You are on page 1of 12

FISIKA DASAR

BAB 2

ALAT

UKUR

Dalam bab ini dibicarakan mengenai : 1. Alat Ukur Panjang (jangka sorong) 2. Alat Ukur Berat (Neraca)

ALAT UKUR PANJANG


Untuk mengukur panjang atau jarak kita menggunakan mistar atau meteran dengan pambagian skala sampai milimeter U u nd d la k ra i a m (mm). Untuk pengukuran Uu n k ra yang lebih teliti misalnya k d la ea m mengukur tebal tablet in h c 0 1 2 3 4 5 6 1 5 kita harus menggunakan C 1 0 m -2 jangka sorong (mistar geser). Mistar ini merupakan mistar pengukur yang skalanya U u nd lu r k ra i a juga terbagi sampai mm, yang ditambah dengan perlengkapan yang disebut nonius, yang dirakitkan dengan bagian mistar yang apat bergeser. Tergantung pada nonius ini, kita dapat mengukur dengan ketelitian sampai sepersepuluh (0,1) atau sampai lima perseratus (0,05) bagian dari satu milimeter. Dengan menggunakan mistar geser/jangka sorong ini kita dapat mengukur jarak didalam maupun diluar, serta jarak kedalaman.
o

Nonius Nonius adalah pembagian skala yang tidak seirama dengan pembagian skala yang normal (misalnya mm). Nonius dirakitkan begitu rupa 2 1 0 0 1 sehingga berhadap-hadapan dengan pembagian skala yang normal. Ada 2 macam nonius yaitu nonius 1 : 10 dan 5 0 10 0 5 10 nonius 1 : 20 n o n iu s 1 - 1 0 n o n iu s 1 -2 0 Nonius 1 : 10 , nonius diambil dari 9 bagian skala normal dibagi 10 bagian, Jadi 1 bagian skala nonius sama dengan 0,9 bagian skala normal (0,9 mm) atau lebih pendek 0,1 mm. Ketelitian sampai 0,1 mm. Nonius 1 : 20, nonius diambil dari 19 bagian skala normal dibagi menjadi 20 bagian. Jadi 1 bagaian skala nonius sama dengan 0,95 bagian skala normal (0,95 mm) atau lebih pendek 0,05 mm. Ketelitian sampai 0,05 mm. Cara Pengukuran kita mengukur sebuah benda dengan jangka sorong yang diperlengkapi dengan nonius 0,1 mm. Kita cari pada skala nonius sebuah garis skala yang bertepatan dengan garis skala normal. Cara tidak langsung : Contoh pada gambar ternyata bahwa garis skala yang bertepatan itu ialah garis skala nonius yang ke7 dan garis skala normal yang ke-15. Panjang benda dapat dihitung sebagai berikut : P = 15 7 x 0,9 = 8,7 mm
s k a la n o rm a l
0 1
x

Cara langsung : Panjang benda juga dapat dibaca langsung, dengan cara berikut, yaitu
-7-

