You are on page 1of 14

PERJANJIAN FINANCIAL LEASING 3 BUAH BUS ANTARA PT.

EXPRESS LEASING DENGAN PO BAHAGIA


Bahwa pada hari ini, selasa tanggal 9 Januari 2011 (sembilan Januari 2011), bertempat di Jalan Batu Mutiara no 1, Depok, Sleman, D.I.Yogyakarta (Kantor PO Bahagia). telah diadakan perjanjian financial leasing yang ditandai dengan ditandatanganinya surat perjanjian ini, antara: Budiman Sujatmiko, S.H.; lahir di Medan tanggal 18 Mei 1976; jenis kelamin laki-laki; kebangsaan Indonesia; bertempat tinggal di Jalan Melati Harum no 21 B, Gejayan, Sleman, D.I.Yogyakarta; pekerjaan Swasta (Direktur Utama PT. Express Leasing). Dalam hal ini menjalankan jabatannya tersebut, bertindak untuk dan atas nama PT. Gagah Leasing yang berkedudukan di Sleman berdasarkan pasal 7 anggaran dasar anggaran rumah tangga PT. Express Leasing tanggal 9 Januari 2001 yang dibuat atau dihadapan Bob Bobby, S.H., M.Kn., notaris di kabupaten Sleman, yang telah diumumkan dalam tambahan berita nomor: 3089 dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor: 97 tanggal 20 Maret 2001, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. DENGAN Sutisna Subagya, S.E. ;lahir di Cilacap tanggal 14 Maret 1968 ; jenis kelamin perempuan; Kebangsaan Indonesia; Bertempat tinggal di Jalan Tambakbayan Timur no 44, Monjali, Sleman, D.I.Yogyakarta ; pekerjaan swasta ( General Manager PO Bahagia). Dalam hal ini menjalankan jabatannya tersebut, bertindak dan atas nama PO

Bahagia yang berkedudukan di Muntilan berdasarkan pasal 8 anggaran dasar anggaran rumaha tangga PO. Bahagia tanggal 21 Mei 1999 yang dibuat atau dihadapan Marley Situmorang,S.H.,M.Kn., notaris di kabupaten Magelang, yang telah diumumkan dalam tambahan berita nomor: 2089 dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor: 55 tanggal 18 Juli 1999;, Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA PIHAK, sebelumnya menerangkan terlebih dahulu, hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah perseroan lembaga keuangan (non-bank) yang bergerak di bidang pembiayaan yang fokus pada pembiayaan KENDARAAN roda enam,roda delapan, dan roda sepuluh, yang dalam hal ini diwakili oleh Budiman Sujatmiko, S.H., berdasarkan pasal 7 anggaran dasar anggaran rumah tangga PT. Express Leasing tanggal 9 Januari 2001 yang dibuat atau dihadapan Bob Bobby, S.H., M.Kn., notaris di kabupaten Sleman, yang telah diumumkan dalam tambahan berita nomor: 3089 dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor: 97 tanggal 20 Maret 2001; 2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan otobus yang bergerak di bidang transportasi antar kota antar provinsi di Jawa dan Bali, yang dalam hal ini diwakili oleh Sutisna Subagya, S.E, berdasarkan pasal 8 anggaran dasar anggaran rumaha tangga PO. Bahagia tanggal 21 Mei 1999 yang dibuat atau dihadapan Marley Situmorang,S.H.,M.Kn., notaris di kabupaten Magelang, yang telah diumumkan dalam tambahan berita nomor: 2089 dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor: 55 tanggal 18 Juli 1999; 3. Bahwa PIHAK KEDUA bermaksud untuk menambah armada busnya

