You are on page 1of 12
Bab 10 Metode Penelitian Eksperimen dan Simulasi Sebagian besar penelitian sosial berkaitan dengan hal-hal yang secara historis telah terjadi, dengan demikian tujuan penelitian pada umumnya ingin mengetahui fenomena yang pernah terjadi dimasa yang lalu. Namun disadari banyak hal yang berkaitan dengan kemungkinan dimasa yang akan datang. Seorang peneliti, sering dihadapkan upakah suatu objek yang diteliti dapat bermanfaat untuk kepentingan tertentu yang pada saat ini belum tahu. Seorang peneliti seringkali dihadapkan pada perscalan apakah sesuatu produk dapat berguna bagi masyarakat tertentu. Sering pula muncul pertanyaan, apakah manfaat suatu teknik/metodologi tertentu bila digunakan dimasa yang akan datang. Dalam bab ini akan dibahas metode penelitian eksperimen daa penelitian simulasi. Kedua metode penelitian ini mempunyai karakter khusus dengan tujuan untuk melakukan evaluasi apakah sesuatu objek penelitian cocok dengan situasi tertentu. Pendekatan peneli- tian ini berorientasi kedepan, guna mengantisipasi kemungkinan dimasa yang akan datang. A. EKSPERIMEN Metode eksperimen banyak digunakan dalam penelitian yang bersifat labora-toris. Ini bukaa herarti pendekatan penelitian ini tidak dapat digunakan untuk penelitian sosial. Meski begitu penggunaan pendekatan ini tentunya menjadi sangat rumit mengingat objek yang diteliti menyangkut interaksi manusia dengan lingkungan atau antar manusia sendiri Permasalahan yang diteliti :erutama menyangkut pengujian apakah suatu pioduk dapat digunakan untuk suatu situasi dan kondisi tertentu. Mungkin tidak akan mudah, karena sulit mencari seseorang yang bersedia (dengan iklas) menjadi objek eksperimen suatu penelitian. Bilamana penelitian eksperimen dianggap sebagai suatu metode yang ideal dalam suatu proyek penelitian, tentu akan selalu banyak persoalan yang menyertainya, Persoalan yang muncul selalu berkaitan dengan validitas dalam suatu penelitian semacam ini. Peneliti akan dihadapkan persoalan klasik dalam penelitian; apakah dia bisa bersikap objektip. mengingat sebagai peneliti dia juga sebagai manusia yang akan berinterak:.i dengan objek penelitiannya. Keraguan apakah si peneliti dapat mengambil jarak dengan objek penelitian seringkali menimbulkan keraguan terhadap validitas penelitian ini, Para pencliti menempatkan diri sebagai pihak yang melakukan observasi dan pengujian terhadap objek yang sedang diteliti. Menurut Emmory, pengertian eksperimen adaiah’ 108 “Eksperimen merupakan bentuk khusus investigasi yang digunakan untuk menentukan variabel-variabel apa sajakah serta bagaimana bentuk hubungan antara satu dengan lainnya. Meneurut konsep Klasik eksperimen untuk menentukan hubungan diantara independen variabel dengan dependen variabel”. Penelitian ini dilakukan dengan membuat manipulasi atas objek yang diteliti sebagai dependent variable guna mengamati independent variable. Mungkin pula penelitian ini dilakukan dengan cara membuat suatu kondisi tertentu yang akan diuji seberapakah pengaruhnya terhadap variabel lain sebagai pengontrolnya. Pendekatan penelitian semacam ini tentu akan sangat sulit diterapkan dalam suatu situasi binis. Kesulitan penerapan pendekatan ini karena: (1) sangat sulit untuk membuat manipulasi situasi bisnis seperti yang ada pada variabel yang diuji, dan (2) sangat sulit untuk menentukan mana sajakah variabel yang mempengaruhi variabel yang sedang diuji tersebut. Dengan demikian untuk membentuk mana group yang akan diuji dan mana group yang menjadi B. VALIDITAS PENELITIAN EKSPERIMENTAL Kata “‘vatiditas” berarti dapat diterima atau absah. Istilah ini mengandung pengertian bahwa sesuatu yang dinyatakan valid atau absah berarti telah sesuai dengan kebenaran yang diharapkan sehingga dapat diterima dalam suatu kriterium tertentu. Dalam setiap penelitian selalu mengandung kelemahan-kelemahan yang menyangkut seberapakah hasil penelitian tersebut dianggap valid. Demikian halnya hainya dengan penelitian eksperimental ini, juga mengandung kelemahan tersebut. Bahkan, dalam penelitian aspek validitas harus menjadi perhatian. Alasannya, karena lebih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi vatiditas suatu penelitian. Validitas dalam penelitian eksperimental mengandung beberapa kelemahan yang harus dipertimbangkan, antara lain: + Internal validity, + Eksternal validity, * Statistical conclution validity, dan * Construct validity. Faktor pertama dan kedua tersebut di atas akan dibahas daiam uraijan berikut ini. Dalam. setiap penelitian eksperimental yang berkaitan dengan validitas internal mengandung beberapa kelemahan, yang antara lain: (a) Aspek historis si pelaku dalam penelitian, (b) Aspek Maturation, (c) aspek proses testing, (d) perumusan instrumen penelitian, (e) Selection, (f) Statistical regretion, dan (g) Experiment mortality. Disamping adanya validitas internal keabsahan suatu penelitian eksperimental dipengaruhi pulaa oleh validitas ekstemal yang antara lain: (a) Interaction of Treatments and Treatments, (b) Interaction of Testing and Treatments, (c) Interaction of Selection and Treatment, (d) Interaction of Setting and Treatment, dan (e} Interaction of History and Treatment. SI PREM LE NARI FER RRA ra A aU OE ABRe ne B.1 Internal Validity Ditinjau dari sudut validitas internal penelitian eksperimental mengandung beberapa kelemahan yang antara lain: 1. Aspek Historis, Ada beberapa kejadian atau beberapa faktor yang akan berakibat terhadap hubungan independent variable (IV) dengan dependent variable (DV) selama periode eksperimen berlangsung. Banyak kejadian-kejadian dimasa yang lalu akan mempengaruhi validitas penelitian eksperimental, yang disebabkan oleh adanya interaksi antar individu. Peneliti mempunyai kemungkinan tidak bisa mengambil jarak terhadap faktor pengalaman dimasa lalu. 2. Aspek Maturation, Beberapa perubahan mungkin saja terjadi pada dependent variable yang berfungsi dalam kurun waktu dan bukannya kejadian yang spesifik ataupun kondisi tertentu. Terutama berkaitan dengan jangka waktu pengamatan yang memakan waktu lama. Sebagai contoh, para buruh semakin lama dengan semakin tua mempunyai pengalaman kerja yang cukup banyak dan juga akan semakin pandai dalam spesiali pekerjaannya. Para buruh tersebut mungkin akan mengalami kejenuhan dan kebosanan terhadap pekerjaan yang ditanganinya setiap hari. Faktor yang berubah semacam ini tentunya tidak akan dapat diukur dalam periode waktu pendek. 3. Testing, proses pengujian juga dapat menimbulkan distorsi yang akan mempengaruhi hasil-hasil eksperimen. Salah satu bentuknya adalah seseorang yang ditest mengenai hal yang sama untuk keduakalinya, maka pada test berikutnya tersebut berkecenderungan untuk memperbaikinya. 4. Instrumentation, Kadangkala dalam suatu penelitian eksperimental instrumen yang digunakan sudah tidak sesuai lagi dengan standard yang berlaku. Mungkin saja dalam roses evaluasi dan pengujian, akan adanya peralatan yanng tidak berfungsi lagi, bahkan ada pula yang sulit digunakan sebagai dasar pengukuran. Persoalan-persoalan tersebut tentu akan selalu menjadikan pembaca laporan penelitian meragukan keabsahan pendekatan ini. 5. Selection, Siapakah orang-orang yang harus dipilih menjadi objek eksperimen baik yang masuk dalam kategori kelompok yang diukur maukun kelompok yang digunakan sebagi variabel kontrol. Para peneliti dihadapkan kondisi yang relatip subjectives terhadap aspek pemilihan sample tersebut. Tentu saja hal semacam ini menjadi sangat sulit pengambilan kebijaksanaannya. 6. Statistical Regretion, sering kali peneliti dihadapkan kesulitan apabila hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menghasilkan scores yang ekstrim. Ada sekelompok orang yang terpilih sebagai objek eksperimen mempunyai kecenderungan penyimpangan pada ekstrem atas tetapi ada pula yang berkecenderungan pada ekstrem bawah. Tentu saja hal ini akan mengakibatkan pengukuran yang kurang sempurna. 7. Experiment Mortality, seringkali dalam operasi penelitian eksperimen semacam ini terjadi perubahan komposisi kelompok yang diobservasi. Ada anggauta kelompok yang harus didrop, karena tidak sesuai dengan situasi pengetesan pada saat terteenta, Tentu saja Perubahan-perubahan ini akan mengakibatkan distorsi dalam proses pengukurannya kelak. 110

You might also like