You are on page 1of 1

Gunung

Gunung dalam bayangan orang sering digambarkan memiliki hutan yang lebat, satwa liar yang memenuhi sudut hutan, jurang - jurang menganga, aneka spesies langka dan aneka - aneka lainnya. Tetapi kenyataannya, tidak semua gunung memiliki hutan, puncaknya gundul dan kebakaran hutan sering merajalela. Belum lagi hutan - hutan di kaki gunung sudah banyak berubah menjadi ladang penduduk, berupa sayuran atau perkebunan.

Monyet yang dahulu banyak dijumpai di daerah pedesaan yang masih berhutan sehingga dianggap sebagai hama tanaman, kini bahkan sudah jarang sekali dapat ditemukan di hutan hutan di gunung. Burung - burung yang dulu suka menyerbu persawahan penduduk, sehingga mudah di temukan di pedesaan bahkan di perkotaan, kini juga sangat langka bisa dijumpai di hutan - hutan di gunung. Babi hutan yang sering mengganggu tanaman penduduk di pedesaan sudah jarang bisa ditemukan. Yang lebih mengherankan lagi ternyata kita tidak menemukan satwa - satwa ketika mendaki gunung. Kemana gerangan hilangnya satwa - satwa yang seharusnya mudah ditemukan karena dahulu populasinya sangat banyak sehingga menjadi hama tanaman penduduk. Mungkinkah suatu saat nanti binatang yang dahulu dianggap hama, bisa menjadi satwa langka?

Bagaimana dengan nasib satwa - satwa yang lain seperti rusa yang semakin langka bisa dijumpai di hutan di gunung. Burung Merak , Elang Jawa dan Ayam hutan juga sudah langka bisa ditemukan di hutan. Macan tutul pun sudah hampir punah mengikuti saudaranya yakni harimau jawa dan harimau bali yang sudah punah terlebih dahulu.

You might also like