Professional Documents
Culture Documents
Proyek Pengendalian Hama Terpadu Perkebunan Rakyat Direktorat Perlindungan Perkebunan, Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan Departemen Pertanian Jakarta, 2002
KATA PENGANTAR
Salah satu tantangan yang dihadapi umat manusia dewasa ini adalah sustainability = keberlanjutan, yaitu keinginan untuk menggunakan sumber daya alami tanpa menghabiskannya atau merusak lingkungannya. Tantangan ini menjadi besar karena dengan kekuatan bahan kimia dan tenaga mesin adalah mudah bagi manusia untuk merusak lingkungan dan menghabiskan sumber daya alam. Karena itu, sangat penting bagi setiap orang yang terlibat dalam penggunaan lingkungan alami untuk memiliki pemahaman yang sama dan pengertian yang cukup mendalam mengenai dampak lingkungan dari kelakuannya. Dalam hubungan ini, pelaksanaan Proyek Pengendalian Hama Terpadu Perkebunan Rakyat merupakan upaya menyatukan persepsi petani perkebunan mengenai dampak ekologis pestisida kimia dan manfaat musuh alami, termasuk yang telah dikembangkan menjadi agens hayati. Dalam kehidupan di alam, setiap organisme pengganggu tumbuhan (OPT) mempunyai musuh alami. Biasanya perkembangan populasi OPT dikendalikan secara alami oleh musuh alaminya. Sejak tahun delapan puluhan, kehadiran musuh alami kembali dimanfaatkan dalam pengendalian OPT melalui pendekatan agro-ekosistem. Untuk kepentingan ini baik petani maupun penyuluh dan pengamat hama perlu mengenal semua jenis OPT yang ada di dalam kebun baik hama maupun penyakit, dan juga musuh alaminya. Buku ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman petani dan pembaca lainnya mengenai agro-ekosistem teh menuju terlaksananya 4 prinsip dasar PHT yaitu: (a) budidaya tanaman sehat, (b) melestarikan musuh alami, (c) pengamatan sekali per minggu, dan (d) petani menjadi ahli PHT. Buku ini belum sempurna, sekalipun begitu isinya telah diperiksa dan diperbaiki oleh beberapa ahli penyakit, hama dan musuh alaminya pada teh. Walaupun demikian masukan dari semua pihak demi peningkatan kualitas buku ini akan sangat kami hargai. Selain penyajian berdasarkan Ordo dan Famili serangga, buku ini juga menjelaskan perilaku sebagai satu unsur informasi yang penting sekali. Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam penyusunan buku ini. Kami berharap pemakai buku ini dapat meningkatkan pengetahuan mengenai agro-ekosistem teh, sehingga dapat melaksanakan kegiatan pengendalian OPT teh dengan lebih efisien, efektif, dan aman serta berkelanjutan. Jakarta, November 2002 Direktur Perlindungan Perkebunan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................3 PENDAHULUAN...............................................................................................7 DAUR HIDUP SERANGGA
8-9 Metamorfosa sempurna (4 bentuk).........................................................................8 Metamorfosa tidak sempurna (3 bentuk)................................................................9 10-39 11-32 Pemangsa/predator............................................................................................11 Laba-laba.............................................................................................................12 Laba-laba lompat ..............................................................................................13 Laba-laba serigala dan laba-laba tutul............................................................14 Laba-laba bermata tajam....................................................................................15 Laba-laba pembuat jaring..................................................................................16 Tungau pemangsa/predator.................................................................................17 Semut-semut...........................................................................................18 Tawon kertas...........................................................................................19 Belalang sembah.....................................................................................20 Jangkrik dan belalang antena panjang................................................................21 Lalat menari........................................................................................................22 Lalat apung (lalat bunga)....................................................................................23 Lalat jala (sayap jala)..........................................................................................24 Capung besar dan capung jarum.........................................................................25 Kumbang kubah (kumbang helm/koksi)...........................................................26 Kumbang harimau...............................................................................................27 Kumbang tanah..................................................................................................28 Kepik leher...............................................................................................29 Kepik perisai Andrallus......................................................................................30 Cecopet.......................................................................................................................31 Katak, bunglon dan kadal..................................................................................32 Parasitoid 33-36 Parasitoid...........................................................................................................33 Tawon ichneumonid (tawon pinggang ramping)..............................................34 Tawon braconid (tawon pinggang pendek)........................................................35 Lalat tachinid....................................................................................................36
DAFTAR ISI
Patogen
37-39 Patogen...........................................................................................................................37 Jamur Beauveria bassiana (Bb)..........................................................................38 Jamur Trichoderma.............................................................................................39
BAGIAN TANAMAN TEH YANG DISERANG HAMA DAN PENYAKIT .........................................................................................40 HAMA PENTING TEH
41-48
Kepik pengisap daun teh (Helopeltis spp.).............................................................41 Musuh alami kepik pengisap daun teh (Helopeltis)...............................................42 Ulat penggulung daun ...........................................................................................43 Musuh alami ulat penggulung daun ......................................................................44 Ulat jengkal (ulat kilan)..........................................................................................45 Musuh alami ulat jengkal.......................................................................................46 Ulat penggulung pucuk..........................................................................................47 Musuh alami ulat penggulung pucuk (Cydia leucostoma).....................................48
49
Tungau kuning.......................................................................................................49
50-53
Cacar daun..............................................................................................................50 Penyakit akar..........................................................................................................51 Penyakit busuk daun.............................................................................................52 Penyakit mati ujung (Die back)..............................................................................53
PENDAHULUAN
Sebagian besar jenis serangga dan semua jenis laba-laba di kebun teh bermanfaat. Mengapa, karena dapat membunuh dan memakan hama, juga ada fungsi lain yang berguna, misalnya mengurai daun yang jatuh sehingga menjadi unsur hara. Karena itu, semua serangga/laba-laba yang berguna untuk manusia sebaiknya dilestarikan. Cara paling baik untuk melestarikannya adalah: jangan menggunakan pestisida (racun kimia) bila belum diperlukan dan mengusahakan lingkungan hidupnya yang paling cocok (konservasi). Buku ini adalah buku petunjuk untuk petani mengenai musuh alami, hama dan penyakit yang biasanya dapat ditemukan di kebun teh di Indonesia. Petani teh sebaiknya mengetahui ciri-ciri dan tanda-tanda musuh alami ini, serta dapat mengenalinya di kebun tehnya sendiri. Petani sebaiknya juga melakukan pengamatan sederhana di kebun teh setiap minggu untuk mengamati musuh alami, hama, penyakit dan gulma. Petani dapat memutuskan bagaimana sebaiknya melestarikan serangga bermanfaat dan laba-laba, serta melindungi tanamannya. Pengamatan mingguan di kebun teh merupakan kegiatan yang sangat penting. Bila petani mengamati kebunnya secara teliti setiap minggu, dia akhirnya dapat menjadi ahli atau manajer kebun yang trampil. Dengan keahlian ini, dia dapat memutuskan tindakan apa yang paling baik untuk mengelola kebun tehnya secara optimal dan sedini mungkin.
