You are on page 1of 32

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Blackberry. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Palembang, 31 Oktober 2011

Mesra Midanur Alam

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar isi Bab I Pendahuluan 1.1 1.2 1.3 Latar belakang . Perumusan masalah . Tujuan penulisan .

Bab II Landasan teori 2.1 Manajemen Pemasaran 2.2 Pemasaran Rasional . 2.3 Komunitas Virtual Merek ............................................................................... 2.4 Partispasi . 2.5 Kepercayaan (Trust) ........................................................................................ 2.6 Loyalitas .. BabIII Pembahasan 3.1 Pengertian BlackBerry . 3.2 Sejarah BlackBerry di Indonesia .. .. 3.3 Produk Unggulan BlackBerry . 3.4 Penggunaan BlackBerry dengan handset non BlackBerry .. 3.5 Sistem Operasi . 3.6 Perangkat Lunak .. 3.6.1 Enterprise Server (BES) .. 3.6.2 BlackBerry Professional Software (BPS) 3.6.3 BlackBerry Internet Service (BIS) .. 3.6.4 BlackBerry Mobile Data System (BlackBerry MDS) . 3.7 Jaringan Seluler 3.8 Model ... 3.9 CrackBerry ... 3.10 Kontroversi .. BabIV kesimpulan dan saran

Daftar pustaka

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG Dalam kehidupan kesehariannya, manusia sebagai mahluk sosial

berinteraksi dengan orang lain, bersimpati pada kerabatnya, dan bersikap baik dengan menyesuaikan diri pada lingkungan sosial. Seseorang memiliki kecenderungan untuk berkumpul dengan teman atau kelompok yang memiliki kesamaan cara pandang, perilaku atau aspirasi. Kumpulan individu yang memiliki kesamaan minat, visi atau tujuan disebut dengan komunitas. Dewasa ini hampir semua bidang kehidupan sosial memiliki komunitas karena dipacu oleh semakin spesifiknya kebutuhan, minat, selera pelanggan dan didukung oleh kemajuan teknologi informasi atau internet. Komunitas-komunitas yang terbentuk di masyarakat ada yang berdasarkan hobi, agama, ataupun kecintaan terhadap suatu produk yang mana dijadikan referensi dalam kehidupan pribadinya. Komunitas-komunitas tersebut kini mulai berkembang mengikuti perkembangan zaman,Selain para anggota komunitas tersebut bisa bertatap muka langsung, kini mereka bisa berinteraksi di dunia virtual atau dunia maya melalui media internet, dari situlah mulai muncul banyak komunitas-komunitas virtual, yang salah satunya adalah komunitas milis Blackberry. Milis adalah group diskusi di internet dimana setiap orang bisa berlangganan dan ikut serta didalamnya dengan menggunakan media e-mail sebagai alat komunikasi di dalamnya. Milis merupakan salah satu bentuk implementasi komunitas virtual yang tidak tergantung pada letak geografis, melainkan berdasarkan hubungan

antar manusia yang memiliki kesamaan dan menggunakan media internet sebagai penghubung satu dengan yang lain. Komunitas para pengguna Blackberry ini menarik untuk diperbincangkan karena Blackberry sudah masuk di pasar handphone Indonesia dari tahun 2005 dan mengalami pertumbuhan pada jumlah pengguna Blackberrry yang meningkat tajam dari tahun 2008-2010. Kenaikan jumlah pengguna ini sempat membuat para pesaingnya seperti Nokia dan Sony Ericcson sebagai market leader sempat tergeser, fenomena lain terjadi pula pada para produsen handphone keluaran China semacam Nexian, Mito, HT mereka membuat

produk HP QWERTY yang bentukya mirip dengan produk Blackberry,dengan keypad QWERTY, layar lebar hingga menggunakan trackball navigasinya. Keunggulan dari produk Blackberry ini adalah mempunyai koneksi internet 24 jam nonstop, serta dilengkapi dengan fasilitas push email,dimana para pengguna Blackberry dapat menerima dan mengirim email dengan cepat semudah mengirim SMS, selain itu mereka dapat online melalui situs jejaring social seperti Facebook dan Twitter. Dengan sesama penguna Blackberry mereka dapat chatting menggunakan Blackberry Messenger. Tidak hanya itu, Blackberry sebagai suatu alat komunikasi dapat digunakan sebagai penunjuk arah dan peta online dengan menggunakan GPS ( General Positioning System) serta penggunaan aplikasi pendukung lainnya yang bisa didapatkan dengan mengunduh secara gratis atau berbayar. Untuk mendapatkan semua fasilitas tersebut para pengguna Blackberry harus berlangganan Blackberry Internet Service (BIS) yang ditawarkan oleh para operator seluler yang ada di sebagai alat

Indonesia. Tidak hanya dari segi software yang up to date saja Blackberry dikatakan menarik, aksesoris pendukungnya pun tidak kalah menarik, seperti pelindung silicon yang warna-warni dan dengan bentuk yang lucu serta unik menjadi daya tarik sendiri untuk perangkat gadget satu ini, begitu juga aksesoris

lainnya semacam pelindung layar, batrei, tas HP dan sebagainya. Dari semua keunggulan produk Blackberry diatas, maka para pengguna Blackberry merasa perlu untuk membuat sebuah wadah untuk memperbincangkan berbagai macam aspek akan kebutuhan Blackberry tersebut, maka dibentuklah sebuah komunitas virtual merek Blackberry tersebut. Komunitas virtual merek merupakan implementasi dari konsep

pemasaran holistik. Menurut Kotler dan Keller (2006, hal 17), konsep pemasaran holistik berdasarkan pada membangun, membuat, dan

