You are on page 1of 27

KELISTRIKAN

BODY ELECTRICAL
Tujuan Instruksional Umum : Peserta dapat memahami fungsi dan cara kerja kelistrikan body standart.

Tujuan Instruksional Khusus : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Peserta mengetahui komponen-komponen kelistrikan body. Peserta mengetahui cara kerja lampu kepala (head lamp). Peserta mengetahui cara kerja lampu kecil (tail light) Peserta mengetahui cara kerja lampu rem. Peserta mengetahui cara kerja lampu tanda belok & hazard. Peserta mengetahui cara kerja flasher Peserta mengetahui cara kerja motor wiper dan washer.

Alat Bantu

1. Transparant 2. Simulasi rangkaian ; - Lampu kepala - Lampu kecil - Lampu rem - Lampu tanda belok - Flasher - Motor Wiper 3. Wallchart

Waktu Kepustakaan -

: :

menit

Materi pelajaran chasis Toyota Step 2

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
1 of 27

Test Kompetensi 1. Sebutkan komponen-komponen wiring harness ? 2. Ukuran kabel ditentukan oleh ? 3. Sebutkan jenis-jenis saklar beserta penggunaannya ? 4. Sebutkan fungsi dan jenis-jenis relay ? 5. Jelaskan mengapa lampu halogen tidak boleh dipegang ? 6. Jelaskan cara kerja lampu besar ? 7. Jelaskan cara kerja lampu kecil ? 8. Jelaskan cara kerja lampu rem ? 9. Jelaskan cara kerja lampu mundur ? 10. Jelaskan cara kerja flasher ? 11. Jelaskan cara kerja lampu sen dan hazard ? 12. Jelaskan cara kerja klakson ? 13. Sebutkan komponen-komponen wiper dan washer ? 14. Jelaskan cara kerja wiper dan washer ?

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
2 of 27

KELISTRIKAN BODY
Kelistrikan body adalah semua sistem kelistrikan pada body kendaraan, dan bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenikmatan saat berkendara. Yang termasuk kelistrikan body adalah sistem penerangan, meter kombinasi, wiper & washer.

JARINGAN KABEL
Jaringan kabel (wiring harness) berfungsi untuk menghubungkan komponenkomponen kelistrikan dan melindungi sirkuit kelistrikan. Wiring harness terdiri dari : 1. Kabel 2. Komponen-komponen penghubung a. Junction block b. Relay block c. Konektor d. Baut massa 3. Komponen-komponen pelindung sirkuit a. Sekring (fuse) b. Fusible link c. Circuit breaker

KABEL
Ukuran kabel pada sirkuit kelistrikan yang digunakan ditentukan oleh : Besarnya arus yang lewat Panjang dari suatu sirkuit kelistrikan Penurunan tegangan yang diijinkan

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
3 of 27

KOMPONEN PENGHUBUNG
Wiring harness dibagi dalam beberapa bagian untuk memudahkan pemasangan pada kendaraan. Untuk itu pada wiring harness dibutuhkan komponen penghubung. Junction Block Dan Relay Block Junction block (J/B) dan relay block (R/B) adalah suatu kotak (block) tempat pengelompokan konektor untuk sirkuit kelistrikan. Perbedaannya adalah pada junction block terdapat PCB (printed circuit board) atau papan cetakan sirkuit.
3

Pada relay block terdapat: 1. Relay 2. Sekring (fuse) 3. Fusible link

Connector Connector berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan kabel atau jaringan kabel dengan komponen.
Jantan Betina

Connector dibagi menjadi :


1 2

1. Female (Betina) 2. Male (Jantan)

Baut Massa
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
4 of 27

Baut massa berfungsi untuk menghubungkan jaringan kael ke body kendaraan (massa).

KOMPONEN PELINDUNG SIRKUIT


Komponen pelindung sirkuit berfungsi untuk mencegah rusaknya komponenkomponen kelistrikan akibat arus yang berlebihan. Sekring (Fuse)
1 2

Fuse dibagi menjadi 2 tipe : 1. Blade 2. Cartridge (tabung)

Fuse blade mempunyai identifikasi :

Kapasitas 5A 7.5 A 10 A 15 A 20 A 25 A 30 A Fusible Link


1 2

Warna Coklat kekuningan Coklat Merah Biru Kuning Tidak berwarna Hijau

Fusible link terbagi menjadi : 1. Tipe cartridge 2. Tipe link (kabel)

Fusible link mempunyai identifikasi :


TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
5 of 27

Kapasitas 30 A 40 A 50 A 60 A 80 A 100 A Circuit Breaker

Warna Merah muda Hijau Merah Kuning Hitam Biru

Circuit breaker adalah kompo-nen pelindung yang didesain un-tuk membuka saat arus yang berlebihan melewatinya.

