Professional Documents
Culture Documents
BODY ELECTRICAL
Tujuan Instruksional Umum : Peserta dapat memahami fungsi dan cara kerja kelistrikan body standart.
Tujuan Instruksional Khusus : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Peserta mengetahui komponen-komponen kelistrikan body. Peserta mengetahui cara kerja lampu kepala (head lamp). Peserta mengetahui cara kerja lampu kecil (tail light) Peserta mengetahui cara kerja lampu rem. Peserta mengetahui cara kerja lampu tanda belok & hazard. Peserta mengetahui cara kerja flasher Peserta mengetahui cara kerja motor wiper dan washer.
Alat Bantu
1. Transparant 2. Simulasi rangkaian ; - Lampu kepala - Lampu kecil - Lampu rem - Lampu tanda belok - Flasher - Motor Wiper 3. Wallchart
Waktu Kepustakaan -
: :
menit
Halaman
1 of 27
Test Kompetensi 1. Sebutkan komponen-komponen wiring harness ? 2. Ukuran kabel ditentukan oleh ? 3. Sebutkan jenis-jenis saklar beserta penggunaannya ? 4. Sebutkan fungsi dan jenis-jenis relay ? 5. Jelaskan mengapa lampu halogen tidak boleh dipegang ? 6. Jelaskan cara kerja lampu besar ? 7. Jelaskan cara kerja lampu kecil ? 8. Jelaskan cara kerja lampu rem ? 9. Jelaskan cara kerja lampu mundur ? 10. Jelaskan cara kerja flasher ? 11. Jelaskan cara kerja lampu sen dan hazard ? 12. Jelaskan cara kerja klakson ? 13. Sebutkan komponen-komponen wiper dan washer ? 14. Jelaskan cara kerja wiper dan washer ?
Halaman
2 of 27
KELISTRIKAN BODY
Kelistrikan body adalah semua sistem kelistrikan pada body kendaraan, dan bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenikmatan saat berkendara. Yang termasuk kelistrikan body adalah sistem penerangan, meter kombinasi, wiper & washer.
JARINGAN KABEL
Jaringan kabel (wiring harness) berfungsi untuk menghubungkan komponenkomponen kelistrikan dan melindungi sirkuit kelistrikan. Wiring harness terdiri dari : 1. Kabel 2. Komponen-komponen penghubung a. Junction block b. Relay block c. Konektor d. Baut massa 3. Komponen-komponen pelindung sirkuit a. Sekring (fuse) b. Fusible link c. Circuit breaker
KABEL
Ukuran kabel pada sirkuit kelistrikan yang digunakan ditentukan oleh : Besarnya arus yang lewat Panjang dari suatu sirkuit kelistrikan Penurunan tegangan yang diijinkan
Halaman
3 of 27
KOMPONEN PENGHUBUNG
Wiring harness dibagi dalam beberapa bagian untuk memudahkan pemasangan pada kendaraan. Untuk itu pada wiring harness dibutuhkan komponen penghubung. Junction Block Dan Relay Block Junction block (J/B) dan relay block (R/B) adalah suatu kotak (block) tempat pengelompokan konektor untuk sirkuit kelistrikan. Perbedaannya adalah pada junction block terdapat PCB (printed circuit board) atau papan cetakan sirkuit.
3
Connector Connector berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan kabel atau jaringan kabel dengan komponen.
Jantan Betina
Baut Massa
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA
Halaman
4 of 27
Baut massa berfungsi untuk menghubungkan jaringan kael ke body kendaraan (massa).
Warna Coklat kekuningan Coklat Merah Biru Kuning Tidak berwarna Hijau
Halaman
5 of 27
Circuit breaker adalah kompo-nen pelindung yang didesain un-tuk membuka saat arus yang berlebihan melewatinya.
Halaman
6 of 27
pada
Saklar Tuas (Lever Switch) Pengoperasian switch ini dengan cara digerakkan ke atas, ke bawah, ke kiri, ke kanan. Switch tuas digunakan pada lampu sein.
Reed Switch Switch ini akan ON saat ferrite magnet bertemu dengan reed switch. Dan digunakan pada water sedimeter dan indikator permukaan minyak rem.
Temperatur Switch Switch ini bekerja berdasarkan perubahan suhu. Dan digunakan pada sistem kelistrikan water temperatur gauge.
RELAY
Relay berfungsi untuk : Memperpanjang umur switch. Memperkecil voltage drop karena sirkuit dapat diperpendek.
Halaman
7 of 27
Bila arus listrik mengalir antara titik A dan B, maka pada coil akan terjadi kemagnetan yang menyebabkan plunger tertarik dan menghubungkan titik A dan C.
Tipe relay diatas adalah relay electromagnetic tipe plunger 3 kaki normally open (kondisi awal terbuka).
