Professional Documents
Culture Documents
5. Sebuah koil mempunyai resistansi R = 2,2 Ohm dan induktansi L = 15 mH dihubungkan secara seri dengan kapasitor C dan diberi tegangan 220 V melintang pada ujung koil dan kapasitor. Berapa : a) harga C agar harga arus mencapai maksimum pada frekuensi 50 Hz, b) arus yang mengalir pada rangkaian, c) tegangan pada kapasitor Penyelesaian : a) harga arus mencapai maksimum bila terjadi resonansi, yaitu bila X L = X C atau r L = 1/ r C b) Pada keadaan resonansi harga Z =R sehingga I = V/Z = V/R = 220/2,2 = 100 A Contoh soal : S R L C V= 220 Volt 6. RESONANSI PARALEL Arus yang mengalir pada induktor dan kapasitor adalah sama, yaitu : Bila frekuensi sumber arus diubah-ubah, maka akan terjadi resonansi ketika suseptansi induktif sama dengan suseptansi kapasitif, V =V R = V L = V C dan I = I R + I L + I C = I ar S R L C V S V I C I L I=0 90 0 90 0 B C - | B L | B (resultan) f ar Suseptansi, I I I 7. Misal : v = V m sin t, maka i C = V m C sin ( t+90 0 ) = V m C cos t, dan i L = (V m / L) sin ( t - 90 0 ) = - (V m / L) cos t Energi sesaat yang disimpan : di induktor W L = L i L 2 = L (V m / L) 2 cos 2 t di kapasitor W C = C v 2 = C (V m ) 2 sin 2 t 8. Suatu koil mempunyai resistansi, R = 10 Ohm dan induktansi L = 0,4 H dihubungkan seri dengan suatu kapasitor C. Pemberian tegangan pada rangkaian ini menghasilkan arus maksimum pada frekuensi 100 Hz. Suatu induktor tanpa kerugian energi (induktor murni) dihubungkan secara paralel dengan rangkaian di atas. Penyelesaian : Pada cabang I : pada 100 Hz X C = X L = r L = T2 100 (0,4) = 251, 327 Pada 50 Hz, reaktansinya menjadi : X C = 2 X C = 2 x (251, 327) = 502,65 Dan reaktansi induktif menjadi setengahnya X L = x (251, 327) = 125,66 Contoh soal : a) Berapa nilai L, agar seluruh rangkaian tidak menjadi reaktif pada frekuensi 50 Hz, b) hitung arus yang disuplai pada setiap cabang. Pemberian tegangan 200V. C V=200V 10 0,4H S L I II 9. Untuk antiresonansi pada frekuensi 50 Hz, maka suseptansi B L pada cabang II = suseptansi B C pada cabang I Arus yang mengalir = V x G = V x R/{0+( ar L) 2 } = 200 x 10/377 2 = 14 mA Terlihat bahwa X C > X L sehingga pada cabang I bersifat reaktansi kapasitif X = 125,66 - 502,65 = -376,9 = -377 , dan rangkaian dapat diganti menjadi : Klik Klik V=200 Volt 10 j 377 S L I II 10. Jadi G tidak selalu sama dengan 1/R dan B tidak selalu sama dengan 1/X ADMITANSI, Y Kebalikan dari impedansi Z adalah admitansi Y , atau Karena Z adalah bil. komplek maka Y juga bil. komplek : Y = G + jB Dengan G = Re Y disebut konduktansi dan B = Im Y disebut suseptansi. Satuan Y, G, dan B adalah Mho ( )