Professional Documents
Culture Documents
Oleh : Kelas D3-2E Andi Mailani P. Dwi Harianto Fahmi Amrullah M. Adibul Umam Pungky Prasetyo Yuli Sutrisno
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK POLITEKNIK NEGERI MALANG 2011-2012
2. Dasar Teori
Dalam keadaan tanpa beban bila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan V1, maka akan Io mengalir. Dari pengukuran daya yang masuk (P1), arus Io dan tegangan V1, maka akan diperoleh harga: P = V1 I0cos 0= I02Rc................................................................................ (1) Z0 = Rc = X0=
Dengan demikian dari pengukuran beban nol dapat diketahui harga Rc dan Xm, Rugi inti yang terdiri dari rugi histerisis dan rugi arus eddy serta angka transformasi.
A W
Rc
Xm
5. Prosedur percobaan
Untuk memperoleh angka transformasi melalui percobaan open circuit saat step up dan step down. a. Persiapkan alat percobaan. b. Periksa dan kalibrasi alat yang akan digunakan. c. Rangkailah peralatan sesuai dengan gambar 3. d. Pasang alat ukur yakni voltmeter, amperemeter dan wattmeter pada sisi tegangan rendah dalam hal ini adalah sisi primer, sedangkan sisi tegangan tinggi atau sisi sekunder dibiarkan terbuka (beban nol).[ percobaan menggunakan trafo step up] e. Masukkan tegangan Vin = 48V pada terminal sisi primer f. Catat dan olah hasil percobaan sesuai tabel 1
6. Data Percobaan
Transformator 1 : V primer 48 Transformator 2 : V primer 48 Transformator 3 : V primer 48 V sekunder 225 I ( Ampere ) 0,88 P ( watt ) 28 a ( angka transformasi ) 0,21 V sekunder 220 I ( Ampere ) 0,8 P ( watt ) 26 a ( angka transformasi ) 0,21 V sekunder 225 I ( Ampere ) 0,85 P ( watt ) 28 a ( angka transformasi ) 0,21
Transformator 2 : a = = = 0, 21
Transformator 3 : a = = = 0, 21
Memperoleh harga tahanan, reaktansi, dan impedansi kumparan primer & sekunder trafo ( Rek , Xek , dan Zek). Memperoleh tegangan impedansi dari trafo
Isc
Keterangan: o Pada saat dilakukan percobaan yang digunakan sebagai patokan adalah arus nominal o Pada saat praktikum pengambilan data tidak boleh dilakukan terlalu lama karena transformator mudah panas dan apabila diulang-ulang maka akan menimbulkan kekacauan dari pada data yang diperoleh karena adanya losses. o Percobaan hubung singkat juga dapat digunakan untuk mencari angka transformasi dengan perbandingan a
I 2 V1 I1 V2
Keterangan: o Rangkaian ekuivalen yang mewakili inti transformator dianggap tidak ada karena arus cenderung memilih menuju tempat yang tahanannya sangat kecil Dengan mengukur tegangan Vh.s., arus Ih.s. dan daya Ph.s., akan dapat dihitung parameter: Rek = Zek = Xek = V% =
Ph .s ............................................................................ (11) ( I h.s ) 2
Z ek Rek ..................................................................
2 2
Vsc
x100 % ..
no m in al
HV
LV
5. Prosedur Percobaan
Untuk memperoleh parameter rugi tembaga (Rek & JXek)dan impdansi dan tegangan impendasinya saat percobaan short circuit di trafo step down.Dan untuk membandingkan rugi tembaga saat menggunakan step up dengan step down. 1. Persiapkan alat percobaan. 2. Periksa dan kalibrasi alat yang akan digunakan 3. Rangkailah peralatan sesuai dengan gambar 3. 4. Pasang alat ukur yakni wattmeter, voltmeter dan amperemeter pada sisi tegangan tinggi. 5. Sisi tegangan rendah dihubung singkat.(saat menggunakan trafo step down) 6. Beri tegangan pada sisi tegangan tinggi (sisi primer) dinaikkan sedikit demi sedikit sampai arus hubung singkat tegangan rendah sama dengan arus beban penuh trafo (saat I1= 2,18A). 7. Catat daya input primer (W1) pada wattmeter, arus nominal (I1) pada amperemeter dan tegangan input (V1) pada voltmeter. 8. Catatlah data yang terukur pada alat ukur pada tabel 2.
