You are on page 1of 5

Aplikasi Mikrokontroller OOpic (Objek Oriented Progammable Integreted Circuit) Untuk Pengukuran Suhu Hary Suswanto Jurusan Teknik

Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang Abstrak Penelitian ini bertujuan, meliputi : (1) merancang alat ukur suhu dengan mikrokontroller OOPic PIC16C74B, (2) merancang alat ukur suhu dengan transducer analog, (3) menentukan hubungan sistem alat ukur suhu antara mikrokontroller OOPic PIC16C74B dengan transducer analog. Pengukuran instrumen elektronika berbasis mikrokontrolller, memiliki output relatif konstan. Hal ini disebabkan karena pembacaan data input dan setting awal pada instrumen akan diolah dan dikendalikan oleh program, sehingga perubahan pembacaan data input dan setting awal relatif sangat kecil. Sedangkan pengukuran instrumen elektronika berbasis transducer analog, memliki output yang tidak konstan. Sistem ini disebabkan karena perlakuan yang dilakukan secara manual, baik dari segi setting awal pengukuran maupun pembacaan data input. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : (1) alat ukur suhu dengan mikrokontroller OOPic menggunakan IC PIC16C74B merupakan suatu instrumen elektronika yang berfungsi untuk merubah besaran non fisis (suhu) kedalam besaran fisis (listrik). Dengan teknologi bahasa pemrograman besaran fisis selanjutnya diterjemahkan dalam besaran digital (biner) dengan tampilan secara digital pula, (2) sebagai upaya pembanding adalah alat ukur suhu dengan transducer analog, yang merupakan suatu instrumen elektronika yang berfungsi untuk merubah besaran non fisis (suhu) kedalam besaran fisis (listrik). Hasil besaran ini merupakan besaran yang akan dibandingkan dengan besaran pada OOPic, (3) setiap kenaikan suhu 10 C pada IC LM35 tegangan keluaran rangkaian bertambah pada rentang rata-rata sampai dengan 10,5 mV. Adapun saran peneliti dari proses penelitian ini adalah : (1) mean R-square pada pengukuran suhu menggunakan mikrokontroller OOPic memiliki harga relatif mendekati 1 yaitu sebesar 0,12771 bila dibandingkan dengan pengukuran suhu menggunakan transducer analog yaitu sebesar 0,04016, (2) pengukuran suhu menggunakan mikrokontroller OOPic memiliki reliabilitas relatif lebih baik bila dibandingkan dengan pengukuran suhu menggunakan transducer analog. KATA KUNCI: OOPic, ADC. I. Pendahuluan Revolusi teknologi elektro khususnya dalam devais elektronika dewasa ini menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya perangkat-perangkat elektronika yang sangat beragam, mulai dari devais telekomunika-si, devais komunikasi data sampai dengan devais kendali elektronika. Perkembangan devais elektronika berawal dari telnologi komponen elektronika analog, komponen elektronika terintegrasi atau lazim disebut IC (Integrated Circuit). Devais elektronika selanjutnya mengarah pada komponen VLSIC (Very Large Scale Integrated Circuit), Mikroprosessor dan terakhir sampai pada teknologi Mikrokontroller. Relevansi perkembangan teknologi di atas berikut kelebihan dan kekurangan dari beberapa teknologi tersebut masih tetap dipergunakan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Berbagai jenis mikrokontroller telah banyak diciptakan dan dikembangkan dengan beberapa fasilitas dan berbagai macam banyak keuntungan. Saat ini telah dikembangkan satu keluarga mikrokontroler dengan unjuk kerja yang tinggi, instruksi yang singkat dan sederhana, kecepatan proses yang tinggi, mampu menangani interupsi kompleks, catu daya yang rendah, hemat dan dilengkapi dengan kemampuan untuk menterjemahkan instruksi yang berorientasi objek (melaksanakan perintah langsung pada objek yang diperlukan dengan susunan perintah sederhana), dimana kemampuan untuk merubah atau menterjemahkan instruksi yang berorientasi objek ini tidak dimiliki oleh jenis mikrokontroller sebelumnya. Terminologi OOPic (objek oriented) adalah mengumpulkan secara bersama beberapa instruksi dalam jumlah besar atau sedikit dalam satu perintah yang mudah dimengerti, alat ini disebut dengan mikrokontroller berorientasi objek. OOPic memiliki port I/O yang lebih banyak bila dibandingkan dengan mikroprosessor dan mikrokontroller lainnya. Disamping itu program yang telah diisikan ke memori dapat sewaktu-

