You are on page 1of 8

http://desaciburial.com/riung-mungpulung-tahunan-kader-pos-paud-se-jawa-barat/ 5 Agust 2011, 13.

55 Tuesday, July 19th, 2011 | Posted by thecibman RiungMungpulungTahunanKaderPosPAUDseJawaBarat Riung Mungpulung Kader Pos PAUD se Jawa Barat merupakan salah satu program tahunan Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat. Tujuan kegiatan tersebut antara lain untuk menyamakan persepsi dalam penyelenggaraan PAUD. Setiap kabupaten/kota di Jawa Barat mengirimkan utusan masing-masing 5 kader Pos PAUD dan 7 kader PKK. Para peserta diberi materi untuk menambah wawasan sehingga dapat meningkatkan pelayanannya dalam penyelenggaraan PAUD di daerahnya masing-masing. Perbaiki Standar Layanan Minimal Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Hj.Netty Prasetyani Heryawan mengungkapkan, saat ini masih terjadi banyak kesenjangan di antara pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Formal seperti Taman KanakKanak dengan pelaksanaan PAUD Non-Formal yang diselenggarakan oleh masyarakat. Untuk menghilangkan kesenjangan tersebut, diharapkan Direktorat Jenderal PAUD dengan Direktorat Jenderal Taman Kanak-Kanak (TK), bisa dilebur menjadi satu direktorat jenderal saja, misalnya menjadi Diraktorat Jenderal PAUD. Dengan demikian kesenjangan akan tereliminasi, kata Hj. Netty pada acara Riung Mungpulung Kader Pos PAUD se Jawa Barat di Kampus II Universitas Islam Bandung (Unisba), Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Bandung, Senin (18 Juli 2011). Netty juga mengharapkan, kegiatan Riung Mungpulung yang diikuti kader Pos PAUD dan kader PKK kabupaten/kota se Jawa Barat itu, bisa lebih mendekatkan jarak di antara PAUD formal dan non formal. Selain itu, diharapkan bisa memperbaiki standar layanan minimal penyelenggaraan PAUD di masyarakat. Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, Netty Prasetiyani Heryawan, mengungkapkan pertemuan Riung Mungpulung tahunan kader Pos PAUD se Jawa Barat diharapkan semakin meningkatkan kualitas kader. Selain itu, dengan temu kader menjadi ajang pertukaran informasi dan saling memberikan masukan yang berharga bagi peningkatan pelayanan Pos PAUD. Saya harapkan para kader terus meningkatkan pelayanan sehingga kualitas pendidikan anak usia dini dapat terus berkembang, ungkapnya. Pendidikan Anak Usia Dini Sangat Strategis Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan pendidikan bagi anak usia dini sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan. Menurutnya suasana di rumah memberikan efek psikologis dan kecerdasan anak. Untuk itu, curahan kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anak sangat dibutuhkan. Bahkan menjadi kewajiban orang tua untuk senantiasa memberikan belaian dan kata-kata lembut yang memotivasi pertumbuhan dan perkembangan jiwa dan kecerdasan anak. Anak yang tumbuh dari keluarga dengan suasana harmonis dan penuh kasih sayang akan berbeda dengan anak yang tumbuh dari keluarga dengan suasana kurang harmonis bahkan cenderung konflik. Anak dengan curahan kasih sayang akan tumbuh menjadi jiwa yang optimis, positif dan berpikiran maju, tutur Heryawan saat memberikan arahan pada Pembukaan Riung Mungpulung Kader Pos PAUD se Jawa Barat, di Kampus II Unisba, Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Bandung, Senin (18 Juli 2011). Lebih lanjut Heryawan mengatakan peranan para kader Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi sangat strategis bila dihubungkan dengan turut membantu pendidikan anak usia dini. Tentunya tugas para kader yakni dengan mendorong peran aktif orang tua memberikan pendidikan pada anak-anaknya. Diharapkan dengan kombinasi antara kasih sayang di rumah dengan asupan pendidikan di PAUD akan semakin memberikan hal positif bagi pertumbuhan jiwa dan kecerdasan anak, ujarnya. Short URL: http://desaciburial.com/?p=1348

