You are on page 1of 4

Evaluasi Rapbd Tahun 2010 Dari Mendagri Dan Rencana Tindak Lanjut Yang Disampaikan Oleh Eksekutif 01 January

2010 oleh Admin RENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI MENTERI DALAM NEGERI TERHADAP RAPBD TA. 2010 DAN RANCANGAN PERGUB TENTANG PENJABARAN APBD TA. 2010 PROVINSI DIY. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat beberapa hal yang perlu dijelaskan dengan konsep jawaban sbb : I. PENDAPATAN DAERAH. 1. Penetapan target pendapatan pada kode rekening 1.20.1.20.05.00.00.4.1.1.06.02 Pajak Air Bawah Tanah sejumlah Rp 2.389.577.500,00 agar tidak dianggarkan lagi, apabila Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Pajak Air Tanah telah ditetapkan, mengingat jenis pajak daerah tersebut telah ditetapkan sebagai kewenangan Kabupaten/Kota sesuai Pasal 2 ayat (2) huruf h Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Tindak lanjut : Akan ditindaklanjuti sesuai dengan hasil evaluasi, namun mengingat Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Pajak Air Bawah Tanah sampai saat ini belum ditetapkan maka pada Tahun Anggaran 2010 tetap sesuai dengan rancangan usulan yang disampaikan. II. BELANJA DAERAH : 1. Penyediaan anggaran fungsi pendidikan sejumlah Rp246.404.794.000 atau 17,67% dari total Belanja Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2010 sejumlah Rp1.394.446.100.737,00 walaupun mengalami peningkatan dibandingkan Tahun Anggaran 2009 yaitu 12,8%, namun belum memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan. Oleh karena itu agar Pemerintah Daerah secara konsisten dan berkesinambungan mengupayakan pengalokasian anggaran pendidikan setiap tahun sekurang-kurangnya 20% dari belanja daerah. Tindak lanjut : Bahwa sampai dengan saat ini dalam upaya untuk penyediaan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBD akan terus kita upayakan dan kita tingkatkan. Namun demikian mengingat kebutuhan sektor lain dan kewenangan fungsi pendidikan bagi provinsi terbatas, maka pada tahun 2010 baru dapat dialokasikan sebesar 17,67 %. 2. Alokasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2010 sejumlah Rp130.969.890.982,00 atau 9,39% dari total belanja daerah sejumlah Rp1.394.446.100.737,00 masih rendah dibandingkan dengan Belanja Barang dan Jasa, sedangkan Belanja Barang dan Jasa sejumlah Rp381.605.652.253,00 atau 27,37% dari total belanja daerah sejumlah Rp1.394.446.100.737,00, bahkan persentasenya mengalami penurunan dibandingkan Tahun Anggaran 2009 yaitu 14,95%. Sehubungan dengan hal tersebut agar alokasi belanja modal diupayakan meningkat setiap tahun anggaran. Tindak lanjut : Akan ditindaklanjuti dan diupayakan terjadi peningkatan sesuai dengan hasil evaluasi pada saat penyusunan APBD Tahun 2011. 3. Penyediaan kredit anggaran Belanja Retribusi/Pajak pada kode rekening: a. 22.001.5.2.2.03.21 sejumlah Rp249.723.000,00; b. 22.013.5.2.2.03.21 sejumlah Rp921.600.000,00; c. 22.014.5.2.2.03.21 sejumlah Rp482.827.500,00; d. 22.015.5.2.2.03.21 sejumlah Rp432.742.500,00; e. 23.003.5.2.2.03.21 sejumlah Rp300.000.000,00; nomenklaturnya tidak tepat mengingat retribusi maupun pajak daerah merupakan pendapatan daerah bukan belanja daerah. Oleh karena itu agar nomenklatur kegiatan tersebut disesuaikan dengan peruntukkannya. Tindak lanjut : Akan ditindaklanjuti sesuai dengan saran Menteri Dalam Negeri dengan rincian sbb : - Kode rekening 22.001.5.2.2.03.21 sejumlah Rp 249.723.000,00 digunakan untuk perlombaan berbasis kearifan lokal yang dilaksanakan oleh pihak ketiga (EO), maka akan kami anggarkan pada rekening jasa konsultansi lainnya. - Kode rekening