mengimplementasikan program, proses, dan aktivitas pemasaran yang semuanya penting dan berguna bagi pemasaran. Ada empat komponen dari pemasaran holistik, yaitu: relationship marketing, integrated marketing, internal marketing, dan social responsibility marketing. Salah satu komponen dari pemasaran holistik adalah relationship marketing. Solomon (2007,p 11) mendefinisikan relationship marketing sebagai interaksi dengan pelanggan dalam keseharian dan memberikan alasan pada mereka untuk empertahankan ikatan atau hubungan dengan perusahaan dari waktu ke waktu. Sedangkan Kotler dan Keller (2006:17-18) mengartikan relationship marketing dalam artian lebih luas yang memiliki tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan pihak-pihak inti pelanggan, pemasok, distributor, dan rekan pemasaran lainnya guna mengembangkan dan mempertahankan bisnis. Komunitas virtual merek ini kini menjadi suatu aspek yang perlu diperhitungakan oleh pemasar, mengingat kemudahan akses internet, dewasa ini mendukung semakin banyaknya bermunculan komunitas virtual di Indonesia. Komunitas virtual ini bisa menjadi pasar yang potensial untuk mengembangkan sebuah bisnis didalamnya, karena di dalam komunitas tersebut akan terbentuk kepercayaan dan loyalitas pada sebuah produk dari konsumen. Kedua hal tersebut merupakan kunci sukses dari suatu relasi bisnis dan mempertahankan

hubungan jangka panjang dengan produk tersebut, hal ini bisa dibentuk oleh seorang pemasar melalui partisipasi didalam komunitas virtual tersebut. Menurut Muniz dan O'Guinn (2001), komunitas merek adalah komunitas spesifik, tidak terbatas oleh batasan geografis, berdasarkan struktur hubungan sosial antar anggotanya yang menyukai merek tertentu. Suatu komunitas merek dilandasi oleh tiga elemen, yaitu shared consciousness (hubungan intrinsik yang dirasakan satu sama lain dan perasaan kolektivitas yang terbedakan dengan orangorang diluar komunitas), shared rituals and traditions (ritual atau tradisi yang mencerminkan proses sosial yang mana menghasilkan makna dari komunitas itu sendiri yang disebarkan kedalam maupun keluar komunitas), shared of moral responsibility (tanggung jawab terhadap komunitas secara keseluruhan dan kepada anggota didalamnya). Ketiga elemen dasar suatu komunitas merek diatas yang mana terjadi di lingkungan sosial kita, nampaknya juga dapat dianalogikan dengan komunitas virtual. Menurut Memmi, (2006), komunitas virtual adalah komunitas yang termediasi dengan komputer atau internet. Anggota dari suatu komunitas virtual berbasis merek juga memiliki ketertarikan yang sama, perilaku yang cenderung sama terhadap suatu merek dan tanggung jawab terhadap komunitas atau anggota didalamnya. Didalam komunitas virtual tersebut tentunya partisipasi dan keikutsertaan para anggotanya mempunyai peran penting dalam perkembangan dan kelangsungan komunitas tersebut,banyak sekali (Casalo, et al. 2007).

Partisipasi tersebut merupakan salah satu bentuk keterlibatan mereka dalam komunitas merek tersebut, keterlibatan tinggi pada komunitas virtual dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian seseorang. Bentuk dari partisipasi ini pun beragam, bisa dengan posting ke dalam milis, mengikuti kegiatan gatehering dan juga hanya diam sekedar mengintai dan mengikuti postingan di

milis. Hal ini dikarenakan pelanggan membutuhkan proses pencarian informasi yang intensif dan evaluasi yang hati-hati atau disebut juga dengan extended problem solving (Solomon, 2007:307). Hal ini didukung oleh Teo dan Yeong (2003) yang menyatakan bahwa dalam proses pencarian informasi, seorang pelanggan akan membandingkan antara perceived benefit dengan cost of the search (waktu dan uang). Perceived benefit dipengaruhi oleh product risk dan product involvement. Bila pelanggan percaya bahwa produk yang ia inginkan memiliki resiko yang tinggi, maka usaha untuk mencari informasi (cost of the search) akan lebih tinggi dan salah satu cara untuk mengurangi resiko tersebut adalah dengan terlibat dalam komunitas yang ahli pada produk tersebut. Dari intensitas partisipasi dalam komunitas virtual tersebut nantinya akan membentuk suatu loyalitas terhadap merek tersebut. Adanya interaksi antar member dengan memberikan solusi-solusi permasalahan yang dihadapi, lalu memberikan saran untuk memakai produk-produk lain dari merek tersebut, atapun produk-produk pendukung lainnya, dari situ mulai ada peningkatan intensitas bertemu dan berpartisipasi dalam komunitas tersebut, baik secara antar individu maupun individu dengan komunitasnya. Rasa kecintaan terhadap merek dan produk yang dibentuk dari partispasi aktif tersebut akan menimbullkan komitmen mereka akan merek tersebut, identifikikasi komunitas, ikatan emosional satu dengan lainnya untuk mengembangkan komunitas mereknya (Algeishmer et al. 2005), loyalitas memiliki berbagai macam pengertian seperti suatu kebiasaan dalam intensitas pembelian di masa yang akan dating (Andereassen, 1999). Disisi lain loyalitas ini dapat dikatakan sebagai intensitas yang tinggi di dalam word of mouth (Hallowel, 1996). Beberapa literature mengatakan loyalitas merupakan suatu komponen psikologis yang didasarkan oleh perasaan konsumen yang didukung oleh motivasi terhadap kecintaan terhadap suatu produk dan jasa dari suatu organisasi (Hallowel, 1996)

Hasil dari adanya komunikasi dan partisipasi dalam komunitas virtual tersebut salah satunya adalah trust atau kepercayaan pada produsen Blackberry dan trust pada produk Blackberry . Di sisi lain trust dapat diasosiasikan dengan membuat kepercayaan terhadap suatu hal (Doney dan Cannon, 1997). Trust disini merupakan suatu bentuk komponen kognitif dari seseorang, komponen tersebut dapat dibagi menjadi tiga dimensi yaitu: kompetensi ,kejujuran, dan kebajikan. Kompetensi didefinisikan sebagai suatu kemampuan dan