http://bapemaskb.surabaya.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=109&Itemid=73 5 Agust 2011, 13.55 Pos Paud Terpadu (integrasi posyandu, BKB /Bina Keluarga Balita dan PAUD) : Dunia Pendidikan anak usia dini di Kota Surabaya melejit bak meteor. Hanya kurang dari 3 tahun, perkembangannya berubah drastis mulai dari 453 kelompok sekarang menjadi 746 kelompok. Kehadiran Pos PAUD Terpadu bukan mendinikan sekolah bagi anak usia dini. Meskipun pendidikan anak usia dini (PAUD) sudah tak terbendung lagi .Kalau membayangkan dengan kondisi sekolah yang berfasilitas modern dan lengkap lebih baik dibuang jauh-jauh. Mereka lebih banyak Tinggal di gang sempit.luasnya Cuma selapangan bulu tangkis dengan kondisi tempat yang jauh dari kata layak. . Wow.luar biasa. Perkampungan padat menjadi saksi betapa bunda (sebutan untuk kader yang melayani pendidikan anak usia dini) all out untuk menggiatkan program ini . Bukan sebatas retorika belaka. Sasaran kegiatan ini adalah anak usia 0 6 tahun diutamakan yang berasal dari keluarga miskin. Mengingat anak usia tersebut cenderung belum dapat dipisahkan dari orang tua/pengasuhnya maka, orang tua dan pengasuh juga menjadi sasaran dari keseluruhan kegiatan ini. Pos PAUD Terpadu bukan untuk mendinikan sekolah dengan mengajarkan hal-hal yang belum saatnya, dan Pos PAUD Terpadu juga bukan belajar sambil bermain. Dalam pelaksanaan Pos PAUD Terpadu lebih ditekankan pada pendidikan yang harus sesuai dengan tahap perkembangan dan potensi masing-masing anak. Prakteknya dengan pembelajaran melalui bermain, sehingga tidak merampas dunia anak. Seperti tujuan PAUD yang mengajak pendidik untuk melejitkan semua potensi anak dari kecerdasan motoriknya, bahasa, kognitif, emosional, dan sosial. Tentu dengan mengedapankan kebebasan memilih merangsang kreatifitas, dan penumbuhan karakter..Untuk sementara waktu lokasi program ditempatkan di Balai RW, falititas umum kampung, rumah penduduk dan sejenisnya. Di setiap RW sedikit-dikitnya ada 1 (satu) kelompok Pos PAUD Terpadu. Kini, program ini sudah secara murni dikelola oleh masyarakat setempat .

Terakhir Diupdate ( Rabu, 31 Maret 2010 18:26 )

http://wahyuti4tklarasati.blogspot.com/2010/01/pembentukan-pos-paud.html 5 Agust 2011, 13.55 Jumat, 22 Januari 2010 Pembentukan POS PAUD Pos PAUD merupakan program layanan pendidikan yang diintegrasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu. Pos PAUD merupakan salah satu bagian dari Lembaga Satuan PAUD Sejenis. Dalam penyelenggaraan Pos PAUD seringkali di tangani dengan kurang serius. Hal tersebut dikarenakan kurangnya tenaga profesional yang menangani Pos PAUD. Di samping itu kurangnya sosialisasi program membuat Pos PAUD hanya berjalan seadanya. Untuk membentuk Pos PAUD langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: a. Tahap persiapan, Dimulai dengan identifikasi lapangan menyangkut , Pemilihan Pos yandu, sebaiknya Pos Yandu tersebut aktif, jumlah anak yang dilayani minimal 20 orang dan memiliki Kader aktif minimal 4 orang. Setelah mengadakan identifikasi lingkungan langkah selanjutnya yaitu mengumpulkan Data lingkungan meliputi junlah sasaran PAUD, tenaga pendidik yang dapat direkrut menjadi kader PAUD, dan pemilihan tempat yang memungkinkan untuk kegiatan PAUD. Tempat bisa berupa balai desa, sekolah, rumah penduduk atau tempat lain yang dapat digunakan untuk kegiatan anak. Setelah melakukan identifikasi lapangan, langkah yang kedua yakni melakukan sosialisasi program. Langkah yang di tempuh yakni, melakukan koordinasi dengan petugas lapangan, tokoh lingkungan, tokoh masyarakat, dan pengurus posyandu. Mengadakan pertemuan dengan masyarakat khususnya yangmempunyai anak usia 0-6 tahun. b. Tahap pembentukan 1. Membuat kesepakatan. Bertujuan untuk menyatukan pendapat dan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan PAUD yang diintegrasikan dengan layanan BKB dan posyandu. Kesepakatan di buat bersama yang melibatkan orangtua anak, kader, pengelola posyandu, PKK, Tim Pembina dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, PLKB, dan tokoh masyarakat setempat. Kesepakatan yang dibangun meliputi waktu kegiatan, tempat kegiatan, bentuk partisipasi yang diperlukan dan bentuk pembinaan. 2. Pendaftaran calon peserta pos paud. Tujuannya untuk mempermudah pengelompokan anak dan penertiban administrasi. 3. Pendaftaran program ke Dinas Pendidikan Kecamatan. 4. Persiapan pembelajaran. Hal yang perlu dilakukan adalah: -menyiapkan administrasi kelompok. -menyusun rencana kegiatan.bertujuan memberikan arah dalam menentukan kemampuan anak yang akan dikembangkan, topik bermain yang akan dilakukan, menentukan alat dan bahan main yang perlu disiapkan, waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan. Untuk anak usia 0-2 sepenuhnya jenis main sensorimotor, anak usia 2-3 tahun dan 3-4 tahunmain sensorimotor dan mainperan, anak usia 4-6 tahun main pembangunan. -kalender akademik. Sebaiknya di mulai pada bulan Juli dan diakhiri bulan Juni. Tujuannya agar anak yang akan melanjutkan ke TK atau SD dapat langsung menyambung karena tidak ada perbedaan kalender akademik. -penyusunan jadwal kegiatan. Hal yang perlu di perhatikan menyangkut: jumlah frekuensi pertemuan dalam satu minggu, lama waktu belajar dalam setiap pertemuan, dan hari serta jam pemberian layanan. -menyiapkan APE. Kriteria yang perlu diperhatikan adalah APE aman bagi anak, menarik dan dapat dimainkan oleh anak dengan berbagai cara, sertamudah dan murah dalam pembuatannya. DAFTAR PUSTAKA:

Luluk Asmawati, dkk. (2008) Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini, Penerbit Universitas Terbuka : Jakarta.

Penulis : Sri Wahyuti (Guru Taman Kanak Kanak dan mahasiswa S1 PG PAUD)

http://ajangberkarya.wordpress.com/2008/06/24/posyandu/
5 Agust 2011, 13.55

POSYANDU
Posted on June 24, 2008 by Hendra Arif W. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak balita. Posyandu adalah wadah pelayanan terpadu yang dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat guna mempercepat peningkatan kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak dan keluarga.

Tujuan Posyandu Menghimpun potensi masyarakat untuk berperan serta secara aktif meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu, bayi,balita dan keluarga serta mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita. Kegiatan Pelayanan Di Posyandu Kegiatan posyandu dari sisi supply 5 program terpadu. 1. Gizi Pemantauan pertumbuhan, deteksi dini BGM Penyuluhan pemberian ASI Eklusif, MP ASI, makanan seimbang, pemanfaatan tanah pekarangan. Pemberian vitamin A Pebruari dan Agustus Rujukan BGM 2. Pelayanan Imunisasi Imunisasi rutin bayi Imunisasi TT ibu hamil 3. Pelayanan KIA Pengobatan balita sakit Pelayanan antenatal termasuk tablet Fe Deteksi dini tumbuh kembang balita 4. Pelayanan KB Distribusi alat kontrasepsi ulang Pelayan KB baru 5. Penanggulangan diare melalui distribusi oralit Pelayanan oleh tenaga kesehatan di posyandu: 1. Imunisasi rutin bayi 2. Penangan balita yang dirujuk kader 3. Penangan balita sakit dengan Balita dengan gejala batuk, sukar bernafas, diare, demam (malaria,DBD,campak), sakit telinga, BGM, anemia. Bayi dengan masalah pemberian makan dan berat badan rendah Konseling pemberian ASI dan MP ASI 4. Deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang balita. 5. Merujuk kasus gizi buruk, sakit berat dan gangguan tumbuh kembang ke tempat yang lebih mampu. 6. Pelayanan ibu hamil dan nifas / buteki, ibu balita: Pelayanan antenatal termasuk tablet Fe Pelayan KB.