22.013.5.2.2.03.21 sejumlah Rp 921.600.000,00, kode rekening 22.014.5.2.2.03.21 sejumlah Rp 482.827.500,00 dan kode rekening 22.015.5.2.2.03.21 sejumlah Rp 432.742.500,00 rencana akan digunakan untuk bantuan ujian sekolah maka akan kami anggarkan pada pos bantuan. - Kode rekening 23.003.5.2.2.03.21 sejumlah Rp 300.000.000,00 akan digunakan untuk bantuan pengabdian masyarakat maka akan kami anggarkan pada Pos Bantuan 4. Penyediaan kredit anggaran pada kode rekening 1.20.1.20.03.16.010.5.2 Fasilitasi Pengawalan Pembahasan Draft RUUK sejumlah Rp420.000.000,00 agar dikaji kembali dan dapat dipertimbangkan sepanjang pendanaannya tidak duplikasi dengan APBN, mengingat Pembuatan Rancangan Undang-Undang bukan merupakan tugas pokok dan fungsi pemerintah daerah. Tindak lanjut : Perlu kami sampaikan bahwa fasilitasi pengawalan Pembahasan Draft RUUK merupakan dukungan Pemerintah Daerah terhadap keinginan penyelesaian RUUK pada Tahun 2010 dan tidak ada duplikasi dengan APBN, oleh karena itu mohon tetap sesuai dengan rancangan perda dan pergub yang telah kami sampaikan. 5. Penyediaan kredit anggaran pada kode rekening 1.20.1.20.05.17.032.5.2. Retribusi Lelang Hasil Hutan sejumlah Rp 513.222.100,00, agar nomenklaturnya disesuaikan dengan kegiatan riilnya, yaitu Lelang Hasil Hutan. Tindak lanjut : Akan ditindaklanjuti sesuai dengan saran Menteri Dalam Negeri dengan mengganti nomenklaturnya menjadi Penyelenggaraan Lelang Hasil Hutan. 6. Penyediaan kredit anggaran Bantuan Sosial Pelaksanaan Pilkada Tahun 2010 kepada: a. Kabupaten Bantul sejumlah Rp 4.000.000.000,00; b. Kabupaten Gunung Kidul sejumlah Rp 4.000.000.000,00; dan c. Kabupaten Sleman sejumlah Rp 2.067.000.000,00. agar dipindahkan ke Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota yang diarahkan untuk Pelaksana Pemilihan Kepala Daerah setempat. Tindak lanjut : Akan ditindaklanjuti sesuai dengan saran Menteri Dalam Negeri. 7. Penyediaan kredit anggaran perjalanan dinas Pimpinan dan Anggota DPRD pada kode rekening : a. 1.20.1.20.04.15.001.5.2 Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah sejumlah Rp6.388.217.500,00, yang digunakan untuk perjalanan dinas luar daerah sejumlah Rp3.848.878.400,00; b. 1.20.1.20.04.15.007.5.2 Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD sejumlah Rp2.428.164.000,00, yang digunakan untuk perjalanan dinas luar daerah sejumlah Rp1.512.984.000,00; c. 1.20.1.20.04.15.012.5.2 Kunjungan Kerja Alat Kelengkapan DPRD Provinsi DIY ke Luar Daerah sejumlah Rp5.491.171.000,00 yang digunakan untuk Perjalanan Dinas Luar Daerah sejumlah Rp5.479.183.600,00; dinilai cukup tinggi, oleh karena itu anggaran untuk perjalanan dinas agar dikurangi dan dibatasi pada perjalanan dinas yang sangat urgen serta pelaksanaan kegiatan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah diupayakan dilakukan di daerah sejalan dengan prinsip efisiensi dan efektivitas anggaran daerah. Tindak lanjut : Dalam Pelaksanaannya akan ditindaklanjuti sesuai dengan saran Menteri Dalam Negeri dengan pencermatan kembali secara selektif dan kebutuhan riil dari kegiatan pimpinan dan anggota DPRD. 8. Dana tambahan penghasilan bagi Guru PNS Daerah Tahun Anggaran 2009 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMK.07/2009 tanggal 23 Desember 2009 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Tambahan Penghasilan Bagi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Kepada Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun Anggaran 2009 untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, agar dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2010 pada SKPD berkenaan, sebagaimana maksud Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/86/SJ tanggal 13 Januari 2010 hal Penganggaran Tambahan Penghasilan Bagi Guru PNSD Tahun Anggaran 2009.

