You are on page 1of 19
(Oceano! dan Linwolog! dt Indonesia (2009) 380): 131-149 ISSN 0125 - 9830 KORELASI ANTARA LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN DAN ‘TOKSISITASNYA TERHADAP DIATOM, Chaetoceros gracilis DI TELUK KLABAT, BANGKA, oleh RACHMA PUSPITASARI DAN DWI HINDARTI Pusat Penelitian Oseanogeafi-LIPI Received 22 July 2008, Accepted 11 August 2009 ABSTRAK Penutupan tamibang inkonvensional diTeluk Klabat, Bangka diduga berpengaruh terhadap Kondisi lingkungan perairan setempat. Informasi ini bisa dipelajai dari keralterissi sedimen yang meliput konsentrasi logambera,tokssites sedimen terhadap diatom, Chaetoceros gracilis dan korelasi antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi toksisitas sedimen Teluk Klabat teriadap pertumbuhan diatom, Cegracilis dan mengkaji Korelasi antara konsentrasi logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan [Ni dalam sedimen terhadap perturnbuhen diatom, C. gracilis, Sampel sedimen diambil ari 16 stasiun pengamatan pada bulan Maret dan Juni 2007 dengan menggunakan ‘Smith Me Intryre Grab 0,5 m*. Konsentrasi logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni) diukur dengan menggunakan alat Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). ‘Diatom dipaparkan pada sedimen yang diambil dari perairan Teluk Klabat untuk uji penghambatan pertumbuhan selama 96 jam. Konsentrasi logam berat dalam sedimen secara umum masih di bawah standar dari Canadian Environmental Quality Guidelines kecuali di Stasiun 9 dimana konsentrasi Pb nya mencapai 32,54 ppm. Uji tokssitas sedimen memunjukan ada efecpenghambatan sedimen terhadap perturnbuhan C. gracilis pada bulan Juni. Tidak ada korelasi yang signifikan antara Konsentrasi logam berat dalam sedimen dengan toksisitas sedimen terhadap diatom pada tingkat kkepercayaan a = 0,01 Kata kunet: sedimen, logam berat, toksisita, diatom, Chuctoceros gracilis. 1B usrrasan & Hesone ABSTRACT CORRELATION BETWEEN HEAVY METAL CONCENTRATION IN SEDIMENT AND ITS TOXICITY TO DIATOMAE, Chactoceras gracilis. Closing of inconveasional mining in Klabat, Bangla gives impact to aquatic econystem condition. This information could be trace back from the study of sediment thatinchude concentration of heavy mal, toxicity to diatom (Chaetoceros gracilis) and coreation ‘between both of them. This research was conducted to evaluate sediment toxicity fiom Klabat Bay o growth ofC gracilis and to assess coreation between concentration ‘of heavy metal (Pb, Cé, Cu Zn and Ni) in sediment to growth of diatom, C.graciis. Sediment samples wore taken from 16 observation stations on March and June 2007 ‘by Grab Smith Mo intryre 0:5, Concentration of heavy metals (Pb, Cé, Cu, Zn dan 1i) were analyzed by Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). he diatom was exposed to sediment of Kabat bay for the 96-h growth-inhbition test Results showed that heavy metal concentration in sediment are stil below to standard from Canadian Environmental Quality Guidelines, except for Station 9 where Pb concentration was 32.54 ppm Sediment toxicity testing showed that there was sediment inhibition effect to growth of C. gracilis in June, No significant corelation between concentration of heavy metas in sediment to sediment toxicity to diatom, C. gracilis (a=0.01) Key words: sediment, heavy metals, toxiity,diatomae, Chactoceros gracilis PENDAHULUAN ‘Teluk Klabat merupakan perairan semi tertutup yangmenghadap