pengetahuan untuk melengkapi dan memberikan kepuasan kepada pihak lain (Flavian dan Guinaliu, 2007). Kejujuran didefinisikan sebagai pemenuhan janji, menyimpan perkataan dan kesungguhan dari suatu pihak (Flavian dan Guinaliau, 2007). Kebajikan lebih diarahkan sebagai suatu keinginan baik untuk menunjukkan suatu pengorbanan demi suatu tujuan yang baik (Flavian dan Guinaliu, 2007). Kepercayaan ini merupakan faktor yang penting dalam membangun dan membina suatu hubungan (Doney dan Canon, 1997). Pertukaran informasi dari orang terpercaya dalam suatu konteks komunikasi nantinya juga akan membentuk suatu kepercayaan tersebut (Moorman et al, 1992). Dalam komunitas virtual ataupun hal yang berhubungan dengan komunikasi elektronik, kepercayaan disinyalir dapat menyajikan resiko pada konsumen (Grabner et all, 2003), dimana kepercayaan tersebut menjadi suatu hal yang penting didalam pembentukan suatu loyalitas konsumen disaat seseorang dihadapkan pada suatu hal yang memiliki resiko tinggi (Rechheld dan Scefter, 2000). Resiko tinggi itu salah satunya dikarenakan pihak yang ikut didalamnya adalah semu, sehingga pihak satu dan yang lainnya saling tidak mengetahui satu sama lain. Salah satu contoh komunitas merek tersebut adalah mailing list (milis) Primbonbb , salah satu milis para pengguna Blackberry di Indonesia yang berfungsi sebagai wadah komunikasi para pengguna Blackberry. Milis yang beranggotakan sekitar 360 orang ini adalah milis yang high traffic, dimana rata-

rata 100 email yang masuk tiap harinya. Awal diadakannya milis ini adalah untuk menghubungkan antara para pengguna Blackberry untuk membahas tentang device Blackberry itu sendiri untuk para pengguna di Surabaya saja, namun lambat laun menjadi suatu wadah untuk bertukar informasi mengenai berbagai macam hal, dari masalah seputar Blackberry, wisata kuliner, traffic report, hingga acara-acara yang diadakan oleh para anggotanya kini seudah tersebar diseluruh Indonesia.

1.2.

RUMUSAN MASALAH Berdasarkan paparan di atas maka rumusan masalah yang akan diangkat

penulis adalah: 1. Apakah ada pengaruh antara partisipasi didalam milis terhadap kepercayaan pada produsen Blackberry dalam komunitas virtual milis Primbonbb ? 2. Apakah ada pengaruh antara partisipasi terhadap kepercayaan pada produk Blackberry dalam komunitas virtual milis Primbonbb ? 3. Apakah ada pengaruh antara kepercayaan pada produsen Blackberry dengan loyalitas produk Blackberry dalam komunitas virtual milis Primbonbb ? 4. Apakah ada pengaruh antara kepercayaan pada produk Blackberry dengan loyalitas produk Blackberry dalam komunitas virtual milis Primbonbb ? 5. Apakah ada pengaruh antara partisipasi didalam milis dengan

loyalitas produk Blackberry dalam komunitas virtual milis Primbonbb ?

1.3.

TUJUAN PENULISAN Tujuan penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara partisipasi didalam milis terhadap kepercayaan pada produsen Blackberry dalam komunitas virtual milis Primbonbb. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara partisipasi terhadap kepercayaan pada produk Blackberry dalam komunitas virtual milis Primbonbb. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara kepercayaan pada produsen Blackberry dengan loyalitas produk Blackberry dalam komunitas virtual milis Primbonbb. 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara kepercayaan pada produk Blackberry dengan loyalitas produk Blackberry dalam komunitas virtual milis Primbonbb. 5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara partisipasi didalam milis dengan loyalitas produk Blackberry dalam komunitas virtual milis Primbonbb.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1

Manajemen Pemasaran Kotler dan Keller (2006:6) mendefinisikan manajemen pemasaran

sebagai pengetahuan dan seni dalam memilih target pasar dan mendapatkan, menjaga, dan mengembangkan konsumen melalui penciptaan, pengantaran, dan mengkomunikasikan nilai superior konsumen. Selain itu Kotler dan Keller (2006:6) juga menjelaskan pemasaran sebagai proses perencanaan dan penentuan konsep, penetapan harga, promosi, dan rencana distribusi, produk, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi. Lebih lanjut Kotler dan Keller (2006:15) menjelaskan perbedaan antara konsep penjualan dengan pemasaran. Konsep penjualan memiliki tujuan yang lebih mengarah kepada menjual produk atau jasa yang telah dibuat daripada membuat apa yang diinginkan pasar. Sedangkan konsep pemasaran lebih mengarah kepada menemukan produk yang tepat untuk pelanggan. Dikutip dari Levitt pada Kotler dan Keller (2006:16) yang menggaris bawahi perbedaan antara konsep penjualan dan pemasaran bahwa konsep penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, yaitu untuk merubah produk menjadi tunai, sedangkan fokus konsep pemasaran pada kebutuhan pembeli, yaitu memuaskan kebutuhan pelangggan dengan sarana produk dan seluruh hal yang diasosiasikan dengan menciptakan, menyampaikan dan pada akhirnya mengonsumsinya. Saat ini fokus kepada kebutuhan pelanggan benar-benar menjadi perhatian utama dalam meningkatkan kinerja dan kompetensi perusahaan. Dipandang dari sudut yang menyeluruh (holistic), pelanggan bukanlah satusatunya yang utama bagi perusahaan melainkan juga manajemen internal perusahaan dan lingkungan sekitar yang perlu diperhatikan. Menurut Kotler dan Keller (2006:17) konsep pemasaran holistik berdasarkan pada membangun, membuat, dan mengimplementasikan program, proses, dan aktivitas pemasaran yang semuanya penting dan berguna bagi pemasaran. Ada empat komponen

dari pemasaran holistik, yaitu: relationship marketing, integrated marketing, internal marketing, dan social responsibility marketing.

2.2 Pemasaran Relasional Salah satu komponen dari pemasaran holistik adalah pemasaran relasional (relationship marketing). Solomon (2007:11) mendefinisikan pemasaran relasional sebagai interaksi dengan pelanggan dalam keseharian dan memberikan alasan pada mereka untuk mempertahankan ikatan atau hubungan dengan perusahaan dari waktu ke waktu. Sedangkan Kotler dan Keller (2006:17-18) mengartikan pemasaran relasional dalam artian lebih luas yang memiliki tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling

menguntungkan dengan pihak-pihak inti pelanggan, pemasok, distributor, dan rekan pemasaran lainnya guna mengembangkan dan mempertahankan bisnis. Tujuan dari pemasaran relasional adalah menciptakan hubungan yang kuat dan bertahan lama dengan sekelompok pelanggan inti (Schiffman dan Kanuk, 2004:578). Penekanannya adalah pada membangun ikatan jangka panjang dengan pelanggan, dengan membuat mereka merasa bahwa perusahaan berinteraksi dengan mereka dengan baik dan dengan memberikan pelanggan hubungan personal terhadap perusahaan (Schiffman dan Kanuk, 2004:578). Hal ini didukung oleh Christopher, (2002:5) yang menyatakan bahwa