79470922.doc

10

n o n iu s

C o n t o h p e n g u k u r a n m e m a k a i n o n iu s

FISIKA DASAR

apabila garis skala nonius yang pertama bertepatan dengan salah satu garis skala normal, kita harus menambahkan 0,1 mm kepada jumlah milimeter yang bulat, demikian bila skala nonius yang ke-2 bertepatan dengan salah satu garis skala normal, kita harus menambahkan 0,2 mm kepada jumlah mm yang bulat. Dalam gambar diatas, garis skala nonius yang ke-7 bertepatan dengan salah satu garis skala normal (skala utama). Sedangkan garis nol (0) skala nonius, pada 8 mm (jumlah mm yang bulat), maka panjang benda ialah 8,7 mm. Nonius 1:20 Cara pengukuran perhatikan garis nol nonius terletak pada skala normal berapa, misal 8 lalu garis nonius yang berimpit pada skala 13 skala kecil atau 6,5 skala besar, maka panjang benda : 8 + (13 x 0,05) = 8,65 atau 8 + (6,5 x 0,1) = 8,65 mm. Mikrometer Apabila kita hendak mengukur dengan teliti sekali misalnya tebal sebuah lempengan, harus dipergunakan sebuah mikrmeter. Benda ditempatkan diantara bidang B dan ulir S. Kalau tombol C diputar satu ligatan ulir akan bergerak maju atau mundur sepanjang jarak antara dua jalur ulir. Jarak ini disebut jarak ulir mikrometer.Bergantung pada pembagian skala di tombol C, dibagi 50 atau 100 jarak ulir akan sama dengan 0,5 atau 1,0 mm. Dalam kedua hal itu ketelitian mikrometer ialah 0,01 mm. Untuk jelasnya jika tombol C (selubung luar) memiliki 50 skala maka 1 skala pada C sama dengan jarak maju atau mundur rahang geser sejauh 0,5 mm/50 = 0,01 mm Cara pengukuran : Perhatikan pada skala yang horizontal dapat dibaca satuan milimeter yang bulat atau paruhannya, misalnya 11,0 mm. lalu perhatikan garis mendatar pada tombol C yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama, misalnya : 3. Dari kedua pembacaan diperoleh hasil : 11,0 mm + 3 x 0,01 mm = 11,003 mm. Cara menekan ulir dilakukan dengan tombol G dan kalau sentuhannya dikuatkan akan timbul ligatan lincir (loser). Maksud ligatan lincir ini ialah untuk menjaga agar tekanan ulir pada benda selalu sama kuat dan dengan demikian dapat dihindarkan kesalahan pengukuran, baik yang dilakukan oleh satu orang berkali-kali maupun yang dilakukan beberapa orang.

79470922.doc

-8-

FISIKA DASAR

2. NERACA (ALAT UKUR BERAT)


Salah satu dari peralatan penting dalam bidang farmasi adalah timbangan atau neraca (balance) yang harus diketahui dan difahami prinsip dasar, konstruksi dan penggunaannya. Neraca digunakan untuk mengukur massa suatu benda. Berdasarkan system yang digunakan ada beberapa jenis neraca : Neraca ungkit, neraca ini merupakan penerapan dari pengungkit, dengan titik tumpu di antara titik beban dan titik gaya (BTF). Neraca ini umum dipakai dalam dunia farmasi dan dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : Neraca sama lengan (piringan ganda) Neraca beda lengan (piringan tunggal) Neraca pegas, neraca ini membandingkan gaya tarik balik sebuah pegas yang timbul apabila pegas diregangkan. Semakin besar bobot benda senakin besar pula rgangan yang terjadi pada pegas. Neraca pegas ini memiliki kekurangan karena gaya tarik bumi terhadap sebuah benda tidak selalu sama disemua tempat sedangkan besarnya gaya pegas itu konstan. Neraca elektrik, neraca ini mempergunakan sebuah system bertenaga elektromanetik. Apabila neraca ini diberi beban sebuah system elektromagnetik akan menimbulkan gaya reaksi yang hendak mengembalikan neraca keposisi semula (posisi nol). Besarnya gaya reaksi yang timbul merupakan ukuran bagi massa benda yang ditimbang dan hasilnya dapat dibaca langsung pada system digital. Berdasarkan penggunaannya terdapat beberapa macam timbangan (neraca) : 1. 2. 3. 4. Timbangan kodok Timbangan baskul Timbangan badan Timbangan surat 5. Timbangan obat 6. Timbangan analitik 7. Neraca hidrostatik, neraca Reimann, neraca Mohr (Wesphal)

Tiap neraca mempunyai syarat-syarat sendiri yang menyangkut daya beban, ketelitian, kepekaan, dan daya tahannya. Anatomi Neraca (timbangan) Timbangan konvensional terdiri dari sebuah balok dengan titik tumpu (tengah) A dan kedua lengan sama panjang yang pada ujung-ujungnya dilengkapi dengan prisma (pisau) tempat bertumpunya kedua piringan (gbr. 1) Jika sebuah benda dengan masa M1 diletakkan pada piring sebelah kiri, maka jarum penunjuk (P) akan membelok kekanan. Untuk mengembalikan jarum keposisi semula (titik nol) maka pada piring sebelah kanan kita letakkan benda berupa anak timbangan. Bila keseimbangan tercapai berarti momen sebelah kiri sama dengan momen sebelah kanan, dan disini berlaku Gbr. 1 konstruksi neraca prinsip dari pada tuas pengungkit, dimana : F1 x l1 = F 2 x l2 keterangan : F1 dan F2 adalah gaya terhadap lengan kiri dan lengan kanan l1 dan l2 adalah jarak kedua pisau B dan C dari titik tengah A Karena neraca mempunyai lengan sama panjang atau l1 = l2, maka F1 = F2. Kekuatan F1 dan F2 berada dalam daya tarik bumi (gravitasi), maka :