Tindak lanjut : Perlu kami sampaikan bahwa dana tambahan penghasilan bagi Guru PNS Daerah Tahun Anggaran 2009 telah kami alokasikan sesuai dengan evaluasi Menteri Dalam Negeri, namun demikian mengingat keluarnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMK.07/2009 tanggal 23 Desember 2009 tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Tambahan Penghasilan Bagi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah tidak bersamaan dengan pembahasan RAPBD TA 2010 maka besaran dana tambahan akan kami sesuaikan dengan PMK. III. PEMBIAYAAN. Penetapan anggaran penerimaan pembiayaan dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) sejumlah Rp166.284.781.490,00 dinilai cukup tinggi, oleh karena itu untuk menghindari adanya SiLPA yang cukup besar pada Tahun Anggaran 2010 agar pemerintah daerah melakukan langkah-langkah kebijakan untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan dan penyerapan dana APBD Tahun Anggaran 2010. Tindak lanjut : Akan ditindaklanjuti sesuai dengan hasil evaluasi IV. LAIN-LAIN 1. Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan secara nasional dan keterpaduan serta sinkronisasi kebijakan program/kegiatan antara pemerintah pusat dan daerah telah ditetapkan 5 (lima) skala prioritas pembangunan nasional Tahun 2010, dimana pengalokasian anggaran Belanja Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mendukung 5 (lima) prioritas pembangunan nasional dimaksud mencapai 90,69% dari total Belanja Daerah yang terbagi kedalam: a. Prioritas Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat, serta Penataan Kelembagaan dan Pelaksanaan Sistem Perlindungan Sosial sejumlah Rp101.206.481.170,00 atau (7,26%) dari total belanja daerah; b. Prioritas Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia sejumlah Rp159.266.946.750,00 atau (11,42%) dari total belanja daerah; c. Prioritas Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukum serta Pemantapan Demokrasi dan Keamanan Nasional sejumlah Rp672.786.769.440,00 atau (48,25%) dari total belanja daerah; d. Prioritas Pemulihan Ekonomi yang didukung oleh pembangunan infrastruktur, pertanian dan energi sejumlah Rp331.366.212.899,00 atau (23,76%) dari total belanja daerah; e. Prioritas Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kapasitas Penanganan Perubahan Iklim sejumlah Rp 0,00 atau (0%) dari total belanja daerah; sehubungan dengan hal tersebut di atas, agar pemerintah daerah tetap konsisten dalam mendukung 5 (lima) prioritas pembangunan nasional. Tindak lanjut : Perlu kami sampaikan bahwa Pemerintah Provinsi DIY konsisten mendukung kebijakan Pemerintah Pusat sehingga dalam pengalokasian anggaran pun baik tema maupun prioritas Pemerintah Pusat menjadi acuan penyusunan APBD. Namun demikian untuk prioritas d dan e kami gabung menjadi satu mengingat keterbatasan SDA yang ada. 2. Dalam rangka mengantisipasi pendanaan keadaan darurat termasuk belanja untuk keperluan mendesak, agar pemerintah daerah mencantumkan kriteria keadaan darurat dan mendesak dalam Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2010, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 81 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Tindak lanjut : Akan ditindaklanjuti sesuai dengan saran Menteri Dalam Negeri dan akan diformulasikan pada pasal yang tercantum baik dalam Peraturan Daerah tentang APBD maupun dalam Peraturan Gubernur tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2010. Catatan : Dalam pembahasan/klarifikasi di Departemen Dalam Negeri, untuk SKPD Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dipertanyakan tentang penyediaan anggaran Penyelenggaraan Pelayanan Angkutan Buy The Service sejumlah Rp. 46.761.849.400,- yang

didalamnya digunakan untuk honorarium Non PNS- Pegawai Honorer/Tidak Tetap sejumlah Rp. 10.419.925.800,00. Mohon penjelasan.

You might also like