You are on page 1of 3

Asal-Usul Manusia menurut Al-Quran

Siapakah manusia itu? Dahulu, ketika para filsuf Yunani sibuk mencari dari mana asalnya sesuatu, termasuk bumi ini, datanglah seorang yang bernama Socrates. Kata Socrates, Pahamilah diri kalian sendiri sebelum kalian memahami yang lainnya. Socrate sebenarnya ingin mengajak mereka untuk berpikir dan mengenali diri sendiri, yaitu sebagai manusia. Ketika Al-Quran datang kepada umat manusia,
Dr.Alexis Carrel (1873-1944) menjelaskan kesukaran yang dihadapi dalam menyelidiki manisia.Dalam bukunya yang di tarjemahkan ke dalam bahasa Arab dengan judul Al-Insan dzalika AlMajhul (manusia yang tidak di ketahui),beliau menulis: Pengetahuan tentang makhluk-makhluk hidup secara umum dan manusia secara khusus belum mencapai kemajuan seperti yang telah dicapai di bidang-bidang ilmu pengetahuan lain.Manusia adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan serta kompleks,sehingga tidak mudan untuk memahami makhluk ini dalam keadaannya secara utuh maupun dalam bagian-bagiannya,tidak juga dalam memahami hubungannya dengan alam sekitar,

Selanjutnya dikatakan pula: Sebenarnya manusia telah mencurahkan perhatian dan usaha yang sangat besar untuk mengetahui dirinya.Kendatipun kita memiliki pembendaharaan cukup banyak dari hasil penelitian para ilmuan,filosof,sastrawan,dan para ahli dibidang kerohanian sepanjang masa ini.Namun,kita hanyan mampu mengetahui beberapa segi tertentu dari kita.Kita tidak dapat mengetahui manusia secara utuh,yang kita ketahui hanyalah bahwa diri sandiri dari bagian-bagian tertentu,dan inipun pada hakikatnya di bagi oleh tatacara kita sendiri. Pada hakikatnya kebanyakan pertanyaan yang diajukan oleh mereka yang mempelajari mausia,diri mereka sendiri,hingga kini masi tetap tanpa jawaban,karena terdapat daerah-daerah yang tidak terbatas dalam batin kita yang tidak di ketahui. Menurut syariat Islam, manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah (pengganti/penerus) di bumi, sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain adalah Adam bukanlah Makhluk Pertama dibumi, tetapi ia adalah 'Manusia Pertama' dalam ajaran Agama Samawi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi. Sebelum kehadiran manusia telah banyak umat yang terdiri malaikat, jin, hewan, tumbuhan dan sebagainya, karena dalam Al-Qur'an ciptaan Allah disebut juga dengan kata umat. Sesuai dengan salah satu surah Al An'aam 32, yang berbunyi:

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Al An'aam 6:32)

Surah Al Hijr ayat 27 menjelaskan tentang makhluk sebelum manusia adalah bangsa Jin:

Dankami telah menciptakan jin sebelum (adam) dari api yang sangat panas (Al-Hajr 15:27)

Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi . Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu? Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (Al-Baqarah 30)

Nama makhluk yang diungkapkan para ahli arkeologi diatas kemudian dikaitkan pada pendapat para ahli mufassirin. Salah satu diantaranya adalah Ibnu Jazir, dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan: "Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam diciptakan adalah Al Jan yang suka berbuat kerusuhan." Menurut salah seorang perawi hadits yang bernama Thawus al-Yamani, salah satu penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi adalah dari golongan jin. Ada juga yang mengatakan bahwa telah ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya dari bangsa jin, sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging. Di Al Qur'an disebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian: 1. Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia menjadikan manusia seperti tembikar (tanah yang dibakar)". Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di ayat ini ialah: Tanah kering atau setengah kering yakni "Zat pembakar" atau Oksiggen. 2. 3. Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar" yang maksudnya ialah "Zat Arang" atau Carbon. Di surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang manusia dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk". Di ayat ini, tersebut juga "shal-shal" telah saya terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat Lemas" atau Nitrogen.

4. 5. 6.

Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan Allah membuat manusia berasal dari pada tanah". Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air" atau Hidrogen. Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia daripada Tanah Liat". Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "Zat besi" atau ferrum. Di Surat Ali Imran ayat 59: "Dia menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia". Yang dimaksud dengan kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-zat anorganis". Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku sempurnakan (bentuknya),lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya" Itulah tujuh macam unsur dalam asal kejadian manusia menurut Al-qur'an yang di ambil dari K.H. Bahaudin Mudhary, almarhum (1920 1979). Kajian tentang asal-usul dan proses penciptaan manusia ini tidak hanya diambil dari AlQur an dan Hadits akan tetapi dipadukan dengan buku-buku yang terkait dengan topik bahasan agar dapat ditarik sebuah kesimpulan yang benar. Sebenarnya manusia telah mencurahkan perhatian dan usaha yang sangat besar untuk mengetahui dirinya.Kendatipun kita memiliki pembendaharaan cukup banyak dari hasil penelitian para ilmuan,filosof,sastrawan,dan para ahli dibidang kerohanian sepanjang masa ini.Namun,kita hanyan mampu mengetahui beberapa segi tertentu dari kita.Kita tidak dapat mengetahui manusia secara utuh,yang kita ketahui hanyalah bahwa diri sandiri dari bagian-bagian tertentu,dan inipun pada hakikatnya di bagi oleh tatacara kita sendiri. Asal Usul kehidupan yang diambil dari Al-Qur an dan Al-Hadist yaitu di mulai dari penciptaannya dari tanah, yaitu penciptaan Adam sebagai Bapak umat manusia dan anak cucunya tercipta dari saripati tanah dan air mani yang dalam Al-Qur an karena makanan yang dimakan manusia semuanya bersumber dari tanah. Kemudian makanan tersebut diolah menjadi air mani, lalu disalurkan ke dalam rahim dan menyatu dengan ovum perempuan dan berdiam disana, menetap dan berubah menjadi segumpal darah, selang beberapa waktu berubah lagi menjadi segumpal daging, kemudian Allah menyuruh malaikat untuk meniupkan ruh dan terciptalah janin .

7.

You might also like