You are on page 1of 16

RG09-1523 SURVEI GPS SKALA WAKTU DAN PENENTUAN WAKTU DARI SISTEM GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

Dikerjakan oleh :
Kelompok 12

Rohmatul Lathifah

3509100023 3509100024 3509100029

Helen Christine Gaina

Regina Verra S.Y.P

I Nyoman Fegie S.P. 3509100048

Dosen : Eko Yuli Handoko. ST, MT

Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

PENDAHULUAN

Latar Belakang Gerakan harian bumi dalam bentuk putaran di sekitar paksinya yang menyebabkan terjadinya fenomena siang dan malam adalah asas pengiraan waktu bagi satu hari, lebih kurang 24 jam. Manakala gerakan tahunan bumi dalam sistem surya dalam bentuk peredaran bumi diatas orbit yang ditentukan mengelilingi matahari adalah asas penentuan dan perkiraan waktu bagi satu tahun, ia itu 365.25 hari. Ketepatan waktu yang diperlukan oleh setiap individu adalah berbeda beda. Ia bergantung kepada keperluan masing masing bagi memenuhi kriteria atau penggunaan yang tertentu. Contohnya bagi ahli sains dalam bidang geodesi dan astronomi yang mengkaji rupa bentuk bumi dan fenomena alam semesta, dimana mereka memerlukan ketepatan waktu yang sangat tinggi untuk penentuan parameter- parameter terkait dengan gerakan bumi, kedudukan bintangbintang dan planet-planet lain. Bagi umat islam penentuan waktu juga tidak kurang pentingnya, bukan saja untuk melaksanakan segala aktivitas yang telah dirancang tetapi juga untuk mengerjakan amal ibadah mengikuti waktu-waktu yang telah ditentukan. Cuma tahap ketepatan waktu yang diperlukan saja yang membedakan kepentingan waktu bagi setiap individu. Waktu boleh didapati dari berbagai sumber. Sebelum era penggunaan satelit, waktu yang jitu hanya boleh didapati melalui isyarat radio yang dipancarkan dari stasiun-stasiun penyiaran waktu oleh beberapa agensi menggunakan alat penerima isyarat waktu.

Dalam zaman perkembangan teknologi yang pesat ini, telekomunikasi sudah begitu canggih dan kaedah penyebaran waktu bertambah mudah. Untuk mendapatkan waktu yang berketepatan tinggi, pengguna boleh mendapatkan waktu secara terus dari satelitsatelit angkasa lepas seperti satelit penentuan kedudukan GPS (Global Positioning System) dan Satelit GLONASS. Waktu yang disiarkan oleh satelit-satelit ini adalah lebih tepat dan mudah didapati dari waktu yang disiarkan oleh stasiun-stasiun penyebar isyarat waktu.

Bagian pertama paper ini membahas skala-skala waktu yang telah ditentukan sebagai waktu yang digunakan oleh organisasi yang bertanggung jawab menyimpan waktu di dunia. Apabila membahas sistem waktu, sistem-sistem koordinat perlu dibahas terlebih dahulu oleh karena ketepatan waktu adalah berkaitan secara langsung dengan ketepatan delinisi sistem-sistem koordinat tersebut. Jenis-jenis skala waktu yang dibahas secara ringkas adalah waktu siderius, waktu atom, waktu semesta dan waktu dinamik. Bagian kedua paper ini membahas waktu sistem GPS (Global Positioning System), termasuk pembahasan mengenai ketepatan dan kaidah hitungan untuk mendapatkan waktu UTC dari waktu sistem GPS.

DASAR TEORI

GPS (Global Positioning System) GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinu di seluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca, kepada banyak orang secara simultan. Pada saat ini, sistem GPS sudah sangat banyak digunakan orang di seluruh dunia. Di Indonesia pun, GPS sudah banyak diaplikasikan, terutama yang terkait dengan aplikasiaplikasi yang menuntut informasi tentang posisi. Pada dasarnya GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa (space segment) yang terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen sistem kontrol (control system segment) yang terdiri dari station-station pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen pemakai (user segment) yang terdiri dari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan pengolah sinyal dan data GPS. Ketiga segment GPS ini digambarkan secara skematik di Gambar berikut