l1

79470922.doc

-9-

FISIKA DASAR

F1 = M1g dan F2 = M2g

dimana M1 dan M2 adalah massa atau (jumlah materi yang menyusun benda).

Karena F1 = F2 maka, M1g = M2g atau M1 = M2 dan karena M2 diketahui (dari jumlah anak timbangan) maka M1 (masa benda) dapat ditentukan. Perbandingan kekuatan daya tarik bumi terhadap benda (g) adalah sama terhadap kedua massa, maka berat adalah sebanding dengan massa. Oleh karena itu kita biasa menggunanakan istilah berat sebagai sinonim dari massa. Jadi pekerjaan menimbang adalah menentukan massa bukan berat. TIMBANGAN OBAT Timbangan obat dan timbangan analitik sebetulnya mempunyai konstruksi yang sama hanya berbeda tingkat kepekaan dan ketelitiannya. Menurut Farmakope Indonesia Ed III ada tiga macam timbangan obat, yaitu : 1. Timbangan gram kasar, mempunyai daya beban 250 gram 1.000 gram dengan kepekaan 200 mg. 2. Timbangan gram halus, daya beban 100 gram 200 gram, kepekaan 50 mg 3. Timbangan miligram, daya beban 10 gram 50 gram, tingkat kepekaan 5 mg Dimasud dengan : daya beban adalah bobot maksimum yang boleh ditimbang. Kepekaan adalah tambahan bobot maksimum yang diperlukan pada salah satu pinggan timbangan, setelah keduanya diisi muatan maksimum, menyebabkan ayunan jarum timbangan tidak kurang dari 2 mm tiap dm panjang jarum. Syarat-syarat neraca yang baik Neraca obat maupun neraca analitik, harus memenuhi 3 syarat, yaitu : peka, stabil (tetap), akurat (teliti). a. Peka (sensitiv), artinya setiap tambahan beban yang sedikit saja pada neraca yang dalam keadaan seimbang akan menyebabkan simpangan (jarum) yang jelas. Neraca analitik lebih peka, artinya pada muatan rata-rata harus dapat menunjukkan berat sampai 0,1 mg. b. Stabil (tetap), artinya setelah lengan/jarum terayun kekiri dan kekanan pada akhirnya harus kembali kesikap semula yaitu mendatar/posisi nol. Hal ini dapat diatur dengan menempatkan titik berat lengan setepat-tepatnya. c. Teliti (akurat), artinya Neraca harus memberi hasil penimbangan yang selalu sama. maksudnya bila neraca digunakan untuk menimbang suatu benda hasilnya tidak berbeda dan bila beban dan anak timbangan di pertukarkan tempatnya neraca harus tetap seimbang. Kepekaan Neraca (Martin,A) Sudah diketahui bahwa ahli farmasi yang cermat dapat menimbang atau mengukur dalam batas kesalahan sekitar 5%. Maka obat yang mungkin ditimbang dengan maksud untuk mendapatkan 100 mg, sesungguhnya mendapat 100 5 mg, yaitu 95 sampai 105 mg. kesalahan ini tidak dapat dielakkan, karena pekerja tidak dapat memperkirakan titik kesetimbangan lebih kecil dari satu bagian skala. Ketepatan dan ketelitian harus dikorbankan jika pekerja berusaha menimbang dalam jumlah yang sangat kecil pada timbangan obat. Untuk menentukan jumlah terkecil dari zat yang dapat ditimbang yaitu jumlah minimum yang masih diperbolehkan, seorang ahli farmasi harus menetapkan kepekaan dari timbangan. Kepekaan dari timbangan untuk meracik (bebeda dengan neraca analitik.) didefinisikan sebagai berat, biasanya dalam miligram, yang dibutuhkan untuk menghasilkan penyimpangan
79470922.doc - 10 -

