You are on page 1of 6

UTS Analisa Kebijakan Publik,KARS 2011 FKM-UI

Nama : Ury Puspa P.P NPM: 1106121130

Soal : 1. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori sistem dan apa keuntungan memahami pembuatan kebijakan kesehatan dengan pendekatan teori tersebut? b. Apa pula yang dimaksudkan dengan Black Box of Policy Making. c. Jika pembuatan kebijakan kesehatan dipahami sebagai sebuah sistem, secara operasional apa yang dimaksud dengan Demand, Resources & Support, berikan contohnya secara konkrit dalam lingkungan rumah sakit.

Jawab: 1. a. Prinsip dasar Teori Sistem yaitu masyarakat saling tergantung satu sama lain sama seperti organism dalam biologi. Kelangsungan suatu system tergantung dari pertukaran masukan (input) dan keluarannya (output) dengan lingkungannya. Setiap system terbagi dalam sejumlah variable subsistem yang lebih kecil. Fokus pendekatan system berawal dari adanya tuntutan, harapan , dan dukungan sebagai prasyarat sebelum memasuki proses konversi dalam system politik. Setelah melalui proses konversi dalam sistem politik barulah keluar keputusan mnegikat seluruh anggota masyarakat dalam bentuk hukum ataupun perundangan. Hukum dan perundangan tersebut, pada gilirannya akan menciptakan

reaksiberupa opini dalam masyarakat, menghasilkan masukan baru, dan kembali menciptakan tuntutan dan atau dukungan baru.

Page 1

UTS Analisa Kebijakan Publik,KARS 2011 FKM-UI

Keuntungan memahami proses pembuatan kebijakan kesehatan dengan teori tersebut adalah kita menjadi paham bahwa dalam menganalisa suatu kebijakan pasti ada sebab musabab yang jelas. Artinya jika terdapat sistem politik yang disfungsional maka sistem tidak berjalan sesuai dengan tahapan dari teori sistem.

b. The Black Box of Policy Making dimaksudkan bahwa ibarat black box yang ada dalam pesawat terbang, proses pembuatan kebijakan seringkali menyimpan misteri, tarik ulur antara satu pihak dengan pihak yang lain. Kepentingan yang satu dengan kepentingan yang lain, interaksi kekuasaan, alokasi sumber daya dan bargaining position di antara
pihak-pihak yang terlibat seringkali tidak transparan di mata publik, sehingga disebut Black Box.

c. Demand adalah Tuntutan, atau permintaan dalam suatu system,pada contoh konkrit RS,diantaranya: tuntutan pasien akan kebutuhan pelayanan medis yang cepat. Tuntutan
merupakan mesin bekerjanya sistem politik dan dalam beroperasi melakukan konversi atas tuntutan diarahkan. itu dalam bentuk kebijakan-kebijakan otoritatif sebagai outputnya. Jadi terpeliharanya sistem menuntut adanya tuntutan yang diproses dalam tingkat yang dapat

Page 2

UTS Analisa Kebijakan Publik,KARS 2011 FKM-UI


Resources, adalah sumber daya yang dimiliki , pada contoh konkrit di RS misalnya Jumlah tenaga Spesialis, Jumlah Paramedis, Sarana dan Prasarana Rumah Sakit. Sementara Support adalah dukungan. Dukungan tersebut bersifat terbuka dalam bentuk tindakan-tindakan yang secara jelas dan nyata mendukung dan tertutup yaitu tindakan-tindakan serta sentimen-sentimen yang mendukung. Contoh konkritnya : dukungan pemerintah daerah, dukungan pengusaha, dukungan anggota dewan.

Soal : 2.

Lakukan analisis stakeholder pada penetapan UU Rumah Sakit (UU no 44 tahun 2009)
Jawab :

TABEL Stake Holder UU RS no 44 tahun 2009

Kekuatan Kepemimpinan Stakeholder


baik sedang buruk menentang netral mendukung kuat

Kepentingannya dan Pengaruh


sedang lemah

Kementrian Kesehatan
Bappenas

Gubernur/ Kepala Daerah Kepala Dinas Kesehatan DPR

Page 3

UTS Analisa Kebijakan Publik,KARS 2011 FKM-UI

DPRD ParPol LSM Penanam Modal/Pemilik RS Kelompok Pengusaha (farmasi) Perguruan tinggi Forum Warga Pers Politisi Lokal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Asosiasi Profesi Medis

Page 4

UTS Analisa Kebijakan Publik,KARS 2011 FKM-UI


Grup I Kepemimpinan/Kekuatan Besar Kementrian Kesehatan Bappenas DPR ParPol Pers Penanam Modal/Pemilik RS Kelompok Pengusaha (farmasi) Grup II Kepemimpinan/Kekuatan Sedang Asosiasi RS Swasta Asosiasi Profesi Medis Perguruan Tinggi Gubernur Dinas Kesehatan Direktur RS Negeri DPRD Grup III Kepemimpinan/Kekuatan Lemah Politisi Lokal Forum Warga LSM

Resiko Penolakan Implikasi dari UU RS no.44 thn 2009 antara lain akan ada banyak RS yang harus mengganti pimpinan RS nya. Mengatur ulang teknis bangunannya, sarana dan prasarana. Berbagai persyaratan yang mengatur RS dari fisik bangunan, alat, SDM, ijin, proses layanan,output (26 jenis aturan),akan memberatkan RS baik swasta maupun negeri. Hak dan kewajiban pasen dan RS yang tidak seimbang akan meningkatkan iklim tuntutan hukum terhadap RS. Tanggung jawab hukum RS atas semua kelalaian tenaga kesehatan di RS (pasal 46) merupakan tanggung jawab berat krn dokter spesialis banyak yang bukan staf tetap dari RS. Hal-hal tersebut tentunya akan menjadi alasan penolakan kebijakan UU RS bagi pemilik Rumah Sakit begitu pula bagi penanam modal RS. Potensi Resiko penolakan yg lain yang dapat timbul antara lain dari asosiasi profesi medis karena di UU RS memungkinkan masuknya tenaga asing ke Indonesia. Antisipasi Manajemen Resiko Melakukan sinergi pembuatan PP dan Permenkes yang terkait UU RS, dimana peran swasta dan negri harus adil. Meningkatkan peran DepKes sebagai fasilitator pembuatan PP dan Permenkes agar UU RS ini tidak menjerat leher sendiri, dan partisipasi masyarakat dan asosiasi profesi kesehatan sangat dibutuhkan.

Page 5

UTS Analisa Kebijakan Publik,KARS 2011 FKM-UI

Page 6

You might also like