keperairan Laut Cina Selatan. Tambang Inkonvensional (1), kawasan wisata dan kegiatan pelabuhan terdapatdi dacrah ni, Kegjatan tambang inkonvensional sudah dilarang di ddacra ini, tetap hal it tidak menjamin bahwa kualitas perairan Teluk Klabat sudah berada dalam betas aman bagi ekosistem akuaik setempat. Oleh kerena ita informasi ondisiingkungan Teluk Klabat sangat dipertukan sebelum menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan pengembangan perikanan. Informasi mengenai kualitas perairan setempat antara lain bisa diperoteh dengan mengukur konsentrasi logam brat dalam sedimen dan mengujitoksisitas sedimen setempat tethadap organisme kuatik. Ujitoksisitas sedimen digunakan untuk memperkirakan efek ekologis dari kontaminan dalam sedimen. Uji ini juga telah banyak digunakan untuk mengevaluasi Jkvalitas sedimen, termasuk dalam penentuan Sediment Quality Triad (CHAPMAN et al. 1987; CHAPMAN & MORGAN 1983; CHAPMAN & FINK 1984), 2 Koretast Antara Looaa Berar, Chasrocnnas oxscnss Alga adalah komponen esensial dari ekosistem akuatik yang memproduksi oksigen dan substansi organik melalui proses fotosintesis yang sangat dibutubkan bagi organismelainnyaantara ain ikan dan invertebrata (BERARD 1996), Mikroalga berperanan penting dalam keseimbangan ekosistem akwatik, karena berada di tingkat ;pertama dalam rantai makanan yang memproduks bahan organik dan oksigen melalui ‘otosintsis. Saat ini mikroulya merupakan indikator yangrelevan dalam monitoring tingkungan karena mudah dipelihara dan sensitivitasnya yang tinggi terhadap polutan, sehingga banyak digunakan dalam uji ekotoksikologibaik air tawar atau air laut, Dalam ui toksisitas, beberapa parameter yang umum dilihat untuk memperkirakan, fe dari toksikan terhadap mikroalgeantara lain pertumbuhan dan aktvitas fotointetik (CAMPANELLA etal. 2000). Milcoalga aut sering digunakan untukkmengujisedimen ‘melalui uj toksisitas sedimen, Walaupun senitftasnya dibandinghewen fut lain mash diperdebatkan, namun penggunaanalgauntuk menduga bahaya cemaran di lingkangan sangat dibutubikan (KLAINE & LEWIS 1995). Toksisitassedimen banyak dilakuken pada mikroalga bentik (MORENO-GARRIDO et al. 2003, 2007), namun sedikit ‘yang menggunakan mikroalga planktonik (HINDARTIet al. 1999) HINDARTI et ai. (1999) melaporkan bahwa uj toksisitas sedimen Teluk Jakarta menunjukkan adanya abnormalitas pada larva kerang hija (Perna viridis) dan menghambat pertambuhan fitoplankton C. gracilis dan Tetraselmis sp. Oleh arena tu, pencltian ini bertsjuan untuk mengevaluastoksistas sedimen Teukkcbat tethadap pertumbuban diatom, C gracilis dan mengkaji korelasiantara konsentrasi Jogam berat (Pb, Cd, Cu, Zi dan Ni) dalam sedimen terhadap pertumbuhan diatom, C.gracitis. METODE PENELITIAN ‘Sampel sedimen diambil dari 16 stsiun yang terletak di Teluk Klabat pada ‘bulan Maret dan Juni 2007 (Gamba 1). Pengambilan sampel sedimen menggunakan ‘Smith Mc-Intyre Grab 0.5n sebanyak3 kali ulangan untuk setiap lokasi/stasiun. ‘Sampel sedimen dicuplik dari lapisan permnkean dasar laut (kira-kira 0-10 em) ‘ernudian diambil sedimen lapisanatas setcbal 1-3 cm, dikomposit dan dimasukkan dalam botol I L sesuai dengan standar (AMERICAN SOCIETY FOR TESTING AND MATERIALS 1992), Sampel sedimen kemudian disimpan dalam subu 4°C ddan dalam keadzan gelap sampai saat dilakukan pengujian toksisitas, Sedangkan untuk analisis logam berat, sampel sedimen dimasukkan dalam botol polietilen,

You might also like