SAKLAR DAN RELAY


SAKLAR
Saklar (switch) berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada sirkuit kelistrikan. Saklar Putar (Rotary Switch) Pengoperasian switch ini dengan cara diputar Switch putar digunakan pada kunci kontak, wiper, dan head lamp. Saklar Tekan (Push Switch) Pengoperasian switch ini dengan cara ditekan Switch tekan digunakan pada lampu hazard (Elf), washer

Saklar Ungkit (Seesaw Switch)


TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
6 of 27

Switch ungkit digunakan lampu kabut, hazard.

pada

Saklar Tuas (Lever Switch) Pengoperasian switch ini dengan cara digerakkan ke atas, ke bawah, ke kiri, ke kanan. Switch tuas digunakan pada lampu sein.

Reed Switch Switch ini akan ON saat ferrite magnet bertemu dengan reed switch. Dan digunakan pada water sedimeter dan indikator permukaan minyak rem.

Temperatur Switch Switch ini bekerja berdasarkan perubahan suhu. Dan digunakan pada sistem kelistrikan water temperatur gauge.

RELAY
Relay berfungsi untuk : Memperpanjang umur switch. Memperkecil voltage drop karena sirkuit dapat diperpendek.

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
7 of 27

Bila arus listrik mengalir antara titik A dan B, maka pada coil akan terjadi kemagnetan yang menyebabkan plunger tertarik dan menghubungkan titik A dan C.

Tipe relay diatas adalah relay electromagnetic tipe plunger 3 kaki normally open (kondisi awal terbuka).
1 2

Tipe lainnya adalah : 1. Relay 4 kaki normally open 2. Relay 4 kaki normally closed 3. Relay double throw (engsel)

SISTEM PENERANGAN
Sistem penerangan (lighting system) berfungsi untuk keselamatan berkendara di malam hari. Dan terdiri dari : 1. Lampu kepala (head light) 2. Front combination light - Clearance light (lampu jarak) - Turn signal & hazard warning light 3. Rear combination light - Tail light & stop light - Turn signal & hazard warning switch - Back up light 4. Dome light 5. Licence plate light 6. Meter combination light

4
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 5 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
8 of 27

LAMPU BESAR
Sistem lampu besar berfungsi untuk menerangi jalan pada bagian depan kendaraan.
1

Dan terdiri dari : 1. Lampu dekat (low beam) 2. Lampu jauh (high beam)

Pada sistem ini menggunakan 2 tipe lampu, yaitu : 1. Sealed beam Pada tipe ini lampu menjadi satu dengan rumahnya dan bila lampu putus kita harus mengganti satu set (assy).

2. Semi-sealed beam
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
9 of 27

Pada tipe ini bila lampu putus kita dapat mengganti lampunya saja. Tipe bola lampu terbagi menjadi 2 tipe : 1. Lampu biasa 2. Lampu quartz halogen

Bola lampu tipe quartz halogen tidak boleh dipegang karena lemak atau garam yang terdapat pada tangan kita akan menempel pada lampu yang akan menyebabkan umur lampu pendek. Cara Kerja 1. Saat Low Beam (Lampu Dekat)

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
10 of 27

Light control switch = H + E dan B + T Dimmer switch = HL + HS Battery fuse 15 A B light control switch T light control switch tail light massa. - Lampu- lampu kecil menyala. Battery headlight filamen low HL dimmer switch HS dimmer switch H light control switch E light control switch massa. - Lampu besar dekat menyala. 2. Saat High Beam (Lampu Jauh)

Light control switch = H + E dan B + T Dimmer switch = HU + HS Battery fuse 15 A B light control switch T light control switch tail light massa.
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
11 of 27

- Lampu- lampu kecil menyala. Battery headlight filamen high & high beam indicator light HU dimmer switch HS dimmer switch H light control switch E light control switch massa. - Lampu besar jauh dan lampu indikator menyala. 3. Saat Flash (Passing)

Dimmer switch = HF + E Battery headlight filamen high & high beam indicator light HF dimmer switch E dimmer switch massa. - Lampu besar jauh dan lampu indikator menyala.

