You are on page 1of 9

Jumat, 19 Maret 2010

AKHLAK HAL MAKANAN, PAKAIAN, DAN PERGAULAN DALAM ISLAM


AKHLAK HAL MAKANAN, PAKAIAN, DAN PERGAULAN DALAM ISLAM Kata Pengantar Dengan memanjatkan puji syukur kehaderat Allah SWT, atas rahmat, petunjuknya, hidayah dan inayahnya, sehingga makalah yang sederhan ini dapat dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan makalah ini dimasudkan sebagi tugas kelompok dalam pelaksanaan pesantren sebagai bahan diskusi dan salah satu syarat kelulusan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu diakibatkan karena kekuranga kekurangan yang dimiliki penulis, untuk itu penulis tetap mengharapkan kepada para pembaca yang budiman kira dapat memberikan saran saran sebagi bahan masukan yang berharga dan berguna bagi peyempurnaan makalah selanjutnya. Makassar, 17 September 2009 Penulis

DAFTAR ISI Kata Pengantar ...................................... I Daftar isi ..........................................II BAB I Pendahuluan ..........................................1 BAB II Pembahasan ...........................................2 BAB III Tuntunan Dalam Pergaulan..............................4 BAB IV Penutup ..............................................5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab jamak dari yang diartikan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Akhlak itu tersendiri terbagi atas 2, yaitu : 1.Akhlak Mahmuda ( akhlak terpuji ) Contoh : memberi sumbangan, sabar menghadapi masalah, rajin belajar dan bekerja, berbuat

baik kepada orang tua 2.Akhlak Mazmumah ( akhlak tercela ) Contoh : berdusta ketika berbicara, malas, dan apatis Sebagai seorang yang beriman, kita harus membiasakan untuk berakhlak yang terpuji, karena akhlah adlah buah dan merupakan hasil dari iman dan aqidah kita sendiri. Sebagaimana yang diterangkan oleh Rasulullah SAW, ketika Aisyah Ra ditnya tentang akhlak Rasullulah SAW, maka beliau menjawab :

Artinya : Akhlak Al-Quran adalah Islam. Akhlak menurut Imam Gazali adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran terlebih dahulu. Akhlak menurut Ibrahim Anis adalah sifat yang tertanam di dalam jiwa dan terdapat macammacam perbuatan tanpa membutuhkan pertimbangan terlebih dahulu. Adapun macam-macam akhlak yang saling berhungan, yaitu : 1.Akhlah Allah 2.Akhlak Rasulullah 3.Akhlak Pribadi 4.Akhlak Keluarga 5.Akhlak Bermasyarakat 6.Akhlak Bernegara

B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah, antara lain : 1.Apa saja makanan yang dihalalkan dan diharamkan dalam Islam ? 2.Bagaimanakah etika makan dan minum yang baik menurut ajaran Islam ? 3.Bagaimanakah tata cara berpakaian yang benar menurut ajaran Islam ? 4.Bagaimanakah pergaulan yang benar dalam Islam ?

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Akhlak Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khalik dengan makhluk denagn makhluk lain. Perkataan ini telah tercantum dalam Al-quran yaitu :

Artinya : Sesungguhnya engkau Muhammad mempunyai budi pekerti yang luhur ( QS. Al- Qalam ayat 4).

Adapun tujuan akhlak, antara lain : 1.Kemajuan rohani 2.Penuntun kebaikan 3.Kesempurnaan iman 4.Keutamaan di hari kemudian 5.Kebutuhan pokok dalam keluarga 6.Untuk membina kerukunan antar umat bangsa 7.Peranan akhlak dalam pembinaan remaja 8.Peranan akhlak dalam masyarakat 9.Akhlak dalam membangun Negara 10.Akhlak dalam hubungan antar umat bangsa

B. Hal Makanan, Pakaian dan Pergaulan dalam Islam 1. Hal Makanan dalam Islam Makanan halal dan yang haram bisa kita lihat penjelasannya dalam Al-Quran :

Wahai orang-orang yang beriman ! Makanlah dari rezki yang baik yang kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu menyembah kepada-Nya. Sesungguhnya dia hanya mengharamkan atas mu bangkai, darah, daging babi dan daging hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah tetapi barang siapa terpaksa memakannya bukan karena menginginkannya dan tidak pula melampaui batas maka tidak ada dosa baginya. Sungguh Allah maha pengampun dan maha penyayang (QS. Al-Baqarah 172-173) 2. Etika Makan dan Minum Secara Islami a. Hendaklah makan dan minum sambil duduk (jangan berdiri/jalan), b. Hendaklah makan dan minum menggunakan tangan kanan, Hadistnya : Sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kiri (HR. Bukhori Muslim) c. Hendaklah makan sambil bicara (jangan diam), d. Tidak boleh mencela makanan e. Janganlah makan secara berlebihan, tetapi makanlah sesuai anjuran Rasulullah saw yakni 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman dan 1/3 untuk udara, f. Hendaklah makan sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang. 3. Tata Cara Berpakaian Menurut Ajaran Islam Mengapa berjilbab bagi wanita muslim diwajibkan oleh Allah swt ? Karena dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah aurat bagi wanita dan diperintah kan oleh