FISIKA DASAR

penunjuk satu bagian indeks skala. Definisi ini sesuai dengan yang terdpt dalam National Formulary dengan judul Syarat Kepekaan. Menurut National formulary, kepekaan dari timbangan kelas A, yang seharusnya digunakan untuk semua proses penimbangan dalam meracik obat, harus lebih kecil dari 10 mg. Neraca setimbang bila tuas horizontal. Jika diberikan tambahan pemberat yang kecil (mis. b gram), kedudukan tuas akan miring. Sistem setimbang bila M = 0 T l l Jadi : (B + b) l cos = B l cos + G d sin d B l cos + b l cos = B l cos + G d sin Z b l cos = G d sin B B
G

T
d d sin

bl sin = = tg Gd cos
B

B+b

1. 2. 3. 4.

= sudut simpangan karena kelebihan beban b gram. Oleh kelebihan beban berat yang sedikit saja (b gram) lengan G neraca akan menyimpang yang memenuhi persamaan. Jadi Kete rangan : T = titik tum pu jika neraca itu peka simpangan tuas (jarum) besar dengan Z = titik bera t tuas/jarum kelebihan berat (b) yang kecil. G = berat titik ta ngkap di Z Berarti neraca itu peka bila : lengan neraca cukup panjang (l besar) tuas harus ringan (G kecil) Jarak titik berat dan titik tumpu kecil (d kecil) Gesekan antara bagian-bagian yang bersentuhan harus kecil.
Z

Mengukur Kepekaan Kepekaan ditentukan dengan mengatur timbangan pada keseimbangan, tambahkan berat (misalkan 20 mg) pada piring sebelah kanan, dan amati penyimpangan jarum pada indeks skala. Titik keseimbangan dari jarum penunjuk tanpa berat dan dengan berat 20 mg pada piring, dapat ditentukan dengan cara menghitung simpangan amplitudo (yang biasa digunkan pada analisa kuantitatif). Contoh 1. Misalkan penunjuk timbangan istirahat pada angka 0 tanpa beban dan penyimpangan 2,5 bagian skala mengikuti penambahan berat 20 mg, Berapa kepekaan timbangan ? 20 mg 2,5 penyimpngan bagian skala, karena itu : 20 mg/2,5 bagian = 8 mg/bagian jadi kepekaan neraca adalah : 8 mg Dalam praktek meracik suatu jumlah hrs ditimbang sedemikian teliti sehingga kepekaan dalam hali ini misalkan8 mg, menunjukkan tidak lebih dari 5% dari jumlah berat seluruhnya. Berat minimum yang diperbolehkan, 100%/5% x 8 mg = 20 x 8 = 160 mg. Contoh 2 Jika kepekaan timbangan 3 mg berapa jumlah minimum yang boleh ditimbang pada timbangan tersebut. Timbangan dapat dipakai utuk menimbang dengan kesalahan 3 mg, menyatakan kesalahan relatif tidak lebih besar dari 5%. Kemudian berat minimum yang diperbolehkan :
100 % 3 mg = 60 mg 5% atau 5% 100 % = X = 60 mg 3mg X

79470922.doc

- 11 -

FISIKA DASAR

Contoh 3. Hitung % kesalahan dalam penimbangan 200 mg pada timbangan dengan kepekaan 6 mg. Kesalahan tersebut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Kepekaan 100 = % kesalahan Jumlah yang ditimbang

