Professional Documents
Culture Documents
Praktikan B
: Herinda Wijaya
Asisten laboratorium : Bpk. Supriyadi
Kelembaban
:
Tabel 3.2 Data pengukuran diameter mayor dan jarak pitch ulir
Mistar ingsut
Mikrometer
Obyek Ukur
Diameter
mayor; d ulir
kanan
Jarak pitch; p
1
2
3
d
Pengukuran sudut
Ulir, pembesaran :
20 x
Praktikan A
Praktikan B
Ulir-1
1
28 24
2
27 11
3
27 15
- rata-rata = 53 55
1
27 15
2
26 5
3
27 31
- rata-rata = 53 25
Beda praktikan
A&B
26 35
26 45
25 33
54 59
53 56
52 48
28 13
27 6
26 5
55 28
53 11
53 36
30
Tabel 3.5 Perhitungan harga toleransi teoretik standar ulir ISO metric.
No
Parameter
1 Dalam ulir, H (mm)
2 Jarak Pits; p
Penyimpangan fundamental daerah
3
toleransi ulir luar; esg (m)
Toleransi Diameter mayor; Td (6),
4
(m)
5 Diameter Mayor; d (mm)
Diameter Mayor terbesar; d maks
6
(mm)
Diameter Mayor minimum; d min ,
7
(mm)
Toleransi Diameter pits; Td2 (6),
8
(m)
9 Diameter pits; d2 (mm)
10 Diameter pits terbesar; d2 maks (mm)
Diameter pits minimum; d2 min
11
(mm)
12 Diameter Minor; d1 (mm)
Diameter Minor terbesar; d1 maks
13
(mm)
Diameter Minor minimum; d1 min
14
(mm)
Rumus
3.1
3.4
3.7
3.5
3.9
3.8
3.3
3.6
3.1
3.2
3.11
3.12
Praktikan A
1.516 mm
1.75 mm
Praktikan B
1.516 mm
1.75 mm
-34 m
-34 m
181.369 m
181.369 m
11.776 mm
11.776 mm
11.74 mm
11.74 mm
11.560 mm
11.560 mm
144.065 m
144.065 m
10.63934 mm
10.60534 mm
10.63934 mm
10.60534 mm
10.46134 mm
10.46134 mm
9.881555 mm
9.881555 mm
9.6921175 mm
9.6921175 mm
9.502666875 mm
9.502666875 mm
= 180
= 181,369 m
= 180
= 181,369 m
Pembesaran 20 kali
Praktikan B
Kesalahan
Kesalahan; m
kumulatif; m
Cara I Cara II
Cara I Cara II
P1
1,750
1,757
1,744
1,750
P2
3,502
3,510
3,499
3,502
P3
5,253
5,277
5,225
5,233
P4
7,009
7,025
7,029
7,012
P5
8,759
8,765
8,734
8,723
P6
10,535
10,524
10,521
10,524
P7
P8
P9
P10
Kesalahan
Rata-rata
Beda Praktikan
A&B
Cara I
Cara II
JAWABAN PERTANYAAN
1.
2. Hasilnya tentu saja berbeda, walaupun sangat kecil sekali perbedaannya.
Hal ini bisa dikarenakan oleh perbedaan posisi saat mengukur dan
perbedaan dari kecermatan masing-masing dari alat ukur tersebut. Akan
tetapi dari ketiga alat ukur tersebut hasil pengukuran dengan menggunakan
profile proyektor mempunyai ukuran yang paling cermat yakni bisa
mencapai 0,001. Selain itu pengukuran dengan menggunakan profile
proyektor dapat langsung dilihat pada monitor digital oleh karena itu
kemungkinan kesalahannya lebih kecil dari pada menggunakan mistar
ingsut ataupun mikrometer.
3. Tidak, hal itu disebabkan karena beberapa hal, seperti bentuk ulir yang
sudah rusak, alat ukur yang kurang presisi, dan kemampuan kami pada
praktek pengukuran yang masih dalam tahap belajar, jadi kemungkinan
kesalahan dalam membaca alat maupun dalam melakukan proses
pengukuran dapat terjadi.
4. Bisa, bila proses pengukurannya dilakukan dengan benar, dan karena
profile proyektor memiliki kecermatan yang sangat baik.
5. -------------6. --------------