Professional Documents
Culture Documents
3.1. Tinjauan Umum Tinjauan umum perusahaan merupakan tinjauan usaha dan tinjauan
terhadap sistem yang sedang berjalan dan mengusulkan sistem yang baru serta aliran informasi yang baru. 3.1.1. Sejarah Singkat Tentang Puskesmas Minas Puskesmas Kecamatan Minas berdiri Tahun 1986 yang merupakan Puskesmas Pembantu dari Puskesmas Mandau Duri. Yang kemudian menjadi puskesmas Induk dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis yang membawahi 16 Desa. Sejak Tahun 2001 berada dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Siak dengan membawahi 4 Desa dan 1 kelurahan. Gedung Puskesmas Minas terdiri dari 2 bangunan, dimana salah satunya di bangun oleh PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI) Tahun 1995. Bantuan ini juga disertai dengan Alkes dan Meubelair, tepatnya berada di Kecamatan Minas dengan luas tanah 2000 M dan luas wilayah kerja 750 Km. wilayah kerja Puskesmas Minas meliputi seluruh wilayah Kecamatan Minas yang terdiri dari pemukiman Transmigrasi, HTI dan HTI 2 yang berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kandis 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Pekanbaru 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kampar 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tualang
Sarana Kesehatan Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Minas adalah 1 buah Puskesmas Induk beserta IGD dan Rawat Inap, 5 buah Puskesmas Pembantu, 2 uah Polindes (Pondok Bersalin Desa), 4 buah Rumah Bersalin, 1 buah Klinik Swasta Milik PT. Chevron Pacific, 6 buah Balai Pengobatan milik swasta, 3 buah praktek dokter, 1 buah puskel (puskesmas keliling), dan 21 posyandu. Dalam beberapa tahun belakangan ini persatuan Ibu-Ibu Chevron melakukan kegiatan sosial dalam rangka memantau dan mengurangi kasus gizi buruk dengan mengadakan Posyandu gabungan baik di Desa Minas Barat, Lukut, Maupun Minas Jaya. Bantuan berupa pemberian makanan tambahan kepada bayi dan balita maupun ibu hamil dan menyusui. b. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia di Puskemas minas tahun 2009, terdiri dari : 2 orang dokter umum, 2 orang dokter gigi, 12 orang D3 Keperawatan, 19 orang D3 Kebidanan, 2 orang S1 Farmasi, 1 orang Assisten Apoteker, 7 orang D1 Kebidanan, 6 orang Perawat SPK, 2 orang Perawat Gigi, 2 orang Sanitarian, 1 orang Analisis, 2 orang tenaga Administrasi dan 2 orang TKS (tenaga kerja sosial). c. Situasi Obat dan Bahan Habis Pakai Obat-obatan di Puskesmas Minas dikelola oleh seorang Asisten Apoteker dan dibantu 2 orang Staf. Pengadaan obat-obatan esensial masih disubsidi dari gudang farmasi Kabupaten Siak disamping itu juga pengadaan sendiri oleh
Puskesmas dengan memakai dana akseskin dan dana lainnya untuk memenuhi kebutuhan obat Puskesmas Minas. Sedangkan bahan habis pakai untuk operasional Puskesmas seperti ATK diambil dari dana kegiatan Puskesmas (pengobatan gartis dan askeskin) yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Siak.
d. Situasi Alat Kesehatan
Alat-alat kesehatan di Puskesmas Minas keadaannya sangat bervariasi. Secara umum masih berfungsi dengan baik dengan arti tidak mengganggu pelayanan puskesmas. Disamping itu Puskesmas Minas sangat membutuhkan alat-alat yang berhubungan dengan penanganan kecelakaan yang lebih memadai. Sehingga mengusulkan setiap tahun petugas IGD dilatih BTLS & Gawat Darurat, karena Puskesmas Minas angka kecelakaan cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari kunjungan Gawat Darurat dan 10 besar penyakit Puskesmas Minas tahun 2009. Disamping itu untuk alat-alat non-medis perlu ditambah seperti : meubeler, 2 unti komputer, 1 unit laptop serta printer untuk mendukung program SIMPUS di Puskesmas Minas Kabupaten Siak. e. Pembiayaan Puskesmas Pembiayaan pelayanan kesehatan di Puskesmas berasal dari dana operasional dan dana pengobatan gratis serta dana yang lain. Pada umumnya pelayanan pengobatan kepada Masyarakat Minas sudah hampir seluruhnya gratis.