6. Data Percobaan
Transformator 1 I1 (nominal)
(ampere)
V1
(volt)
P1 (rugi
tembaga) (watt)
Rek
(ohm)
Zek
(ohm)
V%
(%)
2,20
13
34
7,02
5,91
5,90
Transformator 2 I1 (nominal)
(ampere)
V1
(volt)
P1 (rugi
tembaga) (watt)
Rek
(ohm)
Zek
(ohm)
V%
(%)
2,20
12
34
7,02
5,91
5,45
Transformator 3 I1 (nominal)
(ampere)
V1
(volt)
P1 (rugi
tembaga) (watt)
Rek
(ohm)
Zek
(ohm)
V%
(%)
2,20
13
34
7,02
5,91
5,90
Perhitungan Transformator 1 :
Rek = =
( )
Zek
= = = 5, 91ohm
V%
= = = 5, 90%
= 7,02 ohm
Perhitungan Transformator 2 :
Rek = =
( )
Zek
= = = 5, 45ohm
V%
= = = 5, 45 %
= 7,02 ohm
Perhitungan Transformator 3 :
Rek = =
( )
Zek
= = = 5, 91ohm
V%
= = = 5, 90%
= 7,02 ohm
2. Dasar Teori
Dengan melihat cara melilit kumparan transformator dapat ditentukan arah tegangan induksi yang dibangkitkan serta polaritas transformator tersebut. Bila kumparan primer yang merupakan kumparan tegangan tinggi diberi tegngan, cara melilit seperti pada gambar 1 di bawah akan menghasilkan arah tegangan induksi seperti ditunjukkan oleh masing-masing anak panah. Artinya terminal T1 (+) mempunyai polaritas yang sama dengan terminal R1 (+), sedangkan T2 (-) mempunyai polaritas yang sama dengan R2 (-). Bentuk polaritas di atas dikenal dengan polaritas pengurangan. Bila polaritas T1 (+) = R2 (+) dan T2 (-) = R1 (-), berarti cara melilit kumparan tegangan rendah R1R2 sebaliknya dari gambar 2, dan hubungan ini disebut polaritas penjumlahan.
Gambar 8. Terminal yang ada pada trafo Gambar 7. Terminal trafo yang sudah teridentifikasi
4. Prosedur Percobaan
a. Rangkailah peralatan sesuai dengan gambar 4 (a) dan 4(b). b. Masukkan tegangan V1 (tegangan nominal)= 48 v pada terminal sisi primer. c. Catat hasil terbaca pada alat ukur yang berupa voltmeter pada tabel 3. d. Olah data yang sudah didapatkan untuk mengetahui jenis polaritas penjumlahan atau pengurangan.
5. Data Percobaan
Transformator 1 V1 ( volt ) 220 V2 ( volt ) 50 V3 ( volt ) 170
Transformator 2 V1 ( volt ) 220 Transformator 3 V1 ( volt ) 220 Transformator 1 : V2 ( volt ) 50 V3 ( volt ) 170 Transformator 2 : V2 ( volt ) 50 V3 ( volt ) 170
2. Dasar Teori
Percobaan ini digunakan untuk menentukan nilai dari rugi-rugi inti yang ada pada trafo. Pada percobaan ini menggunakan trafo step up, dengan tujuan safety dan kemudahan. Dengan menggunakan trafo step up maka kita akan lebih aman dalam melakukan pengukuran pada tegangan sumbernya. Dan akan memudahkan kita dalam melakukan pengukuran tegangan dan arus. Karena dengan tegangan sumbernya yang kecil maka arusnya akan besar dan itu akan memudahkan kita dalam melakukan pengukuran arusnya.Dalam keadaan tanpa beban bila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan V1, maka Io akan mengalir. Dari pengukuran beban nol dapat diketahui harga Rc dan Xm.
