You are on page 1of 156

MODUL 1 ANTROPOMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN

KELOMPOK 2

1.1 LATAR BELAKANG Pengertian desain produk industri adalah salah satu aktifitas luas dari inovasi teknologi yang berhubungan dengan pengembangan bentuk, pengembangan teknik, proses produksi dan peningkatan pasar suatu produk industry (Prasetyowibowo, 1999). Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia (Sutalaksana, 2006 : 72), dimana secara hakiki akan berhubungan dengan segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk menunjukkan performansinya yang terbaik. Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi, terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas akomodasi Proses perancangan bangun fasilitas dengan memperhatikan faktor ergonomi sudah tidak dapat ditunda lagi. hal tersebut tidak lepas dari pembahasan mengenai ukuran antropometri tubuh operator maupun penerapan data-data antropometrinya (Eko Nurmianto, 2004). Istilah antropometri berasal dari anthro yang berarti manusia, dan metry yang berarti ukuran. Antropometri yang dihasilkan dan yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas. Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linier, berat, isi, meliputi juga ukuran kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerak tubuh. Analisis pada bidang antropometri dapat membantu mengurangi beban kerja dan memperbaiki untuk kerja dengan cara menyediakan tata letak tempat kerja yang optimal termasuk postur kerja yang baik dan kenyamanan menggunakan suatu alat atau sistem kerja sangat bergantung pada kesesuaian rancangan dengan dimensi tubuh pengguna (manusia). Ketidaknyamanan dalam bekerja dapat disebabkan oleh faktor ketidak-ergonomisan rancangan sistem kerja yang ada. Ketidak ergonomisan sistem kerja, baik dalam aspek peralatan, metode kerja maupun lingkungan kerja yang akan menyebabkan berbagai permasalahaan seperti keluhan ketidaknyaman pada pekerja (Sritomo Wignjosoebroto, 1995). Praktikum ini memiliki tujuan untuk mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, cara menyeragamkan data dan mengolah serta memberikan analisa yang tepat untuk sesuai dengan data yang akan diperoleh. Dengan adanya data antropometri dapat diterapkan untuk mendesain fasilitas akomodasi secara ergonomi agar didapat kepuasan baik dari si pengguna jasa maupun pemberi jasa produksi. 1.2 RUMUSAN MASALAH Permasalahan yang diangkat pada praktikum kali ini yaitu : 1. Bagaimana cara mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala, dan kaki untuk kepentingan ergonomi? 2. Bagaimana cara cara untuk menyeragamkan data antropometri dalam menggunakan program MINITAB? 3. Bagaimana cara mengolah data keseragaman dan menggunakan program Excel? 4. Bagaimana cara mengolah data koefisien determinasi yang bernilai 0,5 dan selain data dimensi tubuh utama dengan aplikasi program SPSS? 1.3 TUJUAN PRAKTIKUM Dalam praktikum ini, praktikan diharapkan: Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

1. Mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala, dan kaki untuk kepentingan ergonomi 2. Mengetahui cara untuk menyeragamkan data antropometri dalam menggunakan program MINITAB 3. Mengolah data keseragaman dan menggunakan program Excel 4. Mengolah data koefisien determinasi yang bernilai 0,5 dan selain data dimensi tubuh utama dengan aplikasi program SPSS. 1.4 MANFAAT Manfaat yang diperoleh dari praktikum kali ini yaitu : 1. Menambah pengetahuan sebelum melakukan perancangan produk atau tempat kerja 2. Mengetahui dan dapat melakukan perancangan produk yang ergonomi 3. Dapat lebih memperhatikan faktor manusia terutama untuk peningkatan produktivitas 1.5 BATASAN Batasan dari praktikum modul Antropometri ini adalah sebagai berikut : 1. Praktikum dilakukan di dalam laboratorium Ergonomi PPNS-ITS. 2. Praktikum ini dilakukan pada tanggal 13 September 2011 pukul 07.00 10.25 WIB 3. Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah antropometer, mistar, dan meteran. 4. Pelaksanaan praktikum ini terdiri dari beberapa pengukuran, yaitu antropometri tubuh manusia, tangan, kepala dan kaki. 5. Obyek adalah mahasiswa PPNS-ITS jurusan K3 angkatan 2009. 6. Sumber variabilitas yang digunakan yaitu jenis kelamin dan berat badan dengan skala 40 50 kg, 51- 60 kg, dan > 60 kg. 7. Pada antropometri tubuh berdasarkan variabelitas jenis kelamin dilakukan uji korelasi dan uji regresi. 1.6 ASUMSI Adapun asumsi dari praktikum modul ini sebagai berikut : a. Data pengukuran yang diperoleh adalah benar. b. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini dalam keadaan normal dan baik c. Baik operator maupun obyek yang diukur dalam keadaan fit.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KELOMPOK 2

2. 1 ANTROPOMETRI Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika dan ukuran persentil. Jika seratus orang berdiri berjajar dari yang terkecil sampai terbesar dalam suatu urutan, hal ini akan dapat diklasifikasikan dari 1 percentile sampai 100 percentile (Liliana, 2007). Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (2008) adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteritik fisik ukuran tubuh manusia, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Untuk perencanaan stasiun kerja data antropometri akan bermanfaat baik didalam memilih fasilitas-fasilitas kerja yang sesuai dimensinya dengan ukuran tubuh operator, maupun didalam merencanakan dimensi ruang kerja itu sendiri. Antropometri dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Antropometri Statis (Structural Body Dimensions) Pengukuran manusia pada posisi diam atau yang dibakukan. Disebut juga pengukuran dimensi struktur tubuh dimana tubuh diukur dalam berbagai posisi standart dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna). Pengukuran antropometri statis menjadi penting karena pengukuran ini menjadi dasar dalam perancangan produk dan lingkungan kerja yang digunakan. Tabel 2.1 Parameter Ukur Antropometris Statis NO POSISI BERDIRI NO POSISI DUDUK 1. Tinggi badan 1. Tinggi kepala 2 Tinggi mata 2 Tinggi mata 3 Tinggi bahu 3 Tinggi bahu 4 Tinggi siku 4 Tinggi 5 Tinggi pinggang 5 Tinggi peinggang 6 Tinggi tulang pinggul 6 Tinggi tulang pinggul 7 Tinggi kepalan tangan posisi 7 Panjang buttock lutut siap 8 Tinggi jangkauan atas 8 Panjang buttock popliteal 9 Panjang depa 9 Tinggi telapak kaki lutut 10 Panjang lengan atas 10 Tinggi tgelapak kaki popliteal 11 Panjang lengan bawah 11 Panjang kaki 12 Lebar bahu 12 Tebal paha 13 Lebar dada 14 Sumber : Darlis, 2009 2. Antropometri Dinamis (Functional Body Dimensions) merupakan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikangerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. Selanjutnya untuk memperjelas mengenai data Antropometri yang tepat diaplikasikan dalam berbagai rancangan produk ataupun fasilitas kerja, diperlukan pengambilan ukuran dimensi anggota tubuh Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Tabel 2.2 Pemilihan Sikap Kerja Terhadap Jenis Pekerjaan yang BerbedaBeda Jenis Pekerjaan Sikap Kerja yang dipilih Menjangkau > 5 kg Berdiri Bekerja di bawah Berdiri Duduk-berdiri tinggi siku Mengjangkau Berdiri Duduk-berdiri horizontal di laur daerah jangkauan optimum Pekerjaan ringan Berdiri Duduk-berdiri dengan pergerakan berulang Pekerjaan perlu Duduk Duduk-berdiri ketelitian Inspeksi dan Duduk Duduk-berdiri monitoring Sering berpindahDuduk-berdiri Berdiri pindah Sumber : Darlis, 2009 2.1.1 Antropometri dan Peralatan Kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran alat dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah,nyeri, pusing. Penelitian yang dilakukan Chang terhadap 30 orang laki-laki sebegai operator pneumatic screwdriver usia 22 tahun panjang lengannnya rata-rata 18,2 cm dan tinggi tubuh rata-rata 168,5 cm, ternyata yang melakukan kerja pada posisi duduk lebih menerima getaran pneumatic screwdriver dan otot lengan depannya mengalami stress dibanding yang posisi kerja berdiri. Selain itu penelitian Gunnar terhadap 20 orang wanita dan 20 orang laki-laki yang sedang menggunakan handle pelatuk powered drill tools, median panjang lengan kelompok laki-laki 189 10 mm dan kelompok perempuan 174 9 mm, ternyata ketepatan membidik pelatuk powered drill tools ukuran lebar 50 mm lebih mampu digunakan kelompok perempuan dan kelompok laki-laki mampu menggunakan handle pelatuk powered drill tools ukuran 60 mm. Hasil beberapa temuan penelitian di atas memberi keyakinan bahwa semua peralatan harus didesain sesuai antropometri pengguna. 2.1.2 Antropometri Dalam Sistem Manusia-Mesin Jika disadari bahwa perancangan suatu produk juga dilakukan oleh manusia, maka perancangan sistem manusia-mesin juga tidak lepas dari faktor-faktor manusia karena sebagian dari kesalahan-kesalahan kerja yang terjadi disebabkan oleh rancangan produk yang tidak mempunyai kompatibilitas dengan manusia yang menanganinya. Karena itu seorang perancang produk mempunyai peran besar dalam mengurangi risiko bahaya akibat kesalahan kerja. Diantara penyebab kesalahan pengoperasian setiap produk, didapat kesalahan manusia. Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa besarnya faktor manusia berperan dalam kelancaran pemakaian produk. Memang kesalahan adalah manusiawi, tetapi penelitian lebih jauh menunjukkan bahwa kesalahan manusia banyak

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

disebabkan kesalahan rancangan produk. Ini menunjukkan bahwa kesalahan manusia berawal pada perancangannya yang tidak manusiawi dan berakibat pada tahap pemakaiannya sebagaimana juga pada perawatannya. Sejalan dengan munculnya kesadaran akan arti pentingnya faktor manusia, para pendisain reaktor maupun instalasi-instalasi lainnya mengikutsertakan antropometri dalam desain stasiun kerjanya serta peralatan pendukungnya. Tujuan utama penyertaan antropometri ini adalah untuk memperkecil beban kerja operator sehingga keamanan dan keselamatan instalasi itu dapat dipertinggi lagi. Persoalan yang muncul berkaitan dengan desain peralatan adalah berkaitan dengan antropometri orang Indonesia adalah kompatibilitasnya dengan antropometri tenaga kerja Indonesia. 2. 2 PERSENTIL Pada penetapan data antropometri, pemakaian distribusi normal umum diterapkan. Distribusi normal dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata dan simpangan standarnya dari data yang ada. Berdasarkan nilai yang ada tersebut, maka persentil (nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut) bisa ditetapkan sesuai tabel probabilitas distribusi normal. Jika diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, maka diambil rentang 2,5th dan 97,5th percentile sebagai batas-batasnya.

Gambar 2.1. Distribusi normal yang mengakomodasi 95% dari populasi


Sumber : Nurmianto, 2004

Secara statistik sudah diperlihatkan bahwa data hasil pengukuran tubuh manusia pada berbagai populasi akan terdistribusi dalam grafik sedemikian rupa sehingga data-data yang bernilai kurang lebih sama akan terkumpul di bagian tengah grafik. Persentil menunjukkan jumlah bagian per-seratus orang dari suatu populasi yang memiliki ukuran tubuh tertentu. Tujuan penelitian, dimana sebuah populasi dibagi-bagi berdasarkan kategori-kategori dengan jumlah keseluruhan 100% dan diurutkan mulai dari populasi terkecil hingga terbesar berkaitan dengan beberapa pengukuran tubuh tertentu. Sebagai Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

contoh bila dikatakan persentil ke- 95 dari suatu pengukuran tinggi badan berarti bahwa hanya 5% data merupakan data tinggi badan yang bernilai lebih besar dari suatu populasi dan 95% populasi merupakan data tinggi badan yang bernilai sama atau lebih rendah pada populasi tersebut. Ada dua hal penting yang harus selalu diingat bila menggunakan persentil. Pertama, suatu persentil Antropometri dari tiap individu hanya berlaku untuk satu data dimensi tubuh saja. Kedua, tidak dapat dikatakan seseorang memiliki persentil yang sama, ke95, atau ke-90 atau ke-5, untuk keseluruhan dimensi. Penerapan data anthropometri ini dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (standar deviasi) dari suatu distribusi normal. Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut, misalnya 95% populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95 persentil; 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal. Tabel 2.3 Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil

Percentile 1st 2,5th 5th 10th 50th 90th 95th 97,5th 99th
Sumber : Stevenson, 1989 ; Nurmianto 1991) 2.3

Perhitungan X 2,325 x X 1,96 x X 1,645 x X 1,28 x X X + 1,28 x X + 1,645 x X + 1,96 x X + 2,325 x

DIMENSI TUBUH Pengumpulan data dilakukan secara langsung pada stasiun kerja uantuk mengetahui kondisi kerja. Dalam pengamatan ini dilakuakn pengambilan gambar terhadap stasiun kerja, pengambilan/pengumpulan ukuran stasiun kerja, dimensi tubuh manusia. Selanjutnya data antropometri akan diolah menjadi tabel antropometri yang nantinya digunakan untuk analisa antropometri tentang perancangan fasilitas kerja pada stasiun kerja tersebut. Berikut ini merupakan bagian-bagian tubuh yang akan diukur yaitu : 2.3.1 KEPALA Berikut ini merupakan gambar dimensi struktur kepala dan juga kode antropometri kepala yaitu :

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 2.2 Gambar dimensi struktur kepala


Sumber : Nurmianto, 2004 Tabel 2.4 Antropometri Kepala

Kode H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H14


2.3.2 TUBUH

Dimensi Panjang kepala Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala Lebar mulut

Sumber : Nurmianto, 2004

Berikut ini merupakan gambar dimensi struktur tubuh dan juga kode antropometri kepala yaitu :

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 2.3 Antropometri tubuh manusia yang diukur dimensinya


Sumber : Nurmianto, 2004

Tabel 2.5 Antropometri Tubuh

Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9

Dimensi Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk

Kode D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22

Dimensi Tinggi lipat betis Lebar bahu Lebar panggul Tebal dada Tebal perut Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala Panjang tangan Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak

D10

Tebal paha

D23

D24 D11 Jarak pantat kelutut

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRI Lanjutan Tabel 2.5 Antropometri Tubuh

KELOMPOK 2

D25 D12 Jarak dari lipat lutut ke pantat

D26 D13 Tinggi lutut


Sumber : Nurmianto, 2004

Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan

2.3.3 TANGAN Berikut ini merupakan gambar dimensi struktur tangan dan juga kode antropometri tangan yaitu :

Gambar 2.4 Dimensi Tangan Sumber : Nurmianto, 2004 Tabel 2.6 Antropometri tangan Kode T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking Lebar ibu jari Tebal ibu jari Dimensi

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRI Lanjutan Tabel 2.6 Antropometri tangan


T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18 Lebar jari telunjuk Tebal jari telunjuk Lebar telapak tangan Lebar telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar telapak tangan minimum Tebal telapak tangan Tebal telapak tangan ( sampai ibu jari) Diameter genggam

KELOMPOK 2

Lebar maksimum ( ibu jari ke jari kelingking )

Sumber : Nurmianto, 2004 2.3.4 KAKI Berikut ini merupakan gambar dimensi struktur kaki dan juga kode antropometri kaki yaitu :

Gambar 2.5 Dimensi Kaki Sumber : Nurmianto, 2004 Tabel 7. Antropometri kaki Kode F1 F2 F3 Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Dimensi

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

10

MODUL 1 ANTROPOMETRI
F4 Lebar kaki

KELOMPOK 2

Lanjutan Tabel 7. Antropometri kaki F5 Lebar tangkai kaki F6 F7 F8 Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak kaki Jarak horizontal tangkai mata kaki

Sumber : Nurmianto, 2004 2.4 VARIABELITAS Perancangan lingkungan kerja fisik manusia pada umumnya berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia antara lain yaitu (Nurmianto,2008) : a. Jenis kelamin (sex) Secara distribusi statisktik terdapat perbedaan yang signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita. Jenis kelamin pria umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar disbanding wanita. Oleh karenanya data antropometri untuk kedua jenis kelamin selalu disajikan terpisah. b. Umur (age) Penggolongan atas beberapa kelompok umur yaitu: balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut sia. Antropometri tubuh manusia akan cenderung meningkat sampai batas usia dewasa. Namun setelah mencapai usia dewasa, tinggi badan manusia mempunyai kecenderungan untuk menurun yang antara lain disebabkan oleh berkurangnya elastisitas tulang belakang (invertebral discs). c. Suku bangsa (etnic) Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnic memiliki karakteristik fisik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dimensi tubuh suku bangsa negara Barat pada umumnya berukuran yang lebih besar daripada dimensi tubuh suku bangsa negara Timur. d. Jenis Pekerjaan Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi karyawannya. Misalnya pekerjaan buruh mengharuskan orang-orang yang berpostur lebih besar dibanding pekerja kantoran. Sedangkan menurut Wignjosoebroto (2003) dimensi tubuh manusia juga dipengaruhi oleh tingkat sosio ekonomi. Pada negara-negara maju dengan tingkat sosio ekonomi tinggi, penduduknya mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang. e. Keacakan/Random Meskipun telah terdapat dalam satu kelompok populasi yang sudah jelas sama jenis kelamin, suku, usia dan pekerjaannya , namun masih akan ada perbedaanyang cukup signifikan antara berbagai macam masyarakat. f. Pakaian Perbedaan ini disebabkan oleh bervariasinya iklim dari satu tempat ke tempat lainnya terutama di daerah yang memilki empat musim. g. Faktor kehamilan pada wanita Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti bila dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil terutama yang berkaitan

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

11

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

dengan analisis perancangan produk (APP) dan analisi perancangan kerja (APK) h. Cacat Tubuh secara fisik Masalah yang sering timbul misalnya : keterbatasan jarak jangkauan, dibutuhkan ruang kaki atau lorong khusus. i. Sosial ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh. j. Kondisi waktu pengukuran 2. 3 PENGGUNAAN DATA ANTROPOMETRI Data antropometri hasil dari pengukuran dimensi tubuh manusia diolah sesuai kebutuhan penelitian atau perancangan produk. Pengolahan data tersebut dilakukan secara analisis statistik antara lain uji kenormalan data, uji keseragaman, uji kecukupan data, selanjutnya akan dihitung percentile untuk masing-masing dimensi tubuh, dimana hal ini sangat diperlukan pada tahap perancangan (Wignjosoebroto, 2010). Adapun keterangannya, sebagai berikut: 2.4.1. UJI KESERAGAMAN DATA Uji keseragaman data berfungsi untuk memperkecil varian yang ada dengan membuang data ekstrim. Jika ada data yang berada di luar batas kendali atas ataupun batas kendali bawah maka data tersebut dibuang. (Wignjosoebroto, 2010). Rumus yang digunakan dalam uji ini yaitu:

.. ... persamaan 2.1

...........persamaan 2.2

.................... persamaan 2.3

.............persamaan 2.4 dengan; SD = standar deviasi xi = data ke-i x = mean data n = jumlah data BKA = batas kendali atas BKB = batas kendali bawah

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

12

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

2.4.2 UJI NORMALITAS DATA Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistic parametrik. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah data memusat pada nilai rata-rata dan median. Penerapan data anthropometri akan dapat digunakan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (Standard Deviasi) dari suatu distribusi normal (Husein, 2009). Berdasarkan nilai tersebut, maka persentil (nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut) bisa ditetapkan sesuai tabel probabilitas distribusi normal. Jika diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, aka diambil rentang 2,5th dan 97,5th percentile sebagai atas-batasnya (Wignjosoebroto,2003). Untuk menguji kenormalan data digunakan rumus sebagai berikut:

maka data dikatakan normal. Uji normalitas bisa pula menggunakan uji Geary dengan prosedur sebagai berikut:

Data dikatakan berdistribusi normal jika dengan = 0,05. Sedangkan jika data tidak normal maka data diasumsikan normal. 2.4.3 Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data berfungsi untuk mengetahui apakah data yang diperoleh sudah mencukupi untuk diolah. Sebelum dilakukan uji kecukupan data terlebih dahulu menentukan derajat kebebasan s = 0.05 yang menunjukkan penyimpangan maksimum hasil program. Selain itu juga ditentukan tingkat kepercayaan 95% dengan k = 2 yang menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data Antropometri, artinya bahwa rata-rata data hasil pengukuran diperbolehkan menyimpang sebesar 5% dari rata-rata sebenarnya (Barnes, 1980). Rumus uji kecukupan data, yaitu:

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

13

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Dengan ; k = tingkat kepercayaan s = derajat ketelitian xi = data ke-i N = jumlah data pengamatan. N = jumlah data teoritis Data dianggap telah mencukupi jika memenuhi persyaratan N<N, dengan kata lain jumlah data secara teotitis lebih kecil daripada jumlah data pengamatan (Wignjosoebroto, 2000). 2.4.4 Perhitungan Persentil 5 dan 95 Pada penentuan dimensi rancangan fasilitas kerja pengecapan dibutuhkan beberapa persamaan berdasarkan pendekatan Antropometri. Perhitungan nilai persentil 5 dan persentil 95 dari setiap jenis data yang diperoleh, dilanjutkan dengan perhitungan untuk penentuan ukuran rancangan dan pembuatan rancangan berdasarkan ukuran hasil rancangan. 2.4.5 Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya mengenai perancangan basis data antropometri telah dilakukan oleh beberapa tokoh di luar negeri. R. Mollarda, et.al dari Universitas Descartes Paris merancang basis data tentang ergonomi dalam penelitian yang berjudul Database contents, structure, and ontology for WEAR. The World Engineering and Antropometric Resource (WEAR) merupakan aplikasi antropometri yang berbasis sumber daya web. Pengguna data antropometri dapat mengakses data yang tersedia melalui portal pusat. WEAR ini diramalkan bisa digunakan banyak orang di berbagai belahan dunia, sehingga syarat utama dalam pembuatannya adalah mengumpulkan data-data berupa : File data terorganisasi dari data mentah 1-D dan 3-D, metode analisis bentuk, file data biomekanik, file data bibliografis dan sintesis file ergonomi, metode dan/atau alat untuk uji kecukupan. 2.4.6 Korelasi Kolerasi (colleration) dalam ilmu statistic berarti hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara dua variabel disebut kolerasi bivariat (bivariate correlation). Contohnya hubungan keaktifan berdiskusi (variabel I) dengan prestasi belajar variabel II). Variabel I disebut independent variable atau variabel tidak terikat (bebas), yaitu variabel yang memberikan pengaruh. Variabel II disebut dependent variable atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Kolerasi lebih dari dua variabel disebut multivaria te correlation. Contohnya kolerasi antara prestasi belajar (variabel X1) dengan keaktifan berdiskusi (variabel X2), keaktifan berkunjung ke perpustakaan (variabel X3), frekuensi belajar di rumah (variabel4). Variabel X1 disebut dependent variable, sedangkan variabel X2, X3, X4 disebut independent variable. Koefisien korelasi 0,000 sampai 1,000 disebut korelasi positif. Koefisien korelasi positif yaitu koefisien dimana kenaikan variabel pertama diikuti dengan kenaikan nilai variabel kedua atau sebailknya, menurunnya nilai variabel pertama diikuti dengan menurunnya nilai variabel kedua. Koefisien korelasi 0,000 sampai -1,000 disebut korelasi negatif. Korelatif negatif adalah kolerasi dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan menurunnya nilai variabel pertama diikuti dengan meningkatnya nilai variabel kedua. Untuk koefisien kolerasi 0,000 hendaknya ini ditafsirkan tidak terdapat hubungan linier antara variabel pertama dengan variabel kedua. Ada beberapa macam teknik perhitungan kolerasi yaitu: 14

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

1. Teknik kolerasi product moment (product moment correlation). Teknik ini digunakan bila datanya bersifat kontinu, homogen dan regresinya linier. 2. Teknik kolerasi tata jenjang(rank difference correlation atau rank order correlation). Teknik ini digunakan bila subjeknya sebagai sampel (N) jumlahnya antara 10-29 orang. 3. Teknik korelasi Phi (Phi Coeficient Correlation). Teknik ini digunakan bila data yang akan dikorelasikan adalah data yang akan dikorelasikan adalah data yang benar-benar dikotomik (terpisah secara tajam) variabel diskrit murni. 4. Teknik korelasi koefisien kontingensi (contingency coefficient correlation). Teknik ini digunakan bila dua variabel yang akan dikorelasikan berbentuk kategori atau gejala ordinal. 5. Teknik korelasi point biserial (point biserial correlation). Teknik ini digunakan bila dua variabel yang akan dikorelasikan variabel pertama berbentuk variabel kontinu. 6. Teknik korelasi serial 7. Teknik korelasi point serial 8. dan lai-lain Koefisien korelasi adalah suatu angka yang menunjukkan tinggi rendahnya derajat hubungan antara dua variabel atau lebih. Koefisien korelasinya besarnya sudah tertentu yaitu variasi antara 1 dan +1. r < 0 = derajat hubungan antara dua variabel menunjukkan hal yang beralawanan (koefisien korealasi negatif). Pada grafik, garis regresinya miring ke atas kanan. r > 0 = derajat hubungan antara dua variabel menunjukkan hal yang sejajar (koefisien korealasi negatif). Pada grafik, garis regresinya miring ke atas kanan. r = 0 = tidak ada hubungan sama sekali antara dua variabel. Pada grafik, tidak ada korelasi linear. (Hartono,2008) 2.4.7 . Analisis Korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk melihat tingkat keeratan hubungan linear antara dua buah variabel. Tingkat keeratan hubungan tersebut ditunjukkan dengan suatu besaran yang disebut koefisien korelasi, yang dilambangkan (Rho) untuk parameter dan r untuk statistik. Besarnya koefisien korelasi antara variabel X dengan Y dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
n

xi rxy
i 1 n

x x
2

yi
n

y ; -1 yi y
2

rxy

xi
i 1 n

i 1

xi yi rxy
i 1 n

nx y
n

xi2
i 1

nx 2
i 1

yi2

ny 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

15

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

1 r
-1 0

1
+1

Gambar 2.6 Berbagai Kondisi Koefisien Korelasi Sumber : Gujarati, 2004 Hubungan antara X dengan Y positif, jika X Hubungan antara X dengan Y negatif, jika X

Makin kuat (-)

makin kuat (+)

Y dan X Y dan X Makin lemah makin lemah

Y Y

Koefisien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006): o 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel o >0 0,25: Korelasi sangat lemah o >0,25 0,5: Korelasi cukup o >0,5 0,75: Korelasi kuat o >0,75 0,99: Korelasi sangat kuat o 1: Korelasi sempurna Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi, meliputi: pertama, melihat kekuatan hubungan dua variabel; kedua, melihat signifikansi hubungan; dan ketiga, melihat arah hubungan. Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel dilakukan dengan melihat angka koefesien korelasi hasil perhitungan dengan menggunakan kriteria sbb: Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat Jika angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin lemah Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna positif. Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna negatif.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

16

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

2.4.8 Analisis Regresi Analisis regresi yaitu suatu analisis yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan matematis antara variabel respon dengan variabel eksplanatori.

Model Regresi Linear Sederhana

Intersep Y untuk Populasi

Koefisien Slope untuk Populasi Variabel Independen Error

Variabel Respon

Komponen Linear

Komponen Error

Department of Statistics, ITS Surabaya

Slide-77

Gambar 2.7 Model

Regresi Linier Sederhana Sumber : Gujarati, 2004 Secara umum model regresi dengan p buah variabel eksplanatori adalah sebagai berikut :

y
Y

X1

X 2 ...