telur
SHEPARD ET AL
SHEPARD ET AL
SHEPARD ET AL
Kepik penghisap buah lada adalah serangga yang mengalami metamorfosa tidak sempurna (tidak ada kepompong)
Nama-nama ilmiah Belum semua serangga dan laba-laba yang dijumpai di kebun mempunyai nama dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Tetapi mungkin sekali punya nama ilmiah. Misalnya kepik penghisap buah lada nama ilmiahnya adalah Dasynus piperis. Nama bahasa Inggrisnya adalah PEPPER BERRY BUG. Dalam buku ini, nama ilmiah untuk genus dan spesies ditulis dengan huruf miring, dan nama bahasa Inggris ditulis dengan HURUF CETAK/ HURUF BALOK.
Nimfa kepik penghisap buah lada
NEERING
MANGAN
MUSUH ALAMI
Musuh alami terdiri dari pemangsa/predator, parasitoid dan patogen. Pemangsa adalah binatang (serangga, laba-laba dan binatang lain) yang memakan binatang lain yang menyebabkan kematian sekaligus. Kadang-kadang disebut predator. Predator berguna karena memakan hama tanaman. Semua laba-laba dan capung merupakan contoh pemangsa. Parasitoid adalah serangga yang hidup di dalam atau pada tubuh serangga lain, dan membunuhnya secara pelan-pelan. Parasitoid berguna karena membunuh serangga hama, sedangkan parasit tidak membunuh inangnya, hanya melemahkan. Ada beberapa jenis tawon (tabuhan) kecil sebagai parasitoid serangga hama di kebun teh. Patogen adalah penyebab penyakit yang menyerang binatang atau makhluk lain. Patogen berguna karena mematikan banyak jenis serangga hama tanaman teh. Ada beberapa jenis patogen, antara lain jamur, bakteri dan virus. Musuh alami sebaiknya dilestarikan karena mereka merupakan teman petani. Semua jenis musuh alami membantu petani mengendalikan hama dan penyakit. Karena itu, musuh alami jangan dibunuh atau dimusnahkan. Langkah pertama dalam hal melestarikan musuh alami adalah: jangan menggunakan pestisida kimia! Langkah kedua: menjaga berbagai jenis tanaman, terutama tanaman berbunga, di kebun atau sekitar kebun. Jika terdapat bermacammacam tanaman di kebun, biasanya jumlah musuh alami yang berada di kebun juga lebih banyak. (Baca juga bagian mengenai bunga di halaman Parasitoid). Langkah ketiga: mengusahakan lingkungan yang sesuai untuk kehidupan musuh alami tersebut (konservasi). Dengan membantu musuh alami, berarti petani membantu diri sendiri.
M SHEPARD/CRDC & CTPM
Kepik ini adalah pemangsa Lalat parasitoid ini Patogen Beauveria bassiana atau predator ulat mendekati ulat untuk membunuh serangga meletakkan telurnya
UNIV CALIFORNIA
PEMANGSA/PREDATOR
Pemangsa (predator) menangkap dan memakan serangga hama (dan binatang lain). Laba-laba adalah contoh pemangsa yang dikenal secara umum. Beberapa jenis laba-laba membuat jaring. Laba-laba tersebut menunggu di jaringnya sampai serangga yang terbang terperangkap. Laba-laba mendekati serangga itu dengan cepat, menggigit dan langsung memakannya. Kadang-kadang menyimpannya untuk dimakan kemudian. Beberapa jenis laba-laba lainnya tidak membuat jaring, tetapi berpindah-pindah dalam kebun untuk memburu mangsa. Hal yang sama juga dilakukan oleh banyak jenis serangga pemangsa. Serangga tersebut berburu, membunuh dan memakan serangga lain. Contohnya adalah tawon kertas. Selain itu, ada juga yang disebut serangga pemangsa telur yang mencari dan memakan telur hama seperti telur penggulung pucuk. Contohnya adalah cecopet. Serangga lain yang merupakan pemangsa termasuk belalang sembah, kumbang kubah, kumbang harimau, kumbang tanah, lalat buas, capung, dan beberapa macam kepik. Beberapa binatang seperti kodok/katak, burung tertentu, dan ular termasuk pemangsa juga.
Laba-laba
Laba-laba tidak termasuk golongan serangga. Semua serangga mempunyai 6 kaki, tetapi laba-laba berkaki 8. Semua laba-laba adalah sahabat petani karena memakan hama. Bila terdapat banyak laba-laba di kebun petani, hama lebih mudah terkendali. Laba-laba tidak mengalami metamorfosa. Setelah telur menetas, keluarlah laba-laba kecil, dan berganti kulit beberapa kali. Laba-laba kecil bentuknya sama dengan laba-laba dewasa.
Tidak bermetamorfosa telur laba-laba
Laba-laba betina biasanya jauh lebih besar daripada laba-laba jantan. Karenanya, sulit dipercaya bahwa betina dan jantan adalah jenis yang sama. Laba-laba jantan harus mendekati betina dengan hati-hati karena berbahaya. Mungkin si betina sedang lapar. Kadang-kadang jantan tidak jadi kawin, tetapi dimakan oleh si betina. Sering pula terjadi bahwa si betina memakan jantan setelah selesai kawin.
Laba-laba serigala
Laba-laba loncat
MANGAN
MANGAN
Ada jenis laba-laba yang membuat jaring untuk menangkap mangsanya. Ada juga yang berburu di tanah atau di tanaman.
MANGAN
Laba-laba lompat
Famili Salticidae, Ordo Araneae JUMPING SPIDERS
Laba-laba lompat aktif hanya pada siang hari. Laba-laba lompat bermata delapan. Dua mata besar menghadap ke depan, tetapi mata lainnya kecil. Matanya tajam dan bisa melihat mangsanya dari jauh. Laba-laba ini dapat menerkam mangsanya dengan cepat sekali, bahkan dapat menangkap lalat yang terbang cepat. Laba-laba ini tidak membuat jaring, tetapi meronda di tanaman mencari mangsa. Sutera digunakan untuk menenun tali pengaman, sehingga bila jatuh dari daun, tali itu menghindarinya jatuh sampai ke tanah. Sutera juga dipakai untuk bikin sarung telurnya. Laba-laba dapat menangkap mangsa yang lebih besar darinya dan merupakan pemangsa penting bagi kepik seperti Helopeltis dan ngengat dari ulat jengkal dan hama lain. Laba-laba menusukkan racun yang melumpuhkan mangsa, kemudian mengisap cairannya.