Gambar 1. Sistem Penentuan Posisi Global, GPS Setiap satelit GPS secara kontinu memancarkan sinyal-sinyal gelombang pada 2 frekuensi L-band yang dinamakan L1 and L2. Sinyal L1 berfrekuensi 1575.42 MHz dan sinyal L2 berfrekuensi 1227.60 MHz. Sinyal L1 membawa 2 buah kode biner yang dinamakan kodeP (P-code, Precise or Private code) dan kode-C/A (C/A-code, Clear Access or Coarse Acquisation), sedangkan sinyal L2 hanya membawa kode-C/A. Perlu dicatat bahwa pada saat ini kode-P telah dirubah menjadi kode-Y yang strukturnya dirahasiakan untuk umum. Dengan mengamati sinyal-sinyal dari satelit dalam jumlah dan waktu yang cukup, seseorang kemudian dapat memrosesnya untuk mendapatkan informasi mengenai posisi, kecepatan, dan waktu, ataupun parameter-parameter turunannya. Pada dasarnya konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (pengikatan ke belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui. Posisi yang diberikan oleh GPS adalah posisi tiga dimensi (X,Y,Z ataupun L,B,h) yang dinyatakan dalam datum WGS (World Geodetic System)

1984. Dengan GPS, titik yang akan ditentukan posisinya dapat diam (static positioning) ataupun bergerak (kinematic positioning). Posisi titik dapat ditentukan dengan menggunakan satu receiver GPS terhadap pusat bumi dengan menggunakan metode absolute (point) positioning, ataupun terhadap titik lainnya yang telah diketahui koordinatnya (monitor station) dengan menggunakan metode differential (relative) positioning yang menggunakan minimal dua receiver GPS, yang menghasilkan ketelitian posisi yang relatif lebih tinggi GPS dapat memberikan posisi secara instan (real-time) ataupun sesudah pengamatan setelah data pengamatannya di proses secara lebih ekstensif (post processing) yang biasanya dilakukan untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik. Secara umum kategorisasi metode dan sistem penentuan posisi dengan GPS ditunjukkan pada Gambar berikut.

Gambar 2. Metode dan sistem penentuan posisi dengan GPS [Langley, 1998] Karakteristik survei GPS Survei penentuan posisi dengan pengamatan satelit GPS (survei GPS) secara umum dapat didefinisikan sebagai proses penentuan koordinat dari sejumlah titik terhadap beberapa buah titik yang telah diketahui koordinatnya, dengan menggunakan metode penentuan posisi diferensial (differential positioning) serta data pengamatan fase (carrier phase) dari sinyal GPS. Pada survei GPS, pengamatan GPS dengan selang waktu tertentu dilakukan baseline per baseline dalam suatu jaringan dari titik-titik yang akan ditentukan posisinya. Patut dicatat di sini bahwa seandainya lebih dari dua receiver GPS yang digunakan, maka pada satu sesi pengamatan (observing session) dapat diamati lebih dari satu baseline sekaligus. Pada survei GPS, proses penentuan koordinat dari titik-titik dalam suatu jaringan pada dasarnya terdiri atas tiga tahap, yaitu : Pengolahan data dari setiap baseline dalam jaringan. Perataan jaringan yang melibatkan semua baseline untuk menentukan koordinat dari titik-titik dalam jaringan.

Transformasi koordinat titik-titik tersebut dari datum WGS84 ke datum yang diperlukan oleh pengguna.

Sistem-sistem Koordinat

Sistem-sistem koordinat global diperlukan bukan saja untuk mengkoordinasi kedudukan setiap titik dipermukaan bumi ini, tetapi diperlukan juga untuk menyamakan waktu bagi setiap negara didunia ini. Untuk memenuhi keadaan tersebut dua jenis sistem koordinat diwujudkan.

Pertama ialah sistem koordinat terrestrial tetap-bumi (CTS) yang memberi kedudukan setiap titik di muka bumi ini dalam bentuk latitude (B) longitude (L) dan ketinggian (h) atau pun koordinat tiga dimensi (x,y,z). Sistem koordinat tetap-bumi ini adalah sistem koordinat geosentrik (berpusat di pusat massa bumi) dan berputar mengikut putaran bumi. Skala waktu dunia, waktu UTC (Universal Coordinated Time) yang digunakan adalah berasaskan sistem koordinat terrestrial tetap-bumi ini dimana waktu ditetapkan kepada garis longitudenya. Contohnya, zona waktu antarabangsa ditetapkan kepada garis meridian di longitude 0. Waktu global bagi setiap negara (termasuk penentuan zona waktu untuk ibadah sembahyang dan puasa) adalah dirujukkan kepada garis longitude yang ditentukan oleh pihak yang berkuasa sesuatu negara itu.