sebanyak 3 (tiga) buah untuk memenuhi pelayanan transportasi dan penambahan pendapatan, untuk maksud penambahan armada busnya PIHAK KEDUA memilih leasing sebagai cara pembiayaan, oleh karena itu PIHAK KEDUA menghubungi PIHAK PERTAMA. 4. Bahwa PIHAK PERTAMA mewakili (PT. Express Leasing) adalah pemilik sah menurut hukum dari 3 (tiga) Bus Merek Scania tahun 2010 (sepuluh roda) yang akan dileasingkan kepada PIHAK KEDUA, sehingga dalam hal ini PIHAK PERTAMA bertindak sebagai lessor; 5. Bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud untuk meleasingkan 3 (tiga) Bus Merek Scania tahun 2010 kepada PIHAK KEDUA; 6. Bahwa PIHAK KEDUA bermaksud dileasing 3 (tiga) Bus Merek Scania tahun 2010 yang dimiliki oleh PIHAK PERTAMA guna kepentingan usaha, sehingga dalam hal ini PIHAK KEDUA disebut lessee ; 7. Bahwa semua surat-surat kepemilikan KENDARAAN dan surat-surat yang menyertai KENDARAAN 3 (tiga) Bus Merek Scania tahun 2010 yang akan dileasingkan, antara lain surat BPKB, STNK, dan Buku KIR, saat ini berada dalam penguasan PIHAK PERTAMA, dan dengan berlakunya perjanjian leasing ini maka STNK dan Buku KIR akan diserahkan kepada PIHAK KEDUA bersamaan dengan penyerahan barang; 8. Bahwa PIHAK KEDUA telah melakukan pemeriksaan kondisi KENDARAAN beserta seluruh surat-surat yang menyertai KENDARAAN. Berdasarkan hal tersebut diatas PARA PIHAK bersepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian leasing dengan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1 OBJEK BARANG YANG DIPERJANJIKAN Bahwa PIHAK PERTAMA akan meleasingkan sebuah 3 (tiga) Bus Merek Scania tahun 2010 atas nama Budiman Sujatmiko (mewakili PT. Express Leasing), dengan identitas KENDARAAN dan spesifikasi sebagai berikut: 1. BUS 1 Merek, TIPE Tahun Pembuatan Nomor Polisi Nomor BPKB Nomor Rangka Nomor Mesin Nomor Rangka Warna Deskripsi singkat 2. BUS 2 Merek, TIPE Tahun Pembuatan Nomor Polisi : Scania (10 Roda) : 2010 : AB 6431 FL : Scania (10 Roda) : 2010 : AB 6430 FL : 245.765/1/09/10/SLMN : NMNKJGSU6754398 : KLTYU67S4453 : PRSUTYT902999 : Putih : Bus Penumpang 54 kursi sudah termasuk kursi supir.

Nomor BPKB Nomor Rangka Nomor Mesin Nomor Rangka Warna Deskripsi singkat 3. BUS 1 Merek, TIPE Tahun Pembuatan Nomor Polisi Nomor BPKB Nomor Rangka Nomor Mesin Nomor Rangka Warna Deskripsi singkat

: 245.789/1/09/10/SLMN : NMNKRESU6754654 : KURYU67S4476 : PRKLJ54T776 : Putih : Bus Penumpang 54 kursi sudah termasuk kursi supir.

: Scania (10 Roda) : 2010 : AB 6430 FL : 245.785/1/09/10/SLMN : NLKKJGSU6754356 : KSHYU67S6673 : POIUY902954 : Putih : Bus Penumpang 54 kursi sudah termasuk kursi supir.

Ketiga bus tersebut selanjutnya disebut KENDARAAN.

