You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA GRAFIK PENGENDALI DATA VARIABEL

DISUSUN OLEH: 1. FARIHATUS SAIDAH ( J2A 008 023 )

PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

PRAKTIKUM GRAFIK PENGENDALI DATA VARIABEL TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa mampu menguji pengendalian mutu data variabel dan uji sensitifitas grafik pengendali.

PRAKTIKUM I CONTROL CHARTS FOR AND R

I.

Tujuan Instruksional Khusus Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat serta menerapkan grafik dan R yang konstan.

II.

Dasar Teori Dimisalkan karakteristik mutu berdistribusi normal dengan rataan simpangan baku , dimana parameter ini diketahui. Jika dan

adalah sampel

berukuran , maka rataan sampelnya adalah Untuk peluang


dan

bahwa sembarang rataan sampel akan jatuh diantara dan dan


(*)

Sehingga jika

diketahui, maka (*) diatas dapat dipergunakan masing

masing sebagai batas pengendali atas dan bawah untuk rataan sampel. Diasumsikan bahwa distribusi karakteristik mutu adalah normal. Tetapi boleh juga yang berdistribusi tidak normal dipakai. Hal ini dijamin oleh teorema limit pusat, asalkan ukuran sampelnya besar yaitu minimal 4 pengamatan.Di dalam praktik biasanya nilai dan tidak diketahui, maka harus ditaksir dari sampel (subgroup) awal yang diambil bilaman proses dianggap dalam kendali. Banyaknya sampel yang diambil sekurang-kurangnya 20 sampai 25 sampel. Misalkan diambil m sampel, masing-masing

n pengamatan (produk) tentang karakteristik mutu. Ukuran sampel n biasanya 4, 5, atau 6. Misalkan adalah adalah rataan tiap-tiap sampel. Maka penaksir terbaik dari

akan digunakan sebagai garis tengah pada grafik . Untuk membuat batas pengendali, perlu menaksir simpangan baku . Jika adalah sampel berukuran n, maka range sampel adalah selisih antara pengamatan terbesar dan terkecil, yaitu

Diperoleh range sampel sebanyak m, yaitu

. Rataan rangenya adalah

Rumus untuk membuat batas pengendali pada grafik dan R adalah Batas pengendali untuk grafik : UCL = + A2 CL = LCL = - A2 Batas pengendali untuk grafik R : UCL = D4 CL = LCL = D3 Dengan menggunakan grafik pengendali, kita dapat mengetahui apakah suatu proses produksi yang sedang dilakukan berada dalam kendali atau tidak, sehingga suatu

perusahaan dapat dengan cepat mendeteksi ketidakberesan suatu proses produksi. Suatu proses dikatakan dalam kendali adalah apabila satu atau lebih dari syarat berikut dipenuhi: 1. 2. Tidak terdapat satu atau lebih titik yang berada diluar batas pengendali Berdistribusi acak, kita dapat membandingkan jumlah titik diatas garis tengah terhadap titik dibawah garis tengah untuk mengetahui keacakannya. Jika nilai perbandingan titiknya mendekati satu, maka dapat disimpulkan bahwa proses tersebut berdistribusi acak. 3. 4. 5. 6. Sebaran titiknya tidak berpola Tidak terdapat run atas atau bawah dengan panjang run maksimal 8 titik Tidak terdapat run naik atau turun dengan panjang run maksimal 6 titik Tidak terdapat satu atau lebih titik yang berada dekat dengan batas pengendali

III.

