You are on page 1of 10

ANALISIS PEMETAAN KINERJA FISKAL DAN PENGARUH TRANSFER TERHADAP KINERJA KEUANGAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH

OLEH KHURUM MAQSUROH H14104008

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

RINGKASAN

KHURUM MAQSUROH, H14104008, Analisis Pemetaan Kinerja Fiskal dan Pengaruh Transfer terhadap Kinerja Keuangan Kabupaten/Kota Jawa Tengah (dibimbing oleh FIFI DIANA THAMRIN).

Transfer antar pemerintah adalah sebagai bentuk dari kebijakan pelaksanaan otonomi dalam mengatasi fiscal gap. Pemberian transfer dihadapkan pada suatu fenomena umum dalam menunjang keberhasilan pembangunan daerah yaitu terjadinya peningkatan pengeluaran daerah sejalan dengan meningkatnya dana transfer dari pemerintah. Tujuan utama dari pelaksanaan transfer adalah untuk menginternalisasikan eksternalitas fiskal yang muncul dalam pembangunan antar daerah. Pemberian transfer pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam membiayai belanja daerah yang lebih besar dari pemberian transfer dengan peningkatan upaya pemerintah daerah dalam penggalian sumber-sumber pembiayaan daerah terutama dari fiskal daerah. Namun demikian pemberian transfer berakibat pada ketidakefektifan dalam pembiayaan pengeluaran daerah. Fenomena tersebut dikenal dengan flypaper effect yang mengandung pengertian : (1) terjadinya peningkatan pajak dan anggaran belanja pemerintah yang berlebihan, (2) elastisitas pengeluaran terhadap transfer yang lebih tinggi daripada elastisitas pengeluaran terhadap pajak daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pemetaan kemampuan fiskal kabupaten/kota dengan adanya kebijakan desentralisasi dengan periode 1995 dan 2006. Selain itu juga untuk melihat respon kinerja keuangan terhadap alokasi transfer dalam kerangka pelaksanaan desentralisasi. Pemilihan lokasi dilakukan pada kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah dengan pertimbangan sebagai bagian dari Provinsi yang memiliki struktur PAD yang kuat dan untuk melihat bagaimana kebijakan pemerintah daerah dalam merespon perubahan alokasi transfer. Pada penelitian ini menggunakan metode kuadran dan Indeks Kemampuan Fiskal (IKF) untuk melihat kinerja fiskal daerah tahun 1995 sebelum desentralisasi dan tahun 2006 pada masa pelaksanaan desentralisasi. Selain itu juga digunakan data panel yang meliputi wilayah kabupaten/kota Jawa Tengah pada tahun 1995-2006 untuk melihat respon kebijakan otonomi terhadap kinerja keuangan yang meliputi penerimaan PAD dan pengeluaran operasional (rutin) dan pengeluaran pembangunan (modal). Periode waktu yang digunakan tahun 19952000 pada masa sebelum pelaksanaan otonomi dan periode 2001-2006 yang menggambarkan kondisi perekonomian pada masa pelaksanaan otonomi enam tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan desentralisasi fiskal berdampak positif terhadap kinerja fiskal ditandai dengan tingginya nilai elastisitas, hal ini ditunjukkan hanya ada 4 wilayah yang memiliki tingkat