Sistem koordinat kedua yang diperlukan ialah sistem koordinat tetap-angkasa atau dalam bidang astronomi lebih dikenali dengan nama sistem koordinat celestial (CIS). Sistem koordinat ini penting karena segala cerapan yang dibuat sarna ada cerapan kepada bintang-bintang, matahari atau kepada satelit-satelit buatan manusia untuk penentuan waktu atau kedudukan adalah berdasarkan sistem koordinat celestial ini. Sistem koordinat celestial ini adalah sistem geosentrik juga dan oleh karena sistem ini dirujukkan ke angkasa lepas dalam sistem suria ia tidak berputar apabila bumi berputar.

Perbedaan yang terlihat antara dua sistem koordinat diatas adalah pada arah axis-x masing-masing. axis-x sistem koordinat terrestrial tetap-bumi ialah kearah titik persilangan antara meridian O dan satah khatulistiwa, manakala arah axis-x sistem koordinat celestial pula ialah ke arah Vernal Equinoks (dalam astronomi dikenali dengan nama titik pertama Aries, y). Sudut yang dibuat antara dua arah axis-x dua sistem koordinat tersebut ialah sudut waktu ketara siderius Greenwich, GAST (Greenwich Apparent Sidereal Time). Walau bagaimana pun untuk mendapatkan hasil transformasi yang tepat antara dua sistem koordinat tersebut memerlukan ketepatan waktu dalam model matematik yang digunakan.

Untuk mengetahui skala waktu secara mendalam dan tepat, fenomena lizikal bumi yang berkaitan dengan delinisi sistem koordinat celestial tetap-bumi, seperti presisi, nutasi, gerakan kutub dan putaran bumi perlu diketahui dan pembetulan yang sesuai perlu dibuat. Ini adalah karena ketepatan penentuan waktu bergantung pada ketepatan delinisi axis (sumbu x) sistem koordinat tersebut.

Presesi dan Nutasi

Kalau dilihat dalam suatu ruang Inersia, sumbu rotasi bumi dan bidang ekuator bumi tidaklah tetap, melainkan bergerak yang sifatnya rotasional. Pergerakan sumbu rotasi bumi dalam ruang ini merupakan respon dari ketidaksimetrisan dan non-rigiditas dari bumi terhadap gaya tarik bulan, matahari, dan planet-planet, serta dari moda rotasi bumi yang bebas itu sendiri. Pergerakan total dari sumbu rotasi bumi dalam ruang ini mempunyai dua komponen utama, yaitu :

Komponen sekular dinamakan Presisi Komponen periodik dinamakan Nutasi

Gerakan presisi dari sumbu rotasi bumi disebabkan oleh gaya gravitasi benda-benda langit pada tonjolan ekuator bumi, terutama matahari dan bulan. Karena dalam pergerakan mengelilingi matahari bidang ekuator bumi membentuk sudut sebesar 23,5 terhadap bidang ekliptika atau bidikan targ edar bumi mengelilingi matahari, maka gerakan presisi ini mempunyai amplitudo sudut sebesar 23,5. Presisi mempunyai periode yang relatif sangat panjang, yaitu sebesar 25.800 tahun. Akibat adanya presisi, titik semi (vernal equinox) yang merupakan titik potong antar bidang ekuator dan bidang ekliptika bergerak sepanjang ekliptika dengan laju sekitar 50,4 per tahun. Komponen pergerakan sumbu rotasi bumi yang bersifat periodik, yaitu nutasi, mempunyai beberapa periode, mulai dari 4 hari, setengah bulan, satu bulan, setengah tahun, satu tahun, sampai 18,6 tahun. Periode utama dari nutasi adalah 18,6 tahun dengan amplitudo sekitar 9,2. Terjadinya nutasi dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut. Dalam pergerakannya mengelilingi bumi, bidang orbit bulan membentuk sudut sebesar 511 terhadap bidang ekliptika. Perpotongan antara bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika dinamakan garis nodal. Karena gaya tarik matahari mempengaruhi orbit bulan, garis nodal ini berputar dalam ruang inersia dengan periode sekitar 18,6 tahun. Adanya inklinasi orbit bulan dan perputaran garis nodal ini akan menimbulkan terjadinya variasi gaya tarik antara bumi dan bulan, dan juga dengan matahari yang bersifat periodik. Variasi ini selanjutnya mempengaruhi gerakan total dari sumbu rotasi bumi dalam ruang, dan menyebabkan gerakan periodik tambahan yang dinamakan nutasi. Gerakan Kutub dan Putaran Bumi

