You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT FISIK HASIL PERTANIAN PENGUKURAN DIMENSI TELUR

Oleh: Epri Setiya Widiastuti NIM AIH009054

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2011 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis burung, seperti ayam, bebek, dan angsa, akan tetapi telur-telur yang ukurannya lebih kecil seperti telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan (kaviar). Selain itu dikonsumsi juga telur yang berukuran besar seperti telur burung unta (Kasuari) ataupun sedang, misalnya telur penyu. Sebagian besar produk telur ayam ditujukan untuk dikonsumsi orang tidak disterilkan. Telur yang disterilkan dapat pula dipesan dan dimakan sebagaimana telur-telur yang tidak disterilkan, dengan sedikit perbedaan kandungan nutrisi. Telur yang disterilkan tidak akan mengandung embrio yang telah berkembang, sebagaimana lemari pendingin mencegah pertumbuhan sel-sel dalam telur. Hubungan berat dan luas permukaan produk juga telah dipelajari untuk telur, persamaan empiris jenis berikut telah dilaporkan dimana telur segar k adalah konstan dengan nilai-nilai dilaporkan bervariasi 4,56-5,07 dan m = 0,66 unit untuk S dan W busur cm2 dan gram, berturut-turut. Seperti dalam kasus apel, aktual luas permukaan diukur dengan berbagai teknik dan kemudian didirikan korelasi berat telur segar dan luas permukaan yang cembung simetris diantaranya tubuh telur adalah metode proyeksi, cara menggunakan bayangan atau pembesar foto, memiliki profil telur, sama spasi, patallel, tegak lurus saluran dapat ditarik dari sumbu simetri ke persimpangan dengan profil kemudian menggunakan perhitungan manual, integrasi atau program komputer, dan luas permukaan S. B. Tujuan 1. Mahasiswa mampu mempelajari cara mengukur dimensi telur. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Telur 1. Sel (terdapat pada wanita) yang akan menjadi bakal anak, jika dibuahi oleh sperma.

2. Benda bercangkang yang mengandung zat hidup bakal anak yang dihasilkan oleh unggas (ayam, itik, burung, dsb), biasanya dimakan (direbus, diceplok, didadar, dsb). 3. Benda kecil-kecil bercangkang, (biasanya berkelompok) mengandung bakal anak, dihasilkan oleh binatang (cecak, buaya, penyu, nyamuk, kutu, dsb). 4. Berbagai benda yang bentuknya (rupanya, sifatnya, dsb) menyerupai telur. B. Nilai gizi telur Berikut adalah tabel nilai gizi telur dalam 100 gram bahan makanan. (100 garam itu, kira-kira 2 butir telur ayam kampung).
Telur ayam 162 12,8 11,5 0,7 900 0,10 0 Telur bebek 189 13,1 14,3 0,8 1230 0,18 0 Telur penyu 144 12 10 0 600 0,11 0

Zat gizi Kalori (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr) Vitamin A (SI) Thiamin (mg) Vitamin C

C. Tips memilih telur 1. Pilihlah telur dengan kulit utuh, tidak retak atau pecah, bersih dan tidak ada noda. 2. Jika dilihat dari isinya, telur yang masih baru mempunyai rongga udara yang kecil, kuning terletak ditengah, putih telur kokoh. Telur yang sudah lama disimpan, akan mempunyai rongga udara yang besar sehingga bisa mengapung apabila telur dimasukkan ke dalam air. 3. Telur yang mutunya bagus ditandai dengan tidak adanya suara (koclak/terkocok) waktu telur tersebut digoyang. 4. Mutu telur juga bisa diukur dengan Haugh Unit, yaitu pengukuran tinggi putih telur kental dan berat telur. Telur yang segar mempunyai Haugh Unit : 100, telur yang baik : 72 dan telur yang rusak kurang dari 50.

5. Indeks kuning telur dan Indeks putih telur juga dapat menentukan mutu telur. Indeks kuning telur (Ikt) merupakan perbandingan tinggi kuning telur dengan diameternya yang diukur setelah dipisahkan dari telurnya. Nilai Ikt normal adalah 0,33-0,50. Rata-rata telur mempunyai Ikt 0,42. Makin lama telur disimpan, nilai Ikt makin kecil akibat migrasi air. Sedangkan indeks putih telur (Ipt) adalah perbandingan tinggi telur kental dengan rata-rata diameter panjang dan pendeknya. Nilai Ipt telur segar adalah 0,050-0,174. Rata-rata telur mempunyai Ipt 0,090-0,120. Makin lama telur disimpan, Ipt makin kecil akibat degradasi ovomucin yang dipercepat pada kenaikan pH.