elastisitas lebih kecil dari satu yang dapat diartikan bahwa setiap peningkatan 1 persen fiskal akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian lebih dari satu pada 31 daerah di Jawa Tengah. Berdasarkan metode kuadran menunjukkan bahwa kondisi kapasitas fiskal terhadap pengeluaran daerah berada pada kuadran II ada 9 daerah dan 26 daerah berada pada kuadran IV pada belanja modal. Berdasarkan metode Indeks Kemampuan Fiskal (IKF) menunjukkan bahwa Indeks kemampuan fiskal terhadap belanja modal menunjukkan posisi tertinggi setelah pelaksanaan desentralisasi adalah Kota Semarang dan Kudus, sedangkan posisi terendah adalah Boyolali dan Kebumen. Model panel data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Chow-test, LMtest, dan Hausman-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang lebih sesuai digunakan sebagai parameter estimasi adalah Fixed Effect Model. Pengalokasian transfer pada kinerja keuangan Kabupaten/Kota Jawa Tengah memberikan impuls yang tinggi pada upaya penggalian PAD. Respon ini menunjukkan bahwa pemberian transfer dapat mendorong daerah dalam menggali potensi fiskalnya. Selain itu pemberian transfer berpengaruh signifikan pada tingkat pengeluaran operasional dan modal pemerintah kabupaten/ kota Jawa Tengah yang ditunjukkan peningkatan pengeluaran pada kedua jenis pengeluaran daerah. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif terhadap pengeluaran pemerintah daerah dalam merespon alokasi transfer dari pemerintah atau disebut dengan adanya anomali pada kinerja PAD (flypaper efffec). Faktor-faktor yang memberikan pengaruh signifikan pada penerimaan PAD adalah tarif pajak lokal, populasi, bagi hasil, dana alokasi, variabel lag dan dummy desentraliasi fiskal. Hasil penelitian menunjukkan faktor tarif pajak lokal memberikan signifikansi yang paling tinggi menunjukkan tidak adanya flypaper effect pada kinerja tarif pajak lokal terhadap penerimaan PAD. Dapat disimpulkan bahwa penerimaan PAD responsif terhadap penerimaan dari sumber potensi internal daerah yang ditandai dengan peningkatan potensi fiskalnya. Faktor-faktor yang memberikan pengaruh signifikan pada pengeluaran operasional adalah dana alokasi, tarif pajak lokal, dan lag belanja operasional. Koefisien dana alokasi menunjukkan elastisitas paling tinggi daripada penerimaan daerah lainnya sehingga telah terjadi fenomena flypaper effect pada kinerja belanja operasionalnya yaitu terjadinya peningkatan terhadap belanja operasionalnya setiap terjadi peningkatan alokasi transfer dana alokasi. Faktor-faktor yang memberikan pengaruh signifikan pada pengeluaran modal adalah bagi hasil, dana alokasi, tarif pajak lokal, populasi, dan variabel lag, serta dummy desentralisasi. Hal ini dapat diartikan bahwa dalam pemberian transfer terbukti dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik ditandai dengan terjadinya flypaper effect pada kinerja pengeluaran modal dengan pemberian dana alokasi. Jawa Tengah sebagai daerah yang memiliki struktur PAD yang kuat memiliki potensi besar dalam pencapain pertumbuhan daerahnya. Pengalokasian transfer seharusnya dapat dijadikan bagian pendukung bagi keberlangsungan kinerja keuangan yang adil dan transparan. Hal ini mengisyaratkan perlunya pemerintah daerah dalam menetapkan standar pelayanan minimum sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.

ANALISIS PEMETAAN KINERJA FISKAL DAN PENGARUH TRANSFER TERHADAP KINERJA KEUANGAN KABUPATEN/KOTA JAWA TENGAH

Oleh KHURUM MAQSUROH H14104008

Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN ILMU EKONOMI Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa : Khurum Maqsuroh

Nomor Registrasi Pokok : H14104008 Program Studi Judul Skripsi : Ilmu Ekonomi : Analisis Pemetaan Kinerja Fiskal dan Pengaruh Transfer terhadap Kinerja Keuangan Kabupaten/Kota Jawa Tengah

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing,

Fifi Diana Thamrin, SP, MSi NIP. 132 321 453

Mengetahui Ketua Departemen Ilmu Ekonomi,

Rina Oktaviani, Ph.D NIP. 131 846 872 Tanggal Kelulusan:

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Januari 2009

Khurum Maqsuroh H14104008

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Khurum Maqsuroh lahir pada tanggal 12 Juni 1985 di sebuah Kota Batik Pekalongan, Jawa Tengah. Penulis anak ke enam dari 7 bersaudara. Pada tahun 1989 ayah penulis Penulis telah berpulang ke Rahmatullah sehingga penulis hanya dibesarkan oleh seorang ibu Nurhani. Jenjang pendidikan penulis dilalui tanpa hambatan, penulis menamatkan sekolah dasar pada SD Muhammadiyah Pekajangan III tahun 1998, kemudian melanjutkan pendidikan ke SLTP Muhammadiyah Pekajangan dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan studi di SMU Muhammadiyah Pekajangan I di Pekalongan dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004 penulis diterima melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima pada jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Manajeman. Alasan penulis melanjutkan studi di IPB adalah mengikuti jejak dari kakak-kakak penulis. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif pada organisasi rokhis FORMASI pada periode 2006/2007 pada staf departemen Syari dan periode 2007/2008 sebagai Bendahara FORMASI.

iii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................... iii DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 6 1.3. Tujuan Penelitian............................................................................. 8 1.4. Manfaat Penelitian........................................................................... 9 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 9 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN .............. 11 2.1. Tinjauan Teori ................................................................................. 11 2.1.1. Desentralisasi Fiskal .............................................................. 11 2.1.2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) .............................................. 13 2.1.3. Transfer Keuangan................................................................. 16 2.1.3.1. Transfer Pajak Kabupaten........................................ 19 2.1.3.2. Alokasi Transfer terhadap Kesejahteraan Publik dengan Kurva Anggaran .......................................... 20 2.1.4. Teori Pengeluaran Pemerintah. .............................................. 26 2.1.5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). ............................ 29 2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu ......................................................... 31 2.2.1. Kajian Transfer Daerah ......................................................... 31 2.2.2. Analisa Peta Kemampuan Keuangan Daerah.......................... 33 2.3. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 35 2.4. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 35 III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 37

3.1. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 37

iv

3.2. Metode Analisis ............................................................................. 37 3.2.1. Metode Kuadran ................................................................... 37 3.2.2. Metode Indeks Kemampuan Fiskal (IKF).............................. 39 3.2.3. Pool Least Square ................................................................. 40 3.2.4. Pengujian Model ................................................................... 42 3.2.5. Uji Hipotesis ......................................................................... 45 3.2.6. Evaluasi Model ..................................................................... 46 IV. GAMBARAN UMUM KINERJA KEUANGAN JAWA TENGAH.. 50 4.1. Gambaran Administratif Jawa Tengah .......................................... 50 4.2. Kemampuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah ............................... 50 4.3. Kinerja PAD Daerah di Jawa Tengah ............................................. 51 4.4. Kinerja Transfer Daerah di Jawa Tengah ........................................ 52 V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 54 5.1. Analisis Kemampuan Fiskal Daerah ............................................. 54 5.2. Analisis Kemandirian Fiskal Daerah Jawa Tengah Metode Kuadran ......................................................................................... 54 5.2.1. Analisis Kemandirian Fiskal terhadap Pengeluaran Modal Daerah Jawa Tengah Metode Kuadran . .............................. 58 5.2.2. Analisis Kemandirian Fiskal terhadap Pengeluaran Operasional Daerah Jawa Tengah Metode Kuadran ............ 60 5.3. Metode Indeks ................................................................................ 63 5.4. Analisis Panel Data ........................................................................ 64 5.5. Hasil Uji Statistik ........................................................................... 66 5.6. Hasil Estimasi Parameter Model PAD ............................................ 68 5.7. Hasil Estimasi Parameter Model Pengeluaran Operasional ............. 71 5.8. Hasil Estimasi Parameter Model Pengeluaran Modal ...................... 76 5.9. Nilai Koefisien Intersep Pengaruh Variabel Transfer dan lainnya terhadap terhadap Kinerja Keuangan Daerah Jawa Tengah ............ 80 5.10. Implikasi Kebijakan........................................................................ 82

VI. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 85 6.1. Kesimpulan .................................................................................... 85 6.2. Saran .............................................................................................. 86 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 88 LAMPIRAN .......................................................................................... 91

You might also like