Xp

dengan : = variabel respon (tak bebas/dependen) yang bersifat random X 1 , X 2 ,..., X p = variabel eksplanatori (bebas/independen) yang bersifat tetap (fixed
0

,...,

variable) = parameter (koefisien) regresi

= variabel random error/galat/variabel pengganggu (disturbance term)/ variabel yang tidak menjelaskan (unexplanatory variable) dengan notasi matriks dapat ditulis sebagai berikut :

komponen komponen komponen = + random sistematis random Variasi variasi yang variasi yang = + dalamY dapat dijelaskan tidak dapat dijelaskan

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

17

MODUL 1 ANTROPOMETRI
2.4.9 Koefisien Determinasi (R2)

KELOMPOK 2

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana ketepatan atau kecocokan garis regresi yang terbentuk dalam mewakili kelompok data hasil observasi. Koefisien determinasi menggmbarkan bagian dari variasi total yang dapat diterangkan oleh model (Hartono,2008). Semikin besar nilai R2 (mendekati 1), maka oel dikatakan semain baik. Sifat yang dimiliki koefisien determinasi adalah : (a). Nilai R2 selalu positif, sebab merupakan nisbah dari jumlah kuadrat :

Nilai R 2
2

JK regresi JK Total Terkoreksi

1 (b). Nilai 0 R 2 R = 0, berarti tidak ada hubungan antara X dan Y, atau model regresi yang terbentuk tidak tepat untuk meramalkan Y. R2 = 1, garis regresi yang terbentuk dapat meramalkan Y secara sempurna. Koefesien diterminasi dengan simbol r2 merupakan proporsi variabilitas dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Definisi berikutnya menyebutkan bahwa r2 merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang dibuat model dengan variabilitas nilai data asli. Secara umum r2 digunakan sebagai informasi mengenai kecocokan suatu model. Dalam regresi r2 ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r2 sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna. Interpretasi lain ialah bahwa r2 diartikan sebagai proporsi variasi tanggapan yang diterangkan oleh regresor (variabel bebas / X) dalam model. Dengan demikian, jika r2 = 1 akan mempunyai arti bahwa model yang sesuai menerangkan semua variabilitas dalam variabel Y. jika r2 = 0 akan mempunyai arti bahwa tidak ada hubungan antara regresor (X) dengan variabel Y. Dalam kasus misalnya jika r2 = 0,8 mempunyai arti bahwa sebesar 80% variasi dari variabel Y (variabel tergantung / response) dapat diterangkan dengan variabel X (variabel bebas / explanatory); sedang sisanya 0,2 dipengaruhi oleh variabelvariabel yang tidak diketahui atau variabilitas yang inheren. (Rumus untuk menghitung koefesien determinasi (KD) adalah KD = r2 x 100%) Variabilitas mempunyai makna penyebaran / distribusi seperangkat nilai-nilai tertentu. Dengan menggunakan bahasa umum, pengaruh variabel X terhadap Y adalah sebesar 80%; sedang sisanya 20% dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam hubungannya dengan korelasi, maka r2 merupakan kuadrat dari koefesien korelasi yang berkaitan dengan variabel bebas (X) dan variabel Y (tergantung). Secara umum dikatakan bahwa r2 merupakan kuadrat korelasi antara variabel yang digunakan sebagai predictor (X) dan variabel yang memberikan response (Y). Dengan menggunakan bahasa sederhana r2 merupakan koefesien korelasi yang dikuadratkan. Oleh karena itu, penggunaan koefesien determinasi dalam korelasi tidak harus diinterpretasikan sebagai besarnya pengaruh variabel X terhadap Y mengingat bahwa korelasi tidak sama dengan kausalitas. Secara bebas dikatakan dua variabel mempunyai hubungan belum tentu variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Lebih lanjut dalam konteks korelasi antara dua variabel maka pengaruh variabel X terhadap Y tidak nampak. Kemungkinannya hanya korelasi merupakan penanda awal bahwa variabel X mungkin berpengaruh terhadap Y. Sedang bagaimana pengaruh itu terjadi dan ada atau tidak kita akan

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

18

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

mengalami kesulitan untuk membuktikannya. Hanya menggunakan angka r2 kita tidak akan dapat membuktikan bahwa variabel X mempengaruhi Y. Dengan demikian jika kita menggunakan korelasi sebaiknya jangan menggunakan koefesien determinasi untuk melihat pengaruh X terhadap Y karena korelasi hanya menunjukkan adanya hubungan antara variabel X dan Y. Jika tujuan riset hanya untuk mengukur hubungan maka sebaiknya berhenti saja di angka koefisien korelasi. Sedang jika kita ingin mengukur besarnya pengaruh variabel X terhadap Y sebaiknya menggunakan rumus lain, seperti regresi atau analisis jalur. 2.4.10 Asumsi dalam Analisis Regresi Metode kuadrat terkecil merupakan metode yang paling populer, karena mudah. Kemudahan-kemudahan tersebut akibat dari serangkaian asumsi yang harus dipenuhi agar hasil dugaan memenuhi syarat-sayarat sebagai penduga yang baik, yaitu : (i) tak bias, (ii) efisien, serta (iii) konsisten. Asumsi klasik yang harus dipenuhi pada model regresi linear sederhana (Hartono,2008)

Yi

Xi

adalah : (1) i merupakan variabel random. Bila

merupakan variabel random,

konsekwensinya adalah Yi juga variabel random, karena komponen


0 1

Xi

merupakan komponen sistematik sehingga perilaku dari

sama dengan perilaku Yi . (2) Nilai harapan (ekspektasi) dari


i

adalah nol

E ( i ) 0 sehingga E (Y i) E(
0 0 1

Xi

Xi
i
i

(3) Varians dari

konstan (identik) untuk setiap periode

Var (

X 1 ) Var (

X 2 ) ... Var (

Xi)

atau disebut juga homoskedastisitas. Sebagai konsekwensinya

Var (Yi X 1 ) Var (Yi X 2 ) ... Var (Yi X i )


(4) Variabel Jika
i i

berdistribusi normal juga berdistribusi

berdistribusi normal, maka konsekwensinya Yi normal

Asumsi (i) sampai (iv) dapat diringkas dengan suatu notasi sebagai berikut :

~ N (0,

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

19

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 2.8 Notasi Sumber : Koutsoyiannis A,1978 (5) Antara


i

dengan

saling bebas untuk i

j
saling bebas

Artinya antara pengamatan yang ke-i dengan yang ke-j (independen) atau disebut juga tidak terjadi kasus otokorelasi.

(6) Variabel eksplanatori (X) merupakan variabel tetap (bukan variabel random), sehingga antara variabel random dengan variabel eksplanatori saling bebas.

Cov( X )

(7) Variabel eksplanatori diukur tanpa salah (8) Sedangkan untuk regresi ganda, ada tambahan asumsi yaitu diantara variabel eksplanatori tidak terjadi kasus multikolinearitas. Peranan dari masing-masing asumsi dapat ditunjukkan sebagai berikut :
n

( xi
i 1 1 n

x )( y i ( xi x)2

y)

i 1 n n

( xi
i 1

x ) yi
i 1 n

( xi x)2

x) y

( xi
i 1
n

( xi
i 1 n

x ) yi x)2

( xi
i 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

20

MODUL 1 ANTROPOMETRI
n

KELOMPOK 2

wi yi
i 1

dengan wi

( xi
n

x) x)2

( xi
i 1

sehingga
n n

( xi wi
i 1 n

x) 0 x)
2

i 1 i 1

( xi

Ingin ditunjukkan bahwa 1 merupakan penduga tak bias bagi

merupakan penduga tak bias bagi 1

jika E ( 1 )

1.

E ( 1 )

E
i 1
n

wi yi
wi E ( y i ) karena wi

( xi
n

x) x)
2

bukan variabel random

i 1

( xi
i 1

wi E (
i 1 n

1 i

wi (
i 1 n 0 i 1
n

1 i n

x) wi xi

wi
1 i 1

1 i 1

0
=
n
1

wi xi
n

bila dapat ditunjukkan


i 1 n

wi xi

1
n

wi
i 1 n

0 , maka x
n

wi
i 1 n

0 sehingga
i 1

wi x

wi xi
i 1 i 1 n

wi xi
i 1

wi x

wi ( xi x )
i 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

21

MODUL 1 ANTROPOMETRI
n

KELOMPOK 2

( xi
i 1 n

x )( x i ( xi x)
2

x) 1

i 1

Artinya untuk mendapatkan agar 1 merupakan penduga tak bias bagi asumsi E ( i )

diperlukan

0 (asumsi ke-2) dan X merupakan variabel tetap (asumsi ke-6).


n

Var ( 1 ) Var
n

wi yi
i 1

wi2Var ( yi )
i 1

karena wi bukan variabel random


n n

w12Var ( y1 )
n 2 i 1

2 2 w2 Var ( y 2 ) ... wn Var ( y n ) 2

wi w j Cov( y i y j )
i 1 j i 1

wi2 karena Var ( y1 ) Var ( y 2 )

... Var ( y n )

(asumsi ke-3), serta Cov( yi y j )

0 (asumsi ke-7)

Kiranya sudah jelas bahwa asumsi homogenitas varians (keidentikan), independensi, serta X merupakan variabel tetap sangat diperlukan agar rumus-rumus untuk mencari varians dari koefisien regresi menjadi sederhana (Hartono,2008). Asumsi bahwa 1 maupun y i berdistribusi normal dibutuhkan pada saat melakukan pengujian hipotesis. Untuk melakukan pengujian terhadap parameter regresi secara individual digunakan sebagai berikut :

H0 : H1 :
t hitung

j
j

0 0 ; j=1, 2, , p j ~ t bila j ~ N karena Var( j ) ) s( j

s2 ~

(XT X) 1 XT y ~ N bila y ~ N

Sehingga bila asumsi distribusi normal tidak dipenuhi, maka pengujian parameter regresi dengan menggunakan statistik uji t tidak valid. Oleh karena itu bila distribusi dari Y tidak normal, maka digunakan metode regresi yang lain, misalnya bila Y berdistribusi binomial maka digunakan regresi logistik, bila Y berdistribusi Poisson maka digunakan regresi Poisson, bila Y beristribusi Gamma maka digunakan regresi Gamma dan lain-lain. Penggunaan model regresi ada dua, yaitu : i. Untuk meramalkan Y jika nilai variabel eksplanatori diketahui. ii. Untuk memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari masingmasing variabel eksplanatori yang tercakup di dalam model regresi terhadap variabel respon. Misalnya pada fungsi produksi, maka ingin dilihat besarnya pengaruh masing-masing input terhadap outputnya. Untuk tujuan (i) maka kriteria yang diperlukan hanyalah R 2 , makin besar R 2 makin baik hasil peramalan yang diperoleh. Karena R 2 merupakan ukuran ketepatan/kecocokan model. Tetapi untuk tujuan (ii) tidak cukup hanya dengan kriteria R 2 , semua asumsi klasik yang harus dipenuhi. Pada persamaan regresi dmasukkan data ke dalam worksheet dari program SPSS. Di sumbu x terdapat data

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

22

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

dependent yaitu D1 D26 sedangkan untuk data di sumbu y merupakan data independent yaitu U1 (D1) ,U2 (D3) , U3 (D6), U4 (D15) dan U5 (D26).

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

23

MODUL 1 ANTROPOMETRI
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KELOMPOK 2

3.1 METODOLOGI PENELITIAN Latar belakang: Antropometri adalah suatu kumpulan data numeric yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia serta penerapan dari data tersebut untuk pengamanan masalah desain. Antropometri merupakan bagian dari ergonomic yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linier, berat, isi, meliputi juga ukuran kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerak tubuh. Tujuan : Di dalam praktikum ini, praktikan di harapkan : 1. Mengetahui ukuran dimensi tubuh manusia, tangan, kepala, dan kaki untuk kepentingan ergonomi. 2. Mengetahui cara menyeragamkan data antropometri dalam menggunakan program MINITAB. 3. Mengolah data keseragaman dengan menggunakan program Excel. 4. Mengolah data koefisien determinasi yang bernilai 0,5 dan selain data dimensi tubuh utama dengan aplikasi program SPSS. Metodologi penelitian Peralatan Prosedur kerja

Pengambilan Data Antropometri

Rekap Data

Pengolahan data

Analisis

Kesimpulan dan Saran

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

24

MODUL 1 ANTROPOMETRI
3.2 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Antropometer 2. Meteran 3. Mistar 4. Jangka sorong 5. Observation sheet 6. Program Excel, MINITAB, dan SPSS

KELOMPOK 2

3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum Berikut ini merupakan prosedur pelaksanaan praktikum yaitu : 1. Melakukan pengambilan data dengan mengambil sample secara random (menyesuaikan dengan jumlah praktikan) 2. Kelompok yang mendapat kesempatan pengambilan data, membagi tugas menjadi : 2 orang sebagai objek yag diukur 1 orang sebagai pengukur 1 orang sebagai pencatat data 3. Proses pengukuran dibagi menjadi 4 tahap yaitu : a. Tahap pertama (Antropometri tubuh) Mempersiapkan alat ukur yaitu Antropometer, meteran dan mistar. Mengukur dimensi tubuh praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi tubuh yang diukur 26 buah (lihat table handout) b. Tahap Kedua (Antropometri tangan) Mempersiapkan alat pengukur yaitu mistar Mengukur dimensi tangan praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi tangan yang diukur sebanyak 20 buah (lihat tabel handout) c. Tahap Ketiga (Antropometri Kepala) Mempersiapkan alat pengukur yaitu mistar Mengukur dimensi kepala praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi kepala yang diukur sebanyak 14 buah (lihat tabel handout) d. Tahap Keempat (Antropometri kaki) Mempersiapkan alat pengukur yaitu mistar Mengukur dimensi kaki praktikan yang menjadi objek, dimana dimensi kaki yang diukur sebanyak 8 buah (lihat tabel handout) 4. Mengumpulkan data-data yang telah didapat menjadi satu dan mengelolanya menggunakan program Excel, MINITAB dan SPSS. 5. Menyimpulkan dan menganalisis hasil data yang telah diolah

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

25

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA A. VARIABEL JENIS KELAMIN 4.1 ANTROPOMETRI TUBUH 4.1.1 REKAP DATA ANTROPOMETRI Rekap data anthropometri tubuh ini terdiri dari data antropometri pria berjumlah 14 orang dan wanita berjumlah 8 orang dimana data yang akan diolah masing-masing terdiri dari anthropometri mulai dari posisi D1 dan D26 yang dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Rekap Data Anthropometri Tubuh Pria NRP NAMA BB L/P SK D1 D2 52 Wirawan 108 L Jawa 1698 1581 57 Aditomo 65 L Jawa 1700 1573 55 61 Alfi L Jawa 1775 1662 61 58 Bintang L Jawa 1650 1564 39 Mahar 55 L Jawa 1710 1500 34 Afrizal 70 L Jawa 1850 1825 63 Agus 46 L Jawa 1605 1495 45 Masnur 43 L Jawa 1550 1428 46 Irza 59 L Jawa 1710 1595 38 48 62 26 53 Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 50 76 63 73 55 L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra 1670 1750 1680 1690 1720 1545 1630 1530 1580 1590

D3 D4 1425 1040 1377 1015 1488 1105 1350 1000 1365 1075 1500 1125 1337 989 1295 935 1450 1050 1420 1000 1410 1078 1360 1025 1420 1035 1400 10040

D5 722 668 748 695 750 780 690 672 734 690 750 760 760 750

D6 909 905 920 880 505 935 819 775 853 810 905 870 880 890

D7 805 800 800 783 685 820 709 653 738 690 800 750 770 785

D8 653 600 615 605 510 595 550 530 594 590 610 550 550 590

D9 306 283 280 260 170 240 182 195 200 240 235 265 240 237

D10 195 145 133 156 130 160 132 125 156 125 175 160 150 164

D11 515 490 590 540 510 620 477 450 540 550 470 560 565 520

Tabel 4.2 Rekap Data Anthropometri Tubuh Pria (Lanjutan) L/ NRP NAMA BB P SK D12 D13 D14 108 L 52 Wirawan Jawa 500 470 345 65 57 Aditomo L Jawa 445 445 405 55 61 Alfi L Jawa 465 531 452 61 58 Bintang L Jawa 470 475 388 39 Mahar 55 L Jawa 440 510 420 34 Afrizal 70 L Jawa 495 640 450 63 Agus 46 L Jawa 374 480 397 45 Masnur 43 L Jawa 401 445 375 46 Irza 59 L Jawa 510 531 446 38 Yoga 50 L Jawa 450 510 305 48 Agung 76 L Jawa 460 495 476 62 R.Fadil 63 L Jawa 450 510 400 26 Faizal 73 L Jawa 450 520 410

D15 520 470 502 480 410 510 396 372 456 510 460 450 470

D16 410 350 330 370 270 405 246 228 311 340 380 340 370

D17 275 235 183 241 150 155 167 120 194 150 260 180 250

D18 330 250 187 255 160 192 181 156 210 120 240 160 260

D19 460 470 490 465 470 518 439 463 555 425 470 480 460

D20 185 165 165 175 170 198 165 159 172 130 176 160 165

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

26

MODUL 1 ANTROPOMETRI
53 Hendra 55 L Smt 450 500 445 455 370

KELOMPOK 2

245

230

460

173

Tabel 4.3 Rekap Data Anthropometri Tubuh Pria (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK D21 D22 D23 180 100 1714 52 Wirawan 108 L Jawa 200 95 1770 57 Aditomo 65 L Jawa 55 195 90 1980 61 Alfi L Jawa 175 80 1740 58 Bintang 61 L Jawa 39 Mahar 55 L 180 75 1685 Jawa 34 Afrizal 70 L 196 82 1905 Jawa 63 Agus 46 L 178 78 1640 Jawa 45 Masnur 43 L 172 83 1575 Jawa 46 Irza 59 L 183 82 1774 Jawa 38 48 62 26 53 Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 50 76 63 73 55 L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra 185 192 200 185 185 90 93 90 90 90 1695 1750 1550 1550 1735

D24 2008 2066 2110 1970 1990 2163 1955 1860 2044 1970 2070 2000 2009 2040

D25 1270 1270 1345 1250 1180 1314 1169 1111 1210 1270 1250 1250 1250 1255

D26 640 650 670 640 670 720 616 604 719 650 750 750 720 735

Tabel 4.4 Rekap Data Anthropometri Tubuh Wanita NRP NAMA BB L/P SK D1 D2 35 Natasha 70 P jawa 1575 1470 36 Lintang 48 P jawa 1560 1450 41 Fitri 43 P jawa 1520 1390 55 Saraghosa 48 P jawa 1610 1470 44 Rizka 60 P jawa 1540 1435 54 Mahin 61 P jawa 1570 1465 56 Maria 47 P maluku 1565 1440 31 Ria 50 P jawa 1520 1430

D3 D4 D5 1370 1020 660 1250 980 670 1260 910 620 1300 990 700 1300 950 660 1315 1005 700 1340 991 641 1340 940 642

D6 830 820 770 845 780 800 839 812

D7 720 720 680 720 670 730 740 720

D8 590 560 470 560 540 570 580 560

D9 310 260 200 260 240 260 210 220

D10 D11 D12 D13 240 560 450 450 170 470 350 430 130 500 380 475 150 530 410 520 170 540 360 480 130 500 400 480 160 540 370 452 150 520 380 460

Tabel 4.5 Rekap Data Anthropometri Tubuh Wanita NRP NAMA BB L/P SK D14 D15 D16 35 Natasha 70 P jawa 360 430 400 36 Lintang 48 P jawa 430 390 360 41 Fitri 43 P jawa 390 380 340 55 Saraghosa 48 P jawa 530 390 340 44 Rizka 60 P jawa 340 410 330 54 Mahin 61 P jawa 390 390 300 56 Maria 47 P maluku 380 400 340 31 Ria 50 P jawa 370 390 325

D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 D24 D25 D26 180 150 540 155 180 80 1650 1860 1130 600 140 100 450 180 160 90 1530 1820 1020 600 170 130 480 170 170 70 150 1860 1100 650 180 140 635 170 180 70 1635 1960 1140 740 220 220 420 140 170 90 1550 1880 1100 650 180 160 430 190 180 100 1560 1900 1120 650 220 150 450 220 185 70 1570 1910 1121 690 200 160 440 190 175 75 1590 1890 1150 680

4.1.2 UJI KESERAGAMAN TUBUH Uji keseragaman dilakukan pada data tubuh pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 27

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada D1 hingga D26. Berikut ini hasil uji keseragaman data : a. Keseragaman Antropometri Tubuh Pria
I CHART OF D1
1900 UCL=1920.4
1900 1800

I CHART OF D2
UCL=1873.6

1800
Individual Value

1700

_ X=1697

Individual Value

1700 1600 1500 1400 _ X=1578.4

1600

1500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=1473.6

1300 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=1283.2

Gambar 4.1 I-Chart D1 iterasi 1 pada pria


I CHART OF D3
1600 UCL=1599.7

Gambar 4.2 I-Chart D2 iterasi 1 pada pria


I CHART OF D4
1250 1200 UCL=1212.4

1500
Individual Value
Individual Value

1150 1100 1050 1000 950 900 _ X=1034

1400

_ X=1399.8

1300

1200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=1199.9

850 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=855.6

Gambar 4.3 I-Chart D3 iterasi 1 pada pria


I CHART OF D5
850 UCL=842.2

Gambar 4.4 I-Chart D4 iterasi 1 pada pria

800
Individual Value

750

_ X=726.4

700

650 LCL=610.6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

600

Gambar 4.5 I-Chart D5 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

28

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D6
1100 1000
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF D6
UCL=1111.8 1000 UCL=993.9

950
Individual Value

900 800 700 600 500 1 2 3 4

_ X=846.9

900

_ X=873.2

850

800 LCL=581.9
1

750 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 Observation 9 10 11 12 13

LCL=752.4

Gambar 4.6 I-Chart D6 iterasi 1 pada pria


I CHART OF D7
950 900 850
Individual Value

Gambar 4.7 I-Chart D6 iterasi 2 pada pria


I CHART OF D8
700 UCL=686.1 650
Individual Value

UCL=909.7

800 750 700 650 600 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=602.8 _ X=756.3

600

_ X=581.6

550

500 LCL=477.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.8 I-Chart D7 iterasi 1 pada pria


I CHART OF D9
325 300 275
Individual Value

Gambar 4.9 I-Chart D8 iterasi 1 pada pria


I CHART OF D10

UCL=316.8

225 200 175 150 125 100

UCL=217.3

250 225 200 175 150 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

_ X=238.1

Individual Value

_ X=150.4

LCL=159.3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=83.5

Gambar 4.10 I-Chart D9 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.11 I-Chart D10 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

29

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D11
700 650 600 550 500 450 400 350 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=363.7 350 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation _ X=528.4 500 UCL=693.0 550

KELOMPOK 2

I CHART OF D12
UCL=557.0

Individual Value

Individual Value

450

_ X=454.3

400

LCL=351.6 10 11 12 13 14

Gambar 4.12 I-Chart D11 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.13 I-Chart D12 iterasi 1 pada pria

I CHART OF D13
650 600 500
Individual Value
Individual Value

I CHART OF D14
UCL=646.4 600 UCL=574.3

550 500 450 400 _ X=504.4

400

_ X=408.1

300 LCL=242.0 350 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=362.4 200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.14 I-Chart D13 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.15 I-Chart D14 iterasi 1 pada pria

I CHART OF D15
600 550
Individual Value

I CHART OF D16
UCL=593.5 500 450 400 350 300 250 _ X=337.1 UCL=491.4

450 400 350

_ X=461.5

LCL=329.5 300 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Individual Value

500

200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=182.9

Gambar 4.16 I-Chart D15 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.17 I-Chart D16 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

30

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D17
350 300 300
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF D18
UCL=341.1 400 UCL=382.8

Individual Value

250 200 150 100 50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=59.6 _ X=200.4

200

_ X=209.4

100 LCL=35.9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.18 I-Chart D17 iterasi 1pada pria

Gambar 4.19 I-Chart D18 iterasi 1 pada pria

I CHART OF D19
600 UCL=577.1 550
Individual Value

I CHART OF D20
220 UCL=215.9

200
Individual Value

500 _ X=473.2 450

180 _ X=168.4 160

140 400 LCL=369.3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=121.0

Gambar 4.20 I-Chart D1 iterasi 19 pada pria


I CHART OF D21
220 210 200 190 180 170 160 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=158.93 _ X=186.14 UCL=213.35

Gambar 4.21 I-Chart D20 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.22 I-Chart D21 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Individual Value

31

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D22
100
UCL=98.46

KELOMPOK 2

I CHART OF D22
100
1

UCL=97.30 95
Individual Value

95
Individual Value

90 _ X=87 85

90 _ X=86

85

80 LCL=75.54
1

80

75 1 2 3 4

75 1 2 3 4 5 6 7 8 Observation 9 10 11 12 13

LCL=74.70

7 8 9 Observation

10

11

12

13

14

Gambar 4.23 I-Chart D22 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.24 I-Chart D22 iterasi 2 pada pria

I CHART OF D23
2100 2000 1900
Individual Value

I CHART OF D24
UCL=2093.0 2300 UCL=2264.9 2200 2100 2000 1900 1800 LCL=1344.6 1700 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 _ X=2018.2

1800 1700 1600 1500 1400 1300 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

_ X=1718.8

Individual Value

LCL=1771.5

Gambar 4.25 I-Chart D23 iterasi 23 pada pria

Gambar 4.26 I-Chart D24 iterasi 24 pada pria

I CHART OF D25
1400 1350
Individual Value

I CHART OF D26
UCL=1398.1 800 UCL=800.7

750
Individual Value

1300 1250 1200 1150 1100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 _ X=1242.4

700

_ X=681

650

600 LCL=1086.7 LCL=561.3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

550

Gambar 4.27 I-Chart D25 iterasi 25 pada pria

Gambar 4.28I-Chart D1 iterasi 26 pada pria

b. Keseragaman Antropometri Tubuh Wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

32

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D1
1700 UCL=1669.6 1650
Individual Value Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF D2
1550 UCL=1542.5

1500

1600 _ X=1557.5

1450

_ X=1443.8

1550

1500

1400

1450 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=1445.4

1350 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=1345.0

Gambar 4.29 I-Chart D1 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.30 I-Chart D2 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF D3
1400 UCL=1389.2 1100 1050
Individual Value

I CHART OF D4
UCL=1106.2

1350
Individual Value

1000 950 900

1300

_ X=1309.4

_ X=973.3

1250 LCL=1229.6 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 850 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=840.3

Gambar 4.31 I-Chart D3 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.32 I-Chart D4 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF D5
UCL=768.0 750 900
Individual Value

I CHART OF D6
950 UCL=920.7

Individual Value

700 _ X=661.6

850 _ X=812

650

800

600

750 LCL=555.2 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

550

700 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=703.3

Gambar 4.33 I-Chart D5 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.34 I-Chart D6 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

33

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D7
800 UCL=796.1
650

KELOMPOK 2

I CHART OF D8
UCL=663.9

750
Individual Value

_ X=712.5 700

Individual Value

600 _ X=553.8

550

500

650 LCL=628.9 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8


450 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=443.6

Gambar 4.35 I-Chart D7 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.36 I-Chart D6 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF D9
350 UCL=347.6 250

I CHART OF D10
UCL=249.9

300
Individual Value
Individual Value

200 _ X=245 _ X=162.5 150

250

200

100 LCL=75.1 LCL=142.4 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 50 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

150

Gambar 4.37 I-Chart D9 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.38 I-Chart D10 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF D11
UCL=618.8 600
450
Individual Value

I CHART OF D12
500 UCL=497.7

_ X=520 500

Individual Value

550

400

_ X=387.5

350

450 LCL=421.2 400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8


1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 300 LCL=277.3

Gambar 4.39 I-Chart D11 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.40 I-Chart D12 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

34

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF D13
540 520 UCL=539.0

I CHART OF D14
600 UCL=592.5

500
Individual Value
Individual Value

500 480 460 440 420 400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=397.7 _ X=468.4

400

_ X=398.8

300

200 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=205.0

Gambar 4.41 I-Chart D13 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF D15
440 430 420
Individual Value

Gambar 4.42 I-Chart D14 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF D16

UCL=443.1

400

UCL=400.8

375
Individual Value

410 400 390 380 370 360 350 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=351.9 _ X=397.5

350

_ X=341.9

325

300 LCL=283.0 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.43 I-Chart D15 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF D17
280 260 240
Individual Value

Gambar 4.44 I-Chart D16 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF D18

UCL=269.8

250

UCL=246.2

200
Individual Value

220 200 180 160 140 120 100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=102.7 _ X=186.3

150

_ X=151.3

100

50 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=56.3

Gambar 4.45 I-Chart D17 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.46 I-Chart D18 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

35

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D19
700 UCL=682.0 260 240 600
Individual Value
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF D20
UCL=243.4

220 200 180 160 140 _ X=176.9

500

_ X=480.6

400

300 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

120 LCL=279.3 LCL=110.4 100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.47 I-Chart D19 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.48 I-Chart D20 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF D21
210 200 190
Individual Value
Individual Value

I CHART OF D22
120 UCL=203.50 110 100 90 80 70 60 LCL=146.50 50 LCL=44.53 40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=80.63 UCL=116.72

180 170 160 150 140 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=175

Gambar 4.49 I-Chart D21 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.50 I-Chart D22 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF 23
1750 UCL=1728.9 1700 1650
Individual Value