Tugas Kader Tugas kader adalah hal-hal yang perlu dilakukan oleh kader dalam memberikan pelayanan kesehatan di Posyandu. Tugas-tugas kader dalam menyelenggarakan Posyandu dibagi dalam 3 kelompok yaitu : a. Tugas-tugas kader Posyandu pada H- atau saat persiapan hari buka Posyandu,meliputi : Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbangan bayi, KMS, alat peraga, LILA, alat pengukur, obat-obat yang dibutuhkan (pil besi, vitamin A, oralit), bahan/materi penyuluhan. Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu ibu-ibu untuk dating ke posyandu. Menghubungi Pokja Posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sector bisa hadir pada hari buka posyandu. Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas di antara kader posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan. b. Tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga dengan tugas pelayanan 5 meja, meliputi : 1. Meja 1, terdiri dari tugas-tugas sebagai berikut : Mendaftar bayi/balita, yaitu menuliskan nama balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS Mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau Register Ibu Hamil. 2. Meja 2, terdiri dari tugas-tugas sebagai berikut : Menimbang bayi/balita Mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS 3. Meja 3, terdiri dari tugas-tugas sebagai berikut : Mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut. 4. Meja 4, terdiri dari tugas-tugas sebagai berikut : Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dari anak yang bersangkutan. Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran. Memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan, untuk balita, ibu hamil, dan menyusui berikut ini : Balita : apabila berat badannya di bawah garis merah (BGM) pada KMS, 2 kali berturut-turut berat badannya tidak naik, kelihatan sakit (lesu-kurus, busung lapar, mencret, rabun mata, dan sebagainya. Ibu hamil atau menyusui : apabila keadaannya kurus, pucat, bengkak kaki, pusing terus-menerus, pendarahan, sesak nafas, gondokan, dan sebagainya. Orang sakit. Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader Posyandu, misalnya pemberian pil tambah darah (pil besi), vitamin A, oralit, dan sebagainya. 5. Meja 5, merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan, PLKB, PPL, dll. Pelayanan yang diberikan antara lain : Pelayanan Imunisasi Pelayanan Keluarga Berencana Pengobatan Pemberian pil tambah darah (pil besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya. c. Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi : Memindahkan catatan-catatan dalam Kartu Menuju Sehat ke dalam buku register atau buku bantu kader. Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari Posyandu pada bulan berikutnya. Kegiatan diskusi kelompok (penyuluhan kelompok) bersama ibu-ibu yang rumahnya berdekatan (kelompok dasawisma). Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan), sekaligus untuk tindak lanjut dan mengajak ibu-ibu dating ke Posyandu pada kegiatan bulan berikutnya. d. Paket Pelayanan Minimal dan Paket Pilihan Posyandu Paket pelayanan minimal posyandu adalah kegiatan-kegiatan dasar yang merupakan tugas utama kader untuk dilaksanakan di Posyandu. Program yang termasuk dalam pelayanan minimal adalah :

1. Bayi dan Anak Balita Penimbangan bulanan dan penyuluhan gizi dan kesehatan. Pemberian paket pertolongan gizi : pemberian vitamin A, pemberian paket Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), Pemberian Makana Tambahan (PMT). Imunisasi dan pemantauan kasus lumpuh layuh Identifikasi gangguan/penyakit, pengobatan sederhana dan rujukan, terutama untuk diare, radang paru-paru (Pneumonia) 2. Ibu Hamil Pemeriksaan kehamilan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu kurang gizi atau Kurang Energi Kronis (KEK). Pemberian tablet tambah darah (pil besi) Penyuluhan tentang gizi dan kesehatan ibu. 3. Ibu Nifas/Menyusui Pemberian kapsul vitamin A Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pelayanan nifas bagi ibu dan bayinya dan pemberian tablet tambah darah. Pelayanan KB KIE/penyuluhan tentang makanan selama menyusui, ASI Eksklusif, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, pengenalan tanda bahaya dan KB. Sedangkan Paket Pilihan Posyandu merupakan kegiatan-kegiatan di luar kegiatan dasar yang disesuaikan dengan masalah/kebutuhan yang dirasakan masyarakat di wilayah layanan Posyandu masing-masing. Program samijaga dan perbaikan lingkungan pemukiman. Perkembangan anak, termasuk kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Penanggulangan penyakit endemis setempat, misalnya gondok, Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria dll. Usaha Kesehatan Gizi Masyarakat Desa (UKGMD) Dan lain-lain. Sasaran Posyandu Sasaran Posyandu adalah semua anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dasar yang ada di Posyandu terutama : Bayi dan anak balita Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui Pasangan Usia Subur (PUS) Pengasuh Anak Manfaat Posyandu a. Bagi Masyarakat Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi anak balita dan ibu Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang/gizi buruk Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul vitamin A Bayi memperoleh imunisasi lengkap Ibu hamil juga akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah serta imunisasi TT Ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah Memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang kesehatan ibu dan anak Apabila terdapat kelaianan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke Puskesmas Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak balita. b. Bagi Kader Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap. Ikut berperan secara nyata dalam tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu.

Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang kesehatan Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu. Sumber : Dinkes Provinsi Jawa Timur DIPA PROGRAM Perbaikan Gizi Masyarakat (2006), Panduan Pelatihan Kader Posyandu Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa (2006), Buku Pegangan Lembaga Pembina Posyandu, Pemkab Probolinggo Pusat Promosi Kesehatan (2006), Buku pegangan kader. Depkes RI

You might also like