Professional Documents
Culture Documents
STUDI ISLAM
Studi Islam berkaitan dengan beberapa hal: Islam : bentuk masdar dari kata salam, berarti kepatuhan, ketundukan dan berserah Syariah : berasal dari kata syaraa, berarti sumber air yang dituju atau membuat peraturan Wahyu : berasal dari kata wahaa, berarti memberi isyarat atau petunjuk
MODEL BERPIKIR
Model berfikir (epistemologi) umum : a. Rasional (abstrak-logis) b. Empirik (empirik-positivistik) c. Intuitif (abstrak-mistik) Model berfikir (epistemologi) Islam : a. Bayani (lingusitik/tekstual) b. Burhani (demonstratif) c. Irfani (gnostik/intuitif/kasyf) Letak perbedaaan antara epistemlogi umum dan Islam adalah pada ada atau tidak adanya nash.
Fikih : al-fahmu / kumpulan hukum yang bersifat praktis dan rinci yang bersumber pada dalil yang rinci. Fatwa : pendapat ulama tentang suatu masalah tertentu, yang prosedurnya diwali dengan pertanyaan. Jurisprudensi : kumpulan putusan hakim di pengadilan yang dapat digunakan oleh para hakim sebagai dasar putusan, khusus terhadap kasus yang dasar hukumnya belum tertulis dalam kitab hukum. Kompilasi : mengumpulkan bahan-bahan yang tersedia ke dalam yang bentuk yang teratur dan baik, seperti dalam sebuah buku dapat pula berarti mengumpulkan berbagai macam data. Undang-undang : kesepakatan antara para ilmuan dalam berbagai bidang dan pemimpin umat (ruasa).
Lanjutan
1.
2.
3. 4.
5. 6.
Metode/model tafsir meliputi: Metode Tafsir Tahlili. Menganalisis secara kronologis dan memaparkan berbagai aspek yang terkadung sesuai urutan surat. Metode Tafsir Muqaran. Metode tafsir yang membandingakan satu masalah dalam suatu ayat dengan ayat lain atau dengan hadist Nabi. Metode Tafsir Ijmali (global). Menafsirkan secara singkat dan global. Metode Tafsir Maudui (tematik). Menafsirkan kan al-Quran berdasarkan tema tertentu, berdasarkan subjek atau surah alQuran. Metode Tafsir Kulli (holistik). Menekankan pada pemahaman alQuran dengan metode silang (cross-referential), atau induktif. Penggabungan Metode Tafsir MauduI dan Metode Tafsir Kulli.
STUDI AL-SUNNAH
Selain al-Quran, kajian sumber Islam lainnya adalah al-Sunnah. Studi al-Sunnah meliputi: Wilayah kajian al-Sunnah: 1) pengertian hadis, sunnah, khabar, athar, dan hadis kudsi; 2) sejarah dan perkembangan pembukuan hadis; 3) macammacam kitab hadis dan derajatnya; 4) cabangcabang ilmu hadis; 5) ilmu mustolah hadis; dan 6) unsur-unsur dalam menerima hadis. Memahami al-Sunnah dapat dilakukan dengan kritik matan hadis, jarul periwayatan, membandingkan dengan hadis lain, dll.
Pendekatan studi Islam mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Beberapa istilah yang mempunyai arti sama atau hampir sama dengan pendekatan adalah: theoritical framework, conceptual framework, aprroach, perspective, point of view, paradigm, episteme, dan wacana. Kesemua istilah itu dapat diartikan sebagai cara memandang dan cara menjelaskan sesuatu. Teori adalah prinsip-prinsip dasar yang terwujud dalam bentuk rumus atas aturan yang berlaku umum.
PENDEKATAN NORMATIF
Pendekatan normatif adalah studi islam yang memandang masalah dari sudut pandangan legalformal dan/atau normatifnya. Secara umum ada 2 teori yang digunakan dalam pendekatan normatif-teologis: 1) hal-hal yang untuk mengetahui kebenarannya dapat dibuktkan secara empirik dan eksperimental (rayi); dan 2) hal-hal yang sulit dibuktikan secara empirik dan eksperimental (ghaib). Beberapa teori populer dalam pendekatan normatif lainnya adalah: teori teologis-filosofis dan teori normatif-sosiologis atau sosio-teologis.
