You are on page 1of 23

PENYEBARAN MANGROVE DI INDONESIA

Afifi Rahmadetiassani Zulfikar Mahardika

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki jumlah pulau sekitar 17.508 pulau dan 81.000 km.

panjang pantai

Ekosistem mangrove mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis. Dampak yang terjadi jika ekosistem tersebut rusak adalah hilangnya berbagai spesies flora dan fauna yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove, yang dalam jangka panjang akan mengganggu keseimbangan ekosistem mangrove khususnya dan ekosistem pesisir umumnya.

Pendahuluan.

HUTAN MANGROVE
Hutan mangrove adalah hutan yang terdapat di daerah pantai yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut tetapi tidak terpengaruh oleh iklim.

Hutan mangrove meliputi pohon-pohon dan semak yang tergolong ke dalam 8 famili, dan terdiri atas 12 genera tumbuhan berbunga : Avicennie, Sonneratia, Rhyzophora, Bruguiera, Ceriops, Xylocarpus, Lummitzera, Laguncularia, Aegiceras, Aegiatilis, Snaeda, dan Conocarpus
.hutan mangrove

DAYA ADAPTASI
Adaptasi terhadap kadar kadar oksigen rendah, bentuk perakaran yang khas Adaptasi terhadap kadar garam yang tinggi, memiliki sel-sel khusus dalam daun yang berfungsi untuk menyimpan garam, Berdaun kuat dan tebal yang banyak mengandung air untuk mengatur keseimbangan garam, daunnya memiliki struktur stomata khusus untuk mengurangi penguapan. Adaptasi terhadap tanah yang kurang strabil; mengembangkan struktur akar yang sangat ekstensif dan membentuk jaringan horisontal yang lebar.

1) Mangrove terbuka Mangrove berada pada bagian yang berhadapan dengan laut. Samingan (1980) menemukan bahwa di Karang Agung, Sumatera Selatan, di zona ini didominasi oleh Sonneratia alba yang tumbuh pada areal yang betul-betul dipengaruhi oleh air laut.

Tipe vegetasi mangrove

2) Mangrove tengah Mangrove di zona ini terletak dibelakang mangrove zona terbuka. Di zona ini biasanya didominasi oleh jenis Rhizophora. Namun, Samingan (1980) menemukan di Karang Agung didominasi oleh Bruguiera cylindrica.

Tipe vegetasi mangrove

3) Mangrove payau Mangrove berada disepanjang sungai berair payau hingga hampir tawar. Di zona ini biasanya didominasi oleh komunitas Nypa atau Sonneratia. Di Karang Agung, komunitas N. fruticans terdapat pada jalur yang sempit di sepanjang sebagian besar sungai.

Tipe vegetasi mangrove

4) Mangrove daratan Mangrove berada di zona perairan payau atau hampir tawar di belakang jalur hijau mangrove yang sebenarnya. Jenis-jenis yang umum ditemukan pada zona ini termasuk Ficus microcarpus (F. retusa), Intsia bijuga, N. fruticans, Lumnitzera racemosa, Pandanus sp. dan Xylocarpus moluccensis (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1993). Zona ini memiliki kekayaan jenis yang lebih tinggi dibandingkan dengan zona lainnya.

Tipe vegetasi mangrove

KEANEKARAGAMAN

Di Indonesia dari 202 jenis mangrove yang telah diketahui, 166 jenis terdapat di Jawa, 157 jenis di Sumatera, 150 jenis di Kalimantan, 142 jenis di Irian Jaya, 135 jenis di Sulawesi, 133 jenis di Maluku dan 120 jenis di Kepulauan Sunda Kecil

Sejauh ini di Indonesia tercatat setidaknya 202 jenis tumbuhan mangrove, meliputi 89 jenis pohon, 5 jenis palma, 19 jenis pemanjat, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit dan 1 jenis paku. Dari 202 jenis tersebut, 43 jenis (diantaranya 33 jenis pohon dan beberapa jenis perdu) ditemukan sebagai mangrove sejati (true mangrove), sementara jenis lain ditemukan disekitar mangrove dan dikenal sebagai jenis mangrove ikutan (asociate asociate). Di seluruh dunia, Saenger, dkk (1983) mencatat sebanyak 60 jenis tumbuhan mangrove sejati.

Distribusi mangrove

Perkiraan luas mangrove di seluruh dunia sekitar19,9 juta hektar. Untuk kawasan Asia, luas mangrove diperkirakan antara 32 % - 41.5% mangrove dunia. luas mangrove Indonesia 2,5 juta - 4,5 juta hektar. Dengan areal seluas 3,5 juta hektar, Indonesia merupakan tempat mangrove terluas di dunia (18 - 23%) melebihi Brazil (1,3 juta ha), Nigeria (1,1 juta ha) dan Australia (0,97 juta ha) Umumnya ditemukan di seluruh kepulauan Indonesia. Mangrove terluas terdapat di Irian Jaya sekitar 1.350.600 ha (38%), Kalimantan 978.200 ha (28 %) dan Sumatera 673.300 ha (19%).

Distribusi mangrove

Daerah yang paling dekat dengan laut, dengan substrat agak berpasir, sering ditumbuhi oleh Avicennia spp. Pada zona ini biasa berasosiasi Sonneratia spp. Yang dominan tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan organik. Lebih ke arah darat, hutan mangrove umumnya didominasi oleh Rhizophora spp. Di zona ini juga dijumpai Bruguiera spp. dan Xylocarpus spp. Zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp. Zona transisi antara hutan mangrove dengan hutan dataran rendah biasa ditumbuhi oleh Nypa fruticans, dan beberapa spesies palem lainnya.

Zonasi hutan mangrove

Zonasi hutan mangrove

Diantaranya terdapat di beberapa lokasi sebagai berikut : a. Areal mangrove di SM Karang Gading Langkat Timur Laut (Sumut) hampir seluruhnya telah berubah menjadi habitat sekunder b. Kondisi yang masih baik ada di komplek mulut sungai antara Delta Sungai Musi dan Banyuasin, yaitu di Sungai Sembilang, Sumatera Selatan, yang berbatasan dengan Propinsi Jambi

Distribusi Mangrove Indonesia (sumatra)

Di Kalimantan, lebih dari 15.000 hektar mangrove terdapat di Taman Nasional Gunung Palung dan SM Muara Kendawangan (keduanya di Kalimantan Barat) dan TN. Tanjung Puting (Kalimantan Tengah). DI TN Kutai (Kalimantan Timur), sebagian mangrove didaerah ini telah dikonversi menjadi tambak oleh masyarakat.

Distribusi Mangrove Indonesia (kalimantan)

Kawasan lindung mangrove yang terluas di Jawa mungkin di Pulau Panaitan, Jawa Barat (1.700 ha). Sekitar 1.000 hektar mangrove terdapat di bagian utara pantai Taman Nasional Ujung Kulon. Beberapa kawasan lindung mangrove seperti CA. Pulau Dua di ujung barat Jawa Barat serta CA. Pulau Rambut di Teluk Jakarta penting sebagai tempat berkembangbiaknya berbagai jenis burung air Areal mangrove terluas yang ada di Jawa saat ini adalah di Segara Anakan, Cilacap yaitu 8.957 hektar.

Distribusi Mangrove Indonesia (Jawa)

Sulawesi Tenggara pada tahun 1989 1990 menunjukkan bahwa 2.000 hektar areal mangrove di kawasan Lampuko Mampie (Sulsel) dan hampir 3.000 hektar di Taman Buru Watumohai (Sultra). Areal Mangrove di utara Teluk Bone (23.000 ha) dan Lariang - Lumu (7.800 ha.), mangrove di Lariang - Lumu meskipun arealnya kecil, tetapi telah berkembang dengan baik dan memiliki tegakan yang telah matang. Sebuah usulan telah diajukan untuk menetapkan kawasan lindung yang di dalamnya termasuk 5.400 hektar mangrove di utara Sungai Lariang

Distribusi Mangrove Indonesia (Sulawesi)

3.000 hektar mangrove di TN. Komodo dan SM Pulau Menipo. Sekitar 14.000 hektar mangrove telah dikukuhkan di Maluku yaitu di TN Manusela, Seram (3.000 hektar), CA. Yamdena, Tanimbar (10.000 hektar), dan SM. Pulau Baun, Kepulauan Aru (1.000 hektar). Areal mangrove seluas lebih dari 472.000 hektar telah dikukuhkan di Irian Jaya yaitu di TN. Lorentz (301.500 ha), CA. Pulau Kimaam (165.000 ha.) dan di TN. Wasur (6.180 ha.). Distribusi Mangrove Indonesia (Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya)

Sebaran Mangrove di Indonesia dan Beberapa Negara di Sekitarnya

Fungsi Ekologis :

Fungsi Ekonomis :

penghasil keperluan rumah pelindung garis pantai dari tangga (kayu bakar, arang, abrasi, bahan bangunan, bahan mempercepat perluasan pantai makanan, obat-obatan), melalui pengendapan, penghasil keperluan industri mencegah intrusi air laut ke (bahan baku kertas, tekstil, daratan, kosmetik, penyamak kulit, tempat berpijah aneka biota pewarna), laut, penghasil bibit ikan, nener tempat berlindung dan udang, kepiting, kerang, madu, berkembangbiak berbagai jenis dan telur burung, burung, mamalia, reptil, dan pariwisata, penelitian, dan serangga, pendidikan. sebagai pengatur iklim mikro.

KESIMPULAN
1. Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang unik dan khas yang bernilai ekologis dan ekonomis. 2. Distribusi penyebaran mangrove di Indonesia hampir ada di seluruh kawasan nusantara, dan luas hutan mangrove di Indonesia ada;ah terluas di dunia setelah Brazil 3. Mengingat aktivitas manusia dalam pemanfaatan hutan mangrove, maka diperlukan pengelolaan mangrove yang meliputi aspek perlindungan dan konservasi. 4. Dalam rangka pengelolaan, dikembangkan suatu pola pengawasan pengelolaan mangrove yang melibatkan semua unsur masyarakat yang terlibat.

You might also like