Company Inc Salisbury,F.B dan Ross C.B.2004.Plant physiology.California:Wadswourth Publishing co Tjitrosomo.2001.Botani Umum 2.Bandung:Angkasa Wilkins.M.B.2003.Fisiologi Tanaman.Jakarta:Bumi Angkasa Gambar Sel yang mengalami plasmolisis:www.biology-community.blogspot.com Diakses 16 Oktober 2011 Gambar Tumbuhan Rhoeo discolor:www.google.com Diakses 16 Oktober 2011

PERTANYAAN 1.Apa warna sel epidermis R.discolor?Mengapa warna tersebut bisa terlihat? 2.Mengapa gelas penutup tidak setebal gelas objek? 3 Pada mikroskop cahaya yang digunakan,apakah perbedaan antara knop pengaturan halus dan kasar? 4.Bagaimana cara untuk mendapatkan perbesaran total 100x dan 400x?

JAWABAN 1.Warna sel epidermisnya adalah ungu.Warna tersebut bisa terlihat karena adanya cahaya yang menerangi dari mikroskop.Cahaya yang masuk akan di absorbsi oleh pigmen alami yang ada di sel tersebut. 2.Gelas objek dibuat tipis agar mudah tembus cahaya sehingga objek yang diamati dapat terlihat dengan jelas. 3.Knop pengaturan halus digunakan untuk menghasilkan image dengan kualitas

maksimal,sedangkan knop pengaturan kasar berfungsi untuk mendekatkan lensa objektif ke spesimen. 4.Perbesaran 100x didapatkan jika lensa objektif dan lensa okuler sama-sama memiliki perbesaran 10x.Perbesaran 400x diperoleh dengan cara mengubah perbesaran lensa objektif menjadi 40x, sedangkan lensa okuler perbesarannya tetap 10x.

You might also like