Jadi % kesalahan =

6 100 = 3% 200

NERACA ANALITIK Neraca konvensional dengan kedua lengan sama panjang dan ayunan bebas (tanpa peredam) dewasa ini sudah jarang digunakan, namun perlu dibicarakan agar mahasiswa memperoleh gambaran tentang dasar-dasar timbangan dan perkembangannya. Neraca analitik, dibagi dalam 3 katagori sesuai dengan kapasitas dan tingkat presisinya, yaitu analytik kapasitas 150-200 gram, presisi 0,1 mg; Semi-micro kapasitas 75-100 gram, presisi 0,01 mg; Micro kapasitas 10-30 gram presisi 0,001 mg. Kepekaan dari neraca analitik, didefinisikan sebagai penyimpangan penunjuk, yang dinyatakan dalam bagian skala, yang terjadi karena penimbangan dengan berat 1 mg (bag.skala/mg). Perkembangan dan macam-macam neraca Untuk keperluan latihan biasanya masih digunakan neraca dengan

dua piringan tanpa redaman (gbr.kiri). Pengamatannya dilakukan dengan mengamati goyangan/ayunan jarum hingga tercapai sikap seimbang setelah beban diletakkan dikedua piring. Dengan neraca ini dibutuhkan waktu agak lama karena pengamatan untuk memperoleh sikap seimbang agak lamban. Neraca dengan redaman (gbr.kanan), disini goyangan lengan/jarum dapat dipersingkat dengan dihambat oleh redaman berupa torak atau dengan magnit. Kedudukan seimbang dapat dibaca dengan mudah dan lebih cepat pada skala penunjuk. Neraca rantai, neraca ini menggunakan rantai sebagai pengganti anak timbangan dibawah 0,1 gram. Tujuannya untuk memudahkan dan mempersingkat waktu pengambilan/ penggantian anak timbangan. Neraca piringan tunggal. Pada neraca dua piringan ada dua sumber kesalahan, yaitu tidak sama panjangnya kedua lengan dan kesalahan kepekaan. Hal ini dapat diatasi dengan cara penimbangan tidak langsung atau penimbangan penggantian (substitution of Borda). Dasar penimbangan Borda, Disini bahan yang akan kita timbang diletakkan pada salah satu piring sedang pada piring yang lain diletakkan muatan sembarang (terra) sedemikian rupa hingga tercapai
79470922.doc - 12 -

FISIKA DASAR

keadaan seimbang. Kemudian bahan (yang ditimbang) kita ambil dan diganti dengan anak timbangan hingga diperoleh sikap seimbang seperti tadi. Dengan demikian berat benda sama dengan berat susunan anaktimbangan. Cara penimbangan Borda ini diterapkan pada timbangan piringan tunggal (single pan) atau neraca mettler gramatic. Neraca ini sudah dilengkapai dengan susunan anak timbangan dan tidak dikenal goyangan jarum. Manfaat terpenting dari neraca ini penimbangan dapat dilakukan lebih cepat, jika kita menimbang benda yang beratnya 50 gram ditaruh diatas piring maka diangkat susunan anak timbangan seberat 50 g sehingga beban pada piringan (lengan) adalah tetap. Untuk mengangkat anak timbangan kita gunakan tombol pemutar yang langsung dapat dibaca, dan untuk berat kurang dari 1 gram digunakan skala Optik.
L L

Peraturan Umum Penggunaan Neraca Analitik Neraca analitik apapun yang dipakai baik neraca piring ganda maupun piringan tunggal harus diperhatikan peraturan-peraturan penggunaan neraca sebagai berikut : 1). Neraca harus diletakkan pada alas yang kokoh, bebas dari getaran mekanis. Yang baik adalah pada lembaran beton atau meja batu yang menumpang diatas kaki-kaki beton. Dapat juga meja biasa yang kuat dan diberi alas penahan getaran, misalnya lembaran karet/gabus. 2). Apabila tidak sedang digunakan, maka penahan lengan/piring harus selalu terpasang (terkunci). Bila melepas penahan lengan harus perlahan-lahan hingga goyangan teratur. 3). Bahan yang akan ditimbang suhunya harus sama dengan suhu neraca/suhu kamar, jadi bahan yang panas harus didinginkan dulu dalam eksikator. 4). Pada waktu mengubah muatan pada piring (baik bahan ataupun anak timbangan) harus dalam keadaan terkunci. Bahan diletakkan ditengah-tengah piring. 5). Jangan memberi beban melebihi kapasitas neraca. 6). Bahan-bahan kimia tidak boleh ditaruh langsung diatas piring logam. Jadi harus menggunakan wadah yang sesuai, seperti : beaker kecil, botol timbang atau gelas arloji. Cairan/bahan yang mudah menguap atau hygroskopis harus ditimbang dalam wadah bertutup. 7). Setelah selesai menimbang maka didalam neraca apalagi diatas piringan tidak boleh tertinggal suatu apapun. Piringan harus dibersihkan dengan kuas yang halus. 8). Jangan menukar anak timbangan dari neraca yang satu ke yang lain dan jangan memegang anak timbangan dengan tangan tapi gunakanlah pinset terutama untuk anak timbangan 9). Jika terjadi kelainan atau kerusakan harus segera dilaporkan kepada pengawas praktikum. PENGGUNAAN NERACA DUA PIRINGAN (Khusus) Selain peraturan umum yang disebutkan diatas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan neraca dua piringan 1). Sebelum mulai menimbang kedudukan timbangan harus mendatar (horizontal) lihat pada waterpas, bila perlu atur skrup pada kaki timbangan. Goyangan jarum harus lancar dan teratur. 2). Anak timbangan harus lengkap, biasanya terdiri dari 50, 20, 20, 10, 5, 2, 2, 1 gram dan 500, 200,200, 100, 50, 20, 20, 10, 5, 2, 2, 1 mg.