I CHART OF D24
2000 UCL=2002.8

1950
Individual Value

1600 1550 1500 1450 1400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=1573.1

1900

_ X=1885

1850

1800 LCL=1417.3 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=1767.2

Gambar 4.51 I-Chart D23 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.52 I-Chart D24 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

36

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF D25
1250 UCL=1231.7 1200
Individual Value
Individual Value

I CHART OF D26
UCL=763.9 750

1150 _ X=1110.1

700 _ X=657.5

1100

650

1050

600

1000 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=988.5

550 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=551.1

Gambar 4.53 I-Chart D25 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.54 I-Chart D26 iterasi 1 pada wanita

Data anthropometri tubuh dilakukan uji keseragaman dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.5 Tabel Antropometri Tubuh Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Pria NRP NAMA BB L/P SK D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 52 Wirawan 108 L Jawa 1698 1581 1425 1040 722 909 805 653 306 57 Aditomo 65 L Jawa 1700 1573 1377 1015 668 905 800 600 283 55 61 Alfi L Jawa 1775 1662 1488 1105 748 920 800 615 280 61 58 Bintang L Jawa 1650 1564 1350 1000 695 880 783 605 260 39 Mahar 55 L Jawa 1710 1500 1365 1075 750 505 685 510 170 34 Afrizal 70 L Jawa 1850 1825 1500 1125 780 935 820 595 240 63 Agus 46 L 989 690 819 709 550 182 Jawa 1605 1495 1337 45 Masnur 43 L 935 672 775 653 530 195 Jawa 1550 1428 1295 46 Irza 59 L Jawa 1710 1595 1450 1050 734 853 738 594 200 38 48 62 26 53 Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 50 76 63 73 55 L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra 1670 1750 1680 1690 1720 1545 1630 1530 1580 1590 1420 1000 1410 1078 1360 1025 1420 1035 1400 10040 690 750 760 760 750 810 905 870 880 890 690 800 750 770 785 590 610 550 550 590 240 235 265 240 237

D10 195 145 133 156 130 160 132 125 156 125 175 160 150 164

D11 515 490 590 540 510 620 477 450 540 550 470 560 565 520

NRP 52 57 61 58

Tabel 4.6 Tabel Antropometri Tubuh Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Pria (Lanjutan) L/ NAMA BB P SK D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 108 L Wirawan Jawa 500 470 345 520 410 275 330 460 65 Aditomo L Jawa 445 445 405 470 350 235 250 470 55 Alfi L Jawa 465 531 452 502 330 183 187 490 61 Bintang L Jawa 470 475 388 480 370 241 255 465

D20 185 165 165 175

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

37

MODUL 1 ANTROPOMETRI
39 34 63 45 46 38 48 62 26 53 Mahar Afrizal Agus Masnur Irza Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 55 70 46 43 59 50 76 63 73 55 L L L L L L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Smt 440 495 374 401 510 450 460 450 450 450 510 640 480 445 531 510 495 510 520 500 420 450 397 375 446 305 476 400 410 445 410 510 396 372 456 510 460 450 470 455 270 405 246 228 311 340 380 340 370 370

KELOMPOK 2

150 155 167 120 194 150 260 180 250 245

160 192 181 156 210 120 240 160 260 230

470 518 439 463 555 425 470 480 460 460

170 198 165 159 172 130 176 160 165 173

Tabel 4.7 Tabel Antropometri Tubuh Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Pria (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK D21 D22 D23 D24 D25 D26 180 100 1714 2008 1270 640 52 Wirawan 108 L Jawa 200 95 1770 2066 1270 650 57 Aditomo 65 L Jawa 55 195 90 1980 2110 1345 670 61 Alfi L Jawa 175 80 1740 1970 1250 640 58 Bintang 61 L Jawa 39 Mahar 55 L 180 75 1685 1990 1180 670 Jawa 34 Afrizal 70 L 196 82 1905 2163 1314 720 Jawa 63 Agus 46 L 178 78 1640 1955 1169 616 Jawa 45 Masnur 43 L 172 83 1575 1860 1111 604 Jawa 46 Irza 59 L 183 82 1774 2044 1210 719 Jawa 38 48 62 26 53 Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra 50 76 63 73 55 L L L L L Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra 185 192 200 185 185 90 93 90 90 90 1695 1750 1550 1550 1735 1970 2070 2000 2009 2040 1270 1250 1250 1250 1255 650 750 750 720 735

Keterangan : Blok Merah Menunjukkan Nilai Ekstrim pada iterasi 1 Pada iterasi 2 tidak ditemukan nilai ekstrim c. Keseragaman Antropometri Tubuh Wanita Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Wanita D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 1370 1020 660 830 720 590 310 240 560 450 450 1250 980 670 820 720 560 260 170 470 350 430 1260 910 620 770 680 470 200 130 500 380 475 1300 990 700 845 720 560 260 150 530 410 520 1300 950 660 780 670 540 240 170 540 360 480 1315 1005 700 800 730 570 260 130 500 400 480 1340 991 641 839 740 580 210 160 540 370 452

Tabel 4.8 Tabel Antropometri Tubuh NRP NAMA BB L/P SK D1 D2 35 Natasha 70 P jawa 1575 1470 36 Lintang 48 P jawa 1560 1450 41 Fitri 43 P jawa 1520 1390 55 Saraghosa 48 P jawa 1610 1470 44 Rizka 60 P jawa 1540 1435 54 Mahin 61 P jawa 1570 1465 56 Maria 47 P maluku 1565 1440

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

38

MODUL 1 ANTROPOMETRI
31 Ria 50 P Jawa 1520 1430 1340 940 642 812 720

KELOMPOK 2

560

220

150

520

380

460

Tabel 4.9 Tabel Antropometri Tubuh Setelah dilakukan uji Keseragaman untuk Wanita (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22 D23 35 Natasha 70 P jawa 360 430 400 180 150 540 155 180 80 1650 36 Lintang 48 P jawa 430 390 360 140 100 450 180 160 90 1530 41 Fitri 43 P jawa 390 380 340 170 130 480 170 170 70 150 55 Saraghosa 48 P jawa 530 390 340 180 140 635 170 180 70 1635 44 Rizka 60 P jawa 340 410 330 220 220 420 140 170 90 1550 54 Mahin 61 P jawa 390 390 300 180 160 430 190 180 100 1560 56 Maria 47 P maluku 380 400 340 220 150 450 220 185 70 1570 31 Ria 50 P jawa 370 390 325 200 160 440 190 175 75 1590 Berdasarkan uji keseragaman data, data antrhopometri pada wanita tidak ada nilai ekstrim.

D24 1860 1820 1860 1960 1880 1900 1910 1890

D25 D26 1130 600 1020 600 1100 650 1140 740 1100 650 1120 650 1121 690 1150 680

4.1.3 Rekap Data Pria Dan Wanita Setelah Dilakukan Uji Keseragaman Rekap data anthropometri tubuh pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari nilai rata-rata, standard deviasi, persentil 1, persentil 5, persentil 50, persentil 90, persentil 95, dan persentil 99 dengan menggunakan software excel dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Rata- rata yaitu sebuah fungsi untuk menyatakan rata-rata. Penulisan fungsi seperti pada gambar dibawah.

Gambar 4.55 Fungsi Rata-rata 2. Standard deviasi yaitu fungsi untuk menyatakan standar deviasi. Penulis fungsi seperti pada gambar dibawah.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

39

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Gambar 4.56 Fungsi STDEV

KELOMPOK 2

3. Persentil yaitu fungsi untuk menyatakan persentil. Penulis fungsi seperti gambar dibawah.

Gambar 4.57 Fungsi PERSENTILE Rekap data setelah dilakukan uji keseragaman data : Tabel 4.10 Rekap data pria setelah diseragamkan D2 D3 D4 D5 D6 NRP NAMA BB L/P D1 1698 1581 1425 1040 722 909 52 Wirawan 108 L 1700 1573 1377 1015 668 905 57 Aditomo 65 L 1775 1662 1488 1105 748 920 55 61 Alfi L 1650 1564 1350 1000 695 880 58 Bintang 61 L 39 Mahar 55 L 1710 1500 1365 1075 750 34 Afrizal 70 L 1850 1825 1500 1125 780 935 63 Agus 46 L 1605 1495 1337 989 690 819 45 Masnur 43 L 1550 1428 1295 935 672 775 46 Irza 59 L 1710 1595 1450 1050 734 853 1670 1545 1420 1000 690 810 38 Yoga 50 L 1750 1630 1410 1078 750 905 48 Agung 76 L 1680 1530 1360 1025 760 870 62 R.Fadil 63 L 1690 1580 1420 1035 760 880 26 Faizal 73 L 1720 1590 1400 1004 750 890 53 Hendra 55 L Rata 1697 1578.4 1400 1034 726.4 873.2 SD 71.537 92.112 57.26 50.16 36.53 47.15 1% 1557.2 1436.7 1300 942 668.5 779.2 2,5% 1567.9 1449.8 1309 952.6 669.3 785.5 5% 1585.8 1471.6 1322 970.1 670.6 796 10% 1618.5 1496.5 1341 992.3 677.4 811.8 persentil 50% 1699 1576.5 1405 1030 741 880 90% 1767.5 1652.4 1477 1097 760 917.8 95% 1801.3 1719.1 1492 1112 767 926 97,5% 1825.6 1772 1496 1119 773.5 930.5

D7 805 800 800 783 685 820 709 653 738 690 800 750 770 785 756.3 53.09 657.2 663.4 673.8 686.5 776.5 803.5 810.3 815.1

D8 653 600 615 605 510 595 550 530 594 590 610 550 550 590 581.57 38.396 512.6 516.5 523 536 592 613.5 628.3 640.65

D9 306 283 280 260 170 240 182 195 200 240 235 265 240 237 238.1 39.9 171.6 173.9 177.8 185.9 240 282.1 291.1 298.5

D10 195 145 133 156 130 160 132 125 156 125 175 160 150 164 150.4 20.39 125 125 125 126.5 153 171.7 182 188.5

D11 515 490 590 540 510 620 477 450 540 550 470 560 565 520 528.4 47.65 452.6 456.5 463 472.1 530 582.5 600.5 610.3

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

40

MODUL 1 ANTROPOMETRI
99% 1840.3 1803.8 1498 1122 777.4 933.2

KELOMPOK 2

818.1 648.06

303

192.4

616.1

Tabel 4.11 Rekap data pria setelah diseragamkan (Lanjutan) NR P 52 57 61 58 39 34 63 45 46 38 48 62 26 53 NAMA Wirawan Aditomo Alfi Bintang Mahar Afrizal Agus Masnur Irza Yoga Agung R.Fadil Faizal Hendra Rata SD BB 108 65 55 61 55 70 46 43 59 50 76 63 73 55 L/P L L L L L L L L L L L L L L D12 500 445 465 470 440 495 374 401 510 450 460 450 450 450 454.3 36.05 33.58 382.8 391.6 412.7 450 498.5 503.5 506.8 508.7 D13 470 445 531 475 510 640 480 445 531 510 495 510 520 500 504.43 47.996 46.968 445 445 452.5 505 531 569.15 604.58 625.83 D14 345 405 452 388 420 450 397 375 446 305 476 400 410 445 408.14 46.032 42.312 318 331 354 407.5 451.4 460.4 468.2 472.88 D15 520 470 502 480 410 510 396 372 456 510 460 450 470 455 461.5 44.21 40.9 379.8 387.6 400.2 465 510 513.5 516.8 518.7 D16 410 350 330 370 270 405 246 228 311 340 380 340 370 370 337.1 55.91 51.85 233.9 239.7 253.2 345 397.5 406.8 408.4 409.4 D17 275 235 183 241 150 155 167 120 194 150 260 180 250 245 200.36 49.531 44.656 129.75 139.5 150 188.5 257 265.25 270.13 273.05 D18 330 250 187 255 160 192 181 156 210 120 240 160 260 230 209.36 55.143 42.909 131.7 143.4 157.2 201 258.5 284.5 307.25 320.9 D19 460 470 490 465 470 518 439 463 555 425 470 480 460 460 473.21 31.919 31.692 429.55 434.1 445.3 467.5 509.6 530.95 542.98 550.19 D20 185 165 165 175 170 198 165 159 172 130 176 160 165 173 168.43 15.113 14.345 139.43 148.85 159.3 167.5 182.3 189.55 193.78 196.31

1% 2,5% 5% 10%

Persentil

50% 90% 95% 97,5 % 99%

Tabel 4.12 Rekap data pria setelah diseragamkan (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P D21 D22 D23 D24 D25 180 1714 2008 1270 52 Wirawan 108 L 57 Aditomo 61 Alfi 58 Bintang 39 Mahar 34 Afrizal 63 Agus 45 Masnur 65 L 55 L 61 L 55 L 70 L 46 L 43 L 200 195 175 180 196 178 172 95 90 80 75 82 78 83 1770 1980 1740 1685 1905 1640 1575 2066 2110 1970 1990 2163 1955 1860 1270 1345 1250 1180 1314 1169 1111

D26 640 650 670 640 670 720 616 604

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

41

MODUL 1 ANTROPOMETRI
46 Irza 38 Yoga 48 Agung 62 R.Fadil 26 Faizal 53 Hendra Rata SD
1% 2,5% 5% 10% 50% 90% 95% 97,5%

KELOMPOK 2

59 L 50 L 76 L 63 L 73 L 55 L

183 185 192 200 185 185 186.14 9.0881 172.4 173 174 175.9 185 198.8 200 200 200

82 90 93 90 90 90 86 6.272 75.36 75.9 76.8 78.4 90 92.4 93.8 94.4 94.76

1774 1695 1750 1550 1550 1735 1719 122.7 1550 1550 1550 1558 1725 1866 1931 1956 1970

2044 1970 2070 2000 2009 2040 2018 73.63 1872 1891 1922 1960 2009 2098 2129 2146 2156

1210 1270 1250 1250 1250 1255 1242 59.4 1119 1130 1149 1172 1250 1301 1325 1335 1341

719 650 750 750 720 735 681 50.08 605.6 607.9 611.8 623.2 670 745.5 750 750 750

Persentil

99%

NRP 35 36 41 55 44 54 56 31

Tabel 4.13 Rekap data wanita setelah diseragamkan NAMA BB L/P D1 D2 D3 D4 D5 D6 Natasha 70 P 1575 1470 1370 1020 660 830 Lintang 48 P 1560 1450 1250 980 670 820 Fitri 43 P 1520 1390 1260 910 620 770 Saraghosa 48 P 1610 1470 1300 990 700 845 Rizka 60 P 1540 1435 1300 950 660 780 Mahin 61 P 1570 1465 1315 1005 700 800 Maria 47 P 1565 1440 1340 991 641 839 Ria 50 P 1520 1430 1340 940 642 812 Rata 1557.5 1444 1309 973.3 661.6 812 SD 28.284 25.1 38.3 34.43 26.37 25.3 1% 1520 1393 1251 912.1 621.5 771 2,5% 1520 1397 1252 915.3 623.7 772 5% 1520 1404 1254 920.5 627.4 774 10% 1520 1418 1257 931 634.7 777 Persentil 50% 1562.5 1445 1308 985 660 816 90% 1585.5 1470 1349 1010 700 841 95% 1597.8 1470 1360 1015 700 843 97,5% 1603.9 1470 1365 1017 700 844 99% 1607.6 1470 1368 1019 700 845

D7 720 720 680 720 670 730 740 720 713 22.8 671 672 674 677 720 733 737 738 739

D8 590 560 470 560 540 570 580 560 554 34.6 475 482 495 519 560 583 587 588 589

D9 310 260 200 260 240 260 210 220 245 33.2 201 202 204 207 250 275 293 301 307

D10 240 170 130 150 170 130 160 150 162.5 32.69 130 130 130 130 155 191 215.5 227.8 235.1

D11 560 470 500 530 540 500 540 520 520 26.9 472 475 481 491 525 546 553 557 559

D12 450 350 380 410 360 400 370 380 388 29.9 351 352 354 357 380 422 436 443 447

D13 450 430 475 520 480 480 452 460 468 25.3 431 434 437 444 468 492 506 513 517

Tabel 4.14 Rekap data wanita setelah diseragamkan (Lanjutan) NRP NAMA 35 Natasha BB 70 L/P P D14 360 D15 430 D16 400 D17 180 D18 150 D19 540 D20 155 D21 D22 180 80 D23 1650 D24 1860 42 D25 1130 D26 600

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRI
36 41 55 44 54 56 31 rata SD Lintang Fitri Saraghosa Rizka Mahin Maria Ria 48 43 48 60 61 47 50 P P P P P P P 430 390 530 340 390 380 370 399 55.3 341 344 347 354 385 460 495 513 523 390 380 390 410 390 400 390 397.5 14.79 380.7 381.8 383.5 387 390 416 423 426.5 428.6 360 340 340 330 300 340 325 342 27.1 302 304 309 318 340 372 386 393 397 140 170 180 220 180 220 200 186 25 142 145 151 161 180 220 220 220 220 100 130 140 220 160 150 160 151 31.8 102 105 111 121 150 178 199 210 216 450 480 635 420 430 450 440 481 68.1 421 422 424 427 450 569 602 618 628 180 170 170 140 190 220 190 177 22.8 141 143 145 151 175 199 210 215 218 160 170 180 170 180 185 175 175 7.5 161 162 164 167 178 182 183 184 185

KELOMPOK 2

persentil

1% 2,5% 5% 10% 50% 90% 95% 97,5% 99%

90 70 70 90 100 70 75 80.6 10.7 70 70 70 70 77.5 93 96.5 98.3 99.3

1530 1500 1635 1550 1560 1570 1590 1573 47.36 1502 1505 1511 1521 1565 1640 1645 1647 1649

1820 1860 1960 1880 1900 1910 1890 1885 38.73 1822.8 1827 1834 1848 1885 1925 1942.5 1951.3 1956.5

1020 1100 1140 1100 1120 1121 1150 1110 37.78 1026 1034 1048 1076 1121 1143 1147 1148 1149

600 650 740 650 650 690 680 657.5 43.52 600 600 600 600 650 705 722.5 731.3 736.5

4.1.4. Tabel anthropometri tubuh Setelah dilakukan perhitungan sebelumnya dari data anthropometri tubuh lalu direkap data anthropometri pada masing masing dimensi dengan persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya. Rekapan data anthropometri pada masing masing dimensi tubuh pria dan wanita dapat dilihat pada tabel di bawah ini : a. Pria Tabel 4.15 Antropometri Tubuh Pria RATA2 STDEV 1% 2.5% 5%

Kode

Dimensi Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu

10%

50%

90%

95%

97%

99%

D1 D2 D3 D4

1697 1578.4 1400 1034

71.537 92.112 57.26 50.16

1557.2 1436.7 1300 942

1567.9 1449.8 1309 952.6

1585.8 1471.6 1322 970.1

1618.5 1496.5 1341 992.3

1699 1576.5 1405 1030

1767.5 1652.4 1477 1097

1801.3 1719.1 1492 1112

1825.6 1772 1496 1119

1840.3 1803.8 1498 1122

726.4

36.53

668.5

669.3

670.6

677.4

741

760

767

773.5

777.4

D5 D6 D7 D8

873.2

47.15

779.2

785.5 663.4 516.5

796 673.8 523

811.8 686.5 536

880 776.5 592

917.8 803.5 613.5

926 810.3 628.3

930.5

933.2

756.3 53.09 657.2 581.57 38.396 512.6

815.1 818.1 640.65 648.06

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

43

MODUL 1 ANTROPOMETRI
posisi duduk Tinggi siku posisi duduk Tebal paha Jarak pantat kelutut Jarak dari lipat lutut ke pantat Tinggi lutut Tinggi lipat betis Lebar bahu 337.1 D16 D17 D18 Lebar panggul 200.36 49.531 44.656 129.75 Tebal dada 209.36 55.143 42.909 Tebal perut Tabel 4.16 Antropometri Tubuh Pria (Lanjutan) D19 D20 D21 D22 Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala Panjang tangan Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk 473.21 31.919 31.692 429.55 434.1 445.3 467.5 167.5 185 90 131.7 143.4 157.2 201 139.5 150 188.5 55.91 51.85 233.9 239.7 253.2 345

KELOMPOK 2

D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15

238.1 150.4

39.9 20.39

171.6 125

173.9 125

177.8 125

185.9 126.5

240 153

282.1 171.7

291.1 182

298.5 188.5

303 192.4

528.4 47.65 452.6 456.5 463 472.1 530 582.5 600.5 610.3 616.1 454.3 36.05 33.58 382.8 391.6 412.7 450 498.5 503.5 506.8 508.7 504.43 47.996 46.968 408.14 46.032 42.312 461.5 44.21 40.9 445 318 379.8 445 331 387.6 452.5 354 400.2 505 407.5 465 531 569.15 604.58 625.83 451.4 510 397.5 460.4 513.5 406.8 468.2 472.88 516.8 408.4 518.7 409.4

257 265.25 270.13 273.05 258.5 284.5 307.25 320.9

509.6 182.3 199 92.4

530.95 542.98 550.19 189.55 193.78 196.31 200 93.8 200 94.4 200 94.76

168.43 15.113 14.345 139.43 148.85 159.3 186 86 9.09 6.272 172 75.36 173 75.9 174 76.8 176 78.4

D23

1719

123

1550

1550

1550

1558

1725

1866

1931

1956

1970

D24

2018

73.6

1872

1891

1922

1960

2009

2098

2129

2146

2156

D25

1242

59.4

1119

1130

1149

1172

1250

1301

1325 44

1335

1341

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan

KELOMPOK 2

D26

681

50.08

605.6

607.9

611.8

623.2

670

745.5

750

750

750

Kode D1 D2 D3 D4

Dimensi

Tabel 4.17 Antropometri Tubuh Wanita RATA2 STDEV 1% 2.5% 5%

10%

50%

90%

95%

97%

99%

D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11

Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk Tebal paha Jarak pantat kelutut

1557.5 1444 1309 973.3

28.284 25.1 38.3 34.43

1520 1393 1251 912.1

1520 1397 1252 915.3

1520 1404 1254 920.5

1520 1418 1257 931

1562.5 1445 1308 985

1585.5 1470 1349 1010

1597.8 1470 1360 1015

1603.9 1470 1365 1017

1607.6 1470 1368 1019

661.6 812 713 554 245 162.5 520

26.37 25.3 22.8 34.6 33.2 32.69 26.9

621.5 623.7 627.4 634.7 660 771 671 475 201 130 472 772 672 482 202 130 475 774 674 495 204 130 481 777 677 519 207 130 491 816 720 560 250 155 525

700 841 733 583 275 191 546

700 843 737 587 293 215.5 553

700 844 738 588 301 227.8 557

700 845 739 589 307 235.1 559

Kode D12 D13 D14 D15 D16 D17

Dimensi

Tabel 4.18 Antropometri Tubuh Wanita (Lanjutan) RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 388 468 29.9 25.3 55.3 14.79 27.1 25 351 431 341 352 434 344 354 437 347 357 444 354 387 318 161

50% 380 468 385 390 340 180

90% 422 492 460 416 372 220

95% 436 506 495 423 386 220

97% 443 513 513 426.5 393 220

99% 447 517 523 428.6 397 220

Jarak dari lipat lutut ke pantat Tinggi lutut

399 Tinggi lipat betis 397.5 Lebar bahu 342 Lebar panggul 186 Tebal dada

380.7 381.8 383.5 302 142 304 145 309 151

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

45

MODUL 1 ANTROPOMETRI
151 D18 Tebal perut 31.8 68.1 22.8 7.5 10.7 102 421 141 161 70 105 422 143 162 70 111 424 145 164 70 121 427 151 167 70

KELOMPOK 2

150 450 175 178 77.5

178 569 199 182 93

199 602 210 183 96.5

210 618 215 184 98.3

216 628 218 185 99.3

D19 D20 D21 D22

Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala

481 177 175

Panjang tangan
80.6

D23

D24

D25

D26

Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan

1573

47.36

1502

1505

1511 1521 1565 1640

1645

1647

1649

1885

38.73 1822.8

1827

1834 1848 1885 1925 1942.5 1951.3 1956.5

1110

37.78

1026

1034

1048 1076 1121 1143

1147

1148

1149

657.5

43.52

600

600

600

600

650

705

722.5

731.3

736.5

4.1.5 Uji KORELASI Uji korelasi didapatkan dari hasil pengolahan data yang dilakukan sebelumnya dengan menggunakan software excel. Hasil pengolahan yang diperoleh untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan dan arah antara 2 variabel dimensi tubuh yang dimiliki. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Data 2. Data analyze 3. Correlation kemudan tekan ok

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

46

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 4.58 Membuka fungsi korelasi

Gambar 4.59 Membuka Blok semua data

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

47

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.19 Hasil uji korelasi dimensi tubuh pria

KELOMPOK 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

48

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Tabel 4.20 Hasil uji korelasi dimensi tubuh wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

49

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

4.1.6. Uji Korelasi Dimensi Utama Tubuh Uji korelasi tubuh utama didapatkan dari tabel uji korelasi di atas, dimana dimensi tubuh utama yaitu D1, D3, D6, D15, D26 yang selanjutnya disebut U1, U2, U3, U4, U5. Hasil dari uji korelasi tubuh utama ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dimensi tubuh utama dengan dimensi tubuh yang lain dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : a. Pria Tabel 4.21 Tabel Korelasi Dimensi Tubuh Utama Pria

b. Wanita Tabel 4.22 Tabel Korelasi Dimensi Tubuh Utama Wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

50

MODUL 1 ANTROPOMETRI
4.1.6 Koefisien Determinasi

KELOMPOK 2

Tabel R didapatkan dari hasil pengolahan uji korelasi tubuh utama di atas. Tabel R dihitung dengan cara mengkuadratkan nilai yang ada pada tabel korelasi tubuh utama. Nilai R 0.5 diberi shading merah. R = 1 atau mendekati 1 akan menunjukkan hubungan yang semakin kuat. Nilai Rdapat dilihat pada tabel di bawah ini : a. Pria Tabel 4.23 Koefisien determinasi pria

b. Wanita Tabel 4.24 Koefisien determinasi wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

51

MODUL 1 ANTROPOMETRI
4.1.7. Persamaan Regresi

KELOMPOK 2

Persamaan regresi linier ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atau korelasi antar data anthopometri secara matematis. Untuk mendapatkan nilai regresi linier digunakan software SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Masukkan data antropometri tubuh kedalam worksheet SPSS seperti gambar dibawah

Gambar 4.60. Memasukkan data antropometri kedalam worksheet SPSS 2. Pilih analyze 3. Regression 4. Linear

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

52

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 4.61. Meregresikan data 5. Pilih nilai yang dimasukkan sebagai faktor independent dan dependent kemudian tekan ok

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

53

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 4.62 Memilih nilai dependent dan independent Data yang diregresikan adalah data antropometri yang memiliki nilai koefisien determinasi lebih dari 0,5 (>0.5). Faktor independent menggunakan dimensi tubuh utama (U1-U5), sedangkan factor dependent menggunakan dimensi tubuh (D1-D26). Pada persamaan regresi dmasukkan data ke dalam worksheet dari program SPSS. Di sumbu x terdapat data dependent yaitu D1 D26 sedangkan untuk data di sumbu y merupakan data independent yaitu U1 (D1) ,U2 (D3) , U3 (D6), U4 (D15) dan U5 (D26).

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

54

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

a.