MANGAN
Wajah Laba-laba lompat dengan dua mata utama ke arah depannya Tidak bermetamorfosa telur laba-laba
Daur hidup
Laba-laba jantan menggoyangkan kaki ukuran sebenarnya depan untuk merayu betina. Setelah kawin, betina membuat sarung dari sutera dan meletakkan telur didalamnya. Ia menjaga sarung itu sampai anak labalaba keluar dan dapat pergi sendiri. Laba0 1 2 3 4 5 cm laba tidak mengalami metamorfosa penggaris senti (karena tidak ada laba-laba yang bermetamorfosa). Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Teh 13
MANGAN
Laba-laba serigala dan tutul bermata tajam. Matanya delapan, tetapi ada dua yang lebih besar. Laba-laba serigala dan tutul berjalan di Laba-laba serigala atas tanah mencari serangga. Juga berburu di cabang dan dedaunan pohon teh. Laba-laba ini memakan ngengat, ulat dan serangga lain. Setelah menangkap serangga, laba-laba menyuntikkan racun yang melumpuhkan korban, baru mengisap cairan tubuh korban.
Laba-laba jantan menggoyangkan bagian mulutnya (yang tampaknya seperti kaki) Laba-laba serigala menjaga kantong untuk merayu betina. Setelah perkawinan, telurnya laba-laba betina menenun kantong telur Tidak bermetamorfosa yang disambungkan ke bagian belakang telur laba-laba tubuhnya. Kantong ini dibawa ke manamana, juga saat berburu.
ukuran sebenarnya
Anak laba-laba yang menetas naik ke punggung induknya, yang mampu membawa 100 anak di punggungnya. Sesudah cukup besar, mereka turun dari induknya pada saat angin berhembus, mengangkat bagian belakang badannya, menenun sutera, dan ditiup angin ke tempat lain.
0 1 2 penggaris senti
5 cm
MANGAN
Daur hidup
Daur hidup
Laba-laba betina menjaga sarung telurnya setelah kawin. Tapi umurnya pendek. Mati sebelum telurnya menetas. Setelah menetas, anak-anak harus dapat berburu sendiri, tanpa bantuan induknya.
Laba-laba bermata tajam menjaga sarung telurnya Tidak bermetamorfosa telur laba-laba ukuran sebenarnya
0 1 2 penggaris senti
5 cm
MANGAN
MANGAN
Daur hidup
ukuran sebenarnya Jantan sering lebih kecil dari betina, dan ada jantan dengan warna yang besarnya sangat berbeda dari betina. Setelah kawin, betina membuat sarung berisi ratusan telur. Ia terus menjaganya. Betina mati sebelum anaknya lahir. Anak-anak menenun payung sutera dan dibawa 0 1 2 penggaris senti angin ke tempat baru. 16 Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Teh
MANGAN
5cm
MANGAN
Tungau pemangsa/predator
Famili Phytoseiidae, dll; Ordo Acari PREDATORY MITES
Sebagian jenis tungau adalah predator. Tungau tersebut mampu mengendalikan beberapa jenis hama dalam agroekosistem teh dan tanaman lain. Tungau predator memangsa tungau lain, trips, dan kutu putih. Dia menyerang mangsanya, menusuk badannya, lalu mengisap bagian dalamnya. Satu tungau dapat memakan 1 sampai 5 nimfa trips per hari. Ada beberapa genus tungau yang terkenal sebagai predator, misalnya, Phytoseiulus dan Typhlodromus. Kebanyakan spesies dari genus Amblyseius adalah predator juga. Memang tidak semua tungau adalah predator. Ada banyak jenis yang memakan tanaman, dan sebagian dari jenis-jenis ini merusak tanaman budidaya hingga merugikan petani. Terdapat juga tungau parasit dan tungau pengurai.
Tungau predator Amblyseius
Daur hidup
Tungau mengalami metamorfosa yang berbeda dari serangga dan laba-laba. Telur menetas menjadi larva yang berkaki enam. Larva berganti kulit dan menjadi nimfa, yang berkaki delapan. Nimfa berganti kulit beberapa kali selama pertumbuhan, lalu menjadi dewasa.
Tungau pemangsa memakan tungau lain telur Metamorfosa larva nimfa dewasa
ukuran sebenarnya
0 1 2 penggaris senti
CABI
MARTIN
MUNGER
5cm
Semut-semut
Famili Formicidae, Ordo Hymenoptera ANTS
Ada beribu-ribu macam semut di dunia ini. Semut memiliki pengaruh atas lingkungannya dengan banyak cara. Sebagian bermanfaat untuk manusia dan sebagian tidak. Semut di Indonesia pada umumnya tidak merusak tanaman budidaya. Di kebun teh, semut merupakan musuh alami karena menyerang ulat dan beberapa macam hama lain, contohnya Helopeltis. Semut adalah serangga sosial. Dalam masyarakat semut terdapat beberapa lapisan sosial. Lapisan yang paling berkuasa adalah sang ratu yang mengeluarkan telur; telur dipelihara di dalam sarang oleh lapisan pekerja. Masyarakat di jaga oleh lapisan prajurit.
MANGAN
Daur hidup
Masyarakat semut mempunyai ratu yang menghasilkan telur. Telur menetas menjadi larva, yang diberi makanan oleh semut pekerja. Sesuai dengan gizi yang diberikan pada stadia larva ini, larva tersebut ikut kaum prajurit atau kaum pekerja. Nanti larva menjadi kepompong, dan akhirnya semut dewasa keluar dari kepompong untuk ikut peranan kaum yang bersangkutannya.