79470922.doc

- 13 -

FISIKA DASAR

3). Sikap duduk sipenimbang harus tegak lurus dengan lengan-lengan neraca untuk menghindari kesalahan pembacaan skala. 4). Pada waktu penimbangan pintu lemari harus tertutup rapat. 5). Teknik menimbang ada tiga cara : cara sederhana, cara ayunan, cara selisih lihat penjelasan selanjutnya. Cara penimbangan sederhana (kurang teliti) 1. Mula-mula ditentukan titik nol (titik seimbang) dalam keadaan kosong. Untuk timbangan tanpa redaman kedudukan seimbang (titik nol) dihitung dari pengamatan ayunan jarum pada skala penunjuk kekiri dan kekanan (usahakan 10 0 10 jangan lebih dari 3-4 skala kekiri/kekanan). Catat misalnya kekiri |!!!!|!!!!|!!!!|!!!!| 8,5 kekanan 11,3 lalu dirata-ratakan = 9,9 (titik nol= To) 0 10 20 Titik nol tidak boleh terlalu jauh dari garis 10 (ttk tengah skala). 2. Matikan timbangan taruh bahan yang akan ditimbang pada piring kiri dan anak timbangan pada piring kanan. Mulailah dengan anak timbangan yang kira-kira lebih berat dari bahan, bila ternyata memang lebih ganti dengan anak timbangan yang lebih kecil. Jumlah anak timbangan harus sesedikit mungkin, misal untuk berat 22 g, pakailah 20 + 2 g jangan 10 + 10 + 1 + 1 g. Jika anak timbangan sudah ditambah sampai yang terkecil 10 mg, maka tutup lemari dan gunakan anting. 3. Untuk mendapat bobot yang teliti geser anting sedemikian hingga goyangan kira-kira sama jauh dari titik nol (seperti diatas). 4. Bila sudah tercapai keadaan seimbang matikan timbangan dan hitung anak timbangan dan kedudukan anting dan catat. 5. Keluarkan bahan dan anak timbangan (sambil dihitung kembali), anting diangkat atau kembalikan keposisi-nol dan jangan lupa tutup lemari rapat-rapat. Teknik menimbang dengan cara ayunan Cara diatas adalah cara sederhana yang kurang teliti, dimana angka ke empat dibelakang koma didapat dengan menggeser-geser anting-anting. Untuk memperoleh hasil yang lebih teliti kita gunakan cara ayunan. . Menimbang dengan Neraca Redaman Pada neraca dua piringan dengan redaman ayunan jarum dipersingkat sehingga setelah 2-5 detik jarum sudah menunjukkan titik seimbang atau titik nol. Hal ini sangat mempermudah sehingga tidak perlu mengamati titik balik ayunan jarum pada skala, tapi cukup mencatat titik diam yang ditunjuk oleh jarum. Titik-titik seimbang yang diamati sama seperti diatas.