Allah untuk menutupinya. Aurat wanita dapat mengundang kemaksiatan bagi orang yang melihatnya, menutup auratpun dapat menghindarkan wanita dari kedzaliman orang lain. Selain daripada itu, bisa mengangkat derajat dan martabat wanita di mata Allah maupun masyarakat. Mengapa Allah mengutuk wanita yang memakai pakaian pria dan begitupun sebaliknya ? Karena Allah menciptakan manusia sesuai dengan kodratnya wanita sebagai wanitan dan pria sebagai pria. Karena kodrat manunusia sudah ditentukan oleh Allah yang Maha Pemurah lagi maha penyayang makakita harus memenuhi ketentuannya yangpasti baik bagi kita semua ummat manusia.

Apa hukumnya bagi wanita muslim yang tidak menutup auratnya ? Hukumnya adalah haram dan Haram itu adalah biola dikerjakan mendapat dosa dan apabila ditinggalkan Insya Allah kita akan mendapat pahala dari Allah SWT. Wanita yang sudah baligh sudah diwajibkan untuk menutup auratnya supaya ibadahnya bisa lebih sempurna dan menghindarinya dari azab Allah. Apa seorang Muslim diterima amalannya apabila ai belum sempurna menutup auratnya ? Seorang Muslim tidak akan diterima amalan shalatnya apabila masih kelihatan auratnya walaupun hanya sehelai rambutnya. Mengapa bermega megahan dan bermewah mewahan dilarang dalam berpakain? Dalam beberapa hadist telah jelas sangat dilarang bermegah megahan membangga banggakan barang yang dikenakan Allah SWT sangat membenci orang yang sombong bisa dipkirkan dan ditelaah dalam dalam Allah saja pemilik semesta alam tidak pernah sombang kepada Makhluknya kepada kita mesti sombong dihadapannya. Surat Al araf ayat 26 menjelaskan bahwa Allah menurunkan pakaian yang baik untuk menutup aurat dan menghindarkan Manusia dari zalim terhadap dirinya dan orang lain.

Artinya : Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutup auratmu dan untuk perhiasan bagimutetapipakaian takwa itulah yang lebih baik demikianlah sebagai tanda-tanda Allahmudah-mudahan ingat. Tata cara pakaian yang baik bagi ummat muslim ; 1.Pakaian menutup seluruh aurat kecuali muka dan telapak tangan 5.kainnya tidak ketat 6.Tidak trans paran dan tembus pandang 7.Tidak meniru pakaian wanita untuk pria begitu pula sebaliknya 8.Tidak berlebih-lebihan 9.Warnanya tidak mencolok sehingga tidak menggundang perhatian 10.Tidak meniru pakaian orang-orang kafir C. Tuntunan Dalam Pergaulan

1. Mengucapkan dan menjawab salam Salam dalam Islam perlu. Senantiasalah mengucapkan salam kepada sesamamu apabila bertamu, bertemu, dan berpisah. Mengucapkan salam hukumnya sunnah , sedangkan menjawab salam hukumnya wajib! 2 . Berjabat tangan Ucapan salam sebaiknya diikuti dengan berjabat tangan apabila kondisi memungkinkan. Pria dan wanita hanya bisa berjabat tangan jika mereka sudah suami-istri , dan seorang istri kepada mahram-mahramnya. 3 . Khalwat Khalwat adalah berdua-duaan antara pria dan wanita yang bukan mahramnya. Adapun etika pergaulan yang sesuai dengan agama Islam adalah : 1. Memberi Salam a)Makruh memberi salam dengan ucapan : Alaikumus salam kepada non Muslim b)Disunnahkan keras ketika memberi salam dan demikian pula memjawabnya, kecuali jika ada orang sekitarnya yang sedang tidur c)Dimakruhkan memberi salam kepada orang yang sedang di WC( buang hajat ) 2. Etika Berbicara a)Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam pembicaraan b)Hendaknya pembicaraan dengan suara yang dapat didengar c)Menghindari perkataan yang jorok ( keji ) / menyakitkan lawan bicara d)Mendengarkan pembicaran orang lain dengan baik dan tidak memotongnya 3. Etika Bercanda a)Hendaknya percandaan tidak mengandung nama Allah, ayat-ayatnya, sunnah Rasulullah, atau syiar-syiar Islam b)Tidak mengandung unsure menyakiti perasaan seorang diantara manusia c)Bercanda tidak boleh dilakukan terhadap orang yang lebih tua 4. Etika Bergaul Dengan Orang Lain a)Hormati perasaan orang lain b)Jaga dan perhatikanlah kondisi sekitar c)Mendudukkan orang lain pada kedudukannya d)Perhatikanlah meraka e)Bersikap tawadhu lah f)Bermuka manis g)Bericarah kepada meraka sesuai dengan kemampuan akal meraka h)Memaafkan kekeliruan mereka i)Berbaik sangkalah j)Dengarlah pembicaran mereka 5. Etika bertetangga a)Menghormati tetangga dan berperilaku baik terhadap mereka b)Hendaklah kita memelihara hak-haknya di saat mereka tidak di rumah c)Hendaknya kita turut bersuka cita dalam kebahagiaan mereka, dan berduka cita di dalam duka mereka