memaksimalkan lifetime value pelanggan adalah tujuan fundamental dari relationship marketing. Varey (2002:47) juga menjelaskan tujuan dari pemasaran relasional ialah untuk mengakumulasikan kepuasan dari transaksi dan jasa yang didapat pelanggan, yang mengarah pada parti sipasi aktif berdasarkan pada pengungkapan mutual dan kepercayaan. Bagi perusahaan mempertahankan pelanggan yang sudah ada tidak kalah pentingnya dengan menarik pelanggan baru. Mempertahankan pelanggan yang

sudah ada jauh lebih mudah dan lebih menguntungkan dibanding menarik pelanggan baru karena kemungkinan pelanggan lama untuk melakukan pembelian kedua kali jauh lebih besar. Kesuksesan suatu bisnis bukan hanya ditentukan oleh kemampuannya memuaskan pelanggan, namun juga dalam memelihara hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Menurut Davidow dikutip pada Christopher, et al (2002:47) mengatakan bahwa masa depan suatu bisnis bergantung pada kedatangan pelanggan yang sama secara terus-menerus.

2.3

Komunitas Virtual Merek Kumpulan pelanggan, atau biasa disebut komunitas, dapat dijadikan

sarana bagi perusahaan guna mengaktualisasikan program pemasaran relasional. Di dalam komunitas pelanggan terjadi aktivitas saling bertukar pikiran, saran, ataupun pendapat mengenai suatu produk atau jasa yang mereka gemari. Komunitas pelanggan ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam memahami karakteristik pelanggannya. Muniz dan OGuinn (2001) mendefinisikan komunitas dalam konteks yang lebih luas daripada sebuah tempat. Hal ini didukung oleh pernyataan Bender (1978:145) dikutip dari Muniz dan OGuinn (2001) yang

mendefinisikan komunitas sebagai hubungan jaringan sosial yang ditandai oleh ikatan yang berdasarkan emosional dan saling menguntungkan. Kedua definisi komunitas diatas menekankan bahwa komunitas tidak hanya terbentuk berdasarkan geografis mengingat munculnya alat komunikasi yang terjangkau dan mudah diakses, sehingga memudahkan individu-individu dengan kesamaan minat untuk bergabung. Muniz dan OGuinn (2001) menyatakan bahwa komunitas merek adalah bentuk legitimasi dari komunitas, namun hanya pada aliran (stripe) tertentu dan pada waktu tertentu. Komunitas merek mencerminkan bentuk kumpulan

manusia dalam konteks konsumsi, dalam hal ini komunitas merek hanya terbentuk seputar satu produk atau jasa. Menurut Muniz dan OGuinn (2001) komunitas merek secara eksplisit merupakan kumpulan sosial komersial yang tergabung seputar satu merek dan tidak berhubungan dengan pihak komersial (pemasar atau perusahaan). Komunitas merek dapat terbentuk pada merek apapun namun cenderung terbentuk pada merek dengan citra yang kuat, kaya akan sejarah, merek yang berkompetisi ketat, dan dikonsumsi dihadapan publik. Muniz dan OGuinn (2001) menyatakan bahwa anggota komunitas merek memiliki tingkat komitmen yang tinggi atau bahkan ekstrim terhadap komunitasnya. Disisi lain Amstrong dan Hagel (1996) berpendapat bahwa bisnis yang memfasilitasi pelanggannya untuk berinteraksi dengan pelanggan lainnya dan perusahaan, untuk memenuhi kebutuhan komersial dan sosial akan mencapai kesuksesan dalam mempromosikan bisnisnya. Maka dari itu komunitas merek dapat dijadikan strategi perusahaan untuk berubah dari hubungan tradisional (konsumen-merek) menjadi hubungan timbal balik (konsumen-merek-konsumen) (Muniz dan OGuinn, 2001), sehingga dapat membangun loyalitas pelanggan yang tinggi dan menghasilkan profit yang berkesinambungan. Modernitas dan komersialisme telah merubah dunia, termasuk bentuk komunitas. Munculnya internet memudahkan komunitas untuk memperluas jaringan dan frekuensi interaksi melalui komunitas virtual. Komunitas virtual didefinisikan oleh Memmi (2006) sebagai komunitas yang termediasi oleh komputer. Menurut Carter (2002) dikutip pada Hersberger, et al (2007) hubungan dalam komunitas virtual bukanlah sesuatu yang unik lagi karena pengaruh internet yang secara cepat menjadi satu dengan kehidupan sehari-hari. Graham dan Hazzel (2004); Hersberger, et al (2007) menggaris bawahi peranan keanggotaan dalam komunitas virtual adalah faktor penting yang menentukan tingkat pengetahuan atas merek bagi anggotanya.

Memmi (2006) mengungkapkan karakteristik komunitas sosial berikut dapat dijadikan gambaran awal dalam mengenali komunitas virtual: y Partisipasi sering kali bersifat okasional, atau hanya sesekali kemunculan, y Partisipan sering kali anonim atau menggunakan nama samaran, y Kelompok yang besar, dengan ratusan atau ribuan partisipan, y Terdapat partisipan aktif dan pembaca pasif, y Keanggotaan sering kali bersifat temporer, y Group awareness yang rendah, y Struktur kelompok yang sangat fleksibel, y Kontribusi sering kali tidak ditujukan pada siapapun, y Banyak kontribusi yang tidak diperhatikan, y Terdapat sedikit hubungan personal, dan hubungan tersebut tidak stabil, y Gaya berdiskusi biasanya dingin atau tidak melibatkan emosional, y Interaksi bukan antar manusia, melainkan seputar objek, tujuan, atau tugas . y Interaksi berkontribusi terhadap terbentuknya workspace, y Kontribusi berorientasi pada tujuan tertentu.

