You are on page 1of 25

Strategi Pengajaran Pendidikan Agama Islam

Strategi pengajaran pendidikan agama Islam sebagai salah satukomponen sistem pengajaran merupakan suatu strategi yang menjelaskantentang komponen-komponen umum dari suatu set bahan pengajaranpendidikan agama Islam, dan prosedur-prosedur yang akan digunakan secarabersama dengan bahan-bahan tersebut untuk mencapai tujuan pengajaran yangtelah ditetapkan secara efektif dan efisien.Mengapa kegiatan pengajaran pendidikan agama Islam disebut sistem?Berikut ini akan diuraikan terlebih dahulu mengenai sistem pengajaran.Secara umum istilah sistem berarti kejadian atau cara yang terorganisasi danterdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil serta seluruh bagian-bagian tersebutsecara bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu dan disebutsistem bila memenuhi kriteria tertentu.a. Dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil.b. Setiap bagian tersebut mempunyai fungsi tersendiri.c. Seluruh bagian itu melakukan fungsi secara bersama.d. Fungsi bersama yang dilakukannya mempunyai suatu tujuan tertentu.Berdasarkan pada pengertian di atas, maka kegiatan pengajaranpendidikan agama Islam dikatakan suatu sistem. Karena kegiatan pengajarantersebut memiliki komponenkomponen sistem yang secara bersama berfungsiuntuk mencapai tujuan, yakni tujuan pengajaran pendidikan agama Islam. Lebih lanjut lagi, bahwa kegiatan pengajaran pendidikan agama Islamsebagai proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponenkomponenlainnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah strategipengajaran.Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa program pendidikan agamaadalah merupakan suatu sistem serta sistem-sistem tersebut memiliki beberapakomponen sistem meliputi di antaranya metode, t e n a g a p e n g a j a r , anak didik,dan lain-lain sebagainya Diterbitkan di: 21 Agustus, 2011 Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2202950-strategi-pengajaranpendidikan-agama-islam/#ixzz1huiH3gUm

Ringkasan MAteri Perencanaan Sistem PAI


PERENCANAAN SISTEM PAI TINJAUAN UMUM TENTANG PERENCANAAN A. Pengertian Perencanaan Banyak pengertian perencanaan yang dikemukakan oleh para ahli. Mereka mendefinisikannya secara berbeda-beda. Di antara pengertian tersebut adalah sebagai berikut. 1. The process of setting goals, developing strategies, and outlining tasks and schedules to accomplish the goals (Planning adalah proses menetapkan tujuan, mengembangkan strategi, dan menguraikan tugas dan jadwal untuk mencapai tujuan). 2. Proses menyeleksi dan menghubungkan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasikan dan mempormulasikan hasil yang diinginkan 3. Proses menghubungkan antara apa yang ada sekarang dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas program, dan alokasi sumber 4. Suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai. 5. Perencanaan juga dapat dimaknai sebagai proses mempersiapkan kegiatankegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. 6. Perencanaan sebagai perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dan bagaiman melakukannya. 7. Perencanaan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang menyangkut hal-hal yang akan dikerjakan di masa datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 8. Perencanaan adalah suatu proses penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang , dalam rangka mencapai sasaran tertentu.

B. Jenis Perencananan Berdasar Dimensi Kegiatan perencanaan memiliki ruang lingkup yang sangat luas terkait dimensi waktu, spasial, dan tingkatan dan teknis perencanaannya, yang satu dengan lainnya saling terkait dan berinteraksi. Masing-masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut; 1. Perencanaan dari dimensi waktu Dari demensi waktu perencanaan mencakup; (a) Perencanaan jangka panjang (long term planning) berjangka 10 tahun keatas, bersifat prospektif, idealis dan belum ditampilkan sasaran-sarana yang bersifat kualitatif. (b) Perencanaan jangka menengah (medium term planning) berjangka 3 sampai 8 tahun, merupakan penjabaran dan uraian rencana jangka panjang. Sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif, meski masih bersifat umum. (c) Perencanaan jangka pendek (short term planning) berjangka 1 tahunan disebut juga perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan) atau perencanaan operasional tahuanan (annual operational planning) 2. Perencaan dari dimensi spasial Perencanaan ini terkait dengan ruang dan batas wilayah yang dikenal dengan perencanaan nasional (berskala nasional), regional (berskala daerah atau wilayah), perencanaan tata ruang dan tata tanah (pemanfaatan fungsi kawasan tertentu). 3. Perencanaan dari dimensi tingkatan teknis perencanaan Dalam demensi ini kita mengenal istilah (a) perencanaan makro (b) perencaan mikro (c) perencanaan sektoral (d) perencaan kawasan dan (e) perencaan proyek, yakni perencanaan operasional kebijakan yang dapat menjawab siapa melakukan apa, dimana, bagaimana dan mengapa. 4. Perencanaan dimensi jenis Perencanaan dari dimensi ini meliputi ; (a) Perencanaan dari atas ke bawah (top down planning), (b) perencanaan dari bawah ke atas (bottom up planning), (c) perencanaan