BAB III PENUTUP a.Kesimpulan Dari paparan makalah di atas maka dapat di simpulkan 1.Mari kita menjaga Ahklak dalam kehidupan agar dapat menwujudkan komunikasi yang baik 2.Dalam makan kita diharuskan mengikuti cara cara makan yang dicontohkan Rasulullah 3.Dalam Islam kita diwajibkan menutup aurat dengan baik sesuai Al Quran dan Al Hadist 4.Surat Al Araf ayat 26 menjelaskan bahwa Allah menurunkan pakaian yang baik untuk menutup aurat dan menghindarkan manusia dari zalim terhadap dirinya dan orang lain. b.Saran a.Dengan makalah ini mudah mudahan dapat membantu memberikan pemahaman bagi kita semua tentang Ahklak baik dalam makan, berpakaian maupun dan pergaulan. b.Dalam makalah ini tentu masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangunan sangat kami harapkan demi perbaikan pada edisi berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA Departemen Ilmiah Darul Wathan.Etika Seorang Muslim.2008.Jakarta:Darul Haq Prof.Dr.H.Abdurrahman,Asymuni,dkk.Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.2000.Jakarta:Suara Muhammadiyah Humpunan Putusan Tarjih.Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah Cetakan III. Yogyakarta:Pustaka SM Diposkan oleh DESTAKA di 20:53 0 komentar Label: Makalah

AKHLAK
Akhlak berasal dari kata akhlaq yang merupakan jama dari khulqu dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah). Akhlak yang mulia, menurut Imam Ghazali ada 4 perkara; yaitu bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan kekuatan hawa nafsu) dan bersifat adil. Jelasnya, ia merangkumi sifat-sifat seperti berbakti pada keluarga dan negara, hidup

bermasyarakat dan bersilaturahim, berani mempertahankan agama, senantiasa bersyukur dan berterima kasih, sabar dan rida dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya. Masyarakat dan bangsa yang memiliki akhlak mulia adalah penggerak ke arah pembinaan tamadun dan kejayaan yang diridai oleh Allah Subhanahu Wataala. Seperti kata pepatah seorang penyair Mesir, Syauqi Bei: "Hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak. Bila akhlaknya telah lenyap, maka lenyap pulalah bangsa itu". Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang diridai oleh Allah SWT , akhlak yang baik itu dapat diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan mematuhi segala perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, mengikuti ajaran-ajaran dari sunnah Rasulullah, mencegah diri kita untuk mendekati yang maruf dan menjauhi yang munkar, seperti firman Allah dalam surat Al-Imran 110 yang artinya Kamu adalah umat yang terbaik untuk manusia, menuju kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub, dengki, sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka buruk), dan penyakit-penyakit hati yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti mengakibatkan kehancuran pada bumi ini, sebagai mana firman Allah Subhanahu Wataala dalam Surat Ar-Ruum ayat 41 yang berarti: "Telah timbul pelbagai kerusakan dan bencana alam di darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleb tangan manusia. (Timbulnya yang demikian) karena Allah hendak merusakan mereka sebagai dari balasan perbuatan-perbuatan buruk yang mereka lakukan, supaya mereka kembali (insaf dan bertaubat)". ISLAM MENGUTAMAKAN AKHLAK Mungkin banyak diantara kita kurang memperhatikan masalah akhlak. Di satu sisi kita mengutamakan tauhid yang memang merupakan perkara pokok/inti agama ini, berupaya menelaah dan mempelajarinya, namun disisi lain dalam masalah akhlak kurang diperhatikan. Sehingga tidak dapat disalahkan bila ada keluhan-keluhan yang terlontar dari kalangan awam, seperti ucapan : Wah udah ngerti agama kok kurang ajar sama orang tua. Atau ucapan : Dia sih agamanya bagus tapi sama tetangga tidak pedulian, dan lain-lain. Seharusnya ucapan-ucapan seperti ini ataupun yang semisal dengan ini menjadi cambuk bagi kita untuk mengoreksi diri dan membenahi akhlak. Islam bukanlah agama yang mengabaikan akhlak, bahkan islam mementingkan akhlak. Yang perlu diingat bahwa tauhid sebagai sisi pokok/inti islam yang memang seharusnya kita utamakan, namun tidak berarti mengabaikan perkara penyempurnaannya. Dan akhlak mempunyai hubungan yang erat. Tauhid merupakan realisasi akhlak seorang hamba terhadap Allah dan ini merupakan pokok inti akhlak seorang hamba. Seorang yang bertauhid dan baik akhlaknya berarti ia adalah sebaik-baik manusia. Semakin sempurna tauhid seseorang maka semakin baik akhlaknya, dan sebaliknya bila seorang muwahhid memiliki akhlak yang buruk berarti lemah tauhidnya. RASUL DIUTUS UNTUK MENYEMPURNAKAN AKHLAK Muhammad shalallahu alaihi wa salam, rasul kita yang mulia mendapat pujian Allah. Karena ketinggian akhlak beliau sebagaimana firmanNya dalam surat Al Qalam ayat 4. bahkan beliau shalallahu alaihi wa sallam sendiri menegaskan bahwa