Penimbangan cara ayunan Pengamatan dilakukan dengan mencatat titik balik setiap kali jarum mencapai amplitudo. Jumlah titik yang dicatat tidak boleh genap, biasanya 3 di-kiri dan 2 di-kanan. Titik balik RataSikap Piring neraca (amlpitudo) rata seimbang i Kiri dan kanan kosong 8,2 ; 8,5 ; 8,8 8,5 9,7 (T0) 11,1 ; 10,7 10,9 ii Kiri : gelas arloji 7,6 ; 7,8 ; 8,0 7,8 10,2 (T1) Kanan : 10,53 g + anting skala 3 12,7 ; 12,5 12,6 ii Kiri : idem, 6,8 ; 7,0 ; 7,3 7,03 8,6 (T2)
79470922.doc - 14 -

FISIKA DASAR

Kanan : idem + anting skala 4

Perhitungan berat bahan dengan Rumus :

10,15 T1 T0 1 mg = Anak timbangan + anting + T1 T2


0,5

10,2 ; 10,1

1 g g Berat bahan = 10,530 g + 0,003 g + 10 ,2 8,6 m = 10.533 mg + 1,6 1 m =

10 ,2 9,7

10.533 mg + 0,3125 mg = 10.533,31 mg = 10,5333 gram (empat decimal) . PENGGUNAAN NERACA PIRINGAN TUNGGAL (Mettler Gramatic) Neraca ini berbeda dengan neraca biasa dimana hanya ada satu piringan dan anak timbangan sudah terpasang komplit didalamnya. Ada beberapa type/model neraca yang pada umumnya cara penggunaannya adalah sebagai berikut : 1. Letak timbangan horizontal, perhatikan bola air (waterpas) bila perlu atur sekrup pada kaki-kaki timbangan. 2. Putar tombol kunci (penahan lengan) sebelah kiri timbangan, perhatikan apakah timbangan dalam keadaan seimbang (skala optik pada nol). Bila perlu atur dengan tombol terra (zero adjust) pada samping kanan. 3. Letakkan benda yang akan ditimbang ditengahtengah piring, putar tombol kunci berlawanan jarum jam (lengan setengah dibebaskan). Angka yang tertera pada skala optik adalah berat kirakira dari benda tersebut dalam gram. Putar tombol pengangkat anak timbangan sesuai angka yang ditunjukkan tadi. 4. Matikan timbangan dan putar tombol kunci searah jarum jam (lengan terbebas penuh), putar tombol sebelah kanan bawah hingga jarum penunjuk tepat pada garis skala optik. 5. Catat angka yang tertera pada monitor hingga empat desimal (dalam satuan gram) atau satu angka dibelakang koma (dalam satuan mg) . 6. Semua peraturan umum pada pemakaian neraca analitik berlaku disini dan yang penting setiap merubah beban neraca harus dimatikan/dikunci.

79470922.doc

- 15 -

FISIKA DASAR

CATATAN :

79470922.doc

- 16 -

FISIKA DASAR

TETAPAN FISIKA
Bobot jenis, viskositas, titik lebur, titik didih, kelembaban udara, sistem pendinginan, stabilitas dan kemurnian bahan-bahan farmasi serta alat-alat kesehatan berkenaan dengan tetapan-tetapan fisika tersebut Bobot jenis Massa Jenis sesuatu zat didefinisikan : massa zat itu per satuan volume, atau dirumuskan :
=
m v