1 2
Tipe lainnya adalah : 1. Relay 4 kaki normally open 2. Relay 4 kaki normally closed 3. Relay double throw (engsel)
SISTEM PENERANGAN
Sistem penerangan (lighting system) berfungsi untuk keselamatan berkendara di malam hari. Dan terdiri dari : 1. Lampu kepala (head light) 2. Front combination light - Clearance light (lampu jarak) - Turn signal & hazard warning light 3. Rear combination light - Tail light & stop light - Turn signal & hazard warning switch - Back up light 4. Dome light 5. Licence plate light 6. Meter combination light
4
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA
Halaman
8 of 27
LAMPU BESAR
Sistem lampu besar berfungsi untuk menerangi jalan pada bagian depan kendaraan.
1
Dan terdiri dari : 1. Lampu dekat (low beam) 2. Lampu jauh (high beam)
Pada sistem ini menggunakan 2 tipe lampu, yaitu : 1. Sealed beam Pada tipe ini lampu menjadi satu dengan rumahnya dan bila lampu putus kita harus mengganti satu set (assy).
2. Semi-sealed beam
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA
Halaman
9 of 27
Pada tipe ini bila lampu putus kita dapat mengganti lampunya saja. Tipe bola lampu terbagi menjadi 2 tipe : 1. Lampu biasa 2. Lampu quartz halogen
Bola lampu tipe quartz halogen tidak boleh dipegang karena lemak atau garam yang terdapat pada tangan kita akan menempel pada lampu yang akan menyebabkan umur lampu pendek. Cara Kerja 1. Saat Low Beam (Lampu Dekat)
Halaman
10 of 27
Light control switch = H + E dan B + T Dimmer switch = HL + HS Battery fuse 15 A B light control switch T light control switch tail light massa. - Lampu- lampu kecil menyala. Battery headlight filamen low HL dimmer switch HS dimmer switch H light control switch E light control switch massa. - Lampu besar dekat menyala. 2. Saat High Beam (Lampu Jauh)
Light control switch = H + E dan B + T Dimmer switch = HU + HS Battery fuse 15 A B light control switch T light control switch tail light massa.
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA
Halaman
11 of 27
- Lampu- lampu kecil menyala. Battery headlight filamen high & high beam indicator light HU dimmer switch HS dimmer switch H light control switch E light control switch massa. - Lampu besar jauh dan lampu indikator menyala. 3. Saat Flash (Passing)
Dimmer switch = HF + E Battery headlight filamen high & high beam indicator light HF dimmer switch E dimmer switch massa. - Lampu besar jauh dan lampu indikator menyala.
Halaman
12 of 27
Saat switch lampu dinyalakan, maka head lamp relay akan bekerja. 1. Saat Low Beam (Lampu Dekat) Battery Relay Fuse RH Lampu L (RH) Dimmer s/w massa. Fuse LH Lampu L (LH) 2. Saat High Beam (Lampu Jauh) Indicator lamp Battery Relay Fuse RH Lampu H (RH) Dimmer s/w massa. Fuse LH Lampu H (LH) 3. Saat Flash (Passing) Indicator lamp Battery Relay Fuse RH Lampu H (RH) Passing s/w massa. Fuse LH Lampu H (LH)
Halaman
13 of 27
Lampu jauh LH
Pass Up
Lampu dekat RH
Low
Lampu dekat LH
Lampu jauh LH
Pass Up
Lampu dekat RH
Low
Lampu dekat LH
LAMPU KECIL
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA
Halaman
14 of 27
Lampu kecil pada bagian depan kendaraan disebut clearance light (lampu jarak) dan pada bagian belakang tail light (lampu belakang).
Light control switch = B + T Battery fuse 15 A B light control switch T light control switch tail light massa. - Lampu- lampu kecil menyala.
Halaman
15 of 27
Lampu rem (stop light) berfungsi sebagai tanda bahwa kendaraan akan berhenti (mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan dibelakang).
Cara Kerja : 1. Lampu Rem Saat pedal rem diinjak, saklar lampu rem (stop light switch) akan terhubung sehingga terjadi aliran arus : Battery fusible link fuse stop stop light switch stop light massa Lampu rem menyala 2. Lampu Indikator Rem Tangan Saat kunci kontak ON dan rem tangan ditarik, saklar rem tangan (brake warning test switch) akan terhubung sehingga terjadi aliran arus : Battery fusible link ignition switch ON fuse heater lampu indikator rem tangan brake warning test switch massa. Lampu indikator rem tangan menyala
LAMPU MUNDUR
Lampu mundur (stop light) berfungsi sebagai isyarat (tanda bahwa kenda-raan akan mundur. Stop light switch terletak pada transmisi.
Halaman
16 of 27
Aliran arus : Battery fuse stop light switch ON stop light massa. - Stop light menyala.
Flasher
1
Halaman
17 of 27
5. Air raksa
Arus mengalir dari battery terminal B flasher titik kontak P L2 kapasitor terminal E flasher massa. Kapasitor terisi penuh saat kunci kontak on
Halaman
18 of 27
Arus mengalir dari battery terminal B flasher kontak point P L1 terminal L flasher turn signal switch lampu tanda belok massa Lampu tanda belok menyala Pada saat yang sama L1 menjadi magnet menarik kontak point P.