III. METODOLOGI PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan 1. a. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: Jangka sorong

b. c. d. e. 2. a.

Penggaris Timbangan digital Benang Pita Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: Telur ayam B. Prosedur Kerja 1. Untuk memperkirakan luas permukaan telur segar dengan berat 60 gram, profil telur dibagi menjadi segmen atas, bagian bawah dan bagian tengah ketebalan y. Gambar 1 menunjukkan profil dan dimensi yang diukur. Luas permukaan diperkirakan oleh metode-metode berikut ringkasan dari area permukaan. Kedua segmen di ujung di mana diasumsikan segmen bola. Bagian antara kedua ujung itu diasumsikan silinder dengan tinggi y dan diameter dI. 2. Kemiripan dengan benda bulat yang tersebar luas. Dari profil telur didapatkan diameter minor dan mayor 2,3 dan 1,7 inci, dihitung dengan persamaan sebagai berikut: e = [ 1 (b/a)2]1/2 V = 4/3 (ab2) S = 2 b2 + 2 (ab/e) sin-1 e 3. wilayah sebesar 11,3 in2. Berdasarkan hasil ini adalah bahwa pendekatan muncul dari permukaan telur itu bulat yang tersebar luas dari yang sederhana dan metode yang cukup akurat untuk memperkirakan luas permukaan. Pengukuran langsung, dengan potongan pita sempit digunakan untuk menutupi permukaan telur. Metode ini memberikan luas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diketahui: Diameter Mayor (a) Telur 1 = 54 mm Diameter Minor (b) Telur 1 = 42,7 mm Perhitungan dengan Metode I untuk Telor 1: Hasil

r1 = (AC)2 / 8BD + BD/2 r1 = (28,5)2 / 8 (42,7) + 42,7/2 = 812,25/341,6 + 21,35 = 2,377 + 21,35 = 23,727 mm A1 = 2 r1 h1 = 2 (23,727) (4,5) = 670,525 mm2 A2 = 4 r + (h2 x r) = 4 (21,35) + (54 - (4,5 + 27,6)) x 21,35) = 4 (21,35) + (467,565) = 268,156 + 467,565 = 735,721 mm2 A3 = 2 r h3 = 2 (23,727) (5,588) = 833,065 mm2 L = A1 + A2 + A3 = 670,525 + 735,721 + 833,065 = 2239,31 mm2

Perhitungan dengan Metode II untuk Telor 1: e = [1 (b/a)2]1/2 = [1 (42,7/54)2]1/2 = 0,612 V = 4/3 ( ab2) = 4/3 ( x 54 x 42,72) = 412209,4032 mm3 S = 2 b2 + 2
ab sin-1 e e

= 2 (42,7)2 + 2

(5 x 4 ,7) 4 2 sin-1 (0,61) 0,6 12

= 11450,2612 + 23660,82353 (37,73) = 11450,2612 + 892817,5151 = 904267,7763 mm2 Diketahui: Diameter Mayor (a) Telur 2 = 58 mm Diameter Minor (b) Telur 2 = 47,8 mm Perhitungan dengan Metode I untuk Telor 2: r1 = (AC)2 / 8BD + BD/2 r1 = (33)2 / 8 (58) + 58/2 = 1089/464 + 29 = 31,347 mm A1 = 2 r1 h1 = 2 (31,347) (4,5) = 886,316 mm2 A2 = 4 r + (h2 x r) = 4 (23,9) + (47,9 x 23,9) = 1445,43 mm2 A3 = 2 r h3 = 2 (31,347) (5,588) = 1100,6069 mm2 L = A1 + A2 + A3 = 886,316 + 1445,43 + 1100,61 = 3432,353 mm2 Perhitungan dengan Metode II untuk Telor 2: e = [1 (b/a)2]1/2 = [1 (47,8/58)2]1/2 = 0,566