Muniz dan OGuinn (2001) menyatakan tiga manfaat yang didapat anggota komunitas merek, termasuk didalamnya manfaat komunitas virtual merek, yaitu: (1) komunitas merek sebagai agensi pelanggan dan didukung oleh media internet, sehingga anggotanya memiliki kemudahan dalam menyuarakan pendapatnya dan lebih diperhatikan; (2) komunitas merek berperan sebagai sumber informasi baik bagi anggota komunitas maupun pelanggan; dan (3) komunitas merek sebagai interaksi kolektif sehingga memberikan anggotanya keuntungan sosial dan afektif.

Selain ketiga manfaat komunitas tersebut, Amstrong dan Hagel (1996) memaparkan empat jenis komunitas virtual yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, yaitu (1) communities of transaction, (2) community of interest, (3) community of fantasy, dan (4) community of relationship. Bagian ini hanya akan membahas mengenai community of interest. Community of interest atau interaksi pada topik spesifik, adalah komunitas dengan topik yang spesifik terlibat dalam komunikasi interpersonal yang lebih dalam dibanding komunitas transaksi. Salah satu contoh dari community of interest adalah komunitas virtual merek.

2.4

Partisipasi Partisipasi dalam kegiatan yang dilakukan dalam komunitas virtual

merupakan salah satu yang faktor penting untuk pengembangan dan keberlanjutan komunitas virtual tersebut. Lebih khusus, tingkat partisipasi yang lebih besar dalam membantu komunitas virtual untuk berbagi pengetahuan, menyebarkan ide-ide dengan cepat dan memberikan dukungan emosional di antara anggota (Koh dan Kim, 2004). Di samping itu, partisipasi para anggota dalam komunitas virtual adalah sebuah elemen penting menjamin kelangsungan hidup masyarakat dalam jangka panjang (Koh dan Kim, 2004). Jika ditilik lebih jauh lagi, bagi para pengembang, kontribusi dan partisipasi dari anggota sebuah komunitas virtual dapat menjadi pertimbangan yang penting bagi suatu riset pengembangan (Bagozzi dan Dholakia, 2006). Melihat pentingnya partisipasi, maka partisipasi di dalam komunitas virtual dapat didefinisikan sebagai interaksi masyarakat yang dimediasikan komputer termasuk berbagi berita dan informasi (seperti, misalnya "apa yang baru?, pengumuman acara), pemecahan masalah (seperti, misalnya FAQ (Frequently Ask Question), diskusi, serta komunikasi rutin melalui email dan chat (Koh dan Kim, 2001).

Menurut

Flavian

dan

Guinaliu

(2007),

terdapat

empat

alasan

berpartisipasi dalam komunitas virtual, yaitu (1) memiliki motivasi untuk ikut berperan secara aktif, (2) ingin merangsang kegiatan yang ada dalam komunitas, (3) ingin memberikan informasi yang berguna kepada anggota komunitas yang lain, (4) ingin memposting dan merespon postingan anggota komunitas yang lain. Jenis partisipasi dalam komunitas virtual beragam, ada yang berupa partisipasi online maupun offline. Dalam sebuah milis, partisipasi online

ditunjukkan dengan mengirim pesan (posting) ke forum. Untuk memudahkan posting dan para pembacanya dalam memahami isi pesannya, pada umumnya tiap postingan pada subjeknya dilengkapi dengan menggunakan prefix atau menggunakan singkatan awal sebagai berikut : y WTI (Want To Inform), yaitu pesan yang berisi memberikan informasi baru. y WTA (Want To Ask), yaitu pesan yang ingin menanyakan mengenai suatu hal. y WTS (Want To Sale), yaitu pesan jika ingin menjual suatu barang. y WTB (Want To Buy), yaitu pesan jika ingin membeli sutu barang. y OOT (Out Of Topic), yaitu pesan jika ingin melakukan suatu pembahasan diluar konteks permasalahan.

Sebagai contoh postingan adalah sebagai berikut : Name : Ricky Rahman Aji Subject : WTI : Launching Blackberry Onyx 9700 Messege : Akan segera diluncurkan Blackberry tipe terbaru Blackberry Onyx 9700, di Surabaya akan diluncurkan bersamaan oleh 3 operator, yaitu Indosat, Telkomsel, dan XL pada 3 Mei 2010.

Dari postingan tersebut, member lain dapat memberikan respon yang baik dengan membalas postingan tersebut (Koh dan Kim, 2004). Ataupun jika dirasakan postingan tersebut kurang relevan dengan kebutuhan, malas membalas, ingin sekedar mengetahui informasi saja tanpa berinteraksi didalamnya, ataupun kurangnya rasa memiliki pada komunitas tersbut bisa saja member tersebut hanya diam dan mengamati, hal teresebut juga termasuk dalam partisipasi online (Rafaeli et al., 2004). Partisipasi offline biasanya ditunjukkan dengan ajang tatap muka antar anggota milis, dengan melakukan berbagai macam kegiatan seperti gathering akbar dengan mempertemukan semua anggota milis dalam suatu acara besar; mini gathering dengan berkumpul beberapa anggota untuk sakedar saling ngobrol, bertukar ilmu dan informasi baru mengenai Blackberry; membuat workshop dan tutorial seputar cara mengoptimalisasikan dan menggunakan Blackberry dengan dukungan para sponsor; melakukan kegiatan sosial seperti donor darah dan membantu korban bencana alam.

2.5

Kepercayaan (Trust) Morgan dan Hunt (1994) menyatakan bahwa kepercayaan merupakan

variabel kunci bagi kesuksesan pemasaran relasional. Variabel ini memiliki dampak yang kuat pada keefektifan dan keefisienan pemasaran relasional. Kepercayaan adalah suatu keadaan yang terjadi ketika seorang mitra percaya atas keandalan serta kejujuran mitranya. Sheth (2004) menguatkan hal ini dengan mendefinisikan kepercayaan sebagai berikut: Trust is a willingness to