Pergerakan kutub atau polar motion adalah pergerakan sumbu rotasi bumi relatif terhadap badan atau kerak bumi sendiri. Tidak seperti halnya presisi dan nutasi, parameter pergerakan kutub tidak dapat dijelaskan secara teoritis atau analitis, tetapi harus ditentukan melalui observasi langsung. Pergerakan kutub pada dasarnya mempunyai tiga komponen utama yaitu:
Osilasi bebas yang mempunyai periode sekitar 435 hari (dinamakan periode

chandler). Diperkirakan osilasi ini merupakan respon dari elastisitas(non-rigidity)

dari bumi terhadap dinamika atmosfer, redistribusi air tanah dan juga mungkin gempa-gempa bumi. [ Dickey, 1995 ].
Osilasi tahunan yang disebabkan terutama oleh adanya perpindahan masa air (air

laut dan air tanah) dan udara yang bersifat musiman (sesasonal).
Komponen sekular yang berupa pergeseran atau (drift) dari kutub menengah ke

arah meridian 80o bujur barat. Variasi sekular ini mempunyai amplitudo sekitar 0,002 sampai 0,003 per tahun, dan diperkirakan penyebabnya terkait dengan pergerakan tektonik. Pergerakan kutub juga mempunyai variasi varian (diurnal) dan setengah harian (semidiurnal) dengan amplitudo fraksi dari milidetik dari busur, dan variasi ini disebabkan oleh pasang surut laut. Parameter parameter orientasi bumi yang digunakan saat ini pada dasarnya ditentukan dengan teknik- teknik yang dapat dikatagorikan sebagai [ dickey, 1995 ] :

Teknik klasik (seperti astrometri optik dan okultasi Bulan). Teknik teknik geodesi satelit (seperti VLBI, SLR, GPS).

Teknik astrometri optik didasarkan pada pengamatan posisi angular dari bintang. Teknik ini menggunakan jaringan stasion pengamat dengan geometri yang baik akan dapat menentukan komponen dari rotasi bumi. Pergerakan kutub secara rutin diamati dengan teknik ini sejak tahun 1900. Dari tahun 1900 1980, ILS (International Latitude Service) melakukan pengamatan pergerakan kutub menggunakan jaringan 5 stasiun yang terletak pada lintang yang sama. Parameter notasi juga ditentukan dari data data pengamatan bintang secara optik sejak tahun 1955. Sedangkan konstanta presisis ditentukan berdasarkan analisa pergerakan bintang (Stellar proper motion). Sebelum ditemukannya jam atom modern pada tahun 1955, catatan catatan zaman dahulu kala tentang waktu gerhana bulan dan matahari serta okultasi bintang bintang oleh Bulan, dijadikan dasar untuk memepelajari deret waktu (time series) history dari UT1 dan LOD. Teknik teknik klasik tersebut mulai tergantikan oleh teknik teknik geodesi satelit pada era 1970an dan 1980an. Teknik geodesi satelit ini berbasiskan pada pengukuran waktu tempuh dan fase gelombang elektromagnetik serta turunannya. Dibandingkan ukuran sudut yang dilakukan oleh metode metode klasik, data data ukuran gelombang elektromagnetik ini relatif lebih teliti dan lebih kurang sensitif terhadap kesalahan sistematis. Teknik teknik geodesi satelit yang umum digunakan untuk penentuan parameter orientasi bumi adalah VLBI, SLR, LLR, dan GPS.

METODOLOGI

Jenis Skala Waktu

Pada asasnya tiga jenis skala waktu adalah waktu siderius, waktu atom, dan waktu dinamik. Waklo semesta selaras, UTe dan UTI, sebagai contoh adalah waktu siderius dalam bentuk yang berlainan. Waktu atom antarabangsa, TAI (International Atomic Time) dan waktu sistem GPS (Global Positioning System Time) adalah contoh-contoh waktu atom. Dua jenis waktu dinamik yang berbeda sedikit adalah waktu dinamik barycentric, TDB (Barycentric Dynamical Time) dan waktu dinamik terrestrial, TOT (Terrestrial Dynamical Time).