PASAL 2

JANGKA WAKTU DAN PENYERAHAN KENDARAAN

1) PIHAK KEDUA dileasingkan KENDARAAN oleh PIHAK PERTAMA untuk jangka waktu 8 (delapan) tahun, terhitung sejak satu hari kalender setelah penandatanganan surat perjanjian ini yaitu tanggal 9 Januari 2011 ( Sembilan Januari dua ribu sebelas) sampai dengan 9 Januari 2019 (Sembilan Januari dua ribu Sembilan belas), dan selanjutnya PIHAK KEDUA diberikan hak opsi atau hak menyatakan kehendak untuk membeli KENDARAAN atau membeli KENDARAAN. 2) Penyerahan KENDARAAN oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan saat pendatanganan perjanjian ini. 3) KENDARAAN diserahkan dari PIHAK PERTAMA kepada PARA PIHAK KEDUA dalam keadaan siap pakai tanpa adanya kerusakan. tidak

4) Saat Perjanjian ini berlaku, maka Hak Milik atas KENDARAAN tetap berada pada PIHAK PERTAMA, dan PIHAK KEDUA hanya menguasai dan menggunakan KENDARAAN layaknya penyewa.

PASAL 3 HARGA LEASE DAN CARA PEMBAYARAN 1) Harga Leasing KENDARAAN yang harus di bayarkan PIHAK KEDUA per bulan selama 8 (delapan) tahun kepada PIHAK PERTAMA dengan rincian sebagai berikut: adalah dan

Harga leasing Bus 1 adalah 13.000.000,00 ( tiga belas juta rupiah )/ bulan Harga leasing Bus 2 adalah 13.000.000,00 ( tiga belas juta rupiah )/ bulan Harga leasing Bus 3 adalah 13.000.000,00 ( tiga belas juta rupiah )/ bulan

Oleh karena itu harga leasing KENDARAAN adalah 13.000.000,00 x 3 , yaitu Rp. 39.000.000,00 (tiga puluh Sembilan juta rupiah ) per bulan. 2) Berarti harga leasing KENDARAAN selama 8 (delapan) tahun adalah sebesar Rp. 39.000.000,00 x 12 x 8, yaitu 3.744.000.000 (tiga milyar tujuh ratus empat puluh empat juta rupiah ) . 3) Biaya tersebut pada ayat (1) tidak termasuk atas biaya perpajakan, perizinan, perawatan, dan premi asuransi yang harus ditanggung oleh PIHAK KEDUA. 4) Pembayaran Pertama KENDARAAN per bulan sebagaimana tercantum dalam ayat (1) dilakukan saat pendatanganan perjanjian ini dengan diberikan kuitansi tanda bukti pembayaran pertama. 5) Pembayaran harga leasing KENDARAAN bulan selanjutnya akan dibayar PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan cara mentransfer uang leasing sebagaimana tercantum dalam ayat (1) ke rekening Nomor 198-00789288-6 Bank Mandiri cabang Sudirman Sleman milik PT. Express Leasing, selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan. 6) Untuk setiap keterlambatan pembayaran angsuran leasing KENDARAAN, PARA PIHAK KEDUA wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1% (satu persen) per hari dari harga leasing KENDARAAN perbulan yaitu sebesar Rp 390.000,00 (tiga ratus sembilan puluh ribu rupiah) perhari,

dihitung terlambat dimulai dari hari pertama terlambat sampai dengan hari pembayarannya.

7) PIHAK PERTAMA akan memberikan kuitansi kepada PIHAK KEDUA sebagai tanda bukti telah dilakukannya pembayaran tiap bulannya oleh PIHAK KEDUA ;

PASAL 4 DASAR-DASAR PERHITUNGAN LEASE DAN HAK OPSI 1) Harga KENDARAAN, adalah dan dengan rincian sebagai berikut : - Harga Bus 1 adalah Rp. 1.200.000.000,00 ( satu milyar dua ratus juta rupiah) - Harga Bus 2 adalah Rp. 1.200.000.000,00 ( satu milyar dua ratus juta rupiah) - Harga Bus 3 adalah Rp. 1.200.000.000,00 ( satu milyar dua ratus juta rupiah) Estimasi umur ekonomis dari tiap-tiap bus adalah selama 12 (dua belas) tahun dan tiap-tiap bus telah dipakai selama 1 (satu) tahun, oleh karena itu penyusutan rata-rata Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) pertahun tiap bus (dengan metode perhitungan garis lurus). Nilai sisa ekonomis tiap bus adalah Rp 100.000.000,00 X (12-9) = Rp. 100.000.000,00 X 3 = Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) . Maka nilai sisa ekonomis KENDARAAN adalah Rp. 300.000.000,00 X 3 bus = Rp. 900.000.000,00 (Sembilan ratus juta rupiah).