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
12 of 27

Cara Kerja Lampu Kepala Dengan Relay

Saat switch lampu dinyalakan, maka head lamp relay akan bekerja. 1. Saat Low Beam (Lampu Dekat) Battery Relay Fuse RH Lampu L (RH) Dimmer s/w massa. Fuse LH Lampu L (LH) 2. Saat High Beam (Lampu Jauh) Indicator lamp Battery Relay Fuse RH Lampu H (RH) Dimmer s/w massa. Fuse LH Lampu H (LH) 3. Saat Flash (Passing) Indicator lamp Battery Relay Fuse RH Lampu H (RH) Passing s/w massa. Fuse LH Lampu H (LH)

Lengkapi Diagram Lampu Kepala Di Bawah Ini

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
13 of 27

1. Lampu Kepala Dengan Pengendali Positif


Lampu jauh RH

Lampu jauh LH

Pass Up
Lampu dekat RH

Low
Lampu dekat LH

2. Lampu Kepala Dengan Pengendali Negatif


Lampu jauh RH

Lampu jauh LH

Pass Up
Lampu dekat RH

Low

Lampu dekat LH

LAMPU KECIL
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
14 of 27

Lampu kecil pada bagian depan kendaraan disebut clearance light (lampu jarak) dan pada bagian belakang tail light (lampu belakang).

Light control switch = B + T Battery fuse 15 A B light control switch T light control switch tail light massa. - Lampu- lampu kecil menyala.

LAMPU REM DAN LAMPU INDIKATOR REM TANGAN


TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
15 of 27

Lampu rem (stop light) berfungsi sebagai tanda bahwa kendaraan akan berhenti (mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan dibelakang).

Cara Kerja : 1. Lampu Rem Saat pedal rem diinjak, saklar lampu rem (stop light switch) akan terhubung sehingga terjadi aliran arus : Battery fusible link fuse stop stop light switch stop light massa Lampu rem menyala 2. Lampu Indikator Rem Tangan Saat kunci kontak ON dan rem tangan ditarik, saklar rem tangan (brake warning test switch) akan terhubung sehingga terjadi aliran arus : Battery fusible link ignition switch ON fuse heater lampu indikator rem tangan brake warning test switch massa. Lampu indikator rem tangan menyala

LAMPU MUNDUR
Lampu mundur (stop light) berfungsi sebagai isyarat (tanda bahwa kenda-raan akan mundur. Stop light switch terletak pada transmisi.

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
16 of 27

Aliran arus : Battery fuse stop light switch ON stop light massa. - Stop light menyala.

LAMPU SEN & HAZARD


Lampu sen (turn signal light) berfungsi untuk memberi tanda bahwa kendara-an akan membelok atau pindah jalur. Lampu hazard (hazard warning light) berfungsi untuk memberi tanda bahwa kendaraan dalam kondisi darurat. Saat lampu sen atau hazard dihidupkan maka lampu akan berkedip dengan interval 60 120 kali per menit Hal ini disebabkan oleh adanya flasher.

Flasher
1

Tipe-tipe flasher : 1. 2. 3. 4. Semi transistor Kumparan Integrated Circuit (IC) Bimetal


Tanggal : Januari 2008
Penyusun : Ngadina S.Pd.

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Halaman
17 of 27

5. Air raksa

Cara Kerja 1. Kunci kontak ON

Arus mengalir dari battery terminal B flasher titik kontak P L2 kapasitor terminal E flasher massa. Kapasitor terisi penuh saat kunci kontak on

2. Switch sen (turn signal switch) ON

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
18 of 27

Arus mengalir dari battery terminal B flasher kontak point P L1 terminal L flasher turn signal switch lampu tanda belok massa Lampu tanda belok menyala Pada saat yang sama L1 menjadi magnet menarik kontak point P.

3. Kontak point (P) terbuka

Arus mengalir dari battery terminal B flasher resistor L1 terminal L flasher turn signal switch lampu tanda belok massa. Lampu tanda belok tidak menyala karena arus kecil. Arus juga mengalir dari kapasitor L2 L1 terminal L flasher turn signal switch lampu tanda belok massa. L2 menjadi magnet mempertahankan kontak point tetap terbuka. 4. Kontak point (P) tertutup

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
19 of 27

Saat kapasitor muatannya habis, kemagnetan L 2 hilang dan kontak point P tertutup. Arus mengalir dari battery terminal B flasher L1 terminal L flasher turn signal sw lampu tanda belok massa. Lampu tanda belok menyala Arus mengalir dari battery terminal B flasher titik kontak P L2 kapasitor terminal E flasher massa. Kapasitor terisi Kemagnetan pada L1 dan L2 saling menghilangkan sehingga kon-tak point P tetap tertutup. Cara Kerja Lampu Sen & Hazard 1. Belok Kanan

Hazard lamp switch = B1 + F1 Turn signal lamp switch ke posisi R Battery ignition switch ON fuse turn B1 hazard lamp switch F1 hazard lamp switch F turn signal flasher TB turn signal flasher R turn signal lamp switch turn signal lamp RH massa. - Lampu-lampu sen kanan berkedip.

