You are on page 1of 2

Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh,

sebagai akibat ketidak seimbangan faktor-faktor yang mengontrol perpindahan cairan tubuh, antara lain gangguan hemodinamik sistem kapiler yang menyebabkan retensi natriun dan air, penyakit ginjal serta berpindahnya air dari intravaskular ke interstitium. Volume cairan interstitial dipertahankan oleh hukum Starling, yaitu kecepatan dan arah perpindahan air dan zat terlarut termasuk protein antara kapiler dan jaringan sangat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan hidrostatik dan osmotik masing-masing kompartemen. Edema terjadi pada kondisi di mana terjadi peningkatan tekanan hidrostatik kapiler, peningkatan permeabilitas kapiler atau peningkatan tekanan osmotik itertistial, atau penurunan tekanan osmotik plasma Penjalaran Edema generalisata: Penyebaran edema generalisata terutama diatur oleh gaya gravitasi yang memengaruhi gaya gravitasi yang memengaruhi tekanan hidrostatik kapiler. Dengan demikian edema biasanya terjadi pada tempat dengan tekanan hidrostatik yang paling tinggi (daerah yang rendah, misalnya daerah tungkai atau sacral pada pasien yang berbaring), atau pada tempat dengan tekanan intertisial yang paling rendah (daerah preorbital, muka, scrotal). Apabila daerah edema ditekan dengan jari, timbul lekukan yang akan menetap dalam beberapa saat karena cairan terdorong ke daerah lain; hal ini disebut pitting edema Definisi Ascites adalah adanya kelebihan cairan di selaput rongga. Secara klinis mencari dengan berbagai macam penyebab, tapi paling sering berkembang sebagai bagian dari decompensation dari sebelumnya asymptomatic kronis penyakit hati. Dua faktor paling penting dalam produksi ascites disebabkan oleh penyakit hati kronis yang rendah tingkat albumin dalam darah dan meningkatkan tekanan di dalam cabang portal vein yang dijalankan melalui hati (hipertensi portal)
Dalam dunia kedokteran, ascites diartikan sebagai kondisi yang mana dalam perut seseorang terdapat akumulasi cairan yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah portal (portal

hypertension).

Secara umum, ascites dapat terjadi bila ada perubahan kadar albumin dalam sirkulasi darah. Sekedar tahu, albumin ini berfungsi sebagai pengaturan keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel manusia. Perubahan kadar albumin ini bisa naik atau turun. Naik turunya kadar albumin terggantung dari kondisi tubuh atau penyakit yang dialami penderita. Keadaan keadaan yang dapat meningkatkan kadar albumin antara lain :

Penyakit sirrosis hepatis. Peningkatan tekanan vena portal. Hepatitis khronis. Penyakit jantung kongestif. Metastase kanker ke hati. Hipotiroid. Hepatitis non alkohol.

Sedangkan yang dapat menurunkan kadar albumin antara lain :

Keganasan di rongga perut. TBC perut. Radang pankreas. Syndrome nephrotik. Radang perut atau peritonitis.

Pemeriksaan atau diagnosa ascites sangat mudah dilakukan oleh para dokter. Perut pasien umumnya membesar dan bila dipukul/digetok seperti ada pantulan suara cairan dari dalam rongga perut. Pada kondisi tertentu pada perut pasien bisa terdapat kurang lebih 1500 cc cairan. Diagnosis sulit dilakukan bila pasien gemuk dan pada kondisi ini perlu dibantu dengan USG perut. Pemeriksaan dengan ronsen dan ct scan diperlukan untuk membantu menentukan penyebab yang mendasari terjadinya ascites.

You might also like