2) PIHAK KEDUA mempunyai HAK OPSI yaitu apabila perjanjian ini berakhir dan PIHAK KEDUA telah melaksanakan seluruh kewajibannya maka, PIHAK KEDUA berhak untuk menentukan kehendak untuk membeli KENDARAAN atau menentukan kehendak untuk tidak membeli KENDARAAN. 3) Membeli KENDARAAN bisa berarti membeli 3 (tiga) buah bus atau 2 (dua) buah bus atau 1 (satu) buah bus yang menjadi obyek leasing. PIHAK KEDUA menyebutkan berapa banyak bus yang akan dibeli. 4) Membeli 3 (tiga) buah bus harganya adalah sesuai ayat (1) yaitu Rp. 900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah ), harga membeli 2 (dua) buah bus adalah Rp. 300.000.000,00 X 2, yaitu Rp. 600.000.000 (enam ratus juta rupiah), harga membeli 1 (satu) buah bus adalah Rp. 300.000.00,00 (tiga ratus juta rupiah). 5) Pembayaran atas pembelian sebagaimana tercantum dalam ayat (4) dengan cara mentransfer rekening Nomor 198-00-789288-6 Bank Mandiri cabang Sudirman Sleman milik PT. Express Leasing 6) Apabila PIHAK KEDUA tidak membeli KENDARAAN pada akhir masa kontrak maka, PIHAK KEDUA wajib mengembalikan KENDARAAN kepada pihak kedua selambat-lambatnya 2 (dua) X 24 (dua puluh empat) jam setelah jangka waktu perjanjian ini berakhir, dengan kondisi KENDARAAN sesuai dengan spesifikasi awal, dan tanpa adanya kerusakan. 7) Apabila PIHAK KEDUA menentukan kehendak untuk membeli

KENDARAAN, maka segala biaya yang timbul setelah pembayaran uang sebagaimana diatur dalam ayat (1) seperti biaya balik nama, biaya

perpajakan, biaya perizinan, dan lain-lain, akan menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.

PASAL 5 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA 1) Hak PIHAK PERTAMA yaitu: a. Menerima pembayaran biaya/harga/uang leasing sebagaimana telah diatur dalam pasal 3; b. Meminta pembayaran sanksi denda keterlambatan berdasarkan pada pasal 3 ayat (3); c. Memeriksa kondisi KENDARAAN pada saat perjanjian ini berlaku maupun saat perjanjian ini berakhir; d. Atas jaminan rasa tentram atas segala yang terjadi pada KENDARAAN selama KENDARAAN tersebut dileasingkan kepada PIHAK KEDUA. 2) Kewajiban PIHAK PERTAMA yaitu: a. Menyediakan dan memberikan tanda terima sejumlah uang berupa kuitansi atau nota, pada saat PIHAK PERTAMA menerima pembayaran uang leasing dari PARA PIHAK KEDUA untuk setiap bulannya. b. Menyerahkan KENDARAAN dalam keadaan baik dan layak pakai ; c. Menyerahkan KENDARAAN beserta STNK dan Buku KIR, setelah menerima pembayaran leasing KENDARAAN sebagaimana diatur dalam pasal 3.