Permasalahan A hard-bake process is used in conjuction with photolithography in semiconductor manufacturing. We wish to establish statistical control of the flow width of the resist in this process using and R charts. Twenty-five samples, each of size five wafers, have been taken when we think the process is in control. The interval of time between samples or subgroups is one hour. The flow width measurement data (in microns) from these samples are shown in table. Table of flow width measurements (microns) for the hard-bake process Sample Number 1 2 3 4 5 6 7 x1 1.3235 1.4314 1.4284 1.5028 1.5604 1.5955 1.6274 x2 1.4128 1.3592 1.4871 1.6352 1.2735 1.5451 1.5064 Wafers x3 1.6744 1.6075 1.4932 1.3841 1.5265 1.3574 1.8366 x4 1.4573 1.4666 1.4324 1.2831 1.4363 1.3281 1.4177 x5 1.6914 1.6109 1.5674 1.5507 1.6441 1.4198 1.5144

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1.4190 1.3884 1.4039 1.4158 1.5821 1.2856 1.4951 1.3589 1.5747 1.3680 1.4163 1.5796 1.7106 1.4371 1.4738 1.5917 1.6399 1.5797

1.4303 1.7277 1.6697 1.7667 1.3355 1.4106 1.4036 1.2863 1.5301 1.7269 1.3864 1.4185 1.4412 1.5051 1.5936 1.4333 1.5243 1.3663

1.6673 1.5355 1.5089 1.4278 1.5777 1.4447 1.5893 1.5996 1.5171 1.3957 1.3057 1.6541 1.2361 1.3485 1.6583 1.5551 1.5705 1.6240

1.6067 1.5176 1.4627 1.5928 1.3908 1.6398 1.6458 1.2497 1.1839 1.5014 1.6210 1.5116 1.3820 1.5670 1.4973 1.5295 1.5563 1.3732

1.5519 1.3688 1.5220 1.4181 1.7559 1.1928 1.4969 1.5471 1.8862 1.4449 1.5573 1.7247 1.7601 1.4880 1.4720 1.6866 1.5530 1.6887

Use software : SPSS IV. Tujuan Permasalahan Tujuan dari permasalahan diatas adalah Mengetahui nilai UCL, CL dan LCL dari masing masing grafik Untuk mengetahui apakah proses produksi sudah terkendali atau belum, yaitu dengan melihatnya dari grafik pengendali dan grafik pengendali R.

V.

Hasil dan Pembahasan Grafik pengendali

Dari grafik pengendali diperoleh nilai:

UCL

= + A2 = - A2

= 1.693197 = 1.505610 = 1.318024

Average = LCL

Dilihat dari grafik pengendali proses dikatakan terkendali karena tidak ada sampel yang mendekati atau melebihi batas pemgendali (LCL dan UCL), tetapi perlu dilihat juga dari grafik pengendali R.

Grafik pengendali R

Dari grafik pengendali UCL Average = LCL

diperoleh nilai:

= D4 = 0.687652 = 0.325208 = D3 = 0.00000

Dari grafik R ternyata proses dikatakan diluar kendali karena pada sampel ke 16 titiknya menempel pada batas pengendali atas (UCL). Sehingga perlu dilakukan revisi dengan mengulang pembuatan grafik pengendali dan R. Tetapi pada sampel ke 16 dihilangkan (dihapus). Kemudian diperoleh grafik yang sudah direvisi yang berbeda dengan grafik sebelum direvisi.

Grafik pengendali setelah direvisi

Dari grafik setelah direvisi diperoleh nilai:

UCL

= + A2 = - A2

= 1.683415 = 1.504411 = 1.325407

Average = LCL

Setelah dilakukan revisi ternyata grafik menyatakan proses sudah terkendali. karena tidak ada sampel yang mendekati atau melebihi batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah, tetapi pelu dilihat juga dari grafik pengendali R.

Grafik pengendali R setelah direvisi

Dari grafik pengendali UCL Average = LCL

yang telah di revisi diperoleh nilai:

= D4 = 0.656191 = 0.310329 = D3 = 0.00000

Setelah dilakukan revisi ternyata grafik menyatakan proses sudah terkendali. karena tidak ada sampel yang mendekati atau melebihi batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah, sehingga tidak perlu dilakukan revisi lagi. Syarat yang telah dipenuhi sehingga proses dapat dikatakan terkendali antara lain: a. b. Tidak terdapat satu atau lebih titik diluar batas pengendali. Berdistribusi acak, karena perbandingan jumlah titik diatas garis tengah terhadap jumlah itik dibawah garis tengah dan sebaliknya, mendekati satu.