3.1.2. Visi dan Misi Puskesmas Minas a. Visi Visi Puskesmas Minas adalah mewujudkan Puskesmas Minas menjadi Ikon Puskesmas Se-Kabupaten Siak Tahun 2013. b. Misi Adapun Misi dari Puskesmas Minas adalah : 1. Menyelenggarakan pelayanan yang prima dan berkesinambungan bagi masyarakat Minas dan sekitarnya. 2. Meningkatkan SDM Puskesmas Minas menjadi insan yang disiplin dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 3. Menggerakkan segenap potensi masyarakat dalam pembangunan dibidang kesehatan di Kecamatan Minas dan sekitarnya. c. Motto Puskesmas Minas Adapun Motto Puskesmas Minas adalah Kerja adalah Ibadah, Kedisiplinan dan Profesional Dijunjung Tinggi.
3.1.3. Struktur Organisasi Organisasi merupakan wadah yang digunakan untuk bernaung bagi seluruh aktivitas dan merupakan salah satu alat untuk mencapai sasaran atau tujuan yang mana dengan organisasi dilakukan pengelompokan tugas-tugas yang perlu dilakukan yakni, penetapan struktur organisasi dan menentukan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit.
Organisasi dirumusjan sebagai struktur dan proses dari kelompok yang bekerjasama membagi tugas-tugas diantara para anggota atau komponen organisasi, menetapkan hubungan-hubungan dan menyatukan aktifitas-aktifitas kearah tujuan bersama organisasi, yakni proses pengelompokan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok pada seorang pimpinan yang mempunyai kekuasaan yang perlu mengawasi anggota-anggota kelompok. Dalam struktur organisasi ini yang terpenting adalah tercapainya tujuan yang telah ditentukan disamping paket kerja berdasarkan desentralisasi kewenangan dan tanggung jawab pada masing-masing fungsional. Secara vertikal bentuk organisasi yang ada mengandung unsur hirarkis fungsional, yang mengatur alur dan kewenangan dari atas ke bawah, sedangkan setiap divisi mengatur alur kewenangan dan tanggung jawab operasional secara horizontal seraya mempergunakan fasilitas kelompok-kelompok kerja. Untuk jelasnya Struktur Organisasi pada Puskesmas Minas Kecamatan Minas dapat di lihat pada halaman berikut :
RAWAT JALAN
PEL. PENUNJANG
GIMUL
PELKES. KHUSUS
P2P
PLP
KESGA/KB
PKM
UKBM
POLINDES LUKUT
POLINDES KM. 40
Sumber : Puskesmas Minas Kec. Minas Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Minas
Struktur organisasi yang disajikan di atas merupakan sebagian dari divisi kerja yang berada dalam Puskesmas Minas Kec. Minas.penyajian di atas diambil berdasarkan hubungan penelitian dengan Puskesmas terkait. Susunan organisasi Puskesmas Minas terdiri dari :
1. Kepala Puskesmas terdiri dari :
1.1 Kepala Urusan Tata Usaha 2.1 PUMIK 3.1 Kepala Subsie Pel. Kesehatan a. Rawat Jalan b. Rawat Inap c. Pel. Penunjang d. GIMUL e. Pelkes. Khusus 4.1 Kepala Subsie Prog. Kesehatan a. P2P b. PLP c. KESGA/KB d. PKM e. UKBM
5.1 Pustu (Puskesmas Pembantu) Mandi 6.1 Pustu (Puskesmas Pembantu) RT. Bertuah 7.1 Pustu (Puskesamas Pembantu) Minas Barat 8.1 Pustu (Puskesmas Pembantu) Minas Jaya
Polindes (Pondok Bersalin Desa) Bukit Indah Polindes (Pondok Bersalin Desa) Lukut Polindes (Pondok Bersalin Desa) KM. 40
Dari struktur organisasi di atas, dimana akan memperlihatkan suatu pembagian kerja sebagai berikut : 1. Kepala Puskesmas Kepala puskesmas bertugas : a. Memberikan keputusan dan pembagian tugas dan wewenang pada seluruh komponen dalam puskesmas.
b. Bertugas memimpin jalannya puskesmas minas dan bertanggung
jawab sepenuhnya di puskesmas minas. c. Berhak mengangkat dan memberhantikan bawahannya apabila tindakannya tersebut dianggap merugikan keselamatan orang banyak.
2. Kepala Urusan Rumah Tata Usaha (KA. UR. TU)
Bertugas memimpin jalannya suatu organisasi di bagian urusan tata usaha, memeriksa surat yang masuk dan keluar untuk dijadikan sebagai bahan laporan kepada Kepala Puskesmas.
3. PUMIK (Puskesmas Induk)
Merupakan Puskesmas Induk yang menyediakan pelayanan IGD dan Rawat Inap.
diperlukan oleh Puskesmas, baik perlengkapan medis maupun non-medis. b. Serta bertanggung jawab terhadap pengadaan alat-alat kimia darah untuk meningkatkan mutu pelayanan laboratorium. 5. Kepala Subsie Program Kesehatan
a. Memimpin jalannya program kesehatan pada puskesmas minas.