PRIA Tabel 4.25 Tabel Coefficients korelasi D 1 Coefficients


a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 D6 a. Dependent Variable: D1 B 155.004 1.136 -.057 Std. Error 257.204 .202 .107 .909 -.086 Coefficients Beta T .603 5.619 -.530 Sig. .559 .000 .607

D1= -0,057 D6 + 1,136 D3 + 155,004


Tabel 4.26 Tabel Coefficients korelasi D 2 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 D6 a. Dependent Variable: D2 B -468.735 .977 .136 .235 Std. Error 205.980 .238 .313 .085 .759 .085 .276 Coefficients Beta T -2.276 4.112 .434 2.753 Sig. .046 .002 .673 .020

D2 = 0,235 D6 + 0,136 D3 + 0,977 D1 468,735


Tabel 4.26 Tabel Coefficients korelasi D 3 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D15 a. Dependent Variable: D3 B 317.430 .514 .457 Std. Error 174.614 .131 .211 .642 .353 Coefficients Beta T 1.818 3.931 2.162 Sig. .096 .002 .054

D3 = 0,457 D15 + 0,514 D1 + 317,430


Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 55

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Tabel 4.27 Tabel Coefficients korelasi D 4 Coefficients


a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 D6 a. Dependent Variable: D4 B -837.151 15.225 -18.996 3.862 Std. Error 18466.697 21.299 28.093 7.644 .453 -.452 .174 Coefficients Beta T -.045 .715 -.676 .505 Sig. .965 .491 .514 .624

D4 = 3,862 D6 18,996 D3 + 15,225 D1 837,151


Tabel 4.28 Tabel Coefficients korelasi D 5 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D26 a. Dependent Variable: D5 B 114.478 .189 .427 Std. Error 131.440 .098 .141 .371 .585 Coefficients Beta T .871 1.924 3.037 Sig. .402 .081 .011

D5 = 0,427 D26 + 0,189 D1 + 114,478


Tabel 4.29 Tabel Coefficients korelasi D 6 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 a. Dependent Variable: D6 B 54.194 .467 Std. Error 706.191 .416 .308 Coefficients Beta T .077 1.123 Sig. .940 .283

D6 = 0,467 D1 + 54,194

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

56

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Tabel 4.30 Tabel Coefficients korelasi D 7


a

Coefficients

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D6 a. Dependent Variable: D7 B -157.392 .400 .278 Std. Error 170.125 .105 .070 .539 .567 Coefficients Beta T -.925 3.797 3.995 Sig. .375 .003 .002

D7 = 0,278 D6 + 0,400 D1 157,392


Tabel 4.31 Tabel Coefficients korelasi D 8 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D15 a. Dependent Variable: D8 B 264.123 .688 Std. Error 70.920 .153 .792 Coefficients Beta T 3.724 4.495 Sig. .003 .001

D8 = 0,688 D15 + 264,123


Tabel 4.32 Tabel Coefficients korelasi D 9 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D15 a. Dependent Variable: D9 B -81.674 .693 Std. Error 77.383 .167 .768 Coefficients Beta T -1.055 4.150 Sig. .312 .001

D9 = 0,693 D15 -81,674

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

57

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.33 Tabel Coefficients korelasi D 11
a

KELOMPOK 2

Coefficients

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 a. Dependent Variable: D11 B -344.008 .623 Std. Error 223.089 .159 .749 Coefficients Beta T -1.542 3.913 Sig. .149 .002

D11 = 0,623 D3 344,008


Tabel 4.34 Tabel Coefficients korelasi D 12 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 D15 a. Dependent Variable: D12 B -47.261 .233 .380 Std. Error 186.308 .184 .238 .370 .466 Coefficients Beta T -.254 1.267 1.597 Sig. .804 .231 .139

D12 = 0,380 D15 + 0,233 D3 47,261


Tabel 4.35 Tabel Coefficients korelasi D 13 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 a. Dependent Variable: D13 B -434.251 .322 .280 Std. Error 222.086 .254 .317 .480 .334 Coefficients Beta T -1.955 1.267 .883 Sig. .076 .231 .396

D13 = 0,280 D3 + 0,322 D1 434,251

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

58

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.36 Tabel Coefficients korelasi D 15 Coefficients
a

KELOMPOK 2

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 a. Dependent Variable: D15 B -372.547 .596 Std. Error 198.652 .142 .772 Coefficients Beta T -1.875 4.202 Sig. .085 .001

D15 = 0,596 D3 372,547


Tabel 4.37 Tabel Coefficients korelasi D 16 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D6 D15 a. Dependent Variable: D16 B -183.211 .112 .922 Std. Error 88.503 .093 .228 .217 .729 Coefficients Beta T -2.070 1.203 4.048 Sig. .063 .254 .002

D16 = 0,922 D15 + 0,112 D6 183,211


Tabel 4.38 Tabel Coefficients korelasi D 23 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 a. Dependent Variable: D23 B -582.970 .689 .809 Std. Error 607.050 .694 .868 .402 .377 Coefficients Beta T -.960 .992 .932 Sig. .358 .342 .371

D23 = 0,809 D3 + 0,689 D1 582,970

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

59

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.39 Tabel Coefficients korelasi D 24 Coefficients
a

KELOMPOK 2

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 D6 a. Dependent Variable: D24 B 357.638 .995 -.102 .135 Std. Error 128.174 .148 .195 .053 .967 -.079 .199 Coefficients Beta T 2.790 6.732 -.522 2.544 Sig. .019 .000 .613 .029

D24 = 0,135 D6 0,102 D3 + 0,995 D1 + 357,638


Tabel 4.40 Tabel Coefficients korelasi D 25 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D3 D6 D15 a. Dependent Variable: D25 B 358.194 .388 -.174 .094 .844 Std. Error 176.118 .180 .266 .071 .243 .467 -.167 .171 .628 Coefficients Beta T 2.034 2.156 -.652 1.324 3.471 Sig. .072 .059 .531 .218 .007

D25 = 0,844 D15 + 0,094 D6 -0,174 D3 + 0,388 D1 + 358,194


b. WANITA
Tabel 4.41 Tabel Coefficients korelasi D 1 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D6 a. Dependent Variable: D1 B 885.048 .828 Std. Error 248.146 .305 .742 Coefficients Beta T 3.567 2.711 Sig. .012 .035

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

60

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

D1 = 0,8282 D6 + 885,048
Tabel 4.42 Tabel Coefficients korelasi D 2 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 a. Dependent Variable: D2 B 281.709 .746 Std. Error 305.292 .196 .841 Coefficients Beta T .923 3.807 Sig. .392 .009

D2 = 0,746 D1 + 281,709
Tabel 4.43 Tabel Coefficients korelasi D 4 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 D6 a. Dependent Variable: D4 B -477.270 .756 .337 Std. Error 496.589 .463 .516 .621 .248 Coefficients Beta T -.961 1.634 .653 Sig. .381 .163 .543

D4 = 0,337 D6 + 0,756 D1 477,270


Tabel 4.44 Tabel Coefficients korelasi D 5 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 a. Dependent Variable: D5 B -471.821 .728 Std. Error 370.688 .238 .781 Coefficients Beta T -1.273 3.058 Sig. .250 .022

D5 = 0,728 D1 471,821

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

61

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.45 Tabel Coefficients korelasi D 6 Coefficients
a

KELOMPOK 2

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D1 a. Dependent Variable: D6 B -223.494 .665 Std. Error 381.992 .245 .742 Coefficients Beta T -.585 2.711 Sig. .580 .035

D6 = 0,665 D1 223,494
Tabel 4.46 Tabel Coefficients korelasi D 7 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D6 a. Dependent Variable: D7 B 127.759 .720 Std. Error 178.335 .220 .801 Coefficients Beta T .716 3.280 Sig. .501 .017

D7 = 0,720 D6 + 127,759
Tabel 4.47 Tabel Coefficients korelasi D 8 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D6 a. Dependent Variable: D8 B -296.495 1.047 Std. Error 290.950 .358 .767 Coefficients Beta T -1.019 2.924 Sig. .347 .027

D8 = 1,047 D6 296,495
Tabel 4.48 Tabel Coefficients korelasi D 10 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model B Std. Error Coefficients Beta T Sig.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

62

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

(Constant) D15

-643.857 2.029

142.554 .358 .918

-4.517 5.660

.004 .001

a. Dependent Variable: D10

D10 = 2,029 D15 643,857


Tabel 4.49 Tabel Coefficients korelasi D 11 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 D15 a. Dependent Variable: D11 B -258.933 .377 .716 Std. Error 218.320 .222 .575 .537 .393 Coefficients Beta T -1.186 1.700 1.247 Sig. .289 .150 .268

D11 = 0,716 D15 + 0,377 D3 258,933


Tabel 4.50 Tabel Coefficients korelasi D 13 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D26 a. Dependent Variable: D13 B 182.916 .434 Std. Error 104.180 .158 .746 Coefficients Beta T 1.756 2.746 Sig. .130 .033

D13 = 0,434 D26 + 182,916


Tabel 4.51 Tabel Coefficients korelasi D 23 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 D6 a. Dependent Variable: D23 B -11490.101 3.700 9.914 Std. Error 5833.697 4.353 6.575 .298 .528 Coefficients Beta T -1.970 .850 1.508 Sig. .106 .434 .192

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

63

MODUL 1 ANTROPOMETRI D23 = 9,914 D6 + 3,700 D3 11490,101


Tabel 4.52 Tabel Coefficients korelasi D 24 Coefficients
a

KELOMPOK 2

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D26 a. Dependent Variable: D24 B 1346.848 .818 Std. Error 94.026 .143 .920 Coefficients Beta T 14.324 5.736 Sig. .000 .001

D24 = 0,818 D26 + 1346,848


Tabel 4.53 Tabel Coefficients korelasi D 25 Coefficients
a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) D3 a. Dependent Variable: D25 B 162.809 .723 Std. Error 359.094 .274 .733 Coefficients Beta T .453 2.639 Sig. .666 .039

D25 = 0,723 D3 + 162,809

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

64

MODUL 1 ANTROPOMETRI
4.2. ANTHROPOMETRI TANGAN 4.2.1. Rekap Data Antropometri

KELOMPOK 2

Rekap data anthropometri tangan ini terdiri dari data antropometri pria berjumlah 14 orang dan wanita berjumlah 7 orangdimana data yang akan diolah masing-masing terdiri dari data anthropometri mulai dari posisi T1 dan T20 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: a. Pria Tabel 4.54 Rekap data antropometri tangan pria

Tabel 4.55 Rekap data antropometri tangan pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

65

MODUL 1 ANTROPOMETRI
4.2.2. Keseragaman Data Tangan

KELOMPOK 2

Uji keseragaman dilakukan pada data tangan pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada T1 hingga T20. Hasil uji keseragaman data : a. Pria
I CHART OF T1
220 210 200 190 180 170 160 LCL=154.87 150 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 120
Individual Value

I CHART OF T2
UCL=218.70
130 UCL=130.85

Individual Value

_ X=186.79

110

_ X=106.5

100

90 LCL=82.15

Gambar 4.60I-Chart T1 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.61 I-Chart T2 iterasi 1 pada pria

I CHART OF T3
90 UCL=85.83 80
Individual Value

I CHART OF T4
90 UCL=86.77 85 80 75 70 65
LCL=45.32

70

_ X=65.57

Individual Value

_ X=74.29

60

50

LCL=61.81 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.62 I-Chart T3 iterasi 1 pada pria Gambar 4.63 I-Chart T4 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

66

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T5
95 90
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF T6
90
UCL=94.91

UCL=88.66

85 80 75 70 65
LCL=67.09 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

85 80 75 70 _ X=81

Individual Value

_ X=75.36

LCL=62.06 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.64 I-Chart T5 iterasi 1 pada pria Gambar 4.65 I-Chart T6 iterasi 1 pada pria

I CHART OF T7
80 UCL=78.33
35

I CHART OF T8
UCL=34.50

70
Individual Value

30
Individual Value

60

_ X=61.14

25

_ X=23.86

20

50 LCL=43.96 40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14
15 LCL=13.22 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.66 I-Chart T7 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.67 I-Chart T8 iterasi 1 pada pria

I CHART OF T9
35 UCL=31.97 30

I CHART OF T10
30 UCL=29.46

25
Individual Value

25 _ X=20.71

Individual Value

_ X=21.07 20

20

15

15
10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=9.46

LCL=12.68 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.68I-Chart T9 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.69 I-Chart T10 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

67

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T11
30 UCL=28.69 25
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF T12
100 95 90 85 80 75 _ X=84.64 UCL=98.55

20

_ X=19.07

15

10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=9.46

Individual Value

70 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=70.73

Gambar 4.70 I-Chart T11 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.71 I-Chart T12 iterasi 1 pada pria

I CHART OF T13
120 115 UCL=120.42

I CHART OF T14
110 UCL=105.15 100 90 80 70 60
LCL=86.87

Individual Value

105 100 95 90 85 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

_ X=103.64

Individual Value

110

_ X=78.14

50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=51.14

Gambar 4.72 I-Chart T13 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.73 I-Chart 14 iterasi 1 pada pria

I CHART OF T15
50 UCL=51.63
90 80

I CHART OF T16
UCL=81.98

40
Individual Value
Individual Value

70 60 50 40 30 20 LCL=17.74 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 _ X=49.86

30

_ X=30.36

20

10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=9.08

10

Gambar 4.74 I-Chart T15 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.75 I-Chart T16 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

68

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T18
250 240 230 UCL=248.29

KELOMPOK 2

Individual Value

220 210 200 190 180 170 160 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=164.00 _ X=206.14

Gambar 4.76 I-Chart T18 iterasi 1 pada pria b.wanita


I CHART OF T1
190 UCL=188.38
120 UCL=115.12

I CHART OF T2

180
Individual Value
Individual Value

110

170

_ X=168.63

100

_ X=96.13

160

90

150 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=148.87

80 LCL=77.13 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.77 I-Chart T1 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.78 I-Chart T2 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF T3
90 UCL=85.90 80

I CHART OF T4
80 UCL=79.86

75

Individual Value

70

Individual Value

_ X=65

70

_ X=71.13

60

50 LCL=44.10 40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

65 LCL=62.39 60 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.79 I-Chart T3 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.80 I-Chart T4 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

69

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T5
95 90 80 85
Individual Value
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF T6
UCL=93.20 85 UCL=85.82

75 70 65 60 _ X=71

80 75 70 65

_ X=78

LCL=62.80 60 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 55 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=56.18

Gambar 4.81 I-Chart T5 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.82 I-Chart T6 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF T7
75 70 65
Individual Value

I CHART OF T8
27.5 UCL=71.70 25.0 22.5
Individual Value

UCL=25.61

60 55 50 45 40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

20.0 17.5 15.0 12.5 10.0 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=17.25

_ X=56.5

LCL=41.30

LCL=8.89

Gambar 4.83 I-Chart T7 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF T9
30 UCL=27.78 25 20 15 10 5 0 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=15.63

Gambar 4.84 I-Chart T8 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF T10
26 24 22 UCL=25.22

Individual Value

Individual Value

20 18 16 14 _ X=17.63

LCL=3.47

12 10 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=10.03

Gambar 4.85 I-Chart T9 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.86 I-Chart T10 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

70

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T11
UCL=26.39 25

KELOMPOK 2

I CHART OF T12
90 85
Individual Value

UCL=90.45

Individual Value

20 _ X=15.38

80 75 70 65 _ X=75.25

15

10

5 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=4.36

60 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=60.05

Gambar 4.87 I-Chart T11 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.88 I-Chart T12 iterasi 1 pada wanita

I CHART OF T13
100 UCL=100.65
85 80

I CHART OF T14
UCL=84.60

95
Individual Value
Individual Value

75 70 65 60 55 _ X=67.5

90

_ X=89.25

85

80 LCL=77.85 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

50 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=50.40

Gambar 4.89 I-Chart T13 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF T15
25.0

Gambar 4.90 I-Chart T14 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF T16
55 50 UCL=51.43

22.5
Individual Value

45
Individual Value

20.0

_ LCL=20 UCL=20 X=20

40 35 30 25

_ X=37.38

17.5

LCL=23.32 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

15.0 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

20

Gambar 4.91 I-Chart T15 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.92 I-Chart T16 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

71

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF T18
230 220 210
Individual Value

UCL=228.44

200 190 180 170 160 150 140 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=141.06 _ X=184.75

Gambar 4.93 I-Chart T18 iterasi 1 pada wanita Setelah dilakukan uji keseragaman data didapatkan data sebagai berikut : Tabel 4.56 Antropometri Tangan Pria setelah dilakukan uji keseragaman NRP NAMA BB T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 28 24 24 22 92 102 52 Wirawan 108 175 105 73 70 85 73 53 65 195 110 70 74 80 76 65 22 23 20 21 90 102 57 Aditomo 55 203 121 70 80 83 78 65 23 15 20 14 89 98 61 Alfi 61 175 111 60 70 75 71 49 25 19 21 17 80 105 58 Bintang 39 55 185 105 60 72 77 72 68 18 17 18 17 78 103 Mahar 34 70 202 117 81 80 89 82 63 32 30 28 23 85 114 Afrizal 63 46 178 102 64 68 76 70 60 23 18 20 19 78 95 Agus 45 43 172 90 60 73 75 69 59 22 19 21 20 83 99 Masnur 46 59 183 103 67 72 78 74 58 21 22 20 18 77 106 Irza 38 48 62 26 53 Yoga Agung Rokhmad Faizal Hendra 50 185 98 65 75 80 75 60 25 25 25 25 76 192 114 55 76 84 76 61 23 19 19 17 63 200 110 63 80 87 84 70 25 20 20 20 73 185 105 70 75 80 75 60 25 20 20 19 55 185 100 60 75 85 80 65 22 19 19 15 Keterangan : blok merah menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 1 b. Wanita Tabel 4.57 Antropometri Tangan Pria setelah dilakukan uji keseragaman NRP 35 36 41 55 44 54 NAMA Natasha Lintang Fitri Saraghosa Rizka Mahin BB 70 48 43 48 60 50 T1 170 170 170 180 160 160 T2 110 95 90 100 90 90 T3 75 65 60 70 60 60 T4 75 75 70 70 65 70 T5 80 85 75 80 70 75 T6 75 80 68 75 65 65 T7 60 60 50 60 50 55 T8 20 17 17 18 20 12 T9 18 15 15 15 10 22 T10 20 18 18 15 15 20 T11 20 13 15 15 10 15 T12 80 85 70 70 75 72 T13 90 93 85 85 90 94 T14 80 75 65 75 60 60 T15 20 20 20 20 2 20 T16 40 40 35 30 30 46 80 93 90 90 80 100 111 110 106 100

T14 90 80 75 79
65 82 67 60 69

T15 T16 44 73 35 60 20 40 24 49
37 28 28 26 38 57 48 53 46 58

T18 208 215 220 205


204 218 186 200 180

90 87 80 90 80

25 28 30 38 24

35 47 30 50 52

175 236 225 210 204

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

72

MODUL 1 ANTROPOMETRI
56 31 Maria Ria 61 47 159 94 180 100 70 60 74 70 79 80 70 70 57 60 14 20 20 10 15 20

KELOMPOK 2

20 15

70 80

87 90

60 65

20 20

43 35

Tabel 4.58 Antropometr Tangan Wanita setelah dilakukan uji keseragaman

4.2.4 Tabel anthropometri tangan Setelah dilakukan perhitungan sebelumnya dari data anthropometri tangan lalu direkap data anthropometri pada masing masing dimensi dengan persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya. Rekapan data anthropometri pada masing masing dimensi tubuh pria dan wanita dapat dilihat pada tabe di bawah ini : a. Pria Tabel 4.59 Antropometri Tangan Pria RATA2 STDEV 1% 2.5% Dimensi Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking Lebar ibu jari Tebal ibu jari Lebar jari telunjuk Tebal jari telunjuk Lebar telapak tangan 186.8 106.5 65.57 74.29 81 75.36 61.14 23.86 20.71 21.07 19.07 84.64 10.25 8.074 6.79 3.832 4.557 4.431 5.586 3.325 3.811 2.731 3.05 5.839 172.4 91.04 55.65 68.26 75 69.13 49.52 18.39 15.26 18.13 14.13 77.13

Kode T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12

5%

10% 175 98.6 60 70 75.3 70.3 54.5 21.3 17.3 19 15.6 78

50% 185 105 64.5 74.5 80 75 60.5 23 19.5 20 19 84

90% 201.4 116.1 72.1 80 86.4 81.4 67.1 27.1 24.7 24.7 22.7 91.4

95% 202 118 75.8 80 87.7 82.7 68.7 29.4 26.8 26.1 23.7 92.4

97%

99%

172.98 174 92.6 56.63 68.65 75 69.33 95.2 58.25 69.3 75 69.65

202.68 203 119.7 78.4 80 88.35 83.35 69.35 30.7 28.38 27.03 24.35 92.68 120 80 80 88.7 83.7 69.7 31.5 29.4 27.6 24.7 92.9

50.3 51.6 18.975 19.95 15.65 16.3 18.33 14.33 77.33 18.65 14.65 77.65

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

73

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Lebar telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar telapak tangan minimum Tebal telapak tangan Tebal telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar maksimum ( ibu jari ke jari kelingking )

KELOMPOK 2

T13

103.6

5.372

95.39

95.975 96.95

98.3

102.5

110.7

112

113.03 114

T14 T15

78.14 30.36

9.789 6.913

60.65 20.52

61.625 63.25 21.3 22.6

65.6 24

80 28

90 38

90 40.1

90 42.05

90 43.2

T16

49.86

10.78

30.65

31.63

33.25

36.5

49.5

59.4

64.6

68.78

71.3

T18

55.93 10.11 b. Wanita

48.57

48.663 48.83

49

51.75

65

72

78.5

82.4

Kode T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12

Tabel 4.60 Antropometri Tangan Wanita RATA2 STDEV 1% 2.5% Dimensi Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking Lebar ibu jari Tebal ibu jari Lebar jari telunjuk Tebal jari telunjuk Lebar telapak tangan Lebar telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar telapak tangan minimum Tebal telapak tangan 169 96.1 65 71.1 78 71 56.5 17.3 15.6 17.6 15.4 75.3 8.5 6.98 5.98 3.4 4.54 5.29 4.41 2.96 4.31 2.33 3.34 5.78 159 90 60 65.4 70.4 65 50 12.1 10 15 10.2 70 159 90 60 66.1 71.1 65 50 12.4 10 15 10.6 70

5% 159 90 60 66.8 71.8 65 50 12.7 10 15 11.1 70

10% 159.7 90 60 68.5 73.5 65 50 13.4 10 15 12.1 70

50% 170 94.5 62.5 70 79.5 70 58.5 17.5 15 18 15 73.5

90% 180 103 71.5 75 81.5 76.5 60 20 20.6 20 20 81.5

95% 180 107 73.3 75 83.3 78.3 60 20 21.3 20 20 83.3

97% 180 108.3 74.13 75 84.1 79.1 60 20 21.65 20 20 84.13

99% 180 109.3 74.65 75 84.7 79.7 60 20 21.86 20 20 84.65

T13

89.3

3.37

85

85

85

85

90

93.3

93.7

93.83

93.93

T14 T15

67.5 17.8

8.02 6.36

60 3.26

60 5.78

60 8.3

60 14.6

65 20

76.5 20

78.3 20

79.13 20

79.65 20

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

74

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tebal telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar maksimum ( ibu jari ke jari kelingking )

KELOMPOK 2

T16

37.4

5.85

30

30

30

30

37.5

43.9

45

45.48

45.79

T18

185

14.2

161

163

165

170.5

184

201.5

203

204.1

204.7

4.3. ANTHROPOMETRI KEPALA 4.3.1. Rekap Data Antropometri Kepala Rekap data anthropometri kepala ini terdiri dari data antropometri pria berjumlah 14 orang dan wanita berjumlah 8 orang dimana data yang akan diolah masing-masing terdiri dari data anthropometri mulai dari posisi H1 dan H14 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: a. Pria = Tabel 4.62 Rekap Data Antropometri Kepala pada Pria

b.wanita Tabel 4.60 Rekap Data Antropometri Kepala pada Pria NRP NAMA BB SUKU H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 35 Natasha 70 Jawa 160 145 240 225 135 90 180 36 Lintang 48 Jawa 140 180 245 230 140 80 160 41 Fitri 43 Jawa 180 170 250 220 130 90 150 55 Saraghosa 48 Jawa 190 170 260 230 135 125 200 44 Rizka 60 Jawa 170 140 230 175 120 60 145 54 Mahin 61 Jawa 180 135 230 200 140 75 172 56 Maria 47 maluku 180 142 248 175 140 80 152 31 Ria 50 jawa 180 150 240 185 140 80 180

H8 125 110 110 130 100 115 100 100

H9 H10 H11 H12 160 65 160 210 160 70 135 200 180 65 160 160 180 75 160 220 145 55 150 180 125 80 138 172 130 70 140 199 155 60 165 190

H13 H14 170 50 180 55 170 55 200 55 190 55 162 54 155 55 160 50

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

75

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

4.3.2. Keseragaman Data Kepala Uji keseragaman dilakukan pada data antropometri kepala pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada H1 hingga H14.
I CHART OF H1
230 220 210
Individual Value

I CHART OF H2
240
UCL=221.56

220 200
Individual Value

UCL=224.1

200 190 180 170 160 LCL=154.87 150 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 _ X=188.21

180 160 140 120

_ X=166.2

LCL=108.3 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.94 I-Chart H1 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.95 I-Chart H2 iterasi 1 pada pria

I CHART OF H3
310 300 290
Individual Value

I CHART OF H4
UCL=311.97 260 250 240
Individual Value

UCL=256.36

280 270 260 250 240 230 220 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 _ X=269.21

230 220 210 200

_ X=224.86

LCL=226.46 190 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=193.35

Gambar 4.96 I-Chart H3 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.97 I-Chart H4 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

76

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF H5
170 UCL=164.57 160
Individual Value
Individual Value

I CHART OF H6
160 140 120 UCL=152.3

150 _ X=141.86

100 80 60 40

_ X=86.9

140

130

120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=119.15

20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=21.4

Gambar 4.98 I-Chart H5 iterasi 1 pada pria


I CHART OF H7
250 225 200 175 150 125 100 LCL=85.7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 _ X=163.6 UCL=241.6

Gambar 4.99 I-Chart H6 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.100 I-Chart H7 iterasi 1 pada pria


I CHART OF H8
200 175 150 125 100 75 50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=57.7 _ X=122.4
1

Individual Value

I CHART OF H8
UCL=187.0

160 150 140

UCL=158.82

Individual Value

Individual Value

130 120 110 100 90 80 70 1 2 3 4 5 6 7 8 Observation 9 10 11 12 13 LCL=75.49 _ X=117.15

Gambar 4.101 I-Chart H8 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.102 I-Chart H8 iterasi 2 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

77

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF H9
200 190 180
Individual Value Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF H10
UCL=197.60
90 UCL=89.16

80

170 160 150 140

_ X=166.5

70

_ X=71.36

60

LCL=135.40 130 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14


50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=53.56

Gambar 4.103 I-Chart H9 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.104 I-Chart H10 iterasi 1 pada pria

I CHART OF H11
190 UCL=183.66 180 170 160 150 140 130 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=130.06 _ X=156.86 240 230 220
Individual Value
Individual Value

I CHART OF H12
UCL=236.09

210 200 190 180 170 160 150 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=158.76 _ X=197.43

Gambar 4.105 I-Chart H11 iterasi 1 pada pria


I CHART OF H13
220 210 200
Individual Value

Gambar 4.106 I-Chart H12 iterasi 1 pada pria


I CHART OF H14

UCL=216.61

80

UCL=82.79

70
Individual Value

190 180 170 160 150 140 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=142.96 _ X=179.79

60

_ X=58.86

50

40 LCL=34.92 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.107 I-Chart H13 iterasi 1 pada pria b.wanita

Gambar 4.108 I-Chart H14 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

78

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF H1
220 210 200
Individual Value

I CHART OF H2
190
UCL=210.49

UCL=190.09

180 170
Individual Value

190 180 170 160 150 140 130 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=134.51 _ X=172.5

160 150 140 130 120 110 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=154

LCL=117.91

Gambar 4.109 I-Chart H1 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF H3
270 260
Individual Value

Gambar 4.110 I-Chart H2 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF H4

UCL=271.75

UCL=258.2 250

250 240 230 220 LCL=214.00 210 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=242.88

Individual Value

225 _ X=205

200

175

150 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=151.8

Gambar 4.111 I-Chart D19 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF H5
160 UCL=155.90 150
Individual Value

Gambar 4.112 I-Chart D20 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF H6
150 UCL=138.2 125
Individual Value

140

_ X=135

100 _ X=85 75

130

120 LCL=114.10 110 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

50 LCL=31.8 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.113 I-Chart H5 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.114 I-Chart H6 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

79

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF H7
250 225
130
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF H8
UCL=247.2
150 140 UCL=147.34

Individual Value

200 175 150 125 100 LCL=87.6 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=167.4

120 110 100 90 80 LCL=75.16 70 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=111.25

Gambar 4.115 I-Chart H7 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF H9
200 190 180

Gambar 4.116 I-Chart H8 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF H10
UCL=194.27

100 90 80 70 60 50 40

UCL=99.79

Individual Value

Individual Value

170 160 150 140 130 120 110 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=114.48 _ X=154.38

_ X=67.5

LCL=35.21 30 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.117 I-Chart H9 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF H11
190 180 170 UCL=188.61

Gambar 4.118 I-Chart H10 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF H12
280 260 240
Individual Value

UCL=265.1

Individual Value

220 200 180 160 140 120 LCL=117.7 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=191.4

160 150 140 130 120 110 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=113.39 _ X=151

100

Gambar 4.119 I-Chart H11 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.120 I-Chart H12 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