MANGAN
Semut dengan sarang dalam daun teh telur Metamorfosa sempurna larva kepompong semut
ukuran sebenarnya
Ratu baru berkembang dari larva yang diberi makanan bergizi khusus mengandung unsur hormon sehingga 0 1 2 serangga dewasanya subur dan mampu penggaris senti menghasilkan keturunan sebagai ratu. 18 Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Teh
5cm
MANGAN
MANGAN
Tawon kertas
Famili Vespidae, Ordo Hymenoptera PAPER WASPS, YELLOW JACKETS, HORNETS, MASON WASPS
Tawon ini sudah dikenal umum. Ada bermacam-macam dengan panjangnya sekitar 1 cm sampai 4 cm. Tawon ini membuat sarang dari kertas atau tanah untuk memelihara anaknya. Sengatannya menyakitkan. Tawon ini efektif untuk memburu banyak jenis ulat termasuk ulat jengkal. Ia mampu menangkap ulat besar. Macam-macam serangga lain juga dimakan oleh tawon ini. Selain serangga, dia juga makan sari madu dari bunga.
Daur hidup
Tawon kertas ini adalah serangga sosial yang bikin sarang dari kertas. Seperti semut, masyarakat tabuhan kertas ini dikuasai oleh ratu. Kertasnya di produksi tawon ini dengan cara mengunyah kulit pohon. Ratu tawon meletakkan sebutir telur dalam setiap lubang atau sel di sarang itu dan kemudian menetas menjadi larva yang diberi makanan oleh kaum pekerja di dalam sarang. Telur menetas dan tawon pekerja membawa potongan tubuh ulat atau serangga lain untuk makanan larva. Madu juga dibawa untuk makanan larva. Setelah keluar dari kepompong, tabuhan ini muncul sebagai tawon pekerja yang baru. Ia meneruskan hidupnya sebagai pekerja dewasa, dan ikut usaha mencari makanan untuk sarang.
ukuran sebenarnya
0 1 2 3 4 5 cm Tawon pekerja tidak kawin. Hanya ratu penggaris senti saja yang kawin dan meletakkan telur. Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Teh 19
MANGAN
MANGAN
Belalang sembah
Ordo Mantodea PRAYING MANTIS
Belalang sembah mudah dikenal karena kaki depan dibentuk khusus untuk menangkap dan memegang mangsa. Kepalanya bisa bergerak dengan bebas, sehingga serangga ini satu-satunya yang mampu menoleh ke belakang. Belalang sembah memakan banyak jenis serangga, termasuk hama-hama teh seperti Helopeltis. Belalang sembah biasanya menunggu sampai mangsa cukup dekat, dan dia menangkap mangsa dengan gerakan cepat menggunakan kedua kaki depannya yang dilengkapi duri kecil untuk menusuk mangsanya.
MANGAN
Daur hidup
Telur diletakkan pada kulit pohon dalam semacam bungkus yang khusus. Bungkus dikeluarkan dari ekor betina dalam bentuk campuran telur dan cairan khusus yang kemudian menjadi kering dan keras. Telur dilindungi dalam telur itu hingga menetas. Masing-masing bungkus dapat berisi 200 telur. Nimfa keluar dari bungkus telur secara berurutan dari lubang yang sama. Nimfa kelihatan seperti dewasa kecuali ukurannya lebih kecil dan sayap belum sempurna. Nimfa berganti kulit beberapa kali. Dewasa sambil kawin, biasanya betina makan jantan mulai dengan kepalanya. 0 1 2 Kemudian, betina mengeluarkan penggaris senti bungkus telur. 20 Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Teh
3 4 5 cm
MANGAN
Belalang sembah dewasa Metamorfosa tidak sempurna telur nimfa dewasa ukuran sebenarnya
MANGAN
panjang
yang
Daur hidup
Betina belalang antena panjang memasukkan telur ke dalam bagian tanaman atau tanah. Telur menetas dan nimfa keluar. Nimfa makan dan berganti kulit beberapa kali sambil tumbuh. Terakhir kali berganti kulit dia menjadi dewasa. Betina jangkrik bertelur dalam tanah atau tanaman. Dia juga melewati fase nimfa untuk mencapai fase dewasa.
0 1 2 penggaris senti
5cm
MANGAN
Daur hidup
Lalat dewasa meletakkan telur di dalam kolam air atau kayu lapuk. Larva dapat hidup di air, kayu lapuk, batang rumput-rumputan, di bawah kayu dan juga ada yang bersifat parasit.
0 1 2 penggaris senti
5 cm
SHEPARD ET AL.
MANGAN
SHEPARD ET AL
Daur hidup
Lalat dewasa meletakkan telur (mungkin berwarna jingga) di sebelah bawah daun di antara kutu daun. Seekor larva dapat memakan lebih dari 70 kutu daun setiap hari. Kutu daun dimakan satu per satu, diangkat dan diisap sampai kering. Kutu daun bodoh, tidak memperhatikan raksasa di antaranya. Warna larva bisa krem dengan tanda coklat keunguan, bisa hijau. Kepompong mirip larva, tetapi keras, licin dan tersambung pada tanaman.
Lalat syrphid dewasa
Lalat syrphid hitam dewasa Metamorfosa sempurna telur larva kepompong lalat
Lalat dewasa sering mengunjungi ukuran sebenarnya bunga-bunga untuk makan serbuk bunga dan sari madu. Berarti, kita membantu teman petani ini dengan melestarikan tanaman berbunga di kebun. Selain bermanfaat sebagai musuh alami, lalat 0 1 2 3 4 5 cm bunga juga membantu dalam penggaris senti penyerbukan bunga. Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Teh 23
MANGAN
MANGAN
Telur lalat jala (di ujung tangkai tipis) di sebelah kanan telur wereng putih
NSW AGRICULTURE/CRDC & CTPM
Daur hidup
Telur lalat jala sering diletakkan pada bagian atas daun. Bentuknya aneh, seperti gumpalan kuning kehijau-hijauan kecil pada ujung tangkai tipis yang tegak. Setelah menetas, keluar larva berwarna coklat muda keabu-abuan. Larva bentuknya berbeda dari dewasa. Bersembunyi di sekelompok hama (seperti telur wereng putih) dengan menutup badannya dengan mayat hama yang dimakannya. Larva itu tidak dapat terbang, tapi melata dari satu tempat kutu ke tempat kutu lain. Jika menemukan telur Lawana, larva tetap di situ dan makan terus. Nafsu makannya besar dan memakannya secara rakus. Kepompong biasanya diikat pada permukaan bawah daun. Lalat jala dewasa bukan penerbang yang cepat atau kuat, terbangnya lambat dan berkedip-kedip. Panjangnya sekitar 1 sampai 2 cm.