menyerong ke samping (diagonal planning), dibuat oleh pejabat bersama dengan pejabat bawah diluar struktur (d) perencanaan mendatar (horizontal planning), yaitu perencanaan lintas sektoral oleh pejabat selevel (e) perencanaan menggelinding (rolling planning) berkelanjutan mulai rencana jangka pendek, menengah dan panjang.(f) perencanaan gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas (top down and button up planning), untuk mengakomodasi kepentingan pusat dengan wilayah/daerah. 3. Urutan Langkah Perencanaan Secara umum perencanaan memiliki tata urutan langkah sebagai berikut: 1. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan harus jelas dan realistis 2. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan 3. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan 4. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan 5. Merumuskan bagaimana masalah-masalah tersebut akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan itu akan diselesaikan 4. Urgensi dan Manfaat Perencanaan Perencanaan memiliki urgensi, atau nilai kepentingannya sebagai berikut: 1. Standar pelaksanaan dan pengawasan 2. Pemilihan berbagai alternatif terbaik 3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan 4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi 5. Membantu manager menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan 6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait 7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti Sedangkan manfaat dari perencanaan adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai 2. Memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. 3. Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan mendayagunakan sesuai tugas pokok fungsi yang telah ditetapkan. 4. Menjadi rujukan anggota organisasi dalam melaksanakan aktivitas yang konsisten prosedural sesuai dengan tujuan 5. Memberikan batas wewenang dan tanggung jawab bagi seluruh pelaksana 6. Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara intensif sehingga bisa menemukan dan memperbaiki penyimpangan secara dini. 7. Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuaian antara kegiatan internal dengan situasi eksternal 8. Menghindari pemborosan

PERENCANAAN SISTEM PAI A. Tinjauan Konsep 1. Pengertian Sistem Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait, saling berinteraksi, dan satu dengan lainnya saling pengaruh mempengaruhi dalam mencapai tujuan. Pendidikan sebagai sebuah sistem berarti satu kesatuan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 2. Pengertian Pendidikan Islam dan Pendidikan Agama Islam Pendidikan Islam adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya insani yang ada padanya menuju terbentuknya manusia paripurna (insan kamil) sesuai dengan norma Islam

Sedangkan PAI berbeda dengan Pendidikan Islam. Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki pengertian yang lebih khusus dan sempit. Ia berarti usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan subjek didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dengan demikian Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu komponen dari Pendidikan Islam. Dalam maknanya yang lebih teknis PAI bermakna pendidikan agama Islam di lembaga pendidikan formal, ia juga menjadi nomenklatur dari mata pelajaran. 3. Tujuan PAI di sekolah, meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa terhadap ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang bertaqwa kepada Allah serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat berbangsa dan bernegara. 4. Ruang lingkup PAI di sekolah meliputi, Al-Qur'an Hadits, Aqidah, Ibadah, Akhlaq, Tarikh/Sejarah Islam

B. Perencanaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah 1. Pengertian Perencanaan Sistem Pendidikan Agama Islam (PAI) Dari uraian di atas dapat dimaknai bahwa yang dimaksud dengan perencanaan sistem PAI adalah proses merencanakan dan menetapkan tujuan, bahan, langkah-langkah pelaksanaan (termasuk di dalamnya pelaksana dan metode) serta evaluasi pendidikan agama Islam di sekolah. Sebelum dikemukakan lebih jauh tentang perencanaan Pendidikan Agama Islam, perlu dikemukakan beberapa persyaratan dalam membuat perencanaan, termasuk di dalamnya perencanaan PAI di sekolah, yaitu pertama, perencanaan PAI hendaknya memperhatikan dan didasarkan kepada tujuan yang jelas. Kedua, dalam perencanaan hendaknya mengutamakan aspek kesederhanaan, realistis dan praktis. Ketiga, terinci dan memuat segala uraian, klasifikasi kegiatan dan rangkaian kegiatan sehingga memudahkan

pelaksanaan serta memedomaninya. Keempat, memperhatikan fleksibilitas sehingga mudah beradaptasi dengan keadaan, kebutuhan dan kondisi dan situasi. Kelima, menghindari duplikasi dalam pelaksanaannya.