Arus mengalir dari battery terminal B flasher resistor L1 terminal L flasher turn signal switch lampu tanda belok massa. Lampu tanda belok tidak menyala karena arus kecil. Arus juga mengalir dari kapasitor L2 L1 terminal L flasher turn signal switch lampu tanda belok massa. L2 menjadi magnet mempertahankan kontak point tetap terbuka. 4. Kontak point (P) tertutup
Halaman
19 of 27
Saat kapasitor muatannya habis, kemagnetan L 2 hilang dan kontak point P tertutup. Arus mengalir dari battery terminal B flasher L1 terminal L flasher turn signal sw lampu tanda belok massa. Lampu tanda belok menyala Arus mengalir dari battery terminal B flasher titik kontak P L2 kapasitor terminal E flasher massa. Kapasitor terisi Kemagnetan pada L1 dan L2 saling menghilangkan sehingga kon-tak point P tetap tertutup. Cara Kerja Lampu Sen & Hazard 1. Belok Kanan
Hazard lamp switch = B1 + F1 Turn signal lamp switch ke posisi R Battery ignition switch ON fuse turn B1 hazard lamp switch F1 hazard lamp switch F turn signal flasher TB turn signal flasher R turn signal lamp switch turn signal lamp RH massa. - Lampu-lampu sen kanan berkedip.
2. Belok Kiri
Halaman
20 of 27
Hazard lamp switch = B1 + F1 Turn signal lamp switch ke posisi L Battery ignition switch ON fuse turn B1 hazard lamp switch F1 hazard lamp switch F turn signal flasher TB turn signal flasher L turn signal lamp switch turn signal lamp LH massa. - Lampu-lampu sen kiri berkedip. 3. Hazard
Hazard lamp switch = B2 + F2 dan TB + TL & TR Battery fuse hazard B2 hazard lamp switch F2 hazard lamp switch F turn signal flasher TB turn signal flasher TR hazard lamp switch turn signal lamp RH massa. TL hazard lamp switch turn signal lamp LH massa. - Lampu-lampu sen kanan dan kiri berkedip.
KLAKSON
Halaman
21 of 27
Aliran arus : Battery FL fuse horn,hazard horn horn switch ON massa - Klakson berbunyi.
WIPER
3 4
Wiper terdiri dari : 1. 2. 3. 4. Wiper motor Wiper link Wiper arm Wiper blade
2 1
Motor Wiper
2 1 3 4
10 7
Motor wiper berfungsi untuk menghasilkan tenaga putar. Dan terdiri dari : 1. Yoke (Housing) 2. Armature 3. Ferrite magnet 4. Contact point 5. Worm gear 6. Cam plate 7. Brush 8. Low speed brush 9. High speed brush 10. Common brush
Halaman
22 of 27
Wiper link Tuas wiper (wiper link) berfungsi untuk merubah gerak putar dari motor wiper menjadi gerak bolakbalik wiper arm.
Wiper Arm Wiper arm berfungsi sebagai dudukan / tempat pemegang wiper blade.
WASHER
4
Washer berfungsi untuk menyemprotkan cairan pembersih ke kaca. Dan terdiri dari : 1. Washer tank 2. Washer motor
KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA
Halaman
23 of 27
Tangki Washer Tangki washer berfungsi sebagai penampung sementara cairan pembersih.
Motor Washer Motor washer berfungsi untuk mengeluarkan cairan pembersih dari tangki dengan bertekanan. Dan dibagi menjadi 3 tipe : 1. Tipe gigi 2. Tipe squeeze 3. Tipe sentrifugal
Nozzle Nozzle berfungsi untuk mengarahkan keluarnya cairan pembersih. Diameter lubang orifice 0,8 1 mm dan jumlahnya 1 2 buah.
Halaman
24 of 27
CARA KERJA
1. Wiper Low
Aliran arus : Battery ignition switch ON wiper fuse B wiper switch +1 wiper switch +1 wiper motor wiper motor E wiper motor massa - Wiper bergerak lambat
2. Wiper High
Aliran arus : Battery ignition switch ON wiper fuse B wiper switch +2 wiper switch +2 wiper motor wiper motor E wiper motor massa - Wiper bergerak cepat
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA
Halaman
25 of 27
3. Wiper Off
Aliran arus : Battery ignition switch ON wiper fuse B wiper motor +S wiper motor 3 INT Relay 2 INT Relay -S wiper switch +1 wiper switch +1 wiper motor wiper motor E wiper motor massa - Motor berputar lambat sampai plat kontak terlepas dari B wiper motor.
4. Wiper Intermittent
Dalam intermitent relay, kontak point akan terhubung dan terputus secara otomatis. Aliran arus : Battery ignition switch ON wiper fuse 4 INT Relay 2 INT Relay -S wiper switch +1 wiper switch +1 wiper motor wiper motor E wiper motor massa
TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KELISTRIKAN BODY SMK NEGERI 5 JAKARTA
Halaman
26 of 27
Aliran arus : Battery ignition switch ON wiper fuse washer motor W wiper switch E wiper switch massa - Motor washer berputar.
Halaman
27 of 27