Dewasa
0 1 2 penggaris senti
5cm
UNIV. OF CALIFORNIA
MANGAN
Daur hidup
Capung besar dan capung jarum melewatkan masa remajanya dalam air seperti: sawah, kolam atau sungai. Capung betina meletakkan telur di dalam air, dan telur menetas di sana. Nimfa melata di tanaman dan ranting di bawah permukaan air dalam kolam, kali atau sawah. Nimfa capung menangkap dan memakan binatang air, seperti serangga kecil, bibit ikan kecil, jentik nyamuk dan kecebong. Kalau sudah besar, nimfa melata ke luar air (biasanya pada buluh) dan melepaskan kulitnya menjadi dewasa yang bersayap. Ia memompa cairan ke dalam urat sayap untuk membuka sayapnya.
MANGAN
Capung jarum hinggap di pohon teh Metamorfosa tidak sempurna telur nimfa dewasa
ukuran sebenarnya
Kadang-kadang terlihat dua capung yang ekornya disambung. Capung itu sedang 0 1 2 3 4 5cm kawin untuk menghasilkan generasi baru penggaris senti serangga ini yang indah dan berguna. Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Teh 25
MANGAN
Telur
SHEPARD ET AL/CRDC & CTPM
Daur hidup
Kumbang helm biasanya meletakkan telur pada bagian tanaman di mana ada kutu-kutu. Kelompok sekitar 50 butir telur atau lebih diletakkan tidak Dewasa kumbang Dewasa kumbang beraturan, pada daun atau ranting. helm Arisolemma helm Curinus Larva setiap jenis kumbang helm berwarna berbeda, tapi agak mirip Metamorfosa sempurna telur larva kepompong kumbang dengan dewasanya. Kumbang hitam berbintik merah mempunyai larva abuabu tua dengan tanda merah. Larva rakus. ukuran sebenarnya Ratusan kutu-kutu dimakan setiap hari. Kepompong menyerupai kumbang dewasa yang terletak pada tanaman. 0 1 2 3 4 5 cm Kumbang dewasa mudah diketahui: penggaris senti bulat dan mengkilat seperti helm kecil. 26 Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Teh
MANGAN MANGAN
Kumbang harimau
Famili Cicindelidae, Ordo Coleoptera TIGER BEETLES
Gerak-gerik kumbang harimau giat dan cepat sekali. Ia dapat lari secepat kecoa. Ia dapat terbang meninggalkan permukaan daun dengan cepat sekali. Ia mempunyai hiasan dan warna cemerlang, seperti hijau kebiru-biruan kilat. Matanya besar sekali untuk melihat mangsanya. Kumbang harimau merupakan predator kuat. Baik larva maupun dewasa menangkap mangsanya dengan taring besarnya, kemudian memakannya. Ia aktif siang hari dengan melihat gerakgerik mangsanya dengan mata yang besar dan indah, kemudian menangkapnya.
Telur diletakkan di seresah daun dan tanaman. Setelah menetas, larvanya membuat lubang di tanah. Kepala larva Larva kumbang harimau yang tinggal berbentuk rata sehingga larva dapat dibawah permukaan tanah menyembunyikan diri di dalam lubang Metamorfosa sempurna tanah dengan meratakan kepalanya telur larva kepompong dewasa dengan permukaan tanah disekitarnya. Serangga mangsa yang lewat tidak bisa ukuran sebenarnya melihatnya. Larva kumbang keluar menangkap mangsa dengan cepat. Bila mangsa mencoba mundur, larva dapat membuka semacam kait yang ada di belakang badannya jadi dia tidak bisa ditarik keluar dari lubangnya sehingga mangsanya tidak dapat melepaskan diri. 0 1 2 3 4 5 cm Larva menjadi kepompong, dan penggaris senti akhirnya kumbang dewasa keluar. Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Teh 27
KALSHOVEN
Daur hidup
MANGAN
MANGAN
Kumbang tanah
Famili Carabidae, Ordo Coleoptera GROUND BEETLES
Ada banyak jenis kumbang tanah, mulai dari yang kecil (panjangnya 1 cm) sampai yang besar (4 cm). Kebanyakan jenis kumbang ini berwarna abu-abu atau hitam. Ada jenis lain yang berwarna ungu atau perunggu, atau berkilauan berwarna warni seperti logam. Kebanyakan jenis kumbang tanah aktif pada malam hari. Pada siang hari mereka bersembunyi di bawah batu, potongan kayu atau dedaunan pada tanah. Beberapa jenis aktif sepanjang hari. Hidupnya kebanyakan di dalam tanah, tetapi larva sering ditemukan pada tanaman. Beberapa kumbang tanah memancarkan bau busuk sebagai pertahanan diri. Dewasa maupun larva memakan berbagai jenis serangga. Kumbang ini efektif sebagai predator berbagai jenis ulat.
Kumbang dewasa menyerang ulat
Metamorfosa sempurna
telur larva kepompong kumbang
Daur hidup
Setelah keluar dari telur, larva sangat aktif, mencari mangsa seperti ulat dan serangga lain pada tanah dan tanaman. Larva biasanya berwarna hitam atau coklat. Tubuh larva panjang, dengan sekitar 12 ruas yang mudah dilihat. Larva menjadi kepompong, dan kumbang dewasa yang keluar dapat hidup lebih dari setahun.
Larva kumbang
Kumbang kecil
0 1 2 penggaris senti
5 cm
SHEPARD ET AL.
SHEPARD ET AL.
Kepik leher
Famili Reduviidae, Ordo Hemiptera ASSASSIN BUGS
Kepik leher adalah pemangsa yang mengesankan. Banyak jenis kepik ini besar, dengan panjangnya 2cm atau lebih, tetapi ada juga yang lebih kecil. Bila menemukan serangga untuk dimakan, ia membuka mulut pembuluhnya yang tajam, menusukkan mulutnya ke serangga yang ditangkap dan mengisap bagian dalamnya. Kepik ini adalah pemangsa ulat-ulat, kutu, kepik pengisap (seperti Helopeltis) dan serangga lainnya. Kepik leher adalah pemburu yang sangat efektif. Sebagian jenis kepik ini aktif siang hari dan sebagian malam hari.
Kepik dewasa
Daur hidup
Beberapa jenis kepik leher meletakkan kumpulan telur pada permukaan tanaman. Jenis lain meletakkan telur secara terpisah. Nimfa kepik leher bentuknya mirip dengan dewasa, tetapi lebih kecil dan tidak mempunyai sayap sempurna jadi tidak dapat terbang. Debu dan kotoran menempel pada badan beberapa jenis, sehingga tersamar. Banyak jenis kepik leher dewasa berwarna coklat atau hitam, tetapi ada juga yang berwarna terang, serta yang berbentuk aneh, seperti daun kering.