rely on the ability, integrity and motivaton of the other party to act and serve the needs and interest as agreed upon implicitly or explicitly. Pengertian tersebut memiliki beberapa hal penting yang dapat dicatat yaiu : y Konsumen yang memiliki kepercayaan akan bersedia untuk bergantung pada penyedia jasa dan juga bersedia untuk melakukan tindakan untuk penyedia jasa. y Kepercayaan memiliki tiga aspek dari karakteristik penyedia jasa yaitu ability, integrity, motivation. Pertama, konsumen akan menilai apakah provider cukup kompeten untuk menjalankan kewajibanya dan melayani konsumen. Kedua, konsumen akan menilai apakah perusahaan memiliki integritas, dimana konsumen dapat percaya pada pekerjaan perusahaan. Terakhir, konsumen mempercayai bahwa penyedia jasa memiliki motivasi untuk tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan harapan konsumen. y Pihak yang dipercaya akan menjaga pihak yang lain, memperhatikan kebutuhan dan harapan pihak lain tersebutbukan hanya memperhaikan kebutuhan dan harapannya sendiri. y Perilaku kedua pihak akan memenuhi harapan bersama baik yang terlihat secara eksplisit, maupun yang implisit. Kedua pihak akan menghormati perjanjian yang telah dibuat bersama dan bahka melakukan lebih dari apa yang ada, misanya dalam kontrak, untuk kebaikan partnernya. Kepercayaan merupakan kunci dari pemasaran relasional karena mendorong pemasar untuk bekerja dengan lebih menekankan investasi pada menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan mitra mereka, menolak alternatif jangka pendek yang menarik dan lebih menekankan pada manfaat jangka panjang, dan melihat kegiatan yang beresiko tinggi dengn lebih

bijaksana karena percaya bahwa mitranya tidak akan bertindak secara oportunis (Anderson dan Narus, 1990). Menurut Flavian dan Giunaliu (2007), kepercayaan terbentuk dari tiga hal, yaitu kejujuran (honesty), kebajikan (benevolence), dan kompetensi (competence). Kejujuran adalah percaya pada kata-kata orang lain, percaya bahwa mereka akan menepati janjinya dan bersikap tulus pada kita. Kebajikan adalah tindakan yang mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Kompetensi adalah persepsi atas pengetahuan, kemampuan untuk menyelesaikan masalah, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pihak lain yang dimiliki oleh suatu pihak.

2.6

Loyalitas Loyalitas konsumen merupakan sebuah hal yang sangat diperlukan bagi

seorang pemasar, demi mempertahankan hubungannya dengan konsumen. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat keuntungan perusahaan. Menarik konsumen baru diyakini membutuhkan dana yang lebih besar daripada mempertahankan konsumen lama. Keuntungan untuk mendapatkan loyalitas konsumen ini disebutkan Ballester (2001) sebagai berikut: (1) a substantial entry barrier to competitors; (2) an increase in the firms ability to respond to competitive threats; (3) greater sales and revenue; and (4) a customer base less sensitive to arketing efforts competitors. Arnould, Price dan Zinkhan (2001) memberikan definisi loyalitas sebagai suatu komitmen mendalam untuk membeli dan mendukung kembali suatu produk atau jasa yang disukai secara konsisten di masa mendatang dengan tidak mengindahkan pegaruh-pengaruh situasional dan usaha-usaha pemasaran yang secara potensial menyebabkan perilaku

penggantian (switching behavior).

Flavian dan Giunaliu (2007) menyatakan bahwa loyalitas dapat dilihat dari sudut pandang perilaku, dan diukur dari tiga hal, yaitu (1) keinginan untuk terus menggunakan suatu produk di masa mendatang, (2) keinginan untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai produk tersebut dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan, dann (3) keinginan untuk membeli produk itu lagi.

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pengertian BlackBerry BlackBerry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms, menjelajah internet, messenger (Blackberry Messenger/BBM), dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan gadget canggih ini begitu fenomenal belakangan ini, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion. BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga mengejutkan dunia. 3.2 Sejarah BlackBerry di Indonesia BlackBerry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms, menjelajah internet, messenger (Blackberry Messenger/BBM), dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan gadget canggih ini begitu fenomenal belakangan ini, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion. BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga mengejutkan dunia. 3.3 Produk unggulah BlackBerry Produk yang menjadi andalan utama dan membuat BlackBerry digemari di pasar adalah fitur email cepat (push e-mail). Produk ini mendapat sebutan email

cepat karena seluruh email baru, daftar kontak, dan informasi jadwal (calendar) ditampilkan langsung ke dalam BlackBerry secara otomatis. Seperti yang telah disebutkan di atas mengenai keunggulan dari BlackBerry, yaitu push e-mail. Dengan push e-mail semua e-mail masuk dapat diteruskan langsung ke ponsel. E-mail juga sudah mengalami proses kompresi dan scan di server BlackBerry sehingga aman dari virus. Lampiran file berupa dokumen Microsoft Office dan PDF dapat dibuka dengan mudah. Sebuah email berukuran 1 MB, jika diterima melalui push e-mail dapat menjadi 10 kb dengan isi yang tetap. (RBA4762) Pengguna tidak perlu mengakses Internet terlebih dulu dan membuka satu persatu e-mail yang masuk, atau pemeriksaan e-mail baru. Hal ini dimungkinkan karena pengguna akan terhubung secara terus-menerus dengan dunia maya melalui jaringan telepon seluler yang tersedia. Alat penyimpanan juga memungkinkan para pengguna untuk mengakses data yang sampai ketika berada di luar layanan jangkauan nirkabel. Begitu pengguna terhubung lagi,BlackBerry Enterprise Server akan menyampaikan data terbaru yang masuk. Kelebihan lainnya adalah kemampuan BlackBerry yang dapat menampung email hingga puluhan ribu tanpa ada risiko hang, asalkan masih ada memori tersisa. BlackBerry juga bisa digunakan untuk chatting. Mirip dengan Yahoo Messenger yang bernama BlackBerry Messenger (BBM) yang berjalan melalui jaringan BlackBerry dengan memasukan nomor identitas unik dari setiap ponsel BlackBerry (PIN). Semua layanan BlackBerry ini dikenal sangat aman baik e-mail, chatting, maupun browsing. Untuk browsing Internet, data-data dari website sudah dikompresi sehingga lebih cepat dibuka.