2. Belok Kiri

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
20 of 27

Hazard lamp switch = B1 + F1 Turn signal lamp switch ke posisi L Battery ignition switch ON fuse turn B1 hazard lamp switch F1 hazard lamp switch F turn signal flasher TB turn signal flasher L turn signal lamp switch turn signal lamp LH massa. - Lampu-lampu sen kiri berkedip. 3. Hazard

Hazard lamp switch = B2 + F2 dan TB + TL & TR Battery fuse hazard B2 hazard lamp switch F2 hazard lamp switch F turn signal flasher TB turn signal flasher TR hazard lamp switch turn signal lamp RH massa. TL hazard lamp switch turn signal lamp LH massa. - Lampu-lampu sen kanan dan kiri berkedip.

KLAKSON

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
21 of 27

Aliran arus : Battery FL fuse horn,hazard horn horn switch ON massa - Klakson berbunyi.

WIPER & WASHER


Wiper dan washer berfungsi untuk menjamin pandangan pengendara agar tidak terhalang dengan cara menyapu kotoran dari kaca depan dan belakang.

WIPER
3 4

Wiper terdiri dari : 1. 2. 3. 4. Wiper motor Wiper link Wiper arm Wiper blade

2 1

Motor Wiper
2 1 3 4

10 7

Motor wiper berfungsi untuk menghasilkan tenaga putar. Dan terdiri dari : 1. Yoke (Housing) 2. Armature 3. Ferrite magnet 4. Contact point 5. Worm gear 6. Cam plate 7. Brush 8. Low speed brush 9. High speed brush 10. Common brush

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
22 of 27

Wiper link Tuas wiper (wiper link) berfungsi untuk merubah gerak putar dari motor wiper menjadi gerak bolakbalik wiper arm.

Wiper Arm Wiper arm berfungsi sebagai dudukan / tempat pemegang wiper blade.

Wiper Blade Wiper blade berfungsi untuk menyapu permukaan kaca.

WASHER
4

Washer berfungsi untuk menyemprotkan cairan pembersih ke kaca. Dan terdiri dari : 1. Washer tank 2. Washer motor
KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
23 of 27

3. Washer hose 4. Washer nozzle


1 2

Tangki Washer Tangki washer berfungsi sebagai penampung sementara cairan pembersih.

Motor Washer Motor washer berfungsi untuk mengeluarkan cairan pembersih dari tangki dengan bertekanan. Dan dibagi menjadi 3 tipe : 1. Tipe gigi 2. Tipe squeeze 3. Tipe sentrifugal

Nozzle Nozzle berfungsi untuk mengarahkan keluarnya cairan pembersih. Diameter lubang orifice 0,8 1 mm dan jumlahnya 1 2 buah.

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
24 of 27

CARA KERJA
1. Wiper Low

Aliran arus : Battery ignition switch ON wiper fuse B wiper switch +1 wiper switch +1 wiper motor wiper motor E wiper motor massa - Wiper bergerak lambat

2. Wiper High

Aliran arus : Battery ignition switch ON wiper fuse B wiper switch +2 wiper switch +2 wiper motor wiper motor E wiper motor massa - Wiper bergerak cepat
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
25 of 27

3. Wiper Off

Aliran arus : Battery ignition switch ON wiper fuse B wiper motor +S wiper motor 3 INT Relay 2 INT Relay -S wiper switch +1 wiper switch +1 wiper motor wiper motor E wiper motor massa - Motor berputar lambat sampai plat kontak terlepas dari B wiper motor.

4. Wiper Intermittent

Dalam intermitent relay, kontak point akan terhubung dan terputus secara otomatis. Aliran arus : Battery ignition switch ON wiper fuse 4 INT Relay 2 INT Relay -S wiper switch +1 wiper switch +1 wiper motor wiper motor E wiper motor massa
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
26 of 27

- Wiper bergerak lambat 5. Washer ON

Aliran arus : Battery ignition switch ON wiper fuse washer motor W wiper switch E wiper switch massa - Motor washer berputar.

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA

Tanggal : Januari 2008


Penyusun : Ngadina S.Pd.

Halaman
27 of 27

You might also like