You are on page 1of 2

ekerja Bakal Tagih Janji-janji Freeport

Besar Kecil Normal TEMPO.CO, Jakarta - Para pekerja PT Freeport Indonesia akan terus menagih janji manajemen menaikkan upah dan fasilitas lainnya setelah kesepakatan ditandatangani. Kami belum berhenti dan akan terus memantau komitmen perusahaan," ujar juru bicara Serikat Pekerja Freeport, Juli Parorongan, Kamis 15 Desember 2011 Rabu lalu, manajemen Freeport dan serikat pekerja telah menyepakati kenaikan pembayaran upah sebesar US$ 2,9 per jam. Kenaikan upah yang disepakati masih jauh dari tuntutan para pekerja sebesar US$ 7,4 per jam. Dengan kesepakatan ini, upah pekerja dasar naik sebesar 24 persen pada tahun pertama dan 13 persen pada tahun kedua. Freeport juga berjanji memberikan peningkatan manfaat, seperti peningkatan tunjangan perumahan, bantuan pendidikan, dan tabungan pensiun. Pada saat pertemuan, seluruh manajemen Freeport hadir, mulai Presiden Direktur Freeport Indonesia Armando Mihler hingga Presiden dan CEO Freeport McMoran, Richard Adkerson. Proses mediasi dihadiri perwakilan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pekerja melakukan mogok kerja sejak 15 September. Mereka menuntut kenaikan upah dan perbaikan tunjangan. Kenaikan upah kali ini tak berbeda dengan upah yang diterima saat ini sebesar US$ 2,1 per jam, hanya naik US$ 0,8 per jam. Padahal, kata Juli, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyatakan kenaikan upah dapat mencapai angka US$ 3,09 per jam. "Tapi kenyataannya tidak sampai segitu, masih jauh dari harapan. Alasan menerima kesepakatan tak lain demi kelangsungan hidup 8.000 pekerja beserta keluarganya. Selama tiga bulan melakukan aksi, mereka tidak mendapat penghasilan. "Kawan-kawan butuh hidup, kata Juli. Demi kemanusiaan, kami sepakati tawaran manajemen." Juli menyatakan, para pekerja mulai aktif bekerja mulai 17 Desember. "Kami langsung melakukan mobilisasi pekerja untuk ke lokasi tambang. Juru bicara Freeport Indonesia, Ramdani Sirait, menyatakan, selain menyepakati kenaikan upah, manajemen setuju membayar satu kali bonus penandatanganan. Itu setara dengan tiga bulan upah dasar," ujarnya. Selain itu, Freeport berjanji tidak akan memberi sanksi bagi para pekerja yang melancarkan aksi mogok. Penghasilan yang tertahan selama tiga bulan akan diberikan dalam upah standar baru. Atas janji manajemen tersebut, serikat pekerja akan terus menagihnya. Perbaikan kehidupan para pegawai, kata Juli, akan terus diperjuangkan. "Kali ini kami memang kalah dalam nilai tuntutan, kami sepakati dulu. Tapi ini masih awal perjuangan. ALI NY | GUSTIDHA BUDIARTIE

You might also like