Professional Documents
Culture Documents
Perapian data adalah suatu proses yang digunakan untuk memperkecil kesalahan yang ada dalam data yang diperoleh dari data sensus. Apabila data-data dalam data sensus penduduk tidak dirapikan maka hal tersebut bisa menyebabkan adanya kesalahan dalam perhitungan proyeksi yang akan mempengaruhi jumlah dan struktur umur penduduk dalam periode proyeksi. Ada beberapa kesulitan daam melakukan perapian data, di antaranya adalah sulitnya mengetahui pada umur berapa saja yang mengalami kesalahan dalam pengambilan data di lapangan sehingga sulit untuk menentukan mana umur yang mengalami kesalahan dalam pengambilan data. Jadi perapian harus dilakukan pada seluruh kelompok umur. Dalam melakukan perapian data, dibutuhkan data hasil sensus penduduk yang belum rapi. Untuk menghitung perapian data, bisa dilakukan beberapa cara / rumus sebagai berikut : 1. Menghitung dengan faktor pengali ( R ) yaitu mengalikan masing-masing jumlah penduduk kelompok umur tertentu dengan faktor pengali ( R ) Rumus mencari faktor pengali : R= jumlah penduduk keseluruhan Jumlah penduduk keseluruhan not stated 2. Menggunakan rumus Pn Yaitu Pn = Pn + Pn PN Keterangan : Pn : jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu PN : jumlah penduduk total x Not Stated
DATA HASIL PERAPIAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PROVINSI RIAU TAHUN 1990 MENURUT GOLONGAN UMUR, DAERAH PERKOTAAN DAN JENIS KELAMIN
NO Golongan Umur JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI Sebelum Dirapikan Hasil Perhitungan Hasil Perapian rumus Pn 286,848 269,991 250,991 246,270 253,886 264,023 221,138 180,014 140,040 101,972 71,142 50,645 41,720 22,702 16,967 12,954 47 2,431,350
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Non Stated JUMLAH
Keterangan : Pn : jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu PN : jumlah penduduk total
DATA HASIL PERAPIAN JUMLAH PENDUDUK PEREMPUAN PROVINSI RIAU TAHUN 1990 MENURUT GOLONGAN UMUR, DAERAH PERKOTAAN DAN JENIS KELAMIN
Golongan Umur
NO
JUMLAH PENDUDUK PEREMPUAN Sebelum Dirapikan Hasil Perhitungan Hasil Perapian rumus Pn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9. 10-14. 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Non Stated JUMLAH
Keterangan : Pn : jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu PN : jumlah penduduk total
DATA HASIL PERAPIAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PROVINSI RIAU TAHUN 1990 MENURUT GOLONGAN UMUR, DAERAH PERKOTAAN DAN JENIS KELAMIN
Golongan Umur
NO
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN Sebelum Dirapikan Hasil Perhitungan Hasil Perapian rumus Pn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9. 10-14. 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Non Stated JUMLAH
Keterangan : Pn : jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu PN : jumlah penduduk total
PIRAMIDA PENDUDUK
75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14. 5-9. 0-4
KATEGORI UMUR
SEX RATIO DAN DEPENDENCY RATIO Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. 1. SEX RATIO Sex ratio merupakan perbandingan banyaknya laki-laki dengan perempuan pada suatu daerah tertentu. Dinyatakan dalam banyaknya laki-laki per 100 penduduk perempuan. P. laki-laki SR = P. perempuan SR = Sex Ratio k = konstanta 100 X k ( 100 )
2. DEPENDENCY RATIO Dependency ratio merupakan angka yang menunjukan perbandingan penduduk yang tidak produktif dibandingkan usia produktif ( angka ketergantungan / angka beban tanggungan ) P non produktif DR = P produktif P non produktif = belum produktif 0-14 tahun dan tidak produktf 65 + tahun P produktif = 15-64 tahun Konstanta = 100 X k ( 100 )
SEX RATIO HASIL PERAPIAN PENDUDUK INDONESIA DI PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 1990 MENURUT GOLONGAN UMUR, DAERAH PERKOTAAN, DAN JEIS KELAMIN
Analisa Sex Ratio Penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk di Provinsi Sumatera Barat tahun 1990. Hasil perhitungan SR pada masing-masing kategori umur dan analisanya, Umur 0-4 : SR, berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan. Umur 5-9 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan Umur 10-14 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan. Umur 15-19 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan Umur 20-24 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan. Umur 25-29 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan Umur 30-34 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan. Umur 35-39 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan Umur 40-44 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan. Umur 45-49 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan Umur 50-54 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan. Umur 55-59 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan Umur 60-64 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan. Umur 65-69 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan Umur 70-74 : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan. Umur 75 + : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan Semua umur : SR , berarti terdapat laki-laki per 100 penduduk perempuan
DEPENDENCY RATIO DEPENDENCY RATIO HASIL PERAPIAN DATA PENDUDUK LAKI-LAKI INDONESIA DI PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 1990 MENURUT GOLONGAN UMUR, DAERAH PERKOTAAN, DAN JENIS KELAMIN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Golongan Umur 0-4 5-9. 10-14. 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ JUMLAH Penduduk Non Produktif 45,302 48,908 46,382 Penduduk Produktif
53,136 44,973 36,146 31,250 24,663 14,613 13,356 12,111 8,536 8,537 4,780 3,153 3,026 151,545
247,312
DEPENDENCY RATIO HASIL PERAPIAN DATA PENDUDUK PEREMPUAN INDONESIA DI PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 1990 MENURUT GOLONGAN UMUR, DAERAH PERKOTAAN, DAN JENIS KELAMIN
Golongan Umur 0-4 5-9. 10-14. 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ JUMLAH
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Penduduk Produktif
56,300 50,420 38,945 29,334 23,678 13,446 14,979 13,020 9,992 9,680 5,510 4,791 5,638 149,975
259,794
DEPENDENCY RATIO HASIL PERAPIAN DATA PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN INDONESIA DI PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 1990 MENURUT GOLONGAN UMUR, DAERAH PERKOTAAN, DAN JENIS KELAMIN
Golongan Umur 0-4 5-9. 10-14. 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ JUMLAH
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Penduduk Produktif
109,436 95,392 75,091 60,584 48,341 28,059 8,335 25,131 18,528 18,217 10,291 7,944 8,665 301,528
487,114
UMUR MEDIAN Umur median ( median age ) merupakan umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama, bagian pertama lebih muda dan bagian yang kedua lebih tua daripada median age . RUMUS :
N 2 Md = 1Md + f Md
fx
N 2
= jumlah penduduk = jumlah penduduk komulatif sampai dengan kelompok umur yang mengandung N 2 fMd = jumlah penduduk pada kelompok umur yang mengandung N 2 i = klas interval Umur Median Kategori
Diketahui : N = 2 2 = 404,321 berada pada kelompok umur 2024 tahun dengan jumlah komulatif 479,456 1Md = 15 fx = 808,642