80

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF H13
220 210 200
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF H14
UCL=211.37

58

UCL=58.18

56

180 170 160 150 140 130 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=173.38

Individual Value

190

54

_ X=53.63

52

LCL=135.38

50 LCL=49.07 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.121 I-Chart H13 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.122 I-Chart H14 iterasi 1 pada wanita

4.3.3. Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri kepala pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari nilai rata-rata, standard deviasi, persentil 1, persentil 5, persentil 50, persentil 90, persentil 95, dan persentil 99 dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : a. Pria Tabel 4.61 Hasil Rekap Data Setelah Uji Keseragaman Pada Pria SUKU H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 197 190 265 239 150 92 155 133 157 Jawa 175 160 240 225 140 75 140 120 155 Jawa 190 180 265 221 145 95 145 125 175 Jawa 180 175 250 215 140 84 173 123 155 Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Smtra b. Wanita Tabel 4.62 Hasil Rekap Data Setelah Uji Keseragaman Pada Pria BB SUKU H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 70 jawa 160 145 240 225 135 90 180 125
175 212 184 183 194 140 188 165 159 164 250 290 268 258 268 205 230 235 222 201 135 143 155 148 132 85 115 100 76 114 130 180 164 155 183 105 92 190 126 104 175 179 144 155 165

NRP 52 57 61 58
39 34 63 45 46

NAMA Wirawan Aditomo Alfi Bintang Mahar Afrizal Agus Masnur Irza Yoga Agung Rokhmad Faizal Hendra

BB 108 65 55 61
55 70 46 43 59

H10 75 70 65 70
75 85 65 65 64

H11 163 165 165 153


143 135 160 154 140

H12 203 187 190 185


213 210 178 178 198

H13 170 185 195 163


150 162 190 180 184

H14 45 55 63 60
60 55 58 62 51

38 48 62 26 53

50 76

190 195 180 190 190

130 176 160 165 175

270 295 280 290 280

200 225 245 240 245

135 148 150 130 135

45 85 85 65 100

225 176 140 175 150

120 100 130 120 125

180 173 170 173 175

80 70 70 75 70

150 148 170 180 170

230 222 195 195 180

190 188 170 190 200

75 58 70 62 50

63 73 55

NRP NAMA 35 Natasha

H9 H10 H11 H12 160 65 160 210

H13 H14 170 50

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

81

MODUL 1 ANTROPOMETRI
36 41 55 44 54 56 31 Lintang Fitri Saraghosa Rizka Mahin Maria Ria 48 43 48 60 61 47 50 jawa jawa jawa jawa jawa maluku jawa 140 180 190 170 180 180 180 180 170 170 140 135 142 150 245 250 260 230 230 248 240 230 220 230 175 200 175 185 140 130 135 120 140 140 140 80 90 125 60 75 80 80 160 150 200 145 172 152 180 110 110 130 100 115 100 100

KELOMPOK 2

160 180 180 145 125 130 155

70 65 75 55 80 70 60

135 160 160 150 138 140 165

200 160 220 180 172 199 190

180 170 200 190 162 155 160

55 55 55 55 54 55 50

Kode H1 H2

4.3.3. Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri kepala pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari nilai persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : a. Pria Tabel 4.63 Antropometri Kepala Pria RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 50% 90% 95% 97% Dimensi Panjang kepala Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala 188 166 9.86 16.7 175 131 175 133 175 136.5 176.5 145.7 190 165 196 186 202.3 188.7 207.1 189.4

99% 210.1 189.7

H3 H4 H5

269 225 142

16.5 15.4 7.74

241 200 130

243 200 131

246.5 200.7 131.3

250 202.2 132.9

268 225 141.5

290 244 150

291.8 245 151.8

293.4 245 153.4

294.4 245 154.4

H6 H7 H8

86.9 164 117

18.6 24.4 12.7

47.6 131 93

51.5 133 94.4

58 136.5 96.8

68 140 100.8

85 159.5 120

110 182 129

114.4 197.7 131.2

114.7 211.4 132.1

114.9 219.5 132.6

H9 H10 H11

167 71.4 157

11.3 6.11 12.9

145 64.1 136

148 64.3 137

151.2 64.65 138.3

155 65 140.9

171.5 70 157

178 78.5 170

179.4 81.75 173.5

179.7 83.38 176.8

179.9 84.35 178.7

H12 H13

197 180

16.4 14.5

178 152

178 154

178 157.8

178.6 162.3

195 184.5

219 194

224.8 196.8

227.4 198.4

229 199.4

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

82

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

H14

Lebar mulut

58.9 b. Wanita

7.78

45.7

46.6

48.25

50.3

59

67.9

71.75

73.38

74.35

Kode H1 H2

Tabel 4.64 Antropometri Wanita RATA2 STDEV 1% Dimensi Panjang kepala Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala Lebar mulut 173 154 15.8 16.8 141 135

2.5% 144 136

5% 147 137

10% 154 138.5

50% 180 147.5

90% 183 173

95% 187 177

97% 188.3 178.3

99% 189.3 179.3

H3 H4 H5

243 205 135

10.2 24.2 7.07

230 175 121

230 175 122

230 175 124

230 175 127

242.5 210 137.5

253 230 140

257 230 140

258.3 230 140

259.3 230 140

H6 H7 H8

85 167 111

18.7 18.9 11.6

61.1 145 100

63.2 146 100

65.3 147 100

70.5 148.5 100

80 166 110

100.5 186 126.5

113 193 128

118.9 196.5 129.1

122.55 198.6 129.7

H9 H10 H11

154 67.5 151

20.4 8.02 11.9

125 55.4 135

126 56.1 136

127 56.8 136

128.5 58.5 137.1

157.5 67.5 155

180 76.5 161.5

180 78.3 163

180 79.1 164.1

180 79.7 164.7

H12 H13 H14

191 173 53.6

20 15.6 2.26

161 155 50

163 156 50

164 157 50

168.4 158.5 50

194.5 170 55

213 193 55

217 197 55

218.3 198.3 55

219.3 199.3 55

4.4. ANTHROPOMETRI KAKI 4.4.1. Rekap Data Antropometri Rekap data anthropometri kaki ini terdiri dari data antropometri pria berjumlah 14 orang dan wanita berjumlah 8 orang dimana data yang akan diolah masing-masing terdiri dari anthropometri mulai dari posisi F1 dan F8 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: a. Pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

83

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.65 Rekap data antropometri kaki pria NAMA BB L/P SUKU F1 F2 245 180 Wirawan 108 L Jawa 65 250 180 Aditomo L Jawa 55 245 175 Alfi L Jawa 61 250 180 Bintang L Jawa 55 L 246 164 Mahar Jawa 70 L 263 190 Afrizal Jawa 46 L 251 182 Agus Jawa 43 L 242 162 Masnur Jawa 59 L 242 178 Irza Jawa Yoga 50 L Jawa 255 185 Agung 76 L Jawa 268 200 L Rokhmad 63 Jawa 250 200 73 L Faizal Jawa 260 195 55 L Smatra 273 204 Hendra

KELOMPOK 2

NRP 52 57 61 58
39 34 63 45 46

F3 220 210 210 205


214 228 204 192 205

F4 100 90 85 90
80 101 100 80 109

F5 60 60 57 60
53 58 69 49 56

F6 90 75 90 70
74 56 76 80 81

F7 70 75 77 60
65 69 67 60 61

F8 40 40 30 45
35 45 51 45 49

38 48 62 26 53

200 220 215 205 221

90 97 90 100 100

65 66 60 60 70

75 73 80 80 65

70 65 70 77 50

65 58 50 60 50

b. wanita Tabel 4.66 Rekap data antropometri kaki wanita NRP NAMA BB L/P SUKU F1 35 Natasha 70 P Jawa 240 36 Lintang 48 P Jawa 240 41 Fitri 43 P Jawa 220 55 Saraghosa 48 P Jawa 255 44 Rizka Ayu Nur 60 P Jawa 230 54 Mahindarti R 50 P Jawa 225 56 Maria Carolina L. 61 P Maluku 225 31 Ria Agustina 47 P Jawa 230

F2 170 175 155 185 160 160 185 190

F3 180 190 170 210 180 180 210 200

F4 100 100 78 90 80 90 90 90

F5 70 65 50 60 60 58 55 70

F6 70 80 60 70 60 70 60 70

F7 60 70 50 60 60 57 65 60

F8 30 40 20 40 40 51 45 50

4.4.2. Keseragaman Data Kaki Uji keseragaman dilakukan pada data antropometri kaki pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada F1 hingga F8. a. Pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

84

MODUL 1 ANTROPOMETRI
ANTROPOMETRI KEPALA PRIA UCL=278.23

KELOMPOK 2

I CHART OF F1
280

I CHART OF F2
UCL=210.93

210 200
Individual Value

270
Individual Value

260 _ X=252.86

190 180 170 160

_ X=183.93

250

240

230 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=156.92 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=227.49

150

Gambar 4.123 I-Chart F1 iterasi 1 pada pria Gambar 4.124 I-Chart F2 iterasi 1 pada pria
I CHART OF F3
240 230
Individual Value

I CHART OF F4
UCL=239.90 130 120 110 UCL=123.17

220 210 200 190 180 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14 LCL=181.39 _ X=210.64

Individual Value

100 90 80 70

_ X=93.71

LCL=64.25 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.125 I-Chart F3 iterasi 1 pada pria Gambar 4.126 I-Chart F4 iterasi 1 pada pria
I CHART OF F5
80 UCL=76.99 70
Individual Value

I CHART OF F6
100 90
Individual Value

UCL=102.05

60

_ X=60.21

80

_ X=76.07

70

50 LCL=43.44 40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

60 LCL=50.09 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

50

Gambar 4.127 I-Chart F5 iterasi 1 pada pria

Gambar 4.128 I-Chart F6 iterasi 1 pada pria

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

85

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF F7
90 UCL=86.50 80
Individual Value

I CHART OF F8
70 UCL=70.27

60
Individual Value

70

_ X=66.86

50

_ X=47.36

40

60

30
50 LCL=47.22 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

LCL=24.44 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Observation 10 11 12 13 14

Gambar 4.129 I-Chart F7 iterasi 1 pada pria b. Wanita


I CHART OF F1
270 260 250

Gambar 4.130 I-Chart F8 iterasi 1 pada pria

I CHART OF F2
UCL=267.32
220 210 200 UCL=214.29

Individual Value

240 230 220 210 200 190 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=233.13

Individual Value

190 180 170 160 150 _ X=172.5

LCL=198.93

140 130 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=130.71

Gambar 4.131 I-Chart F1 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF F3
250 UCL=243.2 225

Gambar 4.132 I-Chart F2 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF F4
110 UCL=110.27

100
Individual Value

200

_ X=190

Individual Value

90

_ X=89.75

175

80

150 LCL=136.8 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8


70 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=69.23

Gambar 4.133 I-Chart F3 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.134 I-Chart F4 iterasi 1 pada wanita

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

86

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF F5
80 UCL=80.00

KELOMPOK 2

I CHART OF F6
100 90 UCL=97.90

70
Individual Value
Individual Value

80
_ X=61

70 60 50 40

60

_ X=67.5

50

40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=42.00

LCL=37.10 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

30

Gambar 4.135 I-Chart F5 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF F7
80 UCL=81.53

Gambar 4.136 I-Chart F6 iterasi 1 pada wanita


I CHART OF F8
70 60 UCL=66.86

70

Individual Value

60

_ X=60.25

Individual Value

50 40 30 20 _ X=39.5

50

40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=38.97

10 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=12.14

Gambar 4.137 I-Chart F7 iterasi 1 pada wanita

Gambar 4.138 I-Chart F8 iterasi 1 pada wanita

4.4.3. Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri kaki pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : a. Pria Tabel 4.67 Rekap NRP NAMA 52 Wirawan 57 Aditomo 61 Alfi 58 Bintang 39 Mahar 34 Afrizal 63 Agus 45 Masnur

Data Antropometri Kaki Pria Setelah dilakukan Uji Keseragaman BB L/P SUKU F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 108 245 180 220 100 60 90 70 L Jawa 65 250 180 210 90 60 75 75 L Jawa 55 245 175 210 85 57 90 77 L Jawa 61 250 180 205 90 60 70 60 L Jawa 55 L 246 164 214 80 53 74 65 Jawa 70 L 263 190 228 101 58 56 69 Jawa 46 L 251 182 204 100 69 76 67 Jawa 43 L 242 162 192 80 49 80 60 Jawa

F8 40 40 30 45
35 45 51 45

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

87

MODUL 1 ANTROPOMETRI
46

KELOMPOK 2

Irza Yoga Agung Rokhmad Faizal Hendra b. Wanita

59

38 48 62 26 53

50 76

L L

63 73 55

L L L

Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa

242

178

205

109

56

81

61

49

Smatra

255 268 250 260 273

185 200 200 195 204

200 220 215 205 221

90 97 90 100 100

65 66 60 60 70

75 73 80 80 65

70 65 70 77 50

65 58 50 60 50

Tabel 4.68 Rekap Data Keseragaman NRP NAMA BB 35 Natasha 70 36 Lintang 48 41 Fitri 43 55 Saraghosa 48 44 Rizka Ayu Nur 60 54 Mahindarti R 50 56 Maria Carolina L. 61 31 Ria Agustina 47

Antropometri Kaki Wanita Setelah dilakukan Uji L/P P P P P P P P P SUKU Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Maluku Jawa F1 240 240 220 255 230 225 225 230 F2 170 175 155 185 160 160 185 190 F3 180 190 170 210 180 180 210 200 F4 100 100 78 90 80 90 90 90 F5 70 65 50 60 60 58 55 70 F6 70 80 60 70 60 70 60 70 F7 60 70 50 60 60 57 65 60 F8 30 40 20 40 40 51 45 50

4.4.4. Tabel antropometri kaki Setelah dilakukan perhitungan sebelumnya dari data anthropometri kaki lalu direkap data anthropometri pada masing masing dimensi dengan persentil 1, persentil 5, persentil 50, persentil 95, persentil 99, ratarata dan standard deviasinya. Rekapan data anthropometri pada masing masing dimensi tubuh pria dan wanita dapat dilihat pada tabe di bawah ini : a. Pria Tabel 4.69 Tabel Antropometri Kaki Pria RATA2 STDEV 1% 2.5% Dimensi Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Lebar kaki Lebar tangkai kaki Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak 252.9 9.718 242 242

Kode F1

5%

10%

50%

90%

95%

97%

99%

242

242.9

250

266.5

269.8

271.4

272.4

F2

183.9

12.78

162.3

162.7

163.3

167.3

181

200

201.4

202.7

203.5

F3 F4 F5 F6 F7

210.6 93.71 60.21 76.07 66.86

9.668 8.606 5.82 8.931 7.472

193 80 49.52 57.17 51.3

194.6 80 50.3 58.93 53.25

197.2 80 51.6 61.85 56.5

201.2 81.5 53.9 66.5 60

210 93.5 60 75.5 68

220.7 100.7 68.1 87.3 76.4

223.5 103.8 69.35 90 77 88

225.7 106.4 69.68 90 77

227.1 108 69.87 90 77

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRI
kaki Jarak horizontal tangkai mata kaki 47.36

KELOMPOK 2

F8

9.58 b. Wanita

30.65

31.63

33.25

36.5

47

59.4

61.75

63.38

64.35

Tabel 4.70 Tabel Antropometri Kaki Wanita Kode F1 Dimensi Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Lebar kaki Lebar tangkai kaki Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak kaki Jarak horizontal tangkai mata kaki RATA2 233 STDEV 11.3 1% 220 2.5% 221 5% 222 10% 223.5 50% 230 90% 244.5 95% 250 97% 252.4 99% 254

173

13.4

155

156

157

158.5

172.5

186.5

188

189.1

189.7

F2

190 89.8

15.1 7.96 7.03 7.07

171 78.1 50.4 60

172 78.4 51.1 60

174 78.7 51.8 60

177 79.4 53.5 60

185 90 60 70

210 100 70 73

210 100 70 76.5

210 100 70 78.25

210 100 70 79.3

F3 F4 F5 F6

61 67.5

60.3

5.78

50.5

51.5

52.5

54.9

60

66.5

68.3

69.13

69.65

F7

39.5

10.3

20.7

22.1

23.5

27

40

50.3

50.7

50.83

50.93

F8

B. VARIABEL BERAT BADAN 4.5 ANTROPOMETRI TUBUH Rekap data anthropometri tubuh ini terdiri dari data antropometri pria berjumlah 27 orang dan wanita berjumlah 8 orang dimana data yang akan diolah masingmasing terdiri dari anthropometri mulai dari posisi D1 dan D26 yang dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Rekap data anthropometri tubuh ini terdiri dari data antropometri pria dan wanita dengan 3 klasifikasi berat badan yaitu 40 50 kg(1), 50 60 kg(2), dan >60 kg. a. Klasifikasi 40 50 kg Pada klasifikasi 1 terdapat 8 orang yang termasuk didalamnya.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

89

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.71 Antropometri Tubuh Kalsifikasi 1

KELOMPOK 2

b. Klasifikasi 50 - 60 kg Tabel 4.72 Antropometri Tubuh Kalsifikasi 2

c. Klasifikasi > 60 kg Tabel 4.72 Antropometri Tubuh Kalsifikasi 2

4.5.1 UJI KESERAGAMAN TUBUH Uji keseragaman dilakukan pada data tubuh pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

90

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

ini gambar-gambar grafik iterasi pada D1 hingga D26. Berikut ini hasil uji keseragaman data : a. 40 50 kg
I CHART OF D1
1800 UCL=1757.4 1700
Individual Value
Individual Value

I CHART OF D2
1650 1600 1550 1500 1450 1400 1350 _ X=1456 UCL=1619.0

1600

_ X=1575

1500

1400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=1392.6

1300 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=1293.0

Gambar 4.139 I-Chart D1 iterasi 1 pada Klas 1

Gambar 4.140 I-Chart D2 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF D3
1450
1

I CHART OF D3
1375
UCL=1416.5

UCL=1363.0 1350
Individual Value

1400
Individual Value

1350 _ X=1317.8 1300

1325 _ X=1303.1

1300

1250 LCL=1219.0 1200 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

1275

1250 1 2 3 4 Observation 5 6 7

LCL=1243.3

Gambar 4.141 I-Chart D3 iterasi 1 pada Klas 1


I CHART OF D4
1100 1050 UCL=1107.5

Gambar 4.142 I-Chart D3 iterasi 2 pada Klas 1


I CHART OF D5
800 UCL=769.7 750
Individual Value

Individual Value

1000 950 900 850

700 _ X=665.6 650

_ X=966.9

600 LCL=561.5 1 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=826.3 800

550

Gambar 4.143 I-Chart D4 iterasi 1 pada Klas 1

Gambar 4.144 I-Chart D5 iterasi 1 pada Klas 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

91

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF D6
900 UCL=904.0 800

I CHART OF D7
UCL=789.1

850
Individual Value

750 _ X=811.3
Individual Value

800

700

_ X=704

750 LCL=718.5 700 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

650 LCL=618.9 600 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.145 I-Chart D6 iterasi 1 pada Klas 1

Gambar 4.146 I-Chart D7 iterasi 1 pada Klas 1


I CHART OF D9
350 UCL=325.7

I CHART OF D8
700 UCL=667.8 650 600 550 500 450 LCL=432.2 400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=550
Individual Value

300

Individual Value

250 _ X=220.9 200

150 LCL=116.0 100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.147 I-Chart D8 iterasi 1 pada Klas 1


I CHART OF D10
190 180 170
Individual Value

Gambar 4.148 I-Chart D9 iterasi 1 pada Klas 1


I CHART OF D11

UCL=182.64

600

UCL=603.4

550
Individual Value

160 150 140 130 120 110 100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=102.86 _ X=142.75

500

_ X=504.6

450

400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=405.8

Gambar 4.149 I-Chart D10 iterasi 1 pada Klas 1

Gambar 4.150 I-Chart D11 iterasi 1 pada Klas 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

92

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF D12
480 460 440
Individual Value
Individual Value

I CHART OF D13
600 UCL=462.3 550 UCL=580.2

420 400 380 360 340 320 300 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=316.4 _ X=389.4

500 _ X=471.5 450

400 LCL=362.8 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

350

Gambar 4.151 I-Chart D12 iterasi 1 pada Klas 1


I CHART OF D14
600 UCL=571.5

Gambar 4.152 I-Chart D13 iterasi 1 pada Klas 1

500
Individual Value

400

_ X=397.1

300

LCL=222.7 200 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.153 I-Chart D14 iterasi 1 pada Klas 1


I CHART OF D15
1

I CHART OF D15
420 UCL=482.5 410 400 390 380 370 LCL=324.5 360 350 _ X=388.29 UCL=419.31

500

Individual Value

400

_ X=403.5

350

Individual Value

450

LCL=357.26 1 2 3 4 Observation 5 6 7

300 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

93

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Gambar 4.154 I-Chart D15 iterasi 1 pada Klas 1
I CHART OF D16
400 UCL=407.6 250 225 350 _ X=314.9 300 200 175 150 125 LCL=222.2 200 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 1 2 3 4 5 Observation 6 100

KELOMPOK 2

Gambar 4.155 I-Chart D15 iterasi 2 pada Klas 1


I CHART OF D17
UCL=248.2

Individual Value

Individual Value

_ X=168.4

250

LCL=88.6 7 8

Gambar 4.156 I-Chart D16 iterasi 1 pada Klas 1 Gambar 4.157 I-Chart D17 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF D18
200 180 160 140 120 100 LCL=88.2 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=142.1 UCL=196.1 650 600 550
Individual Value

I CHART OF D19
UCL=641.1

Individual Value

500 450 400 350 300 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=472.8

LCL=304.4

Gambar 4.158 I-Chart D18 iterasi 1 pada Klas 1

Gambar 4.159 I-Chart D19 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF D20
240 UCL=230.0 220 190 200
Individual Value

I CHART OF D21
200 UCL=197.28

Individual Value

180 160 140 120 100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=173

180

_ X=175.63

170

160 LCL=116.0 150 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=153.97

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

94

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Gambar 4.160 I-Chart D20 iterasi 1 pada Klas 1
I CHART OF D22
95 90 85
Individual Value

KELOMPOK 2

Gambar 4.161 I-Chart D21 iterasi 1 pada Klas 1


I CHART OF D23

UCL=93.45

1800 UCL=1776.1

1700
Individual Value

80 75 70 65 60 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=78.25

1600

_ X=1591.9

1500 LCL=63.05 1400 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=1407.6

Gambar 4.162 I-Chart D22 iterasi 1 pada Klas 1

Gambar 4.163 I-Chart D23 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF D24
2100 UCL=2085.5 1300 1250 2000
Individual Value

I CHART OF D25
UCL=1288.6

1900

_ X=1903.1

Individual Value

1200 1150 1100 1050 1000 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=1135.1

1800

1700 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=1720.8

LCL=981.6

Gambar 4.164 I-Chart D24 iterasi 1 pada Klas 1

Gambar 4.165 I-Chart D25 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF D26
800 UCL=776.1 750 700 650 600 550 LCL=531.4 500 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=653.8

Individual Value

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

95

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Gambar 4.166 I-Chart D26 iterasi 1 pada Klas 1 b. 50 60 kg
I CHART OF D1
1900 UCL=1897.1 1900 1800 1800
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF D2
UCL=1881.5

Individual Value

1700 1600 1500 1400 1300 _ X=1556.4

1700

_ X=1691

1600

1500 1 2 3 Observation 4 5

LCL=1484.9

1200 1 2 3 Observation 4 5

LCL=1231.3

Gambar 4.167 I-Chart D1 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D3
1700 1600 UCL=1697.1

Gambar 4.168 I-Chart D2 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D4
1250 1200 1150 UCL=1207.0

Individual Value

Individual Value

1500 1400 1300 1200 _ X=1400.6

1100 1050 1000 950 900 _ X=1036.8

1100 1 2 3 Observation 4 5

LCL=1104.1

850 1 2 3 Observation 4 5

LCL=866.6

Gambar 4.169 I-Chart D3 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D5
825 800 775
Individual Value

Gambar 4.170 I-Chart D4 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D6

UCL=809.5

1400 1200
Individual Value

UCL=1415

1000 800 600 400 200 LCL=165 _ X=790

750 725 700 675 650 1 2 3 Observation 4 5 LCL=647.3 _ X=728.4

0 1 2 3 Observation 4 5

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

96

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Gambar 4.171 I-Chart D5 iterasi 1 pada Klas 2

KELOMPOK 2

Gambar 4.172 I-Chart D6 iterasi 1 pada Klas 2

I CHART OF D7
1000 UCL=965.0 900
Individual Value
Individual Value

I CHART OF D8
800 UCL=748.0 700

800 _ X=735.6 700

600

_ X=569.8

500

600 400 1 2 3 Observation 4 5

500 1 2 3 Observation 4 5

LCL=506.2

LCL=391.6

Gambar 4.173 I-Chart D7 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D9
400 UCL=369.7 350

Gambar 4.174 I-Chart D8 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D10
200 UCL=199.8

180
Individual Value
Individual Value

300 250 200 150 100 1 2 3 Observation 4 5 _ X=225.4

160

_ X=150.6

140

120 LCL=101.4 1 2 3 Observation 4 5

LCL=81.1

100

Gambar 4.175 I-Chart D8 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.176 I-Chart F2 iterasi 1 pada Klas 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

97

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF D11
650 UCL=659.7 650 600 600
Individual Value
Individual Value

I CHART OF D12
UCL=617.9

550 _ X=540 500 450 400 350 LCL=420.3 300 LCL=272.1 1 2 3 Observation 4 5 _ X=445

550

500

450

400 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.177 I-Chart D11 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D13
600 UCL=592.8

Gambar 4.178 I-Chart D12 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D14
550 UCL=534.3 500

550
Individual Value
Individual Value

_ X=510.4 500

450 _ X=420.6 400

450 LCL=428.0 1 2 3 Observation 4 5

350 LCL=306.9 1 2 3 Observation 4 5

300

Gambar 4.179 I-Chart D13 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.180 I-Chart D14 iterasi 1 pada Klas 2

I CHART OF D15
600 550
Individual Value

I CHART OF D16
UCL=600.2 450 UCL=428.6 400
Individual Value

500 450 400 350 300 1 2 3 Observation 4 5 LCL=293.0 _ X=446.6

350 _ X=322.2 300

250 LCL=215.8 200 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.181 I-Chart D15 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.182 I-Chart D16 iterasi 1 pada Klas 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

98

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D17
300 UCL=308.1 300

KELOMPOK 2

I CHART OF D18
UCL=287.8

250
Individual Value

250
Individual Value

200

_ X=198.4

200

_ X=201.4

150

150 LCL=115.0 100 1 2 3 Observation 4 5

100 1 2 3 Observation 4 5

LCL=88.7

Gambar 4.183 I-Chart D17 iterasi 1 pada Klas 2 Klas 2


I CHART OF D19
700 UCL=658.5 600
Individual Value

Gambar 4.184 I-Chart D18 iterasi 1 pada

500

_ X=479

400

300 1 2 3 Observation 4 5

LCL=299.5

Gambar 4.185 I-Chart D19 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D20
190 UCL=185.94 180
Individual Value

I CHART OF D20
178 UCL=177.09 176 174
Individual Value

170 _ X=164 160

172 170 168 166 164 LCL=162.91 162 1 2 Observation 3 4 _ X=170

150 LCL=142.06
1

140

3 Observation

Gambar 4.186 I-Chart D20 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.187 I-Chart D20 iterasi 2 pada Klas 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

99

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D21
220 210 200
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF D22
110 UCL=212.52 100
Individual Value

UCL=105.35

190 180 170 160 150 1 2 3 Observation 4 5

90

_ X=182.6

_ X=85.4

80

70 LCL=65.45 LCL=152.68 60 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.188 I-Chart D21 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D23
2400 UCL=2312 2200 2000 1800 1600 1400 1200 1 2 3 Observation 4 5 LCL=1178 _ X=1745

Gambar 4.189 I-Chart D22 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D24
2300 2200 2100 2000 1900 1800 LCL=1741.5 1700 1 2 3 Observation 4 5 _ X=2012.8 UCL=2284.1

Individual Value

Gambar 4.190 I-Chart D23 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D25
1600 1500 1400
Individual Value

Gambar 4.191 I-Chart D24 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF D26
750

Individual Value

UCL=1540.5 725
Individual Value

UCL=745.3

1300 1200 1100 1000 900 1 2 3 Observation 4 5 LCL=895.5 _ X=1218

700

_ X=688.8

675

650 LCL=632.3 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.192 I-Chart D25 iterasi 1 pada Klas 2 c. > 60 kg

Gambar 4.193 I-Chart D26 iterasi 1 pada Klas 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