PENDEKATAN YURIDIS
Beberapa teori yang dapat digunakan dengan kajian pendekatan yuridis/hukum dan sosiologi hukum: 1) Teori hegenomi; 2) Teori Stigma; 3) Teori pengakuan (anerkennungs theorie); 4) Teori kekuatan (matchs theorie); 5) Teori konflik; 6) Teori harfiah (the literer approach); 7) Teori emas (the golden rule); 8) Kaedah menghilangkan kemudharatan (the mischief rule); dan 9) Teori tujuan (the purposive approach). Aspek yang dikaji untuk menganalisis hukum sebagai sistem: materi hukum (content of law), struktur hukum (structure of law), dan budaya hukum (culture of law). Peran hukum: hukum sebagai alat pengontrol (law as a tool of social control) dan hukum sebagai alat perubahan sosial (law as a tool of social engeneering). Aliran sarjana hukum: legal sentralism dan socio legal studies.
Lanjutan
Pendekatan semantik, yakni kajian yang menekankan pada aspek bahasa, sehingga diartikan sebagai studi tentang Islam yang menekankan pada unsur bahasa (lughawi) Pendekatan filologi. Filologi berarti pengetahuan sastrasastra dalam arti luas yang mencakup sastra bahasa dan kebudayaan, maka pendekatan filologi berguna untuk meneliti bahasa, meneliti kajian lnguistik, makna katakata, dan penilaian terhadap ungkapan karya sastra. Pendekatan hermeneutik Pendekatan wacana atau lebih umum disebut analisis wacana. Analisis ini digunakan untuk melacak dan menganalisis historisitas konsep lengkap dengan latar belakangnya.
PENDEKATAN INTEGRATIF
Pendekatan integratif adalah kajian yang menggunakan cara pandang dan/atau cara analisis yang menyatu dan terpadu. Analisis intergratif dikelompokan menjadi: a. Intergratif antar seluruh nash yang terkait dengan masalah yang sedang dikupas atau dibahas; b. Intergratif antara nash dengan ilmu lain yang terkait dengan masalah yang sedang di bahas.
PENDEKATAN INDISIPLINER
Pendekatan indisipliner adalah kajian dengan mengguanakan sejumlah pendekatan atau sudut pandang (pespektif). Menggunakan berbagai pendekatan tersebut guna mampu memahami ajaran Islam lebih lengkap (komprehensif sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan
Jender berasal dari kata gender yang diartikan penafsiran yg bersifat mental dan budaya terhadap perbedaan kelamin laki-laki dan perempuan. Sedangkan sex diartikan sebagai perbedaan secara biologis yang bersifat permanen (kudrati), tidak dapat ditukar. Jender dalam Islam berarti berbicara hubungan pria dan wanita, yang memiliki kesejajaran di hadapan Allah. Terdapat 8 kelompok nash tentang hubungan pria-wanita: 1) statmen umum kesetaraan; 2) asal usul; 3) amal; 4) saling kasih dan mencintai; 5) keadilan dan persamaan; 6) keadilan sosial; 7) saling tolong menolong; dan 8) kesempatan mendapatkan pendidikan.
Lanjutan
Sebab lahirnya konsep bias jender: Studi Islam yang parsial, Belum ada kesadaran pentingnya pembedaan nash menjadi normatif-universal dengan praktis-temporal, Kesan sejumlah nash memarginalkan perempuan karena pengetahuan yang parsial, Budaya-budaya yang merasuk pada ajaran, Dominasi teologi laki-laki dalam memahami nash, Kajian islam dengan pendekatan agama murni, Generalisasi dari kasus khusus, Mengambil hukum sebagai produk hukum dari penetapan hukum berdasarkan Siyasah al-Syariyah, Kajian islam yang litelaris dan ahistoris, Peran kekuasaan (penguasa).
Demokrasi berasal dari demos: rakyat dan cratos: kekuasaan. Kekuasaan berada di tangan rakyat. Polibyos menyatakan bahwa sistem pemerintahan Monarchie, Oligarchie dan Demokratie, merupakan 3 sistem yang telah dan akan berjalan mengikuti perjalanan hidup manusia secara cyclus. Yunani Kuno (masa klasik), Inggris, Perancis, Amerika Serikat (masa modern) mempunyai peranan masingmasing dalam perkembangan demokrasi. Sistem pemerintahan dalam Islam harus dibedakan antara teori (al-Quran dan Sunnah) dan praktek. Prinsip umum kenegaraan Islam secara teoritis: Musyawarah (Syura); Keadilan (al-adl); dan Egalitarianisme (Musawah)
TERIMA KASIH