Cos OC = POC 3 . VOC . IOC V2 OC POC / 3 3 V2OC POC I = IOC 3 V OC I = 3 VOC IOC . Sin OC Sin OC
RC
RC
4. Prosedur Percobaan
1. Persiapkan alat percobaan. 2. Periksa alat yang digunakan dan kalibrasi alat ukur. 3. Rangkailah 3 trafo 1 dalam hubungan - Y seperti pada gambar rangkaian open circuit.
4. Hubungkan sumber tegangan pada masing masing terminal r, s, dan t, dengan membiarkan terminal R, S, T dan N dalam keadaan terbuka. 5. Ampere meter Elavi dipasang bergantian, setelah arus pada fasa r terukur maka ampere meter dipindahkan pada terminal s untuk mengukur arus fasa s, selanjutnya pada terminal t untuk mengukur arus fasa t. 6. Ukurlah tegangan antara R-S, R-T, S-T, r-s, r-t, dan s-t secara bergantian dengan menggunakan voltmeter. 7. Untuk mengetahui besarnya daya pada sisi High Voltage (HV), maka cara mengukurnya dengan menggunakan metode 2 wattmeter 1 yang dirangkaikan pada sisi HV. 8. Daya pada wattmeter adalah nilai rugi inti (arus eddy dan histerisis). POpenCircuit = P rugi inti
5. Data Percobaan
Percobaan Open Circuit Transformator 3 Phase
Poc ( kW) 0,06 1 48 V 1(volt) 2 48 3 48 V2 ( volt ) 1 2 3 230 226 234 1 1,37 I (A) 2 1,35 3 1,40
=
= 22, 17
Cos =
= 0,53
= 71,39
2. Teori Dasar
Percobaan short circuit dipakai untuk menetukan rugi tembaga pada suatu transformator. Percobaan ini memungkinkan untuk dilakukan dengan menggunakan trafo step up maupun step down. Namun pertimbangan faktor keamanan dan kemudahan maka sebaiknya trafo yang digunakan disusun step down. Pada percobaan short circuit diberikan nilai tegangan yang dinaikkan nilainya mulai dari 0 V sampai dengan nilai tegangan dimana arus yang dialirkan sesuai nilai nominal trafo. Pada percobaan ini nilai yang terukur wattmeter adalah nilai rugi tembaga. Rek = Psc / Isc2 Rek = R1 + R2 R2 = R2 / a2 Xek =
Z ek Rek
2
Xek = X1 + X2 X2 = X2 / a2
4. Prosedur Percobaan
1. Persiapkan alat percobaan. 2. Periksa dan kalibrasi alat yang digunakan. 3. Rangkailah 3 trafo 1 di dalam hubungan - Y dengan menghubungkan ketiga terminal r, s, dan t, seperti pada gambar rangkaian short circuit.