MANGAN
Kepik dewasa Metamorfosa tidak sempurna telur nimfa dewasa ukuran sebenarnya
0 1 2 penggaris senti
5 cm
SHEPARD ET AL
Daur hidup
SHEPARD
Kepik Andrallus meletakkan kumpulan telur pada permukaan daun. Nimfa kepik Andrallus bentuknya mirip dengan dewasa, tetapi lebih kecil dan tidak mempunyai sayap sempurna jadi tidak dapat terbang. Debu dan kotoran menempel pada badan beberapa jenis kepik, sehingga menjadi tersamar. Kepik Andrallus dewasa berwarna coklat dengan garis putih pada pinggirnya, dan bintik putih pada punggungnya.
Kepik Andrallus mengisap ulat yang dibunuhnya Metamorfosa tidak sempurna telur nimfa dewasa ukuran sebenarnya
0 1 2 penggaris senti
5 cm
MANGAN
Cecopet
Ordo Dermaptera EARWIGS
Sebagian jenis cecopet adalah pemangsa. Cecopet mudah dikenal karena ada penjepit pada ekornya. Penjepit dipakai untuk mengambil dan memegang mangsanya, serta pertahanan diri. Kebanyakan jenis cecopet aktif malam hari. Siang hari, sembunyi dalam tanah atau dalam bagian tanaman. Malam hari dia keluar dan mencari telur, larva dan nimfa serangga yang badannya lembut. Kadang-kadang dia menggerek ke dalam batang untuk mencari mangsa. Seekor cecopet dapat memakan larva 20 sampai 30 ekor setiap hari. Dewasa ada yang bersayap atau tanpa sayap. Jenis-jenis cecopet yang bukan pemangsa, memakan serasah tanaman.
MANGAN MANGAN
Cecopet dewasa
Daur hidup
Telur diletakkan dalam lubang di dalam tanah atau diantara serasah. Cecopet betina menjaga telurnya sampai menetas. Nimfa kelihatan mirip dewasa kecuali dia lebih kecil dan sayapnya (jika ada) belum sempurna. Nimfa berganti kulit beberapa kali. Terakhir kali dia menjadi dewasa. Dewasa kawin dan kemudian betina bertelur. Seekor cecopet dapat menghasilkan 200 sampai 300 butir telur setiap peletakan.
Metamorfosa tidak sempurna telur nimfa dewasa
ukuran sebenarnya
0 1 2 penggaris senti
5 cm
Katak
Lingkaran hidup
KATAK
ANONIM
Bunglon
TRUBUS
PARASITOID
Ada dua cara serangga bermanfaat membunuh serangga hama, yaitu memangsa, yang dilakukan oleh predator, dan mematikan serangga lain secara perlahan-lahan, yang dilakukan oleh parasitoid. Bagian ini membahas serangga parasitoid. Banyak jenis tawon memasukkan telurnya ke dalam tubuh ulat atau serangga lain. Telur itu menetas dalam ulat, dan larva tawon yang sangat kecil memakan tubuh ulat (inang) dari dalam, sehingga ulat mati. Ini yang disebut endoparasitoid. Ada juga parasitoid yang meletakkan telurnya di permukaan inangnya, kemudian menetas dan larvanya memakan dengan cara menghisap cairan tubuh dari luar sampai inangnya mati, dan inilah yang disebut ektoparasitoid. Larva tawon keluar dari bangkai ulat tadi untuk membuat kepompong. Ada pula jenis yang membuat kepompongnya di dalam mayat ulat inangnya. Setelah keluar dari kepompong, tawon dewasa dapat terbang dan kawin. Kemudian betina mencari ulat lain untuk meletakkan telurnya. Beberapa jenis tawon kecil dapat mematikan hama-hama teh. Ada macam-macam tawon yang menyerang banyak jenis telur, ulat, kutu, kepik, dan serangga hama lain. Ada pula jenis lalat yang bentuknya mirip dengan lalat rumah yang sebenarnya adalah parasitoid ulat. Beberapa jenis lalat meletakkan telur atau tempayak hidup pada punggung ulat. Tempayak kemudian memakan ulat. Lalat parasitoid jenis lain meletakkan telurnya pada daun yang dimakan ulat, kemudian dengan cara itu dapat masuk ke dalam tubuh ulat. Parasitisasi oleh tawon dan lalat merupakan pengendalian secara alami yang mencegah telur, larva dan kepompong menjadi dewasa yang dapat berkembangbiak. Banyak macam parasitoid membutuhkan sari madu dari bunga untuk mendukung perkembangbiakan yang lebih baik. Jadi keberadaan bunga (bunga tanaman teh dan tanaman lainnya di dalam ataupun sekitar kebun) penting sekali. Tanaman berbunga dapat ditanam di pinggir kebun teh atau dalam pekarangan kita.
Daur hidup
Tawon ichneumonid terbang mencari ulat sebagai inang untuk generasi yang akan datang. Tawon hinggap pada ulat inangnya dan menaruh telur di dalam atau di atasnya. Telur menetas dan larva makan inang dari dalam atau dari luar. Larva kemudian menjadi kepompong, dan ulat inang mati. Kadang-kadang ditemukan ulat mati tersambung ke kepompong yang sebesar ulat itu. Kepompong itu mengandung kepompong tawon. Biarkan saja, supaya dapat menghasilkan tawon baru. Setelah keluar dari kepompong, tawon dewasa terbang dan kawin. Betina mencari ulat inang lagi untuk meletakkan telurnya. Seekor betina dapat meletakkan telur pada 100 ulat.
0 1 2 penggaris senti 3 4 5 cm
Berbagai jenis tawon ichneumonid dewasa telur Metamorfosa sempurna larva kepompong dewasa
ukuran sebenarnya
C MARES/CRDC&CTPM
P REID/CRDC&CTPM
SHEPARD ET AL.
Daur hidup
Telur dimasukkan ke dalam ulat atau Kepompong tawon braconid yang serangga lain, yang menjadi inangnya. tergantung pada daun teh Telur menetas dan menjadi larva yang Metamorfosa sempurna memakan inang dari dalam. Akhirnya telur larva kepompong dewasa inang mati. Larva berubah menjadi kepompong. Kadang-kadang ditemukan ulat dengan 50-150 butir kepompong kuning di atasnya. Tawon dewasa keluar dari kepompong, terbang dan kawin.
ukuran sebenarnya
0 1 2 penggaris senti
5cm
Lalat tachinid
Famili Tachinidae, Ordo Diptera TACHINID FLIES
D A IRONSIDE/CRDC&CTPM
Lalat tachinid kelihatan seperti lalat rumah tetapi bulunya lebih tebal. Lalat tachinid adalah parasitoid hama ulat jengkal yang efektif. Betina dewasa tachinid mendekati ulat yang sedang makan. Ada beberapa jenis lalat tachinid ini. Cara meletakkan telur tergantung pada jenisnya. Ada yang meletakkan telurnya di atas badan ulat. Ada juga yang meletakkan telurnya di atas permukaan daun tempat yang akan dimakan oleh ulatnya.
Daur hidup
Lalat tachinid betina bertelur di atas permukaan daun di dekat ulat yang sedang makan atau di atas badan ulat. Telur tachinid menetas di atas atau di dalam badan ulat. Larva lalat tachinid kemudian menjadi parasitoid yang memakan badan ulat dari dalam hingga ulat tersebut tidak bisa jadi kepompong atau dewasa. Sedangkan larva lalat tachinid berubah menjadi kepompong yang jatuh ke tanah. Akhirnya dewasa keluar dari kepompong untuk kawin dan mencari inang lagi. Lalat dewasa makan serbuk sari dari bunga. Tidak memakan pupuk kandang atau kotoran lain. Lalat aktif sepanjang hari. Lalat tachinid kadang-kadang beristirahat pada bunga.
Lalat tachinid dewasa
Lalat tachinid dewasa Metamorfosa sempurna telur larva kepompong lalat ukuran sebenarnya
0 1 2 penggaris senti
5 cm
J WESSELS/CRDC&CTPM
SHEPARD ET AL
PATOGEN
Seperti manusia dan binatang, serangga juga bisa kena penyakit. Penyakit serangga bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk mengendalikan banyak jenis hama. Penyakit disebabkan oleh organisme patogen. Patogen adalah kategori ketiga musuh alami, disamping Predator dan Parasitoid. Banyak jenis patogen menyerang serangga. Ada patogen tertentu yang bersifat khusus, berarti patogen itu menyerang hanya satu jenis serangga. Ada juga patogen yang umum, yang dapat menyerang banyak jenis serangga. Ada banyak jenis patogen, di antaranya jamur (fungi), virus, bakteri, protozoa dan nematoda.
Daur hidup
Jamur Beauveria bassiana tumbuh pada serangga, kemudian membuat spora (semacam biji). Spora lepas dari jamur dan dibawa angin atau air ke tempat lain. Jika spora kena serangga, bisa tumbuh menjadi jamur lagi.
CABI
MANGAN
SHEPARD ET AL (1999)
Jamur Trichoderma
Trichoderma koningii, T. harzianum dan T. viride, Kelas Hyphomycetes TRICHODERMA FUNGUS
Jamur Trichoderma telah banyak dikembangkan untuk pengendalian penyakit jamur akar. Trichoderma koningii umumnya dapat diisolasi dari tanah yang diambil di lapangan, sehingga dapat dikembangkan dan digunakan pada tempat itu juga. Spora jamur ini sangat cepat berkembang pada suhu 22-230C. Kumpulan spora Trichoderma mulanya berwarna putih jernih kemudian menjadi kehijauan dan akhirnya berwarna hijau gelap. Trichoderma tidak mematikan secara langsung spora jamur penyebab penyakit tetapi mengusir dari tanah sekitarnya. Hal ini terjadi karena pertumbuhan spora Trichoderma lebih cepat dibandingkan pertumbuhan spora jamur penyebab penyakit. Jamur Trichoderma lebih efektif digunakan untuk pencegahan penyebaran penyakit pada tanaman teh yang berada disekitar tanaman yang sudah terserang berat atau mati akibat jamur.
QUIMIO
Jamur Trichoderma (berwarna hijau gelap seperti yang ditunjuk dengan tanda panah)
LUTHER
Ulat jengkal
Tungau kuning
Daur hidup
Jangka hidup telurnya dari permulaan sampai dewasa adalah 3 sampai dengan 5 minggu. Jangka dewasanya bisa sampai 2 minggu. Telur panjangnya 1,5 mili dipasang masuk ke urat daun teh atau cabang pucuknya secara tersembunyi dari serangan predator. Telur juga dimasukkan ke dalam ujung cabang hijau yang baru dipangkas. Jumlah telurnya kira-kira 80 per betina. Nimfanya (mikung) berwarna oranye kemerahmerahan. Dewasanya (indun) berwarna hitam-putih menjadi hitammerah untuk antonii atau hitam-hijau untuk theivora. Dewasa Helopeltis mempunyai tiang kecil seperti jarum yang menonjol dari tengah punggungnya (thorax).
MANGAN
Gejala serangan nimfa Helopeltis Metamorfosa tidak sempurna telur nimfa dewasa
ukuran sebenarnya
0 1 2 penggaris senti
5 cm
MANGAN
Parasitoid telur
Telur
jadi Berbagai jenis semut
Cecopet
Pemangsa telur/nimfa/dewasa
Parasitoid nimfa
Pemangsa dewasa/nimfa
Patogen
Nimfa jadi Kepik leher Burung/ayam Capung
Ngengat Homona mengeluarkan telur yang berbentuk datar. Telur tersebut tersusun dalam kelompok yang berbarisbaris di atas permukaan daun teh. Larva yang menetas akan mulai memakan daun teh muda sehingga mengurangi hasil panenan karena daun tersebutlah yang dimanfaatkan manusia. Setelah larva tumbuh hingga panjangnya 18-26 mm, dia menjadi kepompong. Daun teh yang dijalin menjadi rumah kepompong tersebut. Kemudian ia keluar sebagai ngengat dewasa. Ngengat aktif hanya malam hari. Betina dapat mengeluarkan beratus-ratus telur. Ulat Homona diparasit oleh beberapa jenis tawon parasitoid, khususnya Macrocentrus homonae yang merupakan tawon Braconidae.
ukuran sebenarnya
0 1 2 penggaris senti
5cm
MANGAN
Daur hidup
MANGAN
Parasitoid ulat
Pemangsa telur/ulat/kepompong
Larva (ulat) jadi Berbagai jenis semut Kumbang tanah
Pemangsa ngengat
Kepompong
jadi Katak Bunglon Kelelawar
telur
ukuran sebenarnya
Daur hidup Ngengat betina bertelur (tempatnya tergantung spesies). Setelah menetas, 0 1 2 3 4 5 cm larva (ulat) memakan daun teh. Setelah penggaris senti berganti kulit beberapa kali, ulat menjadi kepompong. Akhirnya dewasa (ngengat) keluar dari kepompong dan kawin. Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Teh 45
KALSHOVEN
MANGAN
Telur
jadi Kepik leher
Cecopet
Jangkrik Metioche
Tawon Trichogramma
Parasitoid ulat
Kepik perisai
Pemangsa telur/ulat/kepompong
Larva (ulat) jadi Berbagai jenis semut Kumbang tanah
Pemangsa ngengat
Kepompong
jadi Katak Ngengat dewasa Berbagai macam laba-laba Bunglon Kelelawar
Patogen ulat
Bacillus thuringiensis
Daur hidup
Ngengat betina bertelur dengan meletakkan satu atau dua telur per daun teh, biasanya pada daun yang matang di bagian atas tanaman teh. Setelah larva (ulat) menetas, dia berjalan ke pucuk dan masuk kedalamnya. Setelah masuk, dia mulai makan. Ulat yang baru menetas hanya bisa hidup lama di dalam pucuk. Biasanya terdapat hanya satu ulat per pucuk. Ulat secara bertahap membuat semacam sarang dan makan dari dalamnya. Dua hari sebelum menjadi kepompong, ulat berhenti makan dan mulai melipat daun di pinggirnya. Dalam lipatan daun, ulat membuat kokon putih. Dewasa (ngengat) keluar dari kepompong pada siang hari, biasanya antara jam 8:00 dan 15:00. Ngengatngengat kawin pada pagi atau malam hari.
Pucuk yang terserang (kiri) dan pucuk yang tidak terserang ulat penggulung pucuk (kanan)
telur
ukuran sebenarnya
0 1 2 penggaris senti
5 cm
Parasitoid ulat
Pemangsa telur/ulat/kepompong
Kumbang tanah
Pemangsa ngengat
Kepompong
jadi Katak Bunglon Kelelawar
Ngengat dewasa
Daur hidup
Betina tungau kuning menghasilkan 25 telur. Telurnya kecil sekali dan tersebar secara terpisah di permukaan daun, ranting, bunga, dan tempat lain pada tanaman teh. Telur menetas dan tungau larva keluar yang berkaki enam. Larva berganti kulit dan menjadi nimfa, yang berkaki delapan. Nimfa berganti kulit beberapa kali selama pertumbuhan, lalu menjadi dewasa. Betina dapat bertelur tanpa kawin.
telur Metamorfosa larva nimfa dewasa
ukuran sebenarnya
0 1 2 penggaris senti
5cm
MARTIN
Penyakit akar
Ganoderma pseudoferreum 1) Poria hypolateritia 2) Rosellinia arcuata dan R. bunodes 3) Ustulina maxima 4) Armilaria mellea 5) ROOT FUNGUS
Penyakit akar yang penting pada tanaman teh yaitu: (1) Penyakit akar merah anggur; (2) Penyakit akar merah bata; (3) Penyakit akar hitam; (4) Penyakit leher akar; (5) Penyakit kanker belah. Kelima penyakit ini menular melalui kontak akar sakit dengan akar sehat atau melalui benang jamur yang menjalar bebas dalam tanah atau pada sampah-sampah diatas permukaan tanah (jamur kanker belah). Gejala pada tanaman terserang adalah daun menguning, layu, gugur dan akhirnya tanaman mati. Untuk mengetahui penyebabnya, harus melalui pemeriksaan akar. Batang tanaman teh terbelah dari bagian bawah ke atas, kayu menjadi busuk kering dan lunak sehingga mudah hancur (penyakit kanker belah). Unsur yang mempengaruhi penyebaran penyakit adalah ketinggian tempat, jenis/ kondisi tanah dan jenis pohon pelindung. Pengendalian dilakukan dengan penanaman pohon pelindung yang tahan, membongkar tanaman teh yang terserang, menjaga kebersihan kebun dan pemberian Trichoderma sp. 200 gram per pohon pada lubang bekas tanaman yang dibongkar dan tanaman disekitarnya pada awal musim hujan, di ulang setiap 6 bulan sekali sampai tidak ditemukan gejala penyakit akar di daerah tersebut. Tanaman teh disekitarnya diberi pupuk kandang atau pupuk organik.
Penyakit busuk daun disebabkan oleh C. scoparium dan G. cingulata yang menyerang tanaman teh di pesemaian, dapat mengakibatkan matinya setek teh. Bibit terserang, timbul bercak-bercak coklat pada daun induknya, dimulai dari bagian ujung atau dari ketiak daun. Pada serangan lanjut, daun induk terlepas dari tangkai, akhirnya setek mengering /mati. Serangan dimulai dari ujung tunas, kemudian meluas ke bawah akhirnya seluruh tunas mengering. Penyebaran penyakit melalui konidia yang dapat bertahan lama di dalam tanah. Pencegahan penyakit dilakukan dengan mengatur kelembaban di pesemaian dan membuat parit penyalur air untuk mencegah penggenangan (drainase). Apabila ditemukan gejala, langsung dilakukan penyemprotan fungisida kontak yang telah direkomendasikan (bahan aktif Mankozab 80%).
LUTHER
REYNOLDS
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (1992). Pengendalian hama, penyakit dan gulma di perkebunan teh: Pengendalian Hama. Pusat Penelitian Perkebunan Gambung, Bandung, Indonesia. Borror, D.J., C.A. Triplehorn dan N.F. Johnson (1989). An Introduction to the Study of Insects. Sixth Edition. Harcourt Brace College Publishers, Fort Worth, TX, USA. CABI. Crop Protection Compendium. (1999). CABI, UK. CABI. Crop Protection Compendium. (2001). CABI, UK. Hensley, D., J. Yogi, dan J. DeFrank (1997). Perennial Peanut Groundcover. Cooperative Extension Service, College of Tropical Agriculture and Human Resources, University of Hawaii at Manoa, Honolulu, HI, USA. Kalshoven, L.G.E. (1981). Pests of Crops in Indonesia. Revised and translated by P.A. van der Laan and G.H.L. Rothschild. P.T. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, Indonesia. Shepard, B.M., A.T. Barrion dan J.A. Litsinger (1994). Serangga, Laba-Laba dan Patogen yang Membantu. Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu, Jakarta Selatan, Indonesia. Shepard, B.M., G.R. Carner, A.T. Barrion, P.A.C. Ooi dan H. van den Berg (1999). Insects and their Natural Enemies Associated with Vegetables and Soybean in Southeast Asia. Quality Printing Company, Orangeburg, SC, USA. Widayat, Wahyu (1989). Hama-Hama Penting pada Tanaman Teh dan Cara Pengendaliannya. Balai Penelitian Teh dan Kina, Gambung, Bandung, Indonesia.