3.2. Analisa Sistem Analisa sistem lama merupakan suatu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi segala hambatan-hambatan, kesempatankesempatan dan permasalahan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Mengidentifikasi masalah merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam tahap analisa sistem. Masalah dapat didefenisikan sebagai suatu pertayaan yang di inginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak tercapai. Langkah yang kedua dari tahap anlisis sistem adalah
memahami kerja dari sistem yang ada dan langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data-data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan pengumpulan data.
3.2.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Aliran sistem informasi sistem pengolahan data pelayanan perawatan pasien rawat inap pada Puskesmas Minas yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
PASIEN
Kartu Berobat / Data Pasien
ADM
DOKTER
Ka. PUSKESMAS
Kartu Berobat / Data Pasien Rekam Medik Pasien Cek Data Pasien Diagnosis
A
Laporan Perawan Pasien
Gambar 3.2 Alir Sistem Informasi(ASI) Lama Puskesmas Minas Kec. Minas
3.2.. Analisa Sistem Yang Baru (Diusulkan) Aliran sistem informasisistem pengolahan data pelayanan perawatan pasien rawat inap pada Puskesmas Minas yang disusulkan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
PASIEN
Kartu Berobat / Data Pasien
ADM
DOKTER
Ka. PUSKESMAS
Kartu Berobat / Data Pasien Rekam Medik Pasien Cek Data Pasien Diagnosis
Database
Gambar 3.3 Alir Sistem Informasi(ASI) Baru Puskesmas Minas Kec. Minas
3.3. Desain Global Disain Global merupakan disain sistem secara logikal, rancangan logical ini ditujukan untuk lebih memudahkan dalam melakukan perancangan sistem secara terinci atau rancangan fisik dari sistem. Disain global juga memberikan gambaran singkat kepada pemakai tentang informasi apa-apa saja yang dihasilkan dari sistem. Untuk menyajikan rancangan sistem seperti Context Diagram, Data Flow Diagram dan lain-lain. 3.3.1. Context Diagram Context Diagram merupakan gambaran sistem secara umum yang memperlihatkan hubungan antara entity-entity serta aliran informasi dalam sebuah sistem yang digambarkan secara logikal. Gambaran ini juga memperlihatkan hubungan antara input dan output sistem dengan dunia luar tempat sistem tersebut di tempatkan, seluruh proses yang terjadi dalam sistem diwakili oleh satu proses saja. Keuntungan dalam menggunakan Context Diagram memudahkan untuk memahami sistem yang dikembangkan. Context Diagram untuk sistem informasi rawat inap pasien pada Puskesnas Minas Kecamatan Minas dapat dilihat pada gambar berikut :
Prpoject Name Project Path Chart File Chart Name Created On Created By Modified ON Modified By
: SisInformasi Rawat Pasien : c\ : dfd0001.dfd : Context Diagram : Jun-12-2010 : Vivi : Jun-12-2010 : Vivi
b Administrasi
Data Pasien
P0
Data Pasien/ Kartu Berobat a Pasien
d Kepala Puskesmas
4.1.2. DFD Leveled. DFD Leveled berfungsi menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Adapun DFD Leveled dari Sistem Informasi Rawt Inapa Pasien di Puskesmas Minas Kecamatan Minas dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0 dapat dilihat pada gambar berikut :
Prpoject Name : Sistem Informasi PAsien Project Path : c\ Chart File : dfd0002.dfd Chart Name : DFD Created On : Jun-12-2010 Created By : Vivi Modified ON : Jun-12-2010 Modified By : Vivi
Pasien
b Obat
Dokter
Data Pasien
Data Dokter
P1
ENTRY
P3 P3
Membuat Laporan
Kepala PUSKESMAS
Data Dokter
D4 D1 File Pasien D3 Data Obat Data Pasien Data Dokter File Dokter
Transaksi
P2
Transaksi - Data Pasien , Dokter. Obat - Data Diagnosa Perwatan
4.1.3. Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram merupakan sebuah model yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam sustu basis data. Adapun hubungan antar data pada sistem ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Jekel Umur Nm_Pasien Kd_Pasien Alamat Kota No_Telp Pekerjaan