4. Nilai arus pada sisi LV dan HV adalah senilai arus nominal. Maka untuk trafo 220/24 V, 100 VA dengan hubungan - Y : I Nominal HV = I Nominal LV = A (Fasa) dan A (Fasa) dan A (Line) A (Line)
5. Langkah pertama ialah memberi tegangan pada sisi HV secara bertahap (dinaikkan) mulai dari 0 volt, dengan memperhatikan arus pada sisi LV dan HV. 6. Ketika arus sudah mencapai nilai nominal segera hentikan menaikkan tegangan dan catat hasil pengukuran tegangan pada sisi HV. 7. Daya pada wattmeter adalah rugi tembaga, PShortCircuit = P rugi tembaga beban penuh
5. Data Percobaan
Psc (W) 58,00
rata- rata
R-T 17,5
Rek (Ohm) N 18,00 18,00 1,77 1,74 2,14 0,29 16,41 17,83 1,88 1 2 3
I (A)
Vimp
(%)
4,62
I sc rata-rata
= = 1, 88 A
Vsc rata-rata
= = 10, 17 V
Zek
= = = 5,41
Rek
= =
= 4,62%
2. Dasar Teori
Efisiensi Efisiensi dari setiap peralatan dalam bidang teknik adalah daya keluaran dibagi
dengan daya masukan, dapat dinyatakan dalam persen (%) atau dengan persamaan : Efisiensi () =
Dayakeluaran x100 %......... .......... .......... .......... ......... ...(1) Dayamasukan
Pengaturan (Regulasi) tegangan Pengaturan tegangan suatu transformator ialah, perubahan tegangan sekunder antara beban nol dan beban penuh pada suatu faktor kerja tertentu, dengan tegangan primer konstan. Pengaturan(%) =
............................................... (7)
I1
R1
X1
a 2 R2
a2 X 2
I0
Rc
Xm
a2ZL
a V2
Losses Losses adalah besarnya rugi-rugi daya yang terjadi pada rangkaian Transformator
yang dirubah menjadi energy dalam bentuk lain . Losses pada trafo berasal dari: 1. Rugi inti 2. Rugi tembaga 3. Cos Jenis beban yang digunakan yang digunakan Losses pada Transformator dapat di cari dengan rumus: Losses= Pin- Pout
4. Prosedur percobaan
1. Memasang beban sesuai tabel percobaan pada sisi sekunder 2. Menghubungkan sisi primer transformator dengan power pack 3. Mencatat data yang terukur pada alat ukur yang terpasang pada disisi sekunder
5. Data Percobaan
Beban 100 W 140 W 200 W 300 W 400 W P in (Kw) 0,33 0,34 0,59 0,82 1,05 VL1 (volt) 48,00 48,00 48,00 48,00 48,00 VL2 (volt) 48,00 48,00 48,00 48,00 48,00 VL3 (volt) 48,00 48,00 48,00 48,00 48,00 IL1 (A) 4,59 5,99 8,18 11,03 14,85 IL2 (A) 4,57 5,95 8,15 11,54 14,84 IL3 (A) 4,58 5,96 8,10 11,42 14,79
Beban P out (Kw) VL1 (volt) 100 W 140 W 200 W 300 W 400 W 0,30 0,41 0,57 0,8 1,03 386,8 378,00 381,50 371,40 365,60
VL2 (volt) VL3 (volt) Vph1 (volt ) Vph2 (volt ) Vph3 (volt ) IL1 (A) IL2 (A) IL3 (A) 383,20 383,20 378,90 371,30 363,80 389,70 389,70 384,90 373,60 368,90 223,3 222,1 220,7 220,5 211,3 222,4 221,9 220,4 221,6 211,1 223,20 221,5 220,00 221,2 211,5 4,59 5,99 8,18 11,03 14,85 4,57 5,95 8,15 11,54 14,84 4,58 5,96 8,10 11,42 14,79
Perhitungan Efisiensi : Effisiensi Beban 100 W = = = 91 % Effisiensi Beban 140 W = = = 95,34 % Effisiensi Beban 200 W = = = 96,27 % Effisiensi Beban 300 W = = = 97, 56 % Effisiensi Beban 400 W = = = 98,1 %
Perhitungan Regulasi : Regulasi Beban 100 W = = = 3,15 % Regulasi Beban 140 W = = = 3,69 % Regulasi Beban 200 W = = = 4,35 % Regulasi Beban 300 W = = = 4,02 %
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
= 8,85 %
EFISIENSI ( % )
Efisiensi (%)
BEBAN ( W )
REGULASI ( % )
Regulasi (%)
BEBAN ( W )
LAPORAN SEMENTARA
REGULASI TEGANGAN 3 TRANSFORMATOR 1 FASA
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mesin AC / DC yang di bimbing oleh Bpk. Rachmat
Oleh : Kelas D3-2E Andi Mailani P. Dwi Harianto Fahmi Amrullah M. Adibul Umam Pungky Prasetyo Yuli Sutrisno
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK POLITEKNIK NEGERI MALANG 2011-2012