BlackBerry Bold 9700 atau disebut juga Onyx Fasilitas lain yang menjadi andalan BlackBerry adalah pesan instan. Yahoo Messenger, Google Talk dan Skype kini telah menjadi rekanan dengan BlackBerry. Teknologi terkini memang memungkinkan kita untuk mengobrol (chatting) di Internet melalui telepon genggam dan Personal Digital Assistant (PDA). Tetapi yang berbeda pada BlackBerry adalah proses instalasi lengkap yang bisa dilakukan nya melalui jaringan nirkabel. Melihat fenomena BlackBerry yang digemari masyarakat karena keunggulan fasilitas komunikasinya, membuat banyak perusahaan IT berkembang dan berlomba-lomba menciptakan aplikasi yang paling mutakhir untuk pengguna BlackBerry. Salah satu diantaranya adalah aplikasi Intar. Keunggulan lain juga hadir melalui teknologi kompresi yang menyebabkan biaya akses menjadi murah dan pemberitahuan jawaban pesan melalui tanda getar pada BlackBerry. Penggunaan BlackBerry semakin meluas dengan hadirnya fasilitas koneksi BlackBerry (BlackBerry Connect). Dengan BlackBerry Connect, pengguna tidak lagi harus menggunakan perangkat genggam BlackBerry untuk memanfaatkan BlackBerry Internet Solution. Pengguna hanya perlu menginstalasi BlackBerry Connect pada smartphone merek apapun yang dimiliki, kita bisa memanfaatkan BlackBerry Internet Solution.

3.4 Pengguna BackBerry dengan handset non BlackBerry Terdapat perbedaan dengan handset BlackBerry, di mana untuk handset non BlackBerry apabila aplikasinya membutuhkan koneksi GPRS/EDGE/3G maka koneksi akan dikenakan biaya GPRS sesuai operator. Jumlah email yang bisa

diintegrasikan jika menggunakan HP BlackBerry adalah 10 email account dan jika menggunakan BlackBerry Connect tergantung memori HP.

3.5 Sistem Operasi RIM menyediakan sistem operasi multi-tugas (multi-tasking operating system OS) bagi BlackBerry yang memungkinkan penggunaan secara intens dari sebuah alat. OS menyediakan dukungan bagi MIDP 1.0 dan WAP 1.2. Versi sebelumnya memungkinkan sinkronisasi nirkabel melalui e-mail dan kalendar Microsoft Exchange Server, dan juga e-mail Lotus Domino. Sementara OS 4 yang terbaru merupakan pelengkap dari MIDP 2.0, dan memungkinkan aktivasi nirkabel lengkap dan sinkronisasi dengan e-mail, kalender, dan lainlain.

3.6 Perangkat Lunak BlackBerry menyediakan berbagai perangkat lunak yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasi. 3.6.1 BlackBerry Enterprise Server (BES) Perangkat genggam BlackBerry terintegrasi pada sistem e-mail yang terorganisasi melalui paket perangkat lunak yang disebut BlackBerry Enterprise System (BES). BES dapat digunakan oleh jaringan e-mail yang berbasis Microsoft Exchange, Lotus Domino, dan Novell Group Wise. Khusus pada pengguna individu, mereka dapat menggunakan layanan e-mail nirkabel yang disediakan oleh provider tanpa harus menginstalasi BES. Para pengguna individu dapat menggunakan BlackBerry Internet Solution tanpa harus menginstalasi BES dismartphone mereka. BES memang ditujukan bagi pelanggan korporasi dengan cakupan usaha yang besar. Perangkat lunak ini

mengintegrasikan seluruhsmartphone BlackBerry pada suatu organisasi dengan sistem perusahaan yang telah ada. Keuntungan yang diperoleh adalah memperluas komunikasi nirkabel dan data perusahaan kepada pengguna aktif dengan cara yang aman.

3.6.2 BlackBerry Professional Software (BPS) BPS merupakan komunikasi nirkabel dan kolaborasi solusi bagi usaha kecil dan menengah. Ia menghadirkan berbagai fitur yang dibutuhkan karyawan, dalam sebuah paket yang mudah dipasang dan harga yang lebih murah. 3.6.3 BlackBerry Internet Service (BIS) Perangkat lunak yang diperuntukkan bagi pengguna pribadi ini memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan smartphone dengan 10 akun e-mail yang berbasisPost Office Protocol (POP3) dan Internet Message Access Protocol (IMAP), menerima dan mengirim pesan instan, serta berselancar di internet. Dengan BIS, kita juga dapat membuka tambahan data (attachment) dalam bentuk excel, word, powerpoint, pdf, zip, jpg, gif dengan tingkat kompresi data yang tinggi. 3.6.4 BlackBerry Mobile Data System (BlackBerry MDS) Sebuah aplikasi optimisasi pengembangan kerangka kerja untuk BlackBerry Enterprise Solution, menyediakan Anda sebuah alat pengembangan untuk membangun, menyebarluaskan, serta mengatur interaksi antara BlackBerry smartphone dan aplikasi perusahaan.

3.7 Jaringan Seluler Smartphone BlackBerry dapat beroperasi pada berbagai jaringan seluler berikut, yaitu:

3.7.1 CDMA2000 1X Ev-DO Jaringan CDMA2000 1X memungkinkan kita untuk memelihara koneksi jaringan nirkabel untuk layanan data. Jaringan ini menyokong layanan untuk data berkecepatan-tinggi, dirancang untuk komunikasi data di area luas serta menawarkan layanan suara berkualitas tinggi, didukung oleh Ev-DO (Evolution Data Optimized) atau Evolusi Optimalisasi Data. Operator CDMA di Indonesia yang sudah mengoperasikan jaringan CDMA2000 1X Ev-DO yakni Telkom Flexi, Mobile-8, dan Smart Telecom. Telkom adalah operator pertama di Indonesia yang mengoperasikan jaringan ini di Surabaya. Teknologi terakhir baru mencapai Ev-DO Rev 0 yang mana kecepatannya baru mencapai 2,4 Mbps sedangkan Smart Telecom dan Mobile-8 sudah mencapai kecepatan 3,1 Mbps. 3.7.2 GSM/GPRS/EDGE/UMTS Jaringan GSM/GPRS/EDGE/UMTS memungkinkan kita untuk memelihara koneksi virtual dengan jaringan nirkabel untuk layanan data. GPRS (General Packet Radio Service), EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution) dan UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) adalah sebuah jaringan paket yang bisa dipakai bergantian, dirancang untuk komunikasi data pada area luas, sementara GSM (Global System for Mobile Communications) memberikan layanan suara berkualitas tinggi. UMTS, atau biasa dikenal sebagai 3GSM, memberikan sinkronisasi suara dan fungsionalitas data, memberikan dukungan bagi perpindahan data dengan kecepatan tinggi. 3.7.2.1 Mike Jaringan Mike mengggunakan teknologi Digital Enhanced Network (iDEN) yang telah terintegrasi. Teknologi yang serba digital ini dirancang untuk menyediakan suara berkualitas tinggi serta transmisi yang berskala nasional 3.7.2.2 Mobitex dan Nextel