kedatangannya adalah untuk menyempurnakan akhlak yang ada pada diri manusia, Hanyalah aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak. (HR.Ahmad, lihat Ash Shahihah oleh Asy Syaikh al Bani no.45 dan beliau menshahihkannya). Anas bin Malik radhiallahu anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan: Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya. (HR.Bukhari dan Muslim). Dalam hadits lain Anas memuji beliau shalallahu alahi wasallam : Belum pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebih halus dari tangan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Saya juga belum pernah mencium bau yang lebih wangi dari bau Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Selama sepuluh tahun saya melayani Rasulullah shalallahu alahi wa sallam, belum pernah saya dibentak atau ditegur perbuatan saya : mengapa engkau berbuat ini ? atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu ? (HR. Bukhari dan Muslim). Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam : Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya. (HR Tirmidzi, dari abu Hurairah radhiallahu anhu, diriwayatkan juga oleh Ahmad. Disahihkan Al Bani dalam Ash Shahihah No.284 dan 751). Dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdillah bin amr bin Al Ash radhiallahu anhuma disebutkan : Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya. KEUTAMAAN AKHLAK Abu Hurairah radhiallahu anhu mengabarkan bahwa suatu saat Rasulullah pernah ditanya tentang kriteria orang yang paling banyak masuk syurga. Beliau shalallahu alaihi wasallam menjawab : Taqwa kepada Allah dan Akhlak yang Baik. (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Lihat Riyadus Sholihin no.627, tahqiq Rabbah dan Daqqaq). Tatkala Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menasehati sahabatnya, beliau shalallahu alahi wasallam menggandengkan antara nasehat untuk bertaqwa dengan nasehat untuk bergaul/berakhlak yang baik kepada manusia sebagaimana hadits dari abi dzar, ia berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada dan balaslah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik. (HR Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan, dan dishahihkan oleh syaikh Al Salim Al Hilali). Dalam timbangan (mizan) amal pada hari kiamat tidak ada yang lebih berat dari pada akhlak yang baik, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam : Sesuatu yang paling berat dalam mizan (timbangan seorang hamba) adalah akhlak yang baik. (HR. Abu Daud dan Ahmad, dishahihkan Al Bani. Lihat ash Shahihah Juz 2 hal 535). Dari Jabir radhiallahu anhu berkata : Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya orang yang paling saya kasihi dan yang paling dekat padaku majelisnya di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya. (HR. Tirmidzi dengan sanad hasan. Diriwayatkan juga oleh Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban. Lihat Ash shahihah Juz 2 hal 418-419). Dari hadits-hadits di atas dapat dipahami bahwa akhlak yang paling baik memiliki keutamaan yang tinggi. Karena itu sudah sepantasnya setiap muslimah mengambil akhlak yang baik sebagai perhiasannya. Yang perlu diingat bahwa ukuran baik atau buruk suatu akhlak bukan ditimbang menurut selera individu, bukan pula hitam putih akhlak itu menurut ukuran adat yang dibuat manusia. Karena boleh jadi, yang dianggap baik oleh adat bernilai jelek menurut

timbangan syariat atau sebaliknya. Jelas bagi kita bahwa semuanya berpatokan pada syariat, dalam semua masalah termasuk akhlak. Allah sebagai Pembuat syariat ini, Maha Tahu dengan keluasan ilmu-Nya apa yang mendatangkan kemashlahatan/kebaikan bagi hamba-hamba-Nya. Wallahu Taala alam.

Aribowo Sebelumnya: Kegagalan Pengajaran Bahasa Indonesia Selanjutnya : Pemerintahan dan Politik Kekuasaan dalam Sastra balas bagi

You might also like