dimana : ( rho) = massa jenis m = massa v = volume

Satuan massa jenis : dalam sistem mks : kg/m3 dalam sistem cgs : g/cm3

Bobot per mililiter FI ed III menyebutkan : Bobot per mililiter suatu zat cair ialah bobot dalam gram per mililiter zat cair pada suhu 20oCyang ditimbang diudara Lebih lanjut disebutkan : Bobot per mililiter zat cair dalam gram dihitung dengan membagi bobot zat cair dalam gram yang mengisi piknometer pada suhu 20o C Kapasitas piknometer ditetapkan dengan dasar 1bobot 1 liter air pada suhu 20oC adalah 997,18 gram jika ditimbang diudara, dengan menggunakan piknometer. Bobot Jenis Farmakope Indonesia juga menyebutkan Bobot jenis suatu zat ialah perbandingan bobot zat terhadap air volume sama, yang ditimbang di udara pada suhu yang sama Dirumuskan dengan persamaan : V x m = x karena m = V x , maka : Sx = pada suhu yang sama Sx = x V air air mair Karena bobot jenis merupakan suatu perbandingan (rasio) antara masa jenis dan masa jenis, maka bobot jenis tidak mempunyai satuan atau tanpa dimensi Alat untuk mengukur bobot jenis 1. Piknometer Piknometer berupa labu kecil dengan tutup kaca yang berlubang ditengah Kapasitas bermacam-macam antara 10 - 50 ml Cara menggunakan : 1. Piknometer kosong ditimbang, bobotnya > a gram 2. Piknometer berisi air (penuh), bobotnya > b gram 3. Piknometer berisi cairan (yang akan diukur) > c gram Maka bobot jenis cairan :
Sx = c a b a

1 0 ,0 m l

79470922.doc

- 17 -

FISIKA DASAR

KEKENTALAN (VISKOSITAS) Fluida sejati ialah fluida yang bersifat kompresibel, masa jenisnya bertambah bila ditekan, tetapi untuk zat cair, prubahan massa jenis terhadap perubahan tekanan tidak terlampau besar. Oleh karena itu zat cair dapat dianggap tidak kompressible. Kekentalan itu dapat dianggap sebagai gesekan didalam suatu zat cair (fluida), Karena kekentalan ini harus dikerjakan suatu gaya agar supaya suatu lapisan fluida dapat meluncur di atas suatu lapisan lainnya atau supaya suatu permukaan dapat meluncur terhadap lainnya bila diantara lapisan itu terdapat fluida.Baik zat cair atau gas mempubyai kekentalan, tetapi kekentalan zat cair lebih besar daripada kekentalan gas. Kekentalan sirup besar tetapi kekentalan ter lebih besar lagi. Makin besar gesekan gesekan yang terjadi dalam suatu fluida makin besar kekentalannya. Kekentalan juga dipengaruhi oleh suhu fluida, makin tinggi suhunya kekentalannya makin kecil. Kekentalan dirumuskan, dimana : = kekentalan dinamis (koefisien kekentalan); F = gaya FL A = luas permukaan ;V = kecepatan; L = jarak yang dilalui fluida =
AV

dyne.cm = dyne. det/ cm 2 = poise 2 cm .cm / det

Satuan fluida : 1 centi poise (cp) = 10-2 poise 1 mikro poise (p) = 10-8 poise.

Dalam Farmakope Indonesia Edisi III Kekentalan atau koefisien kekentalan adalah hambatan dorongan relatif 2 lapisan cairan berdekatan, dinyatakan dalam satuan centi poise (cp). Kekentalan ditetapkan dengan Viskosimeter Oswald-Ubbelohde secara tidak langsung menggunakan cairan pembanding yang diketahui biasanya menggunakan air, dihitung dengan rumus : a = kekentalan air pada suhu penetapan; ta = waktu alir air (detik) t d c = a c c c = kekentalan cairan tc = waktu alir cairan (detik) ta d a da = kerapatan air (g/ml) dc = kerapatan cairan (g/ml) Menentukan kekentalan suatu cairan
V
W Z C E D F

Alat : 1. Viskosimeter OSWALD-UBBELOHDE 2. Alat pencatat waktu (stopwatch).

Cara : Masukkan cairan melalui tabung V hindarkan terbentuknya gelembung udara hingga permukaan cairan terletak antara tanda X dan Y dari ruang A. Letakkan viskosimeter tegak dalam penangas air bersuhu seperti tertera pada masing-masing monografi 0,1o hingga ruang C tercelup seluruhnya, biarkan A selama 20 menit. Tutup tabung Z isap cairan dari ujung tabung W hingga permukaan terletak ditengah-tengah ruang C, cegah terjadinya gelembung pada tabung W, buka tutup Z, tutup segera tabubg W. Pada waktu cairan pada dasar kapiler mulai mengalir turun buka tabung W catat waktu t dalam detik selama permukaan cairan bergerak dari tanda E sampai F.

79470922.doc

- 18 -

You might also like