Semua hitungan berhubung dengan waktu dan konstan astronomi untuk penentuan waktu didasarkan kepada resolusi-resolusi yang telah dipersetujui untuk digunakan oleh Kesatuan Astronomi Antarabangsa, IAU (International Astronomical Union) di perhimpunan-perhimpunan Agung Tahun 1976 dan 1979, Kaplan (1981). Resolusiresolusi yang dimaksudkan adalah yang berhubung dengan konstan, skala waktu, dan rangka asas astronomi (fundamental astronomical frame), FK5. Resolusi-resolusi ini digunakan untuk penurunan semua terapan yang dibuat selepas I Januari 1984. Resolusiresolusi ini telah digunakan karena rangka FK4 diketahui terdapat putaran berbanding dengan rangka inersial sebanyak 0."242 satu abad disekitar khatulistiwa, Sinclair (1987).

Waktu Siderius (Sideral Times)

Waktu siderius diukur dengan putaran bumi disekitar axis putarannya berhubung dengan kedudukan ekuinoks vernal, yaitu salah satu dari titik persilangan ikliptik dan khatulistiwa. Kadar putaran bumi berhubung dengan sistem koordinat tetap angkasa diketahui tidak seragam. Justru itu, waktu siderius tidak digunakan untuk mengukur waktu bagi kerja-kerja yang memer1ukan ketepatan tinggi seperti mengesan pergerakan plet bumi dan penentuan parameter putaran bumi. Sebagai gantinya dua jenis waktu yang digunakan UTE dan UTI. Kedua jenis waktu ini didasarkan juga pada waktu siderius. Dua bentuk waktu siderius yang sering digunakan ialah waktu siderius min Greenwich, GMST (Greenwich Mean Sidereal Time) dan waktu terlihat siderius Greenwich, GAST. GMST boleh didefinisi sebagai sudut yang memberikan kedudukan meridian sifar BIH (Bureau International de I'Heure), yang biasanya dikenali dengan meridian Greenwich, pada masa ia bergerak disekitar khatulistiwa dari ekuinoks ke satu-satu meridian apabila bumi berputar. GAST pula boleh didefinisikan sebagai sudut meridian Greenwich dari ekuinoks benar waktu diukur di sekitar khatulistiwa.

Waktu Atom (AT)

Skala Waktu Atom telah mulai digunakan sejak tahun 1956. la adalah skala waktu yang dikawal oleh jamjam atom yang ditempatkan diatas laut dimuka bumi dan diukur dengan aturan frekuensi atom ceasium. Dengan adanya kristal yang sangat stabil dan jam-jam atom, telah didefinisikan semula sebagai asas unit waktu oleh Sistem Unit Antarabangsa, SI (International System of Units, Blair (1974). Oleh itu waktu atom diambil sebagai asas

skala waktu seragam untuk seluruh dunia. Definisi saat SI ialah "jangka masa kala 9192631770 sinaran bersamaan dengan perubahan antara dua aras hiperhalus (hyperfine) 133 atom ceasium dibumi, Bomford (1975). Delinisi satu hari SI pula ialah 86400 saat dan satu abad Julian ialah 36525 hari. Waktu atom antarabangsa, TAI, mula diperkenalkan pada I Januari 1972 sebagai skala waktu asasi untuk penyimpan waktu sedunia. TAI diselenggarakan oleh BIH (Bureau International de I'Huere) di Paris. La adalah hasil dari analisis data, yaitu dalam berpemberat dari jam-jam atom piawai dibeberapa negara di dunia. TAI ialah skala waklu yang berterusan. Walau bagaimana pun, disebabkan oleh putaran bumi yang berangsur perlahan yang dihubungkan dengan matahari, dimana kadarnya pada masa kini adalab lebih kurang I saat setahun, TAI tidak disegerakkan tepat dengan hari suria.

Waktu Semesta (UTI)