PASAL 6 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA 1) Hak PIHAK KEDUA yaitu: a. Menerima penyerahan KENDARAAN dari PIHAK PERTAMA setelah pendatanganan perjanjian yang diikuti pembayaran pertama oleh PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam pasal 3. b. Memperoleh tanda terima berupa kuitansi setelah melakukan pembayaran kepada Lessor setiap bulannya. c. Mendapatkan jaminan bahwa KENDARAAN yang dileasingkan akan diterima PIHAK KEDUA dalam keadaan siap pakai, dan apabila terdapat kerusakan yang diakibatkan kesalahan atau kelalaian PIHAK PERTAMA, maka pihak kedua berhak mendapatkan ganti rugi uang perbaikan KENDARAAN. d. Pada akhir masa kontrak berhak untuk menentukan kehendak untuk membeli KENDARAAN atau tidak membeli KENDARAAN. 2) Kewajiban PIHAK KEDUA yaitu: a. Menjaga, merawat dan memelihara KENDARAAN sebagaimana yang tertera dalam buku servistranmisi manual dan buku petunjuk pemilik yang disertakan saat penyerahan KENDARAAN; b. Tidak mengalihkan, menguasakan kepada pihak lain atau

memindahtangankan KENDARAAN, kecuali atas sepengetahuan dan izin dari PIHAK PERTAMA dan selanjutnya akan diatur lebih lanjut dalam

adendum; c. Memenuhi kewajiban membayar biaya perpajakan, premi asuransi, perizinan, dan perawatan KENDARAAN; d. Mengganti KENDARAAN seperti keadaan yang semula dalam hal barang hilang atau rusak pada saat perjanjian ini berlaku, tanpa mengesampingkan ketentuan pasal 6 ayat (1) huruf c.

PASAL 7 RESIKO 1. Risiko atas rusak, musnahnya dan/atau hilangnya KENDARAAN yang disebabkan atas kesalahan atau kelalaian PIHAK KEDUA akan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. 2. Apabila PIHAK KEDUA dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga, maka resiko akan ditanggung oleh PIHAK PERTAMA. 3. Resiko kerusakan mesin dan lain-lainyang disebabkan kesalahan teknik maka akan menjadi tanggungan PIHAK KEDUA. 4. Apabila terjadi keadaan memaksa (overmacht) yang ditimbulkan atau diakibatkan suatu kejadian yang berada di luar kemampuan manusia, maka akan menjadi tanggungan perusahaan asuransi yang telah ditunjuk dan telah menerima pembayaran premi asuransi berdasarkan hukum pertanggungan.

PASAL 8 ASURANSI KENDARAAN

1) PIHAK KEDUA wajib mengasuransikan KENDARAAN atas kehilangan, kecelakaan, dan/atau kerusakan yang mungkin terjadi terhadap

KENDARAAN leasing tersebut, serta terhadap kemungkinan keadaan memaksa (overmacht). 2) PIHAK KEDUA selaku pihak yang membayar premi asuransi, berhak memegang polis asuransi dan berhak mengajukan klaim asuransi.

PASAL 9 PENYELESAIAN PERSELISIHAN 1) Apabila terjadi perselisihan, secara maka PARA PIHAK bersepakat untuk

menyelesaikannya mufakat.

kekeluargaan

dengan

melalui

musyawarah

2) Apabila dengan musyawarah mufakat sebagaimana dalam ayat (1) tidak bisa menyelesaikan masalah, maka PARA PIHAK bersepakat untuk menyelesaikannya melalui jalur pengadilan (litigasi) dengan memilih jurisdiksi kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Sleman.

PASAL 10 ADENDUM Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut oleh PARA PIHAK sepanjang dianggap perlu dan penting, yang

ditandatangani oleh PARA PIHAK, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL 11 PENUTUP Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materai secukupnya yang berkekuatan hukum yang sama, yang masing-masing dipegang PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Budiman Sujatmiko, S.H.

Sutisna Subagya, S.E.

Saksi-Saksi

Maimun Sanumun, S.H.

Gobi Situmanggor, S.E.

You might also like