waktu diganti tanpa menghapus terlebih dahulu program sebelumnya. Dalam keluarga mikrokontroller dikenal beberapa jenis mikrokontroller berbasis CISC (Complex Intruction Set Computer) diantaranya, 68HC11 buatan motorolla, 80C51 buatan intel, COP8 buatan national dan jenis mikrokontroller PIC16C74B dari mikrochip (teknologi terbaru dari mikrokontroller berbasis CISC). Mikrokontroller OOPic IC PIC16C74B sangat mudah berkomunikasi dengan perangkat elektronika, baik dengan sensor, alat ukur elektronika maupun instrumen lainnya. Sensor merupakan komponen yang berfungsi untuk menterjemahkan keberadaan besaran non listrik. Besaran non listrik tersebut akan dapat dirubah menjadi besaran listrik oleh suatu alat yang disebut transducer. IC LM35 merupakan sensor yang dapat merubah besaran suhu menjadi besaran listrik. Karakteristik IC LM35 diantaranya, (1) mempunyai resolusi sebesar 10mV/0C, (2) jangkauan suhu yang dapat di ukur adalah 550C s/d 1500C, (3) konsumsi arusnya adalah < 60 mikro Ampere, (4) rugirugi kalor internya sangat kecil, sehingga kesalahan yang diadakan oleh kalor intern pun kurang dari 0,080C, dan (6) tegangan catu dayanya berkisar antara 4 V sampai 30 V. Dari beberapa latar belakang tersebut diatas, maka penelitian ini akan merancang alat ukur suhu menggunakan mikrokontroller OOPic IC PIC16C74B dengan sensor suhu IC LM35. Untuk mengetahui sejauh mana ketelitian alat ukur suhu menggunakan mikrokontroller OOPic IC PIC16C74B, maka perlu pula merancang alat ukur suhu menggunakan transducer analog yang dilengkapi perubah ADC (Analog to Digital Converter). Sehingga dengan rancangan dua sistem yang berbeda, menggunakan satu sensor suhu IC LM35, diharapkan penelitian ini mempunyai hubungan yang kuat antara alat ukur suhu menggunakan mikrokontroller OOPic IC PIC16C74B dengan alat ukur suhu menggunakan transducer analog yang dilengkapi perubah ADC. II. Eksperimen Diagram ekperimen sistem pengukuran suhu dengan mikrokontroller OOPic dan sistem pengukuran suhu dengan rangkaian analog ditunjukkan pada Gambar 1.

O O P ic
S ensor S U HU T R AN SD U C E R AN AL O G

D IS PL AY Analog to D igital C onverter

DISP LAY DISP LAY

Pengukuran suhu dengan menggunakan mikrokontroller OOPic bertujuan untuk mencari solusi alternatif dari mikrokontroller lainnya. Sejauh mana keunggulan dan kepekaan terhadap pengukuran dibidang elektronika, merupakan harapan dari tujuan penelitian ini. Sensor suhu yang dirancang dalam rangkaian transducer analog adalah sebagai pembanding terhadap pengukuran suhu dengan menggunakan mikrokontroller OOPic. Sehingga hasil ouput pengukuran merupakan keluaran yang diperoleh dari masukan sensor suhu melalui OOPic dan transducer analog. Sensor yang digunakan pada pengukuran ini adalah sensor suhu semi-konduktor IC LM35. Terdapat 2 kategori sensor suhu semikonduktor, yaitu sensor suhu yang menghasilkan tegangan tertentu sesuai dengan perubahan suhu dan sensor suhu yang menghasilkan arus tertentu sesuai dengan perubahan suhu. Salah satu contoh sumber tegangan yang sensitif terhadap suhu adalah IC LM35. Mikrokontroler OOPic yang digunakan pada pengukuran ini adalah mikrokontroller intel IC PIC16C74B a. Sensor Suhu IC LM35 adalah pengindera suhu yang memberikan tegangan keluaran berbanding lurus dengan suhu yang diukurnya dalam derajat celcius. IC LM35 mempunyai resolusi sebesar 10mV/0C, ini berarti bahwa kalau suhu 00C tegangan keluarannya sebesar 0V. Dan jika suhu 250C, maka tegangan keluarannya 10mVx25 = 0,25V. Jangkauan suhu yang dapat di ukur adalah 550C s/d 1500C dimana konsumsi arusnya adalah < 60 mikro Ampere. Rugi rugi kalor internya sangat kecil, sehingga kesalahan yang diadakan oleh kalor intern pun kurang dari 0,080C dengan tegangan catu daya 4 V s/d 30 V. b. Pengukuran dengan OOPic Untuk setiap pembuatan aplikasi menggunakan teknologi OOPic, perlu diketahui terlebih dahulu cara pengoperasiannya sebagai berikut : Siapkan board OOPic beserta power supply, rangkaian aplikasi yang direncanakan dan komputer yang berisi perogram OOPic. Dimana antara board OOPic dan komputer saling dihubungkan lewat programming connector (OOPic) dan LPT (Komputer). Dengan menggunakan software OOPic, buatlah program yang mewakili dari aplikasi yang akan direncanakan. Apabila program sudah dicek dan sesuai dengan aplikasi yang direncanakan, maka board OOPic sebaiknya dilepas dari komputer, sehingga OOPic beserta rangkaian aplikasi dapat bekerja