Waktu Semesta ialab bentuk skala waktu yang banyak dikaitkan dengan pergerakan harian matahari dan digunakan sebagai dasar semua penyimpan waktu. Waktu semesta dulunya didelinisikan dengan satu rumusan matematik sebagai fungsi waklu siderius. Penentuan waktu semesta secara klasik adalah dengan terapan pergerakan ketara harian bintang-bintang yang dieserap dari beberapa balai terap. Waktu Semesta terdiri dari tiga skala waktu yang berbeda sedikit yang didelinisikan oleh putaran bumi, yaitu, UTO, dan UTI. UTO dirujukkan kepada putaran seketika bumi di sekitar axis seketikanya. Ini adalah waktu siderius yang dieserap terus dan mengandung kesan-kesan pergerakan bumi dan juga kadar putaran bumi yang berkala dan perubaban yang tidak seragam. Ketidakseragaman axis putaran bumi dan kadar putaran bumi sendiri, yang mengandung perubahan jangka-pendek dan jangka-panjang, adalah disebabkan oleh berbagai faktor seperti geseran pasang surut, tindakan teras-mantel, dan juga perubahan musim dan atmosfer. Untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh pergerakan axis putaran, skala waktu yang tidak seragam yaitu UTI diperkenalkan. UTI adalah bentuk waktu siderius yang paling banyak digunakan. UTI boleh didefinisikan sebagai waktu semesta yang diambil diseluruh dunia yang telah diterbitkan dari terapan dan telah dibetulkan untuk kesan gerakan kutub tetapi masih mengandung kesan kelidakseragaman kadar putaran bumi. UTI berbeda dari UTI dengan nilai perubahan bermusim dianggarkan antara OS03, Bomford (1980). Disebabkan putaran bumi berhubungan dengan matahari kian bertambah perlahan, waktu semesta tidak sepadan dengan TAl. Masalah ini lelah diatasi dengan memperkenalkan waktu semesta selaras UTC, yaitu jenis waktu atom yang boleh didapati dari siaran isyarat waktu. UTC didasarkan pada saat SI dan dijaga supaya berjalan mengikuti perubahan kadar putaran bumi. Oleh itu UTC berjalan dengan kadar yang sama dengan TAl. Ini biasanya berlaku pada akhir bulan Juni atau Desember setiap tahun. Justru itu, beda antara UTE dengan TAl ialah dengan bilangan integer saat. UTE juga diselenggarakan agar perbedaannya dengan UTI tidak melebihi 0.9 saat.

Waktu Dinamik

Waktu dinamik ialah sejenis skala waktu yang diperkenalkan dalam lab tahun 1984 untuk menggantikan waktu efemeris, ET (Ephemeris Time). Waktu efemeris didelinisikan sebagai waktu yang diukur oleh pergerakan bulan. Peredaran bulan mengelilingi bumi

ialah waktu kala orbitan yang paling tepat diketahui dan oleh itu ia diambil sebagai fenomena ulangan unluk mengira satu waktu piawai. Walau pun waktu efemeris ini sebaikbaiknya diukur dengan pergerakan bulan, ia dulunya didefinisikan dengan kala pergerakan bumi mengelilingi matahari untuk tahun 1900 Kaula (1966).Waktu dinamik adalah waktu yang seragam yang mengawal pergerakan jasad-jasad dalam medan graviti mengikuti teori-teori tertentu seperti teori mekanik Newton atau relativiti. Dua jenis waktu dinamik yang berbeda sedikit yang telah diperakui oleh resolusi IAU adalah waktu dinamik barycenter, TOB, dan waktu dinamik terrestrial, TOT. Waktu dinamik barycenter dirujukkan kepada pusat sistem suria, dikenali sebagai Baricenter. Oleh itu waktu dinamik barisentrik digunakan untuk persamaan pergerakan relatif kepada sistem suria barycenter. Waktu ini memberikan skala waktu yang seragam untuk pergerakan dalam medan graviti bumi dan mempunyai kadar yang sama dengan kadar jam atom di bumi. Waktu dinamik terrestrial berbeda dengan waktu dinamik barycenter disebabkan perubahan relativiti berkala. Waktu dinamik terrestrial ialah skala waktu untuk dinamik orbit planet sebagai yang dieserap dari bumi. Sebagai contoh, semua perhitungan orbit satelit menggunakan waktu dinamik terrestrial TOT. Skala waktu TOB pula digunakan untuk hitungan kuantiti-kuantiti presesi dan nutasi dan juga hitungan daya-daya gangguan satelit. Kedua skala waktu dinamik ini adalah bebas dari putaran bumi.

Hubungan Antara Skala Waktu

Hubungan antara berbagai skala waktu boleh diuraikan dengan persamaan seperti berikut :

(1, 2, 3 ) Nilai-nilai semasa "'AT dan "'UTI diterbitkan dalam isu mingguan Bulletin A dan isu bulanan Bullelin B Perkhidmatan Putaran Bumi Antarabangsa, IERS (International Earth Rotation Service). Waktu dinamik barycenter dikira dengan persamaan berikut.

(4) dimana g ialah anomali bumi dalam orbitnya mengelilingi matahari dan diberi dengan persamaan berikut.

(5) Dalam persamaan diatas T ialah sela waktu diukur dalam abad Julian TOB antara epok asasi dan epok yang diperlukan dan diberi dengan persamaan berikut.