V = 4/3 ( ab2) = 4/3 ( x 58 x 47,82) = 554820,0811 mm3 S = 2 b2 + 2


ab sin-1 e e
(5 x 4 ,8) 8 7 sin-1 (0,566) 0,5 6 6

= 2 (47,8)2 + 2

= 14348,7952 + 30760,90459 (34,472) = 14348,7952 + 1060389,903 = 1074738,698 mm2 B. Pembahasan Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa luas permukaan telur 1 dan telur 2 dengan menggunakan metode I yaitu sebesar 2239,31 mm2 dan 3432,353 mm2, sehingga dapat disimpulkan bahwa luas permukaan telur 2 lebih besar daripada luas permukaan telur 1. Sedangkan dengan menggunakan metode II diperoleh hasil untuk telur 1 dan 2 masing-masing adalah S1 = 904267,7763 mm2 dan S2 = 1074738,698 mm2, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai nilai S pada telur 2 (S2) lebih besar daripada nilai S pada telur 1 (S1). Pengukuran luas permukaan telur dengan menggunakan pita tidak dilakukan dikarenakan waktu yang diberikan pada saat praktikum tidak cukup dan asisten kurang jelas dalam penyampaian materi praktikum kepada praktikan. Sebagian besar produk telur ayam ditujukan untuk dikonsumsi orang tidak disterilkan, mengingat ayam petelur yang menghasilkannya tidak didampingi oleh ayam pejantan. Telur yang disterilkan dapat pula dipesan dan dimakan sebagaimana telur-telur yang tidak disterilkan, dengan sedikit perbedaan kandungan nutrisi. Telur yang disterilkan tidak akan mengandung embrio yang telah berkembang, sebagaimana lemari pendingin mencegah pertumbuhan sel-sel dalam telur. Telur merupakan bahan makanan yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan

antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dll. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur. Namun harus hati-hati dalam mengkonsumsi telur. Karena selain kandung lemak yang cukup tinggi, telur juga mengandung kolesterol dalam jumlah yang cukup banyak dibandingkan bahan makanan lain. Kandungan kolesterol di dalam 100 gram telur adalah sekitar 424 mg. Padahal kita dianjurkan untuk mengkonsumsi kolesterol kurang dari 300 mg per hari. Jadi, mengkonsumsi telur sebaiknya cukup sekitar 2 butir per minggu. Selang-selingi lauk hewani dengan bahan makanan lain untuk meningkatkan variasi makanan. Sesuai dengan pesan dari pedoman umum gizi seimbang (PUGS) yaitu makanlah bervariasi makanan, karena tidak ada satu jenis makanan yang mempunyai kandungan gizi lengkap. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya kolesterol, selain daging, kuning telur termasuk makanan yang dihindari. Padahal, para ahli kini menyimpulkan bahwa telur tidak memengaruhi kadar kolesterol secara signifikan. Hal itu didukung oleh data statistik berdasarkan 224 studi mengenai diet yang dilakukan selama 25 tahun. Diketahui bahwa bukan kolesterol yang mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, tetapi lemak jenuh. Telur diketahui hanya mengandung sedikit lemak jenuh. Penelitian terkini juga menunjukkan bahwa mengonsumsi telur bisa memperbaiki kadar lipid (kolesterol) seseorang yang kolesterolnya naik saat mengonsumsi makanan kaya kolesterol. Ada banyak nutrisi penting dalam sebutir telur. Misalnya choline, yang sangat penting untuk fungsi otak dan kesehatan. Satu buah kuning telur mengandung lebih dari 25 persen kebutuhan choline setiap hari. Orang dewasa membutuhkan 425 g choline per hari, sedangkan anak balita butuh 250 gr per hari. Sebuah penelitian mengungkapkan konsumsi choline yang cukup bisa menurunkan risiko kanker payudara.