100

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D1
1900 UCL=1872.6 1800
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF D2
1800 UCL=1827.1

1700
Individual Value

1700

_ X=1684.8

1600

_ X=1579.8

1500

1600

1400 1500 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=1496.9 LCL=1332.4 1300 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

Gambar 4.194 I-Chart D1 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.195 I-Chart D2 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF D3
1600 UCL=1588.0 1150

I CHART OF D4
UCL=1146.2

1500
Individual Value

1100
Individual Value

1400

_ X=1391.9

1050

_ X=1038.1

1000

1300

950 LCL=930.1 1200 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=1195.7 900 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

Gambar 4.196 I-Chart D3 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF D5
800 UCL=810.8

Gambar 4.197 I-Chart D4 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF D6
1000 UCL=978.4 950

Individual Value

750 _ X=721.7 700

Individual Value

900

_ X=879.3

850

650 LCL=632.6 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

800 LCL=780.3 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

Gambar 4.198 I-Chart D5 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.199 I-Chart D6 iterasi 1 pada Klas 3

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

101

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF D7
860 840 820
Individual Value

I CHART OF D8
UCL=853.1 680 660 640
Individual Value

UCL=673.2

800 780 760 740 720 700 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=697.5 _ X=775.3

620 600 580 560 540 520 500 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=509.7 _ X=591.4

Gambar 4.200 I-Chart D7 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF D9
340 320 300
Individual Value

Gambar 4.201 I-Chart D8 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF D10
UCL=261.0

UCL=340.4

250

Individual Value

200 _ X=167.9 150

280 260 240 220 200 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

_ X=266.6

100 LCL=74.8 LCL=192.8 50 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

Gambar 4.202 I-Chart D9 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF D11
700 650 600 550 500 450 400 LCL=377.6 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 _ X=535.6 UCL=693.5

Gambar 4.203 I-Chart D10 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF D12
550 UCL=557.5

Individual Value

Individual Value

500 _ X=457.8

450

400

350 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

LCL=358.0

Gambar 4.204 I-Chart D11 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.205 I-Chart D12 iterasi 1 pada Klas 3

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

102

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF D13
650 600 550 500 450 400 350 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=355.4 300 1 2 3 4 5 6 Observation _ X=498.3 450 UCL=641.3 500

KELOMPOK 2

I CHART OF D14
UCL=511.0

Individual Value

Individual Value

400

_ X=402.7

350

LCL=294.3 7 8 9

Gambar 4.206 I-Chart D13 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.207 I-Chart D14 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF D15
600 UCL=577.5 550
Individual Value Individual Value

I CHART OF D16
500 450 400 350 300 250 LCL=229.8 UCL=509.1

500 _ X=464.4 450

_ X=369.4

400

350 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

LCL=351.4

200 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

Gambar 4.208 I-Chart D15 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF D17
400 UCL=377.6 350 300
Individual Value

Gambar 4.209 I-Chart D16 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF D18
400 UCL=406.7

300
Individual Value

250 200 150 100 50 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

_ X=217.3

200

_ X=221.9

100 LCL=37.0 0 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

LCL=57.1

Gambar 4.206 I-Chart D17 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.207 I-Chart D18 iterasi 1 pada Klas 3

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

103

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF D19
600 UCL=572.1 550
Individual Value

I CHART OF D20
220 UCL=219.5

200
Individual Value

500

180

_ X=477

_ X=174.3

450

160

140 400 LCL=381.9 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 120 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=129.1

Gambar 4.206 I-Chart D19 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.207 I-Chart D20 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF D21
220 210 200 190 180 170 160 150 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 _ X=187.56 100
Individual Value

I CHART OF D22
UCL=218.47 110 UCL=108.62

Individual Value

90

_ X=90

80 LCL=156.64 70 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

LCL=71.38

Gambar 4.208 I-Chart D21 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.209 I-Chart D22 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF D23
2000 1900 1800 1700 1600 1500 1400 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=1405.1 1800 1 2 3 _ X=1687.7 2100 UCL=1970.2 2200

I CHART OF D24
UCL=2226.9

Individual Value

Individual Value

2000

_ X=2005.1

1900

LCL=1783.4 4 5 6 Observation 7 8 9

Gambar 4.210 I-Chart D23 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.211 I-Chart D24 iterasi 1 pada Klas 3

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

104

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF D25
1350 UCL=1336.2

I CHART OF D25
1340 UCL=1330.5 1320

1300

1300
Individual Value
Individual Value

1250

_ X=1233.8

1280 1260 1240 1220

_ X=1264.9

1200

1150
1

LCL=1131.4
1

1100 1

1200
3 4 5 6 Observation 7 8 9

LCL=1199.3 1 2 3 4 Observation 5 6 7

Gambar 4.212 I-Chart D25 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF D26
760 740 720
Individual Value

Gambar 4.213 I-Chart D25 iterasi 2 pada Klas 3


I CHART OF D26

UCL=753.1

760 740 720


Individual Value

UCL=754.6

700 680 660 640 620 600 LCL=606.9


1

_ X=680

700 680 660 640 620

_ X=690

LCL=625.4 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

5 6 Observation

Gambar 4.214 I-Chart D26 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.215 I-Chart D26 iterasi 2 pada Klas 3

Tabel antropometri tubuh setelah dilakukan uji keseragaman data a. Klasifikasi 1 Tabel 4.73 Tabel Antrometri Tubuh Berdasarkan klasifikasi 1

NR P 36 41 55 56 31 63 45 38

NAMA Lintang Fitri Saraghosa Maria Ria Agus Masnur Yoga

BB 48 43 48 47 50 46 43 50

L/P SUKU P Jawa P Jawa P Jawa P Maluku P L L L Jawa Jawa Jawa Jawa

D1 1560 1520 1610 1565

D2 1450 1390 1470 1440

D3 1250 1260 1300 1340

D4 980 910 990 991 940 989

D5 670 620 700 641

D6 820 770 845 839

D7 720 680 720 740

D8 560 470 560 580

D9 D10 D11 260 170 470 200 130 500 260 150 530 210 160 540 220 182 195 240 150 132 125 125 520 477 450 550

1520 1430 1340 1605 1495 1337

642 812 720 560 690 819 709 550

1550 1428 1295 935 672 775 653 530 1670 1545 1420 1000 690 810 690 590

Keterangan : blok merah menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

105

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Tabel 4.74 Tabel Antrometri Tubuh Berdasarkan klasifikasi 1(Lanjutan)

NRP 36 41 55 56 31 63 45 38

NAMA Lintang Fitri Saraghosa Maria Ria Agus Masnur Yoga

BB 48 43 48 47 50 46 43 50

L/P P P P P P L L L

SUKU Jawa Jawa Jawa Maluku Jawa Jawa Jawa Jawa

D12 D13 D14 350 430 430 380 475 390 410 520 530 370 452 380 380 460 370 374 480 397 401 445 375 450 510 305

D15 390 380 390 400 390 396 372 510

D16 360 340 340 340 325 246 228 340

D17 140 170 180 220 200 167 120 150

D18 100 130 140 150 160 181 156 120

D19 450 480 635 450 440 439 463 425

D20 180 170 170 220 190 165 159 130

Keterangan : blok merah menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 1 Tabel 4.75 Tabel Antrometri Tubuh Berdasarkan klasifikasi 1(Lanjutan)

NRP 36 41 55 56 31 63 45 38

NAMA Lintang Fitri Saraghosa Maria Ria Agus Masnur Yoga

BB 48 43 48 47 50 46 43 50

L/P P P P P P L L L

SUKU Jawa Jawa Jawa Maluku Jawa Jawa Jawa Jawa

D21 160 170 180 185 175 178 172 185

D22 90 70 70 70 75 78 83 90

D23 1530 1500 1635 1570 1590 1640 1575 1695

D24 1820 1860 1960 1910 1890 1955 1860 1970

D25 1020 1100 1140 1121 1150 1169 1111 1270

D26 600 650 740 690 680 616 604 650

b. Klasifikasi 2 Tabel 4.76 Tabel Antrometri Tubuh Berdasarkan klasifikasi 2

NRP 44 61 39 46 53

NAMA Rizka Alfi Mahar Irza Hendra

BB 60 55 55 59 55

L/P SUKU D1 D2 D3 D4 D5 P JAWA 1540 1435 1300 950 660 L Jawa 1775 1662 1488 1105 748 L Jawa 1710 1500 1365 1075 750 L Jawa 1710 1595 1450 1050 734 L Smtra 1720 1590 1400 1004 750

D6 780 920 505 853 890

D7 670 800 685 738 785

D8 540 615 510 594 590

D9 240 280 170 200 237

D10 170 133 130 156 164

D11 540 590 510 540 520

Tabel 4.77 Tabel Antrometri Tubuh Berdasarkan klasifikasi 2(Lanjutan)

NRP 44 61 39 46 53

NAMA Rizka Alfi Mahar Irza Hendra

BB 60 55 55 59 55

L/P P L L L L

SUKU JAWA Jawa Jawa Jawa Smtra

D12 360 465 440 510 450

D13 480 531 510 531 500

D14 340 452 420 446 445

D15 410 502 410 456 455

D16 330 330 270 311 370

D17 220 183 150 194 245

D18 220 187 160 210 230

D19 420 490 470 555 460

D20 140 165 170 172 173

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

106

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Keterangan : blok merah menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 1

KELOMPOK 2

Tabel 4.78 Tabel Antrometri Tubuh Berdasarkan klasifikasi 2(Lanjutan)

NRP 44 61 39 46 53

NAMA Rizka Alfi Mahar Irza Hendra

BB 60 55 55 59 55

L/P P L L L L

SUKU JAWA Jawa Jawa Jawa Smtra

D21 170 195 180 183 185

D22 90 90 75 82 90

D23 1550 1980 1685 1774 1735

D24 1880 2110 1990 2044 2040

D25 1100 1345 1180 1210 1255

D26 650 670 670 719 735

c. Klasifikasi 3 Tabel 4.79 Tabel Antrometri Tubuh Berdasarkan klasifikasi 3

NRP 35 54 52 57 58 34 48 62 26

NAMA BB L/P SUKU D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 Natasha 70 P Jawa 1575 1470 1370 1020 660 830 720 590 Mahin 61 P Jawa 1570 1465 1315 1005 700 800 730 570 Wirawan 108 L Jawa 1698 1581 1425 1040 722 909 805 653 65 Aditomo L Jawa 1700 1573 1377 1015 668 905 800 600 61 Bintang L Jawa 1650 1564 1350 1000 695 880 783 605 Afrizal 70 L Jawa 1850 1825 1500 1125 780 935 820 595 Agung 76 L Jawa 1750 1630 1410 1078 750 905 800 610 Rokhmad 63 L Jawa 1680 1530 1360 1025 760 870 750 550 Faizal 73 L Jawa 1690 1580 1420 1035 760 880 770 550

D9 310 260 306 283 260 240 235 265 240

D10 240 130 195 145 156 160 175 160 150

D11 560 500 515 490 540 620 470 560 565

Tabel 4.79 Tabel Antrometri Tubuh Berdasarkan klasifikasi 3 (Lanjutan)

NRP 35 54 52 57 58 34 48 62 26

NAMA BB L/P SUKU Natasha 70 P Jawa Mahin 61 P Jawa Wirawan 108 L Jawa 65 Aditomo L Jawa 61 Bintang L Jawa Afrizal 70 L Jawa Agung 76 L Jawa Rokhmad 63 L Jawa Faizal 73 L Jawa

D12 450 400 500 445 470 495 460 450 450

D13 D14 D15 D16 450 360 430 400 480 390 390 300 470 345 520 410 445 405 470 350 475 388 480 370 640 450 510 405 495 476 460 380 510 400 450 340 520 410 470 370

D17 180 180 275 235 241 155 260 180 250

D18 150 160 330 250 255 192 240 160 260

D19 540 430 460 470 465 518 470 480 460

D20 155 190 185 165 175 198 176 160 165

Tabel 4.79 Tabel Antrometri Tubuh Berdasarkan klasifikasi 3 (Lanjutan)

NRP 35 54 52 57 58 34

NAMA Natasha Mahin Wirawan Aditomo Bintang Afrizal

BB L/P SUKU 70 P Jawa 61 P Jawa 108 L Jawa 65 L Jawa 61 L Jawa 70 L Jawa

D21 180 180 180 200 175 196

D22 80 100 100 95 80 82

D23 1650 1560 1714 1770 1740 1905

D24 1860 1900 2008 2066 1970 2163

D25 1130 1120 1270 1270 1250 1314

D26 600 650 640 650 640 720

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

107

MODUL 1 ANTROPOMETRI 48 62 26 Agung Rokhmad Faizal 76 63 73 L L L Jawa Jawa Jawa 192 200 185 93 90 90 1750 1550 1550 2070 2000 2009

KELOMPOK 2

1250 1250 1250

750 750 720

Keterangan : blok merah menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 1 4.5.2. Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri tubuh pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : Tabel 4.80 Antropometri tubuh Berdasarkan Klasifikasi 1 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 50%

Kode

Dimensi Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk

90%

95%

97%

99%

D1 D2 D3 D4

1575 1456 1303 967

50.92 47.4 37.91 33.49

1520 1393 1251 911.8

1520 1397 1252 914.4

1520 1403 1253 918.8

1520 1417 1256 927.5

1563 1445 1300 984.5

1628 1510 1340 993.7

1649 1528 1340 996.9

1660 1536 1340 998.4

1666 1542 1340 999.4

D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15

666 811 704 550 221 143 505 389 472 397 388

28.5 26.9 27.93 37 29.7 17.1 36.2 30.6 31.3 64.1 9.5

621 770 654.9 474 183 125 451 351 431 310 372

624 771 657.7 481 184 125 454 354 433 316 373

627 772 662.5 491 187 125 457 357 435 328 374

635 774 671.9 512 191 125 464 364 441 351 377

671 816 714.5 560 215 141 510 380 468 385 390

693 841 726 583 260 163 543 422 513 460 398

697 843 733 587 260 167 547 436 517 495 399

698 844 736.5 588 260 168 548 443 518 513 399

699 845 738.6 589 260 169 549 447 519 523 400

Tebal paha Jarak pantat kelutut Jarak dari lipat lutut ke pantat Tinggi lutut Tinggi lipat betis Lebar bahu

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

108

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22

Lebar panggul Tebal dada Tebal perut Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala Panjang tangan Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan

315 168 142 473 173 176 78.3

49.2 32.3 25.4 67.6 25.8 8.37 8.56

229 121 101 426 132 161 70

231 124 104 427 135 162 70

234 127 107 430 140 164 70

241 134 114 435 150 167 70

340 169 145 450 170 177 76.5

346 206 166 527 199 185 90

353 213 174 581 210 185 90

357 217 177 608 215 185 90

359 219 180 624 218 185 90

D23

1592

63.07

1502

1505

1511

1521

1583

1657

1676

1685

1691

D24

1903

55.1

1823

1827

1834

1848

1900

1963

1967

1968

1969

D25

1135

70.6

1026

1034

1048

1076

1131

1199

1235

1252

1263

D26

654

48.2

600

601

601

603

650

705

723

731

737

Kode Dimensi D1 D2 D3 D4

Tabel 4.81 Antropometri tubuh Berdasarkan Klasifikasi 2 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 50%

90%

95%

97%

99%

Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku

1691 1556 1401 1037

88.63 89 73.26 61.02

1547 1438 1303 952.2

1557 1442 1307 955.4

1574 1448 1313 960.8

1608 1461 1326 971.6

1710 1590 1400 1050

1753 1635 1473 1093

1764 1649 1480 1099

1770 1655 1484 1102

1773 1659 1486 1104

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

109

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk Tebal paha Jarak pantat kelutut Jarak dari lipat lutut ke pantat Tinggi lutut Tinggi lipat betis Lebar bahu Lebar panggul Tebal dada Tebal perut Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala Panjang tangan Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk

KELOMPOK 2

D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20 D21 D22

728 790 736 570 225 151 540 445 510 421 447 322 198 201 479 170 183 85

38.8 167 58 43.3 42 18.2 30.8 54.5 21.7 46.7 38 36.3 36.2 28.1 49.5 3.56 9.02 6.77

663 516

667 533

675 560

690 615 676 522 182 131 514 392 488 372 410 286 163 171 436 167 174 77.8

748 853 738 590 237 156 540 450 510 445 455 330 194 210 470 171 183 90

750 908 794 607 264 168 570 492 531 450 484 354 235 226 529 173 191 90

750 914 797 611 272 169 580 501 531 451 493 362 240 228 542 173 193 90

750 917

750 919

670.6 671.5 673 511 171 130 510 363 481 343 410 272 151 161 422 165 170 75.3 513 173 130 511 368 482 348 410 274 153 163 424 165 171 75.7 516 176 131 512 376 484 356 410 278 157 165 428 166 172 76.4

798.5 799.4 613 276 169 585 506 531 451 497 366 243 229 549 173 194 90 614 278 170 588 508 531 452 500 368 244 230 552 173 195 90

D23

1745

156.4

1555

1564

1577

1604

1735 1898 1939 1959

1972

D24

2013

85.6

1884

1891

1902

1924

2040 2084 2097 2103

2107

D25

1218

90.7

1103

1108

1116

1132

1210 1309 1327 1336

1341

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

110

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan

KELOMPOK 2

D26

689

36.3

651

652

654

658

670

729

732

733

734

Kode

Dimensi Tinggi Tubuh Posisi Berdiri Tegak Tinggi Mata Tinggi Bahu Tinggi Siku Tinggi Genggaman Tangan pada posisi rilex kebawah Tinggi Badan posisi duduk Tinggi mata posisi duduk Tinggi bahu posisi duduk Tinggi siku posisi duduk

Tabel 4.82 Antropometri tubuh Berdasarkan Klasifikasi 3 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 50%

90%

95%

97%

99%

D1 D2 D3 D4

1685 1580 1392 1038

85.47 106 53.95 39.9

1570 1465 1318 1000

1571 1466 1322 1001

1572 1467 1329 1002

1574 1469 1343 1004

1690 1573 1377 1025

1770 1669 1440 1087

1810 1747 1470 1106

1830 1786 1485 1116

1842 1809 1494 1121

D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 D18 D19 D20

722 879 775 591 267 168 536 458 498 403 464 369 217 222 477 174

43.3 42 35.25 32.2 27.9 32.7 46.5 29.6 58.7 40.6 39 35.4 43.5 60.3 33 14.5

661 802 720.8 550 235 131 472 404 445 346 393 303 157 151 432 155

662 806 722 550 236 133 474 409 446 348 398 308 160 152 436 156

663 812 724 550 237 136 478 418 447 351 406 316 165 154 442 157

666 824 728 550 239 142 486 436 449 357 422 332 175 158 454 159

722 880 783 595 260 160 540 450 480 400 470 370 235 240 470 175

764 914 808 619 307 204 576 496 544 455 512 406 263 274 522 192

772 925 814 636 308 222 598 498 592 466 516 408 269 302 531 195 111

776 930 817 644 309 231 609 499 616 471 518 409 272 316 536 196

778 933 818.8 650 310 236 616 500 630 474 519 410 274 324 538 197

Tebal paha Jarak pantat kelutut Jarak dari lipat lutut ke pantat Tinggi lutut Tinggi lipat betis Lebar bahu Lebar panggul Tebal dada Tebal perut Jarak dari siku keujung kaki Lebar kepala

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

D21 D22

Panjang tangan Lebar tangan Jarak bentang dari ujung tangan kanan keujung tangan kiri Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan berdiri tegak Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal keatas dan duduk Jarak genggaman tangan kepunggung pada posisi tangan kedepan

188 90

9.59 7.89

175 80

176 80

177 80

179 80

185 90

200 100

200 100

200 100

200 100

D23

1688

120.9

1550

1550

1550

1550

1714

1797

1851

1878

1894

D24

2005

91

1863

1868

1876

1892

2008

2089

2126

2144

2156

D25

1265

23.6

1250

1250

1250

1250

1250

1288

1301

1307

1311

D26

690

49.6

640

640

640

640

685

750

750

750

750

4.5 ANTROPOMETRI TANGAN Rekap data anthropometri tangan ini terdiri dari data antropometri pria dan wanita dengan klasifikasi berat badan 40 50 kg(1), 50 60 kg(2), dan >60 kg. 4.6.1 UJI KESERAGAMAN TANGAN Uji keseragaman dilakukan pada data tangan pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambargambar grafik iterasi pada D1 hingga D26. Berikut ini hasil uji keseragaman data : a. 40 50 kg Tabel 4.83 Tabel Antrometri Tangan Kalsifikasi 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

112

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

b. 50 60 kg Tabel 4.84 Tabel Antrometri Tangan Kalsifikasi 1

c. >60 kg Tabel 4.85 Tabel Antrometri Tangan Kalsifikasi 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

113

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

4.6.1 Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri tangan pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : a. 40 50 kg
I CHART OF T1
230 220 210
Individual Value
Individual Value

I CHART OF T2
UCL=226.42

140 130 120 110 100 90 80 70

UCL=138.37

200 190 180 170 160 150 140 1 2 3 Observation 4 5 LCL=139.98 _ X=183.2

_ X=103.8

LCL=69.23

60 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.216 I-Chart T1 iterasi 1 pada Klas1

Gambar 4.217 I-Chart T2 iterasi 1 pada Klas 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

114

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF T3
90 UCL=86.01 80
Individual Value
Individual Value

I CHART OF T4
90 85 80 75 70 65 60 _ X=72.8 UCL=90.09

70 _ X=63.4 60

50

40 1 2 3 Observation 4 5

LCL=40.79

55 1 2 3 Observation 4 5

LCL=55.51

Gambar 4.218 I-Chart T3 iterasi 1 pada Klas1


I CHART OF T5
100 UCL=96.55 90
Individual Value

Gambar 4.219 I-Chart T4 iterasi 1 pada Klas 1


I CHART OF T6
95 90 85
Individual Value

UCL=91.75

80 75 70 65 60 _ X=73.8

80

_ X=78.6

70

60 1 2 3 Observation 4 5

LCL=60.65

55 1 2 3 Observation 4 5

LCL=55.85

Gambar 4.216 I-Chart T5 iterasi 1 pada Klas1

Gambar 4.217 I-Chart T6 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF T7
90 UCL=84.47 80

I CHART OF T8
30 UCL=28.78

25
Individual Value

70 _ X=61.2

Individual Value

60

20

_ X=20.8

50

15
40 1 2 3 Observation 4 5 LCL=37.93

LCL=12.82 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.216 I-Chart T7 iterasi 1 pada Klas1

Gambar 4.217 I-Chart T8 iterasi 1 pada Klas 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

115

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF T9
UCL=26.57 25
26

I CHART OF T10
UCL=25.05 24 22

Individual Value

Individual Value

20 _ X=16.6 15

20 18 16 14 12 10

_ X=18.4

10 LCL=6.63 5 1 2 3 Observation 4 5

LCL=11.75 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.218 I-Chart T9 iterasi 1 pada Klas1 Gambar 4.219 I-Chart T10 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF T11
24 22 20
Individual Value

I CHART OF T12
UCL=22.11
100 UCL=99.08

18 16 14 12 10 8 6 1 2 3 Observation 4 5 LCL=7.49 _ X=14.8


Individual Value

90

80

_ X=79.8

70

60 1 2 3 Observation 4 5

LCL=60.52

Gambar 4.220 I-Chart T11 iterasi 1 pada Klas1 Gambar 4.221 I-Chart T12 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF T13
115 110 105 100 95 90 85 1 2 3 Observation 4 5 LCL=84.77 _ X=99.4 UCL=114.03

I CHART OF T14
100 UCL=96.40 90 80 70 60 50 40 1 2 3 Observation 4 5 LCL=43.20 _ X=69.8

Gambar 4.222 I-Chart T13 iterasi 1 pada Klas1

Individual Value

Gambar 4.223 I-Chart T14 iterasi 1 pada Klas 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Individual Value

116

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T15
50 UCL=49.08 70

KELOMPOK 2

I CHART OF T16
UCL=70.01

40
Individual Value

60
Individual Value

30

_ X=27.8

50

_ X=47.4

20

40

30 10 LCL=6.52 1 2 3 Observation 4 5 20 1 2 3 Observation 4 5 LCL=24.79

Gambar 4.224 I-Chart T15 iterasi 1 pada Klas 1

Gambar 4.225 I-Chart T16 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF T18
260 240 220 UCL=243.5

Individual Value

200 180 160 140 120 100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=106.7 _ X=175.1

Gambar 4.226 I-Chart T8 iterasi 1 pada Klas 1

b. Berat Badan 51-60


I CHART OF T1
230 220 210
Individual Value

I CHART OF T2
UCL=226.42 140 130 120
Individual Value

UCL=138.37

200 190 180 170 160 150 140 1 2 3 Observation 4 5 LCL=139.98 _ X=183.2

110 100 90 80 70 60 1 2 3 Observation 4 5

_ X=103.8

LCL=69.23

Gambar 4.227 I-Chart T1 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.228 I-Chart T2 iterasi 1 pada Klas 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

117

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T3
90 UCL=86.01 80
Individual Value
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF T4
90 85 80 75 70 65 60
LCL=40.79

UCL=90.09

70 _ X=63.4 60

_ X=72.8

50

40 1 2 3 Observation 4 5

55 1 2 3 Observation 4 5

LCL=55.51

Gambar 4.229 I-Chart T3 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.230 I-Chart T4 iterasi 1 pada Klas 2

I CHART OF T5
100 UCL=96.55 90
Individual Value
Individual Value

I CHART OF T6
95 90 85 80 75 70 65 60 _ X=73.8 UCL=91.75

80

_ X=78.6

70

60 1 2 3 Observation 4 5

LCL=60.65

55 1 2 3 Observation 4 5

LCL=55.85

Gambar 4.231 I-Chart T5 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.232 I-Chart T6 iterasi 1 pada Klas 2

I CHART OF T7
90 UCL=84.47 80
25
Individual Value

I CHART OF T8
30 UCL=28.78

70 _ X=61.2

Individual Value

60

20

_ X=20.8

50
15

40 1 2 3 Observation 4 5

LCL=37.93
1 2 3 Observation 4 5

LCL=12.82

Gambar 4.233 I-Chart T7 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.234 I-Chart T8 iterasi 1 pada Klas 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

118

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T9
UCL=26.57 25

KELOMPOK 2

I CHART OF T10
26 UCL=25.05 24 22

Individual Value

Individual Value

20 _ X=16.6 15

20 18 16 14

_ X=18.4

10 LCL=6.63 5 1 2 3 Observation 4 5

12 10 1 2 3 Observation 4 5

LCL=11.75

Gambar 4.235 I-Chart T9 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF T11
24 22 20
Individual Value

Gambar 4.236 I-Chart T10 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF T12
100 UCL=99.08

UCL=22.11

90
Individual Value

18 16 14 12 10 8 6 1 2 3 Observation 4 5 LCL=7.49 _ X=14.8

80

_ X=79.8

70

60 1 2 3 Observation 4 5

LCL=60.52

Gambar 4.237 I-Chart T11 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.238 I-Chart T12 iterasi 1 pada Klas 2

I CHART OF T13
115 110 105 100 95 90 85 1 2 3 Observation 4 5 LCL=84.77 _ X=99.4 UCL=114.03 100

I CHART OF T14
UCL=96.40 90 80 70 60 50 40 1 2 3 Observation 4 5 LCL=43.20 _ X=69.8

Individual Value

Gambar 4.239 I-Chart T13 iterasi 1 pada Klas 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Individual Value

Gambar 4.240 I-Chart T14 iterasi 1 pada Klas 2

119

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T15
50 UCL=49.08

KELOMPOK 2

I CHART OF T16
70 UCL=70.01

40
Individual Value
Individual Value

60

30

_ X=27.8

50

_ X=47.4

20

40

30
10 LCL=6.52 1 2 3 Observation 4 5

LCL=24.79 20 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.241 I-Chart T15 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.242 I-Chart T16 iterasi 1 pada Klas 2

I CHART OF T18
300 UCL=290.0

250

Individual Value

200

_ X=187.6

150

100 LCL=85.2 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.243 I-Chart T18 iterasi 1 pada Klas 2

c. Berat Badan 60 >


I CHART OF T1
230 220 210
Individual Value

I CHART OF T2
UCL=225.33

130

UCL=127.61

120
Individual Value

200 190 180 170 160 150 140 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=142.22 _ X=183.78

110

_ X=108

100

90 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

LCL=88.39

Gambar 4.244 I-Chart T1 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.245 I-Chart T2 iterasi 1 pada Klas 3