ANALISIS
Sistem Navstar GPS (Global Positioning System)

Objektif utama sistem NAVSTAR( NAVigational Satellite Timing And Ranging) GPS atau ringkasnya sistem GPS adalah untuk tujuan memandu arah di darat, laut dan udara. Disamping memberi maklumat untuk tujuan memandu arah, sistem GPS ini juga dapat memberi kedudukan yang tepat dalam 3-dimensi (x,y,Z), kelajuan (v) dan juga waktu (t) yang memenuhi kriteria untuk pengukuran geodetik dan kegunaan saintifik. Constilasi sistem GPS telah diistiharkan lengkap pada 27 April 1995 menggunakan satelit-satelit generasi keduanya, Blok II. Pada masa kini satelit-satelit GPS yang terbaik untuk

penentuan waktu adalah satelit jenis Block lI/IIA. Setiap satelit GPS jenis membawa 4 jam atom, 2 jenis ceasium dan 2 rubidium, untuk penentuan kedudukan dan waktu yang tepat.

Sistem GPS memberi perkhidmatan kedudukan dan waktu dalam dua tahap ketepatan, SPS (Standard Positioning Service) dan PPS (Precise Positioning Service) untuk semua pengguna merata di dunia tanpa dikenakan bayaran secara Iansung. SPS disediakan melalui frekuansi radio GPS L I yang mengandungi kod CiA (coarse acquisition) dan maklumat pemandu arah. SPS dapat memberi pemindahan waktu sistem GPS kewaktu UTC pada ketepatan nanosaat. PPS pula dapat memberi ketapatan yang tinggi untuk kedudukan, kelajuan dan waktu menggunakan data yang dipancarkan pada frekuansi GPS LI dan L2. Ketepatan waktu yang boleh didapati melalui PPS ini adalah dalam Iingkungan 200 nanosaat.Setiap alat penerima GPS dibuat untuk kegunaan tertentu, contohnya ada jenis dibuat untuk kerja pengukuran berjitu tinggi (geodetic receiver), untuk kerja yang tidak memerlukan ketepatan tinggi (non precise receiver), untuk pemandu arah (navigation receiver) dan ada juga alat penerima GPS yang dibuat khas untuk menerima waktu (time receiver). Ketepatan waktu yang dapat diberikan oleh alat alat penerima ini bergantung kepad ajenis osilator yang digunakan. contohnya, geodetic receiver menggunakan quartz kristal yang bermutu tinggi dan mempunyai kestabilan pada tahab nano saat (10'9).

Alat-alat penerima yang khas bagi penentuan waktu biasanya menggunakan osilator ceasium, rubidium atau hidrogen maser yang mempunyai kestabilan antara 10'" hingga 10'''. Walau bagaimanapun alat penerima seperti ini adalah mahal dan hanya digunakan untuk penentuan waktu standar bagi sebuah negara atau untuk menjejak satelit bagi kegunaan saintifik.

Waktu Sistem GPS

USNO (United States Naval Observatory) mengawasi waktu sistem GPS untuk memberi satu waktu rujukan yang reliabel dan stabil bagi satelit-satelit GPS. Sistem waktu sistem GPS ini diberi oleh jam komposit, CC (Composite Clock) yang mengandung semua jam standard stasiun-stasiun kawalan GPS, MS (Monitor Station) dan juga jam-jam satelit. Sistem waktu sistem GPS ini pula dirujukkan kepada "Master Clock" (MC) di USNO dan dikendalikan supaya waktu sistem ini tidak berbeda lebih dari microsaat dengan waktu standard UTC. Beda yang tepat diberi dalam maklumat memandu arah yang dihantar bersama efemeris siaran dalam bentuk konstan Ao dan AI, memberi beda waktu dan kadar waktu sistem berbanding dengan waktu UTC (USNO, MC). Waktu UTC (USNO) sendiri dijaga supaya Sama (perbedaan yang minima) dengan jam UTC antarabangsa yang diselenggarakan oleh BIPM (Bureau International des Poids er Measures), iaitu bahagian yang menjalankan aktiviti waktu di BIH.

Waktu sistem GPS dirujukkan kepada waktu UTC pada tengah malam 5 Januari 1980/pagi 6 Januari (0000 UT) 1980. Waktu sistem GPS adalah waktu yang tidak seperti waktu UTC dimana pembetulan berkala untuk saat perpindahan integer dibuat. Oleh itu waktu sistem GPS berbeda dengan waktu UTC oleh jumlah saat perpindahan dan juga

berbagai selisih jam. Bilangan integer akan kekal sehingga perubahan perpindahan berlaku lagi. Ofset ini juga diberi dalam maklumat pandu arah satelit dan alat penerima pengguna akan membuat pembetulan secara automatik. Mulai I Julai 1997 yang lalu waktu sistem GPS adalah lebih awal dari waktu standard UTC dengan 12 saat.