Gambar 1 Diagram Sistem Pengukuran Suhu

sendiri, karena program telah tersimpan di dalam memory OOPic. c. Pengukuran dengan Transducer Analog Perubahan besaran media masukan dideteksi oleh IC LM35 kemudian diubah menjadi besaran listrik berupa tegangan. Besaran listrik kemudian dibandingkan dengan taraf referensi. Jika memang perlu, harus dipasang komparator. Tetapi pada perancangan ini, tegangan keluaran dari IC LM35

sudah sesuai dengan rangkaian ADC yang akan mengkonversikannya ke satuan digital. III. Hasil dan Pembahasan Masing-masing data suhu pengukuran dikelompokkan sesuai dengan step suhu yang dilakukan. Total data pengukuran sebanyak 300 data dengan masing-masing suhu memiliki 30 data pengukuran.

Hasil Pengukuran Suhu dengan OOPic ditunjukkan pada Tabel 1 : Tabel 1 Hasil Pengukuran Suhu dengan OOPic
NO 30 C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 BESARNYA TEGANGAN DALAM mV 10 278 278 279 278 278 279 278 279 277 278 279 277 277 279 280 278 278 277 278 280 276 279 279 278 277 278 277 278 276 278 31 C 302 301 294 294 297 289 294 289 293 289 289 288 289 293 290 290 290 289 291 289 290 289 289 290 290 289 290 289 289 290 BESARNYA SUHU DALAM DERAJAT CELCIUS 32 C 312 302 301 301 300 302 302 301 301 304 302 302 304 303 300 300 301 300 302 300 302 301 300 302 301 300 301 301 302 300 33 C 311 311 311 312 310 313 312 310 312 312 312 312 311 311 311 312 312 311 312 311 311 311 312 313 312 312 311 311 313 311 34 C 322 321 322 322 320 323 322 323 323 323 321 322 321 321 322 322 321 322 323 322 322 322 323 322 322 323 323 323 323 322 35 C 333 333 332 332 333 333 333 333 332 334 333 334 330 333 334 333 333 333 334 333 332 333 333 333 333 333 333 333 333 334 36 C 344 345 343 344 344 343 345 344 344 344 345 344 345 345 344 344 344 344 344 344 345 345 345 345 345 345 345 344 345 344 37 C 356 347 355 352 355 354 355 357 356 356 356 356 355 357 357 355 355 356 355 355 356 356 356 356 356 357 356 356 355 356 38 C 367 366 367 368 365 367 368 368 367 367 367 367 366 367 366 366 366 365 367 366 367 366 367 366 367 366 367 366 367 367 366,633 39 C 379 377 376 375 375 375 377 375 379 377 377 378 378 378 377 378 377 376 378 377 377 378 378 377 378 377 377 377 377 378 377,1 379 375 39 C 426 430 425 426 425 427 428 428 426 424 425 426 428 431 432 430 430 431 425 426 426 425 430 428 429 427 432 425 427 427 427.5 432 424