Jaringan Mobitex dan Nextel adalah jaringan yang dirancang untuk komunikasi data nirkabel pada area yang luas. Ia menyediakan cakupan yang luas dan penetrasi ke dalam gedung, pencarian data dengan mulus, pengiriman dan peneriman pesan dengan sangat cepat, serta layanan pesan tingkat lanjut yang dapat diandalkan. 3.7.2.3 Wireless Local Area Wireless Local Area Networks (WLAN) beroperasi pada frekuensi yang tidak memiliki izin dan biasanya digunakan untuk mengalihkan kemacetan jaringan perusahaan di udara. Hal ini diperlukan untuk meminimalkan kebutuhan akan jaringan LAN yang tradisional. WLAN dirancang dengan tujuan agar departemen IT bisa mengatur jaringan nirkabel mereka sendiri, memungkinkan mobilitas internal bagi fasilitas yang diperuntukkan bagi karyawan perusahaan. Dengan adanya Voice over IP (VoIP), WLANs kini bisa digunakan untuk menghantarkan data maupun suara.

3.8 Model

model Awal : 850, 857, 950, 957 Model Monokrom berbasis Java : seri 5000 dan seri 6000 Model Warna : seri 7200, seri 7500 dan seri 7700 Model dengan kemudahan mengetik : seri 7100 Model BlackBerry Modern : seri Huron (8800), termasuk BlackBerry Pearl (8100) dan BlackBerry Curve (8300) Model Terkini (2008- ..) : Seri Bold (9000), Pearl Flip (8220), Storm (9500), Javeline (8900), dan Gemini (8520) BlackBerry Bold 9700 dan BlackBerry storm II, lalu yang terbaru adalah BlackBerry 9900, BlackBerry 9930 Umumnya BlackBerry dijual sepaket dengan nomor operator GSM seperti XL, Indosat,Axis dan Telkomsel. Dengan demikian, unit BlackBerry dikunci dengan tiga operator. Namun ada juga unit BlackBerry

sebagai unit yang terpisah, alias sudah di-unlock sehingga bisa dipakai oleh seluruh operator. BlackBerry seperti ini berasal dari luar negeri. (RBA4762) Saat ini ada banyak tipe BlackBerry yang ada di Indonesia. Tipe lama seperti 7290, 7730, dan tipe baru misalnya 81xx series, 83xx series, 88xx series, dan 87xx series. Yang terbaru adalah BlackBerry 9000 alias BlackBerry Bold. BlackBerry 83xx series (Curve) yang ada di pasaran, misalnya BlackBerry 8300, 8310, dan 8320. BlackBerry 8300 hanya mempunyai kamera saja tanpa fitur tambahan lain. BlackBerry 8310 memiliki kamera dan GPS. Sedangkan BlackBerry 8320, yang merupakan tipe terlaris dari 83xx series, memiliki kamera danWiFi. Seri selanjutnya adalah BlackBerry 88xx series atau Huron. Dengan varian BlackBerry 8800 dengan fitur GPS, dan 8820 dengan GPS dan WiFi. [4]

BlackBerry 81xx series atau Pearl memiliki varian 8100, 8110, dan 8120. Model-model baru BlackBerry adalah 87xx series. Terdiri dari BlackBerry 8700 dan 8707. Tipe ini adalah BlackBerry 3G yang pertama.

3.9 Crackberry Crackberry berasal dari kata crack yang berarti kokain dan kata Blackbery. Kemudahan yang dihadirkan dalam mengakses e-mail dan pesan instan membuat para pengguna seringkali tak bisa lepas dari BlackBerry. Efek yang dihasilkan membuat para pengguna tampak seperti orang yang kecanduan dengan BlackBerry. Crackberry pun menimbulkan kekhawatiran akan perubahan ritme kerja menjadi tidak sehat dan hilangnya keseimbangan hidup. Hal ini kemudian membuat beberapa pemerintahan negara membatasi bahkan melarang penggunaan BlackBerry. Di Kantor Imigrasi dan Kewarganegaraan Kanada, pejabat memerintahkan karyawan untuk mematikan alat dari jam 7

malam hingga 7 pagi, hari libur dan akhir pekan. Hal ini untuk menjaga keseimbangan hidup karyawan. Pemerintah kemudian mengeluarkan panduan khusus dalam menangani kondisi darurat sehubungan pembatasan BlackBerry. Sementara di Perancis, muncul larangan bagi para menteri untuk menggunakan BlackBerry dengan alasan intelijen. Hal ini dapat dimengerti, mengingat di Inggris pemanfaatan BlackBerry telah meluas hingga ke pelacakan nomornomor kendaraan serta foto-foto pelaku kriminal. 3.10 Kontroversi Pada Januari 2011, Blackberry dan Research In Motion (RIM), perusahaan induknya asal Kanada, menjadi topik utama di pemberitaan Indonesia, setelah Menkominfo Tifatul Sembiring mengultimatum untuk mencabut izin mereka di Indonesia karena tuntutan pemerintah untuk memblokir pornografi tidak dipenuhi. Tuntutan lainnya yang tidak dipenuhi adalah pemindahan data center dari Kanada ke Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Menkominfo menyatakan bahwa dengan kondisi data center tetap di Kanada, setiap tahun RIM berpotensi mendapat pemasukan sekitar Rp. 2 Triliun tanpa terkena pajak dari Indonesia. Desakan ini didukung banyak pihak, antara lain oleh Komisi Pemberantas Korupsi, Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq,[11][12] Ketua Umum International Conference of Islamic Scholars (ICIS) Hasyim Muzadi, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia,[14] dan Kepolisian Republik Indonesia.

BAB IV Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA
http://appworld.blackberry.com/webstore/ http://appworld.blackberry.com/webstore/content/2360 http://id.wikipedia.org/wiki/BlackBerry http://id.blackberry.com/services/appworld/ http://id.blackberry.com/services/business/ http://id.blackberry.com/services/ http://www.telegraph.co.uk/technology/blackberry/8818094/BlackBerryservices-collapse.html

You might also like