C. Perencanaan Pembelajaran (PAI) Untuk melaksanakan pembelajaran di kelas termasuk pembelajaran PAI, guru harus mempersiapkan segala hal yang berkenaan dengan proses pembelajaran di kelas tersebut. Persiapan pembelajaran di kelas secara umum dirumuskan melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP disusun untuk dijadikan acuan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, agar terarah pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Tanpa perencanaan tentunya guru tidak dapat maksimal dalam melaksanakan pembelajaran dan akan mempengaruhi ekfektifitas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Acuan Standar Proses Penyusunan RPP merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh oleh seorang guru dalam mengajar. Dengan menyusun RPP berarti dia telah memenuhi standar proses pembelajaran yang ditentukan oleh Permendiknas No. 41 Th. 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Yang tercakup dalam standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah adalah perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. Perencanaan Proses Pembelajaran terdiri dari dua hal penting: Silabus dan RPP. Silabus berfungsi sebagai acuan untuk penyusunan dan pengembangan RPP.

Sedangkan RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

Komponen RPP adalah :

1. Identitas mata pelajaran Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan. 2. Standar kompetensi Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. 3. Kompetensi dasar Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. 4. Indikator pencapaian kompetensi Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 5. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. 6. Materi ajar Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 7. Alokasi waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar. 8. Metode pembelajaran Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. 9. Kegiatan pembelajaran a. Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b. Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. c. Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. 10. Penilaian hasil belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. 11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Prinsip-prinsip Penyusunan RPP


1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. 3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 5. Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman

belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

PENGEMBANGAN INDIKATOR Indikator adalah penanda dari pencapaian kompetensi dasar. Pencapaian kompetensi dasar tersebut ditandai dengan perubahan perilaku yang dapat diukur/diamati yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua). Semakin terinci indikator maka akan semakin menandai ketercapaian komptetensi. Karena penanda maka indikator dirumuskan dengan kata kerja yang menunjukkan perilaku yang dapat diukur, yakni kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diamati. Idealnya tingkat kata kerja yang digunakan dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK. Dalam pengembanganya didasarkan pada beberapa prinsip; Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, dan Kontekstual Keseluruhan indikator dalam KD tidak lain adalah tanda-tanda, perilaku atau tingkah laku dan lainnya untuk pencapaian kompetensi. Yakni kemampuan dalam aspek sikap, pikir, dan tindakan. Kata kerja operasional (KKO) Indikator dibuat dengan urutan tingkatan berpikir dari yang mudah ke yang sulit atau sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks, dari yang dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak. Urutan tersebut tidak ideal jika dibalik. Dalam mengembangkan indikator dapat mempertimbangkan Taxonomi Bloom. Sebaiknya KKO dalam indikator diurutkan berdasar tingkat kesukaran, Karena penanda maka kata kerja operasional dalam indikator harus dapat diukur.

Strategi Pembelajaran Kontekstual Dalam Meningkatkan Materi Pendidikan Agama Islam


Fatmawati, Fatmawati (2010) Strategi Pembelajaran Kontekstual Dalam Meningkatkan Materi Pendidikan Agama Islam. Masters thesis, IAIN Sunan Ampel.
PDF Download (31Kb) | Preview

Preview

Abstract
Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan strategi pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan materi PAI. Metodologi penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Kualitatif deskriptif fenomenologi adalah metode yang digunakan peneliti untuk meneliti suatu kelompok masyarakat agar memperoleh gambaran secara sistematis, faktual dan akurat yang berhubungan dengan fenomena pada masa sekarang. Sumber data penelitian primer dan skunder. Di analisis melalui reduksi data untuk memilih topik, display data untuk membuat pertanyaan, kesimpulan dan verifikasi data untuk mengambil kesimpulan dari strategi pembelajaran kontekstual. Pengecekan keabsahan data berdasarkan kredibilitas data yang diteliti peneliti apa sesuai dengan kejadian. Triangualasi data sesuai dengan sumbernya. Dependabilitas untuk menilai kualitatif ini bermutu. Setelah itu konfirmabilitas dengan berbagai pihak. Hasil penelitian bahwa secara umum pelaksanaan pembelajaran kontekstual sudah berjalan dengan baik, walaupun terdapat sedikit hambatan. 1. Pelaksanaan pembelajaran kontekstual PAI agar tidak monoton atau membosankanselalu dimulai pelajaran dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan untuk merangsang pengetahuan siswa dari pengalaman yang telah diketahui. 2. Agar meningkatkan pembelajaran PAI guru harus melibatkan siswa dalam suasana pengajaran PAI, penyampaian materi tidak harus berceramah cukup menjelaskan secara singkat, jelas, padat dan terarah yang selanjutnya siswa yang mengembangkan. 3. Untuk strategi pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan materi PAI belum efektif ini bisa dilihat dari ketuntasan belajar PAI dari segi kognitif secara keseluruhan belum tuntas dari cara penyampaian materi yang masih melihat buku teks serta melihat catatan rangkuman. Dari segi psikomotoriknya sudah tuntas ada peningkatan materi PAI baik dari bidang studi alquran hadits, siswa yang awal masuk belum bisa membaca al-quran dengan benar sekarang sudah bisa melafalkan alquran dengan tajwidnya dan seterusnya. Bidang studi aqidah akhlak siswa yang berangkat sekolah tanpa dengan mengucapkan salam sekarang

lebih baik lagi dengan mencium tangan orang tua, berdoa untuk dirinya dan orang tuanya dan seterusnya. Bidang studi fiqh,siswa yang awal masuk MAN tidak pernah sholat sekarang ada peningkatan sholat 5 waktu serta sholat sunnah (dhuha) dan seterusnya. Dan dari bidang studi SKI.
Item Type: Thesis (Masters)

Subjects: L Education > LB Theory and practice of education

Divisions: Postgraduate Program > Master Progran in Islamic Education

Depositing User: Isna Fistiyanti

Date Deposited: 05 Nov 2010 09:28

Last Modified: 05 Nov 2010 09:28

URI: http://eprints.sunan-ampel.ac.id/id/eprint/209

Model-Model Pembelajaran yang Efektif


Ditulis pada 22 November 2009

Examples Non Examples Langkah-langkah : 1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran 2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP 3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar 4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas 5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya 6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai 7. Kesimpulan Picture and Picture Langkah-langkah : 1. 2. 3. 4. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Menyajikan materi sebagai pengantar Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis 5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut 6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai

7. Kesimpulan/rangkuman Numbered Heads Together Langkah-langkah : 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor 2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya 4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka 5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain 6. Kesimpulan COOPERATIVE SCRIPT Skrip kooperatif : Metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari Langkah-langkah : 1. Guru membagi siswa untuk berpasangan 2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan 3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar 4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :

Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya

1. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas. 2. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru 3. Penutup KEPALA BERNOMOR STRUKTUR Langkah-langkah :

1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor 2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya. 1. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka 2. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain 3. Kesimpulan STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) Langkah-langkah : 1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll) 2. Guru menyajikan pelajaran 3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. 4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu 5. Memberi evaluasi 6. Kesimpulan JIGSAW (MODEL TIM AHLI) (ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978) Langkah-langkah : 1. 2. 3. 4. 5. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi Guru memberi evaluasi Penutup

6. 7. 8.

PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) : (PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH) Langkah-langkah : 1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. 2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.) 3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah. 4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya 5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan ARTIKULASI Langkah-langkah : 1. 2. 3. 4. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Guru menyajikan materi sebagaimana biasa Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya 5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya 6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa 7. Kesimpulan/penutup MIND MAPPING Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban Langkah-langkah : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban 3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang 4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi 5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru

6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru MAKE A MATCH : MENCARI PASANGAN (Lorna Curran, 1994) Langkah-langkah : 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban 2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu 3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang 4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban) 5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin 6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya 7. Demikian seterusnya 8. Kesimpulan/penutup THINK PAIR AND SHARE (FRANK LYMAN, 1985) Langkah-langkah : 1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai 2. Siswa diminta untuk berpikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru 3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing 4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya 5. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa 6. Guru memberi kesimpulan 7. Penutup DEBATE Langkah-langkah : 1. Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra 2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas 3. Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya. 4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide diharapkan. 5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap

6. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai. ROLE PLAYING Langkah-langkah :

siswa

membuat

1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan 2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum KBM 3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang 4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai 5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan 6. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan 7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk membahas penampilan masing-masing kelompok. 8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya 9. Guru memberikan kesimpulan secara umum 10. Evaluasi 11. Penutup GROUP INVESTIGATION Langkah-langkah : 1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen 2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok 3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain 4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan 5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok 6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan 7. Evaluasi 8. Penutup TALKING STICK Langkah-langkah : 1. Guru menyiapkan sebuah tongkat 2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi.

3. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa menutup bukunya. 4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru 5. Guru memberikan kesimpulan 6. Evaluasi 7. Penutup BERTUKAR PASANGAN Langkah-langkah : 1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya). 2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya. 3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain. 4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka. 5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula. SNOWBALL THROWING Langkah-langkah : 1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan 2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi 3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya 4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok 5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 15 menit 6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian 7. Evaluasi 8. Penutup STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya

Langkah-langkah : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi 3. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep. 4. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa. 5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu. 6. Penutup COURSE REVIEW HORAY Langkah-langkah : 1. 2. 3. 4. 5. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi Memberikan kesempatan siswa tanya jawab Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar () dan salah diisi tanda silang (x) Siswa yang sudah mendapat tanda vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay atau yel-yel lainnya Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh Penutup

6. 7. 8.

DEMONSTRATION (Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan misalnya Gussen) Langkah-langkah : 1. 2. 3. 4. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan. 5. Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya. 6. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan. 7. Guru membuat kesimpulan. EXPLICIT INTSRUCTION STEVENS, 1986) (PENGAJARAN LANGSUNG) (ROSENSHINA &

Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah Langkah-langkah : 1. 2. 3. 4. 5. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan Membimbing pelatihan Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan :

COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS (STEVEN & SLAVIN, 1995) Langkah-langkah :

1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen 2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran 3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas 4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok 5. Guru membuat kesimpulan bersama 6. Penutup INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE (LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR) OLEH SPENCER KAGAN Siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur Langkah-langkah : 1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar 2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam 3. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan 4. Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam. 5. Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya TEBAK KATA MEDIA :

Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak. Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga. Langkah-langkah : 1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi 45 menit. 2. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas 1. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 1010 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 52 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga. 2. Sementara siswa membawa kartu 1010 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 1010 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga. 3. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya. 4. Dan seterusnya CONTOH KARTU Perusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatas Dimiliki oleh 1 orang Struktur organisasinya tidak resmi Bila untung dimiliki,diambil sendiri NAH SIAPA AKU ? JAWABNYA : PERUSAHAAN PERSEORANGAN CONSEPT SENTENCE Langkah-langkah : 1. 2. 3. 4. Guru menyampaikan kompentensi yang ingin dicapai. Guru menyajikan materi secukupnya. Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen. Guru Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.

5. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat. 6. Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh Guru. 7. Kesimpulan. TIME TOKEN (ARENDS 1998) Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali Langkah-langkah : 1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning / CL) 2. Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu 30 detik. Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan. 3. Bila telah selesai bicara kopon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap bebicara satu kupon. 4. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis. 5. Dan seterusnya KELILING KELOMPOK Maksudnya agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya Caranya.? 1. Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan 1. Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya 2. Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan TARI BAMBU Agar siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara teratur strategi ini cocok untuk materi yang membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan informasi antar siswa Caranya? 1. Separuh kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak berdiri berjajar . Jika ada cukup ruang mereka bisa berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan kelompok karena diperlukan waktu relatif singkat.

2. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama 3. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi sinformasi. 4. Kemudian satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini masing-masing siswa mendapat pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) SPENCER KAGAN 1992 Memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya. Caranya : 1. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang 2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang lain 3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka 4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain 5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia. Salam

You might also like