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

120

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF T3
110 100 90
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF T4
UCL=101.69
85 UCL=86.41

80
Individual Value

80 70 60 50 _ X=67.44

75

_ X=74.44

70

65

40 30 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=33.20
60 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

LCL=62.48

Gambar 4.246 I-Chart T3 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.247I-Chart T4 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF T5
100 UCL=99.62
100

I CHART OF T6
UCL=95.17

90
Individual Value
Individual Value

90

80

_ X=81.67

80

_ X=75.22

70

70 LCL=63.71 60 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

60 LCL=55.28 50 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

Gambar 4.248 I-Chart T5 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.249I-Chart T6 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF T7
80 UCL=82.83 45 40 35
Individual Value

I CHART OF T8

UCL=40.51

70
Individual Value

60

_ X=59.56

30 25 20 15 _ X=23.56

50

40 LCL=36.28 30 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 10 5 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=6.60

Gambar 4.250 I-Chart T7 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.251 I-Chart T8 iterasi 1 pada Klas 3

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

121

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF T9
35 UCL=32.97 30

I CHART OF T10
30 UCL=29.98

Individual Value

25 _ X=21.67 20

Individual Value

25 _ X=21.33 20

15

15
LCL=10.36 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

10

LCL=12.69 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

Gambar 4.252 I-Chart T9 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.253 I-Chart T10 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF T11
30 UCL=30.30
105 100

I CHART OF T12
UCL=104.39

25
Individual Value
Individual Value

95 90 85 80 75

20

_ X=19.33

_ X=85.78

15

10 LCL=8.36 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

70 65 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=67.16

Gambar 4.254 I-Chart T11 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.255 I-Chart T12 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF T13
115 UCL=114.42
115

I CHART OF T13
UCL=116.14

110
Individual Value

105

_ X=103.78

Individual Value

110 _ X=105.5

105

100

100

95 LCL=93.14 90
1

95
1

LCL=94.86 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

5 6 Observation

Gambar 4.254 I-Chart T13 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.255 I-Chart T13 iterasi 2 pada Klas 3

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

122

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF T14
110 100
40
Individual Value

I CHART OF T15
UCL=109.48
50 UCL=48.95

90 80 70 60 50 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=52.30 _ X=80.89

Individual Value

30

_ X=29.67

20

10 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

LCL=10.38

Gambar 4.256 I-Chart T14 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF T16
80 70
Individual Value

Gambar 4.257 I-Chart T15 iterasi 1 pada Klas 3

UCL=81.03

60 50 40 30 20 10 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=17.20 _ X=49.11

Gambar 4.258 I-Chart T16 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF T18
300 UCL=282.9 250
Individual Value

I CHART OF T18
250 240 230
Individual Value

UCL=248.33

200

_ X=202.4

220 210 200 190

_ X=213.38

150 LCL=122.0 100 1


1

180 170

LCL=178.42 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

5 6 Observation

Gambar 4.259 I-Chart T18 iterasi 1 pada Klas 3 Gambar 4.260 I-Chart T18 iterasi 2 pada Klas 3 Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 123

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Berikut ini hasil rekap data setelah dilakukan uji keseragaman data : Tabel 4.86 Antropometri Tangan Klasifikasi 1 NRP NAMA BB L/P SK 41 Fitria 43 P JAWA 36 Lintang 48 P JAWA 55 Saraghosa 48 P JAWA 56 Maria Carolina 47 P MALUKU 31 Ria Agustina 50 P JAWA 63 Agus 46 L Jawa 45 Masnur 43 L Jawa 38 Yoga 50 L Jawa T1 170 170 180 159 180
178 172

T2 90 95 100 94 100
102 90

T3 60 65 70 70 60
64 60

T4 70 75 70 74 70
68 73

T5 75 85 80 79 80
76 75

T6 68 80 75 70 70
70 69

T7 50 60 60 57 60
60 59

T8 17 17 18 14 20
23 22

T9 15 15 15 20 10
18 19

185

98

65

75

80

75

60

25

25

Tabel 4.87 Antropometri Tangan Klasifikasi 1 (Lanjutan) NR NAMA BB L/P SK T11 T12 P 41 Fitria 43 P Jawa 15 70 36 Lintang 48 P Jawa 13 85 55 Saraghosa 48 P Jawa 15 70 56 Maria 47 P Maluku 20 70 31 Ria 50 P Jawa 15 80 63 46 L 19 78 Agus Jawa 45 43 L 20 83 Masnur Jawa 38 Yoga 50 L Jawa 25 80

T13 85 93 85 87 90
95 99

T14 65 75 75 60 65
67 60

T15 20 20 20 20 20
28 26

T16 35 40 30 43 35
53 46

T18 175 160 200 150 155


186 200

100

90

25

35

175

Tabel 4.88 Antropometri Tangan Klasifikasi 2 NRP NAMA BB L/P SK T1 44 61


39 46

T2 90 121
105 103

T3 60 70
60 67

T4 65 80
72 72

T5 70 83
77 78

T6 65 78
72 74

T7 50 65
68 58

T8 20 23
18 21

T9 10 15
17 22

53

Rizka Alfi Mahar Irza Hendra

60 55
55 59

P L
L L

55

Jawa Jawa Jawa Jawa Sumatra

160 203
185 183

185

100

60

75

85

80

65

22

19

Tabel 4.88 Antropometri Tangan Klasifikasi 2 (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK T10 T11 44 61
39 46

T12 75 89
78 77

T13 90 98
103 106

T14 60 75
65 69

T15 20 20
37 38

T16 30 40
57 58

T18 130 220


204 180

53

Rizka Alfi Mahar Irza Hendra

60 55
55 59

P L
L L

55

Jawa Jawa Jawa Jawa Sumatra

15 20
18 20

10 14
17 18

19

15

80

100

80

24

52

204

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

124

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Tabel 4.89 Antropometri Tangan Klasifikasi 3 NRP NAMA BB L/P SK T1 35 Natasha 70 P Jawa 170 54 Mahin 61 P JAWA 160 52 Wirawan 108 L JAWA 175 57 Aditomo 65 L JAWA 195 58 Bintang 61 L JAWA 175 34 70 L Afrizal JAWA 202 48 Agung 76 L JAWA 192 62 Rokhmad 63 L JAWA 200 26 Faizal 73 L JAWA 185

KELOMPOK 2

T2 110 90 105 110 111


117

T3 75 60 73 70 60
81

T4 75 70 70 74 70
80

T5 80 75 85 80 75
89

T6 75 65 73 76 71
82

T7 60 55 53 65 49
63

T8 20 12 28 22 25
32

T9 18 22 24 23 19
30

114 110 105

55 63 70

76 80 75

84 87 80

76 84 75

61 70 60

23 25 25

19 20 20

Tabel 4.90 Antropometri Tangan Klasifikasi 3 (Lanjutan) NRP NAMA BB L/P SK T10 T11 T12 T13 T14 35 Natasha 70 P Jawa 20 20 80 90 80 54 Mahin 61 P Jawa 20 15 72 94 60 52 Wirawan 108 L Jawa 24 22 92 102 90 57 Aditomo 65 L Jawa 20 21 90 102 80 58 Bintang 61 L Jawa 21 17 80 105 79 34 70 L 28 23 85 114 82 Afrizal Jawa 48 Agung 76 L Jawa 19 17 93 111 87 62 Rokhmad 63 L Jawa 20 20 90 110 80 26 Faizal 73 L Jawa 20 19 90 106 90 Keterangan : blok merah menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 1 blok biru menunjukkan nilai yang ekstrim pada iterasi 2

T15 20 20 44 35 24
28

T16 40 45 73 60 49
48

T18 190 115 208 215 205


218

28 30 38

47 30 50

236 225 210

4.6.2 Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri tangan pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : Tabel 4.91 Antropometri Tangan Klasifikasi 1 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 174.3 T1 T2 T3 T4 Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk 96.13 64.25 71.9 8.19 4.612 4.166 2.7 159.8 90 60 68.1 160.9 90 60 68.4 162.9 90 60 68.7 166.7 90 60 69.4

Kode

Dimensi

50% 175 96.5 64.5 71.5

90% 181.5 100.6 70 75

95% 183.3 101.3 70 75

97% 184 102 70 75

99% 184.7 101.9 70 75

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

125

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking Lebar ibu jari 17.13 T9 T10 T11 T12 Tebal ibu jari Lebar jari telunjuk Tebal jari telunjuk Lebar telapak tangan Lebar telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar telapak tangan minimum Tebal telapak tangan Tebal telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar maksimum ( ibu jari ke jari kelingking ) Dimensi Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking 19 17.75 77 4.454 3.295 3.955 6.16 10.35 15 13.14 70 10.88 15 13.35 70 11.75 15 13.7 70 13.5 15 14.4 70 16.5 19 17 79 78.75 72.13 58.3 19.5 T8 3.37 4.121 3.49 3.66 75 68.07 50.5 14.2 75 68.18 51.2 14.5 75 68.35 52.5 15.1 75 68.7 54.9 16.1 79.5 70 60 19

KELOMPOK 2

81.5 76.5 60 23.6 21.5 22.2 21.5 83.6

83.25 78.25 60 24.3 23.25 23.6 23.25 84.3

84.1 79.1 60 24.7 24.1 24.3 24.1 84.7

84.65 79.65 60 24.9 24.65 24.72 24.65 84.9

T5 T6 T7

91.75

5.97

85

85

85

85

91.5

99.3

99.65

99.8

99.93

T13

69.63 22.38

10.06 3.378

60 20

60 20

60 20

60 20

66 20

79.5 26.6

84.75 27.3

87.4 27.7

88.95 27.86

T14 T15

39.63

7.444

30.35

30.88

31.75

33.5

37.5

48.1

50.55

51.8

52.51

T16

175.1

19.35

150.4

150.9

151.8

153.5

175

200

200

200

200

T18 Kode T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7

Tabel 4.92 Antropometri Tangan Klasifikasi 2 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 15.3 11.21 4.775 5.45 5.857 5.848 7.26 160.9 90.4 60 65.3 70.28 65.28 50.3 162.3 91 60 65.7 70.7 65.7 50.8 164.6 92 60 66.4 71.4 66.4 51.6 169.2 94 60 67.8 72.8 67.8 53.2 185 103 60 72 78 74 65

50% 195.8 114.6 68.8 78 84.2 79.2 66.8

90% 199.4 117.8 69.4 79 84.6 79.6 67.4

95% 201.2 119.4 69.7 79.5 84.8 79.8 67.7

97% 202 120 69.9 79.8 84.9 79.9 67.9

99% 15.3 11.21 4.775 5.45 5.857 5.848 7.26

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

126

MODUL 1 ANTROPOMETRI
1.92 T8 T9 T10 T11 T12 Lebar ibu jari 4.506 Tebal ibu jari Lebar jari telunjuk Tebal jari telunjuk Lebar telapak tangan Lebar telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar telapak tangan minimum Tebal telapak tangan Tebal telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar maksimum ( ibu jari ke jari kelingking ) 2.074 3.114 5.45 10.2 15.12 10.16 75.1 10.5 15.3 10.4 75.2 11 15.6 10.8 75.4 12 16.2 11.6 75.8 17 19 15 78 20.8 20 17.6 85.4 18.1 18.2 18.4 18.8 21 22.6

KELOMPOK 2

22.8 21.4 20 17.8 87.2

22.9 21.7 20 17.9 88.1

23 21.9 20 18 88.6

1.92 4.506 2.074 3.114 5.45

6.066

90.32

90.8

91.6

93.2

100

104.8

105.4

105.7

106

6.066

T13

7.918 9.011

60.2 20

60.5 20

61 20

62 20

69 24

78 37.6

79 37.8

79.5 37.9

79.8 38

7.918 9.011

T14 T15

12.07

30.4

31

32

34

52

57.6

57.8

57.9

58

12.07

T16

35.22

132

135

140

150

204

213.6

216.8

218.4

219

35.22

T18

Kode T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7

Dimensi Panjang tangan Panjang telapak tangan Panjang ibu jari Panjang jari telunjuk Panjang jari tengah Panjang jari manis Panjang jari kelingking

Tabel 4.93 Antropometri Tangan Klasifikasi 3 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 183.8 108 67.44 74.4 81.67 75.22 59.6 14.58 7.746 8.443 3.94 4.95 5.608 6.41 160.8 91.2 55.4 70 75 65.48 49.3 162 93 56 70 75 66.2 49.8 164 96 57 70 75 67.4 50.6 168 102 59 70 75 69.8 52.2

50% 185 110 70 75 80 75 60

90% 200.4 114.6 76.2 80 87.4 82.4 66

95% 201.2 115.8 78.6 80 88.2 83.2 68

97% 202 116 79.8 80 88.6 83.6 69

99% 201.8 116.8 80.52 80 88.84 83.84 69.6

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

127

MODUL 1 ANTROPOMETRI
23.6 T8 T9 T10 T11 T12 Lebar ibu jari 21.67 Tebal ibu jari Lebar jari telunjuk Tebal jari telunjuk Lebar telapak tangan Lebar telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar telapak tangan minimum Tebal telapak tangan Tebal telapak tangan ( sampai ibu jari) Lebar maksimum ( ibu jari ke jari kelingking ) 21.33 19.33 85.8 3.708 2.872 2.598 7.08 18.08 19.08 15.16 72.6 18.2 19.2 15.4 73.6 18.4 19.4 15.8 75.2 18.8 19.8 16.6 78.4 20 20 20 90 5.55 12.6 13.6 15.2 18.4 25

KELOMPOK 2

28.8 25.2 24.8 22.2 92.2

30.4 27.6 26.4 22.6 92.6

31.2 28.8 27.2 22.8 92.8

31.7 29.52 27.68 22.92 92.9

107.1

4.634

102

102

102

102

106

112.2

113.1

114 113.82

T13

80.89 29.67

8.992 8.124

61.52 20

63.8 20

67.6 20

75.2 20

80 28

90 39.2

90 41.6

90 42.8

90 43.52

T14 T15

49.11

12.05

30.8

32

34

38

48

62.6

67.8

70.4

71.96

T16

213.4

13.77

191.1

192.6

195.3

200.5

212.5

228.3

232.2

234

235.2

T18

4.7 ANTROPOMETRI KEPALA Rekap data anthropometri kepala ini terdiri dari data antropometri pria dan wanita dengan klasifikasi berat badan 40 50 kg(1), 50 60 kg(2), dan >60 kg. a. 40 50 kg

Tabel 4.94 Antropometri Kepala Klasifikasi 1

b. 50 60 kg

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

128

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Tabel 4.95 Antropometri Kepala Klasifikasi 1 (Lanjutan)

c. >60 kg Tabel 4.96 Antropometri Kepala Klasifikasi 1 (Lanjutan)

4.7.1

UJI KESERAGAMAN KEPALA Uji keseragaman dilakukan pada data kepala pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada D1 hingga D26. Berikut ini hasil uji keseragaman data : a. 40 50 kg

I CHART OF H1
200 UCL=200.63 200

I CHART OF H1
UCL=198.04 195

190
Individual Value

180

_ X=180.88

Individual Value

190 185 180 175 _ X=183.86

170

160

LCL=161.12
1

170 1 2 3 4 Observation 5 6 7

LCL=169.67

4 5 Observation

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

129

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Gambar 4.261 I-Chart H1 iterasi 1 pada Klas 1
200

KELOMPOK 2

Gambar 4.262 I-Chart H1 iterasi 2 pada Klas 1

I CHART OF H2
UCL=194.72 190 180

Individual Value

170 160 150 140 130 120 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=121.78 _ X=158.25

Gambar 4.263 I-Chart H2 iterasi 1 pada Klas 1


I CHART OF H3
290 280 250 270
Individual Value

I CHART OF H4
UCL=287.17 275 UCL=276.7

Individual Value

260 250 240 230 220 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=254.88

225

_ X=212.1

200

175

LCL=222.58

150 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=147.5

Gambar 4.264 I-Chart H3 iterasi 1 pada Klas 1

Gambar 4.265 I-Chart H4 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF H5
160 UCL=161.27

I CHART OF H6
160 140 UCL=147.2

Individual Value

Individual Value

150 _ X=140.38

120 100 80 60 40 _ X=84.5

140

130

120 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=119.48

20 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=21.8

Gambar 4.266 I-Chart H5 iterasi 1 pada Klas 1 Gambar 4.267 I-Chart H6 iterasi 1 pada Klas 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

130

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF H7
250 UCL=261.0 200 175
Individual Value

KELOMPOK 2

I CHART OF H8
UCL=203.0

200 _ X=173.3 150

Individual Value

150 125 100 75 _ X=123.3

100 LCL=85.5 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

50 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=43.5

Gambar 4.268 I-Chart H7 iterasi 1 pada Klas 1 Gambar 4.269 I-Chart H8 iterasi 1 pada Klas 1
I CHART OF H9
220 200 80
Individual Value

I CHART OF H10
UCL=214.5 90 UCL=87.75

160 140 120 100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=160.5

Individual Value

180

70

_ X=68.75

60

LCL=106.5

50 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=49.75

Gambar 4.270 I-Chart H9 iterasi 1 pada Klas 1 Gambar 4.271 I-Chart H10 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF H11
190 UCL=185.29 180 170
Individual Value

I CHART OF H12
280 260 240
Individual Value

UCL=268.1

220 200 180 160 140 120 LCL=120.7 _ X=194.4

160 150 140 130 120 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

_ X=153

LCL=120.71

100 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.272 I-Chart H11 iterasi 1 pada Klas 1 Gambar 4.273 I-Chart H12 iterasi 1 pada Klas 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

131

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF H13
240 UCL=231.3 220 200 180 160 140 120 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=124.9 _ X=178.1

KELOMPOK 2

Gambar 4.274 I-Chart H13 iterasi 1 pada Klas 1


I CHART OF H14
75 70
Individual Value

Individual Value

I CHART OF H14
1

65 UCL=63.25 UCL=69.52 60
Individual Value

65 60 55 50 LCL=46.73 45 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=58.13

55

_ X=55.71

50 LCL=48.18 1 2 3 4 Observation 5 6 7

Gambar 4.275 I-Chart H14 iterasi 1 pada Klas 1 Gambar 4.276 I-Chart H14 iterasi 2 pada Klas 1

b. 50 60 KG
I CHART OF H1
230 220 210
Individual Value

I CHART OF H2
250 UCL=222.36 UCL=236.3

190 180 170 160 150 140 1 2 3 Observation 4 5

_ X=183.8

Individual Value

200

200

_ X=159.8 150

100 LCL=145.24 1 2 3 Observation 4 5 LCL=83.3

Gambar 4.277 I-Chart H1 iterasi 1 pada Klas 2 Gambar 4.278 I-Chart H2 iterasi 2 pada Klas 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

132

MODUL 1 ANTROPOMETRI
I CHART OF H3
320 UCL=311.8 300 280 260 240 220 200 1 2 3 Observation 4 5 LCL=205.4 _ X=258.6

KELOMPOK 2

I CHART OF H4
300 275 250 225 200 175 150 LCL=136.3 1 2 3 Observation 4 5 UCL=282.5

Individual Value

Individual Value

_ X=209.4

Gambar 4.279 I-Chart H3 iterasi 1 pada Klas 2 Gambar 4.280 I-Chart H4 iterasi 2 pada Klas 2
I CHART OF H5
160 150
Individual Value

UCL=160.66

140 130 120 110

_ X=133.4

LCL=106.14 100 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.280 I-Chart H5 iterasi 1 pada Klas 2


I CHART OF H6
150 UCL=149.3

I CHART OF H7
225 200 UCL=217.8

125
Individual Value
Individual Value

175 150 125 100 _ X=150.6

100

_ X=90.8

75

50 LCL=32.3 1 2 3 Observation 4 5

LCL=83.4 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.281 I-Chart H6 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.282 I-Chart H7 iterasi 1 pada Klas 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

133

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF H8
160 UCL=156.3
200 190
Individual Value

I CHART OF H9
UCL=200.24

140
Individual Value

180 170 160 150 140 130 1 2 3 Observation 4 5 LCL=133.76 _ X=167

120

_ X=111.8

100

80 LCL=67.3 60 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.283 I-Chart H8 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.284 I-Chart H9 iterasi 1 pada Klas 2

I CHART OF H10
90 UCL=90.40 200

I CHART OF H11
UCL=200.1

80
Individual Value

180
Individual Value

70

_ X=65.8

160

_ X=153.6

60

140

50 LCL=41.20 1 2 3 Observation 4 5

120 LCL=107.1 100 1 2 3 Observation 4 5

40

Gambar 4.283 I-Chart H10 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.284 I-Chart H11 iterasi 1 pada Klas 2

I CHART OF H12
240 230 220
Individual Value

I CHART OF H13
UCL=236.08 260 UCL=250.3 240 220
Individual Value

210 200 190 180 170 160 150 1 2 3 Observation 4 5 LCL=148.32 _ X=192.2

200 180 160 140 120 100 1 2 3 Observation 4 5

_ X=183.8

LCL=117.3

Gambar 4.285 I-Chart H12 iterasi 1 pada Klas 2 Gambar 4.286 I-Chart H13 iterasi 2 pada Klas 2

I CHART OF H14

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja


65

70

UCL=69.76

134

ual Value

60 55 _ X=55.8

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 4.287 I-Chart H1 iterasi 1 pada Klas 2 c. > 60 kg


I CHART OF H1
220
230 220 210
Individual Value

I CHART OF H2
UCL=231.3

UCL=217.9

200
Individual Value

200 190 180 170 160 150 140 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=139.6 _ X=185.4

180 160 140 120 100 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 _ X=166

LCL=114.1

Gambar 4.289 I-Chart H1 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.290 I-Chart H2 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF H3
320 300 280 260 240 220 200 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 _ X=264.4 UCL=314.3

I CHART OF H4
270 260 250 UCL=271.33

Individual Value

Individual Value

240 230 220 210 200 _ X=227.11

LCL=214.6

190 180 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=182.90

Gambar 4.291 I-Chart H3 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF H5
160 UCL=160.06

Gambar 4.292 I-Chart H4 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF H6
130 120 UCL=131.3

150
Individual Value
Individual Value

110 100 90 80 70 60 50

_ Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja X=141.78 140

135 _

X=85.1

130

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 4.293 I-Chart H5 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF H7
220 200 180 160 140 120 100 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 _ X=165.7 UCL=217.2

Gambar 4.294 I-Chart H6 iterasi 1 pada Klas 3


I CHART OF H8
160 150 140 UCL=158.45

Individual Value

Individual Value

130 120 110 100 90 _ X=117.56

LCL=114.1

80 70 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

LCL=76.66

Gambar 4.295 I-Chart H7 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.296 I-Chart H8 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF H9
200 190 180
Individual Value

I CHART OF H9
185
UCL=195.68

180 175
Individual Value

UCL=180.83

170 160 150 140 _ X=160.78

170 165 160 155 _ X=165.25

130 120 1
1

LCL=125.87 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

150 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=149.67

Gambar 4.297 I-Chart H9 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.298 I-Chart H9 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF H10
UCL=93.28 90

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja


dividual Value

136
_ X=73.33

80

70

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Gambar 4.299 I-Chart H10 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF H11
200 190 180
Individual Value

I CHART OF H12
UCL=198.11 250 UCL=247.9

225
Individual Value

170 160 150 140 130 120 110 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=115.67 _ X=156.89

200

_ X=197.7

175

150 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

LCL=147.5

Gambar 4.300 I-Chart H11 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.301 I-Chart H12 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF H13
220 210 200
Individual Value

I CHART OF H14
80 UCL=212.56 70
Individual Value

UCL=75.17

190 180 170 160 150 140 130 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=134.10 _ X=173.33

60

_ X=56.56

50

40 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

LCL=37.94

Gambar 4.302 I-Chart H13 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.303 I-Chart H14 iterasi 1 pada Klas 3

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

137

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

4.7.1 Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri kepala pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : a. 40 50 kg Tabel 4.97 Antrometri Kepala Klasifikasi 1 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 184 H1 H2 Panjang kepala 158.3 Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala Lebar mulut b. 50 60 kg Tabel 4.98 Antrometri Kepala Klasifikasi 2 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 16.59 130.8 132.1 134.2 138.4 162 173 176.5 178.3 179.3 4.49 180 180 180 180

Kode

Dimensi

50% 183

90% 190

95% 190

97% 190

99% 190

254.9 212.1 140

10.87 22.62 7.91

240.4 175.7 130

240.9 176.8 131

241.8 178.5 132

243.5 182 134

254 221 140

268.6 231.5 150

269.3 233.3 153

269.7 234.1 154

269.9 234.7 155

H3 H4 H5

84.5 173.3 123.3

22.7 26.79 29.16

47.2 150.1 100

50.4 150.4 100

55.9 150.7 100

66.7 151.4 100

80 162 115

108 207.5 148

116 216.3 169

121 220.6 179.5

123 223.3 185.8

H6 H7 H8

160.5 68.75 153

18.53 6.409 10.65

131 60.35 135.4

132.5 60.88 135.9

134.9 61.75 136.8

139.8 63.5 138.5

157.5 67.5 157

180 76.5 161.5

180 78.25 163.3

180 79.13 164.1

180 79.65 164.7

H9 H10 H11

194.4 178.1 55.71

23.04 15.57 3.638

161.3 155.4 50.3

163.2 155.9 50.75

166.3 156.8 51.5

172.6 158.5 53

194.5 180 55

223 193 59.6

226.5 196.5 60.8

228.3 198.3 61.4

229.3 199.3 61.76

H12 H13 H14

Kode

Dimensi

50%

90%

95%

97%

99%

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

138

MODUL 1 ANTROPOMETRI
184 H1 H2 Panjang kepala 159.8 Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala Lebar mulut c. > 60 kg Tabel 4.99 Antrometri Kepala Klasifikasi 3 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 185 H1 H2 Panjang kepala 166 Lebar kepala Diameter maksimum dari dagu Dagu ke puncak kepala Telinga ke puncak kepala 18.43 135.8 137 139 143 165 15 161 163 166 172 18.98 140 140 140 140 164 10.6 170 171 171 172 190

KELOMPOK 2

192 178

193 179

194 179.5

194 179.8

258.6 209.4 133

19.23 25.86 8.96

230.8 176 120

232 177.6 121

234 180.2 122

238 185.4 125

265 205 135

275.2 235.4 141

277.6 240.2 143

278.8 242.6 144

279.5 244 145

H3 H4 H5

90.8 150.6 111.8

20.1 19.6 12.19

61 130.6 100.2

62.5 131.5 100.4

65 133 100.8

70 136 101.6

95 145 105

108 169.8 125

111 176.4 125

113 179.7 125

113 181.7 125

H6 H7 H8

167 65.8 153.6

13.04 7.463 13.32

145.8 55.36 140.1

147 55.9 140.3

149 56.8 140.6

153 58.6 141.2

175 65 150

175 73 168

175 74 169

175 74.5 169.5

175 74.8 169.8

H9 H10 H11

192.2 183.8 55.8

13.86 19.8 5.63

180 151.4 50.04

180 153.4 50.1

180 156.8 50.2

180 163.6 50.4

190 190 55

207 198 61.8

210 199 62.4

211.5 199.5 62.7

212.4 199.8 62.88

H12 H13 H14

Kode

Dimensi

50% 180

90% 200 188.4

95% 206 189.2

97% 209 189.6

99% 211 189.8

264.4 227.1 142

25.18 13.83 6.8

230.8 201.2 130

232 203 131

234 206 132

238 212 134

265 225 140

291 241 150

293 243 150

294 244 150

294.6 244.6 150

H3 H4 H5

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

139

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Telinga ke belakang kepala Antara dua telinga Mata ke puncak kepala Mata ke belakang kepala Antara dua pupil mata Hidung ke puncak kepala Hidung ke belakang kepala Mulut ke puncak kepala Lebar mulut

