You are on page 1of 5

2.

2 Periodesasi Kesusastraan di Indonesia 7Sastra Lama Zaman Peralihan Sastra ModernAngkatan BalaiPustaka AngkatanPujangga Baru Angkatan '45 Angkatan '50-'60an Angkatan '66-'70an Angkatan Dasawarna Angkatan Reformasi Angkatan 2000-an Cyber SastraMasa Kebangkitan(1920-1945)Masa Perkembangan(1945- Sekarang)

Bahasa dan Kesusastraan


Selasa, 12 Januari 2010

Bahasa merupakan alat komunikasi setiap manusia. di dalam bahasa Indonesia, kita mengenal dengan adanya Sastra Indonesia. Kesusastraan itu ada sejak zaman sejarah di Indonesia. Banyak ditemukan bukti-bukti sejarah yang berisikan bahasa-bahasa sansekerta atau kesusastraan sansekerta. Sastra adalah kata serapan dari bahasa sansekerta "sastra", yang berarti teks yang mengandung intruksi atau pedoman. Dalam Bahasa Indonesia kata ini merujuk pada kesusastraan atau tulisan/teks yang memiliki suatu keindahan. dalam kesusastraan, sastra dapat dibagi menjadi sastra lisan dan tulisan. Beberapa contoh sastra lisan adalah wayang beber,wayang golek,tanggamo,dll. sedangkan bentuk sastra tulisan yaitu novel, hikayat, dll. Bentuk kesusastraan yang dikaji di Indonesia yaitu novel, cerpen, puisi atau syair, drama, pantun, kaligrafi, dll. selain itu kesastraan atau sastra Indonesia terbagi menjadi dua zaman, yaitu sastra lama dan sastra modern. Sastra lama terbagi menjadi beberapa periode, diantaranya: 1. Pujangga Lama

sejarah hikayat syair kitab agama

2. Sastra Melayu Lama

karya sastra lama

Sedangkan sastra modern terbagi menjadi: 1. Angkatan Balai Pustaka Angkatan Balai Pustaka merupakan karya sastra Indonesia yang muncul sejak tahun 1920 yang dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa (roman, novel, cerpen, dan drama) dan puisi telah menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat di masa ini. Penulis dan Karya Sastra pada Angkatan Balai Pustaka:

Merari Siregar (Azab dan Sengsara)

Marah Rusli (Siti Nurbaya) Nur Sutan Iskandar (Apa Dayaku Karena Aku Perempuan) Abdul Muis (Salah Asuhan) Tulis Sutan Sati (Sengsara Membawa Nikmat) Suman Hasibuana (Mencari Pencuri Anak Perawan) I Gusti Nyoman Panji Tisna (Sukreni Gadis Bali) Sutomo Jauhar Arifin (Andang Taruna) HAMKA (Dibawa Lindungan Ka'bah) M. Kasim (Muda Teruna) Aman Datuk Madjoindo (Si Dul Anak Jakarta) Selasih (Kalau Tak Untung) Hamidah (Kehilangan Mestika) Saodah Alim (Pembalasannya) Nurani (Pinokio Terjemahan) Marius Ramis Dayoh (PAlawan Minahasah) Paulus Supit (Kasih Ibu) H. S. D. Muntu L. Wairata (Cinta dan Kewajiban) Djamaludin (asmara jaya)

2. Ankatan 33 = Pujangga Baru Pujangga Baru muncul pertama kali pada tanggal 26 Juni 1933, yaiut pada saat diterbitkannya Majalah Pujangga Baru. Penulis dan Karya Sastra pada Angkatan Pujangga Baru:

Sultan Takdir Alisyabana (Tak Putus Dirundung Malam) Armijn Pane (Belenggu) Sanusi Pane (Manusia Baru) Amir Hamzah (Buah Rindu)

3. Angkatan 45 Angkatan 45 muncul pada tahun 1942. angkatan ini muncul sebagai akibat penindasan, kekejaman, dan janji-janji kosong Jepang yang dialami bangsa Indonesia. Penulis dan Karya Sastra pada angkatan 45:

Usmar Ismail (Sedih dan Gembira) El Hakim (Taufan Diatas Asia) Marya Amin (Tinjaulah Dunia Sana) Amal Hamzah (Pembebasan Pertama) Rosihan Anwar (Radio Masyarakat) Hidrus (Corat-coret dalam Tanah) Chairil Anwar (Deru Campur Debu)

4. Angkatan 66 Angkatan 66 ini kebanyakan prosa dan puisinya bertema protes sosial dan politik. Penulis dan karya sastra pada angkatan 66:

Ayip Rosidi (Tahun-tahun Kematian) S. M. Ardan (Ketemu di Jalan) W.S. Rendra (Balada orang-orang Tercinta)

Yusack Ananda (Kupangku Sang Suami) Bastarul Asnin (Laki-laki Berkuda) Hartoyo Andang Jaya (Buat Saudara Kandung) Mansur Samin (Desa Tinggal) Gunawan Muhammad ( Nina Bubuk) Taufik ismail (manivestasi) A.A Nafis (Robohnya Surau Kami) Djamil Suherman (Muara) Bokor Hutasuhut (Datang Malam) Satyagraha Hurip Soeprobo (Sepasang Suami Istri) Wildan Yatim (pergolakan) Ramadan K. H (Keluarga Permanan) Sapardi Djoko Damono (Sajak Orang Gila) Motunggo Bosye (Tidak Menyerah) Umar Kayam (Seribu Kunang-kunang di Manhattan) Gerson Poyk (Mutiara d Tangah Sawah) Bur Rasuanto (Liwat Tengah Hari) S. N Ratmana (Kubur) Putu Wijaya (Telegram) Y.B Manggun Wijaya (Burung-burung Manyar) Toha Mochtar (Pulang) Fridolin Ukur (Malam Sunyi)

Diposkan oleh Bahasa dan Kesusastraan di 20:11 0 komentar Beranda Langgan: Entri (Atom)

Pengikut Arsip Blog

2010 (1) o Januari (1) Bahasa merupakan alat komunikasi setiap manusia. d...

Mengenai Saya

Bahasa dan Kesusastraan Lihat profil lengkapku

You might also like