PASIEN
No_Registrasi
Memiliki
OBAT
Memiliki
PERAWATAN
Jenis
DOKTER
Melakukan
Jlh_Obat
Kd_Dokter
Spesialis
Nama Dokter
No_Telp
Jekel Alamat
Kota
B. Desain Terinci 4.2.1. Desain Output Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat atau informasi yang dihasilkan oleh Komputer dari data input yang telah diproses dan dapat berguna bagi manajemen untuk mengambil keputusan. Desain output merupakan hal yang tidak dapat diabaikan karena dengan adanya desain output dapat memudahkan didalam membuat program. Desain output Sistem Informasi Rawt Inapa Pasien di Puskesmas Minas Kecamatan Minas sebagai berikut
1. Tabel 3.1 Disain Output Data Pasien Puskesmas Minas Kecamatan Minas Jl. Raya Pekanbaru Duri Laporan Data Pasien Umur Jekel Umur Alamat 99 X 99 X(30)
No 99
Kota X(30)
Pekerjaan X(30)
99
X(5)
X(30)
99
99
X(30)
X(30)
X(20)
1. Tabel 3.2 Disain Output Data Dokter Puskesmas Minas Kecamatan Minas Jl. Raya Pekanbaru Duri Laporan Data Dokter Kode Jekel Alamat No Nama Dokter Dokter 99 X(5) X(30) X X(30)
Kota X(30)
Spesialis X(30)
99
X(5)
X(30)
X(30)
X(30)
2. Tabel 3.3 Disain Output Data Obat Puskesmas Minas Kecamatan Minas Jl. Raya Pekanbaru Duri Laporan Data Obat Kode Obat Nama Obat Jenis Obbat X(5) X(35) X(20)
No 99
99
X(5)
X(35)
X(20)
Puskesmas Minas Kecamatan Minas Jl. Raya Pekanbaru Duri KARTU BEROBAT Kode Pasein : X(5) Nama Pasien : X(30)
Kartu Ini Dibawa Setiap Berobat Ke Puskesmas Minas
5. Tabel 3.5. Disain Ouput Laporan Perwatan Pasien Puskesmas Minas Kecamatan Minas Jl. Raya Pekanbaru Duri Laporan Data Medis No. Medis : X(5) Kode Pasien : X(5) Nama Pasien : X(30) Kode Dokter : X(30) Nama Dokter : X(30) Keterangan : X(30) Dianosa : X(30) No 99 Kode Obat X(5) Resep Dokter Nama Obat X(35) Jenis Obbat X(20)
99
X(5)
X(35)
X(20)
X(20)
4.2.2.Disain Input Disain input merupakan alat bantu pengentrian data untuk diolah menghasilkan informasi. Adapun disain input sistem ini adalah :
Tahun L P
BARU
SIMPAN
EDIT
CARI
HAPUS
TUTUP
L P
E D IT
CAR I
HAPUS
TU TU P
BARU
SIMPAN
EDIT
CARI
HAPUS
TUTUP
Gambar 3.9 Disain Input Data Obat 4. Disain Input Pemeriksaan Pasien
Tanggal
X (35) X (35)
99 / 99 / 9999
D aftar Obat
Jumlah X(4)
Hapus Daftar
D aftar Pemeriksaaan
BARU
SIMPAN
TUTUP
4.2.3. Desain File Dalam merancang suatu sistem dibutuhkan file untuk mempermudah pengambilan informasi pengolahan data. Adapun Disain file yang digunakan dalam perancang sistem baru ini adalah sebagai berikut : 1. Tabel 3.6 Disain File Data Pasien Database Name : Puskesmas.Mdb Tabel Name : Pasien Primary Key : Kd_Pasien No Field Name Data Type 1 Kd_Pasien Text 2 Nm_Pasien Text 3 Umur Text 4 Jekel Text 5 Alamat Text 6 Kota Text 7 No_Telp Text 8 Pekerjaan Text
Size 5 35 2 1 35 25 13 20
Dec Kode Pasien Nama Pasien Umur Jenis Kelamin Alamat Kota No telp Pekerjaan
Database Name : Puskesmas.Mdb Tabel Name : Dokter Primary Key : Kd_Dokter No Field Name Data Type 1 Kd_Dokter Text 2 Nm_Dokter Text 3 Jekel Text 4 Alamat Text 5 Kota Text 6 No_Telp Text 7 Spesialis Text
Size 5 35 1 35 25 13 30
Dec Kode Pasien Nama Pasien Jenis Kelamin Alamat Kota No telp Spesialis Dokter
Database Name : Puskesmas. Mdb Tabel Name : Obat Primary Key : Kd_Obat No Field Name Data Type 1 Kd_Obat Text 2 Nm_Obat Text 3 Jenis Text
Size 5 30 30
4. Tabel 3.9 Disain File Data Perawatan Database Name : Puskesmas. Mdb Tabel Name : Pemeriksaan Primary Key : No_Medis Foreign Key : Kd_Pasien, Kd_Dokter, Kd_Obat No Field Name Data Type Size Dec 1 No_Medis Text 8 No Surat Medis 2 Tanggal Date/Time 8 Tanggal 3 Kd_Pasien Text 8 Kode Pasien 4 Kd_Dokter Text 8 Kode Dokter 5 Ket Text 30 Keterangan Perawatan 6 Diagnosa Text 30 Diagnosa Penyakit 7 Kd_Obat Text 5 Kode Obat 8 Jml_Obat Text 2 Jumlah Obat