KELOMPOK 2

85.1 165.7 117.6

14 16.32 13.5

65.8 140 92.64

67 140 93.6

69 140 95.2

73 140 98.4

85 173 120

96.6 180 130.6

106 180 131.8

110 180 132.4

113 180 132.8

H6 H7 H8

165.3 73.33 156.9

9.543 6.124 14.79

155 65.4 135.2

155 66 135.6

155 67 136.2

155 69 137.4

165 70 160

174.8 81 172

176.9 83 176

178 84 178

178.6 84.6 179.2

H9 H10 H11

197.7 173.3 56.56

15.3 11.32 7.178

173 162 45.4

174.6 162 46

177.2 162 47

182.4 162 49

195 170 55

212.4 188.4 63.6

217.2 189.2 66.8

219.6 189.6 68.4

221 189.8 69.36

H12 H13 H14

4.8 ANTROPOMETRI KAKI Rekap data anthropometri kaki ini terdiri dari data antropometri pria dan wanita dengan klasifikasi berat badan 40 50 kg(1), 50 60 kg(2), dan >60 kg. a. 40 50 kg Tabel 4.100 Antrometri Kepala Klasifikasi 1 NRP 36 41 55 56 31 63 45 38 NAMA Lintang Fitri BB 48 43 L/P P P P P P L L Jawa 44.5 Yoga 50 L JAWA b. 50 60 kg Tabel 4.101 Antrometri Kepala Klasifikasi 2 12.73 12.86 23.5 27 34 45 55.2 SUKU JAWA 177.4 JAWA 197 Saraghosa 48 Maria Ria Agus Masnur 47 50 46 43 JAWA 89.75 MALUKU 60.4 JAWA 71.4 Jawa 62.75 6.692 17.99 51.75 53.5 57 62.5 70 7.98 17.1 60 60 60 72.5 80 8.25 7.36 49.2 49.4 49.7 62.5 69.3 7.96 18.32 78.35 78.7 79.4 90 100 13.14 15.13 173.5 177 184 200 210 12.52 17.52 156.2 157.5 159.9 183.5 186.5 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 240 13.6 7.6 221 222 224 241 255

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

140

MODUL 1 ANTROPOMETRI
NRP NAMA 44 61 39 46 53 Rizka Alfi Mahar Irza Hendra BB 60 55 55 59 55 L/P P L L L Jawa 59.2 L SUMATERA 6.53 53.1 53.3 SUKU JAWA 176.2 Jawa 206 Jawa 90.8 13.07 80 80 15.67 181 182.5 17.24 160.2 160.4 F1 F2 F3 247 15.8

KELOMPOK 2

230

F4 F5 F6 F7 F8 231 232 235 245 262 160.8 161.6 185 80 53.6 190 80 54.2 175 193.6 210 218.2 85 105.4 57 66

c. >60 kg Tabel 4.102 Antrometri Kepala Klasifikasi 3 NRP 35 54 52 57 58 34 48 62 26 NAMA Natasha Mahindarti R Wirawan Aditomo Bintang Afrizal Agung Rokhmad Faizal BB 70 61 108 65 61 70 76 63 73 L/P P P L L L L L L L SUKU JAWA 189.3 JAWA 207 Jawa 95.33 Jawa 61.3 Jawa 73.8 Jawa 67 JAWA 46.56 JAWA 250 JAWA 13 226 228 231 237 250 264 9.409 30.8 32 34 38 45 58.4 6.964 57.24 57.6 58.2 59.4 69 75.4 9.36 57.1 58.8 61.6 67.2 73 82 4 58 58 58 58 60 66.8 5.172 90 90 90 90 97 100.2 17.02 180 180 180 180 210 221.6 9.322 180 180 180 180 190 200 F1 F2 250 F3 13 226 F4 F5 F6 F7 F8 228 231 237 250 264

4.8.1

UJI KESERAGAMAN TUBUH Uji keseragaman dilakukan pada data tubuh pria dan wanita, pada uji ini data yang outlier tidak diikutsertakan pada pengujian berikutnya. Data berikut ini adalah data hasil uji keseragaman pada pria dan wanita setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan software MINITAB. Berikut ini gambar-gambar grafik iterasi pada D1 hingga D26. Berikut ini hasil uji keseragaman data : a. 40 50 kg

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

141

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF F1
300 UCL=290.3 280
Individual Value

I CHART OF F2
220 210 200
Individual Value

UCL=217.65

260 240 220 200 LCL=189.2 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 _ X=239.8

190 180 170 160 150 140 130 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=137.10 _ X=177.38

Gambar 4.304 I-Chart F1 iterasi 1 pada Klas 1


I CHART OF F3
240 230 220
Individual Value

Gambar 4.305 I-Chart F2 iterasi 1 pada Klas 1


I CHART OF F4
120

UCL=232.71 110 100 90 80 70 LCL=161.29 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 60 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

UCL=117.87

210 200 190 180 170 160 _ X=197

Individual Value

_ X=89.75

LCL=61.63

Gambar 4.306 I-Chart F3 iterasi 1 pada Klas 1

Gambar 4.307 I-Chart F4 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF F5
100 90 80
Individual Value

I CHART OF F6
100
UCL=91.53

UCL=96.07 90 80 70 60 50 _ X=71.38

70 60 50 40 30 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8 LCL=29.22 _ X=60.38

Individual Value

LCL=46.68 40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.308 I-Chart F5 iterasi 1 pada Klas 1

Gambar 4.309 I-Chart F6 iterasi 1 pada Klas 1

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

142

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF F7
90 UCL=87.07 80 70 60
Individual Value

I CHART OF F8
UCL=73.76

80

70 _ X=62.75

Individual Value

50 40 30 20

60

_ X=44.5

50

40 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

LCL=38.43

LCL=15.24 10 1 2 3 4 5 Observation 6 7 8

Gambar 4.310 I-Chart F7 iterasi 1 pada Klas 1 b. 50 60 kg


I CHART OF F1
290 280 270
Individual Value

Gambar 4.311 I-Chart F8 iterasi 1 pada Klas 1

I CHART OF F2
220 UCL=220.1

UCL=281.11
200
Individual Value

260 250 240 230 220 210 1 2 3 Observation 4 5 LCL=213.29 _ X=247.2

180

_ X=176.2

160

140 LCL=132.3 120 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.312 I-Chart F1 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.313 I-Chart F2 iterasi 1 pada Klas 2

I CHART OF F3
250 240 230
Individual Value

I CHART OF F4
UCL=245.23 130 120 110
Individual Value

UCL=122.71

220 210 200 190 180 170 160 1 2 3 Observation 4 5 LCL=166.77 _ X=206

100 90 80 70 60 1 2 3 Observation 4 5 LCL=58.89 _ X=90.8

Gambar 4.314 I-Chart F3 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.315 I-Chart F4 iterasi 1 pada Klas 2

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

143

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF F5
75 70 UCL=75.16

I CHART OF F6
120 UCL=119.9

100
Individual Value

60 55 50 45 40 1 2 3 Observation 4 5

_ X=59.2

Individual Value

65

80

_ X=74

60

40
LCL=43.24

LCL=28.1 20 1 2 3 Observation 4 5

Gambar 4.316 I-Chart F5 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.317 I-Chart F6 iterasi 1 pada Klas 2

I CHART OF F7
100 90 80 UCL=91.86

I CHART OF F8
60 UCL=60.75

Individual Value

50

70 60 50 40 30 1 2 3 Observation 4 5

Individual Value

_ X=62.6

40

_ X=40.8

30
LCL=33.34

20 1 2 3 Observation 4 5

LCL=20.85

Gambar 4.318 I-Chart F7 iterasi 1 pada Klas 2

Gambar 4.319 I-Chart F8 iterasi 1 pada Klas 2

c. > 60 kg
I CHART OF F1
280 270
Individual Value

UCL=278.70

260 250 240 230 220 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=221.52 _ X=250.11

Gambar 4.320 I-Chart F1 iterasi 1 pada Klas 3

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

144

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF F2
200 UCL=202.17 200

I CHART OF F2
UCL=200.37

Individual Value

_ X=183.89 180

Individual Value

190

195

190

_ X=189.29

185

170 LCL=165.60 160 1


1

180 LCL=178.20

5 6 Observation

4 Observation

Gambar 4.321 I-Chart F2 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.322 I-Chart F2 iterasi 2 pada Klas 3

I CHART OF F3
240 230
Individual Value

I CHART OF F4
UCL=240.58
120 UCL=115.95 110
Individual Value

220 210 200 190 180 170 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=173.42 _ X=207

100

_ X=95.33

90

80 LCL=74.72 70 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

Gambar 4.323 I-Chart F3 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.324 I-Chart F4 iterasi 1 pada Klas 3

I CHART OF F5
UCL=71.31 70 90
Individual Value

I CHART OF F6
100 UCL=99.71

Individual Value

65 _ X=61.33 60

80 _ X=73.78 70

55 LCL=51.36 50 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

60

50 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9

LCL=47.85

Gambar 4.325 I-Chart F5 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.326 I-Chart F6 iterasi 1 pada Klas 3

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

145

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

I CHART OF F7
90 UCL=87.28 80
Individual Value

I CHART OF F8
70 UCL=69.16

60
Individual Value

70

_ X=67

50

_ X=46.56

40

60

30 50 LCL=46.72 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 20 1 2 3 4 5 6 Observation 7 8 9 LCL=23.95

Gambar 4.327 I-Chart F7 iterasi 1 pada Klas 3

Gambar 4.328 I-Chart F8 iterasi 1 pada Klas 3

4.8.1 Rekap data pria dan wanita setelah dilakukan uji keseragaman Rekap data anthropometri kaki pria dan wanita didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan sebelumnya dan dicatat pada tabel yang ada. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dicari persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99, rata-rata dan standard deviasinya dengan menggunakan software excel. Hasil rekap data sebagai berikut : a. 40 50 kg Tabel 4.103 Antrometri Kaki Klasifikasi 1 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 239.8 13.63 7.6 220.9 221.8

Kode F1

Dimensi

10% 223.5

50% 241

90% 255

95% 255

97% 255

99% 255

F2

F3 F4 F5 F6

Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Lebar kaki Lebar tangkai kaki Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak kaki Jarak horizontal tangkai mata kaki

177.4

12.52

17.5

156.2

157.5

159.9

183.5

186.5

188.3

189.1

189.7

197 89.75 60.4 71.4

13.14 7.96 8.25 7.98

15.1 18.3 7.36 17.1

173.5 78.35 49.2 60

177 78.7 49.4 60

184 79.4 49.7 60

200 90 62.5 72.5

210 100 69.3 80

210 100 69.7 80

210 100 69.8 80

210 100 69.9 80

62.75

6.692

18

51.75

53.5

57

62.5

70

70

70

70

F7

44.5

12.73

12.9

23.5

27

34

45

55.2

60.1

62.55

64.02

F8

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

146

MODUL 1 ANTROPOMETRI
b. 50 60 kg Tabel 4.104 Antrometri Kaki Klasifikasi 2 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 247.2 15.77 231 231.2 232.4 234.8

KELOMPOK 2

Kode F1

Dimensi Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Lebar kaki Lebar tangkai kaki Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak kaki Jarak horizontal tangkai mata kaki

50% 245

90% 262.2

95% 267.6

97% 270.3

99% 271.9

176.2

17.24

160

160.4

160.8

161.6

175

193.6

198.8

201.4

203

F2

206 90.8

15.67 13.07 6.53 12.1

181 80 53.1 60.2

182.5 80 53.3 60.5

185 80 53.6 61

190 80 54.2 62

210 85 57 74

218.2 105.4 66 86.4

219.6 107.2 68 88.2

220.3 108.1 69 89.1

220.7 108.6 69.6 89.6

F3 F4 F5 F6

59.2 74

62.6

9.762

50.4

51

52

54

61

72.2

74.6

75.8

76.52

F7

40.8

8.701

30.2

30.5

31

32

40

49.6

49.8

49.9

49.96

F8

c. > 60 kg Tabel 4.103 Antrometri Kaki Klasifikasi 3 RATA2 STDEV 1% 2.5% 5% 10% 250.1 12.96 226 228 231 237

Kode F1

Dimensi Panjang telapak kaki Panjang telapak lengan kaki Panjang kaki sampai jari kelingking Lebar kaki Lebar tangkai kaki Tinggi mata kaki Tinggi bagian tengah telapak kaki

50% 250

90% 264

95% 266

97% 267

99% 267.6

189.3

9.322

180

180

180

180

190

200

200

200

200

F2

207 95.33

17.02 5.172 4 9.36

180 90 58 57.1

180 90 58 58.8

180 90 58 61.6

180 90 58 67.2

210 97 60 73

221.6 100.2 66.8 82

224.8 100.6 68.4 86

226.4 100.8 69.2 88

227.4 100.9 69.7 89.2

F3 F4 F5 F6

61.3 73.8

67

6.964

57.2

57.6

58.2

59.4

69

75.4

76.2

76.6

76.84

F7

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

147

MODUL 1 ANTROPOMETRI
Jarak horizontal tangkai mata kaki

KELOMPOK 2

46.56

9.409

30.8

32

34

38

45

58.4

59.2

59.6

59.84

F8

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

148

MODUL 1 ANTROPOMETRI
BAB 5 ANALISA DAN INTERPRESTASI

KELOMPOK 2

5.1 REKAP DATA ANTROPOMETRI TUBUH Anthropometri merupakan kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia dan penerapan dari data tersebut digunakan dalam penanganan masalah perancangan desain. Pada pengukuran anthropometri tubuh ini, pengukuran untuk pria dan wanita dibedakan. Hal ini dikarenakan jenis kelamin merupakan salah satu sumber variabilitas, di mana segmen dimensi tubuh pria biasanya lebih panjang daripada wanita. Setelah pengukuran, kemudian dilakukan rekap data yang berisikan perhitungan persentil, rata-rata, dan standar deviasi. Perhitungan persentil dan rata-rata bertujuan untuk mencari seberapa besar ukuran dimensi tubuh jika akan digunakan dalam perancangan yang ditujukan untuk suatu populasi tertentu. Perhitungan standar deviasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan variable pada data pengukuran. 5.1.1 UJI KORELASI Pada pengolahan data pengukuran anthropometri tubuh selain dilakukan rekap data juga dilakukan uji korelasi. Uji korelasi digunakan untuk melihat adanya hubungan antara dimensi tubuh satu dengan dimensitubuh yang lain, yang kemudian dieliminasi menjadi dimensi tubuh utama saja. Hasil dari uji korelasi ditampilkan dalam bentuk table korelasi dimensi utama, jika hasil perhitungan lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan bahwa antar dimensi tubuh mempunyai korelasi atau hubungan yang kuat. Selain itu koefisien korelasi ada yang menunjukkan nilai positif dan nilai negatif. Koefisien korelasi yang bernilai positif menunjukkan hubungan searah apabila nilai koefisien yang satu naik maka yang lain juga akan naik. Koefisien korelasi yang bernilai negatif menunjukkan hubungan yang berlainan arah apabila nilai koefisien yang satu naik maka nilai koefisien yang lain akan turun. Pada tabel 4.21 nilai r antara D14 dan U4 (D15) menunjukkan nilai 0,1. Korelasi sama dengan -1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun (dan sebaliknya).

5.1.1.1 KOEFIESIEN DETERMINASI Pada tabel 4.23 nilai R2 antara D1 dengan U3 sebesar 0,726 dan D2 dengan U3 sebesar 0,639 hal ini menunjukkan bahwa dimensi tubuh D1 (tinggi tubuh posisi berdiri tegak) mempunyai hubungan/korelasi dengan dimensi utama D6 (tinggi badan pada posisi duduk). Nilai koefisien menunjukkan nilai positif maka apabila salah nilai salah satu dimensi naik maka nilai dimansi yang lain juga naik. 5.1.1.2 UJI KOEFISIEN KORELASI Pada tabel 4.22 nilai r (koefisien korelasi) antara D14 dengan U2 dan U4 sebesar -0,352 dan -0,432 hal ini menunjukkan bahwa dimensi tubuh D14 memiliki hubungan korelasi negative karena nilai korelasinya berada pada rentang -1 0 maka maka hubungan kedua variabel sangat kuat, signifikan dan tidak searah Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 149

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

5.1.2

PERSAMAAN REGRESI LINIER Persamaan regresi linier didapatkan dari data hasil pengkuadratan yang kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS. Persamaan regresi linier merupakan persamaan untuk mencari besar dimensi tubuh berdasarkan koefisien yang ada. Dari hasil perhitungan didapatkan persamaan regresi linier sebagai berikut:

PRIA
D1= -0,057 D6 + 1,136 D3 + 155,004 D2 = 0,235 D6 + 0,136 D3 + 0,977 D1 468,735 D3 = 0,457 D15 + 0,514 D1 + 317,430 D4 = 3,862 D6 18,996 D3 + 15,225 D1 837,151 D5 = 0,427 D26 + 0,189 D1 + 114,478 D6 = 0,467 D1 + 54,194 D7 = 0,278 D6 + 0,400 D1 157,392 D8 = 0,688 D15 + 264,123 D9 = 0,693 D15 -81,674 D11 = 0,623 D3 344,008 D12 = 0,380 D15 + 0,233 D3 47,261 D13 = 0,280 D3 + 0,322 D1 434,251 D15 = 0,596 D3 372,547 D16 = 0,922 D15 + 0,112 D6 183,211 D23 = 0,809 D3 + 0,689 D1 582,970 D24 = 0,135 D6 0,102 D3 + 0,995 D1 + 357,638 D25 = 0,844 D15 + 0,094 D6 -0,174 D3 + 0,388 D1 + 358,194 WANITA D1 = 0,8282 D6 + 885,048 D2 = 0,746 D1 + 281,709 D4 = 0,337 D6 + 0,756 D1 477,270 D5 = 0,728 D1 471,821 D6 = 0,665 D1 223,494 D7 = 0,720 D6 + 127,759 D8 = 1,047 D6 296,495 D10 = 2,029 D15 643,857 D11 = 0,716 D15 + 0,377 D3 258,933 D13 = 0,434 D26 + 182,916 D23 = 9,914 D6 + 3,700 D3 11490,101 D24 = 0,818 D26 + 1346,848 D25 = 0,723 D3 + 162,809 Dengan adanya persamaan tersebut dapat dicari nilai suatu variable tak bebas (dependent) dari nilai-nilai satu atau lebih variable bebas (independent). Variabel dependent terdiri dari D1 D26 sedangkan untuk data independent yaitu D1, D3, D5, D15 dan D26. Contoh: D1= -0,057 D6 + 1,136 D3 + 155,004 Variabel dependent =D1 Variabel independent=D6 dan D3 Apabila kita sudah mengetahui nilai dari D6 dan D3 dapat diperkirakan nilai dari D1 melalui persamaan diatas.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

150

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Analisa pengaruh persamaan regresi pada pria sebanyak 17 sedangkan pada wanita sebesar 14 penyebab tidak diketahui karena nilai yang dihasilkan dari perhitungan statistika tidak menjelaskan mengapa dan kenpa data yang dihasilkan seperti hal terseBut. 5.1.3 ANALISA PERSENTIL Persentil menunjukkan jumlah bagian per-seratus orang dari suatu populasi yang memiliki ukuran tubuh tertentu. Tujuan penelitian, dimana sebuah populasi dibagi-bagi berdasarkan kategori-kategori dengan jumlah keseluruhan 100% dan diurutkan mulai dari populasi terkecil hingga terbesar berkaitan dengan beberapa pengukuran tubuh tertentu. Sebagai contoh bila dikatakan persentil ke- 95 dari suatu pengukuran tinggi badan berarti bahwa hanya 5% data merupakan data tinggi badan yang bernilai lebih besar dari suatu populasi dan 95% populasi merupakan data tinggi badan yang bernilai sama atau lebih rendah pada populasi tersebut. Ada dua hal penting yang harus selalu diingat bila menggunakan persentil. Pertama, suatu persentil Antropometri dari tiap individu hanya berlaku untuk satu data dimensi tubuh saja. Kedua, tidak dapat dikatakan seseorang memiliki persentil yang sama, ke-95, atau ke90 atau ke-5, untuk keseluruhan dimensi. Pada perancangan desain dimana nilai yang digunakan adalah 95 persentil berarti 95% dari total populasi yang ada dapat menggunakan produk tersebut sedangkan 5% dari total populasi tersebut tak dapat menggunakan produk tersebut

5.2 ANTROPOMETRI TUBUH 5.2.1 BERDASARKAN VARIABELITAS JENIS KELAMIN Tabel anthropometri berdasakan variabelitas jenis kelamin ini meliputi antropomteri tubuh, tangan, kepala dan kaki merupakan hasil akhir dari perhitungan dimensi tubuh yang berisi dimensi pengukuran, persentil (persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99), rata-rata, dan standar deviasi. Dari tabel ini kita dapat mengetahui perbedaan besar dimensi tubuh pria dan wanita, selain itu juga kita dapat melihat besar dimensi tubuh berdasarkan persentil tertentu. Tabel antropometri digunakan sebagai acuan dalam setiap kegiatan perancangan yang bertujuan untuk menciptakan produk yang nyaman, aman, dan tentu saja ergonomis. Anthropometri tangan, kepala, kaki tidak memerlukan uji korelasi, sehingga setelah data selesai direkap, bisa langsung dibuat tabel anthropometrinya yang merupakan hasil akhir dari perhitungan dimensi tangan yang berisikan dimensi tangan yang diukur, besar persentil, rata-rata, dan standar deviasinya. Tabel antropometri ini biasanya digunakan untuk merancang peralatan kerja atau aktivitas yang melibatkan tangan, kaki, dan kepala. di dalamnya. 5.2.2 BERDASARKAN KLASIFIKASI BERAT BADAN Tabel anthropometri berdasakan variabelitas jenis kelamin ini meliputi antropomteri tubuh, tangan, kepala dan kaki merupakan hasil akhir dari perhitungan dimensi tubuh yang berisi dimensi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 151

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

pengukuran, persentil (persentil 1, persentil 2.5, persentil 5, persentil 10, persentil 50, persentil 90, persentil 95, persentil 97, persentil 99), rata-rata, dan standar deviasi. Dari tabel ini kita dapat mengetahui perbedaan besar dimensi tubuh berdasarkan berat badan antara 40 50 kg, 51 60 kg dan >60 kg. Selain itu juga kita dapat melihat besar dimensi tubuh berdasarkan persentil tertentu. Tabel antropometri digunakan sebagai acuan dalam setiap kegiatan perancangan yang bertujuan untuk menciptakan produk yang nyaman, aman, dan tentu saja ergonomis. Anthropometri tangan, kepala, kaki tidak memerlukan uji korelasi, sehingga setelah data selesai direkap, bisa langsung dibuat tabel anthropometrinya yang merupakan hasil akhir dari perhitungan dimensi tangan yang berisikan dimensi tangan yang diukur, besar persentil, rata-rata, dan standar deviasinya. Tabel antropometri ini biasanya digunakan untuk merancang peralatan kerja atau aktivitas yang melibatkan tangan, kaki, dan kepala. di dalamnya.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

152

MODUL 1 ANTROPOMETRI
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

KELOMPOK 2

6.1 KESIMPULAN Berdasarkan praktikum Anthropometri yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan pengolahan data, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1 Pada umumnya, dimensi tubuh pria lebih besar dibandingkan dengan dimensi tubuh wanita kecuali pada bagian-bagian dimensi tertentu. 2 Koefisien korelasi yang bernilai positif menunjukkan hubungan searah apabila nilai koefisien yang satu naik maka yang lain juga akan naik. 2. Koefisien korelasi yang bernilai negatif menunjukkan hubungan yang berlainan arah apabila nilai koefisien yang satu naik maka nilai koefisien yang lain akan turun. 3. Apabila nilai koefisien korelasi antara dimensi tubuh dengan dimensi utama menunjukkan nilai lebih besar atau sama dengan 0.5 ( >= 0,5 ) maka diasumsikan memiliki hubungan yang kuat (Sum of Square Errornya masih bisa ditolerir). 4. Perbedaan variabilitas dapat menghasilkan nilai percentile yang berbedabeda walaupun dilakukan pengambilan sampel pada populasi yang sama, hal ini disebabkan dengan meningkatnya nilai standar deviasi. 5. Uji Korelasi dapat digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara dua variabel, sedangkan pada regresi dapat digunakan untuk mendapatkan rumus bagi variabel y (dependent) menggunakan variabel x (independent). 6. Hasil pada uji korelasi terbagi atas 2 jenis, korelasi positif dan korelasi negatif, pada korelasi positif menyatakan bahwa adanya hubungan yang erat antara dua variabel dimana bila variabel a mengalami kenaikan nilai, maka variabel juga akan mengalami kenaikan nilai, namun pada korelasi negatif berbanding terbalik sehingga kenaikan variabel a akan menurunkan variabel b. 7. Regresi dapat memberikan rumus matematis hubungan antara dua variabel, sehingga dapat melakukan forecasting untuk nilai dependent suatu variabel, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dimensi tubuh utama (U1, U2, U3, U4 dan U5) sebagai nilai independent. 8. Berat badan tak dapat dijadikan sebagai sumber variabilitas dikarenakan setelah melakukan pengolahan data ditemukan beberapa dimensi yang memiliki perbedaan siginifikan, sehingga dapat berpengaruh pada hasil dari perancangan stasiun kerja ataupun suatu produk 9. Pada perancangan desain dimana nilai yang digunakan adalah 95 persentil berarti 95% dari total populasi yang ada dapat menggunakan produk tersebut sedangkan 5% dari total populasi tersebut tak dapat menggunakan produk tersebut

6.2 SARAN Berdasarkan praktikum Anthropometri yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan pengolahan data, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada saat melakukan praktikum sebaiknya praktikan dapat berkonsentrasi penuh dan ketelitian yang tinggi sehingga data yang diambil bisa valid.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

153

MODUL 1 ANTROPOMETRI
2.

KELOMPOK 2

3.

4.

Pada saat praktikum disediakan alat yang lebih banyak sehingga tidak terjadi proses menunggu dengan kelompok lain yang juga sedang melaksanakan praktikum yang sama. pada saat melakukan proses pengolahan dan pengumpulan data sebaiknya memperbanyak referensi mengenai uji determinasi, korelasi, koefisien korelasi, dan persamaan regresi agar pada saat proses pengolahan data tidak terjadi kebingungan dan kesalahan presepsi. Pada saat melakukan proses analisa dan inteprestasi data sebaiknya memperbanyak referensi agar dalam proses penganalisaan data lebih dalam.

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

154

MODUL 1 ANTROPOMETRI
DAFTAR PUSTAKA

KELOMPOK 2

Anonymous. 2007. Meet Minitab 15. USA : Minitab Inc Bridger, R.s, Phd (1995), I Introduction to Ergonomics, Mc Graw Hill Inc New York Montgomery, Douglas C, Introduction to Statistical Control Dedik Santoso. Prinsip-Prinsip Perancangan Berbasiskan Dimensi Tubuh (Antropometri) Dan Perancangan Stasiun Kerja. JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO. 2, DESEMBER 2006: 148-155 Gujarati D. N, 2004. Basic Econometrics, Fourth Edition, McGraw-Hill Companies Hartono.2008.Statistik untuk penelitian.Yogyakarta:Pustaka Pelajar Anonymous. 2007.Introduction to Minitab Version 13) (Student Version 12 and Professional Haper & Row

Koutsoyiannis A, 1978. Theory of Econometrics, Second Edition. Publisher Inc.

Liliana Y.P, Suharyo Widagdo, Dan Ahmad Abtokhi. PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI PADA PENDISAINAN. SEMINAR NASIONAL III SDM TEKNOLOGI NUKLIR . YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007 ISSN 19780176 JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO. 2, DESEMBER 2006: 148-155 Nurmianto, Eko (1996), Ergonomi, Konsep dasar dan Aplikasinya, PT Guna Widya Jakarta OSHA 3125 (2000), Ergonomics : The Study of Work Wickens, Christoper D (1997), An Introduction to Human factor Engineering,addsion Wesley Longman, Inc Sutalaksana dkk (1979), Teknik tata cara kerja. Jurusan TI ITB. Syafei,Yani. Aplikasi Konsep Ergonomi Dalam Pengembangan Design Produk Akan Memberikan Nilai Jual Produk Yang Tinggi & Keunggulan Bersaing. Seminar Nasional Ergonomics in Product Development, 2007 SPSS Statistics 17.0 Brief Guide SPSS Instruction Manual University of Waterloo Department of Statistics and Actuarial Science September 1, 1998 Wignjosoebroto, Sritomo (1996), Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, PT Guna Widya Jakarta. Modul Praktikum PTI. Lab. Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi TIITB Wignjosoebroto, Sritomo, Arief Rahman, dan Dwi Pramono. Perancangan Lingkungan Kerja dan Alat Bantu yang Ergonomis untuk Mengurangi Masalah Back Injury dan Tingkat Kecelakaan Kerja pada Departemen Mesin Bubut (Studi Kasus PT Atak Indometal Ngingas Waru-Sidoarjo)

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

155

MODUL 1 ANTROPOMETRI

KELOMPOK 2

Wignjosoebroto, Sritomo. Methods Engineering: Adaptasi ISO/TC159 (Ergonomics) dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) pada tanggal 17-19 Oktober 2000

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja

156

You might also like