Selain dari saat lompat terdapat juga pembetulan yang lain yang diberi dalarn maklumat pandu arab. Pembetulan ini hanya penting bagi pengguna yang ingin mendapatkan kedudukan dan waktu berketepatan tinggi.

Pemindahan Waktu Sistem GPS

Pada masa kini waktu sistem GPS adalah sistem yang paling kompeten untuk pemindahan dan penyebaran waktu. Sistem ini menggunakan pengukuran waktu TOA (Time Of Arrival) untuk menentukan kedudukan penggunanya. Penggunaan jam jitu oleh pengguna tidak berapa penting karena waktu didapati bersama kedudukan dengan pengukuran TOA kepada empat satelit yang dapar dijejak serentak. Jika altitude pengguna diketahui, cuma tiga satelit saja yang diperlukan untuk mendapatkan waktu.

Hitungan Waktu UTe Darl Waktu Sistem GPS

Seperti yang dinyatakan di atas waktu sistem GPS diterbitkan dari waktu UTe yang masing masing diselenggarakan oleh jam-jam yang berasingan. Unit yang digunakan untuk waktu sistem GPS adalah minggu (minggu = 604.800 saat) dan sast. Microprocessor alat penerima GPS akan hitungan waktu Ute dari waktu sistem GPS. Secara automatik. Bagi pengguna yang memerlukan ketinggian waktu yang tinggi hendaklah membuat pembetulan yang sesuai dalam memindahkan waktu sistem GPS kepada waktu UTe. Bagi kegunaan kerja-kerja saintifik, seperti penjejakan satelit untuk menentukan orbit atau parameter kadar putaran bumi. penentuan waktu dibuat berasingan dari alat penerima GPS. Biasanya terapan adalah menggunakan jam-jam atom (eeasium. rubidium atau hidrogen maser) bagi. memenuhi ketepatan yang diperlukan. Pengguna-pengguna GPS juga boleh membuat pembetulan jam alat penerima yang digunakan jika kelakunan osilator alat penerima diawasi dan menggunakan parameter pembetulan jam satelit yang diberikan oleh satelit dalam maklumat pandu arab yang dipancarkan oleh satelit. Hubungan antara waktu UTe dari waktu sistem GPS diberi sebagai berikut.

Kepekaan tsv kepada t dalam persamaan 9 adalah boleh diabaikan dan oleh itu t boleh dianggarkan dengan tsv dalam persamaan 10. Nilai t diambil kira dari permulaan atau akhir semasa pertukaran minggu GPS. Oleh itu jika kuantiti t - toe adalah lebih besar dari 302400, maka ditolak 604800 dari t dan jika kuantiti t - toe adalah kurang dari - 302400, maka tambah 604800 kepada t. Polinomial dan parameter-parameter UTC yang lain dipancarkan bersama dengan efemeris siaran satelit GPS. Semua pembetulanpembetulan jam, efemeris baru dan data siaran dipancarkan ke satelit dari antena bumi di tiga Stasiun Kawalan GPS yaitu di Ascension Island, Diego Carcia dan Kwajalein setiap jam.

KESIMPULAN

Ketepatan waktu standard UTC adalah berdasarkan ketepatan definisi sistem-sistem koordinat rujukan. Ini memerlukan pemahaman fenomena fisikal bumi yaitu: presesi, nutasi, gerakan kutub dan putaran bumi. Parameter-parameter yang berkait dengan fenomena fisikal bumi ini bukan saja diperlukan untuk memberi definisi sistem koordinat rujukan, tetapi diperlukan juga untuk pembetulan waktu bagi pekerjaan yang berketapatan tinggi seperti untuk penentuan kedudukan dalam cerapan bintang geodetik dan penentuan orbit satelit.

Dalam zaman perkembangan teknologi yang pesat ini waktu boleh didapat dengan lebih mudah dan jitu. Kaidah yang terkini untuk mendapatkan waktu adalah dengan menggunakan sistem GPS. Waktu sistem GPS ini dipancarkan pada tahap ketepatan yang tinggi (nanosaat). Untuk mendapatkan waktu yang tepat dari sistem GPS ini pengguna memerlukan alat penerima yang khas dibuat untuk menerima waktu. Alat penerima GPS jenis lain juga boleh menentukan waktu, tetapi ketepatannya tidak tinggi.

You might also like