Misal pada grafik a = jumlah titik diatas garis tengah = 12

b = jumlah titik dibawah garis tengah = 10 dan c. d. Sebaran titiknya tidak berpola Tidak terdapat run atas atau run bawah dengan panjang 8 Run atas : titik 11 sampai titik 13, dengan panjang run adalah 3 titik. Run bawah : titik 21 sampai 24, dengan panjang run adalah 4 titik. e. Tidak terdapat run naik atau run turun dengan panjang 6 Run naik : titik 10 sampai titik 13, dengan panjang run adalah 4 titik. Run turun : titik 20 sampai 22, dengan panjang run adalah 3 titik. Daerah penerimaan untuk grafik pengendali maupun grafik pengendali grafik pengendali maupun grafik

setelah

mengalami revisi (terkendali) menjadi semakin menyempit jika dibandingkan dengan sebelum terkendali. Sedangkan perbandingan nilai

batas-batas pengendali (UCL dan LCL) antara proses produksi yang belum terkendali dan setelah terkendali yaitu, Nilai UCL semakin rendah yaitu 1.693197 menjadi 1.683415 setelah dilakukan revisi. Nilai LCL semakin tinggi yaitu 1.318024 menjadi 1.325407 setelah dilakukan revisi.

VI.

Kesimpulan

1. Proses produksi dalam permasalahan di atas sudah terkendali setelah dilakukan revisi karena : Tidak ada titik yang berada di luar batas pengendali. Berdistribusi acak, maka perbandingan banyaknya titik di atas garis tengah terhadap jumlah titik di bawah garis tengah, dan sebaliknya adalah mendekati satu (seimbang). Atau dikatakan Stationer (untuk grafik R, Sebaran titiknya tidak berpola. dan )

Tidak terdapat run atas atau bawah dengan panjang minimal 8 titik. Run atas : titik 11 sampai titik 13, dengan panjang run adalah 3 titik.

Run bawah : titik 21 sampai 24, dengan panjang run adalah 4 titik.

Tidak terdapat run naik atau turun dengan panjang minimal 6 titik. Run naik : titik 10 sampai titik 13, dengan panjang run adalah 4 titik.

Run turun : titik 20 sampai 22, dengan panjang run adalah 3 titik.

Tidak ada titik yang mendekati ataupun menyinggung batas pengendali

2. Nilai batas pengendali dari grafik pengendali : UCL = 1.683415 Average = 1.504411 LCL = 1.325407 3. Nilai batas pengendali dari grafik pengendali R : UCL = 0.656191 Average = 0.310329 LCL = 0.00000 4. Daerah penerimaan untuk grafik pengendali maupun grafik pengendali setelah

direvisi menjadi semakin menyempit jika dibandingkan dengan grafik pengendali maupun grafik sebelum terkendali.

Lebar daerah penerimaan pada grafik sebelum direvisi Grafik pengendali : UCL LCL = 1.693197 1.318024 = 0.375173 Grafik pengendali : UCL LCL = 0.687652 0 = 0.687652

Lebar daerah penerimaan pada grafik setelah direvisi Grafik pengendali : UCL LCL = 1.683415 1.325407 = 0.358008 Grafik pengendali : UCL LCL = 0.656191 0 = 0.656191 Sedangkan perbandingan nilai batas-batas pengendali (UCL dan LCL) antara proses produksi yang belum terkendali dan setelah terkendali pada grafik pengendali rataan yaitu, Nilai UCL semakin rendah yaitu 1.693197 menjadi 1.683415 setelah dilakukan revisi. Nilai LCL semakin tinggi yaitu 1.318024 menjadi 1.325407 setelah dilakukan revisi.

You might also like