You are on page 1of 12

Anggaran & Penganggaran

POLITIK KEUANGAN NEGARA 2010

Anggaran
Suatu pernyataan ttg perkiraan pengeluaran & penerimaan yg akan terjadi di masa depan Data dari pengeluaran & penerimaan yg telah dilakukan Rencana keuangan yg mencerminkan pilihan kebijakan pemerintah

Asas-asas dalam penganggaran

Asas Keseluruhan, yaitu anggaran yang disusun harus mencakup keseluruhan aktivitas keuangan suatu organisasi pemerintah. Dengan demikian tidak ada aktivitas keuangan yang tidak tercantum dalam anggaran. Asas Universalitas, yaitu anggaran yang disusun tidak boleh merupakan jumlah pengeluaran dikurangi jumlah penerimaan. Sebaliknya juga tidak boleh merupakan hasil penerimaan dikurangi jumlah pengeluaran. Jadi dalam anggaran itu harus mencantumkan angka-angka pengeluaran dan penerimaan secara kotor (bruto).

Asas Terinci, yaitu anggaran yang disusun harus terinci sampai sekecil-kecilnya. Ini sangat memudahkan dalam pengawasan pelaksanaan anggaran. Asas Kecermatan, yaitu anggaran harus diperkirakan secara cermat sehingga terhindari keborosan-keborosan atau sebaliknya kekurangan-kekurangan, baik karena salah hitung atau karena lupa mencantumkan anggaran suatu kegiatan atau unit organisasi pemerintah. Asas Keterbukaan, yaitu anggaran itu harus mudah dipahami dan dapat diketahui oleh siapa saja yang menginginkannya.

Jenis-jenis Anggaran
1. Line item/Traditional budgeting:

anggaran yang disusun berdasarkan item-item pengeluaran yang dilakukan untuk membiayai berbagai aktivitas tertentu. Unit-unit pengeluarannya mengacu pada suatu departemen. Anggaran ini lebih menekankan pada sifat dari pendapatan dan pengeluarannya. (pelaksanaan & pengawasan anggaran)

Pelaksanaan prosedur & aturan Pengawasan bukti sahih & wajar

Dasar penghitungan anggaran ini biasanya dilakukan secara incremental. Dengan demikian, yang menjadi dasar pengeluaran pada suatu tahun anggaran adalah pengeluaran-pengeluaran tahun sebelumnnya ditambah dengan sejumlah kenaikan atau penyesuaian dan penambahan lainnya sebagai akibat dari tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dst. Kelemahan:

Lomba: maksimalisasi anggaran pengeluaran; minimalisasi penerimaan

Jenis-jenis Anggaran
2. Performance budgetting:

anggaran yang penyusunannya didasarkan hasil yang ingin diperoleh dari setiap aktivitas yang akan dilakukan dengan anggaran yang disusun tersebut. Konsep performance budgeting ini didasarkan pada:
penggunaan dana untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu pengukuran secara kuantitatif berdasarkan kinerja ini adalah untuk menciptakan informasi mengenai biaya dan output dari setiap kegiatan maupun proyek yang dilaksanakan pemerintah sehingga memungkinkan untuk menghitung unit cost dan produktivitasnya yang kemudian dapat untuk menetapkan target, analisis penyimpangan, dan evaluasi kerja.

Jenis-jenis Anggaran
3. Program budgeting: anggaran yang penyusunannya berdasarkan pada program-program yang akan dilaksanakan oleh suatu organiasasi pada periode yang akan datang. 4. Zero based budgeting: anggaran yang penyusunannya didasarkan asumsi bahwa segala kegiatan atau aktivitas organisasi dimulai dengan keadaan tanpa dana atau nol.

Jenis-jenis Anggaran
5. Mission driven budgeting: anggaran yang disusun dengan berdasarkan misi yang akan dijalankan oleh suatu organisasi. 6. Costumer driven budgeting: penyusunan anggaran yang didasarkan pada kebutuhan pelanggan.

Anggaran Pendapatan & Belanja Negara

Istilah APBN yang dipakai di Indonesia secara formal mengacu pada anggaran pendapatan dan belanja negara yang dikelola pemerintah pusat. karena mengacu pada anggaran yang dikelola pemerintah pusat, maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Daerah (APBD) dan BUMN tidak termasuk

Landasan Hukum Anggaran Negara: UUD 1945 Pasal 23 (1,2,3)

Pasal 23 (1): Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pasal 23 (2): Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan Dewan Perwakilan Daerah. Pasal 23 (3): Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu.

Beberapa kesimpulan:
1.

2.

3.

4.

Pemerintah mengusulkan RAPBN dan DPR membahas usulan pemerintah tersebut dengan hak untuk melakukan pembahasan, perubahan, dan pemberian persetujuan atau penolakan. Persetujuan APBN oleh DPR yang terinci menunjukkan bahwa DPR dan pemerintah bermaksud agar pelaksanaan APBN dengan asas kedisiplinan anggaran tinggi. Dalam rangka itu pula siklus dan jadwal penyusunan dan pembahasan anggaran sangat ketat dan rigid (kaku). Pelaksanaan anggaran dilaksanakan oleh pemerintah (eksekutif) melalui departemen dan lembaga pengguna anggaran serta diawasi oleh DPR, auditor internal dan eksternal.

TERIMA KASIH

You might also like