Telur juga mengandung anti-oksidan serta lutein yang membantu mencegah gangguan penglihatan akibat penuaan dan katarak. Kadar lutein dalam telur bahkan lebih banyak dibanding pada sayuran berdaun hijau. Orang yang mempunyai penyakit jantung tidak disarankan untuk pantang telur. Mereka disarankan untuk mengurangi konsumsi kuning telur menjadi dua kali dalam seminggu. Studi terkini juga tidak menemukan kaitan antara makan enam kuning telur setiap minggu dengan kejadian serangan jantung atau stroke pada orang sehat. Untuk mendapatkan manfaat lebih dari telur, saat ini di pasaran tersedia telur yang sudah diperkaya dengan omega-3. Telur yang diperkaya ini termasuk dalam telur plus-plus. Karena selain mengandung nutrisi dalam telur, juga mengandung asam lemak yang melindungi jantung. Para ahli merekomendasikan konsumsi 1.000 mg DHA dan EPA setiap hari, mengingat kebanyakan orang jarang mengonsumsi ikan. Untuk mendapatkan manfaat yang sama, disarankan mengonsumsi telur yang sudah diperkaya dan mengandung 300 mg omega-3. Telur ayam merupakan yang paling umum dikonsumsi dan sangat bernutrisi tinggi. Telur ayam banyak mengandung berbagai jenis protein berkualitas tinggi termasuk mengandung semua jenis asam amino esensial bagi kebutuhan manusia. Telur ayam juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, riboflacin, asam folat, vitamin B6, vitamin B12, choline, besi, kalsium, fosfor dan potasium. Telur ayam merupakan makanan termurah sumber protein yang lengkap. Satu butir telur berukuran besar mengandung sekitar 7 gram protein. Kandungan vitamin A, D dan E terdapat dalam kuning telur. Telur memang dikenal menjadi salah satu dari sedikit makanan yang mengandung vitamin D. Satu kuning telur besar mengandung sekitar 60 kalori dan putih telur mengandung sekitar 15 kalori. Satu kuning telur besar mengandung dua per tiga jumlah kolesterol harian yang dianjurkan yaitu 300 mg. Lemak dalam telur juga terdapat dalam bagian kuning telur. Satu kuning telur juga mengandung separuh jumlah choline harian yang dianjurkan. Choline merupakan nutrisi yang penting

untuk perkembangan otak dan juga sangat penting untuk wanita hamil dan menyusui untuk memastikan perkembangan otak janin yang sehat. Kandungan nutrisi telur ayam memang berbeda-beda tergantung dari makanan dan kondisi lingkungan induk ayamnya. Penelitian dari Mother Earth News menunjukkan bahwa telur ayam yang diternakkan bebas di padang rumput mengandung asam lemak Omega-3 empat kali lebih banyak, vitamin E dua kali lebih banyak, beta-karoten dua sampai enam kali lebih banyak dan kolesterol hanya separuh daripada kandungan telur ayam yang hanya diternakkan di kandang dengan penghangat buatan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh bahwa luas

permukaan telur 1 dan telur 2 dengan menggunakan metode I yaitu sebesar 2239,31 mm2 dan 3432,353 mm2, sehingga dapat disimpulkan bahwa luas permukaan telur 2 lebih besar daripada luas permukaan telur 1. Sedangkan dengan menggunakan metode II diperoleh hasil untuk telur 1 dan 2 masing-masing adalah S1 = 904267,7763 mm2 dan S2 = 1074738,698 mm2, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai nilai S pada telur 2 (S2) lebih besar daripada nilai S pada telur 1 (S1). Pengukuran luas permukaan telur dengan menggunakan pita tidak dilakukan dikarenakan waktu yang diberikan pada saat praktikum tidak cukup dan asisten kurang jelas dalam penyampaian materi praktikum kepada praktikan.

B. Saran Asisten sebaiknya datang lebih awal daripada praktikan karena pada saat praktikum berlangsung, masih ada asisten praktikum yang belum hadir. Materi yang disampaikan harus jelas sehingga dapat dipahami oleh praktikan. Alat-alat praktikum sebaiknya ditambah atau dibelikan yang baru sehingga dapat memperlancar jalannya praktikum.

DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2008. Kandungan Gizi Telur. http://wordpress.com. Diakses tanggal 23 Desember 2009, pukul 13.10. Anonymous. 2009. Telur. http://kesehatan.kompas.com. Diakses tanggal 23 Desember 2009, pukul 12.50. Anonymous. 2009. Telur (makanan). http://wikipedia.com. Diakses tanggal 23 Desember 2009, pukul 12.53. Kateglo. 2009. Telur. http://bahtera.org/blog/kateglo. Diakses tanggal 23 Desember 2009, pukul 13.00. Santoso, Denny. Telur Sumber Protein Termurah. http://konsultasi@sportindo.com. Diakses tanggal 23 Desember 2009, pukul 12.49.

LAMPIRAN

You might also like