Hasil Pengukuran Suhu 301,667 311,533 322,1 Analog Tabel 2 355,333 MEAN 278,033 291,167 dengan Transducer 332,933 344,367 :
NILAI MAX NO MIN NILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 MEAN NILAI MAX NILAI MIN BESARNYA TEGANGAN DALAM mV 10 280 Tabel 2 302 276 30 C 334 335 332 330 332 331 334 332 331 335 334 332 333 332 331 335 335 332 332 334 334 335 331 331 335 332 332 334 333 334 332.9 335 330 288 31 C 339 340 335 338 337 336 341 340 340 339 337 336 337 339 340 341 340 339 337 340 338 339 337 341 340 341 339 338 338 339 338.7 341 335 BESARNYA SUHU DALAM DERAJAT CELCIUS 347 300 310 320 330 343 32 C 33 C 34 C 35 C 36 C 37 C 346 345 345 340 344 346 349 343 345 342 345 346 348 347 349 345 346 347 349 348 348 346 347 346 345 347 349 346 345 344 345.933 349 340 357 351 354 352 355 356 350 353 354 352 356 357 358 357 355 354 354 356 356 355 355 357 358 352 354 356 354 354 351 352 354.5 358 350 368 372 365 367 368 367 371 371 372 369 369 367 368 365 367 370 372 371 369 368 365 367 372 370 368 369 369 367 369 367 368.633 372 365 380 383 385 388 386 384 385 382 382 381 384 386 387 389 387 386 382 381 384 385 385 384 386 386 382 388 388 387 386 385 384.8 389 391 394 394 396 392 395 390 392 393 397 397 396 392 392 391 393 394 393 396 395 392 394 396 395 392 391 390 391 392 395 393.367 397 390 403 406 402 403 403 401 399 400 405 405 407 407 399 406 399 407 406 405 403 402 401 402 407 405 406 401 399 399 401 407 403.2 407 399

312 313 334 345 357 368 Hasil Pengukuran 323 Suhu dengan Transducer Analog 365 38 C 414 418 412 413 410 415 416 418 417 410 413 415 416 419 420 415 417 416 413 417 416 415 419 415 416 415 420 413 417 416 415.533 420 410

380

Pada suhu 300C pengukuran yang dilakukan memiliki harga rata-rata pengukuran 278,033 mVolt, 310C=291,167 mVolt, 320C= 301,667 mVolt, 330C=311,533 mVolt, 340C=322,1 mVolt, 350C=332,933 mVolt, 360C=344,367 mVolt, 370C=355,333 mVolt, 380C=366,633 mVolt, dan 390C=377,1 mVolt. Nilai maksimun dan minimum pada masingmasing pengukuran adalah 300C=280 mVolt dan 276 mVolt, 310C=302 mVolt dan 288 mVolt, 320C= 312 mVolt dan 300 mVolt, 330C=313 mVolt dan 310 mVolt, 340C=323 mVolt dan 320 mVolt, 350C=334 mVolt dan 330 mVolt, 360C=345 mVolt dan 343 mVolt, 370C=357 mVolt dan 347 mVolt, 380C=368 mVolt dan 365 mVolt, serta 390C=379 mVolt dan 375 mVolt. Dilihat dari hasil pengukuran menunjukan bahwa harga pada masing-masing suhu sangat beragam, sehingga sulit untuk menentukan stabilisasi tegangan terhadap suhu yang dilakukan. Oleh sebab itu diambil langkah untuk menentukan R-Square pada masing-masing suhu pengukuran. Pada suhu 300C didapatkan harga R-Square sebesar 0,06, 310C=0,4023, 320C=0,1522, 330C=0,033, 340C=0,1216, 350C=0,0419, 0 0 0 36 C=0,1688, 37 C=0,1733, 38 C=0,0409 dan 390C=0,0831, dengan harga rata-rata R-Square sebesar 0,12771. R-Square pada peruhanan suhu juga terdapat nilai yang sangat beragam, dengan nilai maksimum terdapat pada pengukuran di suhu 310C dan terdapat nilai R-Square minimum pada suhu 330C. Harga rata-rata R-Square merupakan pendekatan harga dalam menentukan keandalan suatu sistem yang dilakukan. Masing-masing data suhu pengukuran dikelompokkan sesuai dengan step suhu yang dilakukan. Total data pengukuran sebanyak 300 data dengan masing-masing suhu memiliki 30 data pengukuran. Pada suhu 300C pengukuran yang dilakukan memiliki harga rata-rata pengukuran 332,9 mVolt, 310C=338,7 mVolt, 320C= 345,933 mVolt, 330C=354,5 mVolt, 340C=368,633 mVolt, 350C=384,8 mVolt, 360C=393,367 mVolt, 370C=403,2 mVolt, 380C=415,533 mVolt, dan 390C=427,5 mVolt. Nilai maksimun dan minimum pada masingmasing pengukuran adalah 300C=335 mVolt dan 330 mVolt, 310C=341 mVolt dan 335 mVolt, 320C= 349 mVolt dan 340 mVolt, 330C=358 mVolt dan 350 mVolt, 340C=372 mVolt dan 365 mVolt, 350C=389 mVolt dan 380 mVolt, 360C=397 mVolt dan 390 mVolt, 370C=407 mVolt dan 399 mVolt, 380C=420 mVolt dan 410 mVolt, serta 390C=432 mVolt dan 424 mVolt. Dilihat dari hasil pengukuran menunjukan bahwa harga pada masing-masing suhu sangat

beragam, sehingga sulit untuk menentukan stabilisasi tegangan terhadap suhu yang dilakukan. Oleh sebab itu diambil langkah untuk menentukan R-Square pada masing-masing suhu pengukuran. Pada suhu 300C didapatkan harga R-Square sebesar 0,0165, 310C=0,0476, 320C=0,1018, 330C=0,0007, 340C=0,0015, 350C=0,0947, 0 0 0 36 C=0,0153, 37 C=0,0009, 38 C=0,0893 dan 390C=0,0333, dengan harga rata-rata R-Square sebesar 0,04016. R-Square pada peruhanan suhu juga terdapat nilai yang sangat beragam, dengan nilai maksimum terdapat pada pengukuran di suhu 320C dan terdapat nilai R-Square minimum pada suhu 330C. Harga rata-rata R-Square merupakan pendekatan harga dalam menentukan keandalan suatu sistem yang dilakukan.
Tabel 2 Nilai R-Square Pengukuran Suhu dengan OOPic
SUHU R-Square Mean 300C
0,06 0,12771

310C
0,4023

320C
0,1522

330C
0,033

340C
0,1216

350C
0,0419

360C
0,1688

370C
0,1733

380C
0,0409

390C
0,0831

PENGUKURAN SUHU 30 CELCIUS

281 280 279 278 277 276 275 274 273 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Pengukuran KeR2 = 0,06 Suhu 30 C Linear (Suhu 30 C)

Tabel 3 Nilai R-Square Pengukuran Suhu Transducer Analog


SUHU R-Square Mean 300C
0,0165 0,04016

Tegangan (mV)

Gambar 2 Grafik Distribusi Pengukuran Suhu 300C dengan OOPic

310C
0,0476

320C
0,1018

330C
0,0007

340C
0,0015

350C
0,0947

360C
0,0153

370C
0,0009

380C
0,0893

390C
0,0333

PENGUKURAN SUHU 30 CELCIUS

336 335 334 333 Tegangan (mV) 332 331 330 329 328 327 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Pengukuran KeR2 = 0,0165 Suhu 30 C Linear (Suhu 30 C)

Gambar 3 Grafik Distribusi Pengukuran Suhu 300C dengan Transducer Analog

III. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen ini adalah : 1. Alat ukur suhu dengan mikrokontroller OOPic menggunakan IC PIC16C74B merupakan suatu instrumen elektronika yang berfungsi untuk merubah besaran non fisis (suhu) kedalam besaran fisis (listrik). Dengan teknologi bahasa pemrograman besaran fisis selanjutnya diterjemahkan dalam besaran digital (biner) dengan tampilan secara digital pula.

2. Sebagai upaya pembanding adalah alat ukur suhu dengan transducer analog, yang merupakan suatu instrumen elektronika yang berfungsi untuk merubah besaran non fisis (suhu) kedalam besaran fisis (listrik). Hasil besaran ini merupakan besaran yang akan dibandingkan dengan besaran pada OOPic. 3. Setiap kenaikan suhu 10 C pada IC LM35 tegangan keluaran rangkaian bertambah pada rentang rata-rata sampai dengan 10,5 mV. 4. Mean R-square pada pengukuran suhu menggunakan mikrokontroller OOPic memiliki harga relatif mendekati 1 yaitu sebesar 0,12771 bila dibandingkan dengan pengukuran suhu menggunakan transducer analog yaitu sebesar 0,04016. Pengukuran suhu menggunakan mikrokontroller OOPic memiliki reliabilitas relatif lebih baik bila dibandingkan dengan pengukuran suhu menggunakan transducer analog. IV. Ucapan Terima Kasih Terimakasih penulis sampaikan kepada Rektor UM, Ketua Lemlit UM, Dekan Fakultas Teknik UM dan Ketua Jurusan teknik Elektro UM yang telah banyak membantu dalam ekperimen ini. VI. Daftar Pustaka [1] Micxo, A. T.th. Digital Login Testing And Simulation. John Wiley and Sons. [2] Richson, J. 1999. Concept in Digital Signals and System. University of Alabama in Hunstville. NY. [3] Thomas, C. B. T.th. Digital Computer Fundamentals. Mc Graw Hill Company. [4] .. http://www.oopic.com. Objek Oriented Programmable. [5] ..http://www.microchip.com